Anda di halaman 1dari 13

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN PESAWARAN,


KECAMATAN GEDONG TATAAN, DESA SUNGAI LANGKA
DAN AGROINDUSTRI DI DESA SUNGAI LANGKA

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran


3.1.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi
Lampung, Kabupaten Pesawaran awalnya menyatu dengan Kabupaten Lampung
Selatan namun setelah pemekaran akhirnya kabupaten ini berdiri sendiri.
Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan aturan Undang-Undang Nomor 33
tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung dan
diresmikan menjadi kabupaten pada tanggal 2 Nopember 2007 yang sebelumnya
masuk dalam Kabupaten Lampung Selatan, dan secara geografis terletak diantara
104,92° - 105,34° Bujur Timur (BT) dan 5,12° - 5,84° Lintang Selatan (LS),
dengan batas administratif sebagai berikut:
 Sebelah Barat: Kecamatan Pardasuka, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan
Gadingrejo, Kecamatan Adiluwih (Kabupaten Pringsewu).
 Sebelah Utara: Kecamatan Kalirejo, Kecamatan Bangunrejo, Kecamatan
Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo (Kabupaten Lampung Tengah).
 Sebelah Timur: Kecamatan Natar (Kabupaten Lampung Selatan) Kecamatan
Kemiling, Kecamatan Teluk Betung Barat (Kota Bandar Lampung).
 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Teluk Lampung Kecamatan
Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus

Pada tahun 2007 hingga sekarang, jumlah kecamatan di Kabupaten


Pesawaran telah mengalami perubahan akibat adanya pemekaran dengan
penambahan 4 kecamatan sehingga total menjadi 11 kecamatan, yaitu Padang
Cermin, Punduh Pidada, Kedondong, Way Lima, Gedong Tataan, Negeri Katon,
Tegineneng, Marga Punduh, Way Khilau, Way Ratai, dan Teluk Pandan.

43
44

Sumber: Peneliti (diolah menggunakan ArcGIS), 2020

GAMBAR 3. 1
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN PESAWARAN
45

Kabupaten Pesawaran memiliki jumlah kecamatan sebanyak 11 kecamatan,


dengan luas wilayah sebesar 1.173,77 km2 atau 177.377 Ha dengan kecamatan
terluas yaitu terletak di Kecamatan Padang Cermin dengan luas sebesar 12.734
Ha. Berikut merupakan pembagian wilayah administrasi dan luas lahan yang ada
di Kabupaten Pesawaran:
TABEL III. 1
PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN PESAWARAN

Luas Wilayah Persentase


No Kecamatan
%
Km Ha
1 Punduh Pidada 113,19 11.319 9,64
2 Marga Punduh 111 11.100 9,46
3 Padang Cermin 127,34 12.734 10,85
4 Kedondong 67 6.700 5,71
5 Way Khilau 64,11 6.411 5,46
6 Way Lima 99,83 9.983 8,51
7 Gedong Tataan 97,06 9.706 8,27
8 Negri Katon 152,69 15.269 13,01
9 Tegineneng 151,26 15.126 12,89
10 Way Ratai 112,95 11.295 9,62
11 Teluk Pandam 77,34 7.734 6,59
Jumlah 1173,77 117.377 100

Sumber: Dokumen RPJMD Kabupaten Pesawaran 2016-2021

Dari luas keseluruhan Kabupaten Pesawaran tersebut, 13.859 Ha digunakan


sebagai lahan sawah, sedangkan sisanya yaitu 83.457 Ha merupakan lahan bukan
sawah dan lahan bukan pertanian. Jenis penggunaan lahan sawah yang terbanyak
adalah Irigasi Teknis dengan dua kali penanaman padi dalam setahun. Sedangkan
jenis penggunaan lahan bukan sawah terbanyak adalah tagal/kebun. Pada awal
terbentuknya Kabupaten Pesawaran terdapat 7 (tujuh) wilayah kecamatan, seiring
dengan peningkatan pelayanan kepemerintahan di Kabupaten Pesawaran telah
berkembang menjadi 11 (sebelas) kecamatan.
3.1.2 Kondisi Demografi
Berdasarkan hasil dari registrasi jumlah penduduk di Kabupaten
Pesawaran pada tahun 2019 berjumlah 504.676 jiwa yang terdiri dari 258,42 ribu
jiwa penduduk laki-laki dan 246,26 ribu jiwa penduduk perempuan.
46

TABEL III. 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN 2019

Kepadatan
No Kecamatan Jumlah Penduduk Persentase
(jiwa/km2)
1 Punduh Pidada 16747 147,95 3,32%
2 Marga Punduh 16699 150,44 3,31%
3 Padang Cermin 31745 249,29 6,29%
4 Teluk Pandan 41108 531,52 8,15%
5 Way Ratai 37336 330,55 7,40%
6 Kedondong 41789 632,72 8,28%
7 Way Khilau 35116 547,75 6,96%
8 Way Lima 40407 404,76 8,01%
9 Gedong Tataan 109395 1127,09 21,68%
10 Negeri Katon 74153 485,64 14,70%
11 Tegineneng 60072 397,14 11,91%
Jumlah 504.567 429,87 100,00%

Sumber: BPS Kabupaten Pesawaran Dalam Angka 2020

Berdasarkan data dari BPS dalam angka Kabupaten pesawaran, kepadatan


penduduk di Kabupaten Pesawaran tahun 2019 mencapai 378,59 jiwa/km2, untuk
jumlah penduduk terbanyak per tahun 2019 adalah Kecamatan Gedong Tataan
sebanyak 109.395 jiwa diikuti oleh Kecamatan Negeri Katon sebanyak 74.153
jiwa, serta Kecamatan Tigeneneng sebanyak 60.072 jiwa. Kepadatan penduduk di
11 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di
Kecamatan Gedong Tataan dengan kepadatan sebesar 1.127,09 jiwa/km2 dan
terendah di Kecamatan Punduh Pidada sebesar 147,95 jiwa/km2.

3.2 Gambaran Umum Kecamatan Gedongtataan


3.2.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Gedongtataan merupakan ibukota dari Kabupaten Pesawaran
dan juga merupakan pusat pengembangan kawasan agropolitan di kabupaten ini.
Letak geografis Kecamatan Gedongtataan menurut batas wilayah adalah sebagai
berikut:
 Sebelah Utara: Kecamatan Negeri Katon.
 Sebelah Selatan: Kecamatan Way ratai dan Kecamatan Kedondong.
 Sebelah Barat: Kecamatan Way Lima dan Kecamatan Gading Rejo.
 Sebelah Timur: Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung
47

Sumber: Peneliti (diolah menggunakan) ArcGIS, 2020


GAMBAR 3. 2
PETA ADMINISTRASI KECAMATAN GEDONG TATAAN

Sebagian besar wilayah Gedong Tataan merupakan daerah dataran dengan luas
165,2 Km2, kecamatan Gedong Tataan beribukota di Desa Sukaraja. Dalam
administratif Kecamatan Gedong Tataan terbagi menjadi 19 desa atau kelurahan.
Berikut merupakan pembagian wilayah administrastif kecamatan Gedong Tataan
menurut desa atau kelurahan yaitu:
1. Desa Padang Ratu 11. Desa Bagelan
2. Desa Cipadang 12. Desa Kebagusan
3. Desa Pampangan 13. Desa Wiyono
4. Desa Way Layap 14. Desa Taman Sari
5. Desa Sukadadi 15. Desa Bernung
6. Desa Bogor Rejo 16. Desa Sungai Langka
7. Desa Sukaraja 17. Desa Negeri Sakti
8. Desa Gedongtataan 18. Desa Kurungan Nyawa
9. Desa Kutoarjo 19. Desa Sukabanjar
10. Desa Karang Anyar
48

3.2.2 Kondisi Demografi


Sebagian besar wilayah Gedongtataan merupakan daerah dataran dengan
luas 165,2 Km2, kecamatan Gedongtataan beribukota di Desa Sukaraja. Jumlah
penduduk Kecamatan Gedong Tataan adalah sebesar 97.173 jiwa dengan
kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Sukaraja dengan kepadatan sebesar
1886,86/km2.
TABEL III. 3
LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT DESA DI
KECAMATAN GEDONG TATAAN TAHUN 2018

Kepadatan
No Desa/Kelurahan Luas/Km2 Jumlah Penduduk Penduduk
(orang/km2)
1 Padang Ratu 2,80 1861 664,64
2 Cipadang 12,00 6870 527,50
3 Pampangan 7,65 2216 289,67
4 Way Lalap 6,25 3149 503,84
5 Sukadadi 12,00 4739 394,92
6 Bogorejo 10,06 4972 494,23
7 Sukaraja 5,25 9906 1886,86
8 Gedong Tataan 6,60 594 900,61
9 Kutoarjo 10,00 2778 275,05
10 Karang Anyar 10,25 2825 275,61
11 Bagelan 8,80 7229 821,48
12 Kebagusan 10,00 7071 707,10
13 Wiyono 11,00 7718 701,64
14 Tamansari 20,94 5453 260,41
15 Bernung 10,00 4990 499,00
16 Sungai Langka 9,00 5374 597,11
17 Negeri Sakti 4,00 5673 1418,25
18 Kurungan Nyawa 3,50 6158 1759,43
19 Sukabanjar 5,00 2247 449,40
Jumlah 165,20 97173 588,21

Sumber: BPS Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Desa atau Kelurahan di Kecamatan Gedong
Tataan, 2018

Dari tabel diatas mengenai jumlah penduduk, luas wilayah dan kepadatan
pendudukan di Kecamatan Gedongtataan per tahun 2018 dapat diketahui bahwa
Desa Taman Sari merupakan desa yang memiliki luas wilayah terbesar
dibandingkan desa lainnya, sedangkan jumlah dan kepadatan penduduk terbesar
yaitu ada di Desa Sukaraja.
49

3.2.3 Gambaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Pesawaran


Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) mendefiniskan mengenai UMKM
sebagai para pelaku usaha ekonomi yang sering dikategorikan sebagai perusahaan
yang berskala rumah tangga atau kecil, dengan menggunakan alat dan teknologi
yang masih tradisional, dan dikelola secara individu dan sederhana. (Laena,
2010). UMKM memiliki peranan penting bagi perekonomian daerah Provinsi
Lampung, salah satunya yaitu di Kabupaten Pesawaran. Pada tahun 2020
Kabupaten Pesawaran memiliki jumlah UMKM sebesar 3806 usaha.
TABEL III. 4
JUMLAH UMKM MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PESAWARAN
TAHUN 2020

Jumlah UMKM
No Kecamatan
Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018 Th. 2019 Th. 2020

1 Gedong Tataan 285 295 325 325 393

2 Tegineneng 103 103 438 599 599

3 Negeri Katon 154 154 126 126 126

4 Kedondong 190 190 526 572 572

5 Way Lima 80 80 159 194 252

6 Way Khilau 31 83 114 135 144

7 Punduh Pedada 53 179 189 274 301

8 Marga Punduh 18 18 190 437 841

9 Padang Cermin 115 115 125 142 176

10 Teluk Pandan 88 88 122 122 167

11 Way Ratai 64 64 158 158 235

Jumlah 1181 1369 2472 3084 3806

Sumber: Dinas UMKM Kabupaten Pesawaran, 2021

Berdasarkan data dari dinas UMKM Kabupaten Pesawaran pada tahun


2020 terdapat beberapa jumlah UMKM yang tersebar dibeberapa kecamatan,
dimana Kecamatan Marga Punduh merupakan kecamatan terbanyak yang
memiliki usaha UMKM dan Kecamatan Gedong Tataan menempati posisi ketiga
setelah Kecamatan Kedondong dengan jumlah sebesar 393 usaha.
50

3.3 Gambaran Umum Desa Sungai Langka


Sebelumnya wilayah Sungai Langka merupakan areal perkebunan asing
(Belanda), yang dibumihanguskan oleh balatentara pendudukan Jepang pada
tahun 1945. Kemudian pada tahun 1945 mulai dilakukan
pengusahaan/pengelolaan kembali tanah perkebunan tersebut, dan bertindak
sebagai koordinatornya adalah BAPAK SABICHUN sampai dengan tahun 1950.
Dan pada waktu itu Bapak Residen Lampung pada waktu itu Bapak Mr. Gele
Harun ditempatkan salah satu kompi Corps Tjadangan Nasional (CTN) yang
didatangkan dari Jawa Timur, yakni Kompi C dibawah pimpinan Bapak Lettu
Suprapno. Areal yang diserahkan pengelolaannya untuk rombongan Kompi C
CTN ini adalah sebagian dari Areal tanah perkebunan Sungai Langka, dengan
usaha dan kegiatan yang di pimpin oleh Bapak Sadikin dan Danki C Bapak Lettu
Suprapno meliputi:
1. Perkebunan karet dan Kopi
2. Pembuatan dan Pengairan (DAM C) di Way Linti
3. Kolam Pemandian Sungai Langka
4. Pembangunan Perumahan untuk Kompi C
Seiring perkembangan Desa Sungai Langka mengalami Kemajuan Pesat.
Hingga saat ini Desa Sungai Langka terdiri dari 10 Dusun dan masing-masing
dusun dikepalai oleh seorang kepala dusun. Secara topografi Desa Sungai Langka
merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 400-500 Mdpl. Dengan luas
pemerintahan seluas 900 Ha ditambah dengan 350 Ha hutan kemasyarakatan.
Desa Sungai Langka memiliki batas-batas wilayah yaitu:
Tanah desa Sungai Langka adalah jenis tanah Latosol atau tanah yang subur.
Dengan tingkat kesuburan tersebut maka pengelolaannya dimamfaatkan untuk
usaha pertanian/perkebunan. Dan sumber air berasal dari mata air Gunung betung
yang dimanfaatkan masyarakat untuk air minum dengan sistem perpipaan yang
pengelolaannya belum optimal.
a. Potensi Desa Sungai Langka
Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan adalah desa yang subur dan
desa yang banyak menyimpan Potensi baik itu potensi sumber daya alam, potensi
pertanian, industri dan perdagangan yang dapat dikembangkan dalam rangka
51

penunjang pembangunan desa. Potensi-potensi yang terdapat di desa Sungai


Langka Kecamata Gedong Tataan antara lain:
1. Potensi Pertanian
Jenis tanah di desa Sungai Langka adalah jenis tanah Latosol atau tanah yang
subur, oleh sebab itu desa Sungai Langka merupakan desa dengan potensi
pertanian yang sangat baik. Kakao sebagai tanaman pertanian unggulan desa
Sungai Langka. Kakao merupakan komoditas pertanian yang bernilai ekonomi
tinggi. Tanaman yang merupakan bahan baku coklat ini dapat berbuah sepanjang
tahun. Kakao atau Theobroma cacao L merupakan salah satu komoditas
perkebunan yang cocok dengan kultur tanah dan iklim di Indonesia. Ini
dikarenakan kakao merupakan golongan tumbuhan tropis. Produktivitas kakao di
desa Sungai Langka dapat mencapai 125 ton biji kering Kakao dengan harga jual
Rp 20.000/ Kg. hal ini membuat masyarakat desa Sungai Langka memilih untuk
berkebun Kakao.
2. Potensi Peternakan
Desa sungai langka memiliki potensi peternakan yaitu peternakan kambing
etawa, di desa ini banyak dikembangkan peternakan kambing etawa. Oleh karena
itu desa Sungai Langka terkenal sebagai sentra Kambing Peranakan Etawa (PE).
Kambing tersebut dihasilkan dari perkawinan silang antara kambing etawa serta
kambing Jawa. Kambing PE mempunyai ciri fisik dan sifat yang mirip dengan
etawa. Namun memiliki keunggulan yaitu mudah beradaptasi dengan lingkungan,
dan kuantitas daging yang sedikit lebih baik dibanding etawa, sehingga
pemeliharaannya lebih mudah dan cocok untuk Indonesia. Menurutnya jenis
kambing PE memiliki tingkat gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis
kambing rambon.

3.3.1 Kondisi Geografis


Secara topografi, Letak Desa Sungai Langka secara administrasi merupakan
bagian wilayah Kecamatan Gedong Tataan yang memiliki luas wilayah sebesar
900 Ha. Desa Sungai Langka merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian
100-400 M dari atas permukaan laut dengan suhu 150 – 300. Adapun batas-batas
wilayah Desa Sungai Langka adalahsebagai beriku:
52

Sumber:Badan Infomasi Geospasial (diolah menggunakan ArcGIS), 2020


GAMBAR 3. 3
PETA ADMINISTRASI DESA SUNGAI LANGKA

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bernung dan Desa Negeri Sakti
Kecamatan Gedong Tataan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kurungan Nyawa
c. Sebelah Timur berbatasan dengan hutan Kawasan Register 19 Gunung
Betung
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wiyono dan PTPN Way Berulu

3.3.2 Kondisi Demografi


Berdasarkan Permutakhiran Data pada Bulan Desember Tahun 2020 Desa
Sungai Langka memiliki jumlah penduduk sebesar 5920 jiwa yang terdiri dari Laki-
Laki sebesar 2967 jiwa dan Perempuan sebesar 2953 jiwa, dengan jumlah
penduduk tertinggi terletak pada Dusun I dengan jumlah sebesar 874 jiwa. Dengan
rincian sebagai berikut:
53

TABEL III. 5
JUMLAH PENDUDUK DESA SUNGAI LANGKA TAHUN 2020

No Dusun Jumlah KK Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 Dusun 1 260 436 438 874
2 Dusun 2 120 210 213 423
3 Dusun 3 149 255 258 513
4 Dusun 4 130 207 206 413
5 Dusun 5 143 246 245 491
6 Dusun 6 159 281 250 531
7 Dusun 7 189 303 307 610
8 Dusun 8 205 345 381 726
9 Dusun 9 159 276 264 540
10 Dusun 10 230 408 391 799
Jumlah 1744 2967 2953 5920
Sumber: Laporan Kependudukan Desa Sungai Langka Tahun 2020

Jumlah penduduk Desa Sungai Langka di dominasi oleh rentang umur 20 tahun
keatas, dengan jumlah 2518 jiwa, lalu penduduk rentan usia 13-20 tahun memiliki
jumlah sebesar 1182 jiwa, sedangkan untuk penduduk rentang usia 5-13 tahun
memiliki jumlah sebesar 1085 jiwa dan penduduk dengan rentang usia 0-5 tahun
memiliki jumlah sebesar 487 jiwa. Dengan rincian sebagai berikut:

TABEL III. 6
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA DI DESA SUNGAI LANGKA

Nama Dusun USIA 0 – 5 USIA 5 – 13 Usia 13 - 20 Usia 20 – keatas


Dusun I 7 13 2 4
Dusun II 39 8
7 16 23
Dusun III 38 10
5 17 21
1 8
Dusun IV 42 7
6 1
1 10
1
Dusun V 32 8
6 1
1 19
6 9
Dusun VI 34 10
5 1
1 28
7 1
Dusun VII 32 14
4 1
0 24
6 2
Dusun VIII 85 13
7 1
3 24
5 7
Dusun IX 56 9
9 49 27
1 5
Dusun X 55 8
4 8 32
60 0
Jumlah 44 1.08 1.1 25
5 3 20
8 5 82 18
3
Sumber:Profil Desa Sungai Langka, 2020
7
Selanjutnya jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Desa
Sungai Langka didapatkan bahwa rata-rata masyarakat di Desa Sungai Langka
54

memiliki pekerjaan sebagai petani dilihat dari jumlah mata pencaharian petani
yang paling tinggi dan diposisi kedua yaitu buruh yang berjumlah 340 orang.

TABEL III. 7
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN

No Nama Dusun Petani Buruh PNS Wiraswasta TNI/POLRI Lain-Lain


1 Dusun I 84 100 4 4 3 35
2 Dusun II 65 20 7 1 - 5
3 Dusun III 65 45 3 3 - 10
4 Dusun IV 80 11 4 3 2 4
5 Dusun V 95 10 2 3 1 12
6 Dusun VI 96 19 2 3 2 13
7 Dusun VII 95 10 2 2 2 3
8 Dusun VIII 98 35 3 4 3 10
9 Dusun IX 85 20 2 3 3 11
10 Dusun X 70 70 2 2 1 25
Jumlah 833 340 31 28 17 128

Sumber: Rencana Jangka Menengah Desa Sungai Langka Tahun 2016-2021

3.4 Gambaran Agropolitan dan Agroindustri di Desa Sungai Langka


Pemerintah Kabupaten Pesawaran, mengeluarkan peraturan daerah terkait
Pengembangan Kawasan Agropolitan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Pesawaran Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk
Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pesawaran. Agropolitan
merupakan kota pertanian yang tumbuh dan berkembang dengan adanya sistem
dan usaha agribisnis yang mampu melayani dan mendorong kegiatan
pembangunan pertanian. Dalam pengembangan kawasan agropolitan di
Kecamatan di Gedong Tataan berdasarkan SK Bupati Pesawaran No:
299/IV.05/HK/2017 pengembangan kawasan agropolitan salah satunya dilakukan
di Desa Sungai Langka, berdasarkan peta tersebut terdapat empat kluster
pengembangan dengan potensi pengembangan sebagai:
a. Pusat Atraksi Wisata
b. Pusat Budidaya Kakao
c. Pusat Bisnis
d. Pusat Kuliner Oleh-Oleh
55

Sumber: Bappeda Kabupaten Pesawaran, 2017


GAMBAR 3. 4
PETA KLASTER PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN
DESA SUNGAI LANGKA

Agroindustri merupakan salah satu alternatif pengembangan ekonomi


pedesaan. Agroindustri ini mampu meningkatkan pendapatan para pelaku
agribisnis,menyerap tenagakerja, meningkatkan perolehan devisa, dan mendorong
munculnya industri yang lain (Soekartawi, 2001). Salah satu agroindustri skala
rumah tangga yang cukup berkembang di Desa Sungai Langka adalah industri
miniatur mobil-mobilan dan industri keripik, industri ini cukup menjanjikan,
karena dapat menambah penghasilan keluarga dan mencukupi kebutuhan,
menampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Masyarakat Desa Sungai Langka khususnya industri miniatur mobil-mobilan dan
keripik terus berusaha menjalankan industri dengan harapan usaha ini dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan agroindustri ini memiliki potensi untuk
dikembangkan.

a. Agroindustri Keripik b. Agroindustri Miniatur Mobil-Mobilan

GAMBAR 3. 5
KEGIATAN AGROINDUSTRI DI DESA SUNGAI LANGKA

Anda mungkin juga menyukai