Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 5:

1. Shinta Anggraini (E1G019005)


2. Lilis Lasni Suryati Br. Hutapea (E1G019035)
3. Putri Dearest Br. Tamba (E1G019065)
4. Ahmad Ghalif (E1G019085)
KALIMAT
1. PENGERTIAN KALIMAT

2. UNSUR-UNSUR DASAR KALIMAT

3. POLA DASAR KALIMAT

4. KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK

5. KALIMAT EFEKTIF
Pengertian
KALIMAT

• Rangkaian kata yang dapat


mengungkapkan gagasan, pikiran, atau
perasaan.
• Satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik
dengan cara lisan maupun tulisan.
Tiap kalimat sekurang-kurangnya harus memiliki
Subjek (S) dan Predikat (P). Sebab jika tidak memiliki
kedua hal tersebut, maka itu bukan disebut dengan
kalimat, melainkan frasa.

Contoh : Tiga orang mahasiswa baru itu


sedang membaca buku di perpustakaan.
Perhatikan penjelasan fungsi kalimat di atas:
- Tiga orang mahasiswa (S)
- Sedang membaca (P)
- di perpustakaan (Ket. tempat).
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yaitu ‘tiga orang
mahasiswa’, ‘sedang membaca’, dan ‘di perpustakaan’
SUBJEK Memiliki ciri-ciri:
1. Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa.
Adalah unsur pokok Penentuan subjek dapat dilakukan dengan
yang terdapat pada mencari jawaban atas pertanyaan apa atau
sebuah kalimat siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat.
disamping unsur Untuk subjek kalimat yang berupa manusia,
predikat. Dengan biasanya digunakan kata tanya siapa.
mengetahui ciri-ciri Contoh : Siwon adalah seorang aktor dan
penyanyi.
subjeksecara
2. Disertai Kata Itu
terperinci, kalimat
yang dihasilkan Kebanyakan subjek dalam bahasa
Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk
dapat terpelihara
menyatakan takrif, biasanya digunakan kata
strukturnya. itu.
Contoh : Buku itu dibeli oleh Kimbum
3. Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran
yangdiwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan
untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva.
Contoh : Kamu tidak hadir dalam rapat kemarin.

4. Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas


Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata
aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak
di depan verba atau adjektiva.
Contoh : Obama akan datang ke Indonesia.
Memiliki ciri-ciri:
PREDIKAT a. Bagian kalimat yang
merupakan unsur yang menjelaskan pokok kalimat,
membicarakan atau b. Dalam kalimat susun biasa,
menjelaskan pokok kalimat prediket berada langsung di
atau subjek.
belakang subjek,
c. Prediket umumnya diisi oleh
Hubungan predikat dan pokok kalimat
verba atau frasa verba,
dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah
d. Dalam kalimat susun biasa (S-P)
ini.
Adik bermain. prediket berintonasi lebih
S          P rendah,
Adik adalah pokok kalimat, bermain adalah e. Prediket merupakan unsur
yang menjelaskan pokok kalimat. kalimat yang mendapatkan
partikel –lah,
Ibu memasak. f.  Prediket dapat merupakan
S          P
jawaban dari pertanyaan apa
Ibu adalah pokok kalimat, memasak adalah
yang menjelaskan pokok kalimat. yang dilakukan (pokok kalimat)
atau bagaimana (pokok kalimat).
OBJEK
Fungsi objek adalah sebagai unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh
verba transitif pengisi predikat dalam kalimat
Objek dapat dikenali dengan melihat verba transitif pengisi predikat yang
mendahuluinya seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini:

Dosen menerangkan materi.


S         P          O
menerangkan adalah verba transitif.

Ibu menyuapi adik.


S     P       O
Menyuapi adalah verba transitif.

Objek mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


a. Berupa nomina atau frasa nominal
b. Berada langsung di belakang predikat (yang diisi oleh verba transitif)
c. Dapat diganti enklitik –nya, ku atau –mu
d. Objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif
dipasifkan
PELENGKAP
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi,
mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel)
bentuknya mirip dengan objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa
nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di belakang predikat.

Kemiripan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada


contoh berikut:

Bu Minah berdagang sayur di pasar pagi.


S            P          pel. ket.

Bu Minah menjual sayur di pasar pagi.


S         P        O        ket.
Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh
prefiks ber dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks di-
atau ter.
b. Pelengkap merupakan fungsi kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba dwi-
transitif pengisi predikat
c. Pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang
diisi oleh verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi
d. Dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang
predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang
objek
e. Pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya
f. Satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki
fungsi subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif
KETERANGAN
adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada
seluruh kalimat.Sebagian besar unsur keterangan merupakan
unsur tambahan dalam kalimat.Keterangan sebagai unsur
tambahan dalam kalimat dapat dilihat pada contoh berikut.

Ibu membeli kue di pasar.


S      P     O  Ket.Tempat

Ayah menonton TV tadi pagi.


S      P      O  Ket.waktu
POLA DASAR KALIMAT

1. Kalimat Berpola S P (P: Verba)


Merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek dan Predikat dimana
subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa sedangkan
predikat berupa verba atau frasa verba.
Contoh: Dia sedang tidur.
            Vony sedang berolahraga.

2. Kalimat Berpola S P (P: Nomina)


Merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek dan Predikat dimana
subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa sedangkan
predikat berupa nomina. Tetapi nomina predikat mempunyai
pengertian lebih luas daripada nomina subjek dan berupa nomina
penggolong (identifikasi).
Contoh: Ayahnya guru bahasa Inggris.
              Mereka itu mahasiswa
3. Kalimat Berpola S P (P: Adjektiva)
Merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek dan Predikat
dimana subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa
sedangkan predikat berupa adjektiva ( kata sifat).
Contoh: Gadis itu cantik.
 
4. Kalimat Berpola S P Pel
Merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek, Predikat, dan
Pelengkap dimana subjek berupa nomina(kata benda),
frasa nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata
sifatdan pelengkap berupa nomina (kata benda) atau
adjektiva (kata sifat).
Contoh: Vony makan roti.
             Paman membuat lukisan.
5. Kalimat Berpola S P O
Merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek, Predikat, dan
Objek dimana subjek berupa nomina (kata benda), frasa
nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata
sifatdan objek berupa nomina (kata benda) atau frasa nominal.
Contoh: Mereka menonton film.
              Pesawat itu menembus angkasa.
6. Kalimat Berpola S P K
Kalimat yang berpolakan S P K merupakan kalimat yang terdiri
dari Subjek, Predikat, dan Keterangan dimana subjek berupa
nomina (kata benda), frasa nomina, atau klausa. Predikat
berupa verba atau kata sifatdan keteranganberupa frasa
berpreposisi.
Contoh: Dosen itu selalu ramah setiap hari.
             Mahasiswa IA sedang berdiskusi di kelas.
7. Kalimat Berpola S P O K
Merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek, Predikat, Objek dan
Keterangan dimana subjek berupa nomina (kata benda), frasa
nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata sifat, objek
berupa nomina atau frasa nominaldan keteranganberupa frasa
berpreposisi.
Contoh: Ayah berangkat ke kantor setiap pagi.

8. Kalimat Berpola S P O Pel


Kalimat dasar yang mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. Subjek berupa nomina (kata benda) atau frasa nominal,
predikat berupa verba, objek berupa nomina (kata benda) atau frasa
nominal, dan pelengkap berupa nomina (kata benda) atau frasa
nominal.
Contoh: Ibuku menggorengkan ayah ikan.
            Chervon membukakan ibunya pintu.
KALIMAT TUNGGAL

Kalimat tunggal adalah kalimat yang


terdiri dari satu klausa, yang
unsurnya subjek dan predikat yang
serba tunggal.
Berdasarkan jenis frasa pengisi predikatnya, kalimat tunggal
dapat dibagi empat macam:

1. Kalimat Nominal
Kalimat nominalialah klausa yang predikatnya terdiri dari kata atau
frasa golongan nominal.
Contoh: 
Ia guru.
Dina dibelikan orang itu sepeda.
 

2. Kalimat Adjektival
Kalimat adjektival predikatnya terdiri dari kata golongan verbal yang
termasuk golongan kata sifat atau terdiri dari frasa golongan verbal
yang unsur pusatnya berupa kata sifat.
Contoh:
Udaranya panas sekali.
Harga buku sangat mahal.
 
3. Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari
  kata frasa golongan verbal.
Contoh:
Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun.
Udaranya panas.

4. Kalimat Numeral
Kalimat numeral adalah kalimat yang predikatnya terdiri
dari kata atau frasa golongan bilangan.
Contoh:
Kerbau petani itu terdiri dari dua ekor.
Anaknya dua orang.
KALIMAT MAJEMUK

Kalimat majemuk adalah kalimat


yang merupakan gabungan dari dua
atau lebih klausa tunggal
Kalimat majemuk terbagi menjadi dua golongan yaitu:

A. Kalimat Majemuk Setara


Merupakan gabungan beberapa kalimat tunggal menjadi sebuah kalimat yang lebih besar. Tiap
kalimat tunggal yang digabungkan tidak kehilangan unsur-unsurnya.
Contoh:
Vony ingin sekali menjadi guru matematika, tetapi dia kurang menyukai matematika.
Raja kuliah di UR, sedangkan Risma kuliah di UIR.
 
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
Merupakan kalimat yang hubungan pola-polanya tidak sederajat, salah satu pada bagian yang lebih
tinggi kedudukannya disebut induk kalimat, sedangkan bagian yang lebih rendah kedudukannya
disebut anak kalimat. Konjungsi subordinatif dapat menyatakan berbagai hubungan makna, yaitu
hubungan waktu (sebelum, sejak, sewaktu, setelah), syarat (asalkan, jika, kalau), pengandaian
(jangan-jangan, seandainya), tujuan (agar, biar, supaya), konsesif (walaupun, sekalipun,
sungguhpun), pembandingan (alih-alih, daripada, ibarat, sebagaimana), sebab/alasan (karena,
sebab), hasil/akibat (sampai-sampai, maka, sehingga), cara (dengan, tanpa), komplementasi
(bahwa), atribut (yang), perbandingan (sama)).
Contoh:
Daripada menganggur, Tessa membantu ibunya di toko.
Setelah memberikan pertunjukkan, Fitri juga menemui fansnya.
 
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang terdiri dari sebuah
pola atasan dan sekurang-kurangnya dua pola bawahan, atau
sekurang-kurangnya dua pola atasan dan satu atau lebih pola
bawahan.

Contoh:
Satu pola atasan dan dua polah bawahan
Kami telah menyelenggarakan sebuah malam kesenian, yang
dimeriahkan oleh para artis ibu kota, serta dihadiri pula oleh para
pembesar kota itu.

Satu pola atasan dan satu atau lebih pola bawahan


Bapak menyesalkan perbuatan itu, dan meminta kami agar kami
berjanji tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama,
yang dapat merugikan nama baik dan kedudukannya.
KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki


kemampuan menimbulkan kembali gagasan
atau pikiran pada diri pendengar atau
pembaca.
Kalimat efektif dapat mewakili secara tepat isi
pikiran atau perasaan penulis secara segar,
dan sanggup menarik perhatian pembaca
atau pendengar terhadap pokok persoalan
yang dibicarakan
Syarat-syarat Kalimat Efektif:

a. Secara tepat dapat mewakili gagasan


atau perasaan pembicara atau
penulis.
b. Sanggup menimbulkan gagasan yang
sama tepatnya dalam pikiran
pendengar atau pembaca seperti
yang dipikirkan oleh pembicara atau
penulis.
Ciri khas Kalimat Efektif:

1. Struktur yang sepadan


Contoh:
Kepada semua pegawaiuntuk memasuki ruang rapat. (Salah)
Semua pegawaiuntuk memasuki ruang rapat. (Benar) 
2. Bentuk yang paralel
Contoh :
Harga BBM minggu ini segera dibakukan dan kenaikan secara luwes.
Harga BBM minggu inisegera dibakukan dan dinaikkan secara luwes.
3. Ketegasan makna
Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan kalimat
Contoh:
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Membuat urutan kata yang bertahap


Contoh:
Sekali, dua kali, tiga kali, ia selalu membuat kekacauan.

Melakukan pengulangan kata


Contoh:
Saya suka kecantikannya, saya suka kelembutannya.

Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.


Contoh:
Novi itu tidak cantik, tetapi berhati tulus.

Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).


Contoh:
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
4. Kehematan Kata
-Menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh:
Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang. (Salah)
Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden datang. (Benar)    

-Menghindarkan pemakaian superordinat (sejumlah perincian).


Contoh:
Di mana engkau menangkap burung merpati itu? (Salah)
Di mana engkau menangkap merpati itu? (Benar)

-Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.


Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung. (Salah)
Sejak pagi dia bermenung. (Benar)

-Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.


Contoh:
Para hadirin (Salah)
Hadirin (Benar)
5. Kecermatan dan Kesantunan
Contoh:
-Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri
raja, para hulubalang, dan para menteri. (Salah)
-Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para
hulubalang, dan para menteri.(Benar)

6. Kepaduan Makna
Contoh:
-Kita harus memperhatikan daripada kehendak rakyat
(Salah)
-Kita harus memperhatikan kehendak rakyat (Benar)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai