NIM : 193010206020
Program Studi : Pendidikan Matematika
Mata Kuliah : Biologi Dasar
Dosen Pengampu : Elga Araina, S.Si, M.Pd.
Tugas
a. Vitamin A (Retinol)
Merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin
ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin
ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
b. Vitamin B1 (Tiamin)
Merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang
diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari- hari. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak.
c. Vitamin B2 (Riboflavin).
Vitamin B2 banyak berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Di dalam
tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida
(adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
d. Vitamin B3 (Niasin).
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan
energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan
besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain,
dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin
ini.
f. Vitamin B6 (Piridoksin).
Merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan
sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu,
vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi
tubuh.
k. Vitamin D (Kalsiferol).
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin
D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
l. Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan
kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
m. Vitamin K (Filokuinona)
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh
dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin
K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam
amino asam glutamat.
2. Fosfor
Fosfor merupakan salah satu unsur mineral yang jumlahnya dilampaui oleh kalsium.
Fosfor juga sebagai unsur pokok dari asam nukleat dan membran sel, serta sebagai
factor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi di dalam sel dan juga sebagai
komponen berbentuk kristal dari tulang rangka (Nasoetion dan Karyadi, 1988). Fosfor
dalam tubuh orang dewasa terdapat lebih kurang 700 g. jumlah ini jauh dibandingkan
dengan jumlah kalsium yakni sekitar 1200 gram. sedangkan menurut Suharjo dan
Kusharto (1992) fosfor dalam tubuh manusia terkandung sekitar 12 gram perkilogram
jaringan tanpa lemak. Fosfor ditemukan pada bahan makanan seperti susu (baik ASI
atau susu buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan berbagai roti. Selain
sebagai generatorisasi fosforilasi pada oksidasi karbohidrat, menurut Budiyanto
dalam dasar-dasar ilmu gizi (2001) fosfor juga berfungsi sebagai :
1. Pembentukan tulang dan gigi
2. Untuk pembentukan komponen sel yang esensial
3. Berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak
4. Membantu absorbsi hidrat arang dari usus halus
5. Membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa dalam cairan tubuh
6. Menuju panas dan pengeluaran energi
3. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang terdapat sekitar 0.5 gram perkilogram jaringan
bebas lemak. Dan kira-kira 60 % berada pada jaringan tulang. Sumber magnesium
berasal dari sayur-sayuran hijau, kedelai dan kecipir. Berfungsi sebagai aktifator
enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus, sebagai obat pencuci mulut,
meningkatkan tekanan osmotik, dan membantu mengurangi getaran otot.
Kebutuhan magnesium pada orang dewasa berkisar 350 mg / hari dan untuk dewasa
wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300 mg / hari (Budiyanto, 2001).
Defiesiensi magnesium akan menyebabkan diare berat, muntah-muntah, insomnia,
gangguan metabolik, kejang kaki serta telapak kaki, dan tangan gemetar.
4. Natrium
Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas
dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan rasio natrium terhadap
ion lainnya. Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium perkilogram berat badan
bebas lemak. Sedangkan kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg / 100
ml. Sumber natrium berasal dari makanan seperti keju, ham, ikan asin, udang, sayur-
sayuran, bayam, seledri, sereal, buah-buahan, susu, telur, dan daging. Fungsi dari
natrium adalah :
Defiesiensi natrium jarang ditemukan pada manusia karena zat ini banyak dikandung
oleh berbagai makanan. Namun, apabila terjadi deplesi natrium maka dampaknya
adalah kurang nafsu makan, lemak, apatis, dan pegal-pegal.
5. Besi
Sumber besi diantaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, dan sayuiran hijau,
kentang, kacang- kacangan, jagung, dan otot. Sedangkan fungsi besi diantaranya
adalah: pada laktasi untuk sekresi air susu, menggantikan kehilangan zat besi lewat
darah tubuh, mengimbangui sejumlah zat besi yang dikeluarkan konstan oleh tubuh,
dan penbentukan Hb baru pada anak-anak dan remaja.
6. Iodium
Sumber dari iodium diantaranya adalah: sayuran, ikan laut, dan sejumlah rumput laut.
Sedangkan fungsi iodium diantaranya meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh
sehingga dapat meningkatkan basal metabolik reabe.
7. Flour
Flour berfungsi sebagai protilaktis penyakit gigi dan untuk pertumbuhan dan
pembentukan gigi. Iodium diperoleh dari makanan laut, tanaman, ikan, dan makanan
ternak.
8. Kalium
Bekatul, khamir, cokelat dan kopi merupakan sumber makanan yang terkandung
kalium di dalamnya. Sedangkan fungsi kalium yaitu untuk menjaga tekanan osmotik
dan mengaktifkan reaksi enzim.
9. Khlor
Manfaat dari khlor adalag sebagai aktivator amilase dan pembentukan HCl lambung,
menjaga tekanan osmotik, dan mengaktifkan amilase dalam mulut untuk memecahkan
pati dalm mulut.
10. Tembaga
Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga
untuk kofaktor bagi enzim tironase dan sitokromoksidase.
11. Zinc
Fungsi zinc adalah meningkatkan keaktifan enzim lainnya dan meningkatkan
pertumbuhan. Sedangkan sumber utama zinc adalah: daging, ikan, susu, keju, dan
kacang-kacangan.
12. Kobalt
Kobalt mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia. Sedangkan
makanan yang mengandung kobalt diantaranya adalah: vitamin B12, B1, dan sayuran
berwarna hijau.
1. Melatonin
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan dan
mengontrol tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, tapi
kelebihan maupun kekurangan hormon dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Kelebihan hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan hati, gangguan mata,
kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik, kebingungan, mengantuk,
gangguan berbicara, gemetar, sakit kepala dan pusing.
Sedangkan defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan kesulitan
tidur atau insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat, depresi, kelelahan, siklus
haid tidak teratur, gelisah, sindrom premenstruasi (PMS), katarak, kolesterol tinggi,
tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung (aritmia).
2. Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi mengontrol
mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan
denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare, sakit
kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur,
gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran.
Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia,
pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala
dan sakit punggung.
3. Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk peningkatan
tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis protein.
Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung tidak teratur, sakit
kepala, menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit dada, atau kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan lelah, lesu, sembelit, nyeri
sendi dan otot, ramput atau kuku tipis dan rapuh, kurang dorongan seksual, tekanan
darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung lambat, gangguan konsentrasi dan memori.
Bahkan beberapa dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa lainnya.
4. Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan
denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam
sel lemak, serta menekan sistem kekebalan.
Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing, kelelahan,
penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus, peningkatan pigmentasi
kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
5. Dopamin
Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan prolaktin dan
TRH dari hipofisis anterior.
Kelebihan dopamin dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak
teratur, sakit dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit,
sakit di kaki dan lengan.
Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan tertekan, motivasi rendah, kesulitan
memberikan perhatian dan berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido dan impotensi,
mudah lelah, berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan tidur.
6. Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk sekresi asam
lambung oleh sel parietal.
Kelebihan gastrin dapat menyebabkan penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
8. Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa,
glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.
Kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung
tidak teratur, berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadang-
kadang juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).
kekurangan insulin dapat menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah)
yang dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus.
9. Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria. Hormon ini
merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum, pertumbuhan jenggot,
pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan peningkatan kepadatan tulang.
Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan libido berlebihan dan mudah
marah. Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan pada
hipotalamus (kelenjar di bawah otak) atau testis yang menghambat sekresi hormon dan
produksi testosteron (hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan otot tubuh,
pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido, disfungsi ereksi dan
kesulitan mencapai orgasme ini bisa terjadi pada pria juga wanita.
10. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil). Hormon
progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal, meningkatkan
temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks otot polos (memperluas
saluran pernapasan dan mengatur lendir), anti-inflamasi, mengurangi kandung empedu
kegiatan, normalisasi darah dan pembekuan pembuluh darah.
Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang dengan
osteoblast Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan kulit.
Penyembuhan dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan penyembuhan dengan mengatur
mielin, serta mencegah kanker endometrium dengan mengatur efek estrogen.
Kekurangan progesteron bisa membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik,
gelisah, kekurangan cairan dan payudara membengkak.
Kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai pituitari yang letaknya berada pada bagian
bawah otak besar dengan bentuk tonjolan. Kelenjar tersebut terdiri dari bagian depan dan
juga bagian belakang.
Bagian-bagian ini akan memperoleh suatu hormon yang digunakan dalam membantu
mengatur pertumbuhan, mengatur fungsi dari kelenjar gondok, mengatur kelenjar anak
ginjal, dan yang terakhir mengatur kelenjar kelamin.
Proses kerja pada kelenjar hipofisis sangat berkaitan erat dengan bagian hipotalamus.
Kelenjar hipofisis nantinya akan mengatur aktivitas-aktivitas dari organ-organ tubuh
bagian dalam seperti contohnya organ pencernaan dan juga organ kelamin.
Kelenjar hipofisis akan memproduksi Hyroid stimulating hormone (TSH) yang nantinya
akan membantu merangsang bagian kelenjar gondok. Kelenjar hipofisis juga memproduksi
luteinizing hormone (LH) yang akan bisa membantu dalam proses pengeluaran sel telur
dan juga hormon androgen yang terdapat pada pria. TSH dan LH akan disimpan dan juga
sekaligus dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pada bagian depan. Kemudian hipotalamus
akan memproduksi suatu hormon pelepasan dan menjadi salah satu faktor yang bisa
menghambat.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid seringkali disebut sebagai kelenjar gondok yang letaknya di bagian bawah
jakun. Kelenjar tersebut akan memproduksi hormon tiroksin yang mempunyai peran dalam
upaya mengatur tingkat kecepatan pada proses metabolisme. Laju dari pemakaian sari
makanan dan juga pemakaian oksigen oleh sel merupakan suatu contoh yang sangat
dipengaruhi hormon tiroksin. Hormon tiroksin juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan tubuh maupun mental. Hormon tiroksin hendaknya dalam kondisi dengan
jumlah yang sesuai. Jika kelebihan hormon tiroksin (hipertiroidisme) yang akan ditandai
dengan naiknya tingkat metabolisme, denyut jantung yang terasa lebih cepat dari biasanya,
sangat mudah gugup, dan juga sering emosional.
Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid seringkali disebut dengan kelenjar anak gondok yang mempunyai
jumlah dua buah pasang dan juga menempel pada bagian belakang kelenjar tiroid. Kelenjar
paratiroid memproduksi hormon parathormon.
Fungsi dari hormon ini ialah untuk mengatur kadar dari kalsium yang terkandung dalam
darah dan bisa juga digunakan untuk meningkatkan proses pelepasan kalsium itu sendiri
dari bagian tulang. Selain itu, hormon parathormon bisa juga digunakan untuk
meningkatkan proses penyerapan ulang pada kalsium yang terkandung dalam ginjal.
Oleh sebab itu, jika seseorang mempunyai hormon parathormon yang berlebihan dalam
tubuhnya, maka tulangnya akan mudah rapuh, lemah dan juga berwujud tidak normal
karena disebabkan oleh kondisi kalsium yang rendah. Dengan kondisi semacam ini akan
mengakibatkan sebagian dari kalsium bisa terbawa oleh air seni, kemudian akan terjadi
pengendapan sehingga lama-kelamaan membentuk batu ginjal. Dan jika sebaliknya
rendahnya kandungan kalsium yang berada dalam darah, maka bisa mengakibatkan kejang-
kejang.
Kelenjar Timus
Awal mula dicetuskannya kata timus yakni mengambil dari bahasa Yunani yang dapat
didefinisikan sebagai jiwa, hati, keinginan atau pun juga kehidupan. Kelenjar timus
mempunyai peran yang sangat penting untuk bertanggung jawab pada proses pertumbuhan
terhadap manusia. Kelenjar timus seringkali mempunyai dua buah lobus yang letaknya
pada bagian atas dari tulang dada.
Pada setiap bagian lobus terdiri dari dua bagian yakni bagian korteks dan bagian medula.
Bagian korteks terbentuk dari sel-sel limfosit dan juga sel-sel epitel. Sedangkan medula
terbentuk dari sel-sel epitel. Kelenjar timus akan menghasilkan hormon yang memiliki
peran dalam proses pematangan pada sel limfosit T.
Apabila terjadi kekurangan kelenjar timus, maka kemungkinan besar akan mengalami
kretinisme atau sering dikenal dengan kekerdilan. Sedangkan jika terjadi kelebihan
kelenjar timus, maka bisa jadi akan mengalami gigantisme atau sering dikenal dengan
raksasa.
Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal seringkali disebut sebagai kelenjar anak ginjal yang letaknya berada pada
bagian ujung katup di setiap ginjal. Dampaknya, kelenjar ini dinamakan sebagai kelenjar
suprarenalis dan biasanya mempunyai bentuk gepeng serupa dengan piramida.
Susunan dari kelenjar adrenal terdiri dari bagian luar (korteks) yang mempunyai warna
kuning yang memproduksi hormon kortison, dan juga bagian dalam (medula) yang
mempunyai warna coklat yang dapat memproduksi hormon adrenalin.
Hormon adrenalin bisa berpengaruh pada denyut jantung, tekanan darah, meningkatnya
kadar gula dalam darah, dan juga bisa mempercepat proses pernafasan. Proses percepatan
yang terjadi pada pernafasan tersebut akan dilakukan melalui cara yakni memperlebarnya
jalan dari udara.
Apabila bagian tubuh kita mengalami kekurangan terhadap hormon adrenalin yang ada,
maka seseorang akan menderita penyakit yang dinamakan addison yang bisa ditandai
dengan kondisi bercak-bercak merah yang timbul pada kulit.
Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas akan memproduksi getah pankreas yang mempunyai kandungan enzim
di dalamnya. Kelenjar pankreas juga memproduksi hormon insulin dan glukagon.
Apabila makanan sudah masuk pada bagian tubuh kita, maka akan diolah dan juga dicerna
hingga menjadi gula yang berwujud glukosa. Kemudian glukosa akan masuk ke bagian
aliran darah sehingga kadar glukosa yang terkandung di dalam dara akan meningkat.
Jika jumlah glukosa yang terkandung dalam tubuh terlalu tinggi, maka pankreas akan
menghasilkan hormon insulin. Hormon tersebut akan membantu mempercepat dalam
membantu proses pengubahan glukosa sampai menjadi gula, otot atau pun glikogen.
Dampak dari proses pengubahan tersebut, maka kadar gula yang terkandung di dalam darah
akan mengalami penurunan.
Kelenjar kelamin
Kelenjar kelamin yang seringkali disebut kelenjar gonad akan diproduksi saat sesorang
menginjak usia remaja. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar ini dinamakan sebagai
hormon gonadotropik.
Tentunya kelenjar yang dimiliki oleh kelamin pria tidak akan sama dengan kelenjar yang
dimiliki oleh kelamin wanita. Jika pada pria dinamakan testis yang akan memproduksi
hormon testosteron yang memiliki fungsi dalam mengatur suatu proses perkembangan sel
kelamin.
Hormon tersebut juga akan mengatur suatu proses perkembangan seks yang bersifat
sekunder yang bisa dilihat dari perubahan suara yang ditimbulkan, pertumbuhan pada
kumis, rambut pada bagian ketiak, dan juga rambut pada bagian kaki.
Sedangkan kelamin yang ada pada wanita dinamakan sebagai ovarium yang nantinya akan
memproduksi hormon estrogen yang memiliki fungsi dalam mengatur proses
perkembangan pada bagian sel-sel kelamin pada wanita. Hormon ini juga memiliki fungsi
lain dalam mengatur suatu proses perkembangan pada organ seks yang bersifat sekunder.
Hal ini bisa dilihat pada proses pertumbuhan yang terjadi pada payudara, terjadinya
pembesaran pada bagian pinggul, dan perubahan yang ada pada suara. Selain itu, ternyata
ovarium juga memproduksi hormon progesteron yang memiliki fungsi dalam mengatur
proses pertumbuhan pada bagian plasenta dan juga merangsang proses pembentukan air
susu pada wanita.
Kelenjar pencernaan
Proses pencernaan terdiri dari semua proses dimana makanan yang masuk ke dalam tubuh
akan disederhanakan sehingga zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan akan terserap
secara sempurna oleh anggota tubuh. Pada sistem pencernaan makanan yang ada pada
manusia terdiri dari saluran pencernaan dan juga kelenjar pencernaan.
Saluran percernaan sendiri diawali dari bagian rongga mulut, hulu kerongkongan,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan akan berakhir di bagian anus.
Kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, kelenjar
hati dan juga kelenjar pankreas.