Anda di halaman 1dari 34

Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

3.1. Gambaran Umum Kabupaten Kendal

3.1.1. Letak Geografis dan Administrasi

Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa


Tengah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota
Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis letak Kabupaten Kendal berada pada
posisi 109 40 - 110 18 Bujur Timur dan 6 32 - 7 24 Lintang Selatan dan
secara administratif Kabupaten Kendal berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kota Semarang
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten
Temanggung
Sebelah Barat : Kabupaten Batang
Ditinjau dari letaknya di Pulau Jawa wilayah Kabupaten Kendal berada pada
posisi yang strategis karena berada pada Jalur Pantai Utara (Pantura) yang
menghubungkan antara Jakarta dan Surabaya.
Kondisi geografis Kabupaten Kendal yang beragam dari perbukitan di
bagian selatan hingga pesisir di bagian utara memberikan pengaruh yang
beragam pula pada pembangunan dan perkembangan dari tiap kecamatan yang
ada. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah adalah
jarak tempuh dari dan ke pusat pertumbuhan. Dibawah ini ditampilkan jarak
tempuh dari masing masing kecamatan terhadap kecamatan lainnya di
Kabupaten Kendal.
Kabupaten Kendal terdiri dari 20 kecamatan, 286 desa, 1.139 dukuh, 1.487
RW, 6.375 RT, dengan luas total wilayah adalah 1.002,23 Km 2. Luas dari masing

LAPORAN AKHIR
III-3
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

masing kecamatan dan jumlah RT dan RW yang ada di Kabupaten Kendal


secara lebih lengkap ditampilkan pada tabel tabel dibawah ini.

Tabel 3.1
Luas Wilayah Kabupaten Kendal Dirinci Per Kecamatan
No Kecamatan Luas (Km) Persentase (%)
1 Plantungan 48,82 4,87
2 Sukorejo 76,01 7,58
3 Pageruyung 51,43 5,13
4 Patean 92,94 9,27
5 Singorojo 119,32 11,92
6 Limbangan 71,72 7,16
7 Boja 64,09 6,39
8 Kaliwungu 47,73 4,76
9 Kaliwungu Selatan 65,19 6,50
10 Brangsong 34,54 3,45
11 Pegandon 31,12 3,11
12 Ngampel 33,88 3,38
13 Gemuh 38,17 3,81
14 Ringinarum 23,50 2,34
15 Weleri 30,28 3,02
16 Rowosari 32,64 3,26
17 Kangkung 38,98 3,89
18 Cepiring 30,08 3,00
19 Patebon 44,30 4,42
20 Kota Kendal 27,49 2,74
Jumlah 1.002,23 100,00
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010

Tabel 3.2
Jumlah Desa, Dukuh, RW dan RT di Kabupaten Kendal
No Kecamatan Desa Dukuh RW RT
1 Plantungan 12 55 61 248
2 Sukorejo 18 79 82 440
3 Pageruyung 14 75 75 271
4 Patean 14 85 85 327
5 Singorojo 13 68 89 345
6 Limbangan 16 64 74 238
7 Boja 18 97 112 458
8 Kaliwungu 9 33 68 282
9 Kaliwungu Selatan 8 58 60 254
10 Brangsong 12 44 76 255
11 Pegandon 12 47 58 210
12 Ngampel 12 44 55 220
13 Gemuh 16 50 78 314
14 Ringinarum 12 41 55 344
15 Weleri 16 49 98 407
16 Rowosari 16 72 84 344
17 Kangkung 15 45 60 334
18 Cepiring 15 40 52 320
19 Patebon 18 77 83 419
20 Kota Kendal 20 16 82 345
Jumlah 286 1.139 1.487 6.375
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010

LAPORAN AKHIR
III-3
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Jl. Soekarno-Hatta No.193 Kendal Telp
(0294) 382309

Penyusunan Feasibility Study


Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan
Kaliwungu

3.1 III.3

LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Jarak tempuh antar kecamatan di Kabupaten Kendal dapat ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4
Jarak Antar Kecamatan di Kabupaten Kendal

Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2008

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

3.1.2. Topografi

Topografi di Kabupaten Kendal memiliki ketinggian yang beragam dimana terdapat


perbukitan, dataran dan pesisir. Wilayah Kabupaten Kendal terdiri dari 20 kecamatan
yang ada terdapat 7 kecamatan yang berada pada ketinggian rata-rata diatas 200 meter,
yaitu Kecamatan: Plantungan, Sukorejo, Pageruyung, Patean, Singorojo, Limbangan, dan
Boja. Kondisi ketinggian kecamatan di Kabupaten Kendal dapat ditampilkan pada tabel
berikut ini:

Tabel 3.5
Ketinggian Rata Rata Masing - masing Kecamatan di Kabupaten Kendal
Ketinggian
No Kecamatan
(meter)
1 Plantungan 697,99
2 Sukorejo 524,26
3 Pageruyung 413,00
4 Patean 394,41
5 Singorojo 219,15
6 Limbangan 591,62
7 Boja 289,56
8 Kaliwungu 22,56
9 Kaliwungu Selatan 85,34
10 Brangsong 7,01
11 Pegandon 17,07
12 Ngampel 13,11
13 Gemuh 12,19
14 Ringinarum 21,34
15 Weleri 4,88
16 Rowosari 8,23
17 Kangkung 7,93
18 Cepiring 10,67
19 Patebon 10,97
20 Kota Kendal 7,93
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Jl. Soekarno-Hatta No.193 Kendal Telp
(0294) 382309

Penyusunan Feasibility Study


Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan
Kaliwungu

3.2 III.6

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

3.1.3. Hidrologi

Suplai air tanah maupun air tawar seluruhnya datang dari hujan yang
berasal dari penguapan air laut, yang merupakan bagian dari proses siklus
hidrologi. Hujan yang jatuh akan meresap ke dalam tanah, sebagian menjadi air
tanah yang mengisi aguifer (formasi tanah yang mengandung dan
menghantarkan air tanah) dan sebagian besar mengalir di permukaan sebagai
run of (surface flow dan sub surface flow), dalam kenyataannya siklus hidrologi
ini sangat rumit meskipun pada dasamya hidrologi adalah bagian dari ilmu bumi,
namun pada kenyataannya hidrologi harus berhubungan dengan atmosfir
sebagai medium yang meneruskan air ke muka bumi maupun dari muka bumi.
Kabupaten Kendal memiliki sekitar 20 mata air dengan debit yang beraneka
ragam. Mata air yang ada tersebut pada umumnya terletak di Kecamatan
Sukorejo, Plantungan, Singorojo, Limbangan, dan Patehan.

Tabel 3.7
Sumber Air dan Debit Air (liter/ detik)
No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan
(liter/
detik)
1. Kajoran 27 Tamanrejo Limbangan
2. Tlogo 24 Pagerwojo Limbangan
3. Jengkol 27 Kedung Boto Limbangan
4. Srutu 7 Tambaksari Limbangan
5. Ringin 3 Sumber Rahayu Limbangan
6. Sabuk 3 Sumber Rahayu Limbangan
7. Ketro 11 Peron Limbangan
8. Kebrok 28 Limbangan Limbangan
9. Mangli 32 Limbangan Limbangan
10. Nam-nam 18 Banjarejo Boja
11. Salaman 9 Banjarejo Boja
12. Gintungan 5 Banjarejo Boja
13. Waru 6 Banjarejo Boja
14. Legok 16 Leban Boja
15. Soaka 7 Banjarejo Boja
16. Manggis 4 Banjarejo Boja
17. Larangan 10 Blimbing Boja
18. Sumalang 5 Blimbing Boja
19. Sebalok 4 Blimbing Boja
20. Sekretek 7 Blimbing Boja
21. Sejamban 14 Meteseh Boja
22. Siasem 19 Meteseh Boja
23. Jongjang 51 Meteseh Boja

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan


(liter/
detik)
24. Tlogo 48 Singorojo Singorojo
25. Adam 11 Singorojo Singorojo
26. Gising 9 Singorojo Singorojo
27. Truko 10 Getas Singorojo
28. Gintungan 14 Getas Singorojo
29. Samar 10 Getas Singorojo
30. Tumpah 13 Getas Singorojo
31. Mardiko 10 Getas Singorojo
32. Soaka 10 Sukodadi Singorojo
33. Kesrun 27 Kali Putih Singorojo
34. Ganeng 5 Sukodadi Singorojo
35. Gleyah 16 Sukodadi Singorojo
36. Winong 12 Sukodadi Singorojo
37. Putih 30 Kali Putih Singorojo
38. Kalisat 27 Cening Singorojo
39. Banger 41 Cening Singorojo
40. Angklik 23 Cening Singorojo
41. Pawedan 7 Sukodadi Singorojo
42. Anah 2 Cacaban Singorojo
43. Sumampir 3 Cacaban Singorojo
44. Tengah 6 Cacaban Singorojo
45. Sibubut 5 Kertosari Singorojo
46. Gembangan 5 Kertosari Singorojo
47. Bronjong 5 Kertosari Singorojo
48. Ayam 5 Kertosari Singorojo
49. Legok 5 Kertosari Singorojo
50. Doplang 11 Kertosari Singorojo
51. Pucang 39 Kertosari Singorojo
52. Secapit 19 Kertosari Singorojo
53. Bantangan 12 Kertosari Singorojo
54. Suruh 1 9 Sidomukti Weleri
55. Suruh 2 13 Sidomukti Weleri
56. Kudo 13 Sidomukti Weleri
57. Juweh 10 Sidomukti Weleri
58. Doro 12 Darupono Kaliwungu
59. Wiyu 5,5 Pageruyung Pageruyung
60. Wareng 3,5 Gebangan Pageruyung
61. Jambu 3 Gebangan Pageruyung
62. Turusan 4,5 Gebangan Pageruyung
63. Tembalang 3,5 Tambakrejo Pageruyung
64. Perto 14 Tambakrejo Pageruyung
65. Kelir 1,5 Krikil Pageruyung
66. Parikesit 15 Pageruyung Pageruyung

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan


(liter/
detik)
67. Parikesit 7,5 Pageruyung Pageruyung
68. Cabe 12,5 Pageruyung Pageruyung
69. Ploso 17 Pageruyung Pageruyung
70. Curug 3,5 Pageruyung Pageruyung
71. Pelem 3 Pageruyung Pageruyung
72. Sipancur 17,5 Kebon Gembong Pageruyung
73. Sipayung 53,5 Kebon Gembong Pageruyung
74. Kendil 6 Kebon Gembong Pageruyung
75. Werok 7 Kebon Gembong Pageruyung
76. Werok 9 Kebon Gembong Pageruyung
77. Werok 7,5 Kebon Gembong Pageruyung
78. Werok 7 Kebon Gembong Pageruyung
79. Werok 14,5 Kebon Gembong Pageruyung
80. Winong 9,5 Bangunsari Pageruyung
81. Ringin 4 Bangunsari Pageruyung
82. Buntu 3,5 Bangunsari Pageruyung
83. Bendo 3 Bangunsari Pageruyung
84. Salem 5 Bangunsari Pageruyung
85. Salem 6,5 Bangunsari Pageruyung
86. Bendo 3,5 Gondo Harum Pageruyung
87. Mudal 600 Karangayar Plantungan
88. Kendil 6 Plantungan Plantungan
89. Bendo 10 Jurang Agung Plantungan
90. Mudal 300 Jurang Agung Plantungan
91. Lorong 10 Wadas Plantungan
92. Sempu 4 Bendosari Plantungan
93. Setua 10 Bendosari Plantungan
94. Klumprit 60 Bendosari Plantungan
95. Setu B 120 Mojo Agung Plantungan
96. Biumah 6 Biumah Plantungan
97. Beluk/Tanggo 6 Tlogo Payung Plantungan
98. Sidandang 10,5 Tlogo Payung Plantungan
99. Tlogo Mili 500 Tlogo Payung Plantungan
100
. Klampok 3 Tlogo Payung Plantungan
101
. Mudal 15 Damarjati Plantungan
102
. Kencen/ Wadas Pecah - - Plantungan
103
. Delimas - - Plantungan
104
. Bendo/ Gunung 15 Ngadiwarno Sukorejo
105
. Beruk 1,5 Sukorejo Sukorejo
106
. Beruk 1,75 Sukorejo Sukorejo

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan


(liter/
detik)
107
. Wero 0,5 Sukorejo Sukorejo
108
. Lante 0,5 Sukorejo Sukorejo
109
. Pucung 0,5 Sukorejo Sukorejo
110
. Sido/ Wuni 80 Tamanrejo Sukorejo
111
. Brebes 32 Pasarean Sukorejo
112
. Jaran 0,25 Kebumen Sukorejo
113
. Kasit 4 Pagersari Patean
114
. Sengon 1 Pagersari Patean
115
. Slingup 2 Pagersari Patean
106
. Jambe 1 Wirosari Patean
107
. Bangkah 2 Wirosari Patean
108
. Gowak 1 Pakisan Patean
109
. Kutukan 1 Pakisan Patean
110
. Pakis 1 Mlatiharjo Patean
111
. Rowo Penjalin 5 Gedong Patean
112
. Gledengan 3 Gedong Patean
113
. Pring Wedus 15 Gedong Patean
114
. Belik 1 Gedong Patean
115
. Jrakah Payung 1 Gedong Patean
116
. Kali Duren 1 Gedong Patean
117
. Krengseng 2 Gedong Patean
118
. Celeng 8 Gedong Patean
119
. Geni 4 Gedong Patean
120
. Anton 7 Sukomangli Patean
121
. Besi 1 Sukomangli Patean
122
. Ngubalan 15 Kaliberang Patean
123
. Cinandi 3 Kaliberang Patean
124
. Gayam 3 Kaliberang Patean
125
. Gondang 1 Kaliberang Patean
126
. Kemloko 5 Kaliberang Patean

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan


(liter/
detik)
127
. Rowo Mutuk 5 Kaliberang Patean
128
. Glagah 20 Kali Lumpang Patean
129
. Belang 6 Kali Lumpang Patean
130
. Bakung 2 Kali Lumpang Patean
131
. Ngendok 1 Kali Lumpang Patean
132
. Kemiri 1 Kali Lumpang Patean
133
. Lebuk 2 Kali Lumpang Patean
134
. Glagah 6 Kali Lumpang Patean
135
. Sidayu 4 Kalices Patean
136
. Mira Ombo 3 Kalices Patean
137
. Penggung 1 Kalices Patean
138
. Mungsulan 2 Kalices Patean
139
. Lingsem 1 Kalices Patean
140
. Bulung 1 Kalices Patean
141
. Pucung 7 Kalices Patean
142
. Pring 1 Kalices Patean
143
. Gembrongan 1 Kalices Patean
144
. Ngluwung 2 Kalices Patean
145
. Jajar 1 Kalices Patean
146
. Tadahan 2 Sidokumpul Patean
147
. Glutuk 3 Sidokumpul Patean
148
. Ramukub 1 Sidokumpul Patean
149
. Pitu 2 Sidokumpul Patean
150
. Krobokan 3 Sidokumpul Patean
151
. Manggis 1 Sidokumpul Patean
152
. Widoro 2 Sidokumpul Patean
153
. Kuburan 2 Sidokumpul Patean
154
. Bl. Duwur 3 Sidokumpul Patean
155
. Grebeg 12 Sidokumpul Patean
156
. Dukunan 1 Sidokumpul Patean

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

No. Nama Mata Air Debit Desa Kecamatan


(liter/
detik)
157
. Jekek 5 Sidodadi Patean
158
. Ngampil 5 Sidodadi Patean
159
. Kalisuren 2 Sidodadi Patean
160
. Winong 2 Sidodadi Patean
161
. Gedong Longok 10 Sidodadi Patean
162
. Buto 1 Sidodadi Patean
163
. Semak 2 Sidodadi Patean
164
. Bulung 2 Sidodadi Patean
165
. Pucung 2 Sidodadi Patean
166
. Danung 4 Sidodadi Patean
167
. Jambe 4 Sidodadi Patean
168
. Rowo Penjalin 1 Curug Sewu Patean
169
. Kotong Alor 4 Selo Patean
170
. Kotong Alor 1 Selo Patean
171
. Gamblok 2 Selo Patean
Sumber: Dinas Bina Marga, PSDA dan ESDM Kab. Kendal Tahun 2010

Kabupaten Kendal termasuk dalam wilayah Sub DAS Bodri, Sub DAS Besar
Pemali Comal Jratunseluna. Sungai-sungai yang mengalir sebagian besar
hulunya masih berada di lingkup Kabupaten Kendal yaitu bagian tengah dan
selatan. Secara umum, bagian tengah dan selatan Kabupaten Kendal merupakan
daerah resapan air hujan yang diharapkan dapat mengisi akuifer yang berguna
sebagai sumber air.

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Jl. Soekarno-Hatta No.193 Kendal Telp (0294)
382309

Penyusunan Feasibility Study


Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan
Kaliwungu

3.3 III.12

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Wilayah Daerah Aliran Sungai Kabupaten Kendal itu sendiri dilalui oleh 12
sungai, antara lain Sungai Aji (Kedung Pengilon), Bodri, Blukar, Bulawan, Damar,
Kuto, Kentrung, Blorong, Waridin, Buntu, Kendal dan Kedung yang sebagian besar
digunakan untuk sistem irigasi teknis persawahan dan perkebunan. Data tentang
panjang sungai serta besarnya debit air di saat musim kemarau dan penghujan
ditampilkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.8
Panjang Sungai dan Debit Air Sungai
Debit Air (m3/Detik)
No Nama Sungai Panjang sungai (Km) Musim
Kemarau Musim Hujan
1 Kali Aji/ Slembang 20 0 10
2 Kali Waridin 12,5 2 10
3 Kali Glodog 5,7 0 5
4 Kali Blorong 51 4 19
5 Kali Kendal 9,5 0,5 8
6 Kali Buntu 10 0,5 7
7 Kali Bodri 87 3 53
8 Kali Blukar 57 1 10
9 Kali Bulawan/ Pening 48 0,2 4
10 Kali Kuto 52 1 4
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010

3.1.4. Klimatologi

Curah hujan rata rata di Kabupaten Kendal pada tahun 2010 adalah
sebesar 3.251 mm dengan curah hujan diatas 300 mm terjadi di Bulan Januari,
Februari, Maret, Mei, Oktober dan Desember. Sedangkan curah hujan terkecil
terjadi di Bulan Juli. Besarnya curah hujan tiap bulan selama tahun 2010 di
Kabupaten Kendal ditampilkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.9.
Curah Hujan di Kabupaten Kendal (mm/tahun)
Kendal Weleri Kaliwungu Boja Sukorejo
Bulan 2008 200 201 200 200 201 200 200 201 200 200 201 200 200 201
9 0 8 9 0 8 9 0 8 9 0 8 9 0
Januari 447 563 231 297 300 258 311 286 312 700 473 337 659 517 622
Pebruari 1204 457 169 813 541 202 982 501 189 414 669 539 605 618 513
Maret 207 31 177 163 35 280 117 112 273 315 317 539 373 235 364
April 153 86 73 161 132 217 96 165 140 280 355 524 264 198 390
Mei 173 139 208 109 102 278 54 134 258 141 172 513 160 437 417
Juni 38 99 136 0 108 233 27 123 233 90 120 215 22 206 337
Juli 0 28 18 0 14 110 0 32 64 0 86 124 0 28 164
Agustus 8 0 107 12 0 131 27 0 75 185 0 138 51 0 202
Septemb 27 28 225 0 32 349 0 0 159 57 18 363 29 20 285
er
Oktober 172 10 232 184 32 196 132 6 309 236 60 433 242 230 336
Novembe 265 34 141 163 194 196 147 103 220 360 187 443 234 200 381
r
Desembe 343 78 313 264 182 300 296 94 233 526 383 475 673 347 352
r
Jumlah 3037 155 203 2166 1672 2750 2189 1556 2465 3304 2840 4653 3312 3036 4363
3 0
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2011

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Dari tabel diatas diketahui bahwa curah hujan di kawasan Sukorejo lebih
banyak dibandingkan kawasan yang lain, hal ini dapat disebabkan letak kawasan
Sukorejo secara geografis berada di daerah perbukitan.

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Jl. Soekarno-Hatta No.193 Kendal Telp
(0294) 382309

Penyusunan Feasibility Study


Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan
Kaliwungu

3.4 III-14

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

3.1.5. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Kendal di tahun 2010 sebagian besar


digunakan untuk kegiatan pertanian, hal ini ditunjukkan dengan luas areal
persawahan dan tegalan masing masing mencapai 261,55 Km 2 (26,10%) dan
217,92 Km2 (21,74%). Selain digunakan untuk persawahan dan tegalan luas
lahan di Kabupaten Kendal juga digunakan untuk pekarangan 151,00 Km 2,
tambak dan kolam 32,25 Km2, hutan 170,48 Km2, perkebunan 78,64 Km2, dan
lain lain 92,94 Km2. Kondisi penggunaan lahan secara lengkap dapat
ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.10
Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Kendal Tahun 2010 (Km2)

Persentas
No Rincian Luas
e
1 Tanah Sawah 261,55 26,10
2 Tanah Pekarangan 151,00 15,06
3 Tanah Tegalan 217,92 21,74
4 Tambak dan Kolam 32,35 3,23
5 Hutan 170,48 17,01
6 Perkebunan 78,64 7,85
7 Lain-Lain 90,29 9,01
Jumlah 1.002,23 100,00
Sumber: Kabupaten Kendal dalam Angka, 2010

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL


BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Jl. Soekarno-Hatta No.193 Kendal Telp
(0294) 382309

Penyusunan Feasibility Study


Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan
Kaliwungu

3.5 III-16

III-16
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

3.2. Gambaran Umum Kecamatan Kaliwungu

3.2.1.Letak Geografis dan Wilayah Administrasi

Secara geografis letak Kecamatan Kaliwungu berada pada posisi 101 13 -


110 18 Bujur Timur dan 6 32 - 6 58 Lintang Selatan. Kecamatan Kaliwungu
termasuk wilayah administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah dan
merupakan pintu gerbang masuk ke Kabupaten Kendal dari arah Ibu Kota
propinsi Jawa Tengah dan secara administrasi Kecamatan Kaliwungu berbatasan
dengan:

Sebelah Utara : Laut Jawa


Sebelah Timur : Kota Semarang
Sebelah Selatan : Kecamatan Kaliwungu Selatan
Sebelah Barat :Kecamatan Brangsong
Untuk wilayah Kecamatan Kaliwungu bagian selatan sebagian daerah
perbukitan yang secara umum tanah tegalan dan hutan negara yang lokasinya
berada di Desa Sumberejo dan Nolokerto, sedangkan wilayah Kecamatan bagian
utara tanah persawahan dan tambak.

Secara umum wilayah Kecamatan Kaliwungu merupakan dataran rendah


(landai) dengan ketinggian berkisar antara 1-5 meter diatas permukaan air laut
dan bagian selatan sedikit lebih tinggi berkisar antara 6-50 meter diatas
permukaan air laut dimana daerah yang lebih tinggi ini berupa bukit yang
terletak di Desa Kutoharjo, Desa Nolokerto, Desa Sumberejo, sedangkan sisanya
merupakan daerah dataran rendah seperti di Desa Kumpulrejo, Desa
Karangtengah, Desa Sarirejo, Desa Krajankulon, Desa Mororejo dan Desa
Wonorejo.

3.2.2.Luas Wilayah

Luas wlayah Kecamatan Kaliwungu adalah 47,73 km2, dari luas tersebut
sebagian besar berupa tambak sebesar 14,90 km2 atau 31,22%, sedangkan
selebihnya digunakan untuk lain-lain seperti pabrik, jalan, kuburan dan
sebagiannya berkisar 11,84 km2 atau 24,80%, untuk lahan sawah 9,44 km2 atau
19,78%, tanah pemukiman/pekarangan 6,29 km2 atau sebesar 13,18%, untuk
hutan berkisar 2,87 km2 atau sebesar 6,01% dan paling kecil luasnya untuk
tegalan berkisar hanya 2,39 km2 atau 5,01% . Lebih jelas mengenai luas wilayah
yang ada di Kecamatan Kaliwungu dapat dilihat pada tabel berikut.

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Tabel 3.11
Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu Dirinci menurut Penggunaan Lahan

No Jenis Penggunaan Luas (km) Persentase (%)


Lahan
1 Tanah Sawah 9,44 19,78
2 Tanah Perkarangan 6,29 13,18
3 Tanah Tegalan 2,39 5,01
4 Tambak/Kolam 14,90 31,22
5 Hutan 2,87 6,01
6 Perkebunan 0,00 0,00
7 Lain-lain 11,84 24,80
Jumlah 47,73 100.00
Sumber: Kaliwungu dalam Angka, 2011

Gambar 3.6. Peta Orientasi Kecamatan Kaliwungu Terhadap Kabupaten Kendal

Sedangkan luas wilayah Kecamatan Kaliwungu dirinci berdasarkan


menurut desanya, Kecamatan Kaliwungu terbagi menjadi 9 desa dimana desa
yang luasnya paling terkecil terdapat di Desa Karangtengah yaitu sebesar 1,20
km2 sedangkan Desa Mororejo adalah desa yang paling terluas yaitu sebesar
14,35 km2 hal ini disebabkan karena Desa Mororejo mayoritas penduduknya
berpenghasilan yang paling utama berasal dari pertanian tambak.

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Gambar 3.7. Peta Orientasi Desa Mororejo Terhadap Kecamatan Kaliwungu

Tabel 3.12

Luas Wilayah Kecamatan Kaliwungu Dirinci menurut Desa

Luas Persentase
No Desa
(Km2) (%)
1 Kumpulrejo 1,25 2,62
2 Karangtengah 1,21 2,54
3 Sarirejo 1,33 2,79
4 Krajankulon 2,16 4,53
5 Kutoharjo 2,31 4,84
6 Nolokerto 5,19 10,87
7 Sumberejo 7,88 16,51
8 Mororejo 14,35 30,06
9 Wonorejo 12,05 25,25
Jumlah 47,73 100,00

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Sumber: Kaliwungu dalam Angka, 2011

3.2.3.Kondisi Demografi

A. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Kaliwungu pada tahun 2011 sebanyak


54.897 jiwa, terdiri dari laki-laki 26.832 jiwa dan perempuan 28.065 jiwa. Desa
dengan penduduk terbanyak adalah desa Kutoharjo yaitu 10.687 jiwa sedangkan
jumlah penduduk paling sedikit adalah desa Karangtengah yaitu 2.373 jiwa.
Jumlah penduduk Kecamatan Kaliwungu dari tahun 2009 - 2011 mengalami
peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.13

Jumlah Penduduk Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011

No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah


1 Kumpulrejo 1.356 1.410 2.766
2 Karangtengah 1.197 1.176 2.373
3 Sarirejo 2.777 2.854 5.631
4 Krajankulon 4.900 5.399 10.299
5 Kutoharjo 5.305 5.382 10.687
6 Nolokerto 3.057 3.228 6.285
7 Sumberejo 2.925 3.184 6.109
8 Mororejo 3.181 3.262 6.443
9 Wonorejo 2.134 2.170 4.304
Jumlah 2011 26.832 28.065 54.897
2010 26.460 27.632 54.092
2009 26.326 27.503 53.829
Sumber:Kecamatan Kaliwungu dalam Angka, 2011

6,000
5,000
4,000
3,000
Laki-laki
2,000
Perempuan
1,000
-

Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

Gambar 3.8
Grafik Jumlah Penduduk Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

B. Kepadatan Penduduk

Bertambahnya penduduk disuatu wilayah akan mempengaruhi kepadatan


penduduk di wilayah tersebut. Untuk wilayah Kecamatan Kaliwungu kepadatan
penduduk mencapai 1.150 Per-Km2 artinya dalam 1 Km2 terdapat penduduk
sebanyak 1.150 jiwa. Kepadatan penduduk terbesar terdapat di Desa
Krajankulon dengan kepadatan mencapai 4.768 per-km2 dan terkecil kepadatan
penduduk terdapat di Desa Wonorejo yaitu sebesar 357 per-km2. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.14
Kepadatan Penduduk Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011

Kepadatan
N Penduduk Luas
Desa Penduduk (per-
o (jiwa) (Km2)
Km2)
1 Kumpulrejo 2.766 1,25 2.213
Karangteng
2 2.373 1,21 1.961
ah
3 Sarirejo 5.631 1,33 4.234
4 Krajankulon 10.299 2,16 4.768
5 Kutoharjo 10.687 2,31 4.626
6 Nolokerto 6.285 5,19 1.211
7 Sumberejo 6.109 7,88 775
8 Mororejo 6.443 14,35 449
9 Wonorejo 4.304 12,05 357
Jumlah 54.897 47,73 1.150
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

C. Komposisi Penduduk Menurut Umur

Penduduk di Kecamatan Kaliwungu ditinjau dari struktur umurnya yang


paling besar adalah penduduk dengan umur antara 15 19 tahun yaitu
sebanyak 5.877 jwa atau 10,71 % dan antara 20 24 tahun sebanyak 5.299 jiwa
atau 9,16 % dari total jumlah penduduk Kecamatan Kaliwungu. Sedangkan untuk
kelompok umur yang paling sedikit adalah penduduk dengan umur 55 59 yaitu
1.897 jiwa atau 3,46 %. Banyaknya jumlah penduduk berdasarkan struktur umur
secara lebih lengkap ditampilkan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.15
Komposisi Penduduk menurut Umur di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011

Perempua Persentas
Umur Laki-laki Jumlah
n e
0 - 4 Tahun 2.214 2.277 4.491 8,18

5 - 9 Tahun 2.166 2.334 4.500 8,20

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Perempua Persentas
Umur Laki-laki Jumlah
n e
10 - 14 Tahun 2.386 2.355 4.741 8,64

15 - 19 Tahun 2.982 2.895 5.877 10,71

20 - 24 Tahun 2.696 2.603 5.299 9,65

25 - 29 Tahun 2.544 2.485 5.029 9,16

30 - 34 Tahun 2.224 2.321 4.545 8,28

35 - 39 Tahun 1.959 2.109 4.068 7,41

40 - 44 Tahun 2.057 2.191 4.248 7,74

45 - 49 Tahun 1.716 1.828 3.544 6,46


50 - 54 Tahun 1.430 1.456 2.886 5,26
55 - 59 Tahun 976 921 1.897 3,46
60 tahun keatas 1.482 2.290 3.772 6,87
Jumlah 26.832 28.065 54.897 100,00
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

60 +
55 - 59 Tahun
50 - 54 Tahun
45 - 49 Tahun
40 - 44 Tahun
35 - 39 Tahun
30 - 34 Tahun Laki-laki
25 - 29 Tahun Perempuan
20 - 24 Tahun
15 - 19 Tahun
10 - 14 Tahun
5 - 9 Tahun
0 - 4 Tahun

(4,000) (2,000) - 2,000 4,000

Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

Gambar 3.9
Grafik Komposisi Penduduk Menurut Umur Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011

3.2.4.Kondisi Aspek Pertanian dan Perikanan

Secara umum sektor pertanian masih mendominasi sebagai sumber


pendapatan bangsa Indonesia terutama yang hidup di daerah pedesaan. Di
sektor pertanian ini untuk wilayah Kecamatan Kaliwungu lahan persawahan
selama 3 tahun terakhir mengalami pergeseran ini dikarenakan perubahan lahan

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

menjadi lahan pertambakan, lahan permukiman, pabrik dan lainnya, sehingga


akan berpengaruh pada produksi padi dalam satu kecamatan.

Luas lahan sawah tahun 2009 sebesar 987,25 Ha bergeser menurun


menjadi 944,25 Ha pada tahun 2010 dan menurun lagi pada tahun 2011 sebesar
880,25 Ha. Pergeseran ini terjadi pada jenis lahan sawah setengah teknis dan
tanah sawah tadah hujan.

Tabel 3.16
Luas Tanah Sawah di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2009-2011

Jenis Sawah Tahun


(Ha) 2009 2010 2011
Teknis 185,00 185,00 108,00
Setengah
797,25 751,25 709,25
Teknis
Tadah Hujan 5,00 8,00 63,00
Jumlah 987,25 944,25 880,25
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

Sedangkan komoditas tanaman yang ada di Kecamatan Kaliwungu


diantaranya tanaman padi, jagung, ubikayu,kacang tanah. Selain pertanian,
Kecamatan Kaliwungu juga memiliki komoditas budidaya perikanan tambak. Hal
ini dikarenakan penduduk Kecamatan Kaliwungu khususnya yang berada di
sekitar pesisir memiliki lahan tambak yang begitu besar yaitu 1/3 dari luas
Kecamatan 4.773,09 Ha yaitu sebesar 1.490,18 Ha atau 31,22% Luas Tambak
yang ada. Komoditas adalan yaitu udang dan bandeng.

Disamping itu masih ada juga yang membudiyakan ikan di air kolam
namun kapasitasnya sedikit sekali yaitu ikan lele. Selama periode tahun 2009
2011 produksi ikan semakin menurun terutama pada produksi ikan bandeng.
Tahun 2011 produksi bandeng 1.996,302 ton, udang 768,681 ton, lele 22,20 ton
dan rucah 35,02 ton.

Tabel 3.17
Produksi Ikan di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2009-2011

Produksi Tahun
Ikan 2009 2010 2011
Bandeng 2.068,50 2.011,38 1.996,30
Udang 828,58 622,70 768,68
Lele 28,40 15,10 22,20
Rucah 66,12 29,70 35,02

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Produksi Tahun
Ikan 2009 2010 2011
2.822,2
Jumlah 2.991,60 2.678,88
0
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

2,500.00

2,000.00

1,500.00 2009
2010
1,000.00
2011

500.00

-
Bandeng Udang Lele Rucah

Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

Gambar 3.10
Grafik Produksi Ikan Kecamatan Kaliwungu Tahun 2009 2011

Dari luas tambak 1.498,18 Ha menyebar di 6 desa yaitu Desa Krajankulon,


Desa Kutoharjo, Desa Nolokerto, Desa Sumberejo, Desa Mororejo dan Desa
Wonorejo sementara sisanya yang ada di Kecamatan Kaliwungu tidak
mempunyai lahan tambak. Tambak terluas berada di Desa Wonorejo dengan
luasnya sebesar 819,43 Ha dan yang terkecil luasnya hanya 2,50 Ha berada di
Desa Kutoharjo.

Tabel 3.18
Banyaknya Pemilik Tambak di Kecamatan Kaliwungu Tahun 2011

N Luas Pemilik
Desa
o (Ha) (orang)
1 Kumpulrejo 0,00 0
Karangtenga
2 0,00 0
h
3 Sarirejo 0,00 0
4 Krajankulon 20,00 5
5 Kutoharjo 2,50 4
6 Nolokerto 14,23 4
7 Sumberejo 12,29 6
8 Mororejo 629,73 270
9 Wonorejo 819,43 258

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

N Luas Pemilik
Desa
o (Ha) (orang)
Jumlah 2011 1498,18 547
2010 1490,18 547
2009 1516,02 527
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2011

3.2.5.Tata Guna Lahan Pantai Mororejo

Desa Mororejo adalah salah satu wilayah dari Kecamatan Kaliwungu


Kabupaten Kendal, dengan ketinggian tanah kurang lebih satu meter dari
permukaan laut. Jarak dari Desa Mororejo ke Kecamatan Kaliwungu adalah 7 Km,
jarak dari desa ke Pembantu Bupati Kendal Wilayah Kaliwungu adalah 6 Km,
jarak dari desa ke Ibukota Kabupaten adalah 14 Km, dan jarak dari desa ke
Ibukota Propinsi adalah 25 Km. Secara geografis batas wilayah Desa Mororejo
adalah sebagai berikut:
Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kota Semarang
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonorejo
Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kutoharjo
Adapun luas wilayah Desa Mororejo adalah 1.435,095 Ha. Dengan luas
wilayah tersebut terbagi dalam 7 (tujuh) dusun, yang mempunyai 8 (delapan)
RW dan 37 (tiga puluh tujuh) RT. Adapun dusun-dusun tersebut adalah:
1. Dusun Sabetan,
2. Dusun Kemantren,
3. Dusun Gempol,
4. Dusun Padolengan,
5. Dusun Gatak,
6. Dusun Rejosari,
7. Dusun Ngebum.
Mengenai penggunaan tanah atau pemanfaatan tanah oleh masyarakat
Desa Mororejo, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.19

Penggunaan Tanah Desa Mororejo

No Jenis Luas (Ha)


1 Tanah Sawah 328,752 Ha
2 Tanah Tambak 598,235 Ha
3 Tanah Pekarangan 125,586 Ha
4 Lain-lain (Sungai, Jalan, 382,522 Ha
Pemakaman)
Jumlah 1.435,095 Ha

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Desa Mororejo merupakan daerah pantai dengan ketinggian kurang lebih 1


meter diatas permukaan air laut, maka suhu rata-rata berkisar antara 25-30
derajat celcius, sedangkan curah hujan berkisar antara 1500 s/d 2000 mm per 1
tahun. Dengan curah hujan yang demikian ini, maka tanah di Desa Mororejo
tergolong tanah yang agak subur dengan didukung oleh pengaturan irigasi yang
cukup baik. Dengan melihat uraian di atas, maka tanah sawah di Desa Mororejo
dapat ditanami padi, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Sedangkan tanah yang
berada didekat pantai dapat dimanfaatkan sebagai lahan tambak, dan tanah
disekitar pekarangan rumah dapat ditanami dengan kelapa dan pohon buah-
buahan.

3.3. Hasil Survey Pendahuluan

3.3.1.Deskripsi Pantai Mororejo

Pantai Mororejo berada di pesisir pantai utara masuk di wilayah Kabupaten


Kendal, lebih tepatnya di Desa Mororejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten
Kendal, Jawa Tengah. Berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang
dan Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Temanggung di selatan,
serta Kabupaten Batang di barat.

Berikut adalah data panjang pantai wilayah pesisir yang terdapat di Kabupaten
Kendal.

Tabel 3.20
Panjang Pantai Kabupaten Kendal

No Kecamata Panjang Pantai


Desa
n (Km)
1 Kaliwungu Mororejo 3,00
2 Kaliwungu Wonorejo 2,00
3 Brangsong Purwokerto 2,00
4 Brangsong Turunrejo 2,00
5 Kendal Banyutowo 1,00
6 Kendal Karangsari 2,00
7 Kendal Bandengan 2,00
8 Kendal Balok 1,00
9 Kendal Kalibuntu 1,00
10 Patebon Wonosari 2,00
11 Patebon Kartika Jaya 2,00
12 Patebon Pidodo Wetan 2,00
13 Patebon Pidodo Kulon 2,00
14 Cepiring Margorejo 1,00
15 Cepiring Kr. Welang Any 1,00
16 Cepiring Kr. Welang Kl 1,00
17 Cepiring Kalirandugede 1,00
18 Cepiring Kaliayu 1,00

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

No Kecamata Panjang Pantai


Desa
n (Km)
19 Cepiring Juwiring 1,00
20 Cepiring Sidomulyo 1,00
21 Kangkung Kalirejo 2,00
22 Kangkung Tanjungmojo 2,00
23 Kangkung Jungsemi 1,00
24 Kangkung Sendang Kln 1,00
25 Rowosari Sendang Sikucing 2,00
26 Rowosari Gempolsewu 2,00
Jumlah 41,00
Sumber : Dislutkan Provinsi Jateng, 2008

Pantai yang sangat luas terbentang dari timur berbatasan dengan Pabrik
Kayu Lapis dan sebelah barat yang sangat dekat disana terlhat dermaga Kota
Kendal yang mengagumkan. Karena kondisi pantai Mororejo yang tidak terlalu
landai seperti kebanyakan pantai selatan jawa.

Pantai Mororejo tidak memiliki pasir putih yang indah, namun memiliki
daya tarik tersendiri bagi penduduk di wilayah sekitarnya maupun di luar wilayah
Desa Mororejo. Pantai ini cenderung memiliki warna pasir yang gelap dan
kecoklatan. Beberapa nampak mulai menghitam, hal ini dikarenakan kondisi
pasir atau beberapa penduduk sekitar melakukan aktivitas membakar api
unggun yang menyebabkan sisa arang tertempel di pasir. Pantai Mororejo
lumayan bersih, walaupun masih terdapat beberapa pengunjung yang tidak
menjaga kebersihan di sekitar pantai, yang menyebabkan pantai terlihat kurang
bersih.

3.3.2.Permasalahan Pantai Mororejo

Berdasarkan karakteristik dan dinamika wilayah pesisir, potensi serta


permasalahan dan kebijakan pemerintah daerah untuk sektor kelautan dan
perikanan, maka pemanfaatannya perlu dilakukan pendekatan dari aspek
keruangan. Dalam hal ini, setiap kegiatan yang akan dilakukan pada suatu ruang
di wilayah pesisir harus memperhatikan antara kebutuhan dari masyarakat
setempat dengan kemampuan lingkungan yang menyediakan sumberdaya
alamnya. Hal ini perlu diperhatikan karena pemanfaatan yang tidak
memperhatikan kemampuan lingkungan akan menimbulkan ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan sumberdaya yang ada. Mengacu pada keseimbangan
tersebut maka penempatan kegiatan budidaya tambak di wilayah pesisir

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

dilakukan pada ruang yang tepat baik ditinjau dari kelayakan lahan secara fisik
maupun biologis dan sosial ekonomi.
Ditinjau dari kondisi faktual serta dikaitkan dengan kondisi yang ada di
lapangan, maka permasalahan yang ada di pantai Mororejo adalah terjadi abrasi,
akresi dan juga kerusakan lingkungan. Dimana pantai Mororejo tersebut telah
terjadi abrasi parah dengan indikasi telah hilangnya sebagian daerah pantai dan
hancurnya tambak milik nelayan setempat, selain itu Seabelt (sabuk pantai)
yang digunakan sebagai pengaman pantai, yang merupakan perlindungan
gabungan antara tanaman mangrove dengan revetment (dari buis beton dan
tumpukan batu kali) ternyata belum optimal menahan besarnya gelombang air
laut, sehingga meskipun belum lama dibangun telah terjadi kerusakan pada
bangunan tersebut. Untuk lebih jelas mengenai permasalahan yang ada di
kawasan pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu berdasarkan hasil survey dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.11 Kondisi wilayah pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu dan tampak pula
kondisi buis beton yang sudah hancur akibat terkikis air laut.

Gambar 3.12. Kondisi wilayah pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Gambar 3.13. Kondisi Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu yang mengalami


kerusakan lingkungan

Gambar 3.14. Kondisi tanaman bakau yang sudah hancur tergenang air laut

Gambar 3.15. Kondisi tanaman bakau yang masih terlihat cukup bagus dan terlihat pula
Pelabuhan Kendal yang bagus

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Gambar 3.16. Kondisi Pantai Mororejo di Kecamatan Kaliwungu dan terlihat pula asap
yang keluar dari cerobong pabrik PT.Kayu Lapis Indonesia

Gambar 3.17. Kondisi Pantai Mororejo yang direklamasi dan terlihat pula buis beton
yang digunakan sebagai perkuatan tebing PT. Kayu Lapis Indonesia

Visualisasi kondisi rona kawasan pantai Mororejo secara dinamik pada


periode tahun 2002, tahun 2008 dan tahun 2012 dapat ditampilkan sebagai
berikut:

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Gambar 3.18. Visualisasi Rona Kawasan Pantai Mororejo Pada Tahun 2002

Gambar 3.19. Visualisasi Rona Kawasan Pantai Mororejo Pada Tahun 2008

LAPORAN AKHIR III-32


Penyusunan Feasibility Study Sabuk Pantai Mororejo Kecamatan Kaliwungu

Gambar 3.20. Visualisasi Rona Kawasan Pantai Mororejo Pada Tahun 2012

Jika dilihat pada gambar di atas, bahwa pada tahun 2002 kondisi pantai
Mororejo belum terlihat adanya permasalahan seperti belum adanya abrasi
maupun sedimentasi dan juga belum adanya pembangunan pelabuhan kendal
sehingga masyarakat yang memiliki lahan tambak masih bisa mengerjakan
pekerjaannya di lahan tambak tersebut. Namun pada tahun 2008 perbedaan
terlihat jelas dimana pada tahun tersebut pelabuhan kendal sudah melakukan
kegiatan aktivitasnya. Dengan adanya pembangunan pelabuhan kendal tersebut
berakibat tambak yang ada disekitar kawasan pelabuhan kendal semakin hilang
dan dampak terbesar pada tahun 2012, dimana abrasi dan sedimentasi yang ada
di pantai mororejo semakin parah. Hal ini diduga dari pembangunan pelabuhan
kendal yang mengakibatkan sabuk pantai menjadi rusak. Akibatnya puluhan
hektar tambak di Desa Mororejo dan Wonorejo Kaliwungu rusak dan bahkan ada
tambak kurang lebih 70 hektar yang hilang akibat terkikis gelombang laut.

LAPORAN AKHIR III-32

Anda mungkin juga menyukai