Mineral :
1) Kalsium
Sumber : Susu, Telur, Gandum dan Bayam
Fungsi sebagai bahan bangun bagi kerangka, regulasi daya rangsang dan kontraksi
otot serta penerusan impuls saraf. Kalsium mengatur permeabilitas membrane sel
bagi kalium dan natrium dan mengaktivasi banyak reaksi enzim seperti pembekuan
darah.
2) Fosfor
Sumber : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan kacang
Fungsi fosfor untuk klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi,
serta mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
3) Magnesium
Sumber : Bayam, Kacang kedelai dan susu
Fungsi magnesium sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam
metabolisme zat gizi didalam tubuh, membantu pada transmisi syaraf, pembekuan
darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi.
4) Natrium
Sumber : Garam dapur, MSG Kecap
Fungsi natrium untuk menjaga keseimbangan cairan, asam absa, transmisi syaraf,
kontraksi otot.
5) Besi
Sumber : Susu, kuning telur, bayam dan sawi
Fungsi zat besi sebagai penunjang pembentukan hemoglobin dalam darah.
6) Tembaga
Sumber : Gandum, Kacang Polong, Kerang
Fungsi tembaga bagi tubuh sebagai pembentukan eritrosit dan protein, aktivitas saraf,
sintesis substansi seperti hormon.
7) Kalium
Sumber : Kacang Merah, Pisang Dan Kecap
Fungsi kalium untuk mengatur detak jantung, memelihara keseimbangan air,
transmisi saraf, memelihara keseimbangan asam basa, katalisator, mengatur sekresi
insulin dari pankreas.
8) Chromium
Sumber : Daging Sapi, Jagung, Ubi Jalar.
Fungsi chromium untuk menjaga kadar gula. Kromium berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat dan lipid, memudahkan masuknya glukasa kedalam sel (pelepasan
negeri).
9) Seng
Sumber : Kerang, Kacang Tanah, Susu, Gandum
Fungsi sebagai pemeliharan beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera
pengecap atau lidah, meningkatan seksualitas, mekanisme pernafasan, berfungsi
dibagian pankreas.
10) Klorin
Sumber : Garam Dapur, Keju, Sawi, Kepiting Dan Telur
Fungsi klorin untuk membentuk asam lambung (HCl) dan memelihara keseimbangan
cairan didalam tubuh, membantu mencegah rambut putih dan mencegah gangguan
pencernaan.
11) Mangan
Sumber : Kacang Tanah, Teh, dan Nanas
Fungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh dan system reproduksi, meningkatkan
kesehatan sendi, dan metabolism kalsium. Pemanfaatan dan penyimpanna vitamin B1
dan aktifitas enzim dalam metabolisme karbohidat.
12) Iodium
Sumber : Garam dapur, air dan bayam
Fungsi iodium untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
Asupan iodium yang tercukupi dengan baik dapat berpengaruh terhadap produksi
hormon tiroid dalam tubuh. Selain mengendalikan metabolisme tubuh, hormon tiroid
juga berperan untuk menstabilkan detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh; serta
mengatur jumlah dan jenis makanan yang diubah menjadi sumber energi. Hormon
tiroid juga penting dalam menunjang tumbuh kembang. Hormon ini mendorong
pertumbuhan tulang dan otak bayi. Mengingat ada berbagai peran penting hormon
tiroid dalam tubuh, pastikan kebutuhan yodium harian Anda terpenuhi agar jumlah
hormon tiroid yang diproduksi cukup.
13) Kobalt
Sumber : Susu, Daging Sapid dan Tempe
Fungsi kobalt untuk membentuk pembuluh darah serta pembangunna vitamin B12,
yang diperlukan untuk fungsi normal sel, terutama sel sumsum tulang, mematangkan
sel darah merah, sistem saraf dan sistem pencernaan, berperan dalam fungsi berbagai
enzim.
14) Flourin
Sumber : Kuning Telur dan Susu
Fungsi flourin adalah untuk memperkuat gigi. Flour berperan untuk membentuk
lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
2. Pengelolahan yang tepat terhadap bahan pangan yang mengandung vitamin dan mineral
sehingga tidak hilang saat pengolahan.
Jawaban :
Cara memasak agar nutrisi dan gizi tetap terjaga dan utuh dianjurkan memasak dengan
cara direbus, tim, dikukus, ditumis, langsung dilalap, atau disajikan dalam bentuk jus.
Cara memasak makanan dengan dengan cara digoreng, dibakar, atau dipanggang
sebaiknya dikurangi karena dapat menghasilkan zat-zat yang tidak baik bagi tubuh.
Makanan yang digoreng dengan pemanasan suhu tinggi, terutama menggunakan minyak
yang sudah dipakai berkali-kali dapat menghasilkan lemak trans atau lipid perokdisa
yang berbahaya bagi kesehatan. Sementara itu, makanan yang dimasak dengan cara
dibakar, apalagi hingga gosong dapat menghasilkan zat bersifat karsinogen.
1) Perebusan
Metode perebusan akan membuat vitamin khususnya vitamin B kompleks akan
mudah hilang. Vitamin B kompleks terdapat dalam bayam, ubi, kedelai, kentang,
jamur, dan asparagus. Sama halnya dengan vitamin C yang terkandung dalam jeruk,
katuk, daun kelor, dan daun singkong akan mudah larut dalam pemanasan. Untuk itu
pada proses pengolahan atau saat memasak sayuran buanglah bagian yang keras dan
tidak dapat dimakan, cuci dahulu sebelum dipotong-potong agar vitamin dan mineral
tidak hanyut pada air cucian tersebut. Rebus dengan sedikit air dan suhu yang tidak
terlalu panas, angkat setelah matang serta jangan sampai layu atau berubah warna. Saat
mengkonsumsi sayur sebaiknya air rebusan ikut dimakan karena banyak vitamin dan
mineral penting yang larut di dalamnya
2) Digoreng
Makanan apapun yang digoreng pasti akan terasa lebih nikmat, namun jika suhu
penggorengan terlalu tinggi akan berdampak bagi sebagian zat gizi yang akan rusak,
diantaranya vitamin dan protein. Selain itu juga suhu yang terlalu tinggi akan memicu
reaksi browning (pencoklatan) hingga akhirnya muncul senyawa amina-amina
heterosikliks penyebab kanker. Pada saat menggoreng usahakan agar tidak terlalu
kering atau gosong agar protein tidak rusak. Jenis makananan hewani seperti daging atau
telur sebaiknya dimasak sampai matang. Kondisi setengah matang atau kurang matang
akan menimbulkan ancaman bagi kesehatan. Telur setengah matang misalnya, masih
mengandung zat anti gizi (avidin) yang dapat menghambat penyerapan Vitamin A.
3) Pemanggangan
Sama halnya dengan digoreng, proses pemasakan ini dapat menyebabkan kerusakan
pada vitamin dan protein. Cara untuk mengurangi kerusakan zat gizi itu adalah dengan
cara masukan dahulu bahan makanan ke dalam microwave selama dua menit, kemudian
baru dipanggang. Dengan microwave, energi geombang mikro dianggap tidak
mempengaruhi degradasi (penurunan) komponen gizi makanannya, hanya peningkatan
suhu yang diperkirakan mempengaruhinya. Hal ini teah dibuktikan bahwa pemanasan
dengan microwave dapat mempertahankan gizi vitamin C lebih baik dibandingkan
dengan cara pengukusan atau perebusan dengan air.
Ketika memanggang daging atau ikan usahakan jangan terlalu lama agar tidak
timbul zat yang bersifat karsinogen (pencetus kanker). Proses pemanggangan yang
mengeluarkan asap akan menimbulkan Polycyclic karsiogenik aromatic
hydrocarbon atau yang dikenal dengan PAHs. Zat ini menempel pada permukaan bahan
makanan yang sedang dipanggang.
4) Dipanaskan Kembali
Saat kamu memutuskan untuk memanaskan kembali makanan untuk kedua kalinya
makan akan lebih banyak lagi zat gizi yang akan rusak, dan bila kamu memang harus
melakukannya sangat disarankan untuk didinginkan dulu dan disimpan di lemari
es atau freezer. Vitamin B dan C akan sangat berkurang jika dibiarkan hangat terlalu
lama atau terlalu panas. Selain proses pemasakan hal lain yang tak kalah penting untuk
diperhatikan adalah bagaimana cara menyimpan makanan dengan benar, Ahli Gizi
Judith Wills penulis buku The Food Bible menyarankan untuk menyimpan buah,
sayuran dan salad dalam kondisi dingin dan gelap seperti di lemari es atau pantry.
Cahaya dan panas akan merusak vitamin b dan c. menyimpan buah dalam mangkuk
besar di atas meja sangat tidak disarankan