Nur Afifah Khairunnisa 200106501006 PENGERTIAN KALIMAT Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
• Adapun ciri-ciri kalimat adalah :
• Terdiri atas satu kalimat atau lebih. • Mengandung klausa atau tidak. • Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan denga suara naik, turun, keras, lembut, disela, jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. • Dalam wujud tulisan, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT 1. Subjek Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, subjek atau subyek merupakan suatu bagian klausa yang menandai apa yang hendak dibicarakan oleh pembicara atau pengarang. Secara sederhana, subjek disebut dengan pokok kalimat. Contoh : Nana sedang berbelanja ke pasar. (Nana : subjek yang berbentuk kata kerja) Juki bekerja di perusahaan multinasional. (Juki : subjek yang berbentuk frasa nomina) UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT 2. Predikat Masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, predikat merupakan bagian kalimat yang menandai apa yang hendak diucapkan oleh pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat biasanya diletakkan setelah subjek. Biasanya, predikat dapat berupa jenis-jenis kata kerja atau contoh frasa verba dalam bahasa Indonesia. Contoh : Agus bermain basket. (bermain : predikat yang berbentuk kata kerja). Agus sedang bermain basket. (sedang bermain : predikat yang berbentuk frasa verba). UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT 3. Objek Objek merupakan unsur kalimat yang diletakkan setelah subjek. Objek biasanya digambarkan sebagai korban yang dikenai perbuatan oleh subjek. Dalam kalimat pasif, objek biasanya dileakkan di awal kalimat menggantikan posisi subjek. Sementara itu, dalam kalimat intransitif dan kalimat semitransitif, unsur kalimat ini tidak digunakan sama sekali, dan fungsinya digantikan oleh unsur pelengkap dan keterangan. Sama seperti subjek, objek sendiri juga dapat berupa kata benda ataupun frasa nomina. Contoh : Ecan sedang membaca koran. (koran : objek yang berbentuk kata kerja). Suga sedang mengerjakan PR Bahasa Indonesia. (PR Bahasa Indonesia : objek yang berbentuk frasa nomina). UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT 4. Pelengkap Pelengkap atau komplimen merupakan unsur kalimat yang letaknya berada di sebelah objek atau bisa juga diletakkan di sebelah kalimat jika kalimat itu merupakan kalimat intransitif dan semitransitif yang tidak membutuhkan keberadaan objek di dalamnya. Pelengkap seringkali disamakan dengan objek, bahkan dengan keterangan. Contoh : Sehun mengatakan bahwa jaket itu adalah kepunyaannya. (jaket itu adalah kepunyaannya : pelengkap yang berbentuk klusa). Wajah Suho terlihat begitu ceria. (begitu ceria : pelengkap yang berbentuk frasa adjektiva). UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT 5. Keterangan Keterangan merupakan unsur kalimat yang dapat diletakkan setelah pelengkap, objek, predikat, dan bahkan di awal kalimat sekalipun. Keterangan atau jenis-jenis kata keterangan dapat berupa keterangan tempat, waktu, cara, dan sebagainya. Contoh : Jeno membeli ikan di pasar. (di pasar : keterangan tempat) Mark berangkat sekolah di pagi hari. (di pagi hari : keterangan waktu) KALIMAT DISUSUN OLEH KATA-KATA Kata Kata-kata peyusun kalimat dapat berupa kata tunggal, kata berimbuhan, kelompok kata, atau klausa. Contoh : Agus senang mewarnai. Fahri memperbaiki sepeda. Frasa Frasa adalah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Frasa tidak menduduki fungsi subjek, predikat, atau fungsi lainnya. Contoh : Anak yang baik. Gedung yang besar. KALIMAT DISUSUN OLEH KATA-KATA Klausa Klausa merupakan bagian dari kalimat. Klausa memiliki unsur subjek dan predikat, tetapi tidak mengandung intonasi, jeda, nada, dan tempo. Klausa terbagi menjadi dua, yaitu : • Klausa Utama Klausa utama adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Dalam kalimat majemuk, klausa utama disebut sebagai induk kalimat, klausa atasan, atau klausa utama. Contoh : Atuy datang ketika kami sedang menulis tugas. • Klausa Bawahan Klausa bawahan adalah klausa yang belum lengkap isinya. Klausa ini tidak dapat berdiri sendiri. Dalam kalimat majemuk, klausa bawahan merupakan perluasan dari satu fungsi dalam kalimat. Klausa bawahan juga ditandai dengan kata sambung. Contoh : Atuy datang ketika kami sedang menulis tugas. INTONASI, JEDA, NADA, DAN TEMPO Intonasi Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berperan dalam menentukan makna kalimat. Contoh : Tidur ( memberikan kabar/berita ). Tidur? ( bertanya ). Tidur! ( perintah ). Intonasi pada kalimat berita adalah datar. Pada kalimat tanya adalah menurun, sedangkan pada kalimat perintah adalah naik. INTONASI, JEDA, NADA, DAN TEMPO Jeda Jeda adalah penghentian sesaat dalam lagu kalimat. Jeda juga berperan dalam pembentukkan makna kalimat. Contoh : • Menurut cerita / tante Nina itu orang yang pendiam. (yang pendiam adalah tante Nina ). • Menurut cerita tante / Nina itu orang yang pendiam. (yang pendiam adalah Nina ). • Menurut crita tante Nina / itu orang yang pendiam. (yang pendiam adalah seseorang ). INTONASI, JEDA, NADA, DAN TEMPO Nada Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Kata-kata dalam kalimat dapat diucapkan dengan nada-nada tertentu. Contoh : • Pak Agus membeli rumah baru. (bukan pak Atuy) • Pak Agus membeli rumah baru. (bukan menjual) • Pak Agus memberi rumah baru (bukan rumah bekas) INTONASI, JEDA, NADA, DAN TEMPO Tempo Tempo adalah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya untuk memberi tekanan pada bagian kalimat. Contoh : Nama saya Christyn, tapi panggil saja I-t-t-i-ng. FUNGSI KALIMAT Unsur-unsur pembetuk kalimat menduduki fungsi tertentu. Fungsi di dalam kalimat terdiri atas : Subjek Subjek atau pokok kalimat adalah bagian kalimat yang menjadi bagian dasar kalimat sehinga menjadi bagian penting sebagai pangkal pembicaraan. Umumnya, subjek terdapat di awal kalimat, mendahului predikat. Kelas kata yang mengisi subjek biasanya berupa frasa benda atau kata kerja. Contoh : Suga senang main basket. S Membaca adalah kesukaannya. S FUNGSI KALIMAT Predikat Predikat ialah bagian kalimat yang memberi penjelasan tentang subjek. Posisi predikat langsung mengikuti subjek. Kelas kata yang menjadi predikat pada umumnya berupa kata kerja. Namun, adapula yang ditempati oleh kata sifat, kata benda, atau frasa preposional. Contoh : Andin berteriak sangat keras. P Temannya sedang sedih. P FUNGSI KALIMAT Predikat Predikat ialah bagian kalimat yang memberi penjelasan tentang subjek. Posisi predikat langsung mengikuti subjek. Kelas kata yang menjadi predikat pada umumnya berupa kata kerja. Namun, adapula yang ditempati oleh kata sifat, kata benda, atau frasa preposional. Contoh : Andin berteriak sangat keras. P Temannya sedang sedih. P FUNGSI KALIMAT Objek dan Pelengkap Objek dan pelengkap letaknya langsung mengikuti predikat. Kelas kata yang mengisi objek dan pelengkap dapat berupa nomina atau frasa nominal, adjektiva atau frasa adjektival, verba atau frasa verba. Contoh : Nenek menanam padi. O Nyai Sooman beternak lele. Pel Indah mejahit celana. O FUNGSI KALIMAT Keterangan Keterangan adalah unsur yang berfungsi menerangkan keseluruhan unsur dalam kalimat. Ada ciri khusus yang dimiliki keterangan, yaitu : a. Keberadaannya bersifat manasuka. Contoh : Amri membeli paku di toko bangunan. Amri membeli paku. b. Letaknya bebas Contoh : Tri memasak di dapur. Di dapur Tri memasak. Tri di dapur memasak. FUNGSI KALIMAT c. Umumnya didahului oleh kata depan di, ke, dari, ketika,dan tentang. Keterangan tempat terbagi beberapa macam, yakni ; • Keterangan tempat • Keterangan waktu • Keterangan alat • Keterangan cara • Keterangan tujuan • Keterangan penyerta • Keterangan perbandingan • Keterangan penyebab • Keterangan kesalingan JENIS-JENIS KALIMAT a. Kalimat seruan (deklaratif) Kalimat deklaratif berisi pernyataan sesuatu dengan lengkap untuk menyampaikan informasi kepada lawan komunikasinya. Contoh: Ayah sedang mengerjakan beberapa urusan kantornya. Hari ini Kevin tidak mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. JENIS-JENIS KALIMAT b. Kalimat pertanyaan (Interoigatif) Kalimat ini digunakan untuk memperoleh informasi atau reaksi dari lawan komunikasi. Kalimat pertanyaan biasanya dipertegas dengan penyertaan tanda baca (tanda tanya). Contoh: Positif Dimanakan letak rumah saudara? Berapa jumlah saudara Anda? Negative Mengapa manusia cenderung sangat rakus akan kekuasaan? JENIS-JENIS KALIMAT c. Kalimat perintah (Imperatif) Kalimat ini digunakan jika pemakainya menyuruh atau melarang untuk berbuat sesuatu. Kalimat perintah dan permintaan ini secara umum dipertegas dengan menyertakan tanda baca (tanda seru). Contoh: Positif Tolong bantu saya mengangkat lemari ini Negative Jangan khawatir soal urusan dunia JENIS-JENIS KALIMAT d. Kalimat seruan Kalimat seruan digunakan untuk menyampaikan atau mengungkapkan perasaan yang kuat dan mendadak. Contoh: Positif Hebat Andi itu luarbiasa. Wah ini sangat indah. Negative Aduh, kita kurang beruntung hari ini. TERIMA KASIH