Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI, KATEGORI, PERAN SINTAKSIS

文構造における機能、カテゴリー及び役割

Fungsi Sintaksis

Fungsi Sintaksis adalah “apa fungsi dari kata dalam suatu kalimat”. Fungsi sintaksis meliputi:
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing fungsi tersebut.

Subjek

Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau
dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yakni predikat. Dalam analisis fungsi sintaksis, subjek
ditandai dengan s kapital (S).

Ciri Fungsi Subjek

Ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut:

1. jawaban apa atau siapa,


2. dapat didahului oleh kata bahwa,
3. berupa kata atau frasa benda (nomina)
4. dapat diserta kata ini atau itu,
5. dapat disertai pewatas yang,
6. tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain,
7. tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan
kata bukan.

Contoh subjek adalah sebagai berikut:

Adik bermain.

S            P

Adik  adalah pokok kalimat atau subjek (S) dan bermain adalah yang menjelaskan pokok
kalimat atau predikat (P).
Predikat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, predikat merupakan unsur yang membicarakan
atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Predikat ditandai dengan menggunakan p besar
(P).

Ciri Predikat

Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut:

1. bagian kalimat yang menjelaskan pokok kalimat,


2. dalam kalimat susun biasa, prediket berada langsung di belakang subjek,
3. predikat umumnya diisi oleh verba atau frasa verba,
4. dalam kalimat susun biasa (S-P) prediket berintonasi lebih rendah,
5. predikat merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah,
6. predikat dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok
kalimat) atau bagaimana (pokok kalimat).

Objek

Seperti yang sudah umum diketahui, objek mudahnya adalah sesuatu yang dikenai tindakan
oleh subjek. Fungsi objek (O) ialah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba
transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek dapat dengan mudah dikenali dengan
melihat verba transitif pengisi predikat yang mendahuluinya seperti yang terlihat pada contoh
di bawah ini.

Dosen menerangkan materi.

S              P                O

menerangkan di atas adalah verba transitif (P).

Ibu menyuapi adik.

S        P         O

menyuapi adalah verba transitif.


Ciri Fungsi Objek

Ciri-ciri objek adalah sebagai berikut:

1. berupa nomina atau frasa nominal,


2. berada langsung di belakang predikat verba transitif,
3. dapat diganti enklitik -nya, ku atau -mu,
4. objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif dipasifkan,
seperti: Intan membaca  buku  menjadi Buku dibaca Intan.

Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan


objek, atau melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) terkadang bentuknya mirip dengan
objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal. Keduanya juga berpotensi
untuk berada langsung di belakang predikat. Kemiripan antara objek dan pelengkap dapat
dilihat pada contoh berikut.

Minah berdagang sayur di pasar

S               P          pel.            Ket.

Sayur akan menjadi objek jika digunakan dalam kalimat sebagai berikut:

Minah menjual  sayur  di pasar

S             P            O        Ket.

Ciri Fungsi Pelengkap

Pelengkap memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh
prefiks ber dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh
prefiks di- atau ter-,
2. pelengkap merupakan fungsi kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba
dwitransitif pengisi predikat, seperti: Ayah membelikan adik mainan,
3. pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi
oleh verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi,
4. dalam suatu kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang
predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, maka pelengkap berada di belakang
objek,
5. pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina -nya,
6. satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi
subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif.

Keterangan

Keterangan (ket.) merupakan unsur kalimat yang memberikan keterangan (waktu, tempat,
dsb) pada kalimat. Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam
kalimat. Keterangan sebagai unsur tambahan dalam kalimat dapat dilihat pada contoh berikut.

Ibu membeli kue di pasar.

S          P         O       Ket. (tempat)

Ayah menonton TV  tadi siang.

S             P          O       Ket. (waktu)

Ciri Keterangan

Ciri fungsi keterangan adalah sebagai berikut:

1. umumnya merupakan keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam
kalimat,
2. keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat,
3. keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa
terikat,
Jenis Keterangan

Manaf (2009, hlm. 51) membedakan keterangan menjadi beberapa jenis, yakni:

1. Keterangan tempat
2. Waktu
3. Alat
4. Cara
5. Penyerta
6. Perbandingan
7. Sebab
8. Akibat
9. Syarat
10. Pengandaian
11. Atributif
12.

Kategori Sintaksis

Kategori sintaksis adalah bentuk-bentuk tertentu yang mengisi fungsi sintaksis untuk
menggambarkan perbedaan kelas kata yang digunakan dalam membentuk suatu kalimat,
seperti: nomina, pronomina, verba, adjektiva, adverbial, preposisi, dan konjungsi.

Menurut Chaer (2009, hlm. 27) kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frasa yang
menjadi pengisi fungsi-fungsi sintaksis. Alwi dkk (2003, hlm. 36) menyatakan bahwa bahasa
Indonesia memiliki empat kategori sintaksis yang utama, yakni:

1. verba atau kata kerja,


2. nomina atau kata benda,
3. adjektiva atau kata sifat,
4. adverbia atau kata keterangan.

Di samping kategori utama, terdapat juga kata tugas yang terdiri atas preposisi atau kata
depan, konjungsi atau kata sambung, dan partikel.

Peran Sintaksis

Peran sintaksis adalah makna semantis tertentu yang mengisi fungsi sintaksis. Peran tersebut
mencakup makna semantis, yakni: aktif, pasif, statif, posesif, pelaku, penerima, dan lain-lain.
Contohnya adalah bagaimana sintaksis membedakan kalimat aktif dan pasif.
Pengertian kalimat aktif dan pasif dalam kalimat menyangkut beberapa hal, yaitu (1) macam
verba yang menjadi predikat, (2) subjek dan objek, dan (3) bentuk verba yang dipakai. Untuk
itu, perhatikan contoh berikut ini.

Kalimat Aktif Kalimat Pasif

Ibu Gubernur Bali akan membuka pameran Pameran itu akan dibuka oleh Ibu Gubernur
itu Bali.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat aktif ditandai dengan prefiks meng- pada verba


seperti membuka.  Cara pemasifan kalimat aktif dapat dilakukan dengan cara berikut. (a)
Pertukarkanlah S dan O. (b) Gantilah prefiks meng- dengan di- pada P. (c) Tambahkan kata
oleh di muka unsur yang tadinya S.

Referensi

Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai