KABUPATEN SUKABUMI
BAB 3
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN SUKABUMI
3.1 KONDISI FISIK DAN WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI
3.1.1 Letak Geografis Dan Wilayah Administrasi
Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 95 km
dari Ibukota Propinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari Ibukota Negara (Jakarta).
Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6 057’ - 7025’ Lintang
Selatan dan106049’ - 107000’ Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.162 km2 atau
11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa, dengan batas-
batas wilayahnya :
• Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor;
• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Indonesia;
• Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan dan Samudera
Indonesia;
• Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung
dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave) dikelilingi
beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, kecamatan tersebut yaitu
Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung Guruh
di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, Kecamatan Sukaraja dan
Kecamatan Kebonpedes di sebelah Timur.
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang
bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara dan tengah. Dengan
ketinggian berkisar 0–2.960 m. (dengan puncak tertinggi terdapat di Gunung Salak 2.211
m dan Gunung Gede 2.958 m). Sementara kemiringan antara [13 0 - 350] meliputi 37
persen dan kemiringan antara [20 -130] meliputi 21 persen dari luas kabupaten. Sisanya
daerah datar meliputi 13 persen dari luas kabupaten. Keadaan topografi yang demikian
menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah
dan lain-lain.
Bila diamati dari sumber air, ternyata sumber daya air cukup banyak, hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya aliran sungai seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya,
Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan Cidadap. Selain itu terdapat juga Sungai Ciletuh,
Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di
sebelah Timur. Sumber-sumber air tersebut banyak digunakan masyarakat untuk
mengairi lahan pertaniannya.
Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi air tanah
terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anak-anak sungainya. Di
wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air, biasanya tempat pemunculan
mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan. Munculnya mata air dari
tempat-tempat tersebut disebabkan adanya lapisan batuan kedap air di bawahnya,
sehingga peresapan tidak terus ke dalam melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-
kaki tebing/lembah atau kaki perbukitan. Sementara air permukaan yang sebagian besar
terdiri atas sungai-sungai dan anak-anak sungainya membentuk daerah aliran sungai
(DAS) yang mengaliri luas areal persawahan, meliputi DAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS
Ciletuh(6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DAS Cimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh
Cibeureum (1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung (1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa (1.025
ha), DAS Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DAS kecil lainnya (8.909 ha).
Tabel 3.4 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
No Nama DAS Luas (Ha)
1 DAS Cikaso 86,340.09
2 DAS Cibareno 7,965.10
3 DAS Cibangbang 747.59
4 DAS Cibunaga 672.61
5 DAS Cikadul 4,205.78
6 DAS Cikondanghilir 919.06
7 DAS Cipamenang 6,605.74
8 DAS Cimaja 950.30
9 DAS Cikoneng 3,891.35
10 DAS Citepus 4,567.58
11 DAS Cipatuguran 526.46
12 DAS Cipalabuan 2,061.81
13 DAS Citarik 177,653.69
14 DAS Cibuni 39,529.16
15 DAS Cicurug 2,378.82
16 DAS Ciparanje 2,378.24
17 DAS Ciparigi 2,150.60
18 DAS Cipanas 704.83
19 DAS Cikalap 2,023.87
20 DAS Ciboreang 3,230.47
21 DAS Cikarang 20,332.39
22 DAS Cikodehel 3,592.61
23 DAS Ciburial 3,534.10
24 DAS Citirem 2,158.26
25 DAS Cibuaya 1,269.75
26 DAS Cibulakan 886.31
27 DAS Citayana 1,390.40
28 DAS Cikadai 268.02
29 DAS Cigotar 338.82
30 DAS Cibenda 1,570.78
31 DAS Cileuteuh 22,317.32
32 DAS Cihurang 1,018.20
33 DAS Cibakung 454.00
34 DAS Cimarinjung 4,497.44
35 DAS Cibuntu 349.04
36 DAS Cihaur 2,445.12
37 DAS Cihaurtengah 363.83
38 DAS Citamiang 384.29
39 DAS Cisagun 106.84
40 DAS Cisangguh 462.16
41 DAS Cilegonkemis 105.54
42 DAS Cigirimukti 124.39
43 DAS Ciemas 47.13
44 DAS Cisasar 121.12
45 DAS Cipucung 474.21
46 DAS Cijalulur 462.93
47 DAS Cijegang 1,012.61
48 DAS Cibuluh 107.37
49 DAS Ciporeat 811.93
50 DAS Cipanandoan 238.87
51 DAS Ciwaru 270.55
Sumber: RMPJD Kabupaten Sukabumi, Tahun 2016-2021
3.1.3 Klimatologi
Kabupaten Sukabumi seperti juga daerah lainnya di Indonesia termasuk yang beriklim
tropis. Udara yang cukup hangat tersaji hampir setiap tahunnya. Pada Tahun 2012 curah
hujan tertinggi yang tercatat di pusat pemantauan Goalpara terjadi pada bulan Februari
dengan curah hujan 640mm dan terjadi selama 25 hari. Sedangkan curah hujan terkecil
terjadi di bulan Agustus sebesar 1 mm.
Gambar 3.5 Rata-rata Curah Hujan Per Bulan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2013-2015
Dari aspek sumber daya alam, potensi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi meliputi:
Potensi sumber daya pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Pertanian di Kabupaten
Sukabumi terutama tersebar di bagian Utara aliran Sungai Cimandiri. Kondisi ini tidak
bisa terlepas dari keberadaan Gunung Gede
Pangrango di sebelah Utara dan Gunung Salak di sebelah Barat. Selain karena
didukung kondisi lembah dan lereng di kedua gunung tersebut yang melandai ke arah
Selatan juga karena kondisi hutannya yang memberi daya dukung iklim dan tata air
yang baik sehingga daerah pertanian relatif lebih subur dibandingkan daerah
pertanian bagian selatan aliran sungai Cimandiri.
3.3 KONDISI KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi menurut data hasil proyeksi penduduk pada
tahun 2015 mencapai 2.503.675 jiwa yang terdiri dari 1.278.161 laki-laki dan 1.225.514
perempuan dengan Rasio jenis kelamin sebesar 104,30 yang berarti bahwa dalam 100
penduduk perempuan terdapat sekitar 103 laki-laki. Kepadatan penduduk Kabupaten
Sukabumi adalah sebesar 585 orang per Km2.
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2015 sebanyak
235.211 kepala keluarga (KK), turun sebesar 2,52 persen dibanding tahun 2014. Keluarga
Pra Sejahtera terbanyak berada di Kecamatan Cibadak dan Jampang Tengah dengan
jumlah 12.988 KK dan 11.217 KK.
Pencari kerja yang namanya sudah teregistrasi di Dinas tenaga kerja dan transmigrasi
sebanyak 7.356 orang dengan komposisi 4.038 laki-laki dan 3.318 perempuan. Mayoritas
pencari kerja berpendidikan tamatan SLTA.
Pengiriman TKI ke luar negeri merupakan salah satu permasalahan penting karena selain
dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah, juga dapat meningkatkan
kesejahteraan rumah tangga pekerja yang pada akhirnya dapat menambah devisa negara,
walaupun ada juga beberapa permasalahan yang timbul dari pengiriman TKI ini. Jumlah
TKI asal Sukabumi yang sudah diseleksi oleh Disnakertrans tahun 2015 ini sebanyak 3.975
yang terdiri dari 99 laki-laki dan 3.876 perempuan dengan tujuan utama Negara Oman.
Jumlah transmigran yang ditempatkan di unit pemukiman transmigran (UPT) lokal di
Kabupaten Sukabumi pada posisi tahun 2015 ini sebanyak 513 KK dengan jumlah jiwa
sebanyak 1.758 orang sebagai Transmigran Penduduk Setempat (TPS), Sedangkan Jumlah
Eksodan sebanyak 61 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 254 orang. Adapun jumlah
Transmigran asal Kabupaten Sukabumi yang di tempatkan di Unit Pemukiman
Transmigran keluar pulau jawa yaitu sebanyak 10 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 42
orang, dengan lokasi penempatan di provinsi Maluku.
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Di Kabupaten
Penduduk Tahun 2011-2015
Jumlah Penduduk
Tahun Jumlah Kepadatan Penduduk (Km2)
Laki-laki Perempuan
2011 1.207.781 1.168.714 2.376.495 571
2012 1.215.693 1.177.498 2.393.191 575
2013 1.222.814 1.185.603 2.408.417 579
2014 1.229.168 1.192.945 2.422.113 582
2015 1.278.161 1.225.514 2.503.675 585
900,000
800,000
700,000
600,000
Padi Sawah
500,000 Padi Gogo
Jagung
400,000
Ubi Kayu
300,000 Ubi Jalar
200,000
100,000
0
2013 2014 2015
Gambar 3.7 Produksi Padi Sawah, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2013-2015 (Ton)
18000
16000
14000
12000
10000 Sapi Potong
Sapi Perah
8000
Kerbau
6000
4000
2000
0
2013 2014 2015
Gambar 3.8 Banyaknya Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau di Kabupaten Sukabumi Tahun
2013-2015
Sedangkan Industri Non formal pada tahun 2014 berhasil menyerap investasi sebesar
619,21 milyar dengan penyerapan tenagakerja sebanyak n43.661 orang tenaga kerja.
Jumlah perusahaan PMA dan PMDN sebanyak 496 perusahaan yang terdiri dari 16
PMA dan 480 PMDN. Sektor industri merupakan area yang banyak perusahaan PMA
nya dibandingkan denga sektor lain, yaitu sejumlah 9 perusahaan PMA.
Jumlah perusahaan yang memperoleh surat izin tempat usaha berdasarkan HO pada
tahun 2014 sebanyak 710 perusahaan, yang terbanyak berada di sektor jasa
sebanyak 462 perusahaan disusul sektor perdagangan sebanyak 125 perusahaan.
Kecamatan Cisaat merupakan kecamatan dengan jumlah usaha yang memperoleh ijin
terbanyak, yaitu sebanyak 104 surat ijin, dengan ijin usaha jasa paling banyak, yaitu
sebesar 83 ijin usaha.
350 310
300
250
200
150
PMA PMDN
100 PMDN
46
50 10 13
10 28 02 00 02 09
0
i ta a
ustr nian aka
n
na
n
na
n
ga
n
isa ny
d a u a n in
In rt rn eb rik ba riw La
Pe te rk Pe m Pa
Pe Pe r ta
Pe
Gambar 3.9 Jumlah Perusahaan PMA dan PMDN Menurut Sektor di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2015
7. Penggalian
Hasil Penggalian Pada tahun 2015 di Kabupaten Sukabumi adalah antara lain : Pasir
Beton, Batu Kapur, Batu Split, Batu Bronjol, Kuarsa, Tanah Liat Merah, Zeolite,
Bentolite, Pasir Besi, Pasir Pasang, dan Pasir Batu. Produksi bahan galian terbanyak
adalah batu kapur sebanyak 534.712,36 ton, disusul kemudian oleh Kuarsa sebanyak
201.638,87 ton.
layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam
mekanisme pencatatan statistik nasional.
Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan
tahun dasar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari tahun 2000 ke 2010. Perubahan
tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA 2008) melalui
penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT).
Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi dan PDRB Kabupaten/ Kota untuk menjaga
konsistensi hasil penghitungan. Ditinjau dari harga berlaku, PDRB Kabupaten Sukabumi
Tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 8,04 % dari tahun sebelumnya dengan
memperhitungkan minyak dan gas bumi, sedangkan berdasarkan harga konstan (LPE)
tumbuh sebesar 5,48 %. PDRB atas dasar harga berlaku dengan minyak dan gas bumi
tahun 2015 sebesar 46.934.224,75 juta rupiah, sedangkan tanpa minyak dan gas bumi
sebesar 45.242.223,19 jutarupiah.
Kontribusi PDRB atas dasar harga berlaku, terbesar pada sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan yaitu 23,35 persen, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,30 persen, kemudian sektor industri pengolahan
14,92 persen. PDRB perkapita naik sebesar 7,43 persen yaitu dari 17.548.947,96 rupiah
per orang/tahun pada tahun 2014 menjadi 19.281.003,96 rupiah per orang/tahun pada
tahun 2015.
O; Q; 0.97 R, S, T, U; 1.65
I; M, 3.6 P; 4.07
2 A; 22.89
2.2 N;
L;4 0.3 K;
1.3 0.6
H;8 7.17
9
J;
2.2
7 B; 7.31
G; 18.8
F; 11.46 C; 15.07
E; 0.02 D; 0.08
Gambar 3.10 Distribusi Prosentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Sukabumi Tahun
2015
Keterangan :
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian
C Industri Pengolahan
D Pengadaan Listrik dan Gas
Tabel 3.7 PDRB Kabupaten Sukabumi Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012– 2015 (Juta Rupiah)
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, Kehutanan dan
8.136.954,28 8.663.751,32 9.567.218,94 10.744.949,28
Perikanan
B Pertambangan dan
3.083.564,49 3.185.279,95 3.310.324,96 3.432.142,41
Penggalian
C Industri Pengolahan 5.198.898,29 5.807.521,54 6.113.896,84 7.070.864,80
D Pengadaan Listrik dan
33.620,39 30.616,96 33.930,96 38.460,26
Gas
E Pengadaan Air,
Pengelolaan
9.170,03 10.194,67 10.784,30 11.641,59
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 3.221.372,44 3.832.788,93 4.095.334,97 5.380.764,07
G Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil
6.445.428,84 7.777.707,50 8.315.589,27 8.823.927,01
dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan
2.070.320,27 2.296.702,76 2.383.222,09 3.367.093,51
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan 837.777,10 914.422,79 978.332,78 1.049.693,93
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 770.314,59 839.671,25 957.479,29 1.067.654,34
K Jasa Keuangan dan
229.728,67 266.283,58 278.547,30 322.857,81
Asuransi
L Real Estate 502.541,58 555.355,17 589.619,15 645.660,99
M, N Jasa Perusahaan 105.332,54 116.298,88 129.930,32 140.981,81
O Administrasi
Pemerintahan,
1.282.721,03 1.361.864,91 1.490.132,89 1.697.066,63
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1.219.362,62 1.366.800,15 1.635.898,55 1.908.291,99
Q Jasa Kesehatan dan
280.452,13 317.791,47 386.004,75 457.135,23
Kegiatan Sosial
R, S, T, U Jasa Lainnya 517.621,99 576.007,93 692.188,73 775.039,10
PDRB Harga Berlaku 33.945.181,27 37.919.059,76 40.968.436,09 46.934.224,75
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016
Ket : *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
Tabel 3.8 PDRB Kabupaten Sukabumi Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012– 2015 (Juta Rupiah)
Kategori Uraian 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, Kehutanan
dan 7.209.958,07 7.374.724,64 7.770.761,55 7.721.977,42
Perikanan
B Pertambangan dan
2.838.877,05 2.875.606,13 2.938.503,18 2.962.339,64
Penggalian
C Industri Pengolahan 4.796.526,21 5.064.373,00 5.271.932,61 5.693.039,25
D Pengadaan Listrik dan
33.883,25 35.376,61 36.479,82 36.856,12
Gas
E Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah dan 8.486,74 8.971,33 9.431,56 9.854,45
Daur
Ulang
F Konstruksi 3.261.455,25 3.570.641,21 3.770.597,12 4.362.918,18
G Perdagangan Besar
dan
Eceran, Reparasi Mobil 6.374.493,31 6.851,942,86 7.208.169,61 7.463.191,91
dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan
1.961.387,83 2.054.182,36 2.192.623,60 2.405.767,38
Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi
dan 787.333,90 832.277,79 881.496,71 923.383,49
Makan Minum
J Informasi dan
761.843,94 826.124,02 961.877,12 1.065.477,64
Komunikasi
K Jasa Keuangan dan
213.855,40 235.028,90 238.231,04 262.772,26
Asuransi
L Real Estate 491.632,05 538.238,77 568.380,14 618.401,13
M, N Jasa Perusahaan 95.555,13 102.801,10 107.554,78 114.828,79
O Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan 1.057.202,47 1.029.429,81 1.029.652,43 1.099.882,75
Jaminan
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 1.144.427,54 1.225.970,51 1.382.951,51 1.555.919,99
Q Jasa Kesehatan dan
236.553,45 259.034,38 298.759,94 331.958,75
Kegiatan Sosial
R, S, T, U Jasa Lainnya 494.228,36 535.507,03 582.742,12 635.012,94
PDRB Harga Konstan 31.767.699,95 33.420.230,44 35.250.144,84 37.263.582,10
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016
Ket : *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
Panjang jalan yang ada di wilayah di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 dengan status
pengelolaannya oleh negara sepanjang 213,051 km, dan yang status pengelolaannya oleh
provinsi sepanjang 242,36 km. Sedangkan yang pengelolaanya oleh kabupaten sepanjang
1.730,35 km. Panjang jalan di Sukabumi yang dikelola oleh pemerintah provinsi yang
kondisinya baik sebesar 46,3 persen. Sisanya sebesar 51,35 persennya termasuk kategori
sedang dan 2,35 persen masuk kategori rusak sedang.
Sedangkan untuk jalan kabupaten hampir sebagian besar dalam keadaan rusak, baik itu
sedang, rusaj ataupun rusak berat. Berdasarkan kelas jalan, klasifikasi jalan kabupaten
termasuk jalan kelas III C.
Tabel 3.9 Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang Dan Keadaan Jalan Di
Kabupaten Sukabumi Tahun 2014 (Dalam Km)
Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
No Uraian
2014 2015 2014 2015 2014 2015
I Jenis Permukiman
a Diaspal 269,01 275,91 1.130,82 1.086,55
b Kerikil 41,33 85,60
c Tanah 11,30 11,30
d Beton 1,40 1,40
e Tidak dirinci
Jumlah 269,01 275,91 1.184,85 1.184,85
II Kondisi Jalan
a Baik 123,83 124,67 203,60 220,40
b Sedang 138,14 144,05 423,70 355,15
C Rusak 7,04 7,19 177,20 239,20
d Rusak Berat 380,35 370,10
Jumlah 269,01 275,91 1.184,85 1.184,85
III Kelas Jalan
a Kelas I
b Kelas II
c Kelas III 269,01 275,91
d Kelas III A
e Kelas III B
f Kelas III C 1.184,85 1.184,85
Jumlah 269,01 275,91 1.184,85 1.184,85
Sumber : Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi dan Bina Marga Provinsi, Tahun 2016
5,765,198
6,000,000 Kawasan Permukiman/ Pe-
rumahan
5,000,000
Perdagangan dan jasa
4,000,000 Bahan penunjang produksi
Bahan penunjang
2,000,000
716,898 PDAM
1,000,000
440,960
47,36715,286
0
Volume Penggunaan Air Tanah (m³)
Gambar 3.11 Klasifikasi Penggunaan Air Tanah Menurut Pengguna di Kabupaten Sukabumi
Tahun 2016
Tabel 3.10 Klasifikasi Penggunaan Air Tanah Berdasarkan Peruntukan Air Di kabupaten
Sukabumi 2015
Volume Pemakaian
No Jenis Usaha Jumlah Perusahaan
Air Tanah (M3)
1 Kawasan Permukiman/ Perumahan 2 47367
2 Perdagangan dan jasa 3 15286
3 Bahan penunjang produksi 86 2200779
4 Bahan utama 16 5765198
5 Bahan Penunjang 3 716898
6 PDAM 2 440960
Jumlah 112 9186488
Sumber : Dinas Pengelolaan Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Sukabumi
Tabel 3.11 Pemakaian Sumber Air Minum PDAM Kab Sukabumi Tahun 2015
No Sumber Air Volume (m3)
1 Sungai 11.073.024
2 Waduk -
3 Mata Air 6.065.280
4 Air Tanah 373.246
Jumlah 17.511.552
Sumber: BPS, Kabupaten Sukabumi Dalam Angka, Tahun 2016
Tabel 3.12 Wilayah Pelayanan dan Jumlah Saran dan Prasaran Persampahan Di Kabupaten
Sukabumi Tahun 2007
No Wilayah Cakpan pelayanan(jiwa) Truk Sampah TPS Kontainer TPA
1 Sukabumi 80.509 5 84 4 0
2 Cibadak 35.325 2 48 6 1
3 Cicurug 37.565 3 45 4 1
4 Palabuhanratu 39.285 8 54 18 1
5 Jampangkulon 21.202 2 19 0 1
Jumlah 213.886 20 250 32 4
Sumber: Kantor Kebersihan, Pertamanan, Dan Pemakaman Kab. Sukabumi
Data volume sampah yang ditangani oleh kantor kebersihan berdasarkan tempat asal
sampah dari tahun 2005-2007 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.13 Data volume sampah (m3) yang terkumpul di TPS dan Non TPS Menurut Asal
Sampah di Kabupaten Sukabumi Tahun 2005-2007
Tahun
Asal Sampah
2005 2006 2007
Permukiman 100.087 101.892 104.892
Tempat Komersil 219.848 220.947 225.362
Kawasan Industri 26.088 26.226 26.352
Fasilitas lain 6.552 8.971 9.216
Jumlah 352.575 358.036 365.882
Sumber: Kantor Kebersihan, Pertamanan, Dan Pemakaman Kab. Sukabumi
Permasalahan yang dihadapi adalah banyaknya timbunan sampah yang terkumpul belum
optimal penanganannya tertangani (diangkut/ditanam) sehingga pada saat sampah
tersebut menjadi terdekomposisi dan menimbulkan bau yang mengganggu pernafasan
dan mengundang lalat yang merupakan pembawa dari berbagai jenis penyakit
dikarenakan masih kurangnya penyediaan tempat sampah yang memadai masih
banyaknya masyarakat yang membuang sampah kesungai, khususnya masyarakat
perkotaan, pada beberapa daerah yang padat penduduknya TPS sangat kecil dan tidak
cukup untuk menampung sampah yang ditimbulkan, masih terbatasnya jumlah truk yang
dijadikan sebagai pengangkut sampah, luas TPA yang digunakan semakin kecil untuk
mengoptimalkan pengelolaan persampahan selanjutnya diperlukan penanganan secara
terintegrasi yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan swasta agar bisa dicapai
pelayanan secara optimal.
3.7 KONDISI EKSISTING PASAR TRADISIONAL
Pasar Pemerintah Daerah di Kabupaten Sukabumi dibagi ke dalam 3 (tiga) tipe, sebagai
berikut :
1. Pasar Tipe A terdiri dari :
a. pasar Cicurug;
b. pasar Palabuhanratu;
c. pasar Cibadak;
d. pasar Cisaat;
e. pasar Parungkuda.
2. Pasar Tipe B.
a. pasar Surade;
b. pasar Sukaraja;
c. pasar Sagaranten;
d. pasar Jampangkulon.
e. pasar Jubleg;
3. Pasar lain
Menurut Perda No. 22 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sukabumi dijelaskan bahwa ada beberapa rencana pengembangan mengenai pasar, yaitu:
1. Pengembangan tempat pemasaran hasil kelautan dan perikanan meliputi :
a. pasar ikan air tawar di Kecamatan Cisaat, Cicurug, Surade dan Sagaranten;
b. pasar ikan segar laut di Kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Surade, Ciracap,
Ciemas, Simpenan dan Tegalbuleud; dan
c. pasar olahan ikan di Kecamatan Cisaat, Sukaraja, Palabuhanratu, Bantargadung,
Ciemas dan Ciracap.
2. 2. Kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas:
a. pasar induk regional berada di Kecamatan Palabuhanratu dan Kecamatan
Cibadak;
b. pasar modern tersebar di beberapa kecamatan meliputi :
Kecamatan Cicurug;
Kecamatan Cibadak;
Kecamatan Cisaat;
Kecamatan Sukaraja;
Kecamatan Palabuhanratu;
Kecamata Surade; dan
Kecamatan Sagaranten.
Tiga pasar tradisional di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan segera direnovasi dengan
model baru agar pasar tradisional itu bisa bersaing dengan pasar modern yang semakin
banyak. Ketiga pasar tradisional tersebut adalah Pasar Cibadak, Pasar Cicurug, dan Pasar
Palabuhanratu. Ketiga pasar ini akan direnovasi dengan konsep pasar semi modern.
Renovasi sejumlah pasar tradisional ini, dilatarbelakangi semua pasar tradisional yang ada
di Kab. Sukabumi kondisinya sudah tidak layak lagi. Selain kondisi bangunannya
terlampau tua dan penataan kiosnya yang kurang tertata rapi, juga posisinya
mengundang kemacetan lalu lintas.
Upaya revitalisasi pasar tradisional menjadi semimodern Pasar Jubleg yang berada di
Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi. Sosialisasi mengenai
revitalisasi pasar ini sudah dilakukan kepada para pedagang, jumlah kios dan ruko yang
dibangun mencapai sebanyak 700 unit. Ratusan unit kios ini diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh para pedagang yang berdagang di Pasar Jubleg.
Lokasi pasar jubleg cukup strategis karena berada di sekitar perbatasan antara kabupaten
sukabumi dengan kota sukabumi. Selain itu letak pasar berdekatan dengan terminal
jubleg yang menjadi perlintasan utama ke selatan sukabumi maupun sebaliknya ke kota
sukabumi.
Renovasi pasar tersebut diperlukan agar dapat menarik minat warga untuk datang ke
pasar tradisional karena selama ini pasar tradisional seringkali dianggap kotor dan tidak
menarik pembeli.
Pasar Cicurug merupakan pasar tradisional pertama yang dikelola secara modern.
Pembangunan pasar tradisional diharapkan mampu menggairahkan perekonomian
masyarakat terutama pelaku usaha kecil. peresmian Pasar Cicurug dari pasar tradisional
menjadi semimodern ini merupakan sejarah tersendiri bagi Kabupaten Sukabumi.
Keberhasilan ini pun tidak terlepas dari dukungan para pedagang salam dalam proses
pembangunan pasar, jumlah kios mencapai sebanyak 1.400 unit. Dari ribuan kios itu
sebagian besar sudah terisi dan sebagian lagi masih tersisa.
Penataan pasar yang memiliki 1400 kios dan los ini kini lebih baik dari sebelumnya. Antara
pedagang barang-barang seperti pakaian berbeda lantai dengan pedagang yang menjual
sayuran dan makanan lainnya. Dengan konsep semi modern ini akan memberikan
kenyamanan kepada warga untuk berbelanja. Sehingga, keberadaan pasar ini tidak kalah
dengan pusat perbelanjaan lain. Kondisi pasar ini sepi pembeli, Warga Pasar Cicurug
meminta pemerintah segera merealisasikan rencana pembangunan jalan tembus sebagai
jalur angkutan umum yang menghubungkan pasar menuju Stasiun Kereta Api Cicurug.
Jalan menjadi solusi dari permasalahan rendahnya transaksi jual beli di Pasar Cicurug saat
ini.