Anda di halaman 1dari 20

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN

KENDAL

3.1. Kondisi Geografis dan Administrasi


Kabupaten Kendal terletak pada 109°40'-110°18' Bujur Timur dan 6°32'-7°24' Lintang
Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi:
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Timur : Kota Semarang
- Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
- Sebelah Barat : Kabupaten Batang
Pusat pemerintahan Kabupaten Kendal berada di Kecamatan Kota Kendal. Beberapa
kecamatan lainnya yang memiliki peran cukup signifikan antara lain Kaliwungu, Weleri, dan
Cepiring. Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari barat ke timur adalah sejauh 40 km,
sedangkan dari utara ke selatan sejauh 36 km. Kabupaten Kendal mempunyai luas wilayah sebesar
1.002,23 km2 yang terbagi menjadi 20 kecamatan. Dari seluruh luas lahan yang ada di Kabupaten
Kendal, 76,12% digunakan untuk usaha pertanian (sawah, tegalan, tambak, dan kolam). Sedangkan
sisanya digunakan untuk permukiman (lahan untuk bangunan rumah tinggal, dan halaman sekitarnya).
Luas lahan per kecamatan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel III. 1
Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Kendal Tahun 2015

No Kecamatan Luas (km2) Persentase


1 Plantungan 48,82 4,87
2 Sukorejo 76,01 7,58
3 Pageruyung 51,43 5,13
4 Patean 92,94 9,27
5 Singorojo 119,32 11,91
6 Limbangan 71,72 7,16
7 Boja 64,09 6,39
8 Kaliwungu 47,73 4,76
9 Kaliwungu Selatan 65,19 6,50
10 Brangsong 34,54 3,45
11 Pegandon 31,12 3,11
12 Ngampel 33,88 3,38
13 Gemuh 38,17 3,81
14 Ringinarum 23,50 2,34
15 Weleri 30,28 3,02

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-1


No Kecamatan Luas (km2) Persentase
16 Rowosari 32,64 3,26
17 Kangkung 38,98 3,89
18 Cepiring 30,08 3,00
19 Patebon 44,3 4,42
20 Kota Kendal 27,49 2,74
Jumlah 1002,23 100
Sumber : Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016

3.2. Kondisi Penggunaan Lahan


Luas penggunaan tanah Kabupaten Kendal sebesar 1002,23 Km 2 dengan luasan terbesar
merupakan tanah sawah sebesar 259,64 Km 2, serta terkecil merupakan perkebunan sebesar 78,65
Km2.
Tabel III. 2
Luas Penggunaan Tanah Kabupaten Kendal, 2015
Luas Persentase
No Rincian
(Km2) (%)
1 Tanah Sawah 259,64 25,91
2 Tanah Pekarangan 210,74 21,03
3 Tanah Tegalan 203,13 20,27
4 Tambak dan Kolam - -
5 Hutan 157,21 15,69
6 Perkebunan 78,65 7,85
7 Lain-lain 92,86 9,27
Jumlah 1002,23 100
Sumber : Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016

Berikut adalah diagram dari luas penggunaan tanah kabupaten Kendal, pada diagram tersebut
jelas terlihat bahwa penggunaan lahan Tanah Sawah memiliki presentase paling tinggi sebesar 26%.

Sumber : Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016


Gambar 3. 1
Grafik Presentase Luas Penggunaan Tanah Kabupaten Kendal, 2015

Penggunaan lahan basah di Kabupaten Kendal di bagi menjadi lahan Sawah irigasi, sawah
tndah hujan, lahan rawan pasang surut dan rawa lebak dengan masing-masing luas dapat dilihat pada
tabel berikut:

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-2


Tabel III. 3
Luas Tanah Sawah Menurut Jenis Pengairannya
di Kabupaten Kendal Tahun 2015
Tadah Hujan Rawa Rawa
Irigasi
No Kecamatan Diusahakan Pasang Lebak Jumlah
(ha)
(Ha) Surut (Ha) (Ha)
1 Plantungan 653 543 0 0 1196
2 Sukorejo 1456 0 0 0 1456
3 Pageruyung 1315 0 0 0 1315
4 Patean 1421 0 0 0 1421
5 Singorojo 495 489 0 0 984
6 Limbangan 1031 156 0 0 1187
7 Boja 1884 118 0 0 2002
8 Kaliwungu 749 0 0 0 749
9 Kaliwungu Selatan 377 164 0 0 541
10 Brangsong 1383 6 0 0 1389
11 Pegandon 852 0 0 0 852
12 Ngampel 1196 19 0 0 1215
13 Gemuh 1457 0 0 0 1457
14 Ringinarum 1110 0 0 0 1110
15 Weleri 1143 38 0 0 1181
16 Rowosari 2230 0 0 0 2230
17 Kangkung 1828 0 0 0 1828
18 Cepiring 1281 0 0 0 1281
19 Patebon 1411 0 0 0 1411
20 Kota Kendal 1359 0 0 0 1359
Jumlah 24426 1538 0 0 25964
Sumber : Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016

Terlihat bahwa penggunaan lahan paling besar adalah untuk lahan sawah irigasi yaitu
mencapai 24.426 ha, sedangkan penggunaan lahan paling kecil dimanfaatkan sawah tadah hujan yaitu
sebesar 1.538 ha.

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-3


Peta 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-4


Peta 3.2 Peta Guna Lahan Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-5


3.3. Kondisi Fisik Dasar
3.3.1. Topografi dan Morfologi
Secara umum kondisi topografi Kabupaten Kendal dapat dikategorikan dalam 2 (dua)
kelompok yaitu wilayah selatan berupa daerah dataran tinggi dan kaki pegunungan, serta wilayah
utara berupa dataran rendah dan pesisir. Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran
tinggi yang terdiri dari perbukitan dan kaki pegunungan dengan ketinggian antara 10-2.579 meter dpl,
meliputi Kecamatan Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Boja, Limbangan dan sebagian
Kaliwungu.
Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dan pesisir dengan
ketinggian antara 0-10 meter dpl, meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring,
Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. Berdasarkan
kemiringan lahannya, Kabupaten Kendal dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori, yaitu:
- Kemiringan 0–8%, lahan datar, seluas +53.976,91 Ha.
- Kemiringan 8–15%, lahan landai, seluas +12.246,56 Ha.
- Kemiringan 15–25%, lahan curam, seluas +7.370,85 Ha.
- Kemiringan >40%, lahan sangat curam, seluas +16.249,31 Ha.

3.3.2. Geologi
Kondisi geologi wilayah Kabupaten Kendal, dicermati berdasarkan Peta Geologi Tata
Lingkungan Lembar Magelang dan Semarang, Jawa (M Wahib, 1993) yang diterbitkan Direktorat
Geologi Tata Lingkungan. Berdasarkan peta tersebut, secara umum kondisi geologi wilayah
Kabupaten Kendal dapat dikelompokkan menjadi beberapa satuan geologi lingkungan, sebagai
berikut:
1) Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara, meliputi wilayah Kecamatan Rowosari,
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, sebagian Kaliwungu, Weleri,
Ringinarum, Gemuh Pegandon, dan Ngampel merupakan dataran aluvial dengan kemiringan
antara 3%-5%. Litologi daerah ini didominasi oleh batuan lempung pasiran dan pasir
lempungan. Sifat fisik batuan dan tanah wilayah ini berupa endapan aluvial sungai dan
kipas, gradasi jelek dengan kelulusan tinggi, daya dukung sedang hingga tinggi.
2) Wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Pageruyung, Weleri, Ringinanom, dan Kaliwungu, merupakan wilayah perbukitan
bergelombang dengan kemiringan antara 3%-10%. Litologi daerah ini didominasi batu
pasir, breksi, tufa, dan aliran lava. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen,
kompak dan keras, komponen mudah lepas, daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya
residu lunak, plastisitas sedang, kelulusan sedang mudah luruh dengan ketebalan 2-4 m.
3) Wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, meliputi sebagian Kecamatan Patean dan
Singorojo, merupakan daerah perbukitan berelief sedang dengan kemiringan 15%-30%.

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-6


Litologi daerah ini didominasi batuan lempung, napal, batu pasir yang berselang seling.
Sifat fisik batuan dan tanah wilayah ini berupa endapan aluvial sungai dan kipas, gradasi
jelek dengan kelulusan tinggi, daya dukung sedang hingga tinggi. Sifat fisik batuan wilayah
ini adalah batuan sedimen, agak keras dan berlapis, daya dukung rendah hingga sedang.
Sedangkan sifat tanahnya residu sangat lunak hingga lunak, plastisitas tinggi, kelulusan
rendah dan mudah luruh dengan ketebalan kurang dari 2 m.
4) Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan, meliputi sebagian Kecamatan Plantungan,
Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja, dan Limbangan, merupakan plato dengan kemiringan
lebih dari 30%. Litologi daerah ini didominasi batuan breksi vulkanik, aliran lava dan tufa.
Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan keras, daya dukung
tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak, plastisitas sedang sampai tinggi, kelulusan
rendah sampai sedang, dengan ketebalan lebih besar 4 m.
5) Wilayah selatan lainnya meliputi sebagian Kecamatan Limbangan, merupakan tubuh
gunung api dengan kemiringan 15%-30%, litologi didominasi lava andesit basal, dan
bongkah vulkanik lahar. Batuan wilayah ini merupakan hasil kegiatan gunung api, kompak
dan sangat keras, daya dukung sangat tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak,
plastisitas sedang-tinggi, kelulusan rendah, dengan ketebalan kurang dari 2 m.
6) Wilayah selatan lainnya sebagian wilayah Limbangan dan Singorojo merupakan daerah
perbukitan berelief kasar, dengan kemiringan antara 30%-70%, litologi didominasi batu
pasir, breksi dan tufa. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan
keras, daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak, plastisitas sedang-tinggi,
kelulusan rendah, ketebalan 2-4 m.
7) Kondisi geologi sumber mata air sebagai berikut:
a. Lokasi sumber mata air dan daerah pelayanan di Kecamatan Plantungan dan Sukorejo
termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, merupakan wilayah
perbukitan bergelombang dengan kemiringan antara 3%-10%. Litologi daerah ini
didominasi batu pasir, breksi, tufa, dan aliran lava. Sifat fisik batuan wilayah ini
merupakan batuan sedimen, kompak dan keras, komponen mudah lepas, daya dukung
tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak, plastisitas sedang, kelulusan sedang
mudah luruh dengan ketebalan 2-4 m.
b. Lokasi sumber mata air dan daerah pelayanan di Kecamatan Singorojo termasuk ke
dalam wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, merupakan daerah perbukitan berelief
sedang dengan kemiringan 15%-30%. Litologi daerah ini didominasi batuan lempung,
napal, batu pasir yang berselang seling, Sifat fisik batuan dan tanah wilayah ini berupa
endapan aluvial sungai dan kipas, gradasi jelek dengan kelulusan tinggi, daya dukung
sedang hingga tinggi. Sifat fisik batuan wilayah ini adalah batuan sedimen, agak keras
dan berlapis, daya dukung rendah hingga sedang. Sedangkan sifat tanahnya residu sangat

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-7


lunak hingga lunak, plastisitas tinggi, kelulusan rendah dan mudah luruh dengan
ketebalan kurang dari 2 m.
c. Lokasi mata air dan daerah pelayanan di Kecamatan Limbangan termasuk ke dalam
wilayah kabupaten Kendal bagian selatan, merupakan plato dengan kemiringan
lebih dari 30%. Litologi daerah ini didominasi batuan breksi vulkanik, aliran lava dan
tufa. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan keras, daya
dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak, plastisitas sedang sampai
tinggi, kelulusan rendah sampai sedang, dengan ketebalan lebih besar 4 m.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sementara ke lima lokasi sumber mata air
berikut daerah pelayanannya yang berada di wilayah Kecamatan Plantungan, Sukorejo,
Patean, dan Limbangan merupakan daerah dengan kondisi tanah berdaya dukung tinggi.
Sehingga tanah di lima lokasi tersebut dinilai layak untuk memberikan kestabilan
bagi bangunan penyedia air baku yang dibangun di atasnya.

3.3.3. Klimatologi
Selama Tahun 2015 di 5 (lima) wilayah pencatatan Kabupaten Kendal dapat dilihat bahwa
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari di wilayah pencatatan Boja yaitu sekitar 580 mm.
Curah Hujan terendah terjadi pada bulan September sekitar 0 mm untuk Kecamatan Kendal dan Boja.
Jumlah curah hujan pada tahun 2015 lebih rendah dibandingkan tahun 2014. Untuk tahun 2015
berkisar 1.780 mm sedangkan untuk tahun 2014 berkisar 2.664 mm.

3.3.4. Litologi
Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara, meliputi wilayah Kecamatan Rowosari, Kangkung,
Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, sebagian Kaliwungu, Weleri, Ringinarum, Gemuh
Pegandon, dan Ngampel merupakan dataran aluvial. Litologi daerah ini didominasi oleh batuan
lempung pasiran dan pasir lempungan. Sifat fisik batuan dan tanah wilayah ini berupa endapan
aluvial sungai dan kipas, gradasi jelek dengan kelulusan tinggi, daya dukung sedang hingga
tinggi.
Wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Pageruyung, Weleri, Ringinanom, dan Kaliwungu. Litologi daerah ini didominasi batu pasir,
breksi, tufa, dan aliran lava. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan
keras, komponen mudah lepas, daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak,
plastisitas sedang, kelulusan sedang mudah luruh dengan ketebalan 2 – 4 m. Wilayah Kabupaten
Kendal bagian tengah, meliputi sebagian Kecamatan Patean dan Singorojo, merupakan daerah
perbukitan berelief sedang.
Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan, meliputi sebagian Kecamatan Plantungan,
Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja, dan Limbangan. Litologi daerah ini didominasi batuan breksi
vulkanik, aliran lava dan tufa. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-8


keras, daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak, plastisitas sedang sampai tinggi,
kelulusan rendah sampai sedang, dengan ketebalan lebih besar 4 m.

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-9


Peta 3.3 Peta Topografi Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-10


Peta 3.4 Peta Curah Hujan Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-11


Peta 3.5 Peta Jenis Tanah Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-12


Peta 3.6 Peta Kelerengan Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-13


Peta 3.7 Peta Hidrologi Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-14


3.4. Kondisi Kependudukan
3.4.1. Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Kendal pada tahun 2015 terbanyak
terdapat di Kecamatan Boja sebanyak 69.219 jiwa, terdiri atas laki-laki sebanyak 34.894 jiwa dan
perempuan sebanyak 34.325 jiwa. Jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Limbagan
sebanyak 32.287 jiwa, terdiri atas laki-laki sebanyak 16.461 jiwa dan perempuan sebanyak 15.826
jiwa. Jumlah penduduk secara keseluruhan dari semua kecamatan sebanyak 952.966 jiwa, terdiri dari
laki-laki sebanyak 481.061 jiwa dan perempuan sebanyak 471.905 jiwa.
Tabel III. 4
Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Kendal Tahun 2015
No Kecamatan Rumah tangga Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Plantungan 10.393 16.689 16.072 32.761
2 Sukorejo 11.832 30.514 29.183 59.697
3 Pageruyung 20.214 18.506 17.652 36.158
4 Patean 17.481 25.952 24.952 50.904
5 Singorojo 15.996 25.258 24.726 49.984
6 Limbangan 10.663 16.461 15.826 32.287
7 Boja 22.984 34.894 34.325 69.219
8 Kaliwungu 18.581 29.279 28.913 58.192
9 Kaliwungu Selatan 15.017 22.556 21.826 44.382
10 Brangsong 11.632 23.623 22.983 46.606
11 Pegandon 15.801 18.072 18.386 36.458
12 Ngampel 18.643 16.956 16.569 33.525
13 Gemuh 16.868 24.757 24.623 49.380
14 Ringinarum 17.965 17.526 17.107 34.633
15 Weleri 17.299 28.811 28.551 57.362
16 Rowosari 15.710 25.480 25.418 50.898
17 Kangkung 16.043 24.063 23.953 48.016
18 Cepiring 11.459 25.206 25.456 50.662
19 Patebon 11.131 28.722 28.293 57.015
20 Kota Kendal 14.039 27.736 27.091 54.827
Jumlah 309.751 481.061 471.905 952.966
Sumber : Kabupaten Kendal dalam Angka, 2016

3.4.2. Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu usia
produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif sendiri dibedakan menjadi 2
(dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan usia tidak produktif. Kelompok usia belum
produktif (usia sekolah adalah antara usia 0-14 tahun yang merupakan tanggungan orang tua, karena
belum bisa bekerja, sedangkan yang termasuk dalam usia tidak produktif adalah usia 60 tahun keatas.
Adapun untuk usia produktif adalah usia antara 15-59 tahun).

Jumlah penduduk menurut kelompok umur tahun 2015 terbanyak berada pada strata 15- 19
tahun, dengan jumlah jiwa 81.793. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada pada strata 70-74
tahun keatas berjumlah 18.083 jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal maka
kelompok umur usia produktif lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-15


Untuk lebih jelasnya tentang jumlah penduduk menurut umur di Kabupaten Kendal dapat di lihat
rincian di tabel berikut ini:
Tabel III. 5
Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Kabupaten Kendal Tahun 2015
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0-4 39.026 37.283 76.309
5-9 40.275 38.588 78.863
10 - 14 40.802 39.432 80.234
15 - 19 42.484 39.309 81.793
20 - 24 41.352 35.495 76.847
25 - 29 36.246 32.686 68.932
30 - 34 33.926 33.309 67.235
35 - 39 34.970 34.454 69.424
40 - 44 35.588 35.521 71.109
45 - 49 34.256 34.962 69.218
50 - 54 30.949 31.579 62.528
55 - 59 25.512 25.122 50.634
60 - 64 16.915 17.292 34.207
65-69 10.891 12.785 23.676
70-74 7.919 10.164 18.083
75+ 9.950 13.924 23.874
Jml/Total 2015 481.061 471.905 952.966
2014 480.111 470.352 950.463
2013 469.453 481.935 951.388
Sumber: Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016

Sumber: Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016

Gambar 3. 2
Grafik Piramida Penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2015

3.4.3. Kepadatan Penduduk


Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
Perkotaan, kepadatan penduduk dikategorikan:
- Kepadatan rendah <150 jiwa/ha

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-16


- Kepadatan sedang 151-200 jiwa/ha
- Kepadatan tinggi 201-400 jiwa/ha
- Kepadatan sangat tinggi >400 jiwa/ha
Berikut disajikan data mengenai kondisi kepadatan penduduk di Kabupaten Kendal.
Tabel III. 6
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015
Kepadatan Penduduk
No Kecamatan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Plantungan 693 694 625 625 671
2 Sukorejo 762 771 729 746 785
3 Pageruyung 692 700 660 670 703
4 Patean 553 555 528 534 548
5 Singorojo 422 428 427 432 419
6 Limbangan 479 483 448 445 450
7 Boja 1.113 1.114 1.093 1.100 1.080
8 Kaliwungu 1.133 1.150 1.222 1.232 1.219
9 Kaliwungu Selatan 706 710 670 679 681
10 Brangsong 1.378 1.392 1.300 1.321 1.349
11 Pegandon 1.212 1.223 1.211 1.221 1.172
12 Ngampel 1.043 1.044 972 955 990
13 Gemuh 1.312 1.323 1.323 1.340 1.294
14 Ringinarum 1.614 1.632 1.472 1.469 1.474
15 Weleri 2.041 2.060 1.962 1.948 1.894
16 Rowosari 1.556 1.567 1.678 1.694 1.559
17 Kangkung 1.248 1.256 1.231 1.247 1.232
18 Cepiring 1.701 1.705 1.709 1.727 1.684
19 Patebon 1.300 1.304 1.292 1.296 1.287
20 Kota Kendal 2.030 2.056 1.930 1.954 1.994
Jumlah 967 975 946 948 951
Sumber : Kabupaten Kendal Dalam Angka, 2016

Kabupaten Kendal memiliki 20 kecamatan, dari tahun 2010-2011 kepadatan penduduk selalu
meningkat, namun pada tahun 2013 menurun dan meningkat kembali pada tahun 2014 dan 2015.
Kepadatan penduduk paling tinggi yaitu di Kecamatan Kota Kendal sebanyak 1.994 pada tahun 2015,
sedangkan kepadatan penduduk paling rendah yaitu di Kecamatan Singorojo sebanyak 419 pada tahun
2015.

3.5. Kawasan Perkotaan Kendal


3.5.1. Struktur Ruang Kabupaten Kendal
Sesuai dengan definisi RTRWN, Pusat Kegiatan Nasional adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. Dengan
pengertian ini, suatu PKN harus mempunyai fasilitas-fasilitas yang jangkauan pelayanannya minimal
meliputi lebih dari satu provinsi, seperti misalnya pelabuhan laut berskala internasional atau nasional,
baik kelas utama ataupun pengumpan, atau juga bandar udara internasional ataupun nasional, atau
juga kegiatan industri manufaktur yang proses input-outputnya melampaui skala Provinsi Jawa
Tengah.

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-17


Penetapan perkotaan Kendal sebagai PKN tercakup dalam kawasan metropolitan
Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Salatiga dan Purwodadi). RTRWP Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009 – 2029 juga menetapkan PKL (Pusat Kegiatan Lokal) di Kabupaten Kendal,
yaitu: Kendal, Weleri, Boja, Kaliwungu, dan Sukorejo.
Di dalam RTRW Kabupaten Kendal ditetapkan struktur ruang wilayah Kabupaten Kendal
adalah sebagai berikut:
1. PKN (Pusat Kegiatan Nasional) ditetapkan di perkotaan Kendal, sesuai dengan penetapan di
RTRW Provinsi Jawa Tengah 2009 – 2029 dalam ruang lingkup Kedungsepur yang berfungsi
sebagai pelayanan pusat kawasan ekonomi strategis dan industri.
2. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) ditetapkan di perkotaan Kendal, Kaliwungu, Weleri, Sukorejo
dan Boja. Fungsi dari masing-masing perkotaan tersebut adalah:
 Perkotaan Kendal dengan fungsi sebagai pusat pelayanan pemerintahan tingkat
kabupaten, pusat perdagangan regional, pendidikan;
 Perkotaan Kaliwungu dengan fungsi pusat pelayanan sebagai pusat industri, kawasan
ekonomi strategis, perdagangan dan jasa;
 Perkotaan Weleri dengan fungsi dengan fungsi pusat pelayanan sebagai pusat
perdagangan dan jasa;
 Perkotaan Sukorejo dengan fungsi pusat agropolitan, pertanian, peternakan dan
konservasi;
 Perkotaan Boja dengan fungsi pusat pelayanan sebagai pusat kegiatan pertanian
penyangga agropolitan, perdagangan dan jasa.
3. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) ditetapkan di perkotaan Pegandon dengan fungsi sebagai
penyangga perkotaan Kendal dan difokuskan sebagai pusat pelayanan kawasan yang ada di
sekitarnya. Ditetapkan sebagai PPK, dengan alasan Kecamatan Pegandon merupakan wilayah
dengan prasarana dan sarana lebih lengkap daripada wilayah lain yang berada di daerah
tengah Kabupaten Kendal. PPK Pegandon ini memiliki wilayah pelayanan, melliputi:
Kecamatan Gemuh, Kecamatan Ringinarum, dan Kecamatan Ngampel.
4. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan), yaitu wilayah – wilayah yang belum tercakup di dalam
poin 1 sampai 4 diatas. PPL merupakan pengembangan fasilitas perkotaan berupa
perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, olah raga, dan peribadatan. PPL ini meliputi
wilayah Kecamatan Cepiring, Patebon, Gemuh, Rowosari, Kangkung, Pageruyung, Patean,
Singorojo, Limbangan, Kaliwungu Selatan, Brangsong, Plantungan, Ringinarum, dan
Ngampel.

3.5.2. Urgensi RTH Kabupaten Kendal


Kawasan perkotaan Kabupaten Kendal didefinisikan yaitu kawasan yang berfungsi sebagai
Pusat kegiatan Lokal yaitu Perkotaan Kendal, Kaliwungu, Weleri, Boja dan Sukorejo. Dalam

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-18


penyusunan Identifikasi RTH di Kabupaten Kendal tidak semua kawasan perkotaan di Kabupaten
kendal tetapi hanya di perkotaan Kendal dan Kaliwungu hal ini atas dasar pertimbangan sebagai
sebagai berikut:
• Perkembangan kawasan perkotaan kendal
• Peningkatan kepadatan penduduk
• Perkembangan dan operasional kawasan industri.
• Perubahan fungsi lahan kawasan perkotaan.
• Keberagaman bentuk dan fungsi ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan.
• Membentuk karakter dan wajah kota Kendal
Sehingga dengan adanya urgensi tersebut maka lokasi Identifikasi RTH Kabupaten Kendal di
fokuskan di Perkotaan Kendal dan Kaliwungu.

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-19


Gambar 3. 3
Lokasi Identifikasi RTH Kabupaten Kendal

PENYUSUNAN INVENTARISASI RUANG TERBUKA HIJAU KABUPATEN KENDAL |3-20

Anda mungkin juga menyukai