KENDAL
Berikut adalah diagram dari luas penggunaan tanah kabupaten Kendal, pada diagram tersebut
jelas terlihat bahwa penggunaan lahan Tanah Sawah memiliki presentase paling tinggi sebesar 26%.
Penggunaan lahan basah di Kabupaten Kendal di bagi menjadi lahan Sawah irigasi, sawah
tndah hujan, lahan rawan pasang surut dan rawa lebak dengan masing-masing luas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Terlihat bahwa penggunaan lahan paling besar adalah untuk lahan sawah irigasi yaitu
mencapai 24.426 ha, sedangkan penggunaan lahan paling kecil dimanfaatkan sawah tadah hujan yaitu
sebesar 1.538 ha.
3.3.2. Geologi
Kondisi geologi wilayah Kabupaten Kendal, dicermati berdasarkan Peta Geologi Tata
Lingkungan Lembar Magelang dan Semarang, Jawa (M Wahib, 1993) yang diterbitkan Direktorat
Geologi Tata Lingkungan. Berdasarkan peta tersebut, secara umum kondisi geologi wilayah
Kabupaten Kendal dapat dikelompokkan menjadi beberapa satuan geologi lingkungan, sebagai
berikut:
1) Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara, meliputi wilayah Kecamatan Rowosari,
Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, sebagian Kaliwungu, Weleri,
Ringinarum, Gemuh Pegandon, dan Ngampel merupakan dataran aluvial dengan kemiringan
antara 3%-5%. Litologi daerah ini didominasi oleh batuan lempung pasiran dan pasir
lempungan. Sifat fisik batuan dan tanah wilayah ini berupa endapan aluvial sungai dan
kipas, gradasi jelek dengan kelulusan tinggi, daya dukung sedang hingga tinggi.
2) Wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Pageruyung, Weleri, Ringinanom, dan Kaliwungu, merupakan wilayah perbukitan
bergelombang dengan kemiringan antara 3%-10%. Litologi daerah ini didominasi batu
pasir, breksi, tufa, dan aliran lava. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen,
kompak dan keras, komponen mudah lepas, daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya
residu lunak, plastisitas sedang, kelulusan sedang mudah luruh dengan ketebalan 2-4 m.
3) Wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, meliputi sebagian Kecamatan Patean dan
Singorojo, merupakan daerah perbukitan berelief sedang dengan kemiringan 15%-30%.
3.3.3. Klimatologi
Selama Tahun 2015 di 5 (lima) wilayah pencatatan Kabupaten Kendal dapat dilihat bahwa
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari di wilayah pencatatan Boja yaitu sekitar 580 mm.
Curah Hujan terendah terjadi pada bulan September sekitar 0 mm untuk Kecamatan Kendal dan Boja.
Jumlah curah hujan pada tahun 2015 lebih rendah dibandingkan tahun 2014. Untuk tahun 2015
berkisar 1.780 mm sedangkan untuk tahun 2014 berkisar 2.664 mm.
3.3.4. Litologi
Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara, meliputi wilayah Kecamatan Rowosari, Kangkung,
Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong, sebagian Kaliwungu, Weleri, Ringinarum, Gemuh
Pegandon, dan Ngampel merupakan dataran aluvial. Litologi daerah ini didominasi oleh batuan
lempung pasiran dan pasir lempungan. Sifat fisik batuan dan tanah wilayah ini berupa endapan
aluvial sungai dan kipas, gradasi jelek dengan kelulusan tinggi, daya dukung sedang hingga
tinggi.
Wilayah Kabupaten Kendal bagian tengah, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Pageruyung, Weleri, Ringinanom, dan Kaliwungu. Litologi daerah ini didominasi batu pasir,
breksi, tufa, dan aliran lava. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan
keras, komponen mudah lepas, daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak,
plastisitas sedang, kelulusan sedang mudah luruh dengan ketebalan 2 – 4 m. Wilayah Kabupaten
Kendal bagian tengah, meliputi sebagian Kecamatan Patean dan Singorojo, merupakan daerah
perbukitan berelief sedang.
Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan, meliputi sebagian Kecamatan Plantungan,
Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja, dan Limbangan. Litologi daerah ini didominasi batuan breksi
vulkanik, aliran lava dan tufa. Sifat fisik batuan wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak dan
Jumlah penduduk menurut kelompok umur tahun 2015 terbanyak berada pada strata 15- 19
tahun, dengan jumlah jiwa 81.793. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada pada strata 70-74
tahun keatas berjumlah 18.083 jiwa. Dilihat dari piramida penduduk Kabupaten Kendal maka
kelompok umur usia produktif lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.
Gambar 3. 2
Grafik Piramida Penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2015
Kabupaten Kendal memiliki 20 kecamatan, dari tahun 2010-2011 kepadatan penduduk selalu
meningkat, namun pada tahun 2013 menurun dan meningkat kembali pada tahun 2014 dan 2015.
Kepadatan penduduk paling tinggi yaitu di Kecamatan Kota Kendal sebanyak 1.994 pada tahun 2015,
sedangkan kepadatan penduduk paling rendah yaitu di Kecamatan Singorojo sebanyak 419 pada tahun
2015.