Anda di halaman 1dari 16

KALIMAT EFEKTIF

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif diartikan dapat membawa hasil
atau berhasil guna. Bahasa sederhananya, efektif merupakan kata sifat untuk
menunjukkan sesuatu yang tepat guna. Sementara H. Dalman dalam Kreatif
Menulis (2016) berpendapat, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki potensi
untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, atau informasi secara utuh, jelas dan
tepat sehingga pembaca dapat memahami maksud yang diungkapkan penulis. Dari
beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian
kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat dengan unsur yang utuh dan
tepat.
Ciri kalimat efektif
Ciri-ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Memuat unsur kalimat dengan lengkap dan tepat. Unsur tersebut antara lain subjek,
predikat, objek, atau keterangan.
2. Menaati ejaan dan kaidah kebahasaan yang baku.
3. Memilih diksi secara tepat.
4. Memadankan struktur bahasa dengan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
5. Ide pokoknya tersampaikan dengan jelas.
6. Menggunakan kata dengan tepat dan tidak bertele-tele.
7. Memanfaatkan variasi struktur kalimat.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Terdapat dua syarat dalam menyusun kalimat efektif. Berikut penjelasaan
singkatnya:
1. Kebenaran
Kalimat efektif harus didasarkan pada penulisan yang baik dan benar sesuai
dengan ejaan yang dianjurkan. Kaidah kebahasaannya ketat mengikuti tata
bahasa baku.
2. Kepaduan
Kepaduan berkaitan dengan logika kalimat. Pilihan kata dalam menyusun kalimat
harus padu, sehingga membuat kalimat menjadi utuh dan tidak sumbang.
UNSUR KALIMAT EFEKTIF
Unsur kalimat efektif terdiri atas subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Syarat untuk
membuat kalimat dapat dipenuhi minimal dengan unsur dan predikat.
Namun dalam kalimat efektif, perlu kehadiran objek atau keterangan agar kalimat terkesan utuh.
Berikut penjabaran singkat unsur kalimat efektif:
1. Subjek: bagian dari kalimat yang menunjukkan pelaku yang dapat berupa orang, tempat,
atau benda.
2. Predikat: bagian kalimat yang menunjukkan apa yang dilakukan oleh subjek, biasanya
berupa kata kerja
3. Objek: bagian kalimat yang menunjukkan hal atau benda yang menjadi sasaran, biasanya
berupa nomina
4. Keterangan: kalimat yang menunjukkan tujuan cara, waktu, tempat, atau sebab-akibat.
Biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi atau preposisi.
STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF

Struktur kalimat efektif mengikuti jenis kalimat. Struktur


penempatan subjek, predikat, objek, dan keterangan
menyesuaikan jenis kalimat yang akan dibuat serta semua
strukturnya dapat diperluas.
Selama syarat untuk menyusun kalimat efektif sudah ditaati,
maka strukturnya hanya tinggal menyesuaikan jenis kalimat.
A. Subjek 
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh,
sosok (benda), sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi  pokok
pembicaraan. Subjek pada umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa
benda (nomina), klausa, atau frasa verba. Dalam Kamus  Linguistik
disebutkan bahwa subjek adalah bagian dari klausa berwujud nomina
atau frasa nomina yang menandai apa yang dikatakan oleh  pembicara
(Kridalaksana, 1982: 159).
Adapun ciri-ciri subjek adalah : 
a. Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apaatau siapa yang dinyatakan
dalam suatu kalimat. Untuk subyek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa. 

b. Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut (sebagai pembatas antara subjek dan predikat) 

c. Didahului kata bahwa
Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek.
Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang
menggunakan kata adalah atau ialah. 

d. Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang


Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan
penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas. 
e. Tidak didahului preposisi
Subjek tidak didahului preposisi,
seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulaikalimat dengan menggunakan
kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubyek. 
f. Berupa kata benda atau frasa kata benda 
g. Subjek kebanyakan berupa kata benda atau frasa kata benda. Di samping kata benda, subjek
dapat berupa kata kerja atau kata sifat, biasanya, disertai kata penunjuk itu.  
B. Predikat 

Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan)


apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku, toko, atau benda di dalam
suatu kalimat). Selain memberi tahu tindakan atau perbuata subjek,  predikat
juga dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Termasuk
juga sebagai  predikat dalam kalimat adalah  pernyataan tentang jumlah
sesuatu yang dimiliki subjek. Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian
besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat pula numeralia, nomina atau
frasa nomina.
CIRI-CIRI PREDIKAT

a. Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana


Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas
pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaansebagai
apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa kata benda
penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang
berupa numeralia (kata bilangan) atau frase numeralia. 
b. Kata adalah atau ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutamadigunakan jika
subyek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subyek dan pelengkap tidak
jelas. 
c. Dapat diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yangdiwujudkan oleh
kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa kata kerja atau kata
sifat. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang
berupa kata benda atau predikat kata merupakan. 
d. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat dapat disertai kata-kata aspek
seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan kata kerja atau kata
sifat. Kalimat yang subyeknya berupa kata benda bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata
yang menyatakan sikap pembicara (subyek), seperti ingin, hendak, dan mau. 
e. Unsur pengisi predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa:
1. Kata, misalnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda.
2. Frase, misalnya frase kata kerja, frase kata sifat, frase kata benda, frase numeralia (bilangan). 
C. Objek 
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek  pada umumnya diisi
oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu dibelakang predikat
yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek.
CIRI-CIRI OBjEK
a. Langsung di belakang predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat. 
b. Dapat menjadi subjek kalimat pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subyek dalam kalimat pasif.
Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif
menjadi subyekdalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk kata kerja
predikatnya. 
c. Tidak didahului preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Dengan
kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi. 
d. Kategori katanya kata benda/ frasa kata benda 
e. Dapat dinganti dengan –nya 
f. Didahului kata bahwa 
g. Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak    kalimat ini dapat
menjadi unsur objek dalam kalimat transitif. 
h. Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek  (intransitif) 
i. Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif).  
Keterangan 

Keterangan (Ket) adalah  bagian dari kalimat yang


menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang
lainnya. Unsur Ket ini dapat menerangkan S, P, O dan Pel. Ket ini
memiliki posisi manasuka, atrinya posisi Ket dapat berasa di
awal, di tengah atau di akhir kalimat.Pengisi Ket adalah frasa
nominal, frasa preposional, adverbia, atau klausa.
CIRI-CIRI KETERANGAN 

1. Bukan unsur utama (bersifat manasuka)


Berbeda dari subyek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan
unsure tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak
bersifat wajib. 
2. Dapat dipindah-pindah posisi/letaknya bebas
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki
kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau
akhir kalimat, atau di antara subyek dan predikat. Jika tidak dapat di pindah-
pindahkan, maka unsure tersebut tidak termasuk keterangan. 
3. Umumnya di dahului oleh kata depan, seperti, di, dari, ke, tentang

Anda mungkin juga menyukai