Anda di halaman 1dari 11

A.

Bahasa Aktif

Bahasa atau kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan
yang diungkapkan melalui predikat terhadap objeknya. Kalinat aktif merupakan sebuah
kalimat yang subjeknya berperan aktif dalam melakukan sesuatu perilaku, karena hal
tersebut maka objek pada kalimat ini pun berperan sebagai korbanya. Adapun beberapa
ciri dari kalimat aktif adalah sebagai berikut:

1. Subjeknya melakukan tindakan langsung menuju objeknya.


2. Diawali dengan imbuhan Me- atau Ber- pada predikatnya.
3. Beberapa kalimat aktif membutuhkan objek.
4. Memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K

Kalimat aktif terbagi menjadi beberapa macam, meliputi:

a. Kalimat aktif menggunakan verba berafiks prefiks. Verba berafiks prefiks adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan pada bagian awal kata dasar, misalnya: me, ber, men.
b. Kalimat aktif menggunalkan verba berafiks infik. Verba berafiks infik adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, misalnya: em, el,
in.
c. Kalimat aktif menggunakan verba berafiks konfiiks. Verba berafiks konfiks adalah
kata kerja yang mendapatkan imbuhan pada awal dan akhir kata dasar, misalnya: ke-
an, ber-an, me-kan.

B. Bahasa Pasif

Bahasa atau kalimat pasif merupakan sebuah kalimat yang subjeknya terkena
suatu tindakan yang diungkapkan dengan predikat oleh objeknya. Kalimat merupakan
kalimat yang subjeknya menjadi penderita atau dikenai tindakan. Kalimat pasif bisa
anggap sebagai kebalikan dari kalimat aktif. Sama halnya dengan kalimat aktif pada
beberapa jenis kalimat tidak membutuhkan objek dalam kalimat. Adapun beberapa ciri
dari kalimat pasif adalah sebagai berikut:
1. Subjek yang terdapat pada suatu kalimat aktif akan berubah menjadi pbjek pada
kalimat pasif.
2. Predikat berimbuhan di-, er-, atau ke-an.
3. Kata kerja akan didahului dengan kata ganti orang seperti ku- dan kau-.
4. Jika terdapat kata “oleh”, dan apabila dihilangkan tidak akan merubah maknanya.

Kalimat aktif terbagi menjadi beberapa macam, meliputi:

a. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks prefiks. Verba berafiks prefiks adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan pada bagian awal kata dasar.
b. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks infik. Verba bersfiks infik adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar.
c. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks konfiks. Verba berafiks konfiks adalah
kata kerja yang mendapatkan imbuhan pada awal dan akhir kata.

C. Bahasa Ilmiah

Bahasa ilmiah ialah bahasa yang mendefiniskan secara tepat istilah dan pengertian
yang berkaitan dengan suatu penelitian,agar tidak menimbulkan kerancuan. Bahasa
ilmiah berarti sesuai dengan kaidah dan gaya penulisan jurnalistik,namun tidak
meninggalkan sifat ilmiah.

Bahasa ilmiah juga merupakan bahasa yang penulisan dan pengucapannya sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan,bahasa ilmiah ialah bahasa yang memiliki kemampuan
untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda-beda strukturnya
yang baku dan cermat,dengan karakteristik ini suatu gagasan dapat terekspresi,dengan
cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya
Bahasa ilmiah merupakan bahasa yang digunakan dalam ragam bahasa resmi.
Bahasa ilmiah digunakan dalam penulisan wacana ilmiah. Menurut Hasan Alwi, dkk.
(1993 : 142), ciri-ciri atau karakteristik bahasa ilmiah yang digunakan dalam wacana
ilmiah adalah :

 Menggunakan kata atau istilah yang non figurative


 Manggunakan kalimat-kalimat efektif
 Menghindari bentuk persona atau pengakuan dengan tujuan untuk menjaga
objektivitas
 Mengutamakan keterpaduan dan keruntutan isi

Suatu wacana ilmiah dikatakan baik apabila memiliki tiga kriteria yakni :

 Adanya kohesi atau kesatuan kohesi sebuah wacana dapat dicapai apabila semua
kalimat yang membangun paragraf dalam wacana itu secara bersama-sama
menyatakan sebuah maksud tunggal atau tema tunggal. Dengan kata lain, sebuah
wacana dikatakan memiliki kesatuan jika semua kalimat yang membangun paragraph
dalam wacana tersebut mendukung sebuah pikiran utama.Dengan demikian, setiap
paragraf hanya mengandung sebuah pikiran utama atau satu pokok pikiran. Pikiran
utama atau pokok pikiran yang didukung sebuah paragraf biasanya ditempatkan
dalam sebuah kalimat topik atau kalimat pokok.
 Adanya koherensi atau kepaduan koherensi wacana dapat dilihat dari kepaduan
hubungan antara kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf. Hubungan antara
ide-ide yang terdapat dalam paragraph baik ide pokok dan ide-ide penjelas hendaknya
mudah ditangkap oleh pembaca. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengungkapkan
gagasan secara teratur dan tidak menyimpang dari gagasan utama. Kepaduan sebuah
paragraf dalam sebuah wacana dapat dilakukan dengan cara mengulang bagian
kalimat yang dianggap penting.
 Kelengkapan Sebuah wacana dikatakan lengkap apabila terdiri paragraph pembuka,
paragraph penghubung dan paragraph penutup.
D. Bahasa Terstruktur

Kalimat terstruktur merupakan bentuk pasif dari berstruktur . Kalimat dalam


bahasa Indonesia memiliki struktur berbeda-beda sesuai dengan jenis kalimatnya.
Kalimat merupakan kumpulan kata dalam wujud lisan atau tulisan yang digunakan untuk
mengungkapkan pikiran atau pendapat kepada orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari
beberapa unsur seperti subyek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Keberadaan
unsur-unsur ini dalam sebuah kalimat ini lah yang menyebabkan perbedaan struktur tiap
kalimat.
Untuk dapat disebut sebagai kalimat sempurna, dalam sebuah kalimat minimal harus
memiliki subyek dan predikat.

Disebut subyek jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Merupakan jawaban atas pertanyaan “apa” atau “siapa” kepada predikat.


2. Biasanya diikuti dengan kata “itu”,”ini”, dan “yang”

Disebut predikat jika memenuhi ciri-ciri berikut :

1. Menimbulkan pertanyaan “apa” atau “siapa”.


2. Berupa kata “adalah” atau “ialah”.
3. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas seperti “telah, sudah, sedang, belum,
akan”. Dapat diletakkan di depan verba atau adjektiva.

Disebut objek jika memenuhi ciri-ciri :

1. Berada setelah predikat.


2. Dapat menjadi subjek pada kalimat pasif.
3. Didahului dengan kata bahwa.

Predikat yang berupa verba intransitif (berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek,
verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri pelengkap :
1. Terletak di belakang predikat.
2. Merupakan jawaban dari predikat untuk pertanyaan “apa”.
Sedangkan untuk ciri-ciri keterangan adalah dapat terletak dimana saja dalam kalimat.

PERBANDINGAN POLA KALIMAT

1. Kalimat Tunggal

Merupakan kalimat sederhana, yang biasanya tersusun atas unsur subyek dan predikat
atau hanya berupa satu klausa saja.

2. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (subyek dan predikat) dan
keduanya saling tergantung atau memiliki derajat yang sama.

Ciri-ciri :

a. Kedudukan pola kalimat sama derajatnya

b. Penggabungan disertai perubahan intonasi

c. Mengandung kata tugas atau penghubung sebagai pembeda kesetaraan.

Jenis majemuk setara :

a. Setara sejalan (menggunakan “dan”, “serta”, “lagipula”)

b. Setara memilih

c. Setara berlawanan

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih unsur inti namun salah satu bagian
merupakan bagian yang lain atau memiliki derajat yang berbeda yang biasa disebut
anak kalimat dan induk kalimat. Disebut anak kalimat jika klausa tersebut dilekati
oleh konjungsi dan disebut induk kalimat jika tidak dilekati konjungsi.
E. Pengertian Sitasi

Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang
dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam
bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara khusus mengkaji pengarang dan
karya-karya lain. Bisa juga di definisikan untuk menunjukkan asal-usul atau sumber
suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan
mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan
bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.

Pengertian Sitasi (citation) Menurut Garfield bahwa “analisis sitiran banyak


digunakan dalam kajian bibliometrika karena jelas mewakili subjek yang diperlukan,
tidak memerlukan interpretasi, valid dan reliable”.

F. Teknik Penggunaan Sitasi

Pada dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:

1. Catatan langsung (catatan perut) Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris


naskah, yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama
pengarang, tahun penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa,
atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya.

Contoh: berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian


untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang
tampak,”.

Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik
penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara
sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks
(stone et al., 1966:5).

2. Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes) Footnotes dan endnotes ditulis
terpisah dari baris-baris naskah.
Catatan Kaki (Footnotes): Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari
naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam
catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit,
kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media
massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.

Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk
mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang
tampak.”1=> 1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research,
Free Press, New York, 1952, hal. 18.

Catatan akhir (endnotes): sama dengan teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya


terletak pada penempatan catatan. Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir
tulisan atau bab (chapter).

Contoh: Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk


mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang
tampak.”1 => 1 Benard Berelson.
DAFTAR PUSTAKA

https://korangratis.net>kalimat-aktif-dan-kalimat-pasif/

https://www.scribd.com/doc/58742827/BAHASA-ILMIAH

https://bagas.wordpress.com/2007//10/25/struktur-kalimat-bahasa-indonesia/

https://idtesis.com/pengertian-sitasi/

http://ardiansyah.tif.uad.ac.id/menulis-sitasi/
No Tugas : 03
Tanggal Penyerahan : 18 Maret 2019
Dosen : Deden Syarifudin,ST.MT.

Bahasa aktif , Bahasa pasif , Bahasa ilmiah dan Bahasa Terstruktur


Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

M Iqbal Ghifari 153060015

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

2019

Anda mungkin juga menyukai