Pada Bab ini kita tidak akan membahas luas dan volume kerucut, melainkan
irisan kerucut, yang mana hasil irisan kerucut bergantung dari cara mengiris kerucut
tersebut. Irisan kerucut menghasilkan kurva yang bermacam – macam antara lain,
lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola.
Contoh :
Tentukan persamaan garis singgung parabola :
a. Y2 = 8x di titik (2,4) pada parabola
b. (x-1)2 = 2(y+3) di titik (-3,5) pada parabola
9. PGSP tipe 2
PGSP yang diketahui bergradien m
BENTUK PERSAMAAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
PARABOLA PARABOLA
2
(x-a) = 4p(y-b) Y-b = m(x-a) – pm2
𝒑
(y-b)2 = 4p(x-a) y-b = m(x-a) +
𝒎
Contoh :
Tentukan persamaan garis dinggung parabola :
a. X2 = 16y, jika gradien garis singgungnya 2
b. (y-4)2 = 8(x-3), jika gradien garis singgungnya 1
10. PGSP tipe 3
PGSP yang melalui titik (p,q) di luar parabola
Step 1 : Tentukan garis singgung (m) dengan subtitusi titik (p,q) ke
dalam x dan y pada rumus PGSP tipe 2
BENTUK PERSAMAAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
PARABOLA PARABOLA
2
(x-a) = 4p(y-b) Y-b = m(x-a) – pm2
𝒑
(y-b)2 = 4p(x-a) y-b = m(x-a) +
𝒎
1. Pengertian
Keterangan :
b. titik pusat : P
c. sumbu mayor atau sumbu Panjang (dimana terletak titik – titik focus): ̅̅̅̅
𝑨𝑪
g. direktris : m dan n
4. persamaan Elips
Sumbu Simetri x = h; y = k
Latus Rectum 𝟐𝒃𝟐
| |
𝒂
Eksentrisitas (e) 𝒄
𝒂
𝒃𝟐 = 𝟐𝟓 − 𝟗
𝒃𝟐 = 𝟏𝟔
Persamaan elips :
(𝒙−𝟎)𝟐 (𝒚−𝟎)𝟐
+ = 1 ( kalikan 25 dengan 16)
𝟐𝟓 𝟏𝟔
a = 10
Persamaan ellips :
𝒙𝟐 𝒚𝟐
+ = 𝟏 ( 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝟖𝟒 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝟏𝟎𝟎)
𝟖𝟒 𝟏𝟎𝟎
hubungan a,b,dan c : c2 = a2 – b2
Contoh :
𝒙𝟐 𝒚𝟐
1. Diberikan persamaan elips + = 𝟏, tentukan :
𝟏𝟒𝟒 𝟏𝟔𝟗
a. Pusat elips
b. Panjang sumbu mayor
c. Panjang sumbu minor
d. Fokus elips
e. Nilai eksentrisitas
f. Panjang latus rectum
g. Persamaan direktris
E. Hiperbola
1. Pengertian Hiperbola
Hiperbola didefinisikan sebagai himpunan titik pada bidang datar yang
selisih jaraknya dari dua titik tertentu selalu sama.
Kedua titik tertentu itu dinamakan FOKUS Hiperbola.
Hiperbola diperoleh dengan memotong kedua selimut kerucut ( selimut
bagian atas dan bawah).
2. Unsur – unsur hiperbola