Anda di halaman 1dari 13

IRISAN KERUCUT

Pada Bab ini kita tidak akan membahas luas dan volume kerucut, melainkan
irisan kerucut, yang mana hasil irisan kerucut bergantung dari cara mengiris kerucut
tersebut. Irisan kerucut menghasilkan kurva yang bermacam – macam antara lain,
lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola.

A. Lingkaran ( pada bab I materi Lingkaran sudah diberikan silahkan di baca


parabola dan garis tertentu )
B. Parabola
C. Elips
D. Hiperbola
Yang akan di uraikan pada kesempatan ini adalah materi tentang parabola,
elips dan berikutnya tentang hiperbola.
B. Parabola
1. Pengertian
Parabola didefinisikan sebagai himpunan titik pada bidang datar yang
yang kedudukan ssetiap titiknya berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu dan terhadap suatu garis tertentu. Titik tertentu dinamakan
fokus dan garis tertentu itu dinamakan direktris parabola.
Parabola diperoleh dengan memotong kerucut dengan sebuah bidang
yang sejajar garis pelukisnya.
2. Unsur – unsur parabola
Unsur – unsur parabola sangat penting untuk Menyusun suatu
persamaan parabola.
a. Fokus atau titik api : titik F
b. Direktris atau garis arah : garis g
c. Sumbu simetri : sumbu x
d. Titik puncak : titik O
e. Latus rectum : L1L2

( tali busur terpendek melalui fokus dan ⊥ sumbu simetri)

3. Bentuk – bentuk parabola


Berdasarkan direktrisnya, parabola dapat dibedakan menjadi parabola
horizontal dan parabola vertikal
4. Persamaan parabola
Bentuk umum persamaan parabola horizontal dan vertikal adalah
sebagai berikut :
RUMUS PARABOLA HORIZONTAL PARABOLA VERTIKAL
Puncak (a,b) (a,b)
Fokus (a, b+p) (a+p, b)
Direktris Y = b - p X = a – p
Sumbu Simetri X = a Y = b
Latus Rectum |𝟒𝒑| |𝟒𝒑|
Bentuk Umum (𝒙 − 𝒂)𝟐 = 𝟒𝒑 (𝒚 − 𝒃) (𝒚 − 𝒃)𝟐 = 𝟒𝒑 (𝒙 − 𝒂)
Persamaan ∪∩ ⊃⊂

5. Menentukan persamaan parabola jika diketahui unsur – unsurnya


Contoh untuk parabola horizontal :
tentukan persamaan parabola jika diberikan
a. Puncak (0,0) dan titik fokus ( 3,0 )
b. Fokus (0,4) dan direktris y = -4
Contoh untuk parabola vertikal :
c. Tentukan persamaan parabola jika diberikan puncak (3,2) dan titik
fokus (5,2)
6. Menentukan unsur – unsur parabola jika diketahui persamaan
parabolanya
Contoh untuk parabola horizontal :
a. Diberikan persamaan parabola (x + 3 )2 = 8(y + 1). Tentukan
koordinat titik puncak, persamaan sumbu simetri ,dan Panjang latus
rectumnya.
Contoh untuk parabola vertikal :
b. Diberikan persamaan parabola y2 = -8x. Tentukan koordinat titik
puncak, fokus, dan persamaan direktrisnya
7. Pengertian garis singgung
Garis singgung parabola adalah garis yang menyentuh parabola tepat
pada satu titik, dimana titik tersebut dinamakan titik singgung.
Persamaan garis singgung parabola (PGSP) dadpat ditentukan dengan
berbagai cara seperti PGSL, tergantung informasi – informasi apa yang
kita ketahuo darii garis singgung tersebut.
8. PGSP tipe 1
PGSP yang melalui titik (x1,y1) pada parabola
BENTUK PERSAMAAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
PARABOLA PARABOLA
2
(x-a) = 4p(y-b) (x-a)(x1-a) = 2p(y + y1—2b)
(y-b)2 = 4p(x-a) (y-b)(y1-b) = 2p(x + x1-2a)
X2 + Ax + By + C = 0 𝑨 𝑩
x.x1 + (x + x1) + (y + y1) + C = 0
𝟐 𝟐
y2 + Ay + Bx + C = 0 y.y1 +
𝑨
(y + y1) +
𝑩
(x + x1) + C = 0
𝟐 𝟐

Contoh :
Tentukan persamaan garis singgung parabola :
a. Y2 = 8x di titik (2,4) pada parabola
b. (x-1)2 = 2(y+3) di titik (-3,5) pada parabola
9. PGSP tipe 2
PGSP yang diketahui bergradien m
BENTUK PERSAMAAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
PARABOLA PARABOLA
2
(x-a) = 4p(y-b) Y-b = m(x-a) – pm2
𝒑
(y-b)2 = 4p(x-a) y-b = m(x-a) +
𝒎

Contoh :
Tentukan persamaan garis dinggung parabola :
a. X2 = 16y, jika gradien garis singgungnya 2
b. (y-4)2 = 8(x-3), jika gradien garis singgungnya 1
10. PGSP tipe 3
PGSP yang melalui titik (p,q) di luar parabola
Step 1 : Tentukan garis singgung (m) dengan subtitusi titik (p,q) ke
dalam x dan y pada rumus PGSP tipe 2
BENTUK PERSAMAAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG
PARABOLA PARABOLA
2
(x-a) = 4p(y-b) Y-b = m(x-a) – pm2
𝒑
(y-b)2 = 4p(x-a) y-b = m(x-a) +
𝒎

Step 2 : Subtitusikan gradien garis singgung (m) yang telah diperoleh,


ke dalam rumus PGSP tipe 2 untuk mendapatkan PGSP.
Contoh :
Tentukan persamaan garis singgung parabola y2 = 4x, yang melalui titik
(2,3) di luar parabola.
C. Elips

1. Pengertian

Bentuk elips seperti lingkaran yang dipipihkan. Elips didefinisikan sebagai


himpunan titik pada bidang datar yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu
selalu sama. Kedua titik tertentu dinamakan FOKUS elips. Elips diperoleh dengan
memotong semua bagian dari selimut kerucut dengan sebuah bidang yang tidak
tegak lurus dengan kerucut.

2. Unsur – Unsur Elips


Perhatikan unsur – unsur elips pada gambar di bawah ini :

Keterangan :

a. focus atau titik api : F1 dan F2

b. titik pusat : P

c. sumbu mayor atau sumbu Panjang (dimana terletak titik – titik focus): ̅̅̅̅
𝑨𝑪

d. sumbu minor atau sumbu pendek : ̅̅̅̅̅


𝑩𝑫

e. titik puncak ( di kedua ujung sumbu mayor) A dan C

f. lotus rectum ( tali busur terpendek melalui focus)

g. direktris : m dan n

h. sumbu simetri : k dan l

i. eksentrisitas ( ukuran kelonjongan atau kepipihan ) : lingkaran e = 0,


parabola e = 1, elips 𝟎 < 𝒆 < 𝟏
Gambar di atas adalah gambaran tatasurya silahkan lihat di laman
https://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary

3. bentuk – bentuk Elips

Berdasarkan sumbu mayornya, elips dibedakan menjadi elips horizontal dan


elips vertikal

4. persamaan Elips

Rumus Elips Horizontal Elips Vertikal


Pusat (h,k) (h,k)
Puncak ( h ± 𝒂, k ) ( h , k ±𝒂 )
fokus ( h ± 𝒄, k ) ( h , k ±𝒄 )
Sumbu Mayor 2a 2a
Sumbu Minor 2b 2b
Direktris 𝒂𝟐 𝒂𝟐
𝒙=𝒉 ± 𝒚=𝒌 ±
𝒄 𝒄
Sumbu Simetri x = h; y = k x = h; y = k
Latus Rectum 𝟐𝒃𝟐 𝟐𝒃𝟐
| | | |
𝒂 𝒂
Eksentrisitas (e) 𝒄 𝒄
𝒂 𝒂

Bentuk Umum (𝒙−𝒉)𝟐 (𝒚−𝒌)𝟐 (𝒙−𝒉)𝟐 (𝒚−𝒌)𝟐


+ = 1 + = 1
Persamaan 𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐

Hubungan a,b, dan c : 𝒄𝟐 = 𝒂𝟐 − 𝒃𝟐 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 > 𝒃


5. menentukan persamaan elips jika diketahui unsur-
unsurnya
Rumus Elips Vertikal
Pusat (h,k)
Puncak ( h , k ±𝒂 )
fokus ( h , k ±𝒄 )
Sumbu Mayor 2a
Sumbu Minor 2b
Direktris 𝒂𝟐
𝒚=𝒌 ±
𝒄

Sumbu Simetri x = h; y = k
Latus Rectum 𝟐𝒃𝟐
| |
𝒂
Eksentrisitas (e) 𝒄
𝒂

Bentuk Umum (𝒙−𝒉)𝟐 (𝒚−𝒌)𝟐


+ = 1
Persamaan 𝒃𝟐 𝒂𝟐
Contoh :

1. Tentukan persamaan elips jika diberikan :


a. Focus ( -3, 0) dan (3, 0) ; Panjang sumbu mayor 10
Penyelesaian :
K = 0 → 𝟐𝒂 = 𝟏𝟎 → 𝒂 = 𝟓
𝒉+𝒄=𝟑
𝒉 − 𝒄 = −𝟑 −
𝟐𝒄 = 𝟔
c = 3
h = 0
𝟗 = 𝟐𝟓 − 𝒃𝟐

𝒃𝟐 = 𝟐𝟓 − 𝟗

𝒃𝟐 = 𝟏𝟔
Persamaan elips :
(𝒙−𝟎)𝟐 (𝒚−𝟎)𝟐
+ = 1 ( kalikan 25 dengan 16)
𝟐𝟓 𝟏𝟔

𝟏𝟔𝒙𝟐 + 𝟐𝟓𝒚𝟐 = 𝟒𝟎𝟎

𝟏𝟔𝒙𝟐 + 𝟐𝟓𝒚𝟐 − 𝟒𝟎𝟎 = 𝟎


𝟐
b. Pusat (0,0) dengan salah satu focus (0,4) dan eksentrisitasnya 𝟓
Penyelesaian :
h = 0 16 = 100 – b2
k = 0 b2 = 100 - 16
k + c = 4 b2 = 84
0 + c = 4
c = 4
𝒄 𝟐
=
𝒂 𝟓
𝟒 𝟐
= ↔ 𝟐𝒂 = 𝟐𝟎
𝒂 𝟓

a = 10

Persamaan ellips :

𝒙𝟐 𝒚𝟐
+ = 𝟏 ( 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝟖𝟒 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝟏𝟎𝟎)
𝟖𝟒 𝟏𝟎𝟎

100x2 + 84y2 = 8400 (:4)

25x2 + 21y2 = 2100

25x2 + 21y2 – 2100 = 0

hubungan a,b,dan c : c2 = a2 – b2

6. Menentukan unsur – unsur Elips jika diketahui persamaan Elipsnya

Contoh :

𝒙𝟐 𝒚𝟐
1. Diberikan persamaan elips + = 𝟏, tentukan :
𝟏𝟒𝟒 𝟏𝟔𝟗
a. Pusat elips
b. Panjang sumbu mayor
c. Panjang sumbu minor
d. Fokus elips
e. Nilai eksentrisitas
f. Panjang latus rectum
g. Persamaan direktris

7. Menentukan persamaan Elips jika diketahui unsur – unsurnya


Contoh : Tentukan persamaan elips dengan pusat ( 4,-2), puncak ( 9, -2),
dan fokus (0, -2).

E. Hiperbola
1. Pengertian Hiperbola
Hiperbola didefinisikan sebagai himpunan titik pada bidang datar yang
selisih jaraknya dari dua titik tertentu selalu sama.
Kedua titik tertentu itu dinamakan FOKUS Hiperbola.
Hiperbola diperoleh dengan memotong kedua selimut kerucut ( selimut
bagian atas dan bawah).
2. Unsur – unsur hiperbola

a. Fokus atau titik api F1 , F2


b. Titik Pusat O
c. Titik Puncak (A,B)
d. Sumbu utama atau sumbu transversal ( melalui kedua fokus) garis Y
e. Sumbu sekawan atau sumbu konjugasi (tegak lurus sumbu utama,
melalui titik pusat ) garis f
f. Sumbu nyata 𝑨𝑩 ̅̅̅̅
g. Sumbu imajiner (pada sumbu x)
h. Latus rectum
i. Direktris garis k dan l
j. Eksentrisitas
k. Asimtot ( garis lurus yang akan didekati oleh sebuah kurva di titik
jauh tak hingga) garis n dan m
3. Bentuk – bentuk Hiperbola
Berdasarkan sumbu utamanya, hiperbola dapat dibedakan menjadi
hiperbola horizontal dan hiperbola vertikal
4. Persamaan Hiperbola
Rumus Hiperbola Horizontal Hiperbola Vertikal
Pusat (h,k) (h,k)
Puncak (h ± a, k) (h, k ± a)
Fokus (h ± c, k) (h, k ± c)
Persamaan Sumbu Simetri X = h; y = k X = h; y = k
Panjang Sumbu Nyata 2a 2a
Panjang Sumbu Imajiner 2b 2b
Direktris 𝒂𝟐 𝒂𝟐
X = h ± y = k ±
𝒄 𝒄

Latus Rectum 𝟐𝒃𝟐 𝟐𝒃𝟐


| | | |
𝒂 𝒂
Eksentrisitas (e) 𝒄 𝒄
𝒂 𝒂 𝒂
Persamaan Asimtot Y – k =±
𝒃
(𝒙 − 𝒉) Y – k =± (𝒙 − 𝒉)
𝒃
𝒂
Bentuk Umum Persamaan (𝒙 − 𝒉)𝟐 (𝒚 − 𝒌)𝟐 (𝒚 − 𝒌)𝟐 (𝒙 − 𝒉)𝟐
− =𝟏 − =𝟏
𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝟐 𝒃𝟐

5. Menentukan persamaan Hiperbola jika diketahui unsur – unsurnya


Contoh soal :
a. Tentukan persamaan hiperbola jika diketahui titik fokus
(-10,0) dan (10,0), serta panjang sumbu nyata 8.
b. Tentukan persamaan hiperbola dengan titik fokus (-1,-3 dan
(-1,5), serta panjang sumbu imajiner 4 satuan.
6. Menentukan unsur – unsur hiperbola jika diketahui persamaan
hiperbolanya
Contoh soal :
a. Diberikan persamaan hiperbola 9x2 16y2 = 144, tentukan :
1. Panjang sumbu nyata
2. Panjang sumbu imajiner
3. Koordinat titik pusat
4. Koordinat titik puncak
5. Koordinat titik fokus
6. Nilai eksentrisitas
7. Panjang latus rectum
8. Persamaan garis asimtotnya
(𝒙−𝟐)𝟐 (𝒚+𝟏)𝟐
b. Diberikan persamaan hiperbola − = 𝟏 , tentukan
𝟏𝟔 𝟗
koordinat titik pusat, puncak, fokus, dan persamaan garis
asimtotnya.

Anda mungkin juga menyukai