Anda di halaman 1dari 6

Persamaan Parabola

Bentuk persamaan parabola

Suatu parabola dengan fokus F(p.0) dengan p positif dan direktriks d: x = -p, maka untuk
mencari persamaan parabola ini dimisalkan titik P(x,y) terletak pada parabola. Selanjunya sama
artinya dengan menyelesaikan persoalan tempat kedudukan dengan syarat-syarat yang ada.
Dalam hal ini digunakan teknik koordinat jalan walaupun indeks dari koordinat titik P tidak ada
(sudah langsung dijalankan). Lihat

gambar 3.13.
Seperti diketahui |PF| = |PQ| (Definisi Parabola)
√( p−x)2 2 + y 2=|x2 + p|
( p− x) =( x+ p)
y 2=x 2 +2 px + p2− p2 +2 px −x2
y 2=4 px . p disebut parameter parabola

Bangun aljabar y 2=4 px disebut persamaan sederhana (kanonik) parabola. Parabola dengan
persamaan ini berpusat di (0,0), sumbu x sebagai sumbu simetri, berfokus F(p,0) dan
berdirektriks d: x = -p. Jika fokusnya titik F(-p,0) dan direktriksnya garis d: x=p dengan p positif,
maka persamaan parabolanya adalah y 2=−4 px dan grafiknya membuka ke kiri (Lihat Gambar
3.14a)

Jika fokus pada sumbu y yaitu F(0,p) dan direktriksnya d: y+p = 0, maka persamaan parabolanya
adalah x 2=4 p y dan grafiknya membuka ke atas (Lihat Gambar 3.14b)

Jika fokus F(0,-p) dan direktriksnya d: y-p = 0 maka persamaan parabolanya adalah x 2=−4 py
dan grafiknya membuka ke bawah (Lihat gambar 3.14c).

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk p bilangan real, maka persamaan
parabolanya adalah y 2=4 px atau x 2=4 p y . Persamaan-persamaan ini disebut persamaan
sederhana parabola.

Sifat parabola dengan persamaan y 2=4 px adalah :


1.Puncak O(0,0) (titik pangkal)
2. Mempunyai sumbu x sebagai sumbu simetri (y=0)
3. Fokus F(p,0)
4. Direktriks d: x = -p
5. Jika p positif maka parabola membuka ke kanan, dan jika p negatif maka parabola membuka
ke kiri, p disebut parameter parabola

Untuk persamaan x 2=4 p y adalah :


1.Puncak O (0,0) (pangkal)
2. Mempunyai sumbu y sebagai sumbu simetri (x = 0)
3. Fokus F(0,P)
4. Direktriks d: y = -p
5. Jika p positif maka parabola membuka ke atas, dan jika p negative maka parabola membuka
ke bawah.

Sedangkan persamaan parameter suatu parabola adalah :


x = 4 pt 2
y = 4pt
(t = parameter). Bila t dieliminir, terdapatlah kembali hubungan y 2=4 px

Contoh 1
Carilah persamaan sederhana parabola yang mempunyai fokus (0,-2) dan puncaknya O(0,0).
Kemudian sebutkan semua sifat tentang parabola ini.
Jawab :
Fokus (0,-2) dan puncak O(0,0) berarti p = -2 sehingga persamaan yang dicari adalah
2
x =4 (−2 ) y ⬄
x 2=−8 y .
Grafik parabola x 2=−8 y disajikan dalam gambar 3.15.
Sifat-sifat parabola dengan persamaan x 2=−8 y
1.Fokus F(0,-2)
2.Direktriks d: y=2
3. Sumbu simetri x=0 (sumbu y)
4. Puncak O (0,0)
5. p = -2 negatif, maka parabola membuka ke bawah.

Contoh 2
Ditentukan parabola dengan persamaan 4 y 2−25 x=0.
a.Carilah persamaan lactus rectum dan koordinat titik ujung dari latus rectum ini.
b.Jelaskan sifat-sifat parabola ini dan sketsa grafiknya.
Jawab :
a.Lactus rectum ialah tali busur fokus tegak lurus sumbu simetri. Jadi latus rectum ini melalui
fokus F dan tegak lurus sumbu simetri. Persamaan dicari sebagai berikut :
2 25 2 25
4 y 2−25 x=0 ⬄ y = x ⬄ y =4( ) x
4 16
25 25
Kalau dibandingkan dengan parabola y 2=4 px, maka p = . Jadi fokus F( , 0 ¿ dan sumbu x
16 16
sebagai sumbu simetrinya. Untuk mencari koordinat titik-titik ujung latus rectum, maka harus
diingat bahwa titik-titik ujung ini terletak pada parabola, dengan kata lain koordinatnya
memenuhi persamaan parabola.

25 25
y 2=4( )x , x =
16 16
25 25
y 2=4( )( )
16 16
2 50 2
y =( )
16
50
y=±
16
25

8
25 25 25 25
Jadi titik-titik ujung latus rectum adalah : ( , ¿ dan ( ,− ¿
16 8 16 8

2 25
b.Dari persamaan y =4( ) x dan dari hasil a maka diperoleh :
16
25
1. Fokus F( ,0)
16
25
2. Direktriks d: x = -
16
3. Sumbu simetri y = 0 (sumbu x)
4.Puncak O (0,0)
25 25 25 25 25
5. Persamaan latus rectum x = , dan titik-titik ujungnya ( , ¿ dan ( ,− ¿
16 16 8 16 8
6. Parabola membuka ke kanan
7. Grafiknya (Lihat gambar 3.16)

Parabola dengan Puncak (a,b) dan sumbu simetri sejajar sumbu koordinat
Parabola yang berpuncak pada titik P(a,b), sumbu simetrinya sejajar sumbu x dan jarak dari
fokus ke direktriksnya adalah 2p berarti fokusnya F(a+p, b) dan direktriksnya adalah d: x = a-p.
(Lihat gambar 3.17)

Misalkan T (x,y) pada parabola, maka jarak (T,d) = |TF|


x−a+ p
| 1 |
=√( x−a− p)2+( y−b)2

( x−a+ p)2 = ( x−a− p)2+( y−b)2


( y−b)2=4 p ( x−a)
Jadi parabola yang berpuncak di P(a,b) dan berfokus F(a+p,b) memiliki persamaan
( y−b)2=4 p ( x−a)

Cara yang sama seperti di atas untuk puncak di P(a,b) dan sumbu simetrinya sejajar sumbu y,
maka akan diperoleh persamaan parabola : ( x−a)2=4 p( y −b). Lihat Gambar 3.18

1 2 2 a x a2 +4 pb
Kalau diperhatikan parabola ( x−a)2=4 p( y −b) ⬄ y = x- + dan mengingat
4 4p 4p
fungsi kuadrat y = f(x) = ax 2 +bx +c (secara aljabar), maka jelaslah bahwa fungsi kuadrat adalah
berupa parabola dengan sifat-sifatnya dapat ditentukan (fokus, puncak, latus rectum, dan
sebagainya)

Contoh 1
1.Carilah persamaan parabola yang berpuncak di titik P(2,3) dan fokus F(4,3).
Jawab :
Puncak P(2,3) maka a=2 dan b= 3
Fokus F(4,3) = F(2+2, 3 ) berarti p=2 dan sumbu simetri sejajar sumbu x dan direktriks d: x = 2-
2 = 0 . Jika puncak P (a,b) dan fokus F(a+p, b) maka persamaan parabolanya ( y−b)2 = 4p (x-a).
Jadi persamaan parabola yang dicari adalah : ( y−3)2 = 4.2.(x-2) ⬄ ( y−3)2 = 8(x-2)

Contoh 2
Jelaskan sifat-sifat parabola x 2+2x-y-3 = 0
Jawab :
2 1
Parabola x 2+2x-y-3 = 0 ⬄( x +1)2 = y+ 4 ⬄ ( x +1) =4. ( y +4 )
4
1
Kalau dibandingkan dengan persamaan parabola ( x−a)2=4p (y-b) maka a = -1, b=-4, dan p = .
4

2 1
Sifat-sifat parabola ( x +1) =4. ( y+ 4 ) adalah :
4
a.Puncak P(-1,-4)
1 3
b.Fokus F(-1,-4 + ) = F(-1, −3 )
4 4
1 1
c.Direktriksnya d: y = -4- = −4
4 4
d.Sumbu simetri x = -1
3 −1 3 1 3
e.Latus rectum y = −3 dan titik-titik ujungnya adalah ( ,−3 ) dan (−1 ,−3 ¿
4 2 4 2 4
f. Titik potong dengan sumbu x di (-3,0) dan (1,0).Titik potong dengan sumbu y di (0,-3)
g.Parabola membuka ke atas.
h.Grafiknya dapat dilihat pada Gambar 3.19

Garis Singgung terhadap Parabola


Kedudukan suatu garis lurus terhadap sebuah parabola. Misalkan garis dengan gradient s
memiliki persamaan g: y = sx+k. Perpotongan g dengan parabola y 2=4 px dicari sebagai berikut:
y 2=4 px
y 2=sx +k
maka ( sx+ k )2=4 px ⬄ s2 x2 + (2ks-4p)+k 2 = 0 dengan diskriminan D= (2 ks−4 p)2+4 k 2 s 2.

Jika D¿0, garis g tidak memotong parabola


Jika D¿0, garis g memotong parabola pada dua titik
Jika D=0, garis g memotong parabola pada satu titik, berarti g menyinggung parabola.
Jadi syarat agar garis g menyinggung parabola adalah = (2 ks−4 p)2 - 4 k 2 s 2 = 0 ⬄
p
4 k 2 s 2-16ksp+16 p2-4 k 2 s 2 = 0 ⬄ k =
s
Jadi, persamaan garis singgung dengan gradient s terhadap parabola y 2=4 pxadalah y
p
= sx + , yang berkoefisien arah s. Dengan cara seperti di atas akan diperoleh
s
persamaan gradient singgung dengan gradien s terhadap parabola x 2=4 py adalah y
= sx- ps2.

Jika parabolanya ( y−b)2= 4p(x-a), maka persamaan garis singgung dengan gradien
p
s terhadap parabola adalah y-b = s(x-a)+ s . Dan jika parabolanya ( x−a)2=4 p( y −b)
maka persamaan garis singgungnya adalah y-b = s(x-a) - ps2

Contoh 1
Carilah persamaan garis singgung dengan gradient 2 terhadap parabola y 2=8 x dan terhadap
parabola ( x−3)2 = -6 (y+1). Kemudian carilah titik singgungnya dan sketsa grafiknya.
Jawab :
p
Persamaan garis singgung dengan gradient s terhadap parabola y 2= 4px adalah y = sx +
s
Dengan menggunakan rumus ini, maka persamaan garis singgung dengan gradient 2 (s = 2)
terhadap parabola y 2 = 8x = 4.2x (p=2) adalah y = 2x+1. Dengan menggunakan rumus
persamaan garis singgung dengan gradient s terhadap parabola ( x−a)2 = 4p(y-b) yaitu y-b = s(x-
a)- ps2, maka persamaan garis singgung dengan gradien 2 terhadap parabola ( x−3)2 = -6 (y+1)
3 3
atau ( x−3)2 = 4(- ) + (y+1) adalah y+1 = 2(x-3) – (- ).22 ⬄ y = 2x-1
2 2

Titik singgung garis y = 2x+1 terhadap parabola y 2=8x dicari sebagai berikut
y 2=8x
y=2x+1
1 1
maka (2 x+1)2 = 8x ⬄ x= . Jadi titik singgungnya adalah T( , 2). Sketsa grafiknya dapat
2 2
dilihat pada Gambar 3.20a

Dengan cara yang sama seperti di atas maka titik singgung y = 2x-1 terhadap parabola ( x−3)2
= -6(y+1) adalah T(-3,-7). Sketsa grafiknya dapat dilihat pada Gambar 3.20b.

Contoh 2
a.Buktikan bahwa garis singgung di titik ( x 1 , y 1) pada parabola y 2=4px adalah y 1 y = 2p(x+ x 1)
b.Carilah persamaan garis singgung di titik ( x 1 , y 1) pada parabola x 2=4py.
Jawab :
a.Garis singgung melalui titik ( x 1 , y 1 ¿ dan misalkan gradient s maka persamaannya dapat ditulis
g: y- y 1= s(x- x 1 ¿. Perpotongan garis g dengan parabola y 2=4px adalah sebagai berikut :
y− y 1 +s x1
y- y 1 = s (x- x 1) ⬄ x =
s
2
y =4px
y− y 1 +s x1
Maka y 2=¿ 4p( )⬄ sy 2-4py + ( 4p y 1-4ps x 1) = 0. Agar garis g menyinggung maka D =
s
y ± √ y12−4 p x 1
16p2 - 4s(4p y 1-4ps x 1 ¿ = 0 ⬄ p2-p y 1s+ px 1 s2 = 0 ⬄ x 1 s2 - y 1s + p2 = 0 ⬄s = 1 =
2 x1
y1
y1 2p 2
= y 12 = y . Karena ( x 1 , y 1 ¿ terletak pada parabola sehingga y 1 – 4p x 1 = 0 dan x 1 =
2 x 1 2( ) 1
4p
y 12 2p
. Substitusi s = ke persamaan g: y- y 1 = s(x- x 1) maka diperoleh persamaan garis singgung
4p y1
g: y 1 y=2 p (x+ x 1 ¿

b.Misalkan gradien garis singgung adalah s maka persamaan garis singgung dapat ditulis y- y 1=
s(x- x 1 ¿ ⬄ y = y 1 +sx −s x 1. Perpotongan parabola x 2 = 4py dengan garis y = y 1+sx- s x1 adalah
sebagai berikut:
x 2=4py; y= y 1 +sx −s x 1
Maka x 2-4psx-p y 1+4ps x 1 = 0. Agar garis menyinggung parabola maka
D = 16 p2 s 2 – 4(4ps x 1-4p y 1) = 0
⬄ p2 s 2- ps x 1+ p y 1= 0 ⬄ p s2-s x 1+ y 1= 0
x ± x 2−4 p y 1 x
⬄s= 1 √ 1 = 1
2p 2p
x
Substitusi s = 1 pada persamaan y- y 1= s(x- x 1) maka akan diperoleh persamaan garis singgung
2p
terhadap parabola x 2=4py di titik ( x 1 , y 1) yaitu x 1 x = 2p(y+ y 1)s

Anda mungkin juga menyukai