LAPORAN AKHIR
III-3
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
Tabel 3.1
Luas Wilayah Kabupaten Kendal Dirinci Per Kecamatan
No Kecamatan Luas (Km) Persentase (%)
1 Plantungan 48,82 4,87
2 Sukorejo 76,01 7,58
3 Pageruyung 51,43 5,13
4 Patean 92,94 9,27
5 Singorojo 119,32 11,92
6 Limbangan 71,72 7,16
7 Boja 64,09 6,39
8 Kaliwungu 47,73 4,76
9 Kaliwungu Selatan 65,19 6,50
10 Brangsong 34,54 3,45
11 Pegandon 31,12 3,11
12 Ngampel 33,88 3,38
13 Gemuh 38,17 3,81
14 Ringinarum 23,50 2,34
15 Weleri 30,28 3,02
16 Rowosari 32,64 3,26
17 Kangkung 38,98 3,89
18 Cepiring 30,08 3,00
19 Patebon 44,30 4,42
20 Kota Kendal 27,49 2,74
Jumlah 1.002,23 100,00
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010
Tabel 3.2
Jumlah Desa, Dukuh, RW dan RT di Kabupaten Kendal
No Kecamatan Desa Dukuh RW RT
1 Plantungan 12 55 61 248
2 Sukorejo 18 79 82 440
3 Pageruyung 14 75 75 271
4 Patean 14 85 85 327
5 Singorojo 13 68 89 345
6 Limbangan 16 64 74 238
7 Boja 18 97 112 458
8 Kaliwungu 9 33 68 282
9 Kaliwungu Selatan 8 58 60 254
10 Brangsong 12 44 76 255
11 Pegandon 12 47 58 210
12 Ngampel 12 44 55 220
13 Gemuh 16 50 78 314
14 Ringinarum 12 41 55 344
15 Weleri 16 49 98 407
16 Rowosari 16 72 84 344
17 Kangkung 15 45 60 334
18 Cepiring 15 40 52 320
19 Patebon 18 77 83 419
20 Kota Kendal 20 16 82 345
Jumlah 286 1.139 1.487 6.375
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010
LAPORAN AKHIR
III-3
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.1 III.3
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
Jarak tempuh antar kecamatan di Kabupaten Kendal dapat ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4
Jarak Antar Kecamatan di Kabupaten Kendal
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.1.2. Topografi
Tabel 3.5
Ketinggian Rata Rata Masing - masing Kecamatan di Kabupaten Kendal
Ketinggian
No Kecamatan
(meter)
1 Plantungan 697,99
2 Sukorejo 524,26
3 Pageruyung 413,00
4 Patean 394,41
5 Singorojo 219,15
6 Limbangan 591,62
7 Boja 289,56
8 Kaliwungu 22,56
9 Kaliwungu Selatan 85,34
10 Brangsong 7,01
11 Pegandon 17,07
12 Ngampel 13,11
13 Gemuh 12,19
14 Ringinarum 21,34
15 Weleri 4,88
16 Rowosari 8,23
17 Kangkung 7,93
18 Cepiring 10,67
19 Patebon 10,97
20 Kota Kendal 7,93
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.2 III.6
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.1.3. Hidrologi
Suplai air tanah maupun air tawar seluruhnya datang dari hujan yang
berasal dari penguapan air laut, yang merupakan bagian dari proses siklus
hidrologi. Hujan yang jatuh akan meresap ke dalam tanah, sebagian menjadi air
tanah yang mengisi aguifer (formasi tanah yang mengandung dan
menghantarkan air tanah) dan sebagian besar mengalir di permukaan sebagai
run of (surface flow dan sub surface flow), dalam kenyataannya siklus hidrologi
ini sangat rumit meskipun pada dasamya hidrologi adalah bagian dari ilmu bumi,
namun pada kenyataannya hidrologi harus berhubungan dengan atmosfir
sebagai medium yang meneruskan air ke muka bumi maupun dari muka bumi.
Kabupaten Kendal memiliki sekitar 20 mata air dengan debit yang beraneka
ragam. Mata air yang ada tersebut pada umumnya terletak di Kecamatan
Sukorejo, Plantungan, Singorojo, Limbangan, dan Patehan.
Tabel 3.7
Sumber Air dan Debit Air (liter/ detik)
No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan
(liter/
detik)
1. Kajoran 27 Tamanrejo Limbangan
2. Tlogo 24 Pagerwojo Limbangan
3. Jengkol 27 Kedung Boto Limbangan
4. Srutu 7 Tambaksari Limbangan
5. Ringin 3 Sumber Rahayu Limbangan
6. Sabuk 3 Sumber Rahayu Limbangan
7. Ketro 11 Peron Limbangan
8. Kebrok 28 Limbangan Limbangan
9. Mangli 32 Limbangan Limbangan
10. Nam-nam 18 Banjarejo Boja
11. Salaman 9 Banjarejo Boja
12. Gintungan 5 Banjarejo Boja
13. Waru 6 Banjarejo Boja
14. Legok 16 Leban Boja
15. Soaka 7 Banjarejo Boja
16. Manggis 4 Banjarejo Boja
17. Larangan 10 Blimbing Boja
18. Sumalang 5 Blimbing Boja
19. Sebalok 4 Blimbing Boja
20. Sekretek 7 Blimbing Boja
21. Sejamban 14 Meteseh Boja
22. Siasem 19 Meteseh Boja
23. Jongjang 51 Meteseh Boja
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kendal termasuk dalam wilayah Sub DAS Bodri, Sub DAS Besar
Pemali Comal Jratunseluna. Sungai-sungai yang mengalir sebagian besar
hulunya masih berada di lingkup Kabupaten Kendal yaitu bagian tengah dan
selatan. Secara umum, bagian tengah dan selatan Kabupaten Kendal merupakan
daerah resapan air hujan yang diharapkan dapat mengisi akuifer yang berguna
sebagai sumber air.
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.3 III.12
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
Wilayah Daerah Aliran Sungai Kabupaten Kendal itu sendiri dilalui oleh 12
sungai, antara lain Sungai Aji (Kedung Pengilon), Bodri, Blukar, Bulawan, Damar,
Kuto, Kentrung, Blorong, Waridin, Buntu, Kendal dan Kedung yang sebagian besar
digunakan untuk sistem irigasi teknis persawahan dan perkebunan. Data tentang
panjang sungai serta besarnya debit air di saat musim kemarau dan penghujan
ditampilkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.8
Panjang Sungai dan Debit Air Sungai
Debit Air (m3/Detik)
No Nama Sungai Panjang sungai (Km) Musim
Kemarau Musim Hujan
1 Kali Aji/ Slembang 20 0 10
2 Kali Waridin 12,5 2 10
3 Kali Glodog 5,7 0 5
4 Kali Blorong 51 4 19
5 Kali Kendal 9,5 0,5 8
6 Kali Buntu 10 0,5 7
7 Kali Bodri 87 3 53
8 Kali Blukar 57 1 10
9 Kali Bulawan/ Pening 48 0,2 4
10 Kali Kuto 52 1 4
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010
3.1.4. Klimatologi
Curah hujan rata rata di Kabupaten Kendal pada tahun 2010 adalah
sebesar 3.251 mm dengan curah hujan diatas 300 mm terjadi di Bulan Januari,
Februari, Maret, Mei, Oktober dan Desember. Sedangkan curah hujan terkecil
terjadi di Bulan Juli. Besarnya curah hujan tiap bulan selama tahun 2010 di
Kabupaten Kendal ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.9.
Curah Hujan di Kabupaten Kendal (mm/tahun)
Kendal Weleri Kaliwungu Boja Sukorejo
Bulan 2008 200 201 200 200 201 200 200 201 200 200 201 200 200 201
9 0 8 9 0 8 9 0 8 9 0 8 9 0
Januari 447 563 231 297 300 258 311 286 312 700 473 337 659 517 622
Pebruari 1204 457 169 813 541 202 982 501 189 414 669 539 605 618 513
Maret 207 31 177 163 35 280 117 112 273 315 317 539 373 235 364
April 153 86 73 161 132 217 96 165 140 280 355 524 264 198 390
Mei 173 139 208 109 102 278 54 134 258 141 172 513 160 437 417
Juni 38 99 136 0 108 233 27 123 233 90 120 215 22 206 337
Juli 0 28 18 0 14 110 0 32 64 0 86 124 0 28 164
Agustus 8 0 107 12 0 131 27 0 75 185 0 138 51 0 202
Septemb 27 28 225 0 32 349 0 0 159 57 18 363 29 20 285
er
Oktober 172 10 232 184 32 196 132 6 309 236 60 433 242 230 336
Novembe 265 34 141 163 194 196 147 103 220 360 187 443 234 200 381
r
Desembe 343 78 313 264 182 300 296 94 233 526 383 475 673 347 352
r
Jumlah 3037 155 203 2166 1672 2750 2189 1556 2465 3304 2840 4653 3312 3036 4363
3 0
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2011
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
Dari tabel diatas diketahui bahwa curah hujan di kawasan Sukorejo lebih
banyak dibandingkan kawasan yang lain, hal ini dapat disebabkan letak kawasan
Sukorejo secara geografis berada di daerah perbukitan.
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.4 III-14
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
Persentas
No Rincian Luas
e
1 Tanah Sawah 261,55 26,10
2 Tanah Pekarangan 151,00 15,06
3 Tanah Tegalan 217,92 21,74
4 Tambak dan Kolam 32,35 3,23
5 Hutan 170,48 17,01
6 Perkebunan 78,64 7,85
7 Lain-Lain 90,29 9,01
Jumlah 1.002,23 100,00
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.5 III-16
III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu
3.2.2.Luas Wilayah
Luas wlayah Kecamatan Kaliwungu adalah 47,73 km2, dari luas tersebut
sebagian besar berupa tambak sebesar 14,90 km2 atau 31,22%, sedangkan
selebihnya digunakan untuk lain-lain seperti pabrik, jalan, kuburan dan
sebagiannya berkisar 11,84 km2 atau 24,80%, untuk lahan sawah 9,44 km2 atau
19,78%, tanah pemukiman/pekarangan 6,29 km2 atau sebesar 13,18%, untuk
hutan berkisar 2,87 km2 atau sebesar 6,01% dan paling kecil luasnya untuk
tegalan berkisar hanya 2,39 km2 atau 5,01% . Lebih jelas mengenai luas wilayah
yang ada di Kecamatan Kaliwungu dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.11
Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu Dirinci menurut Penggunaan Lahan
Tabel 3.12
Luas Persentase
No Desa
(Km2) (%)
1 Kumpulrejo 1,25 2,62
2 Karangtengah 1,21 2,54
3 Sarirejo 1,33 2,79
4 Krajankulon 2,16 4,53
5 Kutoharjo 2,31 4,84
6 Nolokerto 5,19 10,87
7 Sumberejo 7,88 16,51
8 Mororejo 14,35 30,06
9 Wonorejo 12,05 25,25
Jumlah 47,73 100,00
3.2.3.Kondisi Demografi
A. Jumlah Penduduk
6,000
5,000
4,000
3,000
Laki-laki
2,000
Perempuan
1,000
-
Gambar 3.8
Grafik Jumlah Penduduk Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011
B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan
N Penduduk Luas
Desa Penduduk (per-
o (jiwa) (Km2)
Km2)
1 Kumpulrejo 2.766 1,25 2.213
Karangteng
2 2.373 1,21 1.961
ah
3 Sarirejo 5.631 1,33 4.234
4 Krajankulon 10.299 2,16 4.768
5 Kutoharjo 10.687 2,31 4.626
6 Nolokerto 6.285 5,19 1.211
7 Sumberejo 6.109 7,88 775
8 Mororejo 6.443 14,35 449
9 Wonorejo 4.304 12,05 357
Jumlah 54.897 47,73 1.150
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011
Tabel 3.15
Komposisi Penduduk menurut Umur di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011
Perempua Persentas
Umur Laki-laki Jumlah
n e
0 - 4 Tahun 2.214 2.277 4.491 8,18
Perempua Persentas
Umur Laki-laki Jumlah
n e
10 - 14 Tahun 2.386 2.355 4.741 8,64
60 +
55 - 59 Tahun
50 - 54 Tahun
45 - 49 Tahun
40 - 44 Tahun
35 - 39 Tahun
30 - 34 Tahun Laki-laki
25 - 29 Tahun Perempuan
20 - 24 Tahun
15 - 19 Tahun
10 - 14 Tahun
5 - 9 Tahun
0 - 4 Tahun
Gambar 3.9
Grafik Komposisi Penduduk Menurut Umur Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011
Tabel 3.16
Luas Tanah Sawah di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2009-2011
Disamping itu masih ada juga yang membudiyakan ikan di air kolam
namun kapasitasnya sedikit sekali yaitu ikan lele. Selama periode tahun 2009
2011 produksi ikan semakin menurun terutama pada produksi ikan bandeng.
Tahun 2011 produksi bandeng 1.996,302 ton, udang 768,681 ton, lele 22,20 ton
dan rucah 35,02 ton.
Tabel 3.17
Produksi Ikan di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2009-2011
Produksi Tahun
Ikan 2009 2010 2011
Bandeng 2.068,50 2.011,38 1.996,30
Udang 828,58 622,70 768,68
Lele 28,40 15,10 22,20
Rucah 66,12 29,70 35,02
Produksi Tahun
Ikan 2009 2010 2011
2.822,2
Jumlah 2.991,60 2.678,88
0
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011
2,500.00
2,000.00
1,500.00 2009
2010
1,000.00
2011
500.00
-
Bandeng Udang Lele Rucah
Gambar 3.10
Grafik Produksi Ikan Kecamatan Kaliwungu Tahun 2009 2011
Tabel 3.18
Banyaknya Pemilik Tambak di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011
N Luas Pemilik
Desa
o (Ha) (orang)
1 Kumpulrejo 0,00 0
Karangtenga
2 0,00 0
h
3 Sarirejo 0,00 0
4 Krajankulon 20,00 5
5 Kutoharjo 2,50 4
6 Nolokerto 14,23 4
7 Sumberejo 12,29 6
8 Mororejo 629,73 270
9 Wonorejo 819,43 258
N Luas Pemilik
Desa
o (Ha) (orang)
Jumlah 2011 1498,18 547
2010 1490,18 547
2009 1516,02 527
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011
Tabel 3.19
Berikut adalah data panjang pantai wilayah pesisir yang terdapat di Kabupaten
Kendal.
Tabel 3.20
Panjang Pantai Kabupaten Kendal
Pantai yang sangat luas terbentang dari timur berbatasan dengan Pabrik
Kayu Lapis dan sebelah barat yang sangat dekat disana terlhat dermaga Kota
Kendal yang mengagumkan. Karena kondisi pantai Mororejo yang tidak terlalu
landai seperti kebanyakan pantai selatan jawa.
Pantai Mororejo tidak memiliki pasir putih yang indah, namun memiliki
daya tarik tersendiri bagi penduduk di wilayah sekitarnya maupun di luar wilayah
Desa Mororejo. Pantai ini cenderung memiliki warna pasir yang gelap dan
kecoklatan. Beberapa nampak mulai menghitam, hal ini dikarenakan kondisi
pasir atau beberapa penduduk sekitar melakukan aktivitas membakar api
unggun yang menyebabkan sisa arang tertempel di pasir. Pantai Mororejo
lumayan bersih, walaupun masih terdapat beberapa pengunjung yang tidak
menjaga kebersihan di sekitar pantai, yang menyebabkan pantai terlihat kurang
bersih.
dilakukan pada ruang yang tepat baik ditinjau dari kelayakan lahan secara fisik
maupun biologis dan sosial ekonomi.
Ditinjau dari kondisi faktual serta dikaitkan dengan kondisi yang ada di
lapangan, maka permasalahan yang ada di pantai Mororejo adalah terjadi abrasi,
akresi dan juga kerusakan lingkungan. Dimana pantai Mororejo tersebut telah
terjadi abrasi parah dengan indikasi telah hilangnya sebagian daerah pantai dan
hancurnya tambak milik nelayan setempat, selain itu Seabelt (sabuk pantai)
yang digunakan sebagai pengaman pantai, yang merupakan perlindungan
gabungan antara tanaman mangrove dengan revetment (dari buis beton dan
tumpukan batu kali) ternyata belum optimal menahan besarnya gelombang air
laut, sehingga meskipun belum lama dibangun telah terjadi kerusakan pada
bangunan tersebut. Untuk lebih jelas mengenai permasalahan yang ada di
kawasan pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu berdasarkan hasil survey dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3.11 Kondisi wilayah pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu dan tampak pula
kondisi buis beton yang sudah hancur akibat terkikis air laut.
Gambar 3.14. Kondisi tanaman bakau yang sudah hancur tergenang air laut
Gambar 3.15. Kondisi tanaman bakau yang masih terlihat cukup bagus dan terlihat pula
Pelabuhan Kendal yang bagus
Gambar 3.16. Kondisi Pantai Mororejo di Kecamatan Kaliwungu dan terlihat pula asap
yang keluar dari cerobong pabrik PT.Kayu Lapis Indonesia
Gambar 3.17. Kondisi Pantai Mororejo yang direklamasi dan terlihat pula buis beton
yang digunakan sebagai perkuatan tebing PT. Kayu Lapis Indonesia
Gambar 3.18. Visualisasi Rona Kawasan Pantai Mororejo Pada Tahun 2002
Gambar 3.19. Visualisasi Rona Kawasan Pantai Mororejo Pada Tahun 2008
Gambar 3.20. Visualisasi Rona Kawasan Pantai Mororejo Pada Tahun 2012
Jika dilihat pada gambar di atas, bahwa pada tahun 2002 kondisi pantai
Mororejo belum terlihat adanya permasalahan seperti belum adanya abrasi
maupun sedimentasi dan juga belum adanya pembangunan pelabuhan kendal
sehingga masyarakat yang memiliki lahan tambak masih bisa mengerjakan
pekerjaannya di lahan tambak tersebut. Namun pada tahun 2008 perbedaan
terlihat jelas dimana pada tahun tersebut pelabuhan kendal sudah melakukan
kegiatan aktivitasnya. Dengan adanya pembangunan pelabuhan kendal tersebut
berakibat tambak yang ada disekitar kawasan pelabuhan kendal semakin hilang
dan dampak terbesar pada tahun 2012, dimana abrasi dan sedimentasi yang ada
di pantai mororejo semakin parah. Hal ini diduga dari pembangunan pelabuhan
kendal yang mengakibatkan sabuk pantai menjadi rusak. Akibatnya puluhan
hektar tambak di Desa Mororejo dan Wonorejo Kaliwungu rusak dan bahkan ada
tambak kurang lebih 70 hektar yang hilang akibat terkikis gelombang laut.