Anda di halaman 1dari 8

Resume Konik dan Koordinat Kutub

A. Konik
Konik atau irisan kerucut merupakan perpotongan atau irisan antara bidang lengkung
kerucut lingkaran tegak dengan bidang datar. Konik juga merupakan tempat kedudukan titik-titik
yang perbandingan jaraknya ke garis tertentu mempunyai nilai tetap. Konik dibagi menjadi 3
bentuk yaiu parabola, elips, dan hiperbola.

Gambar 1. Bentuk-bentuk Konik

Perhatikan bidang di bawah ini

Pada bidang tersebut, garis


Gambar 2 menjadi garis arah, yang disebut
l
direktriks dan titik F menjadi titik api/fokus. Kemudian titik P yang mana adalah rasio dari jarak
|PF| dari titik fokus ke jarak |PL| dari garis l . Titik P tersebut dinamakan eksentrisitas (e), yang
dapat dibuktikan dengan persamaan:
|PF|=e |PL|
Jika 0< e<1, maka disebut elips; Jika e=1, maka disebut parabola; Jika e >1, maka
disebut hiperbola.
1
Ketika digambarkan kurva sesuai dengan e= , e=1 , e=2 maka akan diperoleh tiga
2

kurva yang berbeda

B. Parabola (e=1)
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke suatu titik tertentu sama
dengan jaraknya ke garis tertentu.
Bentuk Umum Persamaan Parabola yang Berpuncak di Titik Pusat (0,0)
1. y 2=4 px parabola terbuka ke kanan
2
2. y =−4 px parabola terbuka ke kiri
3. parabola
Gambar 3

x 2=4 py

terbuka ke atas
4. x 2=−4 py parabola terbuka ke bawah
Dengan keterangan:
p>0
p= jarak fokus ke titik puncak parabola
Contoh:

Carilah fokus dan direktrik dari parabola x 2=− y dan gambarkan grafiknya!

Jawab:
2 1
Kita tulis persamaan x 2=− y menjadi x =−4( ) y , dari persamaan tersebut dapat disimpulkan
4
1
bahwa p= . Bentuk persamaan pada soal di atas menunjukkan bahwa parabola-nya terbuka ke
4
1 1
bawah. Fokusnya berada pada (0 , ); direktriknya pada garis y= . Gambar grafik ditunjukkan
4 4
pada gambar 5.
Rumus Persamaan
Parabola

Persamaan Garis Singgung dan Normal Parabola di Suatu Titik


Kedudukan garis dan parabola ditentukan oleh nilai diskriminan D

 D>0 garis memotong parabol di 2 titik berbeda


 D=0 garis menyinggung parabola
 D<0 garis tidak memotong dan menyinggung

Persamaan Garis Singgung dan Normal Parabola di Titik ( x 1 , y 1)

C. Elips Gambar 4
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap
dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap.
Bentuk Umum Persamaan Elips yang Berpusat di Titik (0,0)

Gambar 5
1.

x2 y 2 2 2 2 2 2 2
2
+ 2 =1 atau b x +a y =a b (elips horizontal)
a b
x2 y 2 2 2 2 2 2 2
2. 2
+ 2 =1 atau a x +b y =a b , (elips vertikal)
b a
b erlaku a 2> b2 dan a2=b 2+ c2
Rumus Persamaan Elips

Persamaan Garis Singgung dan Normal Elips di Titik ( x 1 y 1)

Elips Horizontal Elips Vertikal


D. Hiperbola
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik
tertentu mempunyai nilai yang tetap.
Bentuk Umum Persamaan Hiperbola yang Berpusat di Titik (0,0)
x2 y 2 2 2 2 2 2 2
1. 2
− 2 =1a tau b x −a y =a b (hiperbola horizontal)
a b
y2 x2 2 2 2 2 2 2
2. − =1atau b y + a x =a b , (hiperbola vertikal)
a2 b 2
berlaku c 2=a 2+ b2
Rumus Persamaan Hiperbola

Bentuk Siku Empat Dasar Hiperbola


 Tentukan titik puncak A1 dan A2
 Tentukan titik sumbu minor B1 dan B2
 Gambarkan siku empat dasar yang melalui titik tersebut seperti gambar
berikut:
Elips Horizontal Elips Vertikal

Persamaan Garis Singgung dan Normal Hiperbola di Titik ( x 1 y 1)

E. Translasi Sumbu Koordinat


Penyederhanaan Persamaan Hiperbola Dengan Metode Translasi
 Kelompokkan variable x dan y di ruas kiri dan konstanta di ruas kanan.
2 2
 Keluarkan koefisien x 2 dan y 2 sehingga menjadi k 1( x +ax ) dan k 2( y +by ).
 Lengkapi kuadarat x 2+ ax dan y 2 +by dengan menambahkan kuadrat setengah
keofisien x dan y.
 Sederhanakan persamaan sehingga konstanta di ruas kanan menjadi 1.
 Translasikan u=x+ a dan v= y +b.
Contoh:
4 x2 −9 y 2−16 x+ 72 y −164=0
4 x2 −16 x−9 y 2+ 72 y =164
4 ( x 2−4 x ) −9 ( y 2 +8 y )=164
4 ( x 2−4 x + 4 ) −9 ( y 2 +8 y +16 ) =164+16−144
4 ( x−2 )2−9 ( y−4 )2=36
(x−2)2 ( y −4 )2
− =1
9 4
Translasi u=x−2 dan v = y−4
u2 v 2
− =¿1 merupakan persamaan hiperbola horizontal
9 4
F. Translasi Rotasi
Penyederhanaan Suatu Persamaan Grafik A x 2+ Bxy +C y 2 + Dx+ Ey + F=0 Setelah
Rotasi
Gunakan subtitusi
x=u cos θ−v sin θ
y=u sin θ+ v cos θ
A−C
Dengan cot 2 θ=
B
Contoh:
3 x 2+10 xy +3 y 2 +8=0
A = 3, B = 10, C = 3, D = 8
A−C (3−3)
cot 2 θ= = =0
B 10
Tg 2 θ=∞

2 θ=900

θ=450
1
sin θ=sin 450 = √2
2
1
cos θ=cos 450= √2
2
x=u cos θ−v sin θ
1 1 1
x= √ 2u− √ 2 v= √ 2(u−v)
2 2 2
y=u sin θ+ v cos θ
1 1 1
y= √2 u+ √2 v= √ 2(u+v )
2 2 2

3 x 2+10 xy +3 y 2 +8=0
↔ 3¿
2
1 ( 1
↔ 3[
2
√ 2 u−v ) [ 2 2
]
]+10 √ 2 ( u −v ) +3 ¿
2
3
↔ ¿
2
3 3 3 3
↔ u2−3 uv+ v 2 + u2 +3 uv+ v 2 +5 u2−5 v 2 +8=0
2 2 2 2

↔ 8 u2−2 v 2=−8

v 2 u2
↔ − =1 (hiperbola vertikal)
4 1
G. Koordinat Kutub
Titik dalam Koordinat Kutub

Keempat titik tersebut adalah pasangan koordinat kutub


Menentukan Persamaan Cartesian dari Grafik Persamaan Kutub

Gunakan subtitusi persamaan-persamaan:

x 2+ y 2=r 2
x=r cos θ
y=r sin θ
Menggambarkan Grafik Persamaan Kutub
Gantikan persamaan kutub ke persamaan Cartesian

H. Persamaan Kutub serta Kartesian dari Garis,


Lingkaran, dan Konik

Anda mungkin juga menyukai