Anda di halaman 1dari 13

1.

Subject

Subject (subjek atau pelaku) adalah seseorang atau suatu hal yang menjadi inti dari pembicaraan. Jadi
kalo kita mencari subjek kalimat, itu artinya kita mencari topik utama yang sedang dibahas atau
dideskripsikan dari kalimat tersebut.

Jenis-Jenis Subject

Jenis subjek yang paling umum adalah nama orang atau kata ganti orang. Namun di dalam bahasa
inggris, hal-hal yang bisa kita sebut sebagai subjek tidak hanya orang. Ada beberapa jenis kata yang bisa
kita labeli sebagai subjek. Apa saja itu jenis-jenis subjek tersebut? Mari kita bahas satu persatu!

1. Pronoun

Subjek pertama adalah pronoun atau kata ganti orang. Jenis subjek ini adalah jenis yang paling mudah
dibedakan dari jenis subjek lainnya. Kata ganti orang atau pronoun terdiri dari: They, we, I, you, he, she,
it.

Singular Plural

Kata ganti Orang Pertama I We

Kata Ganti Orang Kedua You You

Kata Ganti Orang Ketiga He, she, it They

Biasanya subjek terletak di awal kalimat. Namun terkadang bisa terletak sehabis kalimat penjelas
atau appossitive.

Contoh kalimat:

She loves ice cream

Dia suka es krim.

A beautiful cheerleader, Sarah rarely misses the class.

Seorang pemandu sorak cantik, Sarah jarang melewatkan kelas.

2. Noun

Noun adalah kata benda. 5 hal yang masuk ke dalam kategori noun adalah:

 Nama Orang

Nama orang masuk kedalam kategori noun atau kata benda yang masuk ke dalam jenis subjek. Contoh
nama orang seperti: Ahmad, Sarah, Tom, dll

Example:

Ahmad is a basketball player in his school.


Ahmad adalah seorang pemain basket di sekolahanya.

 Nama Benda

Sama halnya dengan nama orang, nama benda juga masuk ke dalam kategori noun. Contoh nama benda
seperti raket, meja, pensil, buku, dll.

Example:

These two rackets are bought by Lucas.

Dua raket ini dibeli oleh Lucas.

 Pekerjaan

Jenis pekerjaan pun masuk ke dalam kategori noun. Contoh dari jenis pekerjaan adalah: lawyer, teacher,
manager, dll.

Example:

A teacher who teaches in my school is my mom.

Seorang guru yang mengajar di sekolah saya adalah ibu saya.

 Gerund

Jenis noun ke empat yang masuk ke dalam kategori subjek adalah gerund. Gerund adalah verb atau kata
kerja yang berposisi sebagai subjek dengan mengganti bentuk kata kerja tersebut ke dalam verb-ing.

Apabila kamu melihat sebuah v-ing yang berposisi di depan, sebenarnya kata tersebut berposisi sebagai
subjek bukan sebagai verb atau kata kerja. Contohnya adalah swimming, reading, playing, dll.

Example:

Playing basketball is my hobby.

Bermain bola basket adalah hobiku.

 To Infinitive

Jenis noun yang terakhir adalah to infinitive. To infinitive memiliki rumus to + Verb 1. Sebagai contoh to
bring, to love, to teach, dll. Jika kalimat to + verb ada di awal kalimat maka frasa tersebut berposisi
sebagai subjek.

Example:

To finish the assignment takes a focus skill.

Untuk menyelesaikan tugas dibutuhkan sebuah keahlian fokus.


2. Verb

Kata kerja atau verb adalah kata-kata yang mengindikasikan action, tindakan, atau keadaan.
Beberapa contoh kata verb yang mungkin sering kita dengar antara
lain write (menulis), eat (makan), drink (minum), dan lainnya.

Selama ini kita tahu kan kalau di kalimat bahasa Indonesia, seenggaknya terdiri dari Subject +
Predikat. Tapi apakah si predikat ini sama dengan verbs?

contoh

 Obama makan ramen

Nah, di kalimat tersebut sudah jelas kan, kalau predikatnya adalah makan dan objeknya adalah ramen.

Tapi kalau kalimatnya seperti di bawah ini gimana?

 Obama adalah seorang presiden (Obama is a president)

Dari kalimat bahasa Inggrisnya, jelas kalau is a hokage merupakan kata kerja yang bisa bertindak
sebagai predikat.

Nah, kalau kalimat bahasa Indonesianya kira-kira yang mana nih kata kerjanya?

Yap, jawabannya nggak ada kata kerjanya. Tapi, kita harus paham dulu nih kalau predikat merupakan
kata yang dapat menjelaskan subjek, entah itu dalam bentuk verba, nomina, atau adjective. Jadi, nggak
melulu predikat itu harus dalam bentuk kata kerja.

Sehingga, kalimat ‘adalah seorang presiden’ itu bisa disebut sebagai predikat, namun dalam bentuk
nomina. Intinya sih predikat dan verbs itu sama.

Well, seperti yang udah gue singgung sebelumnya, verb sendiri ternyata ada banyak jenisnya. Misalnya
saja, linking verbs, auxiliary verbs, dan masih banyak lagi.

Jenis-Jenis Verb dan Fungsinya

Nah, berikut adalah jenis-jenis verb dan fungsinya:

1. Action Verbs

Action verbs merupakan kata kerja yang menunjukkan sebuah aksi yang dilakukan oleh subjek kalimat.
Contoh kata action verbs antara lain makan, tidur, dan menulis. Sebagai contoh, coba deh kita lihat
contoh kalimat verb di bawah ini:

 She looks at me.

Looks (melihat) pada kalimat di atas berfungsi sebagai action verb nih, guys. Artinya, si subject benar-
benar sedang melihat.

2. Linking Verbs

Linking verbs merupakan jenis verb yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat, frasa, atau kata
yang berbeda. Contoh kalimat linking verbs yakni:
 She looks sad.

Nah, berbeda dengan action verbs, looks (terlihat) pada kalimat di atas tidak menunjukan suatu action.
Melainkan, looks berfungsi untuk menghubungkan she dengan sad.

3. Transitive dan Intransitive Verbs

Jenis verb selanjutnya yakni transitive dan intransitive verbs nih, guys. Transitive verb merupakan kata
kerja yang membutuhkan objek. Contoh kalimat transitive verbs yakni:

 She looked at me.

Kalimat di atas membutuhkan objek. Sebab, kalau tidak ada objek konteks kalimatnya menjadi tidak
jelas. Misalnya saja kalau objeknya dihilangkan, maka menjadi:

 She looked.

Nah, kalau seperti ini kalimatnya jadi nggak jelas, nih. Sebab, kita jadi nggak tahu kan, apa yang dilihat
oleh si subjek ini.

Intransitive verbs merupakan kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Sebagai contoh:

 Wawan tidur jam 10 kemarin.

Nah, kalimat ini tidak membutuhkan objek karena tanpa objek pun, konteks kalimatnya sudah sangat
jelas.

4. Regular dan Irregular Verb

Nah, kalau jenis verb satu ini pasti Sobat Zenius udah nggak asing lagi, deh. Yap, regular
verbs dan irregular verbs udah sering banget nih dibahas, dari kita masih SD bahkan sampai sekarang.

Pada dasarnya, kata kerja atau verb dalam Bahasa Inggris akan mengalami perubahan bentuk sesuai
dengan tenses yang digunakan, entah itu menggunakan verb 1, verb 2, atau verb 3.

Nah, proses perubahan verb sendiri terbagi menjadi dua, yaitu regular verbs dan irregular verbs.

Regular verbs merupakan kata kerja teratur yang bentuk kedua (past) dan ketiganya (past
participle) ditambah dengan akhiran -ed atau -d.

Adapun beberapa aturan yang berlaku di regular verbs, yaitu:

 Ketika verb 1 diakhiri huruf vowel (vokal) kecuali e, maka tambahkan -ed. Contoh regular
verbs: Echo. → Echoed.

 Ketika verb 1 diakhiri huruf vowel (vokal) + y, maka tambahkan -ed.

Contoh regular verbs: Enjoy. → Enjoyed.

 Ketika verb 1 diakhiri konsonan + y, maka ubah y → i.

Contoh regular verbs: Study. → Studied.


 Ketika verb 1 diakhiri CVC (consonant vowel consonant), misalnya kata wrap, huruf r termasuk
konsonan, a termasuk vokal, dan p termasuk konsonan.

Contoh regular verbs: Wrap. → Wrapped. Selain itu, huruf konsonan terakhirnya juga perlu di double,
ya.

 Ketika verb 1 diakhiri huruf E, maka tambahkan -d.

Contoh regular verbs: Love. → Loved.

Nah, kalau misalnya kita menemukan verb yang nggak masuk ke dalam aturan-aturan di atas, maka bisa
langsung tambahkan -ed.

Contoh regular verbs:

 Accept. → Accepted.

 Book. → Booked.

 Fix. → Fixed.

Nah, sekarang kita sudah paham kan, fungsi regular verbs? So, lanjut ke irregular verbs.

Irregular verbs merupakan kata kerja tidak teratur, di mana bentuk kedua (past) dan ketiganya (past
participle) bisa berubah atau malah tidak berubah sama sekali. Irregular verbs juga tidak memerlukan
penambahan -ed atau -d di akhir kata.

Berbeda dengan regular verbs, irregular verbs ini tidak memiliki pola yang teratur nih guys, sehingga
sering menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, kita perlu banyak latihan dan menghafal bentuk kata
kerja satu ini.
Nah, berikut ini adalah beberapa contoh kata irregular verbs yang sering digunakan.

Contoh irregular verbs.


5. Helping Verbs atau Auxiliary Verbs

Helping verbs atau sering disebut sebagai auxiliary verbs merupakan salah satu jenis verb yang akan
sering kita temui dalam UTBK Bahasa Inggris. Fungsi verb satu ini yakni untuk membantu kata kerja
utama. Maksudnya gimana? Nah, coba kita perhatikan ketiga kalimat di bawah ini:

 She is crying. → Is menunjukkan konteks waktu.

 She did cry last night. → Did menerangkan konteks waktu.

 I have worked for two years here. → Have menerangkan kalau sudah terjadi.

Nah, kata is, did, dan have di atas berfungsi untuk membantu kata kerja utamanya agar lebih
mempunyai konteks, entah itu konteks waktu, konteks aspek, dan lainnya.

Umumnya, ada empat jenis auxiliary verbs yang digunakan di dalam Bahasa Inggris, yaitu to be, to do, to
have, dan modals.

3. Prepositional Phrase

Preposisi

Rumus prepositional phrase:

Prep + Object

Prep + verb

Prep + object + verb


Contoh Penggunaan:

“The dog is under the table” (Prep + Objek)

“She came to the party” (Prep + Kata Kerja)

“We sing on the beach” (Prep + Objek + Kata Kerja)

Preposisi adalah kata kata depan yang digunakan untuk menghubungkan objek dengan
hubungan tertentu. Beberapa contoh preposisi adalah di, ke, dengan, dan dari. Preposisi memberi tahu
pembaca tempat atau waktu, atau menjelaskan hubungan spasial antar objek.

Struktur Prepositional Phrase:

1. Preposisi: Kata-kata seperti "at," "in," "on," "under," "above," "beside," dan sebagainya.

2. Objek Preposisi: Noun, pronoun, gerund, atau klausa yang menjadi fokus preposisi.

3. Kata-kata Pendukung: Kata-kata tambahan yang mendukung frasa, tetapi bukan bagian krusial
dari strukturnya.

Ada dua jenis utama frase preposicional. Yang pertama adalah frasa adverbial dan yang kedua adalah
frase kata sifat atau adjective prepositional phrase. Berikut cara membedakan keduanya.

Adverb Prepositional Phrase

Adverb Prepositional Phrase memodifikasi kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan. Adapun kata yang
sering dipakai seperti when, where, how, why, or to what extent (how many, how much, how long, or
how far), and under what condition.

Mari kita uraikan contoh “The extra cash is inside the handbag”, menjadi:

Noun = the extra cash


Preposition = inside
Object = the handbag
Adjective prepositional phrase = inside the handbag

Frasa ini mengandung kata ‘inside’ sebagai preposisi, yang memberikan informasi tentang ‘the extra
cash’ dengan memberitahukan letaknya.

Adjective Prepositional Phrase

Adjective prepositional phrase bertindak sebagai kata sifat dalam sebuah kalimat, yang berarti ia
memberikan informasi tambahan tentang kata benda.

Frasa ini biasanya terdiri dari kata depan yang diikuti oleh kata sifat atau frasa kata benda yang
memberikan informasi yang lebih spesifik tentang benda atau orang tersebut.

Untuk lebih jelasnya, Adjective prepositional phrase digunakan untuk memodifikasi kata benda atau
kata ganti. Frasa ini terdiri dari kata sifat, kata depan, dan objeknya. Contoh frasa kata sifat
adalah “angry with you”. Kata sifat dalam kasus ini adalah “angry” sedangkan bagian “with you” adalah
frase preposisi yang menyatakan pengubah kata benda (You).
Adjective prepositional phrase dapat mencakup beberapa kata sifat. Misalnya, “getting angry about
something silly” memiliki dua kata sifat – angry dan silly – dengan “about something” sebagai frasa kata
depan.

Frasa kata sifat sering kali muncul setelah kata benda atau kata ganti yang dimodifikasi. Misalnya, dalam
kalimat “He’s annoyed with me.”, “annoyed” memodifikasi “He”.

Dengan mengenali frasa kata sifat, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi kata apa yang
memodifikasi kata lain dalam kalimat.

Mari kita uraikan contoh “The server at the restaurant was very helpful”, menjadi

Noun = The server

Preposition = at

Object = the restaurant

Adjective prepositional phrase = at the restaurant

Frasa tersebut mengandung preposisi ‘at’ dan memberikan informasi tentang ‘the server’, yangan mana
kata tersebut merupakan kata benda atau noun.

Bentuk prepositional phrase

Bentuk prepositional phrase adalah jenis frasa preposisi ini mencakup dua kata yang dihubungkan
dengan kata yang diakhiri dengan ‘-ing’.

Berikut adalah beberapa contoh untuk membantu kamu mengenali bentuk frasa preposisi ini:

 Selama badai (during + storm)

 Setelah makan (after + eating)

 Although it’s raining (Although + raining)

 Mengenai masalah tersebut (regarding + the issue)

 Tanpa pemahaman (without + understanding)

 Mengenai keselamatan (Regarding + safety).

4. Appositive

Appositive phrase merupakan frasa yang fungsinya mendeskripsikan kata benda (noun) atau kata ganti
benda (pronoun). Jadi, kata ini biasanya berguna untuk memberi informasi dari kalimat yang ada.
appositive phrase tidak selalu wajib dipakai, Karena dengan adanya frasa ini, inti dari suatu kalimat tidak
akan terganggu, singkatnya, appositive phrase hanya merupakan tambahan dalam kalimat.
Contoh:

I really like spaghetti, a staple food of traditional Italian.


Penggunaan “a staple food of traditional Italian” merupakan appositive, karena berfungsi untuk
menjelaskan tentang spaghetti yang berasal dari Italia.

Next, kita cari tahu rumus dari appositive phrase, supaya kalimat kita makin perfect!

Rumus Appositive

Jadi, appositive ini letaknya cukup beragam, ada yang di awal kalimat, tengah kalimat, bahkan di akhir
kalimat.

Karena penempatannya yang beragam, ada ketentuan khusus dalam penggunaan appositive phrase.
Nah, ketentuan ini harus kita pahami supaya kita bisa tahu mana yang appositive dan mana yang
bukan appositive.

1. V-ing untuk appositive aktif

2. V-3 untuk appositive pasif

3. Who/Which + V-1/V-2/Auxiliary

4. Noun Phrase (contohnya: one of the coolest teachers)

Contoh Kalimat Appositive

Tom always eats Kimbap, a traditional food of South Korea.

Zenius, established in 2007, now used by more than 230,000 people.

I bought a new case, a phone case with a big heart icon.

Nah, kita perhatiin coba, appositive phrase itu selalu menjelaskan tentang suatu hal dan sifatnya itu
memberikan keterangan dalam kalimat.

Perlu diingat juga bahwa appositive phrase itu fleksibel. Jadi, si appositive phrase itu tidak punya
batasan mengenai penggunaannya dalam menjelaskan suatu hal. Mau itu tentang seseorang, makanan,
perusahaan, atau apapun, appositive phrase tetap dapat digunakan!
5. Dependent Clause

Dependent clause merupakan sekelompok kata atau kata – kata yang memiliki satu subjek dan satu kata
kerja tetapi maknanya kurang lengkap. Kalimat dependent clase tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat
karena minimnya makna. Contohnya adalah sebagai berikut: When my mother was sleeping. (Saat ibu
saya sedang tidur). Arti dari kalimat itu belum lengkap karena saat ibu saya sedang tidur, apa yang
terjadi saat itu?

Ciri – Ciri Dependent Clause

 Menggunakan conjunction atau kata penghubung seperti: but, and, or, so, for, atau yet

 Mempunyai dependent marker word: because, however, after, before, in order to, when,
whole, although, since, wherever, though, even if, whenever, even though, dll

Jenis Dependent Clause

Dependent clause terdiri dari beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

 Sebagai adverb clause

Fungsi utamanya adalah sebagai adverb yang dimulai dengan subordinate conjunction atau kata
penghubung subordinate. Contoh: She went to the market yesterday after she visited her uncle’s house
in the town (Dia pergi ke pasar kemarin setelah ia mengunjungi rumah pamannya di kota). Adverbial
Clause menjelaskan keterangan yesterday yaitu after she visited her uncle’s house in the town

 Sebagai adjective clause

Klausa ini berfungsi sebagai adjective untuk menjelaskan noun atau kata benda. Adjective clause juga
sering disebut dengan relative clause. Contoh: The man who is cooking for the lunch is my father. (Laki-
laki yang sedang memasak makan siang adalah ayahku). Adjective clause di sini menjelaskan “the man”
atau kata benda yaitu who is cooking for the lunch

 Sebagai noun clause

Klausa ini berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat. Sebagai contoh:

 She doesn’t understand why My Mother always give her some money every Sunday (Dia tidak
tahu kenapa ibuku selalu memberinya uang setiap hari Minggu). Dalam contoh ini, noun clase
menjadi objek kalimat. Noun clause dalam kalimat tersebut adalah why My Mother always give
her some money every Sunday

 He did not know what made his brother go away form his house a week ago. (Dia tidak tahu apa
yang membuat saudara laki-lakinya pergi dari rumahnya seminggu yang lalu). Pada contoh ini,
noun clause menjadi objek kalimat yaitu what made his brother go away from his house a week
ago

 What make me love this flower is its color. (Yang membuat aku menyukai bunga ini adalah
warnanya). Noun clause di sini sebagai subjek kalimat yaitu what make me love the flower
Independent Clause

Independent clause merupakan kelompok kata yang memiliki subjek, kata kerja, dan makna yang
lengkap atau utuh. Klausa ini dapat berdiri sendiri menjadi kalimat karena maknanya yang utuh atau
tidak menggantung

Ciri-ciri

 Memiliki subjek yang melakukan aktivitas atau bertindak di dalam kalimat

 Memiliki sebuah predikat yaitu aktivitas, tindakan, atau aksi yang dilakukan subjek kalimat

 Mempunyai makna lengkap

Contoh:

 Dita is studying in her room (Dita sedang belajar di kamarnya)

 Tina went to the library alone (Tina pergi ke perpustakaan sendirian)

 Dika goes shopping to the market (Dika pergi berbelanja ke pasar)

 I’m singing (aku sedang menyanyi)

 I love him (Aku mencintainya)

 Tika swam with her sister (Tika berenang dengan saudara perempuannya)

 A cow is a mammal (sapi merupakan binatang mamalia)

 My mother always give me money (Ibuku selalu memberiku uang)

 I’m tired (Aku lelah)

 I’m happy (Aku senang)

Gabunag dependent dan Independent

Gabungan dependent dan independent clause adalah kalimat. Kalimat ini berupa kalimat majemuk
campuran atau coumpond complex sentence dan kalimat majemuk bertingkat atau complex sentence.
Letak antara dependent dan independent dapat dibolak balik sesuai dengan kalimatnya. Contoh kalimat
yang menggabungkan kedua klausa ini adalah conditional sentence atau kalimat pengandaian.

Contoh:

 The dog slept after ate a bone (Anjing itu tidur setelah makan tulang)

 My mother had cooked before I went to school (Ibuku sudah memasak sebelum aku pergi ke
sekolah)
6. Coordinating Conjunctions

Pada contoh di atas, elo secara nggak langsung udah gue kenalin nih sama yang namanya conjunction.
Conjunction ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu coordinating conjunction dan subordinating
conjunction. Pada materi kali ini gue akan bahas dulu tentang coordinating conjunction. Apa sih
coordinating conjunction itu?

Coba sekarang elo perhatiin dulu contoh kalimat berikut:

Kalimat 1 : Mita wanted to buy a cake.

Kalimat 2 : Roni wanted to buy a cake.

Kalimat 3 : They went to the bakery together.

Tentu elo udah bisa bayangin situasi yang ada dalam kalimat di atas, di mana Mita dan Roni sama-sama
mau beli kue, tapi apakah efektif menggunakan 3 kalimat tersebut? Kayaknya sih kurang efektif ya.

Nah, coba deh kita ubah jadi kalimat yang lebih efektif, seperti berikut:

“Mita and Roni wanted to buy a cake so they went to the bakery together.”

Gimana? Kalimat tersebut lebih efektif, kan? Dalam kalimat tersebut terdapat kata hubung “and” dan
“so” di mana kata tersebut disebut sebagai coordinating conjunction, yaitu kata hubung yang dipakai
untuk menghubungkan dua kalimat yang setara secara grammar. Setara di sini maksudnya adalah
kalimat yang tidak bergantung satu sama lain (independent clause) atau bisa berdiri sendiri.

Selain “and” dan “so” ada apa lagi sih yang termasuk coordinating conjunction? Jadi, sebenarnya ada
tujuh coordinating conjunction nih yang biasa disingkat:

F–A–N–B–O–Y–S

Selengkapnya elo bisa lihat pada gambar berikut:

Contoh kata yang termasuk coordinating conjunctions beserta penggunaannya


Contoh Penggunaan Coordinating Conjunctions

Seperti yang udah dibahas di atas, conjunction yang termasuk dalam kategori coordinating conjunctions
adalah for, and, nor, but, or, yet, dan so. Biar elo makin tercerahkan, gue akan ngasih beberapa
contohnya lagi.

 For

Kata for di sini maksudnya bukan “untuk” ya, tapi memiliki arti yang sama dengan
kata because, yaitu”‘karena”. Jadi, kata for di sini digunakan sebagai penunjuk sebuah hubungan sebab-
akibat. Contohnya adalah seperti ini:

“Mila did not come to school today, for she was sick.”

(Mila tidak datang ke sekolah hari ini, karena sakit)

 And

Kata and berfungsi untuk menambahkan kata atau kalimat yang tidak bertentangan dengan kalimat
sebelumnya.

Contohnya seperti ini:

“I love swimming and running.”

(Aku suka berenang dan berlari)

 Nor

Kata Nor ini digunakan untuk menyambungkan dua atau lebih kata, frasa, atau kalimat yang negatif.

Contohnya adalah seperti ini:

“He doesn’t like to eat beef nor fish, he only likes chicken.”

(Dia tidak suka makan daging sapi maupun ikan, dia hanya suka daging ayam.)

 But

Kalau kata and tadi digunakan untuk kalimat yang tidak bertentangan, maka kata but ini digunakan
untuk menujukkan dua hal atau lebih yang bertentangan.

Contohnya adalah seperti:

“Andien knows music very well, but she can’t sing.”

(Andien sangat tahu musik, tapi dia tidak bisa bernyanyi)

Anda mungkin juga menyukai