Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI

ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

BAB 3
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN SUKABUMI
3.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKABUMI
3.1.1 Kondisi Fisik Dan Wilayah Kabupaten Sukabumi
3.1.1.1 Letak Geografis Dan Wilayah Administrasi
Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 95 km
dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta).
Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6 057’ - 7025’ Lintang
Selatan dan106049’ - 107000’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.162 km2 atau
11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa, dengan batas-
batas wilayahnya :
• Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor;
• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Indonesia;
• Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan dan Samudera
Indonesia;
• Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung
dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave) dikelilingi
beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, kecamatan tersebut yaitu
Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung Guruh
di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, Kecamatan Sukaraja dan
Kecamatan Kebonpedes di sebelah Timur.

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 1
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Tabel 3.1 Luas Wilayah Per Kecamatan Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2015
No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Presentase (%)
1 Ciemas 304,57 7,32
2 Ciracap 148,62 3,57
3 Waluran 98,91 2,38
4 Surade 119,43 2,87
5 Cibitung 88,93 2,14
6 Jampang Kulon 62,68 1,51
7 Cimanggu 62,67 1,51
8 Kalibunder 86,17 2,07
9 Tegalbuleud 255,63 6,14
10 Cidolog 95,82 2,30
11 Sagaranten 113,11 2,72
12 Cidadap 85,9 2,06
13 Curug Kembar 55,96 1,34
14 Pabuaran 115,79 2,78
15 Lengkong 146,6 3,52
16 Pelabuhanratu 91,86 2,21
17 Simpenan 168,02 4,04
18 Warungkiara 95,06 2,28
19 Bantargadung 76,1 1,83
20 Jampangtengah 198,58 4,77
21 Purabaya 116,11 2,79
22 Cikembar 83,93 2,02
23 Nyalindung 104,47 2,51
24 Gegerbitung 67,74 1,63
25 Sukaraja 42,09 1,01
26 Kebonpedes 10,92 0,26
27 Cireunghas 30,81 0,74
28 Sukalarang 30,99 0,74
29 Sukabumi 30 0,72
30 Kadudampit 70,08 1,68
31 Cisaat 21,58 0,52
32 Gunung guruh 26,4 0,63
33 Cibadak 63,15 1,52
34 Cicantayan 34,99 0,84
35 Caringin 36,63 0,88
36 Nagrak 71,28 1,71
37 Ciambar 53,55 1,29
38 Cicurug 52,25 1,26
39 Cidahu 35,39 0,85
40 Parakansalak 36,97 0,89
41 Parungkuda 24,1 0,58
42 Bojonggenteng 20,46 0,49
43 Kalapanunggal 49,46 1,19
44 Cikidang 155,1 3,73
45 Cisolok 173,56 4,17
46 Cikakak 113,23 2,72
47 Kabandungan 136,76 3,29
Jumlah 4162,41 100
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 2
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Sukabumi

3.1.1.2 Tofografi Dan Hidrologi


Kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Sukabumi cukup bervariasi, antara 0 –40%.
Daerah pesisir (daerah yang berbatasan dengan laut) memiliki kemiringan lebih landai bila
dibandingkan dengan daerah di bagian tengah Kabupaten Sukabumi yang masih termasuk
dalam wilayah perencanaan. Untuk daerah pesisir bagian Barat cenderung lebih terjal
dibandingkan dengan daerah pesisir lainnya. Daerah yang memiliki kemiringan 25 –40 %
terletak pada bagian tengah Kabupaten Sukabumi, yaitu daerah di sekitar Sungai
Cimandiri.
Sebaran lokasi berdasarkan kelerengan didominasi oleh daerah-daerah dengan
kelerengan 15 –25 % mencapai 40,5%. Sementara itu kelas kelerengan lainnya adalah : 3
–8 % mencapai 21,5 %, > 40 % mencapai 18,1 %, 0-3% mencapai 11,3 %, 8-15% mencapai
4,1 % dan kelerengan 25-40 % sebesar 4,0 % sebagaimana ditunjukkan pada Tabel IV.2.
Tabel 3.2 Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Sukabumi
No Kelas Lereng Luas (Ha) Prosentase (%)
1 0-3% 47.029 11,30%
2 3-8% 89.310 21,50%
3 8-15% 16.896 4,10%
4 15-25% 168.510 40,50%
5 25-40% 16.544 4%
6 >40% 75.450 18,10%
7 Tumbuh air 2.365 0,60%

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 3
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Jumlah 416.105 100%


Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016

Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang
bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara dan tengah. Dengan
ketinggian berkisar 0–2.960 m. (dengan puncak tertinggi terdapat di Gunung Salak 2.211
m dan Gunung Gede 2.958 m). Sementara kemiringan antara [13 0 - 350] meliputi 37
persen dan kemiringan antara [20 -130] meliputi 21 persen dari luas kabupaten. Sisanya
daerah datar meliputi 13 persen dari luas kabupaten. Keadaan topografi yang demikian
menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah
dan lain-lain.

Gambar 3.2 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Sukabumi

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 4
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Gambar 3.3 Peta Morfologi Kabupaten Sukabumi

Daerah pesisir pantai dengan ketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10


kecamatan di Sukabumi Selatan yaitu : Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud,
Cidolog, Palabuhanratu, Simpenan, Cisolok, dan Cikakak. Daerah pegunungan dengan
ketinggian > 1000 m umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha. Luas
wilayah Kabupaten Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian) selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi Menurut Kemampuan Tanah (Ketinggian)
Ketinggian (Meter dpl)
No Kecamatan
0-25 25-100 100-500 500-1000 > 1000
1 Ciemas 3,98 95,05 134,39 71,15 0
2 Ciracap 32,19 85,76 22,55 8,12 0
3 Waluran 0 19,58 48,55 30,78 0
4 Surade 3,15 63,35 61,39 0 0
5 Cibitung 20,86 30,34 37,73 0 0
6 Jampang Kulon 0 24,45 38,23 0 0
7 Cimanggu 0 0 62,67 0 0
8 Kalibunder 0 1,72 68,75 15,69 0
9 Tegalbuleud 19,18 35,01 193,24 8,2 0
10 Cidolog 7,18 13,13 72,44 3,07 0
11 Sagaranten 0 4,25 102,98 5,88 0
12 Cidadap 0 52,98 32,92 0 0
13 Curug Kembar 0 5,84 48,61 1,5 0
14 Pabuaran 0 0 33,92 81,87 0
15 Lengkong 0 0 29,1 117,51 0
16 Pelabuhanratu 4,97 16,56 49,67 20,66 0
17 Simpenan 1,53 33,17 133,33 0 0

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 5
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Ketinggian (Meter dpl)


No Kecamatan
0-25 25-100 100-500 500-1000 > 1000
18 Warungkiara 0 7,76 80,66 6,64 0
19 Bantargadung 0 8,87 63,38 3,85 0
20 Jampangtengah 0 0,11 49,88 148,59 0
21 Purabaya 0 0 35,09 81,02 0
22 Cikembar 0 0 74,53 9,4 0
23 Nyalindung 0 0 22,98 65,81 15,68
24 Gegerbitung 0 0 14,9 38,23 14,61
25 Sukaraja 0 0 0 15,16 26,93
26 Kebonpedes 0 0 0 10,92 0
27 Cireunghas 0 0 0 30,81 0
28 Sukalarang 0 0 0 30,99 0
29 Sukabumi 0 0 10,91 11,35 7,74
30 Kadudampit 0 0 0 50,11 19,97
31 Cisaat 0 0 0 8,88 12,7
32 Gunung guruh 0 0 0 26,4 0
33 Cibadak 0 0 46,75 16,4 0
34 Cicantayan 0 0 20,1 14,89 0
35 Caringin 0 0 0 33,44 18,98
36 Nagrak 0 0 24,75 44,68 2,19
37 Ciambar 0 0 20,13 33,11 0
38 Cicurug 0 0 9,45 35,17 7,63
39 Cidahu 0 0 0 22,18 13,21
40 Parakansalak 0 0 9,59 15,68 11,69
41 Parungkuda 0 0 14,31 6,64 3,15
42 Bojonggenteng 0 0 13,08 5,57 1,81
43 Kalapanunggal 0 0 0,68 33,65 15,13
44 Cikidang 0 0 88,4 54,92 11,78
45 Cisolok 0 18,98 51,09 65,75 35,42
46 Cikakak 1,7 5,73 49,1 44,5 12,2
47 Kabandungan 0 0 1,92 92,4 42,44
Jumlah 105,43 521,91 1.852,42 1.424,31 277,98
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016

Bila diamati dari sumber air, ternyata sumber daya air cukup banyak, hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya aliran sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya,
Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu terdapat juga Sungai Ciletuh,
Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di
sebelah Timur. Sumber-sumber air tersebut banyak digunakan masyarakat untuk
mengairi lahan pertaniannya.
Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi air tanah
terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anak-anak sungainya. Di
wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air, biasanya tempat pemunculan
mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan. Munculnya mata air dari
tempat-tempat tersebut disebabkan adanya lapisan batuan kedap air di bawahnya,
sehingga peresapan tidak terus ke dalam melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-
kaki tebing/lembah atau kaki perbukitan. Sementara air permukaan yang sebagian besar
terdiri atas sungai-sungai dan anak-anak sungainya membentuk daerah aliran sungai
(DAS) yang mengaliri luas areal persawahan, meliputi DAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS
Ciletuh(6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DAS Cimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 6
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Cibeureum (1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung (1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa (1.025
ha), DAS Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DAS kecil lainnya (8.909 ha).
Tabel 3.4 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
No Nama DAS Luas (Ha)
1 DAS Cikaso 86,340.09
2 DAS Cibareno 7,965.10
3 DAS Cibangbang 747.59
4 DAS Cibunaga 672.61
5 DAS Cikadul 4,205.78
6 DAS Cikondanghilir 919.06
7 DAS Cipamenang 6,605.74
8 DAS Cimaja 950.30
9 DAS Cikoneng 3,891.35
10 DAS Citepus 4,567.58
11 DAS Cipatuguran 526.46
12 DAS Cipalabuan 2,061.81
13 DAS Citarik 177,653.69
14 DAS Cibuni 39,529.16
15 DAS Cicurug 2,378.82
16 DAS Ciparanje 2,378.24
17 DAS Ciparigi 2,150.60
18 DAS Cipanas 704.83
19 DAS Cikalap 2,023.87
20 DAS Ciboreang 3,230.47
21 DAS Cikarang 20,332.39
22 DAS Cikodehel 3,592.61
23 DAS Ciburial 3,534.10
24 DAS Citirem 2,158.26
25 DAS Cibuaya 1,269.75
26 DAS Cibulakan 886.31
27 DAS Citayana 1,390.40
28 DAS Cikadai 268.02
29 DAS Cigotar 338.82
30 DAS Cibenda 1,570.78
31 DAS Cileuteuh 22,317.32
32 DAS Cihurang 1,018.20
33 DAS Cibakung 454.00
34 DAS Cimarinjung 4,497.44
35 DAS Cibuntu 349.04
36 DAS Cihaur 2,445.12
37 DAS Cihaurtengah 363.83
38 DAS Citamiang 384.29
39 DAS Cisagun 106.84
40 DAS Cisangguh 462.16
41 DAS Cilegonkemis 105.54
42 DAS Cigirimukti 124.39
43 DAS Ciemas 47.13
44 DAS Cisasar 121.12
45 DAS Cipucung 474.21
46 DAS Cijalulur 462.93
47 DAS Cijegang 1,012.61
48 DAS Cibuluh 107.37
49 DAS Ciporeat 811.93
50 DAS Cipanandoan 238.87
51 DAS Ciwaru 270.55
Sumber: RMPJD Kabupaten Sukabumi, Tahun 2016-2021

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 7
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Gambar 3.4 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Sukabumi

3.1.1.3 Klimatologi
Kabupaten Sukabumi seperti juga daerah lainnya di Indonesia termasuk yang beriklim
tropis. Udara yang cukup hangat tersaji hampir setiap tahunnya. Pada Tahun 2012 curah
hujan tertinggi yang tercatat di pusat pemantauan Goalpara terjadi pada bulan Februari
dengan curah hujan 640mm dan terjadi selama 25 hari. Sedangkan curah hujan terkecil
terjadi di bulan Agustus sebesar 1 mm.

Gambar 3.5 Rata-rata Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2013-2015

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 8
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Gambar 3.6 Peta Curah Hujan Kabupaten Sukabumi

3.1.1.4 Kondisi Penggunaan Lahan


Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah ± 412.799,54 ha mengalami pergeseran pola
penggunaan lahan pada Tahun 2011 ke Tahun 2015 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Pergeseran Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Sukabumi (hektar) Tahun 2011 –
2015
No Penggunaan Lahan 2011 2014 2015
1 Lahan Sawah 62.751 62.896 69.239
2 Kebun/tegalan 103.678 73.461 72.151
3 Padang rumput 4.335 2.021 1.548
4 Kolam/empang 1.702 1.812 1,792
5 Tambak 200 0 451
6 Hutan rakyat 45.851 39.303 34.917
7 Perkebunan 74.839 68.047 62.524
8 Hutan negara 85.296 79.492 79.237
9 Bangunan dan halaman 18.641 17.493 16.595
10 Tanah bera 4.395 8.49 510
11 Lain-lain 6.872 25.799 29.431
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016

Dari aspek sumber daya alam, potensi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi meliputi:
 Potensi sumber daya pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Pertanian di Kabupaten
Sukabumi terutama tersebar di bagian Utara aliran Sungai Cimandiri. Kondisi ini tidak
bisa terlepas dari keberadaan Gunung Gede

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 9
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

 Pangrango di sebelah Utara dan Gunung Salak di sebelah Barat. Selain karena
didukung kondisi lembah dan lereng di kedua gunung tersebut yang melandai ke arah
Selatan juga karena kondisi hutannya yang memberi daya dukung iklim dan tata air
yang baik sehingga daerah pertanian relatif lebih subur dibandingkan daerah
pertanian bagian selatan aliran sungai Cimandiri.
3.1.2 Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi menurut data hasil proyeksi penduduk pada
tahun 2015 mencapai 2.503.675 jiwa yang terdiri dari 1.278.161 laki-laki dan 1.225.514
perempuan dengan Rasio jenis kelamin sebesar 104,30 yang berarti bahwa dalam 100
penduduk perempuan terdapat sekitar 103 laki-laki. Kepadatan penduduk Kabupaten
Sukabumi adalah sebesar 585 orang per Km2.
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2015 sebanyak
235.211 kepala keluarga (KK), turun sebesar 2,52 persen dibanding tahun 2014. Keluarga
Pra Sejahtera terbanyak berada di Kecamatan Cibadak dan Jampang Tengah dengan
jumlah 12.988 KK dan 11.217 KK.
Pencari kerja yang namanya sudah teregistrasi di Dinas tenaga kerja dan transmigrasi
sebanyak 7.356 orang dengan komposisi 4.038 laki-laki dan 3.318 perempuan. Mayoritas
pencari kerja berpendidikan tamatan SLTA.
Pengiriman TKI ke luar negeri merupakan salah satu permasalahan penting karena selain
dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah, juga dapat meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga pekerja yang pada akhirnya dapat menambah devisa negara,
walaupun ada juga beberapa permasalahan yang timbul dari pengiriman TKI ini. Jumlah
TKI asal Sukabumi yang sudah diseleksi oleh Disnakertrans tahun 2015 ini sebanyak 3.975
yang terdiri dari 99 laki-laki dan 3.876 perempuan dengan tujuan utama Negara Oman.
Jumlah transmigran yang ditempatkan di unit pemukiman transmigran (UPT) lokal di
Kabupaten Sukabumi pada posisi tahun 2015 ini sebanyak 513 KK dengan jumlah jiwa
sebanyak 1.758 orang sebagai Transmigran Penduduk Setempat (TPS), Sedangkan Jumlah
Eksodan sebanyak 61 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 254 orang. Adapun jumlah
Transmigran asal Kabupaten Sukabumi yang di tempatkan di Unit Pemukiman
Transmigran keluar pulau jawa yaitu sebanyak 10 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 42
orang, dengan lokasi penempatan di provinsi Maluku.
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Di Kabupaten
Penduduk Tahun 2011-2015
Jumlah Penduduk
Tahun Jumlah Kepadatan Penduduk (Km2)
Laki-laki Perempuan
2011 1.207.781 1.168.714 2.376.495 571
2012 1.215.693 1.177.498 2.393.191 575
2013 1.222.814 1.185.603 2.408.417 579
2014 1.229.168 1.192.945 2.422.113 582
2015 1.278.161 1.225.514 2.503.675 585
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 10
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

3.1.3 Kondisi Perekonomian


Dalam struktur perekonomian Kabupaten Sukabumi, sektor pertanian masih merupakan
sektor yang paling dominan. Selain itu sektor ini masih menyerap jumlah tenaga kerja
yang besar pula.
1. Tanaman Pangan
Luas panen padi sawah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015,
sedangkan produksinya mengalami sedikit penurunan, hal ini kemungkinan
disebabkan karena adanya musim kemarau yang relatif lebih panjang. Sedangkan
padi gogo yang relatif lebih tahan terhadap musim kemarau, baik luas panen maupun
produksinya mengalami peningkatan Untuk tanaman sayuran tahun 2014 produksi
yang terbesar dihasilkan oleh adalah Tomat, Ketimun, Petsai/Sawi, Kacang panjang,
Terung, Buncis, Jamur, Cabai Rawit dan Cabe Besar.
2. Perkebunan
Sub sektor perkebunan di Kabupaten Sukabumi memiliki potensi yang cukup besar,
terutama perkebunan kelapa, teh, karet, cengkeh dan pala. Secara umum areal
tanaman perkebunan di Kabupaten Sukabumi masih didominasi oleh perkebunan
rakyat.
3. Peternakan
Pada tahun 2014 populasi hampir semua ternak besar mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya, walaupun tidak terlalu signifikan. Demikian juga jumlah
ternak kecil seperti kelinci dan kambing mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya. Semua jenis Unggas seperti ayam pedaging dan ayam kampung (Buras)
mengalami kenaikan populasi dibanding tahun lalu kecuali itik.
4. Kehutanan
Luas kawasan hutan negara yang dikelola Perum Perhutani Unit III KPH Sukabumi
adalah sebesar 58.495,53 ha yang terdiri dari hutan produksi 57.828,10 ha dan hutan
lindung sebesar 667,43 ha. Hutan produksi terluas berada di BKPH Lengkong. Luas
lahan kritis di luar wilayah hutan di Kabupaten Sukabumi sebesar 196.468 hektar
yang terbagi dalam tiga kriteria yaitu agak kritis dengan luas 146.800 ha, kritis 41.700
ha dan 7.968 ha dengan sangat kritis. Daerah yang mempunyai lahan kritis terluas
berada di Kecamatan Tegalbuleud sebesar 18.868 ha, di ikuti kecamatan Jampang
Tengah sebesar 10.920 ha.
5. Perikanan
Jumlah nelayan yang menjadikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu
sebagai fishing base ada sekitar 4.072 orang dan kapal/perahu yang digunakan
berjumlah 814 buah. Meskipun gibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah
nelayan dan jumlah perahu/kapal mengalami penurunan, akan tetapi hasil ikan laut
yang ditangkap mengalami peningkatan.

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 11
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

900,000

800,000

700,000

600,000
Padi Sawah
500,000 Padi Gogo
Jagung
400,000
Ubi Kayu
300,000 Ubi Jalar

200,000

100,000

0
2013 2014 2015

Gambar 3.7 Produksi Padi Sawah, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2013-2015 (Ton)

18000
16000
14000
12000
10000 Sapi Potong
Sapi Perah
8000
Kerbau
6000
4000
2000
0
2013 2014 2015

Gambar 3.8 Banyaknya Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau di Kabupaten Sukabumi Tahun
2013-2015

6. Perdagangan Dan Jasa


Sektor industri pengolahan merupakan kontribusi terbesar setelah sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan, dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor, di Kabupaten Sukabumi. Pembangunan sektor industri di Kabupaten
Sukabumi diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur ekonomi yang seimbang
dan kokoh. Yang pada saatnya nanti akan menjadi landasan yang kuat untuk tumbuh
dan berkembang dengan kekuatan sendiri. Perusahaan Industri formal menurut jenis
industri di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 berhasil menyerap investasi
sebesar 102,39 milyar rupiah dan menyerap sejumlah 5.695 orang tenaga kerja.

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 12
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Sedangkan Industri Non formal pada tahun 2014 berhasil menyerap investasi sebesar
619,21 milyar dengan penyerapan tenagakerja sebanyak n43.661 orang tenaga kerja.
Jumlah perusahaan PMA dan PMDN sebanyak 496 perusahaan yang terdiri dari 16
PMA dan 480 PMDN. Sektor industri merupakan area yang banyak perusahaan PMA
nya dibandingkan denga sektor lain, yaitu sejumlah 9 perusahaan PMA.
Jumlah perusahaan yang memperoleh surat izin tempat usaha berdasarkan HO pada
tahun 2014 sebanyak 710 perusahaan, yang terbanyak berada di sektor jasa
sebanyak 462 perusahaan disusul sektor perdagangan sebanyak 125 perusahaan.
Kecamatan Cisaat merupakan kecamatan dengan jumlah usaha yang memperoleh ijin
terbanyak, yaitu sebanyak 104 surat ijin, dengan ijin usaha jasa paling banyak, yaitu
sebesar 83 ijin usaha.

350 310
300

250

200

150
PMA PMDN
100 PMDN
46
50 10 13
10 28 02 00 02 09
0
i ta a
ustr nian aka
n
na
n
na
n
ga
n
isa ny
d a u a n in
In rt rn eb rik ba riw La
Pe te rk Pe m Pa
Pe Pe r ta
Pe

Gambar 3.9 Jumlah Perusahaan PMA dan PMDN Menurut Sektor di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2015

7. Penggalian
Hasil Penggalian Pada tahun 2015 di Kabupaten Sukabumi adalah antara lain : Pasir
Beton, Batu Kapur, Batu Split, Batu Bronjol, Kuarsa, Tanah Liat Merah, Zeolite,
Bentolite, Pasir Besi, Pasir Pasang, dan Pasir Batu. Produksi bahan galian terbanyak
adalah batu kapur sebanyak 534.712,36 ton, disusul kemudian oleh Kuarsa sebanyak
201.638,87 ton.

3.1.4 Perkembangan PDRB Menurut Sektor Lapangan Usaha


Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan
lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global
yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN
(CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 13
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam
mekanisme pencatatan statistik nasional.
Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan
tahun dasar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari tahun 2000 ke 2010. Perubahan
tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA 2008) melalui
penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT).
Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi dan PDRB Kabupaten/ Kota untuk menjaga
konsistensi hasil penghitungan. Ditinjau dari harga berlaku, PDRB Kabupaten Sukabumi
Tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 8,04 % dari tahun sebelumnya dengan
memperhitungkan minyak dan gas bumi, sedangkan berdasarkan harga konstan (LPE)
tumbuh sebesar 5,48 %. PDRB atas dasar harga berlaku dengan minyak dan gas bumi
tahun 2015 sebesar 46.934.224,75 juta rupiah, sedangkan tanpa minyak dan gas bumi
sebesar 45.242.223,19 jutarupiah.
Kontribusi PDRB atas dasar harga berlaku, terbesar pada sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan yaitu 23,35 persen, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,30 persen, kemudian sektor industri pengolahan
14,92 persen. PDRB perkapita naik sebesar 7,43 persen yaitu dari 17.548.947,96 rupiah
per orang/tahun pada tahun 2014 menjadi 19.281.003,96 rupiah per orang/tahun pada
tahun 2015.
O; Q; 0.97 R, S, T, U; 1.65
I; M, 3.6 P; 4.07
2 A; 22.89
2.2 N;
L;4 0.3 K;
1.3 0.6
H;8 7.17
9
J;
2.2
7 B; 7.31

G; 18.8
F; 11.46 C; 15.07

E; 0.02 D; 0.08

Gambar 3.10 Distribusi Prosentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Sukabumi Tahun
2015

Keterangan :
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian
C Industri Pengolahan
D Pengadaan Listrik dan Gas

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 14
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang


F Konstruksi
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi
K Jasa Keuangan dan Asuransi
L Real Estate
M, N Jasa Perusahaan
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R, S, T, U Jasa Lainnya

Tabel 3.7 PDRB Kabupaten Sukabumi Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012– 2015 (Juta Rupiah)
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, Kehutanan dan
8.136.954,28 8.663.751,32 9.567.218,94 10.744.949,28
Perikanan
B Pertambangan dan
3.083.564,49 3.185.279,95 3.310.324,96 3.432.142,41
Penggalian
C Industri Pengolahan 5.198.898,29 5.807.521,54 6.113.896,84 7.070.864,80
D Pengadaan Listrik dan
33.620,39 30.616,96 33.930,96 38.460,26
Gas
E Pengadaan Air,
Pengelolaan
9.170,03 10.194,67 10.784,30 11.641,59
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 3.221.372,44 3.832.788,93 4.095.334,97 5.380.764,07
G Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil
6.445.428,84 7.777.707,50 8.315.589,27 8.823.927,01
dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan
2.070.320,27 2.296.702,76 2.383.222,09 3.367.093,51
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan 837.777,10 914.422,79 978.332,78 1.049.693,93
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 770.314,59 839.671,25 957.479,29 1.067.654,34
K Jasa Keuangan dan
229.728,67 266.283,58 278.547,30 322.857,81
Asuransi
L Real Estate 502.541,58 555.355,17 589.619,15 645.660,99
M, N Jasa Perusahaan 105.332,54 116.298,88 129.930,32 140.981,81
O Administrasi
Pemerintahan,
1.282.721,03 1.361.864,91 1.490.132,89 1.697.066,63
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1.219.362,62 1.366.800,15 1.635.898,55 1.908.291,99
Q Jasa Kesehatan dan
280.452,13 317.791,47 386.004,75 457.135,23
Kegiatan Sosial
R, S, T, U Jasa Lainnya 517.621,99 576.007,93 692.188,73 775.039,10
PDRB Harga Berlaku 33.945.181,27 37.919.059,76 40.968.436,09 46.934.224,75
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016
Ket : *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 15
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Tabel 3.8 PDRB Kabupaten Sukabumi Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012– 2015 (Juta Rupiah)
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, Kehutanan
dan 7.209.958,07 7.374.724,64 7.770.761,55 7.721.977,42
Perikanan
B Pertambangan dan
2.838.877,05 2.875.606,13 2.938.503,18 2.962.339,64
Penggalian
C Industri Pengolahan 4.796.526,21 5.064.373,00 5.271.932,61 5.693.039,25
D Pengadaan Listrik dan
33.883,25 35.376,61 36.479,82 36.856,12
Gas
E Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah dan 8.486,74 8.971,33 9.431,56 9.854,45
Daur
Ulang
F Konstruksi 3.261.455,25 3.570.641,21 3.770.597,12 4.362.918,18
G Perdagangan Besar
dan
Eceran, Reparasi Mobil 6.374.493,31 6.851,942,86 7.208.169,61 7.463.191,91
dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan
1.961.387,83 2.054.182,36 2.192.623,60 2.405.767,38
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan 787.333,90 832.277,79 881.496,71 923.383,49
Makan Minum
J Informasi dan
761.843,94 826.124,02 961.877,12 1.065.477,64
Komunikasi
K Jasa Keuangan dan
213.855,40 235.028,90 238.231,04 262.772,26
Asuransi
L Real Estate 491.632,05 538.238,77 568.380,14 618.401,13
M, N Jasa Perusahaan 95.555,13 102.801,10 107.554,78 114.828,79
O Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan 1.057.202,47 1.029.429,81 1.029.652,43 1.099.882,75
Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1.144.427,54 1.225.970,51 1.382.951,51 1.555.919,99
Q Jasa Kesehatan dan
236.553,45 259.034,38 298.759,94 331.958,75
Kegiatan Sosial
R, S, T, U Jasa Lainnya 494.228,36 535.507,03 582.742,12 635.012,94
PDRB Harga Konstan 31.767.699,95 33.420.230,44 35.250.144,84 37.263.582,10
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016
Ket : *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara

3.1.5 Kondisi Sarana Dan Prasarana Penunjang Pasar Tradisional


3.1.5.1 Transportasi
Pembangunan akan semakin meningkat apabila lalu lintas perhubungan darat tidak
mengalami hambatan, terutama dalam membawa hasil produksi dan bahan baku.
Perhubungan darat merupakan salah satu sektor yang cukup besar peranannya dalam
pembangunan karena kontribusinya untuk menembus isolasi suatu daerah.

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 16
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Panjang jalan yang ada di wilayah di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 dengan status
pengelolaannya oleh negara sepanjang 213,051 km, dan yang status pengelolaannya oleh
provinsi sepanjang 242,36 km. Sedangkan yang pengelolaanya oleh kabupaten sepanjang
1.730,35 km. Panjang jalan di Sukabumi yang dikelola oleh pemerintah provinsi yang
kondisinya baik sebesar 46,3 persen. Sisanya sebesar 51,35 persennya termasuk kategori
sedang dan 2,35 persen masuk kategori rusak sedang.
Sedangkan untuk jalan kabupaten hampir sebagian besar dalam keadaan rusak, baik itu
sedang, rusaj ataupun rusak berat. Berdasarkan kelas jalan, klasifikasi jalan kabupaten
termasuk jalan kelas III C.
Tabel 3.9 Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang Dan Keadaan Jalan Di
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014 (Dalam Km)
Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
No Uraian
2014 2015 2014 2015 2014 2015
I Jenis Permukiman
a Diaspal 269,01 275,91 1.130,82 1.086,55
b Kerikil 41,33 85,60
c Tanah 11,30 11,30
d Beton 1,40 1,40
e Tidak dirinci
Jumlah 269,01 275,91 1.184,85 1.184,85
II Kondisi Jalan
a Baik 123,83 124,67 203,60 220,40
b Sedang 138,14 144,05 423,70 355,15
C Rusak 7,04 7,19 177,20 239,20
d Rusak Berat 380,35 370,10
Jumlah 269,01 275,91 1.184,85 1.184,85
III Kelas Jalan
a Kelas I
b Kelas II
c Kelas III 269,01 275,91
d Kelas III A
e Kelas III B
f Kelas III C 1.184,85 1.184,85
Jumlah 269,01 275,91 1.184,85 1.184,85
Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi dan Bina Marga Provinsi, Tahun 2016

3.1.5.2 Sarana Listrik dan Sarana Air Bersih


Jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, begitu juga
untuk tahun 2014 ini, sementara itu Kwh yang terjual tahun 2015 naik dibanding tahun
2014, sehingga berpengaruh langsung pada meningkatnya pendapatan PLN.
Pelanggan Air minum yang terbesar pada tahun 2015 adalah pelanggan rumah tempat
tinggal sebesar 17.825 disusul kemudian dengan niaga kecil (831) dan pelanggan sosial
(258).

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 17
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

5,765,198
6,000,000 Kawasan Permukiman/ Pe-
rumahan
5,000,000
Perdagangan dan jasa
4,000,000 Bahan penunjang produksi

3,000,000 2,200,779 Bahan utama

Bahan penunjang
2,000,000
716,898 PDAM
1,000,000
440,960
47,36715,286
0
Volume Penggunaan Air Tanah (m³)

Gambar 3.11 Klasifikasi Penggunaan Air Tanah Menurut Pengguna di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016

Tabel 3.10 Klasifikasi Penggunaan Air Tanah Berdasarkan Peruntukan Air Di kabupaten
Sukabumi 2015
Volume Pemakaian
No Jenis Usaha Jumlah Perusahaan
Air Tanah (M3)
1 Kawasan Permukiman/ Perumahan 2 47367
2 Perdagangan dan jasa 3 15286
3 Bahan penunjang produksi 86 2200779
4 Bahan utama 16 5765198
5 Bahan Penunjang 3 716898
6 PDAM 2 440960
Jumlah 112 9186488
Sumber : Dinas Pengelolaan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Sukabumi

Tabel 3.11 Pemakaian Sumber Air Minum PDAM Kab Sukabumi Tahun 2015
No Sumber Air Volume (m3)
1 Sungai 11.073.024
2 Waduk -
3 Mata Air 6.065.280
4 Air Tanah 373.246
Jumlah 17.511.552
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016

3.1.5.3 Sarana Persampahan


Pengelolaan persampahan di kabupaten sukabumi baru bisa melayani 19 kecamatan
dengan jumlah desa/kelurahan terlayani sejumlah 58 desa/kelurahan kondisi pengelolaan
persampahan di kabupaten sukabumi terbagi menjadi 5 korwil. Masing-masing korwil
mempunyai cakupan pelayan yang berbedabeda, dapat dilihat pada tabel berikut :

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 18
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Tabel 3.12 Wilayah Pelayanan dan Jumlah Saran dan Prasaran Persampahan Di Kabupaten
Sukabumi Tahun 2007
No Wilayah Cakpan pelayanan(jiwa) Truk Sampah TPS Kontainer TPA
1 Sukabumi 80.509 5 84 4 0
2 Cibadak 35.325 2 48 6 1
3 Cicurug 37.565 3 45 4 1
4 Palabuhanratu 39.285 8 54 18 1
5 Jampangkulon 21.202 2 19 0 1
Jumlah 213.886 20 250 32 4
Sumber: Kantor Kebersihan, Pertamanan, Dan Pemakaman Kab. Sukabumi

Data volume sampah yang ditangani oleh kantor kebersihan berdasarkan tempat asal
sampah dari tahun 2005-2007 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.13 Data volume sampah (m3) yang terkumpul di TPS dan Non TPS Menurut Asal
Sampah di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2007
Tahun
Asal Sampah
2005 2006 2007
Permukiman 100.087 101.892 104.892
Tempat Komersil 219.848 220.947 225.362
Kawasan Industri 26.088 26.226 26.352
Fasilitas lain 6.552 8.971 9.216
Jumlah 352.575 358.036 365.882
Sumber: Kantor Kebersihan, Pertamanan, Dan Pemakaman Kab. Sukabumi

Permasalahan yang dihadapi adalah banyaknya timbunan sampah yang terkumpul belum
optimal penanganannya tertangani (diangkut/ditanam) sehingga pada saat sampah
tersebut menjadi terdekomposisi dan menimbulkan bau yang mengganggu pernafasan
dan mengundang lalat yang merupakan pembawa dari berbagai jenis penyakit
dikarenakan masih kurangnya penyediaan tempat sampah yang memadai masih
banyaknya masyarakat yang membuang sampah kesungai, khususnya masyarakat
perkotaan, pada beberapa daerah yang padat penduduknya TPS sangat kecil dan tidak
cukup untuk menampung sampah yang ditimbulkan, masih terbatasnya jumlah truk yang
dijadikan sebagai pengangkut sampah, luas TPA yang digunakan semakin kecil untuk
mengoptimalkan pengelolaan persampahan selanjutnya diperlukan penanganan secara
terintegrasi yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan swasta agar bisa dicapai
pelayanan secara optimal.
3.2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI PEMBANGUNAN PASAR KOMODITAS
Berdasarkan hasil survei awal, arahan lokasi pengembangan pasar komoditas di
Kabupaten Sukabumi, terdapat di 2 (dua) kecamatan, yaitu : Kecamatan Kadudampit dan
Kecamatan Sukabumi. Pada 2 (dua) calon lokasi pasar ini diperlukan gambaran umum
pada masing-masing kacematan untuk mengatahui isu strategis dalam pembangunan
pasar komoditas di Kabupaten Sukabumi. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran
umum pada masing kecamatan akan dijabarkan pada sub bab berikut.

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 19
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

3.2.1 Gambaran Umum Kecamatan Sukabumi


3.2.1.1 Kondisi Fisik dan Geografis Kecamatan Sukabumi
Kecamatan Sukabumi merupakan salah satu wilayah bagian dari Kabupaten Sukabumi
yang secara geografis mempunyai luas sekitar 2.071 Ha atau sebesar 0,70% dari total luas
wilayah Kabupaten Sukabumi. Adpun batas administrasi Kecamatan Sukabumi, meliputi:
• Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bogor
• Sebelah Barat, berbatasan dengan Kec. Kadudampit, dan Kec. Cisaat
• Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja
• Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kota Sukabumi.
Berdasarkan data dari Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2015, Kecamatan
Sukabumi memiliki 6 (enam) desa. Dimana luas desa terbesar terdapat di Desa Perbawati
dengan luas sebesar 503 ha atau sebesar 24,29% dari total luas wilayah Kecamatan
Sukabumi, sedangkan luas desa terkecil terdapat di Desa Warnasari dengan luas sebesar
184 ha atau sebesar 8,88% dari total luas wilayah Kecamatan Sukabumi. Untuk lebih
jelasnya mengenai luas wilayah Kecamatan Sukabumi dirinci perdesa dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 3.14 Luas Wilayah Kecamatan Sukabumi Dirinci Per-Desa Tahun 2015
No Desa Luas (ha) Presentase (%)
1 Parungseah 233 11.25
2 Warnasari 184 8.88
3 Sukajaya 259 12.51
4 Sudajaya Girang 408 19.70
5 Karawang 484 23.37
6 Perbawati 503 24.29
Total 2071 100.00
Sumber : Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2016

Kecamatan Sukabumi berada pada ketinggian antara 500-1000 m di atas permukaan laut.
Sebagian besar wilayah desa yang ada di Kecamatan Sukabumi terletak di daerah dataran
tinggi. Selain itu, Kecamatan Sukabumi terletak 60 kilometer dari Ibukota Kabupaten
Sukabumi, 112 Kilometer dari Ibukota Propinsi Jawa Barat dan 120 Kilometer dari Ibukota
Negara.
Pengunaan lahan di Kecamatan Sukabumi berdasarkan data yang diperoleh dari
Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2015, menunjukan bahwa dominasi pengunaan
lahan eksisting terdapat pada Bangunan/Perkarangan dengan luas sebesar 1000,30 ha
atau sebesar 48,30% dari total luas wilayah Kecamatan Sukabumi, sedangkan luas terkecil
terdapat pada pengunaan lahan lainnya dengan luas sebesar 91.20ha atau sebesar 4,40%
dari total luas wilayah Kecamatan Sukabumi. Selain itu, untuk hutan negara di Kecamatan
Sukabumi tidak terdapat. Untuk lebih jelasnya mengenai Jenis Penggunaan Lahan di
Kecamatan Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 20
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Tabel 3.15 Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Sukabumi tahun 2015


Pengunaan Lahan (ha)
No Desa Tanah Tanah Bangunan/ Hutan Jumlah Presentase
Lainnya
Sawah Kering Perkarangan Negara
1 Parungseah 129,00 11,30 56,30 0,00 41,20 233,00 11.25
2 Warnasari 54,00 2,00 128,00 0,00 0,00 184,00 8.88
3 Sukajaya 131,00 29,00 92,00 0,00 7,00 259,00 12.51
4 Sudajaya Girang 135,00 63,00 202,00 0,00 8,00 408,00 19.70
5 Karawang 135,00 124,00 208,00 0,00 17,00 484,00 23.37
6 Perbawati 52,00 119,00 314,00 0,00 18,00 503,00 24.29
Jumlah 636.00 348,30 1000,30 0,00 91,20 2071,00 100,00
Presentase 30.71 16,82 48,30 0,00 4,40 100,00
Sumber : Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2016

3.2.1.2 Kondisi Kependudukan Kecamatan Sukabumi


Jumlah penduduk Kecamatan Sukabumi berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan
Sukabumi dalam angka tahun 2015, menunjukan bahwa jumlah penduduk sebanyak
49.381 jiwa dengan jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Parungseah dengan
jumlah penduduk sebanyak 13.028 dengan kepadatan penduduk sebesar 56 jiwa/ha,
sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Perbawati dengan jumlah
penduduk sebanyak 7.024 dengan kepadatan penduduk sebesar 14 jiwa/ha. Untuk lebih
jelasnya mengenai jumlah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Sukabumi dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Tabel 3.16 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Sukabumi Tahun 2015
Jumlah Penduduk Kepadatan
No Desa Luas (ha)
(jiwa) Penduduk (jiwa/ha)
1 Parungseah 233 13.028 56
2 Warnasari 184 8.396 46
3 Sukajaya 259 6.257 24
4 Sudajaya Girang 408 7.568 19
5 Karawang 484 7.054 17
6 Perbawati 503 7.024 14
Total 2071 49.381 24
Sumber : Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2016

3.2.1.3 Kondisi Perindustrian Kecamatan Sukabumi


Di Kecamatan Sukabumi terdapat beberapa industri mulai dari industri sedag hingga
industri pangan. Dimana berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan Sukabumi
dalam angka tahun 2015, menunjukan bahwa jumlah industri sedang berjumlah 1
perusahaan yang berada di Desa Warnasari dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 4500
tenaga kerja, sedangkan untuk industri pangan memiliki jumlah industri sebanyak 43
perusahaan dengan jumlah ternaga kerja sebanyak 172 tenaga kerja. Selain itu, untuk
industri lainnya yang terdapat di Desa Sukabumi sebanyak 161 perusahaan dengan
jumlah ternaga kerja sebanyak 858 tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 21
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Perusahaan industri dan Jumlah tenaga kerja di Kecamatan Sukabumi dapat dilihat pada
tabel berikut ini

Tabel 3.17 Jumlah Perusahaan Industri Dan Jumlah Tenaga Kerja Di Kecamatan Sukabumi
Tahun 2015
Industri Sedang Industri Pangan Industri Lainnya
No Desa
Perusahaan Tenaga Kerja Perusahaan Tenaga Kerja Perusahaan Tenaga Kerja
1 Parungseah 0 0 7 32 31 181
2 Warnasari 1 4500 9 34 25 132
3 Sukajaya 0 0 9 28 22 121
4 Sudajaya Girang 0 0 9 36 38 172
5 Karawang 0 0 5 26 29 140
6 Perbawati 0 0 4 16 16 112
Jumlah 1 4500 43 172 161 858
Sumber : Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2016

3.2.1.4 Kondisi Jaringan Jalan Kecamatan Sukabumi


Panjang jalan di Kecamatan Sukabumi, berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan
Sukabumi dalam angka tahun 2015, memiliki panjang sepanjang 58 km, dengan kondisi
baik sepanjang 27 km, kondisi rusak sepanjang 18, dan kondisi rusak berat sepanjang 13
km. Untuk lebih jelasnya mengenai panjang jalan menurut kondisi di Kecamatan
Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.18 Panjang Jalan Menurut Kondisi Di Kecamatan Sukabumi Tahun 2015 (Km)
No Desa Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
1 Parungseah 4 0 4 2 10
2 Warnasari 3 0 2 0 5
3 Sukajaya 4 0 3 3 10
4 Sudajaya Girang 7 0 3 3 13
5 Karawang 7 0 3 2 12
6 Perbawati 2 0 3 3 8
Total 27 0 18 13 58
Sumber : Kecamatan Sukabumi dalam angka tahun 2016

3.2.1.5 Kondisi Pasar Eksisting Kecamatan Sukabumi


Berdasarkan Data Eksisting Lokasi Pasar Kabupaten Sukabumi Dan Pedoman Pengelolaan
Pasar Rakyat dan Pasar Swalayan, saat ini kecamatan Sukabumi belum memiliki lokasi
pasar eksisting. Pasar yang dapat dijangkau oleh penduduk Kecamatan Sukabumi berada
di Kecamatan Cisaat (Pasar Cisaat). Dimana Pasar Cisaat direvitalisasi menjadi Pasar
Tradisional Semi Modern Cisaat. Adapun profil Pasar Cisaat sebagai berikut :
Nama Pasar : Cisaat
Lokasi : Kecamatan Cisaat
Pendirian : 2012
Luas Lahan : 1.400 m2

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 22
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Kepemilikan Tanah : Pemda


Los/ Lapak : 600
Kios : 200
Jumlah Pedagang : 120
Kebersihan : Ada
Sarana Ibadah : Ada
Keamanan : Ada
: S 06° 51' 27.3 E 106° 45'
Posisi Geografis 59.4
3.2.2 Gambaran Umum Kecamatan Kadungdampit
3.2.2.1 Kondisi Fisik dan Geografis Kecamatan Kadungdampit
Kecamatan Kadudampit merupakan salah satu wilayah bagian dari Kabupaten
Kadudampit yang secara geografis mempunyai luas sekitar 3.394,00 Ha atau sebesar
1,68% dari total luas wilayah Kabupaten Sukabumi. Adpun batas administrasi Kecamatan
Kadudampit, meliputi:
• Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bogor
• Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Caringin,
• Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sukabumi
• Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Cisaat dan Kota Sukabumi.
Berdasarkan data dari Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2015, Kecamatan
Kadudampit memiliki 9 (sembilan) desa. Dimana luas desa terbesar terdapat di Desa
Cipetir dengan luas sebesar 739,00 ha atau sebesar 21,77% dari total luas wilayah
Kecamatan Kadudampit, sedangkan luas desa terkecil terdapat di Desa Muaradua dengan
luas sebesar 202,00ha atau sebesar 5,95% dari total luas wilayah Kecamatan Kadudampit.
Untuk lebih jelasnya mengenai luas wilayah Kecamatan Kadudampit dirinci perdesa dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.19 Luas Wilayah Kecamatan Kadudampit Dirinci Per-Desa Tahun 2015
No Desa Luas (ha) Presentase (%)
1 Muaradua 202,00 5,95
2 Citamiang 235,00 6,92
3 Cikahuripan 332,00 9,78
4 Sukamanis 445,00 13,11
5 Kadudampit 167,00 4,92
6 Gede Pangrango 220,00 6,48
7 Sukamaju 434,00 12,79
8 Cipetir 739,00 21,77
9 Undrus Binangun 620,00 18,27
Total 3.394,00 100,00
Sumber : Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2016

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 23
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Kecamatan Kadudampit berada pada ketinggian antara 850 m di atas permukaan laut.
Sebagian besar wilayah desa yang ada di Kecamatan Kadudampit terletak di daerah
dataran tinggi. Selain itu, Kecamatan Kadudampit terletak 60 kilometer dari Ibukota
Kabupaten Sukabumi, 99 Kilometer dari Ibukota Propinsi Jawa Barat dan 116 Kilometer
dari Ibukota Negara.
Pengunaan lahan di Kecamatan Kadudampit berdasarkan data yang diperoleh dari
Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2015, menunjukan bahwa dominasi
pengunaan lahan eksisting terdapat pada lahan sawah dengan luas sebesar 1.236,00 ha
atau sebesar 36,42% dari total luas wilayah Kecamatan Kadudampit, sedangkan luas
terkecil terdapat pada pengunaan tanah kering dengan luas sebesar 218,00 ha atau
sebesar 6,42% dari total luas wilayah Kecamatan Kadudampit. Untuk lebih jelasnya
mengenai Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Kadudampit dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.20 Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Kadudampit tahun 2015
Pengunaan Lahan (ha)
No Desa Tanah Tanah Bangunan/ Hutan Jumlah Presentase
Lainnya
Sawah Kering Perkarangan Negara
1 Muaradua 78,00 0,00 38,00 86,00 0,00 202,00 5,95
2 Citamiang 65,00 0,00 72,00 98,00 0,00 235,00 6,92
3 Cikahuripan 165,00 0,00 130,00 37,00 0,00 332,00 9,78
4 Sukamanis 125,00 99,00 64,00 157,00 0,00 445,00 13,11
5 Kadudampit 40,00 0,00 102,00 25,00 0,00 167,00 4,92
6 Gede Pangrango 89,00 0,00 72,00 59,00 0,00 220,00 6,48
7 Sukamaju 194,00 23,00 69,00 148,00 0,00 434,00 12,79
8 Cipetir 370,00 21,00 30,00 318,00 0,00 739,00 21,77
9 Undrus Binangun 110,00 75,00 85,00 350,00 0,00 620,00 18,27
Jumlah 1.236,00 218,00 662,00 1.278,00 0,00 3.394,00 100,00
Presentase 36,42 6,42 19,51 37,65 0,00 100,00
Sumber : Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2016

3.2.2.2 Kondisi Kependudukan Kecamatan Kadudampit


Jumlah penduduk Kecamatan Kadudampit berdasarkan data yang diperoleh dari
Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2015, menunjukan bahwa jumlah penduduk
sebanyak 56.075 jiwa dengan jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Cikahuripan
dengan jumlah penduduk sebanyak 7.630 dengan kepadatan penduduk sebesar 23
jiwa/ha, sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Muaradua dengan jumlah
penduduk sebanyak 5.018 dengan kepadatan penduduk sebesar 25 jiwa/ha. Untuk lebih
jelasnya mengenai jumlah dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.21 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Kadudampit Tahun 2015
Jumlah Penduduk Kepadatan
No Desa Luas (ha)
(jiwa) Penduduk (jiwa/ha)
1 Muaradua 202,00 5.018 25
2 Citamiang 235,00 6.015 26
3 Cikahuripan 332,00 7.630 23
4 Sukamanis 445,00 5.898 13
5 Kadudampit 167,00 5.289 32

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 24
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

6 Gede Pangrango 220,00 7.064 32


7 Sukamaju 434,00 7.625 18
8 Cipetir 739,00 5.974 8
9 Undrus Binangun 620,00 5.562 9
Total 3.394,00 56.075 17
Sumber : Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2016

3.2.2.3 Kondisi Komoditas Kecamatan Kadudampit


Berdasarkan data dari Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2015, komoditi
pertanian utama di Kecamatan Kadudampit didominasi oleh pertanian padi dan
Holtikultura. Untuk lebih jelasnya mengenai Sumber penghasil dan Komoditi Utama
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.22 Sumber penghasil dan Komoditi Utama di Kecamatan Kadudampit Tahun 2015
Presentase Keluarga
No Desa Sumber Penghasil Utama Komoditi Pertanian Utama
Petanian
1 Muaradua Pertanian Padi 60
2 Citamiang Pertanian Padi 23
3 Cikahuripan Industri Pengolahan Padi 44
4 Sukamanis Pertanian Holtikultura 48
5 Kadudampit Pertanian Padi 19
6 Gede Pangrango Pertanian Holtikultura 90
7 Sukamaju Pertanian Palawija 26
8 Cipetir Pertanian Holtikultura 42
9 Undrus Binangun Pertanian Holtikultura 23
Total 41
Sumber : Kecamatan Kadudampit dalam angka tahun 2016

3.2.2.4 Kondisi Pasar Eksisting Kecamatan Kadudampit


Berdasarkan Data Eksisting Lokasi Pasar Kabupaten Sukabumi Dan Pedoman Pengelolaan
Pasar Rakyat dan Pasar Swalayan, saat ini kecamatan Kadudampit memiliki pasar yang
bernama Pasar Citamiang. Dimana pasar Citamiang hanya pasar sementara dan diwaktu
tertentu. Adapun profil Pasar Citamiang sebagai berikut :
Nama Pasar : Citamiang
Lokasi : Kecamatan Kadudampit
Pendirian : 2010
Luas Lahan : 22 m2
Kepemilikan Tanah : H. Usep
Los/ Lapak : 5
Kios : 5
Jumlah Pedagang : 5
Kebersihan : Ada

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 25
KABUPATEN SUKABUMI
LAPORAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PASAR KOMODITI
ANTARA KABUPATEN SUKABUMI

Sarana Ibadah : Ada


Keamanan : Tidak Ada
Parkir : Tidak Ada
: S 06° 54' 36.4 E 106° 53'
Posisi Geografis 25.2

DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN


BAB 3 - 26
KABUPATEN SUKABUMI

Anda mungkin juga menyukai