Anda di halaman 1dari 24

PEMBENTUKAN KALIMAT

Nama Kelompok 4 :

Walny Nicha 200106501004


 
Fatahillah Dwi Syah Leying 200106501005
 
Nur Afifah Khairunnisa 200106501006
PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran
yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

• Adapun ciri-ciri kalimat adalah :


• Terdiri atas satu kalimat atau lebih.
• Mengandung klausa atau tidak.
• Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan denga suara naik, turun,
keras, lembut, disela, jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
• Dalam wujud tulisan, kalimat diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK KALIMAT
1. Subjek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, subjek atau subyek
merupakan suatu bagian klausa yang menandai apa yang hendak
dibicarakan oleh pembicara atau pengarang. Secara sederhana, subjek
disebut dengan pokok kalimat.
Contoh :
Nana sedang berbelanja ke pasar.
(Nana : subjek yang berbentuk kata kerja)
Juki bekerja di perusahaan multinasional.
(Juki : subjek yang berbentuk frasa nomina)
UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK KALIMAT
2. Predikat
Masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, predikat
merupakan bagian kalimat yang menandai apa yang hendak diucapkan
oleh pembicara atau penulis tentang subjek. Predikat biasanya
diletakkan setelah subjek. Biasanya, predikat dapat berupa jenis-jenis
kata kerja atau contoh frasa verba dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
Agus bermain basket.
(bermain : predikat yang berbentuk kata kerja).
Agus sedang bermain basket.
(sedang bermain : predikat yang berbentuk frasa verba).
UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK KALIMAT
3. Objek
Objek merupakan unsur kalimat yang diletakkan setelah subjek.
Objek biasanya digambarkan sebagai korban yang dikenai perbuatan
oleh subjek. Dalam kalimat pasif, objek biasanya dileakkan di awal
kalimat menggantikan posisi subjek. Sementara itu, dalam kalimat
intransitif dan kalimat semitransitif, unsur kalimat ini tidak digunakan
sama sekali, dan fungsinya digantikan oleh unsur pelengkap dan
keterangan. Sama seperti subjek, objek sendiri juga dapat berupa kata
benda ataupun frasa nomina.
Contoh :
Ecan sedang membaca koran.
(koran : objek yang berbentuk kata kerja).
Suga sedang mengerjakan PR Bahasa Indonesia.
(PR Bahasa Indonesia : objek yang berbentuk frasa nomina).
UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK KALIMAT
4. Pelengkap
Pelengkap atau komplimen merupakan unsur kalimat yang letaknya
berada di sebelah objek atau bisa juga diletakkan di sebelah kalimat jika
kalimat itu merupakan kalimat intransitif dan semitransitif yang tidak
membutuhkan keberadaan objek di dalamnya. Pelengkap seringkali
disamakan dengan objek, bahkan dengan keterangan.
Contoh :
Sehun mengatakan bahwa jaket itu adalah kepunyaannya.
(jaket itu adalah kepunyaannya : pelengkap yang berbentuk klusa).
Wajah Suho terlihat begitu ceria.
(begitu ceria : pelengkap yang berbentuk frasa adjektiva).
UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK KALIMAT
5. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang dapat diletakkan setelah
pelengkap, objek, predikat, dan bahkan di awal kalimat sekalipun.
Keterangan atau jenis-jenis kata keterangan dapat berupa keterangan
tempat, waktu, cara, dan sebagainya.
Contoh :
Jeno membeli ikan di pasar.
(di pasar : keterangan tempat)
Mark berangkat sekolah di pagi hari.
(di pagi hari : keterangan waktu)
KALIMAT DISUSUN
OLEH KATA-KATA
Kata
Kata-kata peyusun kalimat dapat berupa kata tunggal, kata berimbuhan,
kelompok kata, atau klausa.
Contoh :
Agus senang mewarnai.
Fahri memperbaiki sepeda.
Frasa
Frasa adalah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Frasa tidak
menduduki fungsi subjek, predikat, atau fungsi lainnya.
Contoh :
Anak yang baik.
Gedung yang besar.
KALIMAT DISUSUN
OLEH KATA-KATA
Klausa
Klausa merupakan bagian dari kalimat. Klausa memiliki unsur subjek dan
predikat, tetapi tidak mengandung intonasi, jeda, nada, dan tempo. Klausa
terbagi menjadi dua, yaitu :
• Klausa Utama
Klausa utama adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Dalam
kalimat majemuk, klausa utama disebut sebagai induk kalimat, klausa atasan,
atau klausa utama.
Contoh : Atuy datang ketika kami sedang menulis tugas.
• Klausa Bawahan
Klausa bawahan adalah klausa yang belum lengkap isinya. Klausa ini tidak
dapat berdiri sendiri. Dalam kalimat majemuk, klausa bawahan merupakan
perluasan dari satu fungsi dalam kalimat. Klausa bawahan juga ditandai
dengan kata sambung.
Contoh : Atuy datang ketika kami sedang menulis tugas.
INTONASI, JEDA,
NADA, DAN TEMPO
Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berperan dalam
menentukan makna kalimat.
Contoh : Tidur ( memberikan kabar/berita ).
Tidur? ( bertanya ).
Tidur! ( perintah ).
Intonasi pada kalimat berita adalah datar. Pada kalimat tanya adalah
menurun, sedangkan pada kalimat perintah adalah naik.
INTONASI, JEDA,
NADA, DAN TEMPO
Jeda
Jeda adalah penghentian sesaat dalam lagu kalimat. Jeda juga berperan
dalam pembentukkan makna kalimat.
Contoh :
• Menurut cerita / tante Nina itu orang yang pendiam.
(yang pendiam adalah tante Nina ).
• Menurut cerita tante / Nina itu orang yang pendiam.
(yang pendiam adalah Nina ).
• Menurut crita tante Nina / itu orang yang pendiam.
(yang pendiam adalah seseorang ).
INTONASI, JEDA,
NADA, DAN TEMPO
Nada
Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Kata-kata
dalam kalimat dapat diucapkan dengan nada-nada tertentu.
Contoh :
• Pak Agus membeli rumah baru. (bukan pak Atuy)
• Pak Agus membeli rumah baru. (bukan menjual)
• Pak Agus memberi rumah baru (bukan rumah bekas)
INTONASI, JEDA,
NADA, DAN TEMPO
Tempo
Tempo adalah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat.
Fungsinya untuk memberi tekanan pada bagian kalimat.
Contoh : Nama saya Christyn, tapi panggil saja I-t-t-i-ng.
FUNGSI KALIMAT
Unsur-unsur pembetuk kalimat menduduki fungsi tertentu. Fungsi di dalam
kalimat terdiri atas :
Subjek
Subjek atau pokok kalimat adalah bagian kalimat yang menjadi bagian
dasar kalimat sehinga menjadi bagian penting sebagai pangkal
pembicaraan. Umumnya, subjek terdapat di awal kalimat, mendahului
predikat. Kelas kata yang mengisi subjek biasanya berupa frasa benda atau
kata kerja.
Contoh :
Suga senang main basket.
S
Membaca adalah kesukaannya.
S
FUNGSI KALIMAT
Predikat
Predikat ialah bagian kalimat yang memberi penjelasan tentang subjek.
Posisi predikat langsung mengikuti subjek. Kelas kata yang menjadi
predikat pada umumnya berupa kata kerja. Namun, adapula yang
ditempati oleh kata sifat, kata benda, atau frasa preposional.
Contoh :
Andin berteriak sangat keras.
P
Temannya sedang sedih.
P
FUNGSI KALIMAT
Predikat
Predikat ialah bagian kalimat yang memberi penjelasan tentang subjek.
Posisi predikat langsung mengikuti subjek. Kelas kata yang menjadi
predikat pada umumnya berupa kata kerja. Namun, adapula yang
ditempati oleh kata sifat, kata benda, atau frasa preposional.
Contoh :
Andin berteriak sangat keras.
P
Temannya sedang sedih.
P
FUNGSI KALIMAT
Objek dan Pelengkap
Objek dan pelengkap letaknya langsung mengikuti predikat. Kelas kata
yang mengisi objek dan pelengkap dapat berupa nomina atau frasa
nominal, adjektiva atau frasa adjektival, verba atau frasa verba.
Contoh :
Nenek menanam padi.
O
Nyai Sooman beternak lele.
Pel
Indah mejahit celana.
O
FUNGSI KALIMAT
Keterangan
Keterangan adalah unsur yang berfungsi menerangkan keseluruhan
unsur dalam kalimat. Ada ciri khusus yang dimiliki keterangan, yaitu :
a. Keberadaannya bersifat manasuka.
Contoh : Amri membeli paku di toko bangunan.
Amri membeli paku.
b. Letaknya bebas
Contoh : Tri memasak di dapur.
Di dapur Tri memasak.
Tri di dapur memasak.
FUNGSI KALIMAT
c. Umumnya didahului oleh kata depan di, ke, dari, ketika,dan tentang.
Keterangan tempat terbagi beberapa macam, yakni ;
• Keterangan tempat
• Keterangan waktu
• Keterangan alat
• Keterangan cara
• Keterangan tujuan
• Keterangan penyerta
• Keterangan perbandingan
• Keterangan penyebab
• Keterangan kesalingan
JENIS-JENIS KALIMAT
a. Kalimat seruan (deklaratif)
Kalimat deklaratif berisi pernyataan sesuatu dengan lengkap untuk
menyampaikan informasi kepada lawan komunikasinya.
Contoh:
Ayah sedang mengerjakan beberapa urusan kantornya.
Hari ini Kevin tidak mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya.
JENIS-JENIS KALIMAT
b. Kalimat pertanyaan (Interoigatif)
Kalimat ini digunakan untuk memperoleh informasi atau reaksi dari
lawan komunikasi. Kalimat pertanyaan biasanya dipertegas dengan
penyertaan tanda baca (tanda tanya).
Contoh:
Positif
Dimanakan letak rumah saudara?
Berapa jumlah saudara Anda?
Negative
Mengapa manusia cenderung sangat rakus akan kekuasaan?
JENIS-JENIS KALIMAT
c. Kalimat perintah (Imperatif)
Kalimat ini digunakan jika pemakainya menyuruh atau melarang untuk
berbuat sesuatu. Kalimat perintah dan permintaan ini secara umum
dipertegas dengan menyertakan tanda baca (tanda seru).
Contoh:
Positif
Tolong bantu saya mengangkat lemari ini
Negative
Jangan khawatir soal urusan dunia
JENIS-JENIS KALIMAT
d. Kalimat seruan
Kalimat seruan digunakan untuk menyampaikan atau
mengungkapkan perasaan yang kuat dan mendadak.
Contoh:
Positif
Hebat Andi itu luarbiasa.
Wah ini sangat indah.
Negative
Aduh, kita kurang beruntung hari ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai