Bahasa Aktif
Bahasa atau kalimat aktif adalah sebuah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan
yang diungkapkan melalui predikat terhadap objeknya. Kalinat aktif merupakan sebuah
kalimat yang subjeknya berperan aktif dalam melakukan sesuatu perilaku, karena hal
tersebut maka objek pada kalimat ini pun berperan sebagai korbanya. Adapun beberapa
ciri dari kalimat aktif adalah sebagai berikut:
a. Kalimat aktif menggunakan verba berafiks prefiks. Verba berafiks prefiks adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan pada bagian awal kata dasar, misalnya: me, ber, men.
b. Kalimat aktif menggunalkan verba berafiks infik. Verba berafiks infik adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar, misalnya: em, el,
in.
c. Kalimat aktif menggunakan verba berafiks konfiiks. Verba berafiks konfiks adalah
kata kerja yang mendapatkan imbuhan pada awal dan akhir kata dasar, misalnya: ke-
an, ber-an, me-kan.
B. Bahasa Pasif
Bahasa atau kalimat pasif merupakan sebuah kalimat yang subjeknya terkena
suatu tindakan yang diungkapkan dengan predikat oleh objeknya. Kalimat merupakan
kalimat yang subjeknya menjadi penderita atau dikenai tindakan. Kalimat pasif bisa
anggap sebagai kebalikan dari kalimat aktif. Sama halnya dengan kalimat aktif pada
beberapa jenis kalimat tidak membutuhkan objek dalam kalimat. Adapun beberapa ciri
dari kalimat pasif adalah sebagai berikut:
1. Subjek yang terdapat pada suatu kalimat aktif akan berubah menjadi pbjek pada
kalimat pasif.
2. Predikat berimbuhan di-, er-, atau ke-an.
3. Kata kerja akan didahului dengan kata ganti orang seperti ku- dan kau-.
4. Jika terdapat kata “oleh”, dan apabila dihilangkan tidak akan merubah maknanya.
a. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks prefiks. Verba berafiks prefiks adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan pada bagian awal kata dasar.
b. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks infik. Verba bersfiks infik adalah kata
kerja yang mendapat imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar.
c. Kalimat pasif menggunakan verba berafiks konfiks. Verba berafiks konfiks adalah
kata kerja yang mendapatkan imbuhan pada awal dan akhir kata.
C. Bahasa Ilmiah
Bahasa ilmiah ialah bahasa yang mendefiniskan secara tepat istilah dan pengertian
yang berkaitan dengan suatu penelitian,agar tidak menimbulkan kerancuan. Bahasa
ilmiah berarti sesuai dengan kaidah dan gaya penulisan jurnalistik,namun tidak
meninggalkan sifat ilmiah.
Bahasa ilmiah juga merupakan bahasa yang penulisan dan pengucapannya sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan,bahasa ilmiah ialah bahasa yang memiliki kemampuan
untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda-beda strukturnya
yang baku dan cermat,dengan karakteristik ini suatu gagasan dapat terekspresi,dengan
cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya
Bahasa ilmiah merupakan bahasa yang digunakan dalam ragam bahasa resmi.
Bahasa ilmiah digunakan dalam penulisan wacana ilmiah. Menurut Hasan Alwi, dkk.
(1993 : 142), ciri-ciri atau karakteristik bahasa ilmiah yang digunakan dalam wacana
ilmiah adalah :
Suatu wacana ilmiah dikatakan baik apabila memiliki tiga kriteria yakni :
Adanya kohesi atau kesatuan kohesi sebuah wacana dapat dicapai apabila semua
kalimat yang membangun paragraf dalam wacana itu secara bersama-sama
menyatakan sebuah maksud tunggal atau tema tunggal. Dengan kata lain, sebuah
wacana dikatakan memiliki kesatuan jika semua kalimat yang membangun paragraph
dalam wacana tersebut mendukung sebuah pikiran utama.Dengan demikian, setiap
paragraf hanya mengandung sebuah pikiran utama atau satu pokok pikiran. Pikiran
utama atau pokok pikiran yang didukung sebuah paragraf biasanya ditempatkan
dalam sebuah kalimat topik atau kalimat pokok.
Adanya koherensi atau kepaduan koherensi wacana dapat dilihat dari kepaduan
hubungan antara kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf. Hubungan antara
ide-ide yang terdapat dalam paragraph baik ide pokok dan ide-ide penjelas hendaknya
mudah ditangkap oleh pembaca. Hal ini dapat dicapai dengan cara mengungkapkan
gagasan secara teratur dan tidak menyimpang dari gagasan utama. Kepaduan sebuah
paragraf dalam sebuah wacana dapat dilakukan dengan cara mengulang bagian
kalimat yang dianggap penting.
Kelengkapan Sebuah wacana dikatakan lengkap apabila terdiri paragraph pembuka,
paragraph penghubung dan paragraph penutup.
D. Bahasa Terstruktur
Predikat yang berupa verba intransitif (berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek,
verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri pelengkap :
1. Terletak di belakang predikat.
2. Merupakan jawaban dari predikat untuk pertanyaan “apa”.
Sedangkan untuk ciri-ciri keterangan adalah dapat terletak dimana saja dalam kalimat.
1. Kalimat Tunggal
Merupakan kalimat sederhana, yang biasanya tersusun atas unsur subyek dan predikat
atau hanya berupa satu klausa saja.
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (subyek dan predikat) dan
keduanya saling tergantung atau memiliki derajat yang sama.
Ciri-ciri :
b. Setara memilih
c. Setara berlawanan
Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih unsur inti namun salah satu bagian
merupakan bagian yang lain atau memiliki derajat yang berbeda yang biasa disebut
anak kalimat dan induk kalimat. Disebut anak kalimat jika klausa tersebut dilekati
oleh konjungsi dan disebut induk kalimat jika tidak dilekati konjungsi.
E. Pengertian Sitasi
Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang
dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam
bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara khusus mengkaji pengarang dan
karya-karya lain. Bisa juga di definisikan untuk menunjukkan asal-usul atau sumber
suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan
mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan
bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik
penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara
sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks
(stone et al., 1966:5).
2. Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes) Footnotes dan endnotes ditulis
terpisah dari baris-baris naskah.
Catatan Kaki (Footnotes): Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari
naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam
catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit,
kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media
massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk
mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang
tampak.”1=> 1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research,
Free Press, New York, 1952, hal. 18.
https://korangratis.net>kalimat-aktif-dan-kalimat-pasif/
https://www.scribd.com/doc/58742827/BAHASA-ILMIAH
https://bagas.wordpress.com/2007//10/25/struktur-kalimat-bahasa-indonesia/
https://idtesis.com/pengertian-sitasi/
http://ardiansyah.tif.uad.ac.id/menulis-sitasi/
No Tugas : 03
Tanggal Penyerahan : 18 Maret 2019
Dosen : Deden Syarifudin,ST.MT.
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2019