Anda di halaman 1dari 209

BAB I

PENDAHULUAN

A. SEJARAH PUSKESMAS
Puskesmas Karangpawitan berdiri sejak tahun 1968 yang pada awalnya merupaka
Balai Pengobatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
Kecamatan Karangpawitan. Terletak di Jl.Karangpawitan Kecamatan Karangpawitan
Wilayah kerja mencakup 20 Desa sampai dengan tahun 1994. Sejak tahun 1960 Puskesmas
Karangpawitan menjadi Puskesmas
Pada tahun 1996 terjadi perubahan wilayah kerja karena adanya peningkatan status
Pustu Lengkongjaya menjadi Puskesmas induk sehingga wilayah kerja Puskesmas
Karangpawitan menjadi 10 desa.
Puskesmas Karangpawitan mempunyai Visi dan Misi.
Visi lama dari PuskesmasKarangpawitan adalah sebagai berikut :
Penggerak Pembangunan kesehatan terdepan dalam mewujudkan tercapainya
Kecamatan sehat
Visi UPTD Puskesmas Karangpawitan Garut yang Baru :
Terwujudnya UPTD Puskesmas Karangpawitan yang"BERSAHABAT (Bersih, Sehat,
Aman, dan Bermartabat) guna mendukung akselerasi pembangunan kesehatan tahun
2018 .

Visi tersebut bertujuan untuk merubah sikap petugas yang berati lebih siap, lebih
melayani dengan hati, lebih profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat sehingga dapat mendukung terhadap tercapainya Indeks Pembangunan
Manusia

Misi UPTD Puskesmas Karangpawitan Garut:

a. Melaksanakan Pelayanan dengan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun )


b. Melaksanakan PHBS tatanan umum di Puskesmas
c. Meningkatkan Kerjasama lintas program dan lintas sector
d. Menumbuhkan persaingan yang positif
e. Menciptakan suasana yang kondusif dan inovatif
f. Melaksanakan advokasi dan konsolidasi dengan tingkat atas
g. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP
h. Mengembangkan menejemen pelayanan kesehatan yang inovatif
Latar belakang penetapan misi di atas adalah :

a. Aplikasi pelayanan prima guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat


b. Terciptanya puskesmas yang bersih, rapih dan tatanan yang nyaman.
1
c. Terjalin kerjasama yang harmonis, saling mendukung antar program guna
memaksimalkan cakupan program dan pelayanan
d. Memberikan kesempatan kepada seluruh petugas untuk bersaing secara positif,
saling melengkapi dan menerima kritik yang membangun
e. Menjaga suasana kerja yang nyaman dan saling mendukung guna menumbuhkan
tanggungjawab bersama
f. Menciptakan kerjasama yang positif, guna meningkatkan dukungan terhadap
kegiatan puskesmas terutama pelayanan pada masyarakat
g. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar
h. Mendukung proses pelayanan secara terarah dalam perencanaan, pengendalian
dan pengawasan

Motto UPTD Puskesmas Karangpawitan Garut adalah :


Motto :

PUSKESMAS KARANGPAWITAN PASTI BISA

P : Pahami Tupoksi B : Berkarya


A : Amanah I : Ilmu
S : Semagat S : Senang
T : Transparan A : Aman
I : Inovatif

B. Data Geografi
Puskesmas Karangpawitan berada diwilayah kerja kecamatan karangpawitan
yang merupakan kecamatan terdekat dengan ibu kota Kabupaten Garut ( 7 km )
dengan luas wilayah kerja 28 km yang terdiri dari 60 % pegunungan, 40 % dataran
dan ketinggian 715 m dari permukaan laut. Wilayah kerja terdiri dari 5 desa yaitu :
Desa Karangpawitan, Situgede, Sindanggalih, Cimurah, Situsari, Karangsari,
Sindangpalay, Situsaur, Situjaya, Sindangpalay.
a. Batas wilayah kerja Puskesmas Karangsapawitan :
Sebelah Utara : Puskesmas Banyuresmi

Sebelah Selatan : Puskesmas Kab.Tasikmalaya

Sebelah Timur : Puskesmas Wanaraja

Sebelah Barat : Desa Godog wil.PKM Cempaka

2
C. DATA DEMOGRAFI
Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Karangpawitan Kab. Garut

Jarak Rata-rata waktu


Luas terjauh dari tempuh dari
Jumlah Kelurahan/Desa
No Nama Desa Wilayah Kelurahan/
RT/RW ke Puskesmas
(Km2) Desa ke
Puskesmas Roda 2 Roda 4

1. Karangpawitan 1.89 Km 12 4 Km 20 Mnt 25 Mnt

2. Situgede 3.20 Km 12 6 Km 30 Mnt 35 Mnt

3. Sindanggalih 4.83 Km 14 5 Km 25 Mnt 30 Mnt

4. Cimurah 1.90 Km 11 4 Km 20 Mnt 25 Mnt

5. Situsari 0.86 Km 6 3 Km 15 Mnt 20 Mnt

6. Karangsari 2.21 Km 8 4 Km 20 Mnt 25 Mnt

7 Sindangpalay 1.12 Km 12 6 Km 30 Mnt 35 Mnt

8 Situsaeur 0.81 Km 11 3 Km 15 Mnt 20 Mnt

9 Situjaya 0.71 Km 8 3 Km 15 Mnt 20 Mnt

10 Sindanglaya 1.49 Km 10 4 Km 20 Mnt 25 Mnt

Jumlah 104 - - -

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karangpawitan pada tahun 2013 tercatat 50.783 jiwa,
sedangkan pada akhir tahun 2014hasil pendataan penduduk menjadi 54.415 jiwa. Sehingga
dapat diketahui bahwa pertambahan penduduk mengalami peningkatan sekitar 7 %.

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN


PUSKESMAS KARANGPAWITAN TAHUN 2015

NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN


1. Karangpawitan 4105 3844
2. Situgede 2937 2555
3. Sindanggalih 3935 3792
4. Cimurah 4799 2355
5. Situsari 1652 1718
6. Karangsari 1979 1827
7 Sindangpalay 2811 2846
8 Situsaeur 2616 2780
9 Situjaya 1834 1798
10 Sindanglaya 2240 1992
JUMLAH TOTAL 28.908 25.507

3
b. Sosial Ekonomi
1. Penduduk Miskin
Jumlah kuota penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas
Karangpawitan yang berdasarkan data dari Kecamatan pada tahun 2014 adalah
18.709 jiwa atau 34,38 % dari jumlah penduduk.

GRAFIK 1
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGPAWITAN 2013

Situjaya, 1093 Sindanglaya, 1333 Karangpawitan,


3132

Situsaeur, 1988
Sindangpalay, Situgede, 2421
1848

Sindanggalih,
1675
Karangsari, 1428

Tingkat Pendidikan Cimurah, 1931


GRAFIK 2 Situsari, 1470
PERSENTASE PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS
MENURUT IJAZAH YANG DIMILIKI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGPAWITAN GARUT
TAHUN 2014

Jenis ijasah %

Tidak / Belum Pernah Sekolah 52,08


Tidak / Belum Tamat SD 1,8
SD / MI / Sederajat 18,43
SLTP /MTs /Sederajat / Kejuruan 13,83
SLTA / Sederajat 11,72
AK / Diploma /Universitas 2,14
Jumlah 100

Tidak/Belum Pernah Solah


3%
Universitas ( S1) Tidak/Belum Tamat SD
5% 33%
DIII (Diploma) 0%
4%
SLTA
30%

SD/MI Sederajat
SLTP 0%
25%

Sumber: Kecamatan Karangpawitan 2013


4
c. Layanan Yang Ada di Puskesmas Karangpawitan

Produk layanan yang dilaksanakan diPuskesmas Karangpawitan adalah upaya


kesehatan yang terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan,yaitu :

a. KIA/ KB

b. Imunisasi

c. Gizi

d. Promkes

e. Kesling

f. Pengobatan/ BP

Upaya kesehatan pengembangan antara lain:

g. Surveylance

h. Penyakit Jiwa

i. Penyakit Mata

j. UKS

k. Ispa dan Diare.

Upaya Kesehatan Inovatif antara lain :

l. Posbindu

m. Pusling

n. Batra ( Pengobatan Tradisional )

d. Kondisi Kinerja.

Kondisi Kinerja Puskesmas Karangpawitan terdiri dari

o. Kondisi Layanan

Adapun kondisi layanan yang kami analisa mulai dari tahun 2012 s/d 2014

Dengan gambaran hasil cakupan dalam tiga tahun terakhir adalah


sebagai berikut,(tahun 2011-2014):

5
1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Ibu
Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Karangpawitan adalah :
p. Tahun 2011 : 4 Orang
q. Tahun 2012 : 1 Orang
r. Tahun 2013 : 3 Kasus
s. Tahun 2014 : 8 Kasus ( 3 kasus Eklamsi, 1 Infeksi PP, 4
Pendarahan )
b. Angka Kematian Bayi
Kasus Kematian Bayi di Puskesmas Karangpawitan adalah :
- Tahun 2011 : Kasus
- Tahun 2012 : Kasus
- Tahun 2013 : 6 Kasus
- TAHUN 2014 : 11 Kasus

e. Angka Kesakitan (Morbiditas)

a. Pola 10 Penyakit Terbesar

Dari sumber catatan ditemukan bahwa penyakit ISPA tetap


menempati urutan 1 pola 10 penyakit terbesar selama 4 tahun terakhir ini.
Disusul dengan penyakit . Penyakit lain yang tetap bertahan di peringkat 10
penyakir terbesar adalah : Gasteritis, Rhematoid, Darmatitis, Hipertensi,
Gangguan Telinga, Gangguan Mata, Typoid, CHF, Diabetes Melitus. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penyakit yang ada merupakan penyakit
menular berbasis lingkungan di samping penyakit degeneratif yang banyak
menyerang usia lanjut yang semakin lama semakin meningkat.

b. Penyakit Menular

Penyakit menular yang menjadi sorotan selama periode 2011


adalah DBD, diare, Cikungunya, TBC paru, pneumonia.
Demam Berdarah Dengue
Berikut ini adalah grafik penyakit DBD dipuskesmas
Karangpawiatan dari Tahun 2011 s/d 2014 Berikut ini penyakit DBD
dipuskesmas Karangpawitan dari Tahun 2011 s/d 2014
- Tahun 2011 : 4 Kasus
- Tahun 2012 : 8 Kasus
6
- Tahun 2013 : 6 Kasus
- Tahun 2014 : 20 Kasus

Chikungunya

Penyakit Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh


nyamuk
Data Penyakit Chikungunya di Puskesmas Karangpawitan adalah :
- Tahun 2011 : 40 Kasus
- Tahun 2012 : 30 Kasus
- Tahun 2013 : 70 Kasus
- Tahun 2014 : 60 Kasus
Dari data diatas dapat kita lihat telah terjadi kejadian secara
fluktuatif kasus chikungunya setiap tahunnya.

c. Penyakit Menular Langsung.


HIV dan AIDS
Sejak Tahun 2011 s/d 2014 belum pernah ditemukan penderita
yang posif menderita HIV dan AIDS.
Pneumonia
Penemuan Kasus Penyaki Pneumonia Ringan di Puskesmas
Karangpawitan dari Tahun 2011 s/d 2014 adalah
t. Tahun 2011 : 52 Kasus
u. Tahun 2012 : 42 Kasus
v. Tahun 2013 : 85 Kasus
w. Tahun 2014 : 95 Kasus
Penyakit Tidak menular

Penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di wilayah kerja


puskesmas Karangpawitan adalah hipertensi, penyakit gigi dan mulut, dan
penyakit sistem otot dan jaringan ikat.

7
D. Jumlah peserta jaminan kesehatan.

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Karangpawitan Kecamatan


Karangpawitan adalah 16.192 jiwa atau 22,4 % adalah penduduk miskin yaitu kurang
lebi 22 ribu Jiwa, sedangkan yang terjamin kesehatannya melalui ansuransi kesehatan
(jamkesmas) adalah 16.192 jiwa, berarti masih ada masyarakat miskin yang belum
memiliki jaminan kesehatan.
Secara khusus pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas dikembangkan
dengan adanya program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), hasil cakupan
pelayanan bagi masyarakat miskin di Puskesmas terus meningkat terutama sejak tahun
2008 dengan berkembanganya asuransi jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin oleh
Pemerintah. Hal ini dilihat dari jumlah kunjungan pasien miskin yang dilayani serta
pembiayaan pelayanan sejak tahun 2008. Setiap bulannya sejak tahun 2011 sampai
dengan 2014 terjadi peningkatan rata-rata layanan pasien miskin sebesar 4% .

Suatu rencana yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai bahan
evaluasi untuk proyeksi cakupan program. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan bisnis
terhadap kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada Puskesmas
Karangpawitan maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan eksternal.

8
BAB II
9 DOKUMEN PENILAIAN

1. VISI, MISI, MOTTO DAN MAKLUMAT PELAYANAN

VISI UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN

Terwujudnya UPTD Puskesmas Karangpawitan yang"BERSAHABAT (Bersih, Sehat,


Aman, dan Bermartabat) guna mendukung akselerasi pembangunan kesehatan tahun
2018 .

Visi tersebut bertujuan untuk merubah sikap petugas yang berati lebih siap, lebih
melayani dengan hati, lebih profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat sehingga dapat mendukung terhadap tercapainya Indeks Pembangunan
Manusia.

MISI UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN

i. Melaksanakan Pelayanan dengan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun )


j. Melaksanakan PHBS tatanan umum di Puskesmas
k. Meningkatkan Kerjasama lintas program dan lintas sector
l. Menumbuhkan persaingan yang positif
m. Menciptakan suasana yang kondusif dan inovatif
n. Melaksanakan advokasi dan konsolidasi dengan tingkat atas
o. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP
p. Mengembangkan menejemen pelayanan kesehatan yang inovatif

Latar belakang penetapan misi di atas adalah :

i. Aplikasi pelayanan prima guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat


j. Terciptanya puskesmas yang bersih, rapih dan tatanan yang nyaman.
k. Terjalin kerjasama yang harmonis, saling mendukung antar program guna
memaksimalkan cakupan program dan pelayanan
l. Memberikan kesempatan kepada seluruh petugas untuk bersaing secara positif,
saling melengkapi dan menerima kritik yang membangun
m. Menjaga suasana kerja yang nyaman dan saling mendukung guna menumbuhkan
tanggungjawab bersama
n. Menciptakan kerjasama yang positif, guna meningkatkan dukungan terhadap
kegiatan puskesmas terutama pelayanan pada masyarakat
o. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai standar
9
p. Mendukung proses pelayanan secara terarah dalam perencanaan, pengendalian
dan pengawasan

Motto UPTD Puskesmas Karangpawitan Garut adalah :


Motto :

PUSKESMAS KARANGPAWITAN PASTI BISA

P : Pahami Tupoksi B : Berkarya


A : Amanah I : Ilmu
S : Semagat S : Senang
T : Transparan A : Aman
I : Inovatif

MAKLUMAT PELAYANAN
UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN

DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP


MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI STANDART
PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN DAN APABILA
KAMI TIDAK MENEPATI JANJI LAYANAN (MEMBERIKAN
PELAYANAN SECARA PROFESIONAL DAN SEPENUH HATI)
TEGURLAH DAN LAPORKAN KE UNIT PENGADUAN.

10
RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN PUSKESMAS KARANGPAWITAN
TAHUN 2015 2018
Sumber Penanggung
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Biaya
Dana Jawab
Budayakan SDM a. Agar seluruh karyawan hafal Seluruh Januari Puskesmas - - Kepala
Karywan Puskemas dan faham tentang Visi dan Karyawan Maret 2015 Karangpawitan Puskesmas
dengan Visi dan Misi Misi Puskesmas Puskesmas
Puskesmas : b. Agar seluruh karyawan dapat
1. Mensosialisaikan mengaplikasikan dalam
1. 2. Penempelan di tempat program kerjanya masing-
strategis dan mudah masing
dibaca c. Agar terbiasa dengan
3. Memberikan tes pelayanan 5 S (Senyum,
karyawan setiap Salam,Sapa, Sopan dan
Lokbul Santun)
a. Meningkatkan ras memiliki Seluruh Januari Puskesmas Swadaya Kepala
Mengumpulkan Bunga karyawan dan tanggung Karyawan Maret 2015 Karangpawitan Karyawan Puskesmas
2. dalam Pot untuk di jawab untuk membuat Puskesmas
Puskesmas penghijauan serta keasrian
Puskesmas
a. Agar pelayanan berjalan Kepala Unit Januari Puskesmas - Kepala
tertib aman dan lancar Maret 2015 Karangpawitan Puskesmas
b. Agar kenyamanan, dan masing-
kebersiahan dan ketertiban masing
Buat Jadwal Piket Harian
3. tiap ruangan terjaga Program
( Jaga dan Kebersihan )
c. Meningkatkan mutu
pelayanan

4. Rapat Bulanan ( Lokbul) a. Meningkatkan silaturahmi Seluruh januari- Auka BOK APBD Kepala

11
dan Staff Meeting dan kerjasama lintas program Karyawan Desember Puskesmas Puskesmas
b. Mengevaluasi Cakupan Puskesmas ( setiap Karangpawitan
Program bersama-sama Bulan )
c. Menganalisa dan
merencanakankegiatan
program bersama-sama
d. Agar permasalah program
dan lainnya segera dapat
diatasi
e. Menumbuhkan inovatif dan
persaingan yang positif antar
program dan penanggung
jawab program.
a. Agar pelayanan berjalan Semua Unit Januari Puskesmas JKN APBD Kepala
lancar Maret 2015 Karangpawitan Puskesmas
Melengkapi sarana dan
b. Meningkatkan pelayanan & Pelaksana
5. prasarana pelayanan di
sesuai dengan SPM Bag. Tata
semua unit.
c. Meningkatkan Mutu Kelola
pelayanan Puskesmas
a. Agar pelayanan berjalan Seluruh Unit Januari Puskesmas Puskesmas JKN Kepala
lancar Puskesmas Maret 2015 Karangpawitan Karangpawita Puskesmas
b. Meningkatkan pelayanan Karangpawit n & Pelaksana
sesuai dengan SPM an Bagian SPM
Melengkapi Standar c. Meningkatkan Mutu BLUD PKM
Pelayanan dan Standar pelayanan Puskesmas
6.
Pelayanan Operasional d. Pertanggung jawaban
Prosedur pelayanan sesuai dengan PP
No. 65 th. 2005 ( Lembaran
Neg. R.I th 2005 No.150 )
tentang Standar Pelayanan
Minimal.
7. Melaksanakan Loka Karya a. Penyampaian dan Sosialisai Lintas Sektor Setiap 3 Aula Desa Puskesmas BOK Kepala

12
Mini ( LOKMIN ) Program Puskesmas ( Kades, TP- bulan satu Karangpawitan Karangpawita Puskesmas&
b. Penyampaian hasil cakupan PKK, dan kali dan n Pelaksana
Program Kecamatan, Sindanggalih Penanggung
c. Evaluasi dan kesepakatan Toma, Toga jawab
bersama Rencana Tindak dan Muspika) Program
Lanjut Kegiatan utnuk
mencapai Target.
d. Meningkatkan kerjasama
dengan Lintas Sektor dan
meningkatkan manajemen
Puskesmas
a. Kerja sesuai dengan jadwal seluruh Januari- Sesuai Puskesmas BOK Kepala
perencanaan yang dibuat Program Desember Perencanaan Karangpawita Puskesmas&
b. Meningkatkan hasil cakupan Puskesmas 2015 n Pelaksana
Melaksanakan Kegiatan
c. Merupakan aplikasi Karangpawit sweluruh
8. Puskesmas sesuai masing-
akreditasi penilaian an Unit
masing Program.
Puskesmas dengan Stndar
minimal

a. Meningkatkan Pencatatan TU dan Januari- Sesuai Unit - Puskesmas Kepala


b. Memudahkan dan Administrasi Desember Masing- Puskesmas&
melancarkan TU dan Umum 2015 masing Pelaksana
Pembenahan Administrasi Administrasi TU/UP
9. TU, Bendahara dan c. Memudahkan pemantauan
Umum keuangan
d. Meningkatkan tanggung
jawab pemegang
Administrasi dan TU
a. Mendukung kesiapan Seluruh 1 X mulai menyesuaikan - Puskesmas Kepala
Penyiapan Kesiapn SDM
karyawan dan motivasi kerja Karyawan Desember Puskesmas&
10. Karyawan
b. Mendukung proses 2015 Pelaksana
- Out Bond/Refreshing
pelayanan secara terarah Panitia

13
dalam perencanaan,
pengendalian dan
pengawasan
c. Menciptakan kerjasama yang
positif, guna mendukung
peningkatan pelayanan pada
masyarakat
a. Mengevaluasi hasil Pelanggan Januari- Puskesmas - - Kepala
pelayanan Publik Puskesmas Desember Karangpawitan Puskesmas
b. Mengetahui tingkat kepuasan (setiap
pelanggan/masyarakat tahun 2 X)
c. Mengetahui kekurangan dan mulai tahun
Penilaian Indeks
kelebihan pelayanan sesuai 2015
11. Kepuasan Masyarakat
point-point dalam penilaian
(IKM)
IKM
d. Meningkatkan motivasi kerja
dan tanggung jawab
e. Meningkatkan mutu
pelayanan di semua unit
a. Meningkatkan pelayanan di Bendahara Januari Puskesmas - JKN
melengkapi sarana dan
luar gedung sesuai dengan PKM 2016 Karangpawitan
prasarana pelayanan untuk
MOU
luar gedung ( sarana
b. Meningkatkan Income
12. Laboratorium,
Puskesmas
pemeriksaan kesehatan)
c. Meningkatkan kekaring
dan pelaksanaan kegiatan
pelayanan Kesehatan
sesuai dengan jadwal
a. Menjaring pelanggan baru Bendahara Januari-Juni Puskesmas - JKN
b. Meningkatkan pelayanan JKN PKM 2016 Karangpawitan
Melengkapi sarana rawat
13. c. Meningkatkan income
pelayanan 24 jam
Puskesmas

14
a. Melancarkan pelayanan Tata Kelola Januari Puskesmas - JKN
b. Meningkatkan PKM 2016 Karangpawitan
tanggungjawab seluruh SDM
meningkatkan Tata Kelola c. Meningkatkan kesejahteraan
14.
Puskesmas d. Melaksanakan manajemen
PKM sesuai Kepmenkes
No.75 Tahun 2014

15
2. STANDAR PELAYANAN

PELAYANAN DALAM GEDUNG

I. Jenis Pelayanan : LOKET

Pendaftaran pengunjung dengan membawa tanda pengenal / kartu berobat /


ASKES / JAMKESMAS saat berkunjung pada pelayanan kami

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Kunjungan pertama kali membawa indentitas (KTP / SIM
Pelayanan / Kartu pelajar) dan selanjutnya mengisi formulir family folder
untuk mendapatkan Kartu Tanda Peserta

Kartu Tanda Peserta harus dibawa untuk kunjungan


berikutnya.

Pengguna layanan ASKES harus membawa Kartu


ASKES yang masih berlaku.

Pengguna layanan Maskin harus membawa kartu


JAMKESMAS
3. Sistem, Penderita harus datang sendiri / dengan
mekanisme, pendamping
dan prosedur
Membawa indentitas / Identitas jelas

Melalui Loket , Ikuti nomor antrian kecuali kasus


kegawat daruratan bisa langsung ke poli umum.

Bagi pasien JAMKESMAS menandatangani Bukti


Kunjungan Pasien

Setelah didaftar, dengan membawa Kartu Rawat Jalan /


Kartu Ibu / Kartu Anak untuk dibawa ke Poli Umum, Poli Gigi,
dan KIA.
4. Jangka waktu Jangka waktu penyelesaian pelayanan tiap pengunjung 3
penyelesaian menit (kunjungan baru).

Jangka waktu penyelesaian pelayanan tiap pengunjung 1


menit (kunjungan lama).
5. Biaya / tarif Sesuai Peraturan Bersama Menteri Kesehatan RI
nomor 138/MENKES/PB/II/2009 dan Menteri Dalam negeri RI
nomor 12 tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan
Bagi Peserta PT. ASKES (Persero) dan anggota Keluarganya di
Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan RS Daerah. Maka
pasien ASKES bebas biaya

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor 125/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman
16
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Maka
pasien JAMKESMAS bebas biaya

Sesuai Peraturan Bupati GARUT Nomor 12 Tahun


2011, tentang Retribusi Jasa Umum (Bab IV Retribusi Pelayanan
Kesehatan) maka kunjungan umum bebas biaya untuk peserta
JPKMB (sesuai jenis pelayanan kesehatan rawat jalan yang
tidak bayar / dijamin program JPKMB)
6. Produk Membawa kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu anak, yang
pelayanan selanjutnya dibawa ke masing-masing tempat pelayanan (Poli
Umum,KIA,Poli gigi)
7. Sarana, Seperangkat Komputer
prasarana,
dan / atau Lemari arsip
fasilitas
Meja pendaftaran

Nomer antrian

Buku regester

Kipas angin

Kartu pasien

Status pasien

Family folder

Luas 2 x 5 m

Ruang tunggu

TV hiburan

VCD Penyuluhan

Media Informasi Kesehatan


8. Kompetensi Pengetahuan :
Pelaksanan
o Pendidikan SMA

Keahlian dan Ketrampilan :

o Bisa mengoperasikan komputer

Pengalaman :

o 2 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:

Kepala Puskesmas dengan Kala Karya yang


dilakukan tiap bulan

Koordinator QA dengan checklist QA yang dilakukan


17
tiap bulan

Waskat / Sidak secara periodik dan insidentil


10. Penanganan 1. Cara pengaduan:
pengaduan ,
saran, dan Penderita/ keluarga / masyarakat silahkan mengadu dengan cara:
masukan
Datang langsung kePuskesmas Karangpawitan
dan menemui : dr. Hj.Nurhayati

Kirim surat ke alamat Koordinator Puskesmas


Karangpawitan

Jln. KarangpawitanGARUT

(Lewat Pos / Kotak pengaduan)

Email :
puskesmasKarangpawitan_garut@yahoo.co.id

Mengisi pada buku pengaduan di meja


informasi pada jam kerja

Lewat Telpon dengan nomor Telpon:

o Puskesmas Karangpawitan :
(0262)2247536

11. Jumlah 1 orang


pelaksana
12. Jaminan Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian layanan
pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan, kode etik dan janji
layanan.

Puskesmas Karangpawitan saat ini sudah mempunyai SOP di


masing masing ruangan sesuai dengan jenis layanan.( dokumen
pendukung)
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
keamanan komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan
dan resiko keragu-raguan
keselamatan
pelayanan Seluruh pemberi layanan yang ada di Puskesmas Karangpawitan
sudah sesuai dengan kompetensinya

Dengan MAKLUMAT PELAYANAN

MAKLUMAT PELAYANAN

DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP


MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI
STANDART PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN
DAN APABILA TIDAK MENEPATI JANJI LAYANAN
(MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA PROFESIONAL
DAN SEPENUH HATI) TEGURLAH DAN LAPORKAN KE
18
UNIT PENGADUAN.
14. Evaluasi IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat) oleh Tim
kinerja Independen
pelaksana
LBH (Laskar Bina Husada) sebagai Badan Penyantun
Puskesmas dengan fungsi pengontrol dalam rangka transparansi
dan akuntabilitas penyelenggaraan upaya kesehatan Puskesmas

Puskesmas : Dengan diadakannya Lokakarya mini


tiap bulan

PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Tercapainya tingkat


kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/ kota

19
II. Jenis Pelayanan : Balai Pengobatan / Poli Umum

Pelayanan yang professional dengan standart operating prosedur dan


pengobatan rasional dengan standart Quality Assurance dan WHO, akan
mendapatkan ketepatan untuk anamnesa, diagnosa dan pemberian terapi. Kami
melayani

Pemeriksaan dan Pengobatan Pasien

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Membawa Kartu Rawat Jalan dari loket
Pelayanan
Bagi pasien ASKES membawa Kartu ASKES

Bagi pasien maskin membawa


Kartu JAMKESMAS
3. Sistem, Penderita harus datang sendiri / dengan pendamping
mekanisme,
dan prosedur Dilakukan anamnesa kepada pasien

Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Dilakukan tindakan apabila diperlukan

Diberikan resep obat sesuai


diagnosa
4. Jangka waktu Lama pelayanan 7 menit
penyelesaian
5. Biaya / tarif Sesuai Peraturan Bersama Menteri Kesehatan RI
nomor 138/MENKES/PB/II/2009 dan Menteri Dalam negeri RI
nomor 12 tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan
Kesehatan Bagi Peserta PT. ASKES (Persero) dan anggota
Keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan RS
Daerah. Maka pasien ASKES bebas biaya

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor 125/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Maka
pasien JAMKESMAS bebas biaya

Sesuai Peraturan Bupati GARUT Nomor 12 Tahun


2011, tentang Retribusi Jasa Umum (Bab IV Retribusi Pelayanan
Kesehatan) maka kunjungan umum bebas biaya untuk peserta
JPKMB (sesuai jenis pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak
bayar / dijamin program JPKMB)
6. Produk Mendapatkan pemeriksaan dan penjelasan tentang penyakit
pelayanan
Mendapatkan tindakan yang diperlukan

Mendapatkan resep sesuai diagnosa

Mendapatkan rujukan apabila diperlukan


7. Sarana, Tensimeter dan Stetoscope.
prasarana,
20
dan / atau Obat obatan emergensi dan pendukungnya.
fasilitas
Obat obatan injeksi tertentu , Alkohol , Kapas , Kasa
Seteril.

Spuit Disposibel ( 1 ml, 3m1, 5m1 dan 10 ml).

Protap penyakit dan Prosedur penangan Shock Anafilaktik.

Thermometer, Senter.

Reflex Hammer.

Oksigen

Paket alat-alat tindakan.

Kayu blok setinggi 15 Cm.

Timbangan dewasa.

Pengukur tinggi badan

Snellen card

Stirisator

Poster

Luas ruangan 5 x 5 m2

Tempat tidur lengkap

Meja kursi

Lemari instrumen

Ruang tunggu

TV hiburan

VCD Penyuluhan

Media Informasi Kesehatan


8. Kompetensi Pengetahuan
Pelaksanan
Dokter Umum

Sarjana Keperawatan

Perawat SPK

Keahlian dan Ketrampilan

Sesuai Profesi dan Kompetensi

21
Pengalaman

> 5 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:

Kepala Puskesmas dengan Kala Karya yang dilakukan tiap bulan

Koordinator QA dengan checklist QA yang dilakukan tiap bulan

Waskat / Sidak secara periodik dan insidentil


10. Penanganan 1. Cara pengaduan:
pengaduan,
saran, dan Penderita/ keluarga / masyarakat silahkan mengadu dengan cara:
masukan
Datang langsung ke Puskesmas Karangpawitan
dan menemui :

Kirim surat ke alamat Koordinator Puskesmas


Karangpawitan

Jln. KarangpawitanGARUT

(Lewat Pos / Kotak pengaduan)

Email : puskesmas_Karangpawitan@yahoo.com

Mengisi pada buku pengaduandi meja


informasi pada jam kerja

Lewat Telpon dengan nomor Telpon:H.ASEP


SOBUR

o Puskesmas Karangpawitan : (0262)


2247536
11. Jumlah Dokter Umum : 1 orang
pelaksana
Sarjana Keperawatan : 4 orang

Perawat SPK : 1 orang


12. Jaminan Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian layanan
pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan, kode etik dan janji
layanan.

Puskesmas Karangpawitan saat ini sudah mempunyai SOP di


masing masing ruangan sesuai dengan jenis layanan.( dokumen
pendukung)
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
keamanan komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan
dan resiko keragu-raguan
keselamatan
pelayanan Seluruh pemberi layanan yang ada di Puskesmas Karangpawitan
sudah sesuai dengan kompetensinya

22
Dengan MAKLUMAT PELAYANAN

MAKLUMAT PELAYANAN

DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP


MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI
STANDART PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN
DAN APABILA TIDAK MENEPATI JANJI LAYANAN
(MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA PROFESIONAL
DAN SEPENUH HATI) TEGURLAH DAN LAPORKAN KE
UNIT PENGADUAN.

14. Evaluasi IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat) oleh Tim Independen


kinerja
pelaksana Puskesmas : Dengan diadakannya Lokakarya mini tiap bulan

PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Tercapainya tingkat kinerja


Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/ kota

23
III. Jenis Pelayanan :KIA dan KB

Pelayanan kesehatan yang dilayani meliputi pemeriksaan ibu hamil,


imunisasi dasar lengkap dan imunisasi untuk catin, pertolongan
persalinan dan KB

Pemeriksaan Ibu Hamil

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Bagi pasien ASKES membawa Kartu ASKES
Pelayanan
Bagi pasien maskin membawa Kartu JAMKESMAS

Membawa Kartu Ibu bagi ibu hamil dan buku KIA


3. Sistem, Penderita datang sendiri / dengan pendamping
mekanisme,
dan prosedur Melakukan Anamnesa kepada pasien / pengantar

Melakukan pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil

Memberikan konseling sesuai kebutuhan ibu hamil

Memberikan resep

Memberikan rujukan apabila diperlukan

Memberikan konseling tentang kehamilanya


4. Jangka waktu Kunjungan baru : 10 menit
penyelesaian
Kunjungan lama : 7 menit
5. Biaya / tarif Sesuai Peraturan Bersama Menteri Kesehatan RI nomor
138/MENKES/PB/II/2009 dan Menteri Dalam negeri RI nomor 12
tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi
Peserta PT. ASKES (Persero) dan anggota Keluarganya di
Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan RS Daerah. Maka
pasien ASKES bebas biaya

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


125/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Maka pasien
JAMKESMAS bebas biaya

Sesuai Peraturan Bupati GARUT Nomor 12 Tahun 2011, tentang


Retribusi Jasa Umum (Bab IV Retribusi Pelayanan Kesehatan)
maka kunjungan umum bebas biaya untuk peserta JPKMB (sesuai
jenis pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak bayar / dijamin
program JPKMB)
6. Produk Memperoleh pemeriksaan kesehatan sesuai dengan
pelayanan keluhan yang diderita dengan tata cara pemeriksaan
sesuai pedoman pemeriksaan

Memperoleh tindakan medis yang tepat apabila


diperlukan

24
Mendapat Resep untuk mengambil obat sesuai dengan
penyakitnya dan Vitamin yang dibutuhkan

Imunisasi sesuai jadwal

Surat Rujukan kasus Resiko Tinggi dan kasus lain yang


seharusnya dirujuk

Informasi medis tentang:

Keadaan dan masalah


kehamilan/persalinan/meneteki, kesehatan ibu
bayi dan anak

Pelayanan Keluarga Berencana.

Tindakan Medis yang akan dilakukan

Penyuluhan personal
7. Sarana, Sarana
prasarana,
dan / atau Tensimeter
fasilitas
Stetoskope

Funandoskope / dopler

Metlin

Timbangan injak dan pengukur tinggi badan

Pita lila

Prasarana

Luas ruangan 5 x 5 m2

Tempat tidur periksa

Meja kursi

Almari instrumen

fasilitas

Ruang tunggu

Leaflet
8. Kompetensi Pengetahuan
Pelaksanan
Bidan D4

Bidan D3

Keahlian dan Ketrampilan

25
Pernah mengikuti sosialisasi pemeriksaan ibu
hamil dg 7T

Pengalaman

>5 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:

Kepala Puskesmas dengan Kala Karya yang dilakukan tiap bulan

Koordinator QA dengan checklist QA yang dilakukan tiap bulan

Waskat / Sidak secara periodik dan insidentil


10. Penanganan 1. Cara pengaduan:
pengaduan,
saran, dan Penderita/ keluarga / masyarakat silahkan mengadu dengan cara:
masukan
Datang langsung ke Puskesmas Karangpawitan
dan menemui : Hj.Sri Prihatin

Kirim surat ke alamat Koordinator Puskesmas


Karangpawitan Hj.Sri Prihatin

Jln. Karangpawitan no 29 GARUT

(Lewat Pos / Kotak pengaduan)

Email : puskesmas_karangpawitan@yahoo.com

Mengisi pada buku pengaduan di meja


informasipada jam kerja

Lewat Telpon dengan nomor Telpon:

o Puskesmas Karangpawitan : (0262)


442238

11. Jumlah Bidan D4 : 1 orang


pelaksana
Bidan D3 : 17 orang
12. Jaminan Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian layanan
pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

Puskesmas Karangpawitan saat ini sudah mempunyai SOP di


masing masing ruangan sesuai dengan jenis layanan.( dokumen
pendukung)
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
keamanan komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan

26
dan resiko keragu-raguan
keselamatan
pelayanan Seluruh pemberi layanan yang ada di Puskesmas Karangpawitan
sudah sesuai dengan kompetensinya

Dengan MAKLUMAT PELAYANAN

MAKLUMAT PELAYANAN

DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP


MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI STANDART
PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN DAN APABILA
TIDAK MENEPATI JANJI LAYANAN (MEMBERIKAN
PELAYANAN SECARA PROFESIONAL DAN SEPENUH
HATI) TEGURLAH DAN LAPORKAN KE UNIT
PENGADUAN.
14. Evaluasi IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat) oleh Tim Independen
kinerja
pelaksana Puskesmas : Dengan diadakannya Lokakarya mini tiap bulan

PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Tercapainya tingkat kinerja


Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/ kota

27
IV. Jenis Pelayanan :Poli Gigi

Perawatan gigi secara teratur, kunjungan pelayanan gigi setiap 6 bulan sekali
akan mengurangi resiko gangguan pada gigi dan mulut. Poli gigi melayani
pemeriksaan, pencabutan, tambal gigi sementara dan tetap, pembersihan
karang gigi serta konseling kesehatan gigi.

Pelayanan yang ada di Poli Gigi :

Penambalan Gigi

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Membawa Kartu Pemeriksaan dari loket
Pelayanan
Bagi pasien ASKES membawa Kartu ASKES

Bagi pasien maskin membawa Kartu JAMKESMAS


3. Sistem, Pasien datang sendiri / dengan pendamping
mekanisme,
dan prosedur Membawa Kartu Bukti Pelayanan Pasien dan Kartu Rawat Jalan

Melakukan anamnesa kepada pasien

Melakukan tindakan penambalan gigi

Memberikan konseling

Memberikan resep sesuai diagnosa

Memberikan rujukan bila diperlukan


4. Jangka waktu Lama pelayanan 15 menit
penyelesaian
5. Biaya / tarif Sesuai Peraturan Bersama Menteri Kesehatan RI nomor
138/MENKES/PB/II/2009 dan Menteri Dalam negeri RI nomor 12
tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi
Peserta PT. ASKES (Persero) dan anggota Keluarganya di
Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan RS Daerah. Maka
pasien ASKES bebas biaya

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


125/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Maka pasien
JAMKESMAS bebas biaya

Sesuai Peraturan Bupati GARUT Nomor 12 Tahun 2011, tentang


Retribusi Jasa Umum (Bab IV Retribusi Pelayanan Kesehatan)
maka kunjungan umum bebas biaya untuk peserta JPKMB (sesuai
jenis pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak bayar / dijamin
program JPKMB)
6. Produk Memperoleh pemeriksaan kesehatan sesuai dengan penyakit /
pelayanan keluhan yang diderita dengan tata cara pemeriksaan sesuai pedoman
pemeriksaan

28
Memperoleh tindakan penambalan gigi

Mendapatkan resep untuk mengambil obat sesuai dengan


penyakitnya

Mendapatkan Surat Rujukan bila diperlukan

Informasi medis / penyuluhan tentangPenyakit dan masalah Gigi


mulut yang dikeluhkan
7. Sarana, Obat obat emergensi dan pendukungnya
prasarana,
dan / atau Obat tambal gigi
fasilitas
Bahan habis pakai

Obat obatan injeksi tertentu, Alkohol, Kapas, Kasa Setril,


Betahadine

Tensi Meter

Stetoscope

Luas ruangan 4 x 5 m2

Dental Kit

Meja kursi

Ruang tunggu

TV hiburan

VCD Penyuluhan

Media Informasi Kesehatan

Ruang ber-AC / kipas angin


8. Kompetensi Pengetahuan
Pelaksanan
Dokter Gigi

D3Keperawatan Gigi

SMA

Keahlian dan Ketrampilan

Sesuai Profesi dan Kompetensi

Pengalaman

>5 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:

29
Kepala Puskesmas dengan Kala Karya yang dilakukan tiap bulan

Koordinator QA dengan checklist QA yang dilakukan tiap bulan

Waskat / Sidak secara periodik dan insidentil


10. Penanganan 1. Cara pengaduan:
pengaduan,
saran, dan Penderita/ keluarga / masyarakat silahkan mengadu dengan cara:
masukan
Datang langsung ke Puskesmas Karangpawitan
dan menemui : dr. Hj. Nurhayati

Kirim surat ke alamat Koordinator Puskesmas


Karangpawitan

Jln. Karangpawitan no 36 GARUT

(Lewat Pos / Kotak pengaduan)

Email : puskesmas_Karangpawitan@yahoo.com

Mengisi pada buku pengaduan di meja


informasipada jam kerja

Lewat Telpon dengan nomor Telpon:

o dr. Hj. Nurhayati 081221354940

o Puskesmas Karangpawitan : (0262)


2247536
11. Jumlah D3 Keperawatan Gigi: 2 orang
pelaksana
12. Jaminan Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian layanan
pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

Puskesmas Karangpawitan saat ini sudah mempunyai SOP di


masing masing ruangan sesuai dengan jenis layanan.( dokumen
pendukung)
13. Jaminan Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
keamanan komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan
dan resiko keragu-raguan
keselamatan
pelayanan Seluruh pemberi layanan yang ada di Puskesmas Karangpawitan
sudah sesuai dengan kompetensinya

Dengan MAKLUMAT PELAYANAN

MAKLUMAT PELAYANAN

DENGAN INI, KAMI MENYATAKAN SANGGUP


MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SESUAI STANDART
PELAYANAN YANG TELAH DITETAPKAN DAN APABILA
TIDAK MENEPATI JANJI LAYANAN (MEMBERIKAN
PELAYANAN SECARA PROFESIONAL DAN SEPENUH
HATI) TEGURLAH DAN LAPORKAN KE UNIT
PENGADUAN.

30
14. Evaluasi IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat) oleh Tim Independen
kinerja
pelaksana Puskesmas : Dengan diadakannya Lokakarya mini tiap bulan

PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Tercapainya tingkat kinerja


Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten/ kota

31
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

I. PELAYANAN DI LOKET

SOP PENERIMAAN PASIEN KUNJUNGAN BARU

MENILAI PENERIMAAN PASIEN KUNJUNGAN BARU

NO.
NO. REVISI 1 HALAMAN
DOKUMEN
PROSEDUR TANGGAL TERBIT : 2 JANUARI 2015
TETAP

DIBUAT OLEH MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS

ANISA AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003


PENGERTIA Acuan Tahaptahapdalampenerimaankunjunganpasienbaru
N
TUJUAN UMUM Memberikanpelayanan publik denganbaikdanbenar.

Meningkatkan kepuasan publik terhadap pelayanan di


Puskesmas Karangpawitan
KHUSUS Meningkatkan tertib administrasi pelayanan di Puskesmas
Karangpawitan
PELAKSANA PetugasLOKET
PROSEDUR a. Nomorantrian
Persiapanala Family folder , Bukunomor register keluarga
t Karturawatjalan, Kartu pengenal pasien
Register kunjunganharian
Bukubuktipelayanandankunjunganpasien JPKMB,
Jamkesmas
Karturawatjalan, buktipelayanan, buktikunjunganpasien
b. Pasiendatangmengambil nomorantrian
Pelaksanaan Panggilannomorantrian
Memasukkan data awal pasien ke dalam SIMPUS
Pemberiannomor register danpembuatan Kartu
Pengenalkunjungandenganalamat ( desa/ Kel )
Pengisianidentitaskarturawatjalanpasien
Pencacatannamapasiendalambuku register
kunjunganharianberdasarkanjenislayanan ( Askes,
JPKMB, Jamkesmas ) dengantujuan :
- Poli umum , Poligigi , KIA , Laboratorium

32
Pencacatanbuktipelayanandanbuktikunjunganuntukpasi
en denganlayanan JPKMB dan Jamkesmas
Penyerahankarturawatjalankepadapasienuntukdibawa
Poli yang dituju

33
II. JENIS PELAYANAN DI BP UMUM

SOP PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


PROSEDUR TETAP TANGGAL TERBIT : 2 Januari 2015

DIBUAT OLEH MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS

Dr.Sri Cahyatiningsih AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700705 200212 1 006 NIP.19700916 199103 1 003


PENGERTIAN Acuan untuk Menyelengarakankegiatanpemeriksaanfisik (tanda-
tanda vital)
TUJUAN UMUM 1.Kelancaran kegiatan pelayanan pasien di
ruang pelayanan

2. Mengetahui abnormal dari tanda vital

3. Menemukan tanda klinis suatu penyakit


PELAKSANA Dokter / Perawat
PROSEDUR a. Persiapanalat 1. Jam tangan
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Alat tulis
5. Termometer
6. Larutan disinfektan

7. Tissue

PELAKSANAAN 1. Peralatan didekatkan


2. Menjelaskan maksud dan tujuan ke
pasien
3. Pemeriksa cuci tangan
4. Pemeriksaan tekanan darah
a. Bebaskan lengan yang akan
ditensi
b. Letakkan manset pada lengan
atas, periksa agar manset tidak
terlalu longgar
c. Cari arteri brachialis dan
letakkan stetoskop diatasnya
d. Kunci pompa balon dan
pompa sampai terdengar sistole
e. Buka kunci balon perlahan
34
lahan sampai terdengar diastole
f. Catat hasil dan peralatan di
rapikan
5. Pemeriksaan nadi
a. Letakkan 3 ujung jari ke arteri
yang mau kita periksa (arteri
radialis, arteri brakialis, arteri
karotis, arteri poplitea, arteri
dorsalis pedis)
b. Hitung selama 1 menit
c. Catat hasil
6. Pemeriksaan respirasi
a. Lihat, dengarkan dan rasakan
pernafasan pasien
b. Pada pasien yang sadar
menghitung respirasi tanpa
diketahui pasien
c. Hitung selama 1 menit
d. Catat hasil
7. Pemeriksaan suhu
a. Termometer diturunkan
sampai batas yang ditentukan
b. Letakkan termometer pada
tengah axilla, tunggu 3-5 menit
c. Baca hasil dan
dokumentasikan
d. Termometer ditaruh dilarutan
disinfektan dan di lap dengan
tissue

8. Pemeriksa cuci tangan

35
III. JENIS PELAYANAN DI POLI GIGI

SOP PELAYANAN PEMERIKSAA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

NO.
DOKUM NO. REVISI HALAMAN
EN
PROSEDU TANGGAL TERBIT : 2 Januari 2015
R TETAP
DIBUAT OLEH MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS

RINA RAHAYU AGUS YOHANES

NIP.19700916 199103 1 003


PENGER Acuan untuk tentangtata cara pemeriksaandanperawatankesehatan Gigi
TIAN danMulutpenderitadengan baik dan benar
TUJUAN UMUM SebagaiPedomankerjabagipetugasdalammelaksanakanpelayananpe
meriksaandanperawatankesehatan Gigi danMulut di Puskesmas.

PELAKS Dokter gigi/ Perawat gigi


ANA
PROSED I. a. PersiapanRuangandanAlat :
UR *Meja, kursidan dental unit.
*Alat-alat Gigi.(Sterilisasi instrument)
*Bahan-bahan / obat-obatanuntukgigi
*Kompresor.
*Borgigi.

b. PersiapanPetugas :
*Perlindungandiri (Jas lab, masker dan sarung tangan)

P
e
r
s
i
a
p
a
n
II. a.PemeriksaanPasien :
Persiap *Anamnesa. (Keluhan utama dan Riwayat Kesehatan)
anpasie *Pemeriksaanekstra oral (pipi,bibir dan kelenjar limphe)
n *Pemeriksaanintra oral (gigi, lidah,mukosa pipi, dasar mulut)

b.Klasifikasi Diagnosa

c.PersiapanTindakan :
*Menjelaskantentangtindakan yang akandilakukan
36
*Mengaturposisipasien yang nyaman

III. a. MelakukanTindakan :
Pelaksa *Konservasi (Penambalan sementara/tetap).
naan *Pencabutan (Gigi tetap/Sulung)

*Pembersihan karang gigi/Scalling

*Pengobatan gigi

b.Konseling dan Rujukan

c.Pencatatandanpelaporan :

*Karturawatjalan.(Catattindakan :Premedikasi, Medikasi dan Post


medikasi).
*Register rawatjalan.
*Sensusharianpenyakit (Laporan GILUT)

37
IV. JENIS PELAYANAN DI KIA

SOP ASUHAN ANTENATAL CARE / PEMERIKSAAN KEHAMILAN

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


PROSEDUR TANGGAL TERBIT : 2 Januari 2015
TETAP
DIBUAT OLEH MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS

HJ.SRI PRIHATIN,AM.Keb AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003


PENGERTIAN Acuan pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil yang selama
kehamilannya, mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya
pemeliharaan kesehatan selama hamil, serta mendeteksisecara
dinifactorresikodanmenanganimasalah.
TUJUAN UMUM Memantau perkembangan ibu hamil dan bayinya serta
mendeteksi secara dini adanya komplikasi dalam
kehamilan
KHUSUS 1. Memantau kemajuan kehamilan dan
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan


kesehatan fisik dan mental serta sosial ibu

3. Mengenal secara dini adanya


ketidaknormalan komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit
secara umum dan kebidanan.

4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan,


melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan


normal dan pemberian ASI eksklusif

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga


dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal
PELAKSANA Bidan
PROSEDUR a. Persiapanalat Meja Kursi

Tempat tidur

Timbangan BB dan pengukur TB

38
Tensimeter dan stetoskop

Selimut

Meteran pengukur LILA

Metline

Funanduscope

Alat cuci tangan (air, desinfektan, sabun,


handuk)

Kartu pemeriksaan : Kartu Ibu, KMS Bumil,


surat pengantar untuk rujukan

Lembar Resep

Pencatatan (Buku KIA, Register, kohort Bumil)

Reflek Hammer

Jangka panggul
b. Pasien di persilahkan untuk tidur di atas tempat
Persiapanpasie tidur
n Selimuti pasien
Mempersilahkan pasien untuk membuka bagian
tubuh yang akan di periksa
Mengatur posisi ibu
c. Pelaksanaan - Anamnesa:

- Riwayatperkawinan.
- Riwayatpenyakitibudankeluarga.
- Status riwayatHaid, HPHT.
- RiwayatimunisasiIbusaatini
- Kebiasaanibu.
- Riwayatpersalinanterdahulu

- Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia


kehamilan dan buat taksiran persalinan.

Pemeriksaan

- PemeriksaanUmum.

KeadaanumumBumil

Ukur TB, BB, Lila.

Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR

Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala


sampai ekstremitas).

Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi,

39
Kaki :Oedema kaki , dst.

- Pemeriksaankhusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a). Inspeksi.
1.Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae,
Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
1.Tinggi fundus uteri
2. Keadaanperut
c) Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg :
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Hypergigmentasidanstriae
3. Keadaandindingperut
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi
kerjanya sbb :
Pemeriksan berada disisi kanan bumil,
menghadap bagian lateral kanan.
a. Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada
puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu
jari dan telunjuk tangan kanan dibagian
lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi
atas simfisis)
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur
posisi pemeriksa sehingga menghadap
kebagian kepala ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian
b. Leopold 2.
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan
pada ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara
bergantian atau bersamaan telapak tangan
kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah
dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memenjang (punggung) atau bagaian yang
kecil (ekstremitas).
c. Leopold 3.
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap kebagian kaki ibu.
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada
40
dinding lateral kiri bawah, telapak tangan
kanan pada dinding lateral kanan bawah
perut ibu, tekan secara lembut bersamaan
atau bergantian untuk menentukan bagian
bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir
homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan
yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong).
d. Leopold 4.
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada dinding lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri
dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua jari kiri dan kanan,
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
kanan yang meraba dinding bawah uterus.
3. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari
kiri dan kanan (konvergen/divergen)
4. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pada bagian terbawah bayi (bila presentasi
kepala, upayakan memegang bagian kepala
didekat leher dan bila presentasi bokong,
upayakan untuk memegang pinggang bayi)
5. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas
panggul, kemudian letakkan jari-jari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung
janin.
d). PemeriksaanTambahan.
Laboratoriumrutin :PP Test, Gol. Darah, Hb,
Albumin, reduksi dan USG
Akhirpemeriksaan :
- Buatkesimpulanhasilpemeriksaan
- Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
- Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan
status pasien.
- Jelaskanhasilpemeriksaankepadabumil yang
meliputi :usiakehamilan, letakjanin, posisijanin,
Tafsiranpersalinan, Resiko yang
ditemukanatauadanyapenyakit lain.
- Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
- Jelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan
dengan hasil pemeriksaan
- Jelaskanpentingnyaimunisasi TT
- Jelaskan pentingnya pemberian tablet Fe
hingga 90 tablet
- Jelaskan menjadi akseptor KB setelah
melahirkan
- Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah
Sakit

41
V. JENIS PELAYANAN DI APOTEK

SOP PELAYANAN RESEP

PELAYANAN RESEP

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

PROSEDUR TANGGAL TERBIT : 2 JANUARI 2015


TETAP
DIBUAT OLEH MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS

HJ. DETI AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003


PENGERTIAN Acuan untuk Melayani resep yang datangnya dari BP atau KIA
TUJUAN UMUM Melayani resep dari BP dan KIA
KHUSUS Melayani kebutuhan klien akan obat sesuai
dengan apa yang ditulis petugas BP atau KIA
PELAKSANA Asisten Apoteker
a. Persiapanalat Resep
Klip obat
Spidol
Obat
Buku melidi/ simpus

b. Persiapanklien Klien datang dengan membawa resep


c. Pelaksanaan Menerima resep rawat jalan dari masing-
masing tempat pelayanan
Apabila resep kurang jelas/ obat tidak
tersedia,prtugas Apotek melakukan
konfirmasi pada penulis resep
Resep dikerjakan sesuai dengan protap
pengerjaan resep puyer dan resep non
puyer
PROSEDUR
Penulisan etiket
Pengecekan obat sebelum diserahkan
kepada klien
Penyerahan obat kepada klien
Setiap akhir pelayanan, resep dicatat di
buku melidi obat bila nama obat tidak ada
dalam simpus

42
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MANUAL PLASENTA

PUSKESMAS No. Dokumen Tanggal Terbit


Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 2 Januari 2015
Disetujui oleh,
PROTAP Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan

MANUAL
PLASENTA Hj.Sri prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan untuk pengeluaran placenta yang belum lahir setelah 30
menit janin lahir dengan menggunakan tangan

Tujuan Untuk melepas plasenta secara manual


Kebijakan Ada petugas yang terampil
Prosedur PERSIAPAN ALAT:
- Bengkok
- Sarung tangan
- Partus set, spuit
- Air DTT, Larutan klorin
- Oxytoxin injeksi
- Metil Ergometrin injeksi
- Tempat tidur bersih
- Tempat sampah
- Celemek
- Penerangan yang cukup
- Cairan infus RL, abocath, slang infus, plester
- Sumber air bersih dan mengalir
- Kassa, bethadin

PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu kepada ibu akan dilakukan pengeluaran


placenta secara manual.
2. Menyiapkan ruangan, menutup pintu.
3. Menyiapkan dan mendekatkan alat-alat..
4. Menyiapkan posisi ibu dengan posisi lithotomic
5. Menaruh kain diatas paha ibu.
6. Memberitahu ibu akan dipasang infus.
7. Petugas cuci tangan.
8. Petugas mamakai sarung tangan

43
9. Mendesinfektan vulva dan sekitarnya.
10. Labia dibuka dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan
dimasukkan secara obstetric kedalam vagina. Kemudian
tangan kiri menahan fundus untuk mencegah kolporeksi,
tangan kanan dengan posisi obstetrik menuju ke ostium
uteri dan terus ke lokasi placenta, tangan dalam ini
menyusuri tali pusat agar tidak terjadi salah jalan (false
route)
11. Setelah tangan dalam sampai ke placenta maka tangan
tersebut dipindahkan kepinggir placenta dan mencari
bagian placenta yang sudah lepas untuk menentukan
bidang pelepasan yang tepat, kemudian dengan sisi tangan
kanan sebelah kelingking (ulner) placenta dilepaskan pada
bidang antara bagian placenta yang sudah terlepas dan
dinding rahim dengan gerakan yang sejajar dengan dinding
rahim
12. Setelah seluruh placenta terlepas, placenta dipegang dan
dengan perlahan-lahan ditarik keluar.
13. Setelah placenta dilahirkan dan diperiksa bahwa placenta
lengkap, segera dilakukan kompresi bimanual uterus dan
disuntikkan metil ergometrin 0,2 mg IM atau IV sampai
kontraksi uterus baik. Pada kasus retensio placenta, resiko
atonia uteri tinggi, oleh karena itu harus segera dilakukan
tindakan pencegahan perdarahan postpartum. Apabila
kontraksi uterus tetap buruk, dilanjutkan dengan tindakan
sesuai prosedur pada tindakan atonia uteri.
Placenta akreta di tangani dengan histerektomi oleh karena
itu harus dirujuk ke Rumah Sakit.
14. Ibu diposisikan dengan kaki lurus kemudian dibersihkan
15. Pantau perdarahan , Kontraksi uterus dan tanda vital
(tensi, nadi, suhu)
16. Membersihkan alat-alat, alat-alat direndam kadalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci dengan sabun,
kemudian dibilas dengan air bersih. Alat-alat disterilkan.
17. Petugas cuci tangan

Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

44
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENANGANAN ATONIA UTERI

Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan

PENANGANAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
ATONIA UTERI
AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan tentang Asuhan yang diberikan pada saat terjadi
perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc
karena tidak ada kontraksi uterus
Tujuan Agar perdarahan berhenti dan kontraksi uterus keras dengan
sedikit mungkin melakukan intervensi namun tetap menjaga
keamanan proses penghentian perdarahan tersebut.
Kebijakan Perdarahan dihentikan dengan memasukkan kepalan tangan ke
dalam uterus sampai uterus berkontraksi dengan baik kembali.
Setelah itu ibu dalam keadaan sehat.
Prosedur PERALATAN

1. Infus RL
2. Oksitosin
3. Kateter nelaton
4. Penampung urin
5. Methyl ergometrin
6. Kain alas bokong
7. Sarung tangan panjang
8. Sarung tangan pendek
9. APD
10. Larutan desinfektan

Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

45
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENANGANAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan

Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
AGUS YOHANES.S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan dalam Memberikan pertolongan bayi baru lahir yang
tidak segera menangis atau tidak segera bernafas
Tujuanya Agar bayi segera bernafas,agar tidak terjadi kematian
bayi
Kebijakan Pemeriksaan ibu hamil di unit pelayanan KIA dan RB
Prosedur Persiapan alat :
Alat pelindung diri (masker, hanscoen)
Deelic
Masker bayi
Bag resuscitator bayi
Oksigen lengkap
Thermometer

Pelaksanaan :
1. Jika bayi tidak menangis dengan keras, bernafas dengan
lemah, atau bernafas cepat dan dangkal, pucat atau biru
dan atau lemas, maka :Baringkan terlentang dengan
benar pada permukaan yang datar, kepala sedikit
setengah ekstensi agar jalan nafas terbuka, bayi harus
tetap diselimuti. Hal ini penting sekali untuk mencegah
hypotermi pada bayi baru lahir.
2. Hisap mulai mulut, sedalam 5 cm dan kemudian hidung
bayi sedalam 3 cm secara lembut dengan menggunakan
deelie (jangan memasukkan alat penghisap terlalu
dalam pada kerongkongan bayi). Karena dapat
menyebabkan terjadinya bradikardi, denyut jantung

46
yang tidak teratur, spasme pada larink/tenggorokan
bayi.
3. Berikan stimulasi taktil dengan lembut pada bayi (atau
menyentil kaki bayi, keduanya aman dan efektif untuk
menstimulasi bayi)
4. Nilai ulang keadaan bayi. Jika mulai menangis atau
bernafas dengan normal, tidak diperlukan tindakan
lanjutan, lanjutkan perawatan pada bayi baru lahir
normal.
5. Jika bayi tidak bernafas dengan normal atau menangis
teruskan dengan ventilasi (40-60) kali/permenit
6. Melakukan ventilasi pada bayi baru lahir
7. Letakkan bayi dipermukaan yang datar, diselimuti
dengan baik.
8. Periksa kembali posisi bayi baru lahir, kepala harus
sedikit ditengadahkan. Pasang sungkup oksigen atau
gunakan bag valve dan mask yang ukurannya sesuai
9. Periksa pelekatannya dan berikan ventilasi dengan
kecepatan 40 s/d 60 kali / permenit
10. Jika dada bayi tidak mengembang :Perbaiki
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

47
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MEMBERIKAN SALEP MATA

Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan

MEMBERIKAN
SALEP MATA
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
Nip.19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam memberikan salep mata pada bayi baru
lahir
Tujuanya Mecegah penyakit mata karena klamedia (peyakit menular
seksual)
Kebijakan Buku acuan asuhan persalinan normal
Persiapan a. Obat mata
b. Buku catatan dan alat tulis

a. Cuci tangan denggan sabun dan air bersih yang mengalir


Prosedur
b. Jelaskan pada keluarganya tetang apa yang akan di
lakukan, yakinkan keluarga bahwa obat tersebut akan
sangat menguntungkan bayinya
c. Berikan salep atau tetes mata dalam satu garis lurus, mulai
dari sudut media mata (dekat hidug bayi) menuju kesudut
laternal mata (dekat teliga bayi)
d. Pastikan ujung mulut tabung salep atau tabung penetes
tidak menyentuh mata bayi
e. Jangan menghapus salep atau tetes mata dari mata bayi dan
minta agar keluarganya tidak menghapus obat tersebut.
f. Cuci tangan denggan sabun dan air bersih yang mengalir
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

48
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MEMBERIKAN VITAMIN K

Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan

MEMBERIKAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
VITAMIN K
AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam memberikan vitami k pada bayi baru
lahir
Tujuanya Mencegah terjadinya perdarahan karena defisensi vitamin k
pada bayi baru lahir
Kebijakan Buku pedoman praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal
persiapan a. Vitamin k injek
b. Vitamin k tablet
c. Buku catatan dan alat tulis

Prosedur a. Cuci tanga dengan sabun dan bersih yang mengalir


b. Jelaskan pada keluarganya tentang apa yang dilakukan,
yakinkan keluarga bahwa obat tersebut akan sangat
menguntungkjan bayinya
c. Berikan vitamin K per oral 1mg/hari selama tiga hari (
untuk semua bayi baru lahir normal )
d. Memberikajn vitamin K parenteral dengan dosis 0,5-1 mg
secara IM (untuk bayi risti)
e. Cuci tanga dengan sabun dan bersih yang mengalir
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

49
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN PENCEGAHAN INFEKSI

Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
PROTAP
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan

MELAKUKAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
PENCEGAHAN
AGUS YOHANES,S.S0s
INFEKSI
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam melakukan pencegahan infeksi pada
asuhan bayi baru lahir
Tujuan Mencegah terjadinya infeksi pada bayi baru lahir
Kebijakan Buku pada asuhan persalinan normal
Persiapan a. Sarung tangan
b. Partus set
c. Hekting set steril
d. Pakaian, handuk, selimut dan kain bayi
e. Buku catatan dan alat tulis

Prosedur a. Cuci tangan secara seksama dan sesudah melalukan


kontak dengan bayi
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang
belum di mandikan
c. Pastikan bahwa semua peralatan termasuk klem, gunting
dan benang tali pusat telah di insfeksikan tingkat tinggi
atau steril
d. Pastikan bahwa semua pakaian handuk, selimut serta kain
yang digunakan untuk bayi telah dalam keadaan bersih
e. Pastikan bahwa timbangan, pita pengukur, termometer dan
benda-benda lainya yang akan besentuhan dengan bayi
dalam keadaan bersih ( dekontaminasi, cuci dan keringkan
setiap kali setelah digunakan ).
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

50
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MENCUCI TANGAN

Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
PROTAP
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan

MENCUCI
Hj.SRI PRIHATIN,Am.Keb AGUS YOHANES,S.S0s
TANGAN
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan bidan yang merupakan Prosedur yang paling penting dari
pencegahan penyebaran infeksi
Tujuan Mencegah penyebaran infeksi
Kebijakan Buku panduan asuhan persalinan normal
Persiapan a) Air bersih yang mengalir
b) Sabun
c) Handuk pribadi

Prosedur a. Melepaskan perhiasan di tangan dan pergelagan


b. Basahi tangan dengan air bersih dan mengalir
c. Menggosok kedua tangan dengan menggunakan sabun biasa
atau yang mengandung anti mikroba selama 15-30 detik.
Tangan yang terlihat kotor harus cuci lebih lama
d. Menggosok telapak tangan kiri dan kanan/ plam to plam
e. Menggosok telapak dan punggung tangan ( berganti kiri dan
kanan ) plam over dorsum.
f. Mengosok telapak tangan kiri dan kanan, husus sela-sela
jari/ plam to pal fainger interlanced.
g. Menggosok punggung jari dari tangan berlawanan/ rotate
thumbs in plam
h. Putar ujung jari telapak tangan yang berlawanan, kanan dan
kiri bergantian/ rotate finger in plam
i. Menggosok telapak tangan
j. Membilas tangan dengan air bersih yang mengalir
k. Membiarkan tangan kering dengan cara diangin-anginkan
atau keringkan dengan kertas tisu yang bersih dan kering
atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

51
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN RUJUKAN

Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan

MELAKUKAN
RUJUKAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.SOS
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam melakukan rujukan ke pasilitas kesehatan
rujukan atau yang memiliki sarana yang lebih lengkap
Tujuan Pasien mendapatkan penanganan penyulit/masalah dengan
cepat dan pasilitas yang lengkap sehingga diharapkan mampu
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi
Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Kebijakan
Persiapan Bidan
Partus set
Keluarga
Rujukan
Obat
Kendaraan
Uang

Prosedur
Memberitahu ibu dan keluarga mengenai kondisi
terkahir ibu atau bayi dan mengapa ibu atau bayi
tersebut perlu drujuk . Jelaskan pada mereka alasan dan
keperlua upaya rujukan
Membuat surat rujukan ( surat ini harus memberikan
identifikasi mengenai ibu )
Menganjurkan pada suami atau anggota keluarganya
yang lain untuk menemani ibu atau bayi baru lahir
ketempat rujukan
Menyiapkan kendaraan yang paling memungkinkan
untuk merujuk ibu dalam kondisi yang cukup nyaman ,

52
pastikan kendaraan tersebut cukup baik untuk mencapai
tempat rujukan dalam waktu yang tepat
Mengingatkan kepada keluarga agar membawa uang
dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan
yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang
diperlukan selama ibu atau bayi baru lahir tinggal
difasilitas rujukan
Membawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan
persalinan , masa nifas dan bayi baru lahir ( partus set,
tabung suntik, selang IV dll )
Membawa obat-obatan esensial pada saat mengantar
ibu ketempat rujukan
Memberikan surat rujukan ketempat rujukan
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

53
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENATALAKSANAAN LANGKAH AWAL
PENANGANAAN ASFIKSI DENGAN AIR KETUBAN
JERNIH
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan

Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES.S.Sos


NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan bidan dalam Penanganan awal pada bayi baru lahir
dengan komplikasi kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
pernafasan secara spontan
Tujuan Mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia
neonatorum, mengambil tindakan yang tepat dan melakukan
pertolongan kegawat daruratan bayi baru lahir yang melakukan
asfeksia neonatorum sehingga bayi bernafas dengan spontan
Kebijakan Buku Paduan Asuhan Pesalinan Normal
Persiapan Bidan terlatih
Ruang hangat, bersih dan bebas asap untuk persalinan
Dua handuk / kain bersih dan hangat
Sarung tangan
Jam
Ambu bag bersih
Masker DTT ( ukuran 0 dan 1 )
Bola karet penghisap atau penghisap De Lee / DTT
Kartu ibu , kartu bayi dan partograf
Sistem rujukan

Prosedur
Buku panduan asuhan persalinan normal menyiapkan
tempat yang kering dan hangat untuk melakukan
pertolongan untuk mencegah kehilangan panas
Menilai dengan segera bayi baru lahir apakah terdapat
gejala dan tanda asfiksia
Melakukan pemotongan tali pusat dengan segera
Membungkus bayi dengan cepat.

54
Memposisikan bayi dengan baik,( kepala bayi setengah
tengadah / sedikit ekstensi atau mengganjal bahu bayi
dengan kain ) agar jalan nafasnya terbuka dan
memudahkan aliran darah.Hindarkan hiperekstensi
kepala atau menekuk kepala kearah dada karena kedua
perasat ( manuver ) ini dapat menghalangi jalan nafas
bayi.
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

55
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENATALAKSANAAN RESUSITASI PADA BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA

Tanggal Terbit
PUSKESMAS
No. Dokumen 02 Januari
KARANGPAWI Halaman 1/1
01 2015
TAN
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan

Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos


NIP. 19700916 199103 1 003
Prosedur Memeriksa ulang posisi bayi dan pastikan kepala
telah dalam posisi setengah tengadah ( sedikit ekstensi
)
Meletakan sungkup melingkupi dagu , hidung dan
mulut sehingga terbentuk semacam pertautan antara
sunggup dan wajah
Menekan balon resusitasi dengan 2 jari atau dengan
seluruh jari tangan ( tergantung pada ukuran balon
resusitasi )
Melakukan pengujian pertautan dengan melakukan
ventilasi sebanyak dua kali dan periksa gerakan
dinding dada
Bila pertautan baik ( tidak bocor ) dan dinding dada
mengembang, maka lakukan ventilasi dengan
menggunakan oksigen ( bila tidak tersedia oksigen
gunakan udara ruangan )
Mempertahankan kecepatan ventilasi sekitar 40 kali
per 60 detik dengan tekanan yang tepat sambil melihat
gerakan dada ( naik turun ) selama ventilasi
Bila dinding dada naik turun dengan baik berarti
ventilasi berjalan secara adekuat
Bila dinding dada tidak naik, periksa ulang dan
betulkan posisi bayi atau terjadi kebocoran lekatan
atau tekanan ventilasi kurang
Melalukan ventilasi 2x30 detik atau 60 detik,
kemudian lakukan penilaian segera tentang upaya

56
bernafas spontan dan warna kulit
Bila prekuensi nafas normal ( 30-60 kali permenit) ,
hentikan ventilasi lakukan kontak kulit ibu bayi,
lakukan asuhan normal bayi baru lahir ( menjaga bayi
tetap hangat ,mulai pemberian ASI dini dan
pencegahan infeksi dan imunisasi )
Bila bayi belum bernafas spontan ulang lagi ventilasi
selama 2x30 detik atau 60 detik , kemudian lakukan
penilaian ulang
Bila frekuesi nafas menjadi normal ( 30-60 kali
permenit), hentikan ventilasi lakukan kontak kulit ibu
bayi , lakukan asuhan normal bayi baru lahir
Bila bayi bernafas , tetapi terlihat retraksi dinding
dada lakukan ventilasi dengan menggunakan oksigen
( bila bersedia )
Melakukan penilaan setiap 30 detik , dengan menilai
usaha bernafas , denyut jantung dan warna kulit
Jika bayi tidak bernafas secara teratur setelah ventilasi
selama 2-3 menit, rujuk kepasilitas kepelayanan
perawatan bayi resiko tinggi
Jika tidak bernafas sama sekali dan tidak ada
perbaikan frekuensi denyut jantung bayi setelah
ventilasi selama 20 menit, hentikan ventilasi, bayi
dinyatakan meninggal ( jelaskan pada keluarga bahwa
upaya pertolongan gagal) dan beri dukungan pada
keluarga
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

57
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN AMNIOTOMI

Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
PROTAP Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan

MELAKUKAN
AMNIOTOMI Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam melakukan pemecahan selaput ketuban
pada pembukaan lengkap
Tujuan Untuk mempercepat proses persalinan
Kebijakan Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Persiapan Bidan terlatih
Sarung tangan
Klem setengah kocher

Prosedur Membahas prosedur bersama ibu dan keluarganya


dan jawab pertanyaan yang mereka ajukan
Mendengarkan denyut jantung janin (DJJ) dan
catat pada partograf
Mencuci kedua tangan
Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi
atau steril
Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam
dengan hati-hati. Raba dengan hati-hati selaput
ketuban untuk memastikan bahwa kepala telah
masuk dengan baik (masuk kedalam panggul) dan
bahwa tali pusat dan atau bagian-bagian tubuh
yang kecil dari bayi (misalkan tangan) tidak bisa
dipalpasi, jika tali pusat atau bagian-bagian yang
kecil dan bayi bisa dipalpasi, janga pecahkan
selaput ketuban
Dengan menggunakan tangan yang lain tempatkan
klem setengah kocher atau setegah kelly disinfeksi

58
tingkat tinggi atau steril dengan lembut kedalam
vagina dan pandu klem dengan jari tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan hingga mencapai
selaput ketuban
Pasang ujung klem diantara ujung jari pemeriksa,
gerakan ujung jari dan dengan lembut gosokan
klem pada selaput ketuban dan pecahkan
Biarkan air ketuban membasahi jari tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan
Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem
dan menempatkannya kedalam larutan klorin 0,5
% untuk di dekontaminasi. Biarkan jari tangan
pemeriksaan tetap didalam vagina untuk
mengetahui penurunan kepala janin dan
memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil dari
bayi tidak teraba. Setelah memastikan penurunan
kepala dan tidak ada tali pusat dan bagian-bagian
tubuh bayi yang kecil, keluarkan tanga pemeriksa
secara lembut dari dalam vagina.
Evakuasi warna cairan ketuban periksa apakah ada
mekonium atau darah ( lebih bayak dari bercak
bercampur darah yang normal )
Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung
tangan kedalam larutan klori 0,5% lalu lepaskan
sarung tangan dan biarkan terendam dilarutan
klorin 0,5% selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan
Segera periksa ulang DJJ
Catat pada partograf waktu dilakukanya
pemecahan selaput ketuban, warna air ketuban dan
DJJ
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

59
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MENCUCI DAN MEMBILAS ALAT
Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen 02 Januari
Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01 2015

Disetujui oleh,
PROTAP Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan

MENCUCI DAN
MEMBILAS ALAT Hj.Sri Prihatin,Am,Keb AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Prosedur Mencuci setiap benda sedikitnya tiga kali (atau lebih jika
perlu ) dengan air dan sabun atau detergen.
Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih.
Menempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan
biarkan kering sebelum memulai proses DTT secara
kimiawi. Peralatan yang akan di DTT dengan cara dikukus
atau direbus atau di sterilkan didalam otoklaf atau oven
panas kering tidak usah dikeringkan.
Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan
dengan air dan sabun kemudian bilas secara seksama dengan
menggunakan air bersih.
Gantungkan sarung tangan dan biarkan denga cara di angin-
anginkan.
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

60
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN DTT DENGAN CARA MEREBUS
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
PROTAP
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan

MELAKUKAN DTT
DENGAN CARA
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
MEREBUS
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan tentang Cara yang paling efektif dalam membunuh
mikroorganisme dengan cara merebus
Tujuan Membunuh mikroorganisme
Kebijakan Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Persiapan Panci dengan penutup
Air bersih
Timer atau jam
Buku catatan
Prosedur Menyiapkan panci dengan penutup yang rapat
Megisi panci dengan air
Mjeredam peralatan sehigga semuanya teredam di dalam
air
Memanaskan air
Menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus peralatan selama 20 menit
Mencatat lama waktu perebusan peralatan didalam buku
khusus
Membiarkan peralatan kering degan cara di angin-
anginkan sebelum digunakan atau disimpan ( jika
peralatan dalam keadaan lembab maka tingkat pencapaia
disinfeksi tigkat tinggi tidak terjaga )
Minyimpan peralata dalam wadah disinfeksi tingkat
tinggi dan peutup peralatan bisa disimpan sampai satu
minggu asalkan penutupnya tidak terbuka
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

61
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN DTT DENGAN CARA UAP PANAS
PADA SARUNG TANGAN
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015

Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan

Hj.SRI Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES.S.Sos


NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan tentang Cara yang paling efektif dalam membunuh
mikroorganisme dengan cara uap panas
Tujuan Membunuh mikroorganisme
Kebijakan Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Persiapan Panci yang memiliki tiga susun nampang pengukus
dengan penutup
Air bersih
Timer atau jam
Buku catatan

Prosedur Menyiapkan panci yang memiliki tiga susun nampang


pengukus dengan penutup
Mengisi panci bagian bawah dengan air
Menggulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah
DTT selesai, sarung tangan dapat di pakai tanpa membuat
kotaminasi baru
Letakan sarung tangan pada baki atau nampang pengukus
yang berlubang bawahnya, agar mudah dikeluarkan dari
pada bagian atas panti pegukus, letakan sarung tangan
dengan bagian jarinya ketengah panci. Jangan
menumpukan sarung tangan ( 5-10 sarung taga bisa
diletakan panci pengukus tergantug dari diameter panci
pengukus )
Mengulangi proses tersebut hinga semua nampang
pengukus berisi sarung tangan. Susun tiga nampang
pengukus di atas panci perebus yang berisi air, letakan

62
sebuah panci perebus kosong di sebuah kompor
Meletakan penutup diatas panci pengukus paling atas dan
panaskan air hinga mendidih. Jika air mendidih perlahan,
hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhu mungkin
tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika
air mendidih air akan menguap dengan cepat dan bahan
bakar akan terbuang
Menghitung waktu jika uap mulai keluar dari celah-celah
diantara panci pengukur
Mencatat lama pengukusan sarung tangan dalam buku
husus
Mengukus sarung tangan selama 20 meit
Mengangkat nampang pengukus paling atas yang berisi
sarung tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang
tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar
Meletakan nampang pengukus diatas panci perebus yang
kosong disebalah kompor
Mengulangi langkah tersebut singga semua nampang
pengukus berisi sarung tangan tersusun di atas panci
perebus yang kosong. Meletakan penutup diatasnya hingga
sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa
terkontaminasi
Membiarkan sarung tangan kering diangin-anginkan
sampai kering di dalam panci selama 4-6 jam. Jika
diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin
selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30
menit pada saat masih basah dan lembab ( 30 menit bagian
jari sarung tangan akan lengket dan membuat sarug tangan
sulit dipakai atau digunakan )
Memindahkan sarung tangan dengan menggunakan cunam
penjepit atau pinset desinfektan tingkat tinggi jika sarung
tangan tidak dipakai segera
Meletakan sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi
tingkat tinggi lalu menutup rapat ( sarung tangan bisa di
simpan dalam panci pengukus yang berpenutup rapat)
sarung tangan bisa disimpan 1 minggu
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan

63
PROTAP

Puskesmas PEMBERIAN NOMOR REGESTER UGD


Karangpawitan

No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/1

PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

02 Januari 2015 Kepala UPTD Puskesmas


Karangpawitan
UGD

AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003

Pengertian Tata cara memperoleh no.register dan dimana no harus di tulis atau dicatat.

Tujuan Sebagai acuan pemberian nomor register agar semua petugas dan siapa saja
yang ingin mengetahui cara memperoleh no. register mudah dan pasti segera
mengetahui.

Kebijakan - Tata cara penomoran melaui satu pintu baik hari libur atau tidak UGD.

Prosedur 1. Regester rawat jalan UGD

a. Loket buka :
- Dibuatkan kartu kunjungan / kartu kontrol untuk penderita yang telah
diisi identittasnya.
- Keluarga dengan membawa kartu kunjungan ke loket untuk
dilakukan registrasi.
- Nomor regester di cantumkan pada status penderita dan buku harian.
2. Regester rawat inap di UGD :

a. Loket buka 24 jam (dilakukan oleh petugas UGD) :


- Membuat status Rawat Inap di MR/LOKET
- Petugas UGD menyerahkan Nomor regester kepada petugas rawat
inap
- Petugas Rawat Inap memberi no indeks pada status penderita
- Selanjutnya registrasi dan pencatatan status penderita dilakukan oleh
petugas rawat inap.
Unit Loket pendaftaran, Rawat Inap
terkait

64
PROTAP

Puskesmas PENGADAAN STOK SEMUA FORM UGD


Karangpawitan

No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/1

PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Kepala UPTD Puskesmas


Karangpawitan
UGD 02 Januari 2015

AGUS YOHANES,S.S0s

NIP. 19700916 199103 1 003

Pengertian Tata cara pengadaan FORM UGD

Tujuan - Sebagai acuan untuk pengamanan stok FORM UGD

Kebijakan - Ada instruksi dokter


- Ada perawat pelaksana PJ administrasi
- Jumlah aman adalah apabila lebih dari 50 lembar.
Prosedur 1. Petugas melakukan pengecekan FORM UGD setiap minggu untuk melihat
jumlah yang memenuhi jumlah aman
2. Apabila jumlah sudah dibawah aman petugas administrasi mengcopi form
UGD sejumlah lebih dari 100 lembar.
3. Bon pembayaran dari foto kopi dibayar oleh petugas administrasi
4. Bon dari fotokopi diklaimkan ke penanggungjawab ruang UGD untuk
meminta ganti sejumlah uang yang digunakan

catatan : Untuk keamanan setiap form di UGD disiapkan khusus untuk


difotokopi

Unit Logistic
terkait

65
PROTAP

Puskesmas PENGADAAN STOK ATK


Karangpawitan

No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/1

PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Kepala UPTD Puskesmas


Karangpawitan
UGD 02 Januari 2015

AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003

Pengertian Tata cara pengadaan ATK

Tujuan - Sebagai acuan untuk pengamanan stok ATK UGD

Kebijakan - Ada instruksi dokter


- Ada perawat pelaksana PJ administrasi
- Jumlah aman adalah apabila jumlah minimal ATK yang ada di UGD lebih
dari 4 kali dari ATK yang digunakan
Prosedur 5. Petugas melakukan pengecekan status rekam medik UGD setiap bulan
untuk melihat jumlah yang memenuhi jumlah aman
6. Apabila jumlah sudah dibawah aman petugas administrasi melakukan
permintaan pada bagian ATK
7. bagian ATK mendistribusikan ATK pada unit sesuai permintaan

Unit Bagian ATK


terkait

66
PROTAP

Puskesmas PEMBERIAN NOMOR REGESTER UGD


Karangpawitan

No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/1

PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

02 Januari 2015 Kepala UPTD Puskesmas


Karangpawitan
UGD

AGUS YOHANES,S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003

Pengertian Tata cara memperoleh no.register dan dimana no harus di tulis atau dicatat.

Tujuan Sebagai acuan pemberian nomor register agar semua petugas dan siapa saja
yang ingin mengetahui cara memperoleh no. register mudah dan pasti segera
mengetahui.

Kebijakan - Tata cara penomoran melaui satu pintu baik hari libur atau tidak UGD.

Prosedur 1. Regester rawat jalan UGD

b. Loket buka :
- Dibuatkan kartu kunjungan / kartu kontrol untuk penderita yang telah
diisi identittasnya.
- Keluarga dengan membawa kartu kunjungan ke loket untuk
dilakukan registrasi.
- Nomor regester di cantumkan pada status penderita dan buku harian.

2. Regester rawat inap di UGD :

b. Loket buka 24 jam (dilakukan oleh petugas UGD) :


- Membuat status Rawat Inap di MR/LOKET
- Petugas UGD menyerahkan Nomor regester kepada petugas rawat
inap
- Petugas Rawat Inap memberi no indeks pada status penderita
- Selanjutnya registrasi dan pencatatan status penderita dilakukan oleh
petugas rawat inap.
Unit Loket pendaftaran, Rawat Inap
terkait

67
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Puskesmas PENGAMBILAN DAN PENYEDIAAN SPESIMEN UNTUK DIKIRIM


Karangpawitan KE LABORATORIUM BAGI PASIEN UGD
No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/1

PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Kepala UPTD Puskesmas


Karangpawitan
UGD 02 Januari 2015

AGUS YOHSNES.S.Sos

NIP.19700916 199103 1 003

Pengertian Pengambilan dan pendistribusian spesimen dalam keadaan fresh dan


aman sebagai bahan pemeriksaan laboratorium

Tujuan Sebagai acuan dalam pengambilan dan penyediaan spesimen untuk


dikirim ke laboratorium bagi pasien rawat inap.

Kebijakan 1. Adanya perawat yang diberi tanggung jawab untuk kegiatan


laboratorium pada jam kerja laboratorium

2. Menyediakan spesimen (UL, FL, sputum dan sampel darah untuk


cross match)

68
Prosedur PERSIPAN PERALATAN :

1. Spuit 5. Pot / tabung FL

2. botol darah yang berisis 6. Pot sputum


EDTA

3. botol urin 7. Kertas etiket

4. kapas alkohol 8. baki

PENATALAKSANAAN

1. Mencatat nama pasien dan macam pemeriksaan di buku


permintaan pemeriksaan laboratorium

2. Mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai


dengan jenis pemeriksaan untuk laborat luar jika hari libur atau
Cito 24 jam

3. Menyediakan tempat penampungan bahan pemeriksaan dan


masing-masing tempat diberi etiket yang lengkap dan jenis
meliputi :

* Nama pasien * Tanggal pengambilan

* umur * Macam pemeriksaan (UL, FL, sputum,


dll)

* Ruang rawat

4. keluarga pasien yang mengantar spesimen ke laborat kecuali tidak


ada keluarganya diantar oleh petugas bila di lakukan dilaborat
puskesmas

5. Pemeriksaan cito dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kapan saja


pengambilan bahannya oleh petugas ruangan untuk dikirim
kelaborat luar

6. Petugas laborat menulis hasil laborat di lembar hasil pemeriksaan


laboratorium dan biayanya (ditulis dipojok atas dengan secarik
kertas)

7. Petugas rawat inap mengumpulkan dengan lembar status pasien

Unit terkait Laboratorium, Rawat Inap, KABER

69
Puskesmas STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Karangpawit
an ALUR KEGAWAT DARURATAN

No Dokumen No Revisi Halaman

00 1/2

PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Kepala UPTD Puskesmas


Karangpawitan
UGD 02 Januari 2015

AGUS YOHANES,S.Sos

19700916 199103 1 003

Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari UGD

Tujuan Sebagai tatalaksana dalm penerimaan pasien baru

Kebijakan Seluruh perawat wajib mengetahui dan mengerti alur ini

70
Prosedur
Terima pasien

Identitas lengkap dan jelas

Pemeriksaan GCS dan TTV (T, N, RR, S

Gawat darurat Gawat non darurat Non gawat darurat

Paramedis lakukan Paramedis lakukan BLS Paramedic lakukan


BLS / tindakan (Basic Live Support) pemeriksaan fisik
pertolongan awal tindakan pertolongan awal

Konsul dokter jaga Konsul dokter jaga Dignosa sementara

Dokter jaga dating / advis


Dokter jaga datang / advis Informed concernt

Informed concernt Informed concernt Terapi simptomatis /


tindakan

Pemeriksaan, Pemeriksaan,
tindakan dan terapi tindakan dansembuh
terapi Tidak

Pemeriksaan,
observasi
tindakan dan terapi Admin
pasien

Observasi sampai stabil Observasi sampai stabil

Rujuk RS Sembuh Opname Rujuk sembuh opname

Admin pasien Admin pasien


Admin pasien

71
SPM merupakan tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah dengan
menggunakan sarana Puskesmas Karangpawitan. Puskesmas Karangpawitan memberikan
pelayanan kepada publik, sehingga dokumen SPM sangat perlu untuk disusun dan segera
diterapkan. Mengingat SPM sebagai hak konstitusional setiap warga negara, maka
seyogyanya SPM menjdi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran Puskesmas
Karangpawitan.

Pada SPM Puskesmas Karangpawitan memuat jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas beserta batasan-batasannya. Dengan terbitnya dokumen ini maka diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah dokumen
SPM ini. Kami berharap dokumen ini dapat menjadi indikator kinerja bagi Puskesmas
Karangpawitan dan menjadi jaminan pelayanan bagi konsumen sehingga organisasi
Puskesmas Karangpawitan dapat meningkatkan akuntabilitas dan profesionalismenya.
Semoga dokumen SPM ini memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

72
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN
KECAMATAN KARANGPAWITAN
Jl.Karangpawitan No.29 Kabupaten Garut
(0262)-442238 E-mail : pusk.karangpawitan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
NOMOR : 3/I/PKM/2015
TENTANG
PENETAPAN STANDAR PELAYANAN
DI PUSKESMAS KARANGPAWITAN
KEPALA PUSKESMAS KARANGPAWITAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pelayanan


publik sesuai dengan asas penyelenggaraan pemerintahan yang
baik, dan guna mewujudkan kepastian hak dan kewajiban
berbagai pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan, setiap penyelenggara pelayanan publik wajib
menetapkan Standar pelayanan;

b. bahwa untuk memberikan acuan dalam penilaian ukuran


kinerja dan kualitas penyelenggaraan pelayanan dimaksud
huruf a, maka perlu ditetapkan Standar Pelayanan untuk jenis
pelayanan Rawat jalan;

Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

b. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

c. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik;

d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012, tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar
pelayanan;
e. Peraturan Menteri/Kepala Lembaga yang bersangkutan/terkait;

f. Perda No 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan


Kesehatan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Garut;

g. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

73
UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana Teknis Pada
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERTAMA : Standar pelayanan pada Puskesmas Karangpawitan sebagaimana


tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Standar pelayanan pada Puskesmas Karangpawitan meliputi
ruang lingkup pelayanan:
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Unit Gawat Darurat
d. Pelayanan persalinan (PONED)
e. Pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut
f. Pelayana Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium, EKG, USG
dan Radiologi
g. Apotek
h. Penanganan Rujukan
KETIGA : Standar pelayanan sebagaimana terlampir dalam Lampiran
Keputusan ini wajib dilaksanakan oleh penyelenggara/pelaksana
dan sebagai acuan dalam penilaian kinerja pelayanan oleh
pimpinan penyelenggara, aparat pengawasan, dan masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Garut

pada tanggal Januari 2015


Kepala Puskesmas Karangpawitan

Agus Yohanes, S.Sos


NIP. 19700916 199103 1 003

74
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANGPAWITAN

NOMOR : 3/I/PKM/2015
TANGGAL : Januari 2015
TENTANG STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS KARANGPAWITAN

A. PENDAHULUAN
Puskesmas Karangpawitan merupakan salah satu unsur Pelaksana Teknis pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
Tingkat pertama yang bersifat Holistic, komprehensif (menyeluruh), terpadu dan
berkesinambungan kepada masyarakat. Pelayanan Kesehatan tingkat pertama adalah
pelayanan yang bersifat pokok (Basic Six/Basic healt service) yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan kesehatan Puskesmas Karangpawitan


memiliki Visi dan Misi

VISI:

Terwujudnya UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN yang Bersahabat (Bersih,


Sehat, Aman dan Bermartabat) Guna mendukung Akselerasi Pembangunan Kesehatan
Tahun 2018

Adapun MISI nya Adalah :

a. Melaksanakan Pelayanan dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)


b. Melaksanakan PHBS Tatanan Umum di Puskesmas
c. Meningkatkan kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor
d. Menumbuhkan Persaingan yang Positif
e. Menciptakan Suasana yang Kondusif dan Inovatif
f. Melaksanakan Advokasi dan Konsolidasi dengan Tingkat Atas
g. Melaksanakan Pelayanan sesuai dengan SOP
h. Mengembangkan manajemen Pelayanan Kesehatan yang Inovatif

MOTTO: PASTI BISA

P = Pahami tupoksi B = Berkarya


A = Amanah I = Ilmu
S = Semangat S = Senang
T = Transparan A = Aman
I = Inovatif

75
B. STANDAR PELAYANAN
1. Jenis Pelayanan Rawat Jalan

NO
KOMPONEN URAIAN
.

1. Dasar Hukum a. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009


b. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut
c. Perda No 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah
d. Perda No 8 Tahun 2011 tentang tarif pelayanan Puskesmas

2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Jamkesmas, jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Pemeriksaan
mekanisme, dan Konfirmasi
loket I fisik, BB, TB,
prosedur tujuan pasien Tanda VItal

Diobati
atau Hasil pemeriksaan
dirujuk

dirujuk Rujukan ke Tempat


Pelayanan yang
lebih lengkap
(Rumah sakit)

Dapat
diproses Pemberiaan Therapy

HASIL
PEMERIKSAAN Terima obat dari
TERCATAT PADA Apotek
Kartu Rekmed

Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran
2. Pasien membawa Kartu Rekmed Ke BP.
3. Pemerikssaan di Ruang Pemerikssaan
4. Terima Obat di bagian Apotek
4. Jangka waktu 20 menit
penyelesaian

5. Biaya/tarif Rp.0,- ( gratis)

6. Produk pelayanan Rekam Medis:


Diket BB, TB, Tanda- tanda Vital
76
Hasil Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Penyakit
Therafi
7. Sarana, prasarana, Tensi Meter
dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Timer
Pengukur BB
Pengukur TB
Lemari
Meja
Kursi
Buku Register
Speaker dan MiX (alat untuk Memanggil Pasien)
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir
mobil ambulance
8. Kompetensi
Pelaksana Dokter
Perawat
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)

12. Jaminan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk


pelayanan layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun

13. Jaminan 1. Rahasia pasien terjaga


keamanan dan
keselamatan 2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
pelayanan tangani oleh pemeriksa

14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran


Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali

*) Komponen tambahan disesuaikan dengan kebutuhan unit penyelenggara pelayanan,


bila dipandang perlu.

77
2. Pelayanan UGD

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum a. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009

b. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan


Fungsi UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut
c. Perda No 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah
d. Perda No 8 Tahun 2011 tentang tarif pelayanan Puskesmas
2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu jamkesmas,jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Anamnesa
mekanisme, dan Konfirmasi
Loket I atau Pemeriksaan
prosedur tujuan pasien
Tanda Vital, fisik
UGD
dan Penunjang

dirawat
atau TRIASE
dirujuk

dirujuk Rujukan ke
Tempat
Pelayanan yang
lebih lengkap
(Rumah sakit)
Dapat
diproses
Advis Perawatan

HASIL
PEMERIKSAAN Melaksanakan advis
TERCATAT PADA Perawatan / pemberian
Kartu Rekmed therapy medikamentosa

Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian UGD / loket pendaftaran
2. Pasien diperiksa di UGD
3. TRIASE
4. Konfirmasi dengan penunjang diagnosa
5. Pemberian tindakan sesuai advis
4. Jangka waktu 60 Menit
penyelesaian
5. Biaya/tarif Disesuai dengan status Pasien
Untuk pasen Jamkesmas/jamkesda gratis
6. Produk pelayanan Rekam Medis:
Diket BB, TB, Tanda- tanda Vital
Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil Pemeriksaan Fisik

78
Diagnosa Penyakit
Therafi
7. Sarana, prasarana, Tensi Meter
dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Timer
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir
mobil ambulance
8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Petugas Laboratorium
Petugas Apotek
Petugas Administrasi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)

12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun

13. Jaminan keamanan 1. Rahasia pasien terjaga


dan keselamatan
2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
pelayanan
tangani oleh pemeriksa
14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran
Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali

*) Komponen tambahan disesuaikan dengan kebutuhan unit penyelenggara pelayanan,


bila dipandang perlu.

79
3. Jenis Pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut

NO
KOMPONEN URAIAN
.

1. Dasar Hukum a. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009


b. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut
c. Perda No 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah
d. Perda No 8 Tahun 2011 tentang tarif pelayanan Puskesmas

2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Jamkesmas, jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Pemeriksaan
mekanisme, dan Konfirmasi
loket I fisik, Tanda
prosedur tujuan pasien VItal

Diobati
atau Hasil pemeriksaan
dirujuk

dirujuk Rujukan ke
Tempat Pelayanan
yang lebih lengkap
(Rumah sakit)

Dapat
diproses Pemberiaan Therapy

HASIL
PEMERIKSAAN Terima obat dari Apotek
TERCATAT PADA
Kartu Rekmed

Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran
2. Pasien membawa Kartu Rekmed Ke BP.
3. Pemerikssaan di Ruang Pemerikssaan
4. Terima Obat di bagian Apotek
4. Jangka waktu 30 menit
penyelesaian
5. Biaya/tarif Rp.0,- ( gratis) untuk pasien Jamkesmas dan Jamkesda
Untuk pasen Umum disesuaikan dengan tingkat kesulitan
6. Produk pelayanan Rekam Medis:
Diket kelainan pada gigi, Tanda- tanda Vital
Hasil Pemeriksaan Fisik
80
Diagnosa Penyakit
Therafi
7. Sarana, prasarana, Tensi Meter
dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Timer
Dental Kit
Lemari
Meja
Kursi
Buku Register
Speaker dan MiX (alat untuk Memanggil Pasien)
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir
8. Kompetensi
Pelaksana Dokter Gigi
Perawat gigi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi PDGI,IDI, PPGI dan PPNI
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 3. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)

12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun
13. Jaminan keamanan 1. Rahasia pasien terjaga
dan keselamatan
pelayanan 2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
tangani oleh pemeriksa
14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran
Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali

*) Komponen tambahan disesuaikan dengan kebutuhan unit penyelenggara pelayanan,


bila dipandang perlu.

81
4. Pelayanan Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium)

NO
KOMPONEN URAIAN
.

1. Dasar Hukum a. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009


b. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut

c. Perda No 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah


d. Perda No 8 Tahun 2011 tentang tarif pelayanan Puskesmas

2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Sehat bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Pemeriksaan
mekanisme, dan Pemeriksaan
Loket I atau Penunjang
prosedur Medis /
UGD Sesuai intruksi
Paramedis

Diproses Pengambilan
sample,pemeriksaan
penunjang lainnya

Konsul hasil
Hasil
pemeriksaan
Pemeriksaan

HASIL Pemberiaan Advis sesuai


PEMERIKSAAN hasil pemeriksaan
TERCATAT
penunjang
PADA Kartu
Rekmed

Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian loket pendaftaran
2. Pasien diperiksa oleh Medis atau Paramedis
3. Pemeriksaan penunjang
4. Konsul hasil penunjang diagnosa
5. Pemberian tindakan sesuai advis

4. Jangka waktu 60 Menit


penyelesaian

5. Biaya/tarif Disesuai dengan Tarif item pemeriksaan

82
6. Produk pelayanan Rekam Medis:
Hasil Pemeriksaan
Diagnosa Penyakit
Therapy

7. Sarana, prasarana, Alat alat Laboratorium


dan/atau fasilitas
Tensi meter
Stetoskop
Termometer
Timer
Alat Tulis
ruang tunggu
Toilet

8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Petugas Laboratorium
Petugas Administrasi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI, Analis kesehatan
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)

12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun

13. Jaminan keamanan 1. Rahasia pasien terjaga


dan keselamatan
pelayanan 2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
tangani oleh pemeriksa
14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran
Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali

*) Komponen tambahan disesuaikan dengan kebutuhan unit penyelenggara pelayanan,


bila dipandang perlu.

83
5. Pelayanan Apotek

NO
KOMPONEN URAIAN
.

1. Dasar Hukum a. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009

b. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan


Fungsi UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut
c. Perda No 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah
d. Perda No 8 Tahun 2011 tentang tarif pelayanan Puskesmas

2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Sehat bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Anamnesa
mekanisme, dan Pemeriksaan
Pemeriksaan Tanda
prosedur Loket I atau Medis dan Vital, fisik dan
UGD Paramedis Penunjang

Pengecekan
ketersediaan Pemberian Resep
obat

Rujukan ke Apotek
Resep yang lebih lengkap
luar

Dapat Pemberian Obat


diproses

HASIL TERCATAT
PADA Register
Obat

Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian loket pendaftaran
2. Pasien diperiksa oleh Medis dan Paramedis
3. Pemberiaan Resep
4. Pengecekan ketersediaan obat
5. Pemberian obat sesuai advis
6. Pencatatan di register obat

4. Jangka waktu 30 Menit


penyelesaian

5. Biaya/tarif Rp. 0.- (gratis)

6. Produk pelayanan Rekam Medis:


Diket BB, TB, Tanda- tanda Vital
84
Hasil Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Penyakit
Therafi

7. Sarana, prasarana, Tensi Meter


dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Kertas resep
Obat - obatan
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir

8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Petugas Laboratorium
Petugas Apotek
Petugas Administrasi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI, Farmasi
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)

12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun

13. Jaminan keamanan 1. Rahasia pasien terjaga


dan keselamatan
pelayanan 2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
tangani oleh pemeriksa
14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran
Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali

*) Komponen tambahan disesuaikan dengan kebutuhan unit penyelenggara pelayanan,


bila dipandang perlu.

85
6. Jenis Penanganan Rujukan

NO
KOMPONEN URAIAN
.

1. Dasar Hukum a. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009


b. Perbup No 560 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut
c. Perda No 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah
d. Perda No 8 Tahun 2011 tentang tarif pelayanan Puskesmas

2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Jamkesmas, jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
loket I, Pemeriksaan
mekanisme, dan fisik, Tanda
Hasil pemeriksaan
prosedur Rawat
Vital dan
Inap,UGD,
Penunjang
PONED

dirujuk
Diagnosa
Penyakit

Rujukan ke Tempat HASIL PEMERIKSAAN


Pelayanan yang TERCATAT PADA
lebih lengkap Kartu Rekmed
(Rumah sakit)

Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran /pasen dirawat
inap/UGD dan PONED
2. Pasien membawa Kartu Rekmed Ke BP, Rekmed Pasen
Rawat Inap,UGD dan PONED.
3. Pemerikssaan di Ruang Pemerikssaan/Rawat
Inap/UGD/PONED
4. Terima Surat Rujukan
4. Jangka waktu 10 menit
penyelesaian

5. Biaya/tarif Rp.0,- ( gratis)

6. Produk pelayanan Rekam Medis:


Diket BB, TB, Tanda- tanda Vital
Hasil Pemeriksaan Fisik

86
Diagnosa Penyakit
Rujukan

7. Sarana, prasarana, Tensi Meter


dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Timer
Pengukur BB
Pengukur TB
Lemari
Meja
Kursi
Buku Register rujukan
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir
mobil ambulance
8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Bidan
Tenaga Administrasi
Ambulance
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, IBI dan PPNI
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)

12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun

13. Jaminan keamanan 1. Rahasia pasien terjaga


dan keselamatan
pelayanan 2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
tangani oleh pemeriksa
14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran
Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali

*) Komponen tambahan disesuaikan dengan kebutuhan unit penyelenggara pelayanan,


bila dipandang perlu.

87
3. SITEM MEKANISME DAN PROSEDUR KERJA

PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem manajerial telah
didokumentasikan dalam Prosedur dan Ketetapan (Protap) atauStandard Operating
Procedure (SOP). Prosedur dan ketetapan ini telah didokumentasikan, disosialisasikan,
dan diimplementasikan di setiap bagian dan unit kerja lainnya. Dengan adanya protap atau
SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini
pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap
proses kinerja.

Prosedur kerja PPK BLUD Puskesmas Karangpawitandalam rangka memberikan


pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan,
maupun pelayanan manajemen, yang secara ringkas dapat diuraiakan sebagai berikut:

1. Standar Operasional dan Prosedur pelayanan kesehatan, merupakan inti kegiatan


Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar
pelayanan yang diberikan dapat berjalan sesuai harapan banyak pihak, terutama
pasien yang bersangkutan. Prosedur baku pelayanan ditetapkan untuk menghindari
kesalahan dalam penanganan pasien. Standar operasional dan prosedur pelayanan
kesehatan terdiri dari standar operasional dan prosedur yang di tetapkan pada rawat
jalan . Rawat jalan terdiri dari rawat jalan BP umum, BP gigi, KIA.
2. Standar Operasional dan Prosedur pelayanan penunjang kesehatan, merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan kesehatan Puskesmas.
Ketelitian, keakuratan dan kelengkapan peralatan penunjang medis menjadi salah
satu penentu kesembuhan pasien. Standar operasional dan prosedur pelayanan
penunjang kesehatan terdiri dari standar operasional dan prosedur yang ditetapkan
pada radiologi, laboratorium, dll.
3. Standar Operasional dan Prosedur Pelayanan Manajemen, memberikan pelayanan
kepada kegiatan pelayanan dan penunjang kesehatan Puskesmas agar seluruh
personil yang terlibat dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan uraian tugas yang
telah ditetapkan.
Untuk itu proses-proses manajemen harus dijalankan dengan cepat, tepat dan
akurat. Standar operasional dan prosedur manajemen terdiri dari standar operasional dan
prosedur pada kepegawaian, umum, pelaporan dan rekam medis, keuangan dll.

a. Pelayanan Manajemen

1. Prosedur Pelayanan Umum dan Kepegawaian

88
Standar Operasional adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang

dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang

berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan

personil yang berperan dalam kegiatan. Sebagaisuatu aturan, regulasi, dan kebijakan

yang secara terus menerus menjamin perilaku yang benar bagi seluruh pegawai

instansi pemerintah maka SOP sangat tepat diterapkan pada aktivitas administrasi

perkantoran yang relatif bersifat rutin, berulang serta menghendaki adanya keputusan

yang terprogram guna melayani pelanggannya.

Standar Operasional Prosedur pelayanan kesehatan, merupakan inti kegiatan

Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar

pelayanan yang diberikan dapat berjalan sesuai banyak pihak, terutama pasien yang

bersangkutan. Prosedur baku pelayanan ditetapkan untuk menghindari kesalahan

dalam penanganan pasien. Standar Operasional Prosedur pelayanankesehatan terdiri

dari Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan pada rawat jalan. Rawat jalan

terdiri dari: BP UMUM, BP GIGI, KIA-KB, Gawat Darurat, Gizi Klinik, Pelayanan

Rawat, Farmasi, Laboratorium/penunjang.

Standar 0perasional Prosedur pelayanan penunjang kesehatan, merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan kesehatan

Puskesmas.Ketelitian, keakuratan, dan kelengkapan peralatan penunjang medis

menjadi salah satu penentu kesembuhan pasen. Standar Operasional Prosedur yang

ditetapkan pada laboratorium dll.

Standar Operasional Prosedur pelayanan manajemen memberikan pelayanan kepada

kegiatan pelayan dan penunjang kesehatan Puskesmas agar seluruh personil yang

terlibat dalam menjalankan tugasnya sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan untuk

itu proses-proses manajemen harus dijalankan dengan cepat, tepat dan akurat.Standar

Operasional Prosedur manajemen terdiri dari Standar Operasional Prosedur pada

kepegawaian umum, pelaporan dan rekam medis, keuangan dan lain-lain.

b. Prosedur Pelayanan Keuangan

1. Prosedur tata usaha dan akuntansi Pendapatan BLUD Puskesmas.


89
2. Prosedur tata usahakeuangan Akuntansi Belanja BLUD Puskesmas bersumber

dari :

1) Jasa Layanan;

2) Hasil kerjasama sama dengan lain;

3) APBD;

4) APBN;

5) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah.

3. Prosedur Perencanaan SDM, Peralatandan Sarana Kesehatan Lainnya

1) Perencanaan SDM Kesehatan;

2) Perencanaan Peralatan Kesehatan;

3) Perencanaan Sarana Kesehatan Lainnya.

b. Pelayanan Medis

1. Pelayanan Rawat Jalan

a) Poliklinik

Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari Klinik Umum, Klinik Gigi,KIA, Prosedur

rawat jalan pada poliklinik menguraikan langkah-langkah pemberian pelayanan

kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien, pendaftaran

dan pembayaran jasa layanan, dan pemberian layanan kesehatan pada masing-

masing poli, serta tindakan lanjutan yang diperlukan oleh pasien.Prosedur rawat

jalan melalui Poliklinik selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP.

b) Unit Gawat Darurat

Puskesmas Karangpawitan belum memiliki ruang khusus unit gawat darurat,

tetapi memiliki Ruang Tindakan Medik untuk mengatasi tindakan

kegawatdaruratan Pelayanan Primer.Prosedur pada penanganan kasus gawat

darurat menguraikan langkah-langkah mengutamakan penanganan pasien yang

sifatnya gawat dan darurat sejak pasien datang hingga tindakan lanjutan yang

diperlukan pasien seperti dirujuk ke rumah sakit. Prosedur rawat jalan melalui

UGD/ unit tindakan medis selengkapnya dapat dilihat pada LampiranSOP.

90
c) Pelayanan Penunjang Medis

Layanan penunjang medis Puskesmas Karangpawitan meliputi:

Laboratorium dan Apotek.

Laboratorium

Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan berupa

layanan laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP,

KIA-KB, UGD.Prosedur pemberian layanan penunjang medis selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran SOP.

Apotek

Prosedur layanan obat menguraikan pemberian pelayanan penyediaan

obat-obatan kepada pasien sesuai resep dari poli rawat jalan,UGD dan pelayanan

di luar gedung seperti kegiatan Puskesmas keliling, Perkesmas, dan Posyandu

(Balita dan Lansia).Prosedur layanan obat di apotik selengkapnya dapat dilihat

pada LampiranSOP.

c. Pelayanan Non Medis

Layanan non medis Puskesmas Karangpawitan meliputi:

1. Prosedur Pelayanan Gizi

Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi berupa

penyuluhan, konselingatau klinik gizi untuk terapi diet untuk pasien Poliklinik,

dan dalam bentuk perencanan dan pengolahan makanan biasa/khusus.Prosedur

pelayanan gizi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP.

2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan tindakan

pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana kedokteran/kesehatan

sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau berdasarkan laporan dari pengguna, baik

dilakukan sendiri atau oleh pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian

91
pekerjaan. Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana selengkapnya dapat dilihat

pada lampian SOP.

3. Prosedur Pelayanan Pusling

Prosedur pelayanan pusling menguraikan pemberian layanan pada pasen

yang letak geograpisnya terjauh dari pasilitas kesehatan, ambulancebagi pasien

yang memerlukannya dalam rangka rujukan ke Rumah Sakit.Prosedur pelayanan

ambulance selengkapnya dapat dilihat pada LampiranSOP.

4. Prosedur Rekam Medik

Prosedur rekam medik menguraikan proses penanganan data pasien mulai

dari pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien, pengkodean, pengindekan,

dan pengarsipan.Prosedur rekam medik selengkapnya dapat dilihat pada

LampiranSOP.

5. Prosedur Kesehatan Lingkungan

Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah pemeriksaan

air limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara berkala dengan

berpedoman pada ketentuanyang berlaku.Prosedur kesehatan lingkungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiranSOP.

PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi PUSKESMAS


Karangpawitan, fungsi-fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Fungsi Pelayanan (services).


Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan, dan jejaring pelayanan.

1.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya kesehatan wajib memiliki 6 (enam) upaya pelayanan yaitu:

a) Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :


a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. JPKM / JKBM
92
c. UKBM dan PSM.
d. Desa Siaga.
b) Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
b. Pengawasan tempat umum dan pengolahan makanan/Minuman.
c. Klinik Sanitasi.
d. Monitoring dan evaluasi Kota sehat / Indonesia Sehat.
e. Pengelolaan Limbah Puskesmas
c) KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
a. Kesehatan Ibu.
b. Kesehatan Anak
c. Keluarga Berencana.
d. Kesehatan Reproduksi.

d) Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi :


a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK).
b. Gizi Klinik.
e) Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak menular, dengan sub
upaya meliputi :
(1) Imunisasi.
(2) Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA, Diare,
Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
(3) Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD,Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.
(4) Surveilens dan Epidemiologi
(5) Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
f) Upaya Pengobatan, meliputi :
(1) Pengobatan Rawat Jalan Umum.
(2) Pengobatan Rawat Jalan Gigi.
(3) UGD dan Tindakan.
1.2 .Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan, memiliki 5 (lima) upaya pelayanan yaitu

1. Upaya pelayanan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


2. Upaya pelayanan kesehatan Khusus dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Kesehatan Mata.
b. Upaya Kesehatan Jiwa
c. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Kesehatan Olah Raga.
93
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut..
5. Upaya Rawat Sehari.
1.3 .Jejaring Pelayanan

Upaya Kesehatan Pelayanan Jejaring Puskesmas yaitu :

1. Puskesmas Pembantu Situjaya


2. Puskesmas Pembantu Situgede
3. Puskesmas Sindanglaya
4. Poskesdes Desa Situsaeur

2. Fungsi Pendukung (supporting).


Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan
dalam rangka efektifitas adalah sebagai berikut :

a. Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :

1. Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP).


2. Upaya Sistem Informasi Puskesmas.
3. Upaya Pelayanan Farmasi termasuk Perbekalan Kesehatan.
4. Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana.

b. Upaya Pelayanan Administrasi


Upaya Pelayanan Administrasi, yang meliputi :
1. Administrasi Keuangan termasuk aset.
2. Administrasi Umum dan Kepegawaian.
Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi

94
A. RENCANA STRATEGI BISNIS DAN RENCANA BISNIS ANGGARAN
Renstra Bisnis Puskesmas Karangpawitansebagaimana adalah mencakup
pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana
pencapaian 5 (lima) tahunan dan proyeksi keuangan 5 (lima) tahunan Puskesmas
KarangpawitanGarut.Visi sebagaimana dimaksud memuat gambaran yang menantang
mengenai keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.Misi
sebagaimana dimaksud adalah memuat sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana sesuai bidangnya dan
berhasil dengan baik.Program strategis sebagaimana dimaksud memuat program yang
berisi proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan
kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Pengukuran pencapaian kinerja sebagaimana dimaksud diatas memuat


pengukuran yang dilakukan dengan menggambarkan pencapaian hasil kegiatan dengan
disertai analisis atas faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tercapainya
kinerja. Rencana pencapaian 5 (lima) tahunan sebagaimana dimaksud adalah memuat
rencana capaian kinerja pelayanan tahunan selama 5 (lima) tahun.Proyeksi keuangan 5
(lima) tahunan sebagaimana dimaksud memuat perkiraan capaian kinerja keuangan
tahunan selama 5 (lima) tahun.

Renstra Bisnis Puskesmas KarangpawitanGarut dipergunakan sebagai dasar


penyusunan RBA dan evaluasi kinerja.RBA merupakan penjabaran lebih lanjut dari
program dan kegiatan Puskesmas Karangpawitan dengan berpedoman pada
pengelolaan keuangan Puskesmas Karangpawitan.Mengenai rencana bisnis dan
anggaran akan dibahas pada bagian Rencana Bisnis Anggaran.

B. PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada Kepala
Instalasi/Unit diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan pertimbangan
untuk menunjang kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

2. Kepala Instalasi harus melaksanakan wewenang yang didelegasikan tersebut dengan


penuh tanggungjawab dan memberikan laporan pelaksanaannya secara berkala
kepada Pejabat Pengelola.
2. Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan puskesmas.
3. Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan tanggung jawab
pejabat pengelola.

95
C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan stakeholders
puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki oleh setiap pengambil
keputusan.
3. Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan rapat,
asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5. Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan.

D. MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan
harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan
timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan
pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas
Puskesmas.
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/ pengelolaan sumberdaya.
1. Proses Manajemen Risiko
a. Pengendalian Risiko
Risiko yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah
pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang
aman.
Pengendalian Resiko dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan,
kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan
hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun seperti
diilustrasikan pada gambar di bawah :

96
Hierarki Pengendalian Resiko

Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai


dengan tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman). Hierarki
pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan,
administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat di bawah ini:

97
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya K3

ELIMINASI Eliminasi Sumber Bahaya Tempat


Substitusi Alat/Mesin/Bahan Kerja/Pekerjaan
SUBSTITUSI Aman Mengurangi
Bahaya
Modifikasi/Perancangan
PERANCANGAN Alat/Mesin/Tempat Kerja
yang Lebih Aman
Tenaga Kerja
Prosedur, Aturan, Pelatihan,
Aman Mengurangi
ADMINISTRASI Durasi Kerja, Tanda Bahaya,
Paparan
Rambu, Poster, Label
Alat Perlindungan Diri
APD
Tenaga Kerja

b. Pengawasan (Monitor ) dan tinjauan(Review) Risiko


Alat bantu yang digunakan untuk mengawasi dan meninjau kegiatan di Puskesmas
adalah Risk Register. Risk Register adalah Pusat dari proses manajemen risiko
Puskesmas. Risk register juga merupakan alat manajemen yang memungkinkan
Puskesmas dapat memahami profil risiko secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah
tempat penyimpanan untuk semua informasi risiko.

Risk registerdapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Risk register korporat, digunakan untuk resiko ekstrim (peringkat 15-25)


2) Riskregister divisi, digunakan untuk resiko dengan peringkat lebih rendah atau
risiko yang diturunkan dari risk register korporat karena peringkatnya sudah
turun.

Risk register ini bersifat sangat dinamis,karena setiap bulan bisa saja berubah.
Perubahan itu dapat berupa:

1) Jumlahnya berubah karena ada risiko baru yang teridentifikasi


2) Tindakan pengendalian risikonyaberubah karena terbukti tindakan
pengendalian risiko yang ada tidak cukup efektif
3) Peringakat riskonya berubah karena dampak dan peluangnya berubah
4) Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko korporat,karena peringkatnya
sudah lebih rendah dari 25 (dipindahkan ke risk register divisi).

2. Ruang Lingkup Manajemen Risiko di Puskesmas


a. Petugas Pelayanan Kesehatan

Petugas/Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
98
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (UU RI No: 23 tahun 1992
tentang kesehatan bab 1, pasal l ayat 3).

Sebagai tenaga profesional, petugas kesehatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat yang memiliki


serangkaian pengetahuan ilmiah
2) Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang berlaku
3) Bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya
4) Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas
palayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya
5) Berorientasi pada pelayanan dan kebutuhan obyektif
6) Melakukan ikatan profesional lisensi, jalur karir, mempunyai kekuatan dan
status dalam pengetahuan spesifik serta altruisme.
b. Fasilitas
c. Lingkungan
d. Keselamatan pasien
Implementasi keselamatan pasien di Puskesmas terdiri dari
1) Identifikasi pasien dengan benar
2) Tingkatkan komunikasi efektif
3) Tingkatkan keamanan untuk pemberian obat yang berisiko tinggi
4) Eliminasi salah sisi, salah pasien
5) Reduksi risiko pasien cedera dari jatuh
Langkah-langkah menuju kesalamatan pasien di Puskesmas:
1) Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien,ciptakan kepemimpinan
dan budaya yang terbuka, pemimpin yang adil dan mendukung seluruh staf
Puskesmas
2) Membangunkomitmen dan fokus yg kuat dan jelas tentang keselamatan
pasien di Puskesmas
3) Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko kembangkan sistem & proses
pengelolaan resiko serta lakukan identifikasi dan assesment hal yang
potensial bermasalah
4) Membangkan sistem pelaporan,sehingga dapat dipastikan karyawan
Puskesmas dapat dengan mudah melaporkan kejadian serta Puskesmas
mengatur pelaporan.
5) Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien dengan cara membangkan
cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien

99
6) Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien serta
mendorong karyawan Puskesmas untukmelakukan analisis akar
permasalahan untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul
Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien gunakan informasi
yg ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan padasistempelayanan.

E. PELAPORAN
Pimpinan menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas sebagai SKPD
(Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan tahunan kepada Bupati dengan
tembusan PPKD.
a. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atau Laporan Operasional
Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam bulan berikutnya sebagai
hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya.
b.Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan disampaikan kepada
Pimpinan BLUD selaku Pengguna Anggaran untuk ditetapkan sebagai laporan
realisasi anggaran pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester pertama
serta prognosis untuk enam bulan berikutnya paling lama lima belas hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
c. Pejabat Pengelola Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran pendapatan dan
belanja atau laporan operasional semester pertama BLUD Puskesmas serta prognosis
untuk enam bulan berikutnya kepada Bupati melalui PPKD sebagai dasar penyusunan
laporan realisasi APBD semester pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.

d. Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan puskesmas tahun


anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Pejabat Pengelola Puskesmas untuk
ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD.

Laporan keuangan BLUD puskesmas tahunan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran atau
Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan BLUD Puskesmas tersebut dilampiri dengan surat pernyataan Pejabat
Pengelola Puskesmas bahwa pengelolaan keuangan BLUD yang menjadi tanggungjawabnya
telah diselenggarakan dengan sistem pengendalian intern yang memadai dan standar
akuntansi keuangan dan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan
Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:

1) Laporan realisasi anggaran/laporan operasional yang berisi informasi jumlah


pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode.
2) Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal tertentu.
100
3) Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan aktivitas
operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan / atau pembiayaan yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama
periode tertentu; dan
4) Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka
yang tertera dalam laporan keuangan disertai laporan mengenai kinerja.
Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan disampaikan kepada Bupati melalui PPKD
paling lambat satu bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan BLUD
disampaikan secara berkala kepada Bupati melalui PPKD, untuk dikonsolidasikan dengan
laporan pemerintah daerah secara berkala paling lambat dua bulan setelah periode pelaporan
berakhir. Laporan keuangan BLUD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.Setiap transaksi keuangan BLUD harus
diakuntansikan dan dokumen pendukungnya dikelola secara tertib.

Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Dalam rangka konsolidasi dengan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terlebih dulu harus dilakukan penyesuaian atau
dikonversikan ke Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan mengacu pada Permendagri
nomor 13 Tahun 2006.

Pejabat Pengelola wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan


Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.Selain penyampaian
laporan keuangan untuk tujuan internal maupun eksternal, Pejabat Pengelola menetapkan
ketentuan dan mekanisme penyampaian laporan non keuangan atau laporan kinerja
sebagai pertanggungjawaban setiap bidang dalam suatu sistem pengendalian internal
yang memadai.

F. AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA DAN PENILAIAN KINERJA


Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola
BLUD,disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD agar
pengelolaannya dapatdipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja menggambarkan
pencapaian hasil kegiatan.Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka
dibuatlah Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi,
program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan
proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD
dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan evaluasi
kerja.Rencana strategis bisnis UPT Puskesmas Karangpawitan mengacu pada Renstra
101
Dinas Kesehatan Kab Garut Tahun 2010 2015 yang menjabarkan visi, misi dan program
Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kab Garut dalam
rencana pembangunan lima tahun yang bersifat indikatif. Jadi dengan sendirinya Renstra
Bisnis Puskesmas Karangpawitan terkait dengan RPJMD Kabupaten Garut.Untuk
mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal (SPM), ada sekitar 21
upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas
Karangpawitan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut.

G. SUKSESI MANAJEMEN
Diadakannya pelatihan bagi calon pengganti pimpinan ataupun Pengurus untuk setiap
Sumber daya manusia apabila ada penggantian tenaga, baik itu sebagai pengelola,
pimpinan maupun karyawan.

Manfaat manajemen suksesi bagi organisasi, sebagai berikut:

1. Memastikan kontinuitas kepemimpinan yang disiapkan untuk posisi eksekutif kunci.


2. Memanfaatkantim manajemen senior dalam mendisiplinkan proses pemeriksaan
bakat kepemimpinan dalam organisasi.
3. Menempatkan isu keberagaman dalam agenda organisasi.
4. Menuntun pengembangan aktivitas eksekutif kunci.
5. Memeriksa kembali struktur, proses, dan sistem dari unit bisnis dan korporat.
6. Bekerja sama dengan SDM lain yang mendukung pembaharuan kepemimpinan.
7. Memberi kontribusi terhadap nilai pemegang saham.
Usaha perencanaan SDM untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi dan waktu
yang tepat harus didukung oleh tim kepemimpinan yang kuat. Dalam konteks inilah
manajemen suksesi tidak bisa diabaikan dalam perencanaan SDM. Sebab, fokus
manajemen suksesi adalah menyiapkan tim kepemimpinan yang kuat di masa mendatang.
Tim kepemimpinan yang kuat, dimungkinkan terbentuk jika dalam organisasi terdapat:

1. Kumpulan bakat
2. Persamaanorganisasi.
3. Budaya yang mendukung
4. Sistem administrasi yang baik
Penekanan baru pada manajemen suksesi terjadi ketika berbagai perubahan terjadi begitu
cepat sehingga semakin sulit untuk diantisipasi. Penekanan baru itu adalah penekanan
pada proses yang berkelanjutan dan terintegrasi. 6 dimensi yang dapat membantu
mengembangkan manajemen suksesi yaitu:

102
1. Orientasi perusahaan;
2. Fokus organisasional;
3. Keluaran (outcome);
4. Teknik-teknik penilaian; dan
5. Pools seleksi
Manajemen suksesi berusaha untuk mengembangkan kepemimpinan yang kuat terutama
untuk tugas-tugas strategis.Seiring dengan berbagai perubahan di luar maupun di dalam
organisasi mengakibatkan tuntutan terhadap perbaikan dalam pengelolaan suksesi
tersebut.Hal itu dimaksudkan agar perencanaan suksesi tetap relevan untuk meregenerasi
kepemimpinan organisasi.

H. PENGENDALIAN INTERNAL
Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk
mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta membantu manajemen dalam hal:
1. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
2. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
3. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis yang
sehat
Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari:
Integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
Filosofi dan gaya manajemen;
Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung
jawabnya;
Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi,
menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha relevan;
Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu
proses pengendalian terhadap kegiatan puskesmas pada setiap tingkat dan unit
dalam struktur organisasi, antara lain mencakup kebijakan dan prosedur yang
membantu manajemen melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa
tindakan penting dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai
sasaran puskesmas. Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian
kegiatan seperti kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas
prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset puskesmas.
Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas ketentuan
103
dan peraturan yang berlaku pada puskesmas, yang memungkinkan Pejabat
Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan
usahanya. Laporan tidak hanya berhubungan data internal, tetapi juga informasi
tentang kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan
pengambilan keputusan dan laporan eksternal.
Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit struktur
organisasi puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan
ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Pejabat Pengelola
dan tembusannya kepada Dewan Pengawas.

I. PENGADAAN BARANG DAN JASA


Pengadaan barang dan jasa Pengadaan barang dan/atau jasa sesuai permenkes 61
tahun 2007 berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan/atau jasa yang ditetapkan oleh
pimpinan BLUD dan disetujui Kepala Daerah. Pengadaan barang dan/atau jasa harus
dapat menjamin kesedian barang dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih murah, dengan
proses pengadaan yang sederhana dan cepat serta mudah menyesuaikan dengan
kebutuhan yang mendukung kelancaran pelayan BLUD.
Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat dapat
dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan pemberi hibah, dan atau ketentuan
pengadaan barang dan/atau jasa yang berlaku sepanjang disetujui pemberi hibah.
Prinsip pengadaan barang dan jasa:

1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,


transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang sehat.

2. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan jasa


dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.

3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang dapat
berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat Pengelola
Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang
dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.

4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara pengadaan,


substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan dan
membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada pejabat pengelola.

104
Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang
sehat.
Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan jasa
dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.
Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang dapat
berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat Pengelola
Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang
dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan
dan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada pejabat
pengelola.

J. KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PEMBERIAN JASA LAYANAN ( STANDAR


DAN TARIF)
Penetapkan tarif layanan oleh Bupati berdasarkan atas usulan Pejabat Pengelola
BLUD melalui Sekretaris Daerah dengan mempertimbangkan kontinuitas dan
pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan
kompetensi yang sehat. Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan
kebijakan terhadap pemberian layanan kesehatan serta melakukan pengawasan atas
pelaksanaannya. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
penghitungan biaya per unit setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar
pengambilan kebijakan mengenai penetapan tarif layanan kesehatan, misalnya
kebijakan pemberian subsidi tarif layanan kesehatan kepada pasien tidak mampu. Oleh
karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan review biaya per unit setiap
jenis layanan secara berkala. Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas
pemberian jasa pelayanan yang telah dilakukan pada akhir periode sebagai bahan
masukan pada periode berikutnya.

1. Kebijakan Pendapatan

1.1 Pendapatan Pelayanan


1) Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
merupakan pendapatan operasional Puskesmas.

105
2) Pendapatan Puskesmas terdiri dari pendapatan pasien umum dan pihak ketiga.

Pendapatan pasien umum adalah pendapatan yang diperoleh dari


pembayaran langsung pasien.

Pendapatan pihak ketiga adalah pendapatan yang diperoleh dari


pembayaran pasien yang dijamin oleh pihak ketiga, yang terdiri dari:
BPJS
Jaminan Kesehatan lainnya.
3) Pendapatan Puskesmas dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Pendapatan Pasien Rawat Jalan, yaitu semua pendapatan yang diperoleh
dan timbul dari kegiatan pada instalasi rawat jalan;
Pendapatan Penunjang Medis, yaitu semua pendapatan yang diperoleh
dan timbul dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada pasien di
instalasi penunjang.
Pendapatan lain-lain, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul
dari kegiatan atau pelayanan selain dari pasien rawat jalan, dan
penunjang medis.

1.2 Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBD/APBN yang berupa kas
diberlakukan sebagai pendapatan Puskesmas.
1.3 Pendapatan hibah terdiri dari pendapatan hibah terikat dan tidak terikat berupa kas
yang diperoleh langsung dari masyarakat atau badan lain dan merupakan
pendapatan Puskesmas yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukannya.
1.4 Hasil kerja sama Puskesmas dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya
merupakan pendapatan Puskesmas.
1) Kebijakan pelayanan kesehatan
2) Pelayanan kesehatan Puskesmas menggunakan standar pelayanan minimum
yang ditetapkan oleh Bupatisesuai dengan kewenangannya dan diusulkan oleh
rumah sakit.
3) Standar pelayanan minimum sebagaimana dimaksud dalam butir 1 harus
mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.

106
2. Kebijakan Pengelolaan Piutang

BLUD dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang,


jasa, dan/atau transaksi yang berhubungan Langsung maupun tidak langsung dengan
kegiatan Puskesmas. Piutang Puskesmas dikelola dan diselesaikan secara tertib,
efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai
tambah sesuai dengan praktik bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2.1 Penagihan Piutang

Penagihan Pasien Pulang Paksa (Pulang atas permintaan sendiri). Penagihan


pasien pulang paksa adalah penagihan yang dilakukan kepada pasien yang
pulang atas inisiatif sendiri dan pada saat pulang pasien belum melakukan
pembayaran terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.Penagihan
terhadap pasien pulang paksa ini menjadi tanggung jawab Sub Bidang
Keuangan.
2.2 Penagihan Pihak Ketiga
Penagihan JKN, Jaminan pelayanan ini diperuntukkan bagi keluarga peserta
yang meliputi isteri atau suami dari peserta dan anak yang sah atau anak angkat
dari peserta yang berhak menerima tunjangan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
a) Pelayanan dan pemeliharaan kesehatan meliputi
(1) Rawat jalan tingkat lanjutan,
(2) Pelayanan1 (satu) hari (one day care),
(3) Pelayanan kesehatan penunjang,
(4) Pelayanan obat,
(5) Rehabilitasi medis,
(6) Pelayanan gawat darurat (emergency) dan
(7) Persalinan.
b) Jaminan yang diperoleh berupa pelayanan kesehatan yang diperlukan
dalam upaya pencegahan, penanggulangan, pengobatan dan pemulihan
gangguan kesehatan, diawali dengan pelayanan kesehatan tingkat pertama
di Puskesmas beserta jaringannya
c) Penagihan terhadap BPJS dilakukan sesuai dengan peraturan
2.3 Penghapusan Piutang

Piutang Puskesmas dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang
berwenang setelah memperhatikan penyisihan kerugian piutang yang diuraikan di
bab Laporan Posisi Keuangan (Neraca), khususnya pembahasan piutang.

107
Kewenangan penghapusan piutang secara berjenjang ditetapkan dengan peraturan
Bupati sesuaidengan kewenangannya dan dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Kebijakan Pengeluaran
Kebijakan Umum PengeluaranBelanja Puskesmas terdiri dari unsur biaya yang sesuai
dengan struktur biaya yang dituangkan dalam RBA(Rencana Bisnis Anggaran),
Penetapan Anggaran atau dokumen lain yang telah disahkan Pemerintah Daerah.
Pengelolaan belanja Puskesmas diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan kesetaraan
antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran dan mengikuti praktik
bisnis yang sehat.
Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang
ditetapkan dalam RBA dan dokumen anggaran yang telah disahkan.Belanja Puskesmas
yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat persetujuan Bupati atas
usulan kepala Puskesmas sesuai dengan kewenangannya.Belanja Puskesmas dilaporkan
sebagai belanja barang dan atau jasa SKPD/pemerintah daerah.
4. Kebijakan Pengelolaan Kas
4.1 Kebijakan umum pengelolaan kas

Pengelolaan kas Puskesmas dilaksanakan berdasarkan praktik bisnis yang


sehat.
Penarikan dana yang bersumber dari APBN/APBD menggunakan Surat
Perintah Membayar (SPM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Setiap penerimaan kas harus disetorkan ke rekening Puskesmas di bank
paling lambat 24 jam berikutnya.
Pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan
tambahan dilakukan sebagai investasi jangka pendek pada instrumen
keuangan dengan risiko rendah.

4.2 Kebijakan Kas Harian

Yang termasuk dalam kas harian adalah pengelolaan kas kecil untuk kebutuhan
non rutin.
Tujuan kebijakan ini adalah untuk menciptakan pengelolaan kas kecil yang
sehat
Pembayaran dengan menggunakan kas harian maksimal penggunaan belum
ditentukan sesuai kebutuhan.

108
Pengisian kembali kas kecil didasarkan pada imprest fund system, yaitu
pemegang kas harian mempertahankan saldo kas kecil.
5. Kebijakan Pelaporan Keuangan
5.1 Kebijakan Umum Pelaporan Keuangan

Puskesmas menerapkan sistem infomasi manajemen keuangan sesuai dengan


kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.
Setiap transaksi keuangan Puskesmas harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
Akuntansi dan laporan keuangan Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi Akuntansi
Indonesia dan Standard Akuntansi Pemerintahan yang diterbitkan oleh Komisi
Standard Akuntansi Pemerintahan (KSAP);
Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana dimaksud pada butir 3
di atas, Puskesmas dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik;
Puskesmas mengembangkan dan menerapkan sistem akuntansi dengan
mengacu pada standar akuntansi yang berlaku sesuai dengan jenis layanannya;
Laporan keuangan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam butir 3 di atas
setidak-tidaknya meliputi:
1) Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan, terdiri atas:
a) laporan posisi keuangan (neraca);
b) laporan operasional;
c) laporan aliran kas, dan
d) catatan atas laporan keuangan.
2) Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Pemerintahan, terdiri
atas:
a) laporan posisi keuangan (neraca);
b) laporan realisasi anggaran (LRA); dan
c) catatan atas laporan keuangan.
5.2 Kebijakan Pelaporan Keuangan

1) Laporan keuangan puskesmas disampaikan secara berkala kepada Bupati


sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan laporan
keuangan pemerintah daerah.
2) Laporan keuangan Puskesmas terdiri dari:
a) Laporan keuangan triwulanan berupa laporan operasional dan aliran kas;
b) Laporan keuangan tengah tahun/semester;
c) Laporan keuangan tahunan

109
3) Laporan keuangan disampaikan kepada Pimpinan PPK BLUD serta Bupati
sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode
pelaporan berakhir.
4) Laporan keuangan Puskesmas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.
5) Penggabungan laporan keuangan Puskesmas pada laporan keuangan
pemerintah daerah dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
5.3 Kebijakan Pemeriksaan

1) Laporan pertanggungjawaban keuangan rumah sakit diaudit oleh pemeriksa


eksternal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Pemeriksaan internal Puskesmas dilaksanakan oleh satuan pengawas internal
yang merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah kepala
Puskesmas.

K. RAPAT DEWAN PENGAWAS, RAPAT LAINNYA DAN RISALAH RAPAT


Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala minimal 3
(tiga) bulan sekali untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tata kelola
BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut, bila dipandang perlu, dapat
mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau yang mewakili untuk mengadakan
rapat bersama.

Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan penyusunannya


memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting comments (perbedaan
pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh kata sepakat.
Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh Pejabat
Keuangan puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila
diperlukan.

L. MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI


Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi puskesmas secara
elektronik dan non elektronik.Sistem informasi Puskesmas mencakup :
1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan dan jaringannya;
2. Survei lapangan;
3. Laporan lintas sektor dan lintas program;
4. Laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Karangpawitan.

110
Dalam menyelanggarakan sistem informasi, Puskesmas Karangpawitan wajib
menyampaikan laporan kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

1. Pemerintah Daerah, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak memperoleh


informasi yang lengkap dan akurat mengenai puskesmas secara proporsional.

2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi mengenai


puskesmas diberikan kepada Bupati dan stakeholders lainnya secara tepat waktu dan
lengkap.

3. Pejabat Pengelola Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif dengan sesama


Pejabat Pengelola, dan Bupati melalui media komunikasi yang tepat dan efisien.

a) Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai komunikasi dan


pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan informasi.a). Pemerintah
Kota, Pejabat Pengelola, dan stakeholders lainnya berhak memperoleh informasi
yang lengkap dan akurat mengenai puskesmas secara proporsional.
b) Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi mengenai
puskesmas diberikan kepada Bupati dan stakeholders lainnya secara tepat waktu
dan lengkap
c) Pejabat Pengelola Puskesmas melakukan komunikasi secara efektif dengan
sesama Pejabat Pengelola, dan Bupati melalui media komunikasi yang tepat dan
efisien.
d) Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan kebijakan mengenai komunikasi dan
pengelolaan informasi termasuk klasifikasi kerahasiaan informasi.
M. PENUNJUKAN DAN PERAN AUDITOR EKSTERNAL
Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan BLUD
Puskesmas dilakukan oleh BPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku atau dengan persetujuan Bupati dapat meminta BPKP Perwakilan Provinsi Jawa
barat untuk melakukan audit. Audit terhadap laporan keuangan puskesmas oleh Auditor
Eksternal tersebut bertujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian
laporan keuangan secara independen dan profesional.
- Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang
diperlukan oleh Auditor Eksternal.
- Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada Bupati dan Pejabat
Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
- Pejabat Pengelola Puskesmas menindaklanjuti laporan hasil audit yang dilaksanakan
Auditor Eksternal dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada Bupati
melalui Kepala Dinas Kesehatan.

111
- Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak lanjut atas
laporan hasil audit Auditor Eksternal.
- nspektorat Kab. Garut sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja atas
penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai PKPT yang
disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Bupati dan Pejabat Pengelola
Puskesmas secara tepat waktu.
- Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab Pejabat
Pengelola Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada
Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan Kab.Garut.

N. KONFLIK KEPENTINGAN
Merupakan keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Puskesmas
dan kepentingan ekonomis pribadi, anggota dan Pimpinan, serta karyawan.Dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan dan pimpinan serta karyawan
dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi,
keluarga dan pihak lain.

O. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PUSKESMAS DAN PENANGANAN LIMBAH


Limbah puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak berguna,
tidak digunakan atau terbuang. Limbah puskesmas dapat dibedakan menjadi limbah
medis dan non medis.

Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,
farmasis atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan bahan-bahan
yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan
dengan pengamanan tertentu.

Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa mempengaruhi mutu


pelayanan yang disediakan, antara lain berpartisipasi dalam penanggulangan bencana
alam nasional atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan puskesmas.Pengelola
menetapkan dan menjalankan program yang terkait dengan tanggung jawab sosial
Puskesmas secara periodik dan melaporkannya kepada Bupati.Pengelola harus
memastikan bahwa puskesmas selalu berupaya mempedulikan kelestarian
lingkungan alam dan lingkungan sosialnya sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
112
1. Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap masyarakat
sekitar lingkungan operasional puskesmas.

2. Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk pelayanan


kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan senantiasa
mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.

3. Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya kebutuhan masyarakat atas


kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah medis secara khusus dalam
upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kerja sehari-hari Puskesmas


Karangpawitan memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggungjawab
sosial adalah tanggungjawab yang diemban oleh Puskesmas baik dalam
menghasilkan barang dan jasa yang berdaya guna tanpa menimbulkan efek samping
negatif baik secara medis dan non medis. Selain itu produk limbah yang dihasilkan
dalam proses pelayanan medis harus dikelola dengan baik sehingga tidak
menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitar wilayah Puskesmas.
Kepala Puskesmas menunjuk petugas penanggungjawab pengelolaan
lingkungan dan limbah.
Tugas pokok dan fungsi petugas pengelola lingkungan dan limbah:

a. Menyusun rencana kegiatan kesehatan lingkungan berdasarkan data program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan meliputi pengawasan
danpembinaan TTU/TPM/ Pestisida, pelayanan klinik sanitasi, penyuluhan
kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
Tata kelola lingkungan dan limbah dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu limbah non
medis dan limbah medis.
1. Tata Kelola Limbah Non Medis
Tata kelola limbah non medis merupakan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari
aktivitas non medis baik organik maupun anorganik yangbersumber dari lingkungan,
pegawai, pengunjung, dan alat non medis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
penampilan Puskesmas dan jejaringnya.
Kegiatannya meliputi :
113
Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara (TPS) di tiap ruangan dan
tempat strategis lainnya (TPS 1)
Mobilisasi harian ke TPS II (halaman UPT Kesmas)
Mengaktifkan kembali kegiatan jumat bersih
Pengangkutan limbah non medis oleh truk sampah DKP
6. Tata kelola Limbah Medis
Tata kelola limbah medis merupakan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari aktivitas
medis (cair, padat, biologi, kimiawi) baik yang bersumber dari kegiatan medis teknis
atau alat penunjang medis.
Tujuannya adalah untuk menghindari dampak yang diakibatkan oleh limbah medis, baik
terhadap petugas, pengunjung, lingkungan, dan masyarakat. Kegiatannya meliputi :
Limbah medis padat
1. Tahap Pemilahan
a. Pemilahan limbah dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah sesuai
dengan jenis limbah medis padat yang dihasilkan meliputi limbah benda tajam,
limbah medis, infeksius, limbah farmasi dan kimiawi
b. Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan dalam satu wadah
kotak berwarna kuning (safety box)
c. Limbah infeksius : pot sputum, cairan darah, kapas, perban, ditempatkan dalam
satu wadah . pendesinfeksian dilakukan selama kuran lebih 10 menit dengan cara
direndam dalam larutan chlorin 10% diencerkan dengan perbandingan 1:19,
terkecuali untuk pot sputum direndam selama 24 jam
2. Tahap Pengumpulan
Pada tahap ini semua limbah medis dikumpulkan dari tiap ruangan IGD, Gigi,
Laboratorium,KIA lalu dikumpulkan untuk dikirim ke tempat pengelolaan limbah di
Puskesmas Wanaraja Kabupaten Garut.
Limbah medis cair
1. Limbah cair domestik dari dapur dibuang terpisah dengan limbah medis cair
2. Limbah medis cair yaitu darah, urine, dahak langsung dibuang melalui septik tank.
3. Alat bekas pakai direndam di wadah dan diberi larutan clorin 10% selama 1 (satu)
malam, kemudian dicuci disterilkan. Air bekas pakai dibuang melalui septik tank.

P. BUDAYA ORGANISASI, BUDAYA KERJA DAN ETIKA


Kode etik merupakan aturan atau kaidah-kaidah, nilai-nilai yang mengatur segala
perilaku (tindakan dan perbuatan serta perkataan) suatu profesi atau organisasi bagi para
anggotanya.
Kode etik merupakan hal penting sebagai pedoman PNS untuk melaksanakan tugas
kedinasan dan kehidupan sehari-hari. Etika pegawai dalam birokrasi perlu disesuaikan

114
dengan melihat dan mendengarkan aspirasi masyarakat bagaimana arah dan bentuk
birokrasi publik. Selain itu pegawai juga dituntut untuk melayani masyarakat secara
prima dan menopang keberlangsungan program pemerintah serta secara maksimal
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan komitmen yang kuat
dari pimpinan dan terus menerus mendorong lingkungan agar kondusif.
Tata Tertib Pegawai

1. Hari kerja senin sampai dengan sabtu pada hari libur sesuai dengan jadwal piket
yang telah ditetapkan
2. Wajib mengisi bukti kehadiran dengan sistem digital sidik jari pukul 07.30 (bukti
kehadiran pegawai apel pagi dan harian)
3. Pegawai wajib apel pagi, kecuali piket pagi keperawatan, piket siang dan piket
malam
4. Waktu jam kerja
Pagi : pukul 07.30 14.00
Siang : pukul 14.0018.00
Malam : Pukul 18.00-07.30
5. Seragam dinas
Senin : Linmas lengkap atribut
Selasa : Warna Khaki Lengkap Atribut
Rabu : Pakaian adat daerah ( Kebaya )
Kamis : Batik Puskesmas lengkap atribut
Jumat : Batik / olahraga
Sabtu : Batik bebas sopan dengan atribut
Hari besar Nasional dan Setiap tanggal 17 memakai seragam korpri lengkap
Bagi Perempuan seragam kerudung :
Senin : Warna Putih
Selasa, Rabu : Warna Krem
Kamis, Jumat, Sabtu : Disesuaikan dengan Batik
Sepatu hitam bertali dan berkaus kaki
6. Ijin keluar pada jam kerja kedinasan untuk keperluan apapun, wajib lapor dan
mengisi buku ijin keluar yang dikordinir oleh kepala tata usaha.

Q. BUDAYA ORGANISASI, BUDAYA KERJA DAN ETIKA


a. Budaya Organisasi

Budaya Organisasi Puskesmas Karangpawitan dengan beberapa metode, Yang


pertama metode yang menekankan dalam pekerjaan atau dalam menjalankan
puskesmas tidak hanya mengandalkan kemampuan atau skill karyawan dan
115
pimpinan, tapi bagaimana menciptakan suasana dan ikatan emosional yang erat
antara pimpinan dan karyawan maupun antara karyawan dengan sesama
karyawan.Metode kedua yaitu Adanya keselarasan antara visi,misi dan stategi
puskesmas,

b. Budaya Kerja dan etika


Budaya Kerja di Puskesmas Karangpawitan Berdasarkan pada: Profesional,
Tanggung jawab, disiplin, ramah, sabar,berkomitmen,Adil, cekatan, rapi, informatif
dan terbuka yang semuanya sesuai dengan etika yang berlaku masih sangat perlu
ditingkatkan.

R. DONASI DAN ETIKA USAHA


a.Donasi

Setiap anggota Dewan dan Pimpinan serta karyawan Puskesmas dilarang


memberikan atau menawarkan atau menerima sesuatu baik langsung ataupun tidak
langsung, dari mitra bisnis yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan.Donasi oleh Puskesmas ataupun pemberian suatu asset puskesmas kepada
partai politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif maupun
eksekutif, hanya boleh dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam batas kepatutan sebagaimana telah ditetapkan oleh Puskesmas, donasi untuk
amal dapat dibenarkan.
b.Etika usaha
Suatu acuan bagi Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk
dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Puskesmas harus memiliki
rumusan etika bisnis yang disepakati bersama dan dijabarkan lebih lanjut dalam
pedoman perilaku.

S. PEMANTAUAN KETAATAN TATA KELOLA


Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola penyelenggaraan BLUD
Puskesmas menjadi tugas dan wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam hal
Satuan Pengawas Internal belum dibentuk, tanggung jawab pemantauan tersebut
menjadi tanggung jawab Pejabat Pengelola Puskesmas yang didelegasikan ke masing-
masing Pengelola Keuangan dan Teknis.
Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan rapat Pengelola secara berkala
minimal 1 (kali) dalam 3 bulan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan tata kelola BLUD Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila
dipandang perlu, dapat mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kota atau yang
mewakili untuk mengadakan rapat bersama.

116
Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan penyusunannya
memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting comments
(perbedaan pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh
kata sepakat.
Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh Pejabat Keuangan
puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila
diperlukan.

PENEGAKAN PRINSIP PRINSIP TATA KELOLA

Dalam sebuah Badan Layanan Umum pengelolaan organisasi berbasis kinerja hanyadapat
dilakukan bila organisasi dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip Tata Kelola yangmenjamin
terselenggaranya praktek-praktek baik (good Practices) sebagai berikut:

A. TRANSPARANSI,
Mengikuti asas keterbukaan agar informasi mengenai Puskesmas Karangpawitan
secara langsung dapat diterima bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Transparansi kegiatan di Puskesmas Karangpawitan meliputi transparansi pelayanan,


pengelolaan keuangan dan kegiatan baik didalam maupun diluar gedung.Kegiatan
transparansi merupakan tugas dan kewenangan :
1. Kepala Puskesmas, berkenaan dengan proses memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan program Kesehatan di lingkup Puskesmas
Karangpawitan;
2. Kepala Tata Usaha, berkenaan dalam hal merencanakan teknis operasional dan
melaksanakan kegiatanadministrasi umum dan kepegawaian, keuangan,evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan.
Transparansi menciptakan kepercayaan timbal balik antara Puskesmas Karangpawitan
dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh pelayanan sesuai dengan standar.
Puskesmas Karangpawitan menerapkan transparansi dalam bentuk Laporan Keuangan,
Laporan Manajemen, dan Laporan Hasil Kinerja dalam bentuk laporan Bulanan,
Triwulan, dan Tahunan.

B. AKUNTABILITAS,
Mempertanggungjawabkanpengelolaan sumberdaya sertapelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada Puskesmas Karangpawitan dalam mencapai tujuanyang telah
ditetapkan secara periodik.Di Puskesmas Karangpawitan akuntabilitas tercermin dalam

117
setiap program kesehatan dalam pelaporn secara periodik meliputi kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama
DinasKesehatan Kabupaten Garut dengan mempertimbangkan masukan dari BPP.Upaya
kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas telah
terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan
telah tercapai.Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.Dalam keadaan tertentu, upaya kesehatan dapat
pula ditetapkan sebagai penugasan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut bertanggunjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat
inap.Untuk ini di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang
dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan
prasarana sesuai standar yang telah ditetapkan.
Perlu diingat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik
dan memiliki tenaga medis spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap sebagai
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayaan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

1. Akuntabilitas Kegiatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu.Azas
penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi
Puskesmas.Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari
setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.

Azas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah:

a. Azas pertanggungjawaban wilayah


Azas penyelenggaraan Puskesmas yang pertama adalah pertanggungjawaban
wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini
Puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut:

118
Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat Kecamatan,sehingga
berwawasan kesehatan
Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya
Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya
Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
Diselenggarakannya upaya kesehatan strata pertama olehPuskesmas
pembantu, Puskesmas keliling, bidan di desa serta berbagai upaya kesehatan di
luar gedung Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan
realisasi dari pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah.
b. Azas pemberdayaan masyarakat
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan
masyarakat.Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga
dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas.Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
pembentukkan Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
rangka pemberdayaan masyarakat antara lain:
Upaya kesehatan ibu dan anak: posyandu, polindes, Bina Keluarga Balita
(BKB);
Upaya pengobatan: posyandu, Pos Obat Desa (POB);
Upaya perbaikan gizi: posyandu, panti pemulihan gizi, Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi);
Upaya kesehatan sekolah: Dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali
murid;
Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL);
Upaya kesehatan usia lanjut: Posbindu;
Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK);
Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TPKJM);
Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra);
Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif): Dana Sehat, Tabungan
Ibu Bersalin (Tabulin), Mobilisasi Dana Keagamaan;
c. Azas keterpaduan
119
Azas penyelenggaraan puksesmas yang ketiga adalah keterpaduan.Untuk
mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu,
jika mungkin sejak dari tahap perencanaan.Ada dua macam keterpaduan yang
perlu diperhatikan, yakni:

Keterpaduan lintas program


Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggungjawab
Puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain:
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA dengan
P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan lingkungan
dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan
reproduksi remaja dan kesehatan jiwa
Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,
promosi kesehatan, kesehatan gigi
Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa,
promosi kesehatan
Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)
dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk
organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.
Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/kepala Desa, Pendidikan, Agama;
Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/kepala Desa, Pendidikan, Agama, pertanian;
Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/Kepala Desa, Organisasi profesi, Organisasi kemasyarakatan, PKK,
PLKB;
Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/Kepala Desa, Pertanian, Pendidikan, Agama, Koperasi, Dunia usaha,
PKK, PLKB;
Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan
dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, Tenaga kerja, Koperasi, Dunia usaha,
Organisasi kemasyarakatan;
120
Upaya kesehatan kerja: keterpaduan sektor kesehatan dengan Camat,
Lurah/Kepala Desa, Tenaga kerja, Dunia usaha;
d. Azas rujukan
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan.Sebagai
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh
Puskesmas terbatas.Padahal Puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat
dengan berbagai permasalahan kesehatannya.Untuk membantu Puskesmas
menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk
meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas (wajib,
pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik
secara vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horisontal dalam arti antar sarana
pelayanan kesehatan yang sama.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal, yakni:
1) Rujukan upaya kesehatan perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit.Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu
kasus penyakit tertentu, maka Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke
sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horisontal maupun
vertikal).Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan
rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas.

Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:


Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik
(biasanya operasi) dan lain-lain.
Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga Puskesmas dan
ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di Puskesmas.
2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana.

121
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu
Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib
dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah
menjadi kebutuhan masyarakat.Apabila suatu Puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka Puskesmas tersebut
wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam:


Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,
bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.
Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan
kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,
penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam.
Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah kesehatan
masyarakat dan tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan
masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara
lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan
Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut. Rujukan operasional diselenggarakan apabila Puskesmas tidak
mampu.
2. Akuntabilitas Keuangan

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya


kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab Puskesmas, perlu ditunjang
dengan tersedianya pembiayaan yang cukup.

Pada saat ini ada beberapa sumber pembiayaan Puskesmas, yakni:


a. Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari
pemerintah terutama adalah pemerintah Kabupaten Garut. Di samping itu
Puskesmas masih menerima dana yang berasal dari Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat. Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua
macam, yakni:
Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung,
pengadaan peralatan serta pengadaan obat.
Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan
peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.

122
Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut untuk
diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke pemerintah Kabupaten Garut untuk seterusnya
dibahas bersana DPRD kabupaten Garut.Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan
kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

123
4. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Karangpawitan tahun 2014 tercatat 51


orang yang terdiri dari PNS 29 orang, PTT 2 orang, TKK 2 orangdan SUKWAN 15
orang.

Distribusi Ketenagaan Menurut Jenis Profesi Di UPTD Puskesmas Karangpawitan


Tahun 2014
No Jenis Kepegawaian Banyaknya Keterangan
1 Dokter Umum 1 Orang

2 Dokter Gigi - Orang

3 Bidan 19 Orang

4 Perawat Umum 11 Orang

5 Perawat Gigi 2 Orang

6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 Orang

7 Petugas Gizi - Orang

8 Petugas Lab - Orang

9 Sarjana Farmasi 2 Orang

10 Petugas Imunisasi 1 orang

11 Ketatausahan dan keuangan 7 Orang

12 Staf Obat 1 Orang

13 Bagian Pendaftaran 3 Orang

14 Bagian umum dan Kebersihan 1 Orang

15 Sopir 1 Orang

JUMLAH 51 Orang

Sumber Data : Tata Usaha UPTD Puskesmas Karangpawitan, Tahun 2014

124
Daftar Nominatif Pegawai UPTD Puskesmas Karangpawitan

Tahun 2014

NO NAMA JABATAN KETERANGAN

1 Agus Yohanes,S.Sos Ka. Puskesmas PNS

2 Agus Rustandi Kepala TU PNS

3 Inge Heriawan Dr.Fungsional PNS

4 H.Asep Sobur,Skep,Ners Ka. BP PNS

5 Titin Sumarni,STT,SKM Gizi PNS

6 Lilis Haryani,AMK Perawat PNS

7 Hj.Sri Prihatin,AMKeb Ka. Bidan PNS

8 Ai Neti Srihartati,SKM Promkes PNS

9 Rina Rahayu Perawat Gigi PNS

10 Yuyus Fajar Ka.Pustu PNS

11 Jubaedah Pentor PNS

12 Apit Tahyani Perawat PNS

13 Endang Triwisdiniati,AMKeb Bides PNS

14 Moh Milki Fauzan,SIP Staf TU PNS

Bendahara
15 Rudi Hartono,SP PNS
PKM

16 Hj.Deti Kurnia Ass.Apoteker PNS

17 Kustiawan, SKM Laboratorium PNS

Willa Susiani
18 Bides PNS
Dewi,Amkeb,SKM

19 Yeyet culianti,SKM Pengelola BOK PNS

20 Eneng Suhaeti,SKM Imunisasi PNS

Bidan
21 Neneng Dewi Romwati,SST PNS
Fungsional

22 Erna Fitriana,SST Bides PNS

23 Nunung Yuliastuti,SST Bides PNS

24 Dede Rustika,AMKeb Bides PNS

125
25 Rina Herlina, A.Md.Keb Bides PNS

26 Fitri Kurniti,AMKeb Bides PNS

27 Irma Roslianti, AMKeb Bides PNS

28 Yanti Puspayanti,AMKL Kesling PNS

29 Nenden Nuraeni,AMKeb Bides PNS

30 Kulsum Kusmiati,AMKeb Bides PNS

31 Ni Made Lili,AMKeb Bides PTT

32 Lia Ulfah,AMKeb Bides PTT

33 Saepul Ulfah Perawat TKK

34 Aditiya,AMK Perawat TKK

35 Ucu Maryamah,AMK Perawat Sukwan

36 Rian Yuda P, AMK Perawat Sukwan

37 Lestari Sri Handayani, S.Kep Perawat Sukwan

38 Hanifah, AMKeb Bidan Sukwan

39 Neulis Nurbaeti,AMKeb Bidan Sukwan

40 Rista Wilda Puspita Bidan Sukwan

41 Anisa Komalasari RR Karcis Sukwan

42 Iis Maryanti Staf TU Sukwan

43 Firmansyah Sraf TU Sukwan

44 Erni Setianingsih Bidan Sukwan

Pelaksana
45 Badrudin,Amd Sukwan
Perawat

46 Teti Taryati S,AMKG Perawat Gigi Sukwan

47 Rd. Tian Santana,S.SI Pelaksana Obat Sukwan

48 Yuyun Subarman Sopir Sukwan

49 Sonia Yusnita,S.SI Pelaksana Obat Magang

50 Uar Perawat Sukwan

Sumber Data : Tata Usaha UPTD Puskesmas Karangpawitan, Tahun 2014

126
SUMBER DAYA MANUSIA
Rencana manejemen Puskesmas Karangpawitan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan yang dilaksanakan di puskesmas dengan rawat jalan dalam rangka
meningkatakan cakupan kapitasi pelayanan penduduk yang ada dengan beberapa
dukungan yang ada diantaranya :

1) Keadaan Pegawai Puskesmas Karangpawitan berdasarkan jumlah per Januari 2015


No Status Jumlah

1 PNS 29

2 TKK/PHL 3

3 Sukwan 20

Jumlah 52

2) Komposisi Pegawai Puskesmas Karangpawitan Garut berdasarkan tingkat


Pendidikan Per 31 Januari 2015
No Jenjang PNS TKK Sukwan Jumlah

1 S-2 - -

2 S-1 11 - 3 14

3 Diploma 18 1 8 27

4 SLTA 5 0 6 11

JUMLAH 34 1 17 52

A. Kopetensi Ketenagaan
Kopetensi ketenagaan yang ada di Puskesmas Karangpawitan sebagai berikut.
Dengan tugas dan tanggung jawabnya :

a. Agus Yohanes, S.Sos. Tugas Kepala Puskesmas,

1. Mengkoordinir penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas berdasarkan data


program Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

2. Merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan


masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
127
3. Memberikan tugas kepada para bawahan dan unit-unit serta Puskesmas Pembantu
sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

4. Memimpin Urusan Tata Usaha, Unit-unit pelayanan, Puskesmas Pembantu / bidan


dan para bawahan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat
agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah
ditetapkan.

5. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar


pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

6. Menilai prestasi kerja para bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam


peningkatan karier.

7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan realisasi program


kerja dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam
menyusun program kerja berikutnya.

8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas Kesehatan.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

10. Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan


bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan.

b. Agus Rustandi Tugas Kepala Urusan Tata Usaha:

1. Menyusun rencana kegiatan Urusan Tata Usaha berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengkoordinasikan para bawahan dalam menyusun program kerja Puskesmas agar


terjalin kerjasama yang baik.

4. Memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk


kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja.

128
5. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan
rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
dalam peningkatan karier.

6. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat


menyurat, hubungan masyarakat dan urusan-urusan umum, perencanaan serta
pencatatan dan pelaporan.

7. Mengevaluasi hasil kegiatan Urusan Tata Usaha secara keseluruhan.

8. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada atasan.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

10. Urusan Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas

c. Rudi Harono, SP Tugas Bagian Data dan Informasi


1. Menyiapkan, mempelajari dan menganalisa bahan permintaan statistik dalam
rangka penyusunan laporan statistik dan non statistik termasuk untuk pembinaan
Sumber Daya Manusia.
2. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi penyusunan statistik data
kepegawaian dalam rangka penyajian informasi kepegawaian yang akurat, efisien,
tepat waktu dan terkini.
3. Melakukan koordinasi penyusunan statistik kepegawaian secara periodik atau
berdasarkan kebutuhan dalam rangka pelaporan kepada pimpinan.
4. Melakukan koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan Website Sumber Daya
Manusia Kementerian Keuangan sebagai media informasi kepegawaian.
5. Melakukan koordinasi penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai Biro
Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal (untuk golongan III/a ke atas) dan
Kementerian Keuangan (untuk golongan IV/a Ke atas) sebagai sumber data
kepegawaian.
6. Menyiapkan konsep bahan masukan kepada Kepala Bagian Pengelolaan Data dan
Informasi Sumber Daya Manusia sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis,
Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi puskesmas dan Rencana anggaran puskesmas Data dan Informasi
Sumber Daya Manusia.

129
7. Melakukan koordinasi pembuatan surat, nota dinas, dan persuratan lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pada Subbagian Penyajian Data dan Informasi
guna tercapainya tertib adminstrasi.
8. Membimbing pegawai pada Subbagian Penyajian Data dan Informasi untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.

d. Jubaedah Pentor/Keuangan .
1. Menerima Rencana Anggaran Belanja Puskesmas setiap awal awal tahun
2. Membuat perencanaan anggaran bulanan dan tahunan
3. Mengelola sumber dana dan pengeluarannya
4. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan
5. Membuat usulan gaji karyawan
6. Membayarkan gaji karyawan
7. Menyertorkan retribusi Puskesmas ke Kas Daerah.

Upaya Kesehatan Masyarakat diantaranya


e. Ai Neti Srihartati. SKM Promkes ( Promosi Kesehatan )
1. Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan data Program
Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan meliputi Penyuluhan Kesehatan,
Pembinaan PSM / UKBM, Pembinaan PHBS dan koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Promosi Kesehatan secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

f. Rian Yuda P, AMK Tugas Pengendalian Penyakit.


1. Menyusun rencana kegiatan P2 DBD berdasarkan data Program Puskesmas
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja.
2. Melaksanakan kegiatan P2 DBD meliputi penemuan penderita suspek DBD
serta melakukan rujukan untuk penanganan lebih lanjut, pemantauan jentik
berkala / abatisasi selektif ( PJB / AS ), pembinaan peran serta masyarakat
dalam kegiatan PSN ( pemberantasan sarang nyamuk ), penyuluhan DBD dan
130
koordinasi lintas program / lintas sektor terkait sesuai dengan prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan P2 DBD secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

g. Eneng Suhaeti, SKM Tugas Koordinator Immunisasi


1. Menyusun rencana kegiatan Immunisasi berdasarkan data Program Puskesmas
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman
kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Immunisasi meliputi pemberian Immunisasi, swepping
Immunisasi, penyuluhan Immunisasi, penanganan KIPI dan koordinasi lintas
program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Immunisasi secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

h. Tugas Petugas Gizi, (Titin Sumartini, SST, SKM)


1. Menyusun rencana kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat berdasarkan data
Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat meliputi Pembinaan
Posyandu, Pemantauan Status Gizi (PSG), Pemantauan Pola Konsumsi,
Pemantauan Penggunaan Garam Beryodium, ASI Eksklusif, Pemberian kapsul
Vitamin A, Pemberian tablet Fe, penyuluhan Gizi dan koordinasi lintas
program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

131
i. Rina Rahayu Tugas UKS.
1. Menyusun rencana kegiatan UKS berdasarkan data Program Puskesmas dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan UKS dan koordinasi lintas program terkait sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan UKS secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. H. Asep Sobur, S. Kep, Ners Tugas Perkesmas,

1 Penyusun rencana kegiatan Perkesmas berdasarkan data Program Puskesmas dan


dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
2 Melaksanakan kegiatan Perkesmas meliputi pengumpulan data Perkesmas,
pengkajian kasus, melakukan asuhan keperawatan / kebidanan, pembinaan
keluarga kasus dan koordinasi lintas program terkait sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3 Mengevaluasi hasil kegiatan Perkesmas secara keseluruhan.
4 Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

k. Rina Rahayu Tugas Kesehatan Gigi dan Mulut,

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut berdasarkan data
Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut serta koordinasi


lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut secara


keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
132
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

l. H. Asep SoburS.Kep.Ners Tugas Kesehatan Jiwa, .

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa meliputi pendataan / penemuan


penderita gangguan jiwa, melakukan rujukan penderita gangguan jiwa untuk
penanganan lebih lanjut, penyuluhan kesehatan jiwa dan koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

m. Yuyus Fajar Tugas Kesehatan Mata,

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Mata berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Mata meliputi pendataan / penemuan


penderita kataraks dan penderita penyakit mata lainnya, melakukan rujukan kasus
penyakit mata untuk penanganan lebih lanjut, penyuluhan kesehatan mata dan
koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Mata secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

133
n. Ucu Maryamah, AMK Tugas Kesehatan Lansia

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Kesehatan Lansia meliputi pendataan sasaran lansia,


penjaringan kesehatan lansia, pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan lansia dan
koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

o. Ai Neti Srihartati, SKM Tugas Pengelola Batra

1. Menginventarisir kelompok batra ( Pengobatan Tradisional ) diwilayah kerja.


2. Memberikan pembinaan dan upaya upaya pengembangan batra.
3. Melakukan pengawasan dan evaluasi pengobatan tradisional.
4. membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan setiap bulan dibidang tugas nya sebagai
pertanggung jawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

p. Tugas Petugas P2 ISPA (Apit Tahyani)

1. Menyusun rencana kegiatan P2 ISPA dan Diare berdasarkan data Program Puskesmas
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan P2 ISPA dan diare meliputi penemuan dan pengobatan dini
penderita ISPA dan diare, penyuluhan ISPAdan diare koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan P2 ISPA dan Diare secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

134
5. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dari atasan.

Upaya Kesehatan Perorangan diantaranya :


a . H. Asep Sobur, S Kep, Ners Pengembangan Balai Pengobatan
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan bagi usia 6 sampai 45 tahun.
2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Melaksanakan rujukan
4. Melaksanakan KIR kesehatan
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di poli Umum
6. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan
7. mengevaluasi hasil kegiatan secara berkala sebagai bahan pengendalian penyakit..
8. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugas dari atasan.

b . Lilis haryani AMK Tugas Unit Gawat Darurat.

1. Melaksanakan pemeriksaan dan pelayanan kegawat daruratan umum.


2. Melaksanakan rujukan
3. Bertanggungjawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di unit gawat darurat.
4. Mengevaluasi hasil kegiatan secara berkala sebagai bahan peningkatan mutu
pelayanan.
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada
atasan.
6. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dari atasan.

b . Rina Rahayu ,tugas Upaya kesehatan Gigi

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut


2. Menentukan pemeriksaan dan tindakan penunjang
3. Rujukan
4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat medis dan non medis di poli gigi
5. Perencanaan, pencatatan dan pelaporan sebagai pertanggung jawabab kegiatan
terhadap atasan.

c . Hj. Sri Prihatin, AmKeb Tugas Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga


berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Membagi tugas kepada bidan fungsional agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

135
3. Melaksanakan kegiatan kesejahteraan Ibu dan Anak, KB, perbaikan gizi, dan
pengawasan imunisasi.
4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga
secara keseluruhan.
5. . Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d . Aditiya A Z, AMK, Tugas MTBS / Manajemen Terpadu Balita Sakit

1. Melaksanakan kegiatan pelayanan MTBS di Puskesmas.


2. .Bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana di ruangan MTBS
3. Mengevaluasi kegiatan secara berkala untuk meningkatkan mutu pelayanan MTBS.
4. Memberikan pelatihan/sering terhadap sesama petugas tentang penanganan dan
pengelolan MTBS
5. Membuat pencataan dan pelaporan hasil kegiatan sebagai pertanggung jawaban
terhadap atasan
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b . Deti Kurniawati Tugas Apotik

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Obat di Apotik berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Obat di Apotik dan koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Obat di Apotik secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c . Kustiawan, SKM Tugas Laboratorium Sederhana.

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana berdasarkan data


Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana dan koordinasi lintas
program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

136
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

i. H. Asep Sobur, S.Kep, Ners Tugas Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit,

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit berdasarkan


data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit termasuk imunisasi.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit secara


keseluruhan.

5. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada atasan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j. (dr Hj. Inge Andriani Heriawan)Tugas Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan berdasarkan data
program Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan,


kesehatan gigi dan mulut.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan secara


keseluruhan.

5. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada atasan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.


137
k. (Yanti Puspayanti R , AMKL) Tugas Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan
Peran Serta Masyarakat,

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan, usaha kesehatan sekolah dan olah raga,
penyuluhan kesehatan masyarakat serta usaha kesehatan kerja.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Ksehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat secara keseluruhan.

5. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada atasan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

l. (H. Asep Sobur S.Kep. Ners.) Tugas Unit Program Pengembangan

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Program Pengembangan berdasarkan data program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan Program Pengembangan sesuai kebutuhan dan kemampuan


seperti Program Kesehatan Gigi dan Mulut, UKS / UKGS, Kesehatan Mata,
Kesehatan Jiwa, Perkesmas, Kesehatan Lansia, Kesehatan Olah Raga dan Usaha
Kesehatan Kerja.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Program Pengembangan secara keseluruhan.

5. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

138
m. (Kustiawan, SKM) Tugas Unit Penunjang,

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Penunjang berdasarkan data program Puskesmas dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan Laboratorium Sederhana dan Pengelolaan obat-obatan.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Penunjang secara keseluruhan.

5. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada atasan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

n. (Lilis Haryani, AMK )Tugas Unit Pelaksana Khusus

1. Menyusun rencana kegiatan Unit Pelaksana Khusus berdasarkan data program


Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Mata, Usaha Kesehatan Jiwa dan Usaha
Kesehatan lainnya.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Pelaksana Khusus secara keseluruhan.

5. Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan


pertanggungjawaban kepada atasan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

o. (Badrudin, AMK, Lestari Sri Handayani, S.Kep, Rian Yuda P, AMK) Tugas Puskesmas
Pembantu,

1. Membantu melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan PUSKESMAS dalam ruang


lingkup wilayah yang lebih kecil berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas.

2. Menerima tugas lain dari Kepala Puskesmas Induk.

139
p. (H.Asep Sobur, S.Kep, Ners) Petugas P2M,

1. Menyusun rencana kegiatan P2M berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Melaksanakan kegiatan P2M meliputi : P2 TB, P2 KUSTA, P2 Malaria, P2 DBD, P2


ISPA, P2 Diare, Immunisasi dan Surveilans.

4. Mengevaluasi hasil kegiatan P2M secara keseluruhan.

5. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

q. (H. Asep Sobur S.Kep. Ners.) Tugas Pengobatan Dasar

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Pengobatan Dasar berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Pengobatan Dasar, penyuluhan kesehatan dan


koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Pengobatan Dasar secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

r. (H. Asep Sobur, S.Kep, Ners) Tugas Petugas P2 TB

1. Menyusun rencana kegiatan P2 TB berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan P2 TB meliputi penemuan dini penderita TB melalui


pengumpulan pot sputum, pengobatan penderita TB, pemeriksaan kontak penderita
TB, penyuluhan TB dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

140
3. Mengevaluasi hasil kegiatan P2 TB secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

s. (H. Asep Sobur, S.Kep Ners) Tugas Petugas P2 Kusta

1. Menyusun rencana kegiatan P2 Kusta berdasarkan data Program Puskesmas dan


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan P2 Kusta meliputi penemuan dini penderita Kusta, pengobatan


penderita Kusta, pemeriksaan kontak penderita Kusta, pemeriksaan anak sekolah,
penyuluhan Kusta dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan P2 Kusta secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

t. (Kustiawan, SKM) Petugas Kesehatan Olah Raga,

1. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Olah Raga berdasarkan data Program


Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Kesehatan Olah Raga meliputi pembinaan kesehatan olah raga
dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Kesehatan Olah raga secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

141
u. (Deti Kurniawati )Tugas Petugas Gudang Farmasi,

1. Menyusun rencana kebutuhan Obat dan kegiatan distribusi Obat berdasarkan data
Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Gudang Farmasi meliputi distribusi obat ke unit pelayanan dan
koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Gudang Farmasi secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

v. ( Anisa Komalasari )Tugas Petugas Loket

1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan di Loket berdasarkan data Program Puskesmas


dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan di Loket dan koordinasi lintas program terkait sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan di Loket secara keseluruhan.

4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Jaringan Pelayanan Puskesmas Terdiri dari :

1. Yuyus F, Pustu Situgede


2. Badrudin AMK, Pustu Situjaya
3. Lestari Sri H, S Kep Pustu Sindanglaya.

Tugas Puskesmas Pembantu,

1. Membantu melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan PUSKESMAS dalam ruang


lingkup wilayah yang lebih kecil berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas.
142
2. Menerima tugas lain dari Kepala Puskesmas Induk.

Bidan di Desa.

1. Neulis Nurbaeti, Amkeb Desa Karangpawitan.


2. Lia Ulfa, AmKeb Desa Situgede.
3. Dede Rustika SST, Desa Sindanggalih
4. Titin Sumarni SST, SKM, Desa Cimurah
5. Neneng Dewi Romwati SST, Desa Situsari
6. Fitri Kurniati AmKeb, Desa Karangsari
7. Rina Herlina SST, Desa Sindangpalay
8. Irma Roslianti AmKeb, Desa Situsaeur
9. Erna Fitriana SST, Desa Situjaya
10. Ni Made Lili S AmKeb, Desa Sindanglaya

Tugas Bidan di Desa.

1. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan
tugas-tugas lain secara profesional.

2. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerja
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.

Berikut ini kami paparkan peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing
petugas Puskesmas Karangpawitan.

PETUGAS MEDIS :

1. Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu, posyandu
2. Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel, pustu
3. Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan
dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan dan
penyakit dalam

PETUGAS PARA MEDIS :

1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan dan
Keluarga Berencana.
2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan
umum
3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi

143
4. Petugas Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat
5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya
6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan dan
pelacakan masalah kesehatan masyarakat

PETUGAS NON MEDIS :

1. Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas


2. Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas
perawatan

Petugas Kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan puskesmas.

144
5. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Mengacu Kepada Peraturan Daerah Kabupaten

Garut Nomor 9 Tahun2014 tentang Perubahan Ketiga Atas peraturan Daerah Kabupaten

Garut Nomor 8 Tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah

dilingkungan pemerintah Kabupaten Garut.

A. Struktur Organisasi
2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
a. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:
1) Kepala Dinas;
2) Sekretariat, membawahkan:
a) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b) Subbagian Keuangan; dan
c) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:
a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;
b) Seksi Promosi dan Sarana Kesehatan; dan
c) Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan.
4) Bidang Kesehatan Keluarga, membawahkan:
a) Seksi Kesehatan Ibu dan Bayi;
b) Seksi Kesehatan Anak dan Usia Lanjut; dan
c) Seksi Gizi Keluarga.
5) Bidang Kesehatan Lingkungan, membawahkan:
a) Seksi Pengendalian Kualitas Lingkungan Permukiman;
b) Seksi Pengendalian Penyehatan Lingkungan Tempat-tempat Umum
(TTU), Industri dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM); dan
c) Seksi Pengendalian Kualitas Air dan Lingkungan Umum.
6) Bidang Pengendalian Penyakit, membawahkan:
a) Seksi Pengamatan Penyakit;
b) Seksi Pengamatan penyakit dan kesehatan Batra; dan
c) Seksi Pemberantasan Penyakit.
7) Bidang Regulasi Kebijakan Kesehatan, membawahkan;
i. Seksi Legislasi Kebijakan Kesehatan
ii. Seksi Akreditasi dan pendayagunaan sarana Kesehatan, dan;
iii. Seksi Akreditasi dan pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan
8) UPTD; dan
9) Kelompok Jabatan Fungsional.
145
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN LAMPIRAN IIPERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
NOMOR 9TAHUN 2014

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN
SUBBAGIAN
SUBBAGIAN
UMUM DAN
PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN KEUANGAN

EVALUASI DAN PELAPORAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN KELUARGA
KESEHATAN LINGKUNGAN REGULASI KEBIJAKAN KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI SEKSI
SEKSI
SEKSI SEKSI

PENGENDALIAN KUALITAS LEGISLASI KEBIJAKAN KESEHATAN


KESEHATAN IBU
PELAYAaNAN KESEHATAN DASAR LINGKUNGAN PERMUKIMAN PENCEGAHANPENYAKIT
DAN KHUSUS
DAN BAYI
SEKSI
SEKSI SEKSIPENGAMATAN PENYAKIT
SEKSI
DAN KESEHATAN MATRA SEKSI
PENGENDALIAN PENYEHATAN
KESEHATAN ANAK DANLANSIA LINGKUNGAN TEMPAT-TEMPAT UMUM,
PROMOSI KESEHATAN AKREDITASI DAN
INDUSTRI DAN TEMPAT PENGELOLAAN
MAKANAN PENDAYAGUNAAN SARANA
PELAYANAN KESEHATAN
SEKSI
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
AKREDITASI DAN
PENGENDALIAN KUALITAS AIR DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA
KEFARMASIAN DAN PERBEKALAN GIZI KELUARGA
LINGKUNGAN UMUM KESEHATAN
KESEHATAN
KETERANGAN :

= GARIS KOMANDO/PEMBINAAN
UPTD B U P A T I G A R U T,

= GARIS KOORDINASI ttd

RUDY GUNAWAN

146
Pada Dinas dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan penunjang yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau
beberapa kecamatan.

a. UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Daerah, dipimpin oleh
seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b. Pengaturan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan
fungsi UPTD ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri.
c. UPTD dan UPT yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan dalam pelaksanaan tugasnya
secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.

3. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Mengacu Kepada Peraturan Bupati Garut Nomor
877 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Garut Nomor 199 Tahun
2012 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Dan Lembaga Teknis Daerah Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Garut terdiri dari:
a. Kepala UPTD Puskesmas;
b. Kepala Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur UPTD Puskesmas

KEPALA UPTD

KEPALA TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Uraian Tugas Kepala UPTD Puskesmas diatur dalam peraturan Bupati nomor
253 tahun 2014 tentang tugas pokok fungsi tata kerja UPTD dan UPT pada Dinas dan
Badan di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Garut.

(1) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program
kesehatandi lingkup Kecamatan.

147
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan dan pengolahan bahan dalam penyusunan rencana teknis


operasional pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di lingkup
Kecamatan;

b. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap


pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat di lingkup Kecamatan.

c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas


pokok dan fungsi; dan

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai


dengan tugas pokok dan fungsi.

(3) Uraian tugas Kepala UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas) adalah


sebagai berikut:

a. MembantuKepalaDinasdalam melaksanakan kebijakanumumDinas di


wilayah kerjanya;

b. Mengumpulkandanmengolah data basis program kesehatan di


lingkupKecamatan;

c. Menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan program kesehatan di


lingkup Kecamatan berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan program kerja
badan serta kondisi dinamis masyarakat di wilayahkerjanya;

d. Menyiapkan bahan dan mempelajari, menelaah peraturan perundang-


undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program
kegiatan Dinas sesuai dengan bidang tugas.

e. Menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan


Puskesmas.

f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan


Puskesmas.

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan


untuk pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja UPTD
Puskesmas.

h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi dan analisis hasil kerja guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT Puskesmas.

i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan dasar wajib meliputi


upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif di bidang upaya kesehatan

148
lingkungan, upaya kesehatan ibu, anak dan KB, upaya perbaikan gizi
masyarakat dan upaya pencegahan serta pemberantasan penyakit menular.

j. Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan pengembangan


meliputi : upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan gigi dan mulut,
upaya kesehatan mata, upaya kesehatan telinga, upaya kesehatan jiwa,
upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan tradisional, upaya kesehatan
kerja dan lainnya.

k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan peran serta masyarakat di


bidang kesehatan.

l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan


di wilayah kerjanya.

m. Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan rujukan medis dan kesehatan


masyarakat secara berjenjang.

n. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemungutan retribusi daerah di


lingkungan Puskesmas.

o. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan kesehatan lanjutan yang


meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat
inap dan pertolongan persalinan normal untuk Puskemas Rawat Inap.

p. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan indikator dan


pengukuran kinerja penyelenggaraan Puskesmas.

q. Menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi pelayanan puskesmas.

r. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan program kesehatan


di wilayah kerjanya;

s. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga/organisasi terkait;

t. Mendistribusikan tugas kepada stafdan/atau fungsional sesuai dengan


bidang tugasnya;

u. Memberi petunjuk kepada stafdan/atau fungsional untuk kelancaran


pelaksanaan tugasnya;

v. Memeriksa hasil kerja stafdan/atau fungsional serta menyelia kegiatan


stafdan/atau fungsional untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana
kerja;

w. Mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas staf dan/atau


fungsional penyuluh berdasarkan rencana kerja yang telah ditetapkan;

149
x. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai (SKP)
untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;

y. Menyusun dan/atau memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh


bawahan untuk memperoleh konsep surat yang benar;

z. Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup program kesehatan di lingkup


Kecamatan, secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai kebutuhan kepada
pimpinan dan camat di wilayah kerjanya;

aa. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang tugasnya;
dan

bb. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan


sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(4) KepalaUPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di lingkup


Kecamatanmembawahkan Subbagian Tata Usaha.

Uraian Tugas Subbagian Tata Usaha diatur dalam peraturan Bupati nomor 253
tahun 2014 tentang tugas pokok fungsi tata kerja UPTD dan UPT pada Dinas dan Badan
di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Garut.

(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) dipimpin
oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada UPTDyang mempunyai tugas pokokmerencanakan teknis operasional dan
melaksanakan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,valuasi dan


pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan;

b. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, kehumasan,


protokol, barang milik daerah/aset dan rumah tangga kedinasan;

c. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas


pokok dan fungsi; dan

d. Pelaksanaan monitoring,evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai


dengan tugas pokok dan fungsi.

(3) Uraian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:

a. Membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis dalam menyusundan


melaksanakan kebijakan UPTD di lingkup kerjanya;

150
b. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan lingkup Subbagian Tata
Usaha UPTD;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan,evaluasi


dan pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan;

d. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan,


kehumasan dan protokol;

e. Melaksanakan administrasi berkenaan dengan penggunaan, penyimpanan,


pendistribusian dan inventarisasi barang milik daerah/aset di lingkup UPTD;

f. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana UPTD;

g. Melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan


keamanan ruang kerja serta lingkungan UPTD;

h. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, Daftar Penilaian Sasaran


kerja pegawai (SKP), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), sumpah/janji
pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai;

i. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas


dan izin/tugas belajar;

j. Melaksanakan penyiapan data dan bahan lainnya yang diperlukan dalam


pengelolaan dan pembinaan kepegawaian serta disiplin pegawai;

k. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;

l. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;

m. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

n. Menyelia kegiatan staf di lingkungan subbagian Tata Usaha untuk


mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja masing-masing;

o. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan


rencana kerja yang ditetapkan;

p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai (SKP)


untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;

q. Menyusun dan/atau memeriksa konsep surat dinas berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku;

r. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai


kebutuhan kepada pimpinan;

s. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan menyangkut bidang


tugasnya; dan

151
t. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya.

4. Struktur Organisasi Puskesmas yang berlaku saat ini berdasarkan Permenkes 75 Tahun
2014 tentang Organisasi Tata Kerja Puskesmas terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam
pengelolaan :
1) Sistem Informasi Puskesmas;
2) Kepegawaian;
3) Keuangan;
4) Rumah Tangga.
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional yang terdiri dari :
1) Penanggungjawab UKP (Unit Kesehatan Perorangan), terdiri dari:
Pemeriksaan Umum (termasuk Lansia, MTBS);
Pemeriksaan Gigi dan Mulut;
Pemeriksaan KIA/KB;
Layanan Gawat Darurat;
Pelayanan Gizi Klinik;
Pelayanan Rawat;
Pelayanan Kefarmasian; dan
Laboratorium/Penunjang.
2) Penanggungjawab UKM Esensial dan Perkesmas; terdiri dari:
Promkes dan UKS;
Kesling;
KIA/KB Komunitas;
Gizi Kesmas;
P2 Penyakit;
PERKESMAS
3) Penanggungjawab UKM pengembangan; Terdiri dari:
Kesehatan Jiwa;
UKGMD;
Kes. Tradisional;
Kes. Olah Raga;
Kes. Indera;
Kes. Lansia;
Kes. Kerja;
Upaya kesehatan lainnya

152
4) Penanggungjawab Jaringan Pelayanan.
Puskesmas Pembantu;
Puskesmas Keliling;
Bidan di Desa;
Jejaring Fasilitas Kesehatan.

153
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN II PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014

PUSKESMAS Kepala Puskesmas

Kepala Tata Usaha


Unit Pelaksana Teknis Fungsional

1. Sistem Informasi Puskesmas


2. Kepegawaian
3. Keuangan
4. Rumah Tangga

Penanggungjawab Jaringan
Penanggung jawab UKP, Penanggung jawab UKM Penanggung jawab UKM
Pelayanan Puskesmas
kefarmasian dan Laboratorium Esensial dan Perkesmas Pengembangan

Pemeriksaan Umum (termasuk Promkes dan UKS


Puskesmas Pembantu Lansia, MTBS)
Kesling Kesehatan Jiwa
Puskesmas Keliling Pemeriksaaan Gigi dan Mulut
KIA/KB Komunitas UKGMD
Bidan di Desa PemeriksaanKIA/KB dan Persalinan
Gizi Kesmas Kes. Tradisional Komplementer

Jejaring Faskes Pelayanan Gawat darurat


P2 penyakit Kesehatan Olahraga
Pelayanan Gizi Klinik
PERKESMAS Kesehatan Indera
Pelayanan Rawat Inap/PONED
Kesehatan Lansia
Pelayanan Kefarmasian
154
KesehatanDokumen
Kerja CPP Puskesmas Karangpawitan
Laboratorium/Penunjang
Upaya Kesehatan lainnya
6. PENANGANAN PENGADUAN

Penanganan Pengaduan adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Puskesmas Karangpawitan
dalam menanggapi saran-saran dan masukan atau kritikan yang masukan dan kritikan yang
masuk secara langsung melalui Kotak Saran yang disediakan.
Dengan kotak saran ini membuka kritik dan saran yang diberikan oleh peanggan/masyarakat
guna meningkatkan mutu pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh seluruh komponen/
Tenaga Puskesmas .
Dengan senang hati kritik dan saran yang masuk lewat kotak saran tersebut akan diperhatikan
, dibahas dan menjadi bahan evaluasi buat Puskesmas. Jika kotak saran tersebut sudah
dimanfaatkan oleh pelanggan, berarti masyarakat/pelanggan peduli terhadap pelayanan yang
diterimanya agar menjadi lebih baik.
Adapun penanganan yang masuk di Puskesmas Karangpawitan adalah sebagai berikut :
1. Penanggung jawab Penaganan Pengaduan adalah Kepala Tata Usaha
2. Pelaksana Penerima Pengaduan adalah bagian Program Promosi Kesehatan (Promkes)
3. Semua Pengaduan yang masuk dicatat dalam bku catatan pengaduan dibahas secara
internal di Puskesmas dalam forum Staff Meeting.
4. Pengaduan akan diambil setiap seminggu sekali oleh bagian Promkes.
5. Semua pengaduan tidak boleh ditanggapi secara emosional.
Dengan buku catatan pengaduan yang ada, kritik dan saran yang ada menjadikan satu koreksi
dan motivasibagi seluruh petugas Puskesmas dengan kolom pencatatan yang dibuat sebagai
berikut :
No Minggu / Hari Tanggal Isi Aduan/ Pemecahan Penanggung Tanda
komplain Masalah Jawab tangan
1.
2.

Sejak disiapkan Bulan Januari 2015 Kotak Saran belum pernah ada yang mengisi, hal ini
disebabkan oleh karena masyarakat /pelanggan belum memahami fungsi kotak saran atau
pelanggan/masyarakat merasa dengan kritik atau saranpun petugas tidak ada perubahan.
Untuk itu Puskesmas Karangpawitan mempunyai tugas untuk mensosialisasikan kembali
fungsi kotak saran.

155
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
7. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( I K M )

Indeks Kepuasan Masayarakat adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Puskesmas
Karangpawitan untuk menilai Tingkat Kepuasan Masyarakat /Pelanggan terhadap Pelayanan
yang sudah diberikan oleh Petugas Puskesmas Karangpawitan.
IKM ini dilaksanakan 6 bulan sekali dengan kuisioner yang diberikan kepada Pasien.
Berikut adalah hasil pengolahan Data IKM pada bulan Mei tahun 2015 dan di evaluasi pada
bulan Juni 2015.

KUISIONER IKM

DATA PENCACAH

Nama : H. Asep Sobur, S.Kep, Ners

NIP : 19681020 198803 1 003

DATA UNIT PELAYANAN

Unit Pelayanan : UPTD Puskesmas Karangpawitan

Jenis Pelayanan : Pelayanan KIA, KB

DATA MASYARAKAT

Jenis Kelamin : Ket Jumlah Persen

1. Laki-laki 20 13,33%

2. Perempuan 130 86,67%

TOTAL 150 100,00%

Umur : Ket Jumlah Persen

1. < 20 thn 11 7,33%


2. 20 - 29 thn 54 36,00%
3. 30 - 39 thn 44 29,33%
4. 40 - 49 thn 18 12,00%
5. > 50 thn 23 15,33%

TOTAL 150 100,00%

156
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Pendidikan
: Ket Jumlah Persen
Terakhir
1. SD kebawah 48 0,32

2. SLTP 58 0,386667

3. SLTA 39 0,26

4. D1/D3/D4 2 0,013333

5. S1 3 0,02

6. S2 keatas 0 0

TOTAL 150 100,00%

Pekerjaan
: Ket Jumlah Persen
Utama
1. PNS/TNI/POLRI 0 0,00%

2. Pegawai Swasta 5 3,33%

3. Wiraswasta/Usahawan 20 13,33%

4. Pelajar/Mahasiswa 13 8,67%

5. Lainnya 112 74,67%

TOTAL 150 100,00%

Suku Bangsa : Ket Jumlah Persen

1. Jawa 2 1,34%

2. Madura 0 0,00%

3. Sunda 147 98,66%

4. Batak 0 0,00%

5. Tionghoa 0 0,00%

6. Lainnya 0 0,00%

TOTAL 149 100,00%

157
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
KARAKTERISTIK RESPONDEN

No. Karakteristik Persentase

1 Jenis Kelamin Laki-laki 13,33%

Perempuan 86,67%

2 Kelompok Umur < 20 th 7,33%

20 - 29 th 36,00%

30 - 39 th 29,33%

40 - 49 th 12,00%

> 50 th 15,33%

3 Pendidikan SD kebawah 32,00%

SMP 38,67%

SMA 26,00%

Diploma 1,33%

S-1 2,00%

S-2 keatas 0,00%

4 Pekerjaan Utama PNS/TNI/Polri 0,00%

Pegawai Swasta 3,33%

Wiraswasta/Usahawan 13,33%

Pelajar/Mahasiswa 8,67%

Lainnya 74,67%

5 Suku Bangsa Jawa 1,34%

Madura 0,00%

Sunda 98,66%

Batak 0,00%

Tionghoa 0,00%

Lainnya 0,00%

158
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
RATA-RATA IKM PER UNSUR

Nilai Unsur
No. Unsur Pelayanan
Pelayanan

1 Prosedur pelayanan 3,09

2 Persyaratan pelayanan 3,06

3 Kejelasan petugas pelayanan 2,98

4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,05

5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,09

6 Kemampuan petugas pelayanan 3,10

7 Kecepatan pelayanan 3,08

8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,12

9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,09

10 Kewajaran biaya pelayanan 3,12

11 Kepastian biaya pelayanan 3,71

12 Kepastian jadwal pelayanan 3,31

13 Kenyamanan lingkungan 3,05

14 Keamanan lingkungan 3,11

Rata-rata Tertimbang 3,12

159
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Grafik Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Kesimpulan :
Nilai IKM setelah
= 78,04
dikonversi
Mutu
Prosedur pelayanan
= B
pelayanan
Kinerja Unit
Persyaratan pelayanan = Baik
Pelayanan
Kejelasan petugas pelayanan Kesimpulan :
Nilai IKM setelah
Kedisiplinan petugas pelayanan = 78,04
dikonversi
Tanggung jawab petugas pelayanan Mutu
= B
pelayanan
Nilai Rata-rata

Kemampuan petugas pelayanan Kinerja Unit


= Baik
Pelayanan
Kecepatan pelayanan

Keadilan mendapatkan pelayanan

Kesopanan dan keramahan petugas

Kewajaran biaya pelayanan

Kepastian biaya pelayanan

Kepastian jadwal pelayanan

Kenyamanan lingkungan

Keamanan lingkungan

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00

Unsur Pelayanan

160
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Demikian hasil evaluasi IKM yang dilaksanakan di Puskesmas Karangpawitan tahun 2015.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Kepastian biaya pelayanan sudah jelas dan pasti bagi masyarakat
Kepastian jadual pelayanan sudah diketahui oleh masyarakat
Dan dengan hasil akhir yang harus diperhatikan adalah :
1. Kejelasan petugas pelayanan, artinya pelanggan masih merasakan menunggu lama dalam
setiap pelayanan di masing-masing unit
2. Kenyataan lingkungan, artinya pelanggan masih merasakan adanya gangguan ketidak
nyamananan terhadap kondisi lingkungan Puskesmas.
Dengan rencana tindak lanjut sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dari masing-masing petugas terhadap beban kerja.
2. Menambahkan tempat duduk yang nyaman
3. Membuka pagar Puskesmas agar kendaraan lebih tertata rapi dan aman
4. Menambahkan tanaman/bunga dalam pot ( tabulapot ) untuk penghijauan.
5. Menambahkan media informasi dan visual untuk sarana hiburan pelanggan sekaligus media
penyuluhan.

161
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
8. SISTEM INFORMASI PUBLIK

Puskesmas Karangpawitan adalah Puskesmas yang berletak sangat strategis yaitu di pinggir
jalan dan dapat dengan mudah terjangkau oleh masyarakat sekitar apabila memerlukan
pelayanan Kesehatan.
Dengan menggunakan Sistem Informasi Publik melalui media sosial (Facebook) dan media
cetak ( Yellow Pages ) yang sekarang sedang booming pun tentunya telah ditempuh oleh
Puskesmas Karangpawitan untuk lebih mengembangkan dan sekaligus mempromosikan
kesehatan juga ikut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tentunya dengan melaksanakan kegiatan yang bersifat Promotif yang dilakukan oleh
Pemegang Program PROMKES kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana menjaga dan
memelihara kesehatan diri dan keluarga merupakan suatu sistem Informasi Publik yang paling
ampuh, selain dengan sumber daya masyarakat yang saling menyebarkan informasi kesehatan
dari mulut ke mulut tentang Pelayanan di Puskesmas Karangpawitan.
Akan tetapi ada beberapa kendala yang juga mempengaruhi perkembangan Puskesmas
Karangpawitan yaitu diantaranya kurang andilnya peran serta aparatur pemerintah tingat Desa
sampai ke RT untuk menyebarkan informasi kapada masyarakat sekitar.

Sitem Informasi Publik melalui Media Sosial ( Facebook ) :

162
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Sitem Informasi Publik melalui Penyuluhan kepada Masyarakat :

163
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
9. PRODUKTIFITAS DAN PENCAPAIAN TARGET PELAYANAN

Persalinan
Grafik Persalinan Th 2011 s.d 2014

Dan Target 2016 s.d 2020

Persalinan
1200

1000

800

600

400

200

0
2016 2017 2018 2019 2020

C. Pelayanan Penunjang Laboratorium

Grafik Kunjungan Laboratorium Th 2012 s.d 2014


Dan Target 2013 s.d 2017

Kunjungan Lab
3200

3100

3000

2900

2800

2700

2600
2016 2017 2018 2019 2020

Upaya Kesehatan Masyarakat, target , pencapaian dan


penanggung Jawab Kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal Kesehatan ( kepmenkes no. 828 Th 2008)

164
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
No Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Upaya a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100 %
Kesehatan Ibu b. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95 %
dan Anak serta c. DO K1 K1- K4 < 10 %
KB d. Cakupan Deteksi dini Resiko Tinggi (DDRT)
Ibu Hamil 20 %
e. Ibu Hamil resiko tinggi yang dirujuk 100 %
f. Cakupan kunjungan Neonatus 90 %
g. Cakupan persalinan oleh Tenaga kesehatan 90 %
h. Cakupan kunjungan bayi 90 %
i. Cakupan BBLR Yang ditangani 100 %
j. Cakupan deteksi dini anak Balita dan Pra
Sekolah 88 %
k. Cakupan Peserta KB Baru 80 %
l. Cakupan Peserta KB Aktif 70 %

2 Perbaikan Gizi a. Cakupan balita terdaftar dan memiliki KMS 100 %


Masyarakat b. Tingkat partisipasi Balita datang nimbang ke
Posyandu satu bulan sekali (D/S) 80 %
c. Balita yang naik Berat Badannya (N/D) 80 %
d. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 5%
e. Balita Gizi kurang tertangani 100 %
f. Balita Gizi Buruk tertangani 100 %
g. Balita mendapat Vit A 2 kali pertahun 89 %
h. Pelaksanaan PSG Posyandu 10 %
i. Pemantauan KADARZI 65 %
j. Ibu hamil yang diukur LILA (lingkar lengan
atas) 100 %
k. Ibu Hamil KEK ( kekurangan energi kronik) 100 %
l. Ibu nipas dapat Vitamin A 100 %
m. Ibu Hamil dapat tablet Besi (fe) 90 tablet 90 %
n. MP-ASI pada Bayi BGM dari miskin 90 %

3 Upaya a. Imunisasi
Pemberantasan 1) Cakupan imunisasi HB-O < 7 hari 90 %
dan 2) Cakupan imunisasi BCG 100 %

Pencegahan 3) Cakupan imunisasi DPT HIB1 100%

Penyakit 4) Cakupan imunisasi DPT HIB3 90 %

165
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Menular 5) Cakupan imunisasi Polio 4 90 %
6) Cakupan imunisasi Campak 90 %
7) DO DPT HIB1 Campak < 10 %

8) Desa UCI (Universal Child Imunisasi) 100 %

9) Status T5 Ibu Hamil 95 %

10) Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD 100 %

11) Cakupan BIAS DT kls 1 Td kls 2-3 SD


b. Pemberantasan Penyakit (P2)
1) Desa mengalami KLB yang ditangani < 24
100 %
Jam
100 %
2) Desa bebas rawan Gizi
80 %
3) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per
100.000 penduduk < 15 Tahun
>1
4) Penemuan suspek TB Paru
60 %
5) Penemuan TB Paru BTA +
10 %
6) Kesembuhan penderita TB Paru BTA +
7) Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA
85 %
+
8) Cakupan Balita dengan Pnemonia yang
100 %
ditangani
9) Klien yang mendapat penanganan HIV-
AIDS
100 %
10) Penderita DBD yang ditangani
100 %
11) Balita dengan diare yang ditangani
80 %
12) Penderita malaria yang diobati
100 %
13) Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT) 100 %
14) Infeksi Menular Seksual yang diobati
15) Kasus gigitan hewan penular rabies
ditangani 100 %

4 Upaya a. Institusi yang dibina 70 %


Kesehatan b. Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 95 %
Lingkungan c. Tempat Umum (TTU/TPM) yang diawasi 85 %
d. Tempat Umum (TTU/TPM) yang memenuhi
syarat 85 %
e. Cakupan Sarana Air bersih :
1) Perkotaan 100 %
2) Pedesaan 90 %

166
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
f. Cakupan Jamban Keluarga
1) Perkotaan 100 %
2) Pedesaan 84 %
g. Cakupan SPAL
1) Perkotaan 95 %
2) Pedesaan 85 %
h. Cakupan klinik sanitasi 80 %
i. Tata kelola limbah non Medis
1) TPS 1 tiap ruangan dan tempat lain yang
strategis 100 %
2) Mobilisasi harian ke TPS II (Pusk) 100 %
3) Mobilisasi harian ke TPA 100 %
4) Pembuangan limbah non medis ke TP 100 %
5) Pengangkuatan limbah non medis oleh truk
sampah 100 %
j. Tata kelola limbah Medis
1) TPS limbah medis padat dengan tempat
khusus dan strategis 100 %
2) Tempat limbah medis cair dengan septic
tank 100 %
3) Mobilisasi dari jejaring ke TPS Puskesmas
minimal 1 kali/minggu 100 %
4) Mobilisasi/packing dari masing-masing
ruang pelayanan ke TPS khusus tiap hari 100 %
5) Mobilisasi ke tempat pemusnahan
(incerenator) minimal 1 kali / minggu 100 %
6) Pembakaran limbah medis ke incenerator 100 %

5 Upaya a. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat


Promosi (Rumah tangga sehat) 65 %
Kesehatan b. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(Bayi yang mendapat ASI ekslusif) 80 %
c. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(Desa dengan garam beryodium baik) 90 %
d. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(POSYANDU Purnama) 40 %
e. Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(Penyuluhan NAPZA oleh NAKES) 15 %

167
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
f. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Pra
bayar 80 %
g. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan
keluarga miskin (Jamkesmas) 100 %

6 Upaya a. Rawat Jalan


Pengobatan 1) Cakupan Rawat jalan 15 %
2) Pemberi pelayanan medis :
a) Dokter Umum (12 jam) 100 %
b) Dokter Gigi (pada hari kerja) 100 %
3) Pemberi pelayanan medis tingkat Pustu 50 %
4) Pemberi pelayanan medis rawat jalan
dengan Puskesmas Keliling 30 %
5) Jam buka pelayanan 24 jam
6) Kepuasan pelanggan 80 %
7) Pelayanan Konseling (pojok Gizi, Pojok
laktasi, Pojok Oralit) 1 Unit
b. Rawat Darurat tingkat Pertama
1) Jam Buka 24 jam
2) Pemberi pelayanan Medis rawat Darurat
tingkat Pertama 12 jam
3) Waktu tanggap Pelayanan 5 Mnt stlh
4) Penanganan rujukan pasien datang
5) Ketersediaan sarana, prasarana dan
Penunjang life saving 100%
6) Kematian pasien < 24 jam
100%

7) Kepuasan pelanggan 100%

168
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
BAB III
PENUTUP

Allhamdulillah...
Akhirnya penyusunan Dokumen tentang Citra Pelayanan Prima telah kami susun, walaupun
masih banyak kekurangan serta sangat membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan pada
penyusunan dokumen selanjutnya.

Dokumen Citra Pelayanan Prima yang kami susun ini memaparkan tentang bagaimana
Puskesmas Karangpawitan memberikan dan merencanakan kegiatan guna untuk memberikan
yang terbaik bagi masyarakat sekitar dan umumnya untuk lintas sektor.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak terutama kepada program-
program yang telah mendukung dengan memebrikan data yang kami butuhkan.

Akhir kata kami penyusun mengharapkan agar segera memberikan koreksi apabila dalam
penyusunan dokumen ini tidak sempurna.

Wassalaamualaikum Wr.Wb.

Garut, September 2015


Kepala Puskesmas Karangpawitan,

Agus Yohanes, S.Sos


NIP. 19700619 199103 1 003

169
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
LAMPIRAN LAMPIRAN

INSTRUMEN
PENILAIAN KINERJA UPTD
PUSKESMAS
PUSKESMAS TANPA TEMPAT PERAWATAN

PUSKESMAS : KARANGPAWITAN
KABUPATEN/ KOTA : GARUT

TAHUN PENILAIAN : 2015

UPTD PUSKESMAS
KARANGPAWITAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

TAHUN 2015
170
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN WAJIB
PUSKESMAS : KARANGPAWITAN
KABUPATEN : GARUT
CAKUP KINER
SASARA AN JA
No. JENIS KEGIATAN PENCAPAIAN TARGET
N (4/3 X (5/6 X
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI
KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN
DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi 5,00
Interpersonal dan Konseling 54.013 2.074 3,84 76,80
(KIP/K)
2 Cakupan Penyuluhan 48 100,00
kelompok oleh petugas di 96 50,00 50,00
dalam gedung Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan 11 100,00
ber-PHBS 19 57,89 57,89
PROMOSI KESEHATAN LUAR
GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan 65,00
Pembinaan PHBS di Tatanan 10.886 3.026 27,80 42,76
Rumah Tangga
5 Cakupan Pemberdayaan 104 100,00
Masyarakat melalui 104 100,00 100,00
Penyuluhan Kelompok oleh
Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM 28 65,00
dilihat melalui persentase (%) 104 26,92 41,42
Posyandu Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan 6 60,00
Pemberdayaan Masyarakat 10 60,00 100,00
dilihat melalui Persentase (%)
Desa Siaga Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif
(untuk kota)
8 Cakupan Pemberdayaan 85 50,00
Individu/ Keluarga melalui 200 42,50 85,00
Kunjungan Rumah
CAKUPAN
VARIABEL 1.A. 46,12 69,23
B. UPAYA KESEHATAN
LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah 1.350 75,00
Sehat 8.442 15,99 21,32
2 Cakupan Pengawasan Sarana 1.213 80,00
Air Bersih 6.066 20,00 25,00
3 Cakupan Pengawasan 1.350 75,00
Jamban 5.141 26,26 35,01
4 Cakupan pengawasan SPAL 115 80,00
250 46,00 57,50
5 Cakupan Pengawasan 52 75,00
Tempat-Tempat Umum (TTU) 107 48,60 64,80
6 Cakupan Pengawasan Tempat 32 75,00
Pengolahan Makanan (TPM) 63 50,79 67,72
7 Cakupan Pengawasan Industri 12 75,00
60 20,00 26,67
8 Cakupan Kegiatan Klinik 15 25,00
Sanitasi 1.337 1,12 4,49

171
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
CAKUPAN
VARIABEL 1.B. 28,60 37,81
C. UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 85,52
K4 1.114 1.083 97,22 113,68
2 Cakupan Pertolongan 925 80,44
Persalinan oleh Tenaga 1.064 86,94 108,08
Kesehatan
3 Cakupan Komplikasi 63,42
Kebidanan yang ditangani - 153 - -
4 Cakupan Pelayanan Nifas 84,00
1.064 1.004 94,36 112,33
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 89,00
1 (KN1) 1.040 1.004 96,54 108,47
6 Cakupan Kunjungan Neonatus 925 80,00
Lengkap (KN Lengkap) 1.040 88,94 111,18
7 Cakupan Neonatus dengan 12 34,93
Komplikasi yang ditangani - - -
8 Cakupan Kunjungan Bayi - 80,85
- - -
9 Cakupan Pelayanan Anak - 90,00
Balita - - -
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 100,00
4.298 80.962 1.883,71 1.883,7
1
CAKUPAN
VARIABEL 1.C. 234,77 243,7
4
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 100,00
54.012 10.443 19,33 19,33
2 Cakupan Balita Ditimbang 4.885 80,00
(D/S) 6.013 81,24 101,55
3 Cakupan Distribusi Kapsul 4.993 100,00
Vitamin A bagi Bayi (6-11 4.993 100,00 100,00
bulan)
4 Cakupan Distribusi Kapsul 90,00
Vitamin A Bagi Anak Balita (12- 5.517 5.517 100,00 111,11
59 bulan)
5 Cakupan Distribusi Kapsul 100,00
Vitamin A bagi Ibu Nifas 1.064 1.064 100,00 100,00
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90,00
90 tablet pada ibu hamil 1.064 1.064 100,00 111,11
7 Cakupan Distribusi MP- ASI - 100,00
Baduta Gakin - - -
8 Cakupan balita gizi buruk - 100,00
mendapat perawatan - - -
9 Cakupan ASI Eksklusif 90,00
1.332 428 32,13 35,70
CAKUPAN
VARIABEL 1.D. 59,19 64,31
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M
PELAYANAN IMUNISASI
DASAR
1 Cakupan BCG 98,00
967 967 100,00 102,04
2 Cakupan DPTHB 1 747 98,00

172
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
967 77,25 78,83
3 Cakupan DPTHB 3 852 90,00
967 88,11 97,90
4 Cakupan Polio 4 899 90,00
967 92,97 103,30
5 Cakupan Campak 871 90,00
967 90,07 100,08
PELAYANAN IMUNISASI
LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 95,00
1.069 1.017 95,14 100,14
7 Cakupan BIAS TT 1.054 95,00
1.107 95,21 100,22
8 Cakupan BIAS Campak 1.020 95,00
1.057 96,50 101,58
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi 595 90,00
Ibu Hamil TT2+ 1.054 56,45 62,72
. Cakupan Desa/ Kelurahan 6 100,00
Universal Child Immunization 10 60,00 60,00
(UCI)
11 Cakupan Sistem - 90,00
Kewaspadaan Dini - - -
12 Cakupan Surveilans Terpadu 7 100,00
Penyakit 71 9,86 9,86
13 Cakupan Pengendalian KLB 32 100,00
60 53,33 53,33
PENEMUAN DAN
PENANGANAN PENDERITA
PENYAKIT
14 Cakupan Penderita - 86,00
Peneumonia Balita - - -
15 Cakupan Penemuan Pasien 24 80,00
baru TB BTA Positif 50 48,00 60,00
16 Cakupan Kesembuhan Pasien 24 85,00
TB BTA Positif 90 26,67 31,37
17 Cakupan Penderita DBD yang - 100,00
ditangani - - -
18 Cakupan Penemuan Penderita - 75,00
Diare - - -
CAKUPAN
VARIABEL 1.E. 54,98 58,97
F. UPAYA PENGOBATAN
1 Kunjungan Rawat Jalan - 100,00
- - -
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 818 100,00
50.430 1,62 1,62
3 Cakupan jumlah seluruh 2.232 20,00
Pemeriksaan Laboratorium 4.382 50,94 254,68
Puskesmas
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan 74 10,00
Laboratorium yang dirujuk 488 15,16 151,64
CAKUPAN
VARIABEL 1.F. 16,93 101,9
8
CAKUPAN
VARIABEL 73,43 96,0
1.
1

173
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
PUSKESMAS : KARANGPAWITAN
KABUPATEN : GARUT
CAKUPA
TARGET KINERJA
PENCAPAIA N
No. JENIS KEGIATAN SASARA TARGET
N (4/3 X (5/6 X
N
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

1 Cakupan Sekolah (SD/MI/


sederajat) yang 37 37 100,00 100,00 100,00
melaksanakan penjaringan
Kesehatan
CAKUPAN
VARIABEL 100,00 100,00
2.A.
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA

1 Cakupan Pembinaan
Kelompok Olahraga 1.069 998 93,36 100,00 93,36

CAKUPAN
VARIABEL 93,36 93,36
2.B.
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.

1 Cakupan Keluarga Dibina -


(Keluarga Rawan) - - 100,00 -
2 Cakupan Keluarga Rawan -
Selesai Dibina - - 100,00 -
3 Cakupan Keluarga Mandiri -
III - - 100,00 -
CAKUPAN
VARIABEL - -
2.C.
D. UPAYA KESEHATAN KERJA

1 Cakupan Pembinaan Pos -


UKK - - 100,00 -
2 Cakupan Penanganan -
Penyakit Akibat Kerja - - 100,00 -
(PAK) dan Panyakit Akibat
Hubungan Kerja (AHK)
CAKUPAN
VARIABEL - -
2.D.
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT

1 Cakupan Pembinaan -
Kesehatan Gigi di - - 60,00 -
Masyaakat
2 Cakupan Pembinaan -
Kesehatan Gigi di TK - - 80,00 -
3 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi dan Mulut 1.069 998 93,36 80,00 116,70
di SD/ MI
4 Cakupan Pemeriksaan -
174
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Kesehatan Gigi dan Mulut - - 80,00 -
Siswa TK
5 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut 1.069 998 93,36 80,00 116,70
Siswa SD
6 Cakupan Penanganan -
Siswa TK yang - - 100,00 -
Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan
Siswa SD yang 998 998 100,00 100,00 100,00
Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
CAKUPAN
VARIABEL 40,96 47,63
2.E.
F. UPAYA KESEHATAN JIWA
1 Cakupan Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa 48 47 97,92 100,00 97,92
2 Cakupan Penanganan
Pasien Terdeteksi 60 47 78,33 100,00 78,33
Gangguan Kesehatan Jiwa
CAKUPAN
VARIABEL 88,13 88,13
2.F.
G. UPAYA KESEHATAN INDRA

KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining
Kelainan/ gangguan 518 274 52,90 80,00 66,12
refraksi pada anak sekolah
2 Cakupan Penanganan
kasus kelaianan refraksi 264 231 87,50 100,00 87,50
3 Cakupan skrining katarak
593 449 75,72 100,00 75,72
4 Cakupan Penanganan
Penyakit Katarak 92 56 60,87 100,00 60,87
5 Cakupan rujukan
gangguan penglihatan 178 160 89,89 100,00 89,89
pada kasus Diabetes
Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan -
Penjaringan Penemuan - - 80,00 -
Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI

7 Cakupan Kasus Gangguan -


Pendengaran di SD/MI - - 100,00 -
yang ditangani

CAKUPAN
VARIABEL 52,41 54,30
2.G.
H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

1 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut 3.931 1.917 48,77 70,00 69,67
2 Cakupan Pembinaan Usia
Lanjut pada Kelompok 10 5 50,00 100,00 50,00
Usia lanjut
CAKUPAN
VARIABEL 49,38 59,83
2.H.
175
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL

1 Cakupan Pembinaan -
Upaya Kesehatan - - 13,00 -
Tradisional (Kestrad)
2 Cakupan Pengobat -
Tradisional Terdaftar/ - - 100,00 -
berijin
3 Cakupan Pembinaaan -
Kelompok Taman Obat - - 100,00 -
Keluarga (TOGA)
CAKUPAN
VARIABEL 2.I. - -
CAKUPAN
VARIABEL 47,14 49,25
2.

176
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN MANAJEMEM PUSKESMAS

NILAI
NO JENIS VARIABEL NILAI = 10 NILAI = 8 NILAI = 6 NILAI = 4 NILAI = 2 NILAI = 0
HASIL
I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 8,00

1.1. Visi Organisasi Puskesmas : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada

Makna dari Visi

Keterkaitan dengan Visi Dinas Kesehatan Kab/Kota

Tolok Ukur Keberhasilan Visi

Pemahaman Staf tentang Visi (minimal 3 orang)

1.2. Misi Puskesmas : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada

Kesesuaian dengan tujuan untuk mencapai Visi

Makna dari Misi

Tolok Ukur Keberhasilan Misi

Pemahaman staf tentang Misi (minimal 3 orang)

1.3. Dokumen Perencanaan Puskesmas : Ada, 9 Ada, 7 - 8 Ada, 5 - 6 Ada, 3 - 4 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item Item

177
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Ada

Ada, Analisa Situasi

Ada, Identifikasi Masalah

Ada, Prioritas Masalah

Ada, Upaya Pemecahan Masalah

Ada, Prioritas Pemecahan Masalah

Ada, Rencana Evaluasi / Indikator Keberhasilan

Ada, Plan Of Action (POA)

Ada, Gant Chart


1.4. Dokumen Perencanaan Puskesmas memuat Uraian Permasalah Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Masalah Kesehatan

Masalah dan Pencapaian Visi Puskesmas

Masalah dalam melaksanakan Fungsi Puskesmas

Explorasi Akar Penyebab Masalah

Perumusan Akar Penyebab Masalah (4 W 1 H)

178
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
1.5. Ada, rencana Evaluasi/ Indikator Keberhasilan. Lokakarya Mini 11 - 12 8 10 5-7 2-4 1 kali/tahun Tidak Ada 10
Bulanan adalah pertemuan yang diselenggarakan setiap bulan di kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staf di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta dipipin oleh
Kepala Puskesmas, dengan keluaran Rencana kerja Bulan yang
akan datang.

1.6. Mini Lokakarya bulanan : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Sosialisasi masalah masalah kesehatan terkini

Evaluasi kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan

Problem solving

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Ada notulen, daftar hadir, dan bukti fisik yang lain

1.7. Lokakarya Triwulanan : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Dipimpin oleh camat atau sekcam

Dihadiri minimal 5 sektor terkait : disdik, kesra, PKK, Agama, KB

Evaluasi kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan

Sosialisasi masalah masalah kesehatan terkini

179
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Ada notulen, daftar hadir, dan bukti fisik yang lain

1.8. Laporan Bulanan Puskesmas LB 1 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Ada

Terisi Lengkap

Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya

Dibuat Penyajian Pola Penyakit terbanyak (Data 21 Penyakit


terbanyak)
Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan Kepala
Puskesmas.
1.9. Laporan Bulanan Puskesmas LB 3 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Ada

Terisi Lengkap

Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya

Dibuat Penyajian Data Cakupan Program (Cakupan Program


Gizi, KIA, Immunisasi, P2M)

Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan Kepala


Puskesmas.
1.10. Laporan Bulanan Puskesmas LB 4 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada

Terisi Lengkap

180
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya

Dibuat Penyajian Data Cakupan Program (a.l. Cakupan Program


UKS, Penyuluhan, Kesehatan Gigi dll)

Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan Kepala


Puskesmas.
1.11. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 1 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Ada

Terisi Lengkap

Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan Januari tahun berikutnya

Dibuat Penyajian Ketersediaan Sarana dan Fasilitas Pelayanan)

Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan Kepala


Puskesmas.
1.12. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 2 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Ada

Terisi Lengkap

Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan Januari tahun berikutnya

Dibuat Penyajian Sumber Daya Manusia di Puskesmas

Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan Kepala


Puskesmas.

181
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
1.13. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 3 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada

Terisi Lengkap

Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan Januari tahun berikutnya

Dibuat Penyajian Ketersediaan Alat Kesehatan yang ada di


Puskesmas
Ditanda tangani oleh Pengelola SP3/Program dan Kepala
Puskesmas.
1.14. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Ada W1 dan atau W2

Dilaporkan W2 setiap seminggu sekali pada hari Senin

Terisi Lengkap

Ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas dan Pengelola Program

Dibuat Penyajian Data Kejadian Luar Biasa atau Wabah.

1.15. Laporan Tahunan : Ada, 5-6 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Ada

Kesesuaian dengan Perencanaan Puskesmas

Kesesuaian dengan Data Laporan Bulanan dan Tahunan

182
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Indikator Keberhasilan meliputi Input, Proses, Output dan
Outcome
Teridentifikasi Masalah pada Pelaksanaan Kegiatan dan
Pencapaian Program
Terdapat Rencana Tindak Lanjut dan Rekomendasi

1.16. Laporan Kegiatan : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada

Kesesuaian dengan Output Program

Indikator Keberhasilan meliputi Input, Proses dan Output

Dibuatnya Jadwal Kegiatan

Terdapat Rencana Tindak Lanjut dan atau Rekomendasi

1.17. Kesesuaian dan satu data laporan SP3 dengan data yang Ada, > 6 Ada, 5 Ada, 4 item Ada, 3 Ada, 1-2 item Tidak Ada 8
dilaporkan program item item item
LB3 KIA dengan PWS KIA

LB3 Gizi dengan Laporan Gizi

LB3 P2P dengan laporan Immunisasi

LB3 P2P dengan laporan Penyakit Diare

LB3 P2P dengan laporan Penyakit TB Paru

LB3 P2P dengan laporan Kusta

LB3 P2P dengan laporan Pneumonia

LB3 P2P dengan laporan Malaria

183
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
LB4 dengan laporan Promkes
1.18. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik Ada rekam Ada rekam Tidak ada 8
medik, medik, rekam
sesuai tidak sesuai medik
standar, standar,
terisi tidak terisi
lengkap lengkap

Ada rekam/ Status Pasien

Sesuai Standar terdiri dari


- Identitas Pasien
- Tanggal/ Waktu
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik/ penunjang medik
- Diagnosa
- Pengobatan/ tidakan
- Tanda tangan oleh pemeriksa/ dokter
1.19. Melaksanakan Validasi Data di Puskesmas Ya, setiap Ya, setiap Ya, setiap 6 Ya, setiap Ya, tidak Tidak 8
bulan 3 bulan bulan sekali satu tahun tentu pernah
sekali sekali
1.20. Profil Kesehatan Puskesmas Jika ada Jika ada Jika ada, Jika hanya Jika tidak 8
item item no.1. item no.1 ada item ada item
no.1,2,3,4 ditambah dan 2 no. 1 no.1
no.2.&
no.3.

Ada

184
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Data tahun yang bersangkutan

Kesinambungan sata satu dengan data lainnya yang terkait


(lihat data sasaran kesehatannya/ penduduknya yang sama.

Peta/ Grafik data cakupan


1.21. Penyajian Data Program Kesehatan Ada, > 7 Ada, 6 Ada, 5 item Ada, 3,4 Ada, 1-2 item Tidak Ada 10
item item item
Ada

Situasi Daerah, misal geografi, jalur angkutan, desa

Fasilitasi Kesehatan, misal Pustu, pusling, rumah sakit, rumah
bersalin, Balai Pengobatan, Posyandu dan lain lain
Sarana Pendidikan misal SD, SMP, SMA, Akademi/ Perguruan
tinggi

Data kependudukan misal jumlah KK, Penduduk per-desa/
kelurahan, penduduk per-golongan umur, per-jenis kelamin

Vital Statistik, misal jumlah kematian kasar, kelahiran, kematian
ibu, kematian Balita, Kematian Bayi
Data Ketenagaan Puskesmas, misal tenaga menurut jenis
ketenagaan
Gambaran 10 Penyakit terbanyak
Gambaran Cakupan program-program (minimal 6 program
wajib)

185
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan

Distribusi Penyebaran Penyakit misal malaria, kusta,
tuberkolosis, Diare, DBD, HIV/AIDS dan lain lain
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 7,27
Pengelolaan Obat di Gudang Obat Puskesmas
2.1. Kegiatan Permintaan Obat, Narkotika, Psikotropika Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Petugas puskesmas membuat permintaan obat menggunakan
form LPLPO

Semua kolom dalam LPLPO diisi lengkap

Puskesmas menetapkan stok optimum untuk setiap item obat

PLPO ditandatangani kepala puskesmas, petugas puskesmas,


kepala GFK Kab/kota dan Kepala Dinas Kesehatan Kab/kota

LPLPO diarsipkan minimal 1 (satu) tahun terakhir

2.2. Penerimaan Obat, Narkotika dan Psiktropika Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Ada petugas khusus di puskesmas yang bertugas menerima
obat
Petugas selalu memeriksa kemasan dan bentuk fisik obat pada
saat penerimaan obat

186
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima
dengan item obat yang dikirim dan yang tercatat dalam LPLPO

Petugas memeriksa dan mencatat tanggal kadaluarsa obat

Petugas penerima mencatat dokumen penyerahan obat dalam


buku penerimaan obat, serta mencatat obat narkotika dan
psikotropika dalam buku khusus

2.3. Pemeriksaan terhadap obat yang diragukan kualitasnya Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Petugas menolak/tidak menerima obat yang kadaluarsa atau
obat rusak
Petugas menyimpan secara terpisah obat rusak/kadaluarsa

Terdapat buku catatan obat rusak dan kadaluarsa

Terdapat Berita Acara Pemusnahan obat rusak/kadaluarsa

Terdapat kesesuaian antara obat rusak/kadaluarsa dengan


catatan
2.4. Lokasi dan kelengkapan penyimpanan obat di gudang Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 2
Item Item Item
Gudang obat terpisah dari ruang pelayanan

Tersedia kartu stok seluruh item obat yang ada

Tersedia buku penerimaan obat

187
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Tersedia rak penyimpanan atau pallet

Tersedia cukup ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan

2.5. Sarana / gudang obat Puskesmas Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 2
Item Item Item
Jumlah obat sesuai dengan kapasitas gudang / tersedia ruang
yang cukup untuk bergerak

Bersih, tidak berdebu, atap gudang obat dalam keadaan baik


dan tidak ada yang bocor

Jendela mempunyai teralis

Sarana / Gudang Obat selalu terkunciKunci dipegang oleh satu


orang petugas

Bebas dari tikus, kecoa, dan tandatanda yang menunjukkan


tikus hidup di dalamnya

2.6. Fasilitas penyimpanan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Tersedia lemari khusus untuk narkotika

Tersedia lemari es khusus untuk produk tertentu

Obat dikelompokkan dalam jumlah yang mudah dihitung

188
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Obat dengan kadaluarsa lebih pendek disimpan lebih depan
dibandingkan dengan obat yang mempunyai masa kadaluarsa
lebih panjang ( First Expire First Out )

Untuk obat yang tidak mempunyai masa kadaluarsa,


penyimpanan berdasarkan kedatangannya. Yang lebih dahulu
datang disimpan lebih depan dibandingkan dengan yang datang
belakangan (First In First Out)

2.7. Proses distribusi Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Tersedia rencana dan jadwal distribusi obat ke sub unit

Tersedia permohonan permintaan dari masingmasing sub unit

Tersedia catatan pengiriman, penerimaan, pemerikasaan barang


oleh sub unit

Tersedia laporan distribusi kepada Kepala Puskesmas dari sub


unit dengan menggunakan LPLPO sub unit

Tersedia sarana repacking


Kegiatan Pengelolaan Obat di Kamar Obat (Apotik) Puskesmas

2.8. Kegiatan pelayanan obat Ada, 3 Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item

189
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Adanya buku pencatatan harian pemakaian obat

Resep yang dilayani dicatat dan disimpan sesuai dengan masing-


masing kelompok pasien (umum, Gakin/ Gratis, Askes dan lain-
lain)

Arsip resep disimpan di tempat khusus sekurangkurangnya


selama 3 (tiga) tahun
2.9. Kelengkapan Resep Obat Ada, 10 Ada, 8-9 Ada, 6-7 Ada, 4-5 Ada, 1-3 item tidak ada 8
item item item
Setiap resep diberi nomor urut tiap harinya

Mencantumkan : nama penulis resep

Mencantumkan : alamat puskesmas

Mencantumkan : nama obat

Mencantumkan : cara pakai

Mencantumkan : Tanda tangan/ paraf

Mencantumkan : nama pasien

Mencantumkan : alamat pasien

Mencantumkan : jenis kelamin

Mencantumkan : umur/ berat badan


2.10. Proses pelayanan obat Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Tidak terdapat obat yang telah disimpan/dikemas dalam wadah
yang siap diberikan kepada pasien

190
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Tidak mengambil obat dalam bentuk tablet/kapsul/kaplet secara
langsung, tapi menggunakan sendok/spatula

Tidak terdapat obat berlebih di luar wadah obat (petugas kamar


obat mengembalikan kelebihan tablet/kapsul ke dalam wadah
dan ditutup sebelum membuka yang lain )

Tidak terdapat obat puyer yang dikemas sebelum ada


permintaan resep
Tidak menyediakan obat antibiotika yang telah dioplos sebelum
permintaan
Jumlah obat yang diberikan sesuai dengan jumlah yang tertulis
pada resep
2.11. Cara penyerahan dan pemberian informasi Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Petugas kamar obat memanggil pasien berdasarkan no urut dan
menanyakan kembali nama pasien dan no urut setelah dipanggil

Petugas kamar obat memberikan informasi nama obat, cara


pemakaian, manfaat obat, apa yang dilakukan bila terdapat efek
samping obat

Petugas kamar obat meminta pasien untuk mengulang petunjuk


yang telah diberikan kepada pasien

Petugas memisahkan setiap jenis obat dalam kemasan yang


berbeda

191
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Petugas kamar obat memberi etiket dan label pada kemasan
dengan nama pasien, tanggal, cara pemakaian

2.12 Puskesmas selalu membuat PWS indikator peresepan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 4
Item Item Item
Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus ISPA tidak lebih
dari 20 %
Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus diare tidak
lebih dari 20 %
Presentase penggunaan injeksi untuk kasus mialgia tidak lebih
dari 20 %
Ratarata jumlah obat yang diresepkan tidak lebih dari 3 jenis

Penggunaan injeksi tidak lebih dari 10 %


2.13. Kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik Ada, 10-11 Ada, 7-9 Ada, 4-6 Ada, 2-3 Ada, 1 item Tidak ada 8
item item item item

SDM pengelola obat adalah apoteker sesuai PPSI

Sosialisasi tentang pelayanan farmasi (PIO) melalui pertemuan,
leaflet, poster dan spanduk

Pelayanan Informasi Obat untuk petugas kesehatan

Penyuluhan/ promosi kesehatan kepada masyarakat
Konseling

Visite mandiri dan visite bersama tim medis

192
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan

Pembuatan leaflet, Newslatter, poster obat
Home care

Evaluasi kegiatan PIO dan penyampaian hasil evaluasi

PIO untuk pasien rawat jalan dan rawat inap
Ada ruangan untuk konseling PIO
III MANAJEMEN KEUANGAN 10,00
3.1. Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi keuangan Item no. 1 Item no. 2 Item no. 3 Item no. 4 Item no. 5 Tidak ada 10
Dokumen
Keuangan

Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang keluar)
berdasarkan kegiatan dan sumber anggaran

Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang keluar)
berdasarkan sumber anggaran

Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang keluar)
berdasarkan kegiatan

Dokumen retribusi yang lengkap tetapi dokumen keuangan


lainnya tidak lengkap
Ada dokumen tetapi tidak lengkap
3.2. Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam buku kas Ya, setiap Ya, setiap Ya, setiap 6 Ya, satu Ya, Tidak Tidak 10
bulan 3 (tiga) (enam) tahun Tentu Pernah
bulan bulan sekali

193
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
3.3. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara Ya, setiap Ya, setiap Ya, setiap 6 Ya, satu Ya, Tidak Tidak 10
berkala bulan 3 (tiga) (enam) tahun Tentu Pernah
bulan bulan sekali
3.4. Laporan pertanggungjawaban keuangan program Jamkesmas. Membuat Membuat Membuat Tidak Membuat Tidak 10
Laporan keuangan lengkap meliputi Sisa dana tahun lalu; Total laporan laporan laporan membuat laporan membuat
dana Ynakes tahun berjalan; Biaya Pelkes yg dikeluarkan bulan dan keuangan keuangan laporan keuangan laporan
ini (untuk Yandas & persalinan) ; Biaya Pelkes yang telah Mengisi dan dan mengisi keuangan tetapi tdk keuangan
dikeluarkan sampai dgn bulan ini (untuk Yandas & persalinan) format mengisi Format dan mengisi dan tidak
laporan Format pelaporan mengisi format mengisi
keuangan pelaporan (Tidak Format laporan format
dengan (Tidak lengkap pelaporan laporan
lengkap lengkap dua-
salah duanya)
satunya)

IV MANAJEMEN KETENAGAAN 6,30


4.1. Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas / Daftar Urutan Ada, 8 item Ada, 6 7 Ada, 4 5 Ada, 2 3 Ada, 1 item Tidak ada 10
Kepangkatan (DUK) : Ada dan setiap kolom berisi : (no. 1 8) item (no 1 item (no 1 item (no 1 (no 1)
6/7) 4/5) 2/3)

1. Seluruh Petugas

2. Nomor, Nama, dan NIP

3. Pendidikan Terakhir

4. Umur

5. Pangkat / Golongan

6. TMT Pangkat / Golongan

7. Jabatan

8. Status Perkawinan

194
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
9. DUK dibuktikan dengan bukti fisik
4.2. Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian petugas (semua item Ada, 9 item Ada, 7 8 Ada, 5 6 Ada, 3 4 Ada, 1 2 Tidak ada 10
dibuktikan dengan arsip) : (no. 1 9) item (no. item (no.1- item (no.1- item (no.1-
17/8) 5/6) 3/4) 1/2)

1. Seluruh Petugas

2. FC SK Calon Pegawai

3. FC SK PNS

4. FC SK Terakhir

5. FC Ijazah Pendidikan Terakhir

6. FC SK Penugasan

7. DP3

8. Kenaikan Gaji Berkala

9. Surat Keterangan Cuti


4.3. Puskesmas membuat Struktur Organisasi beserta uraian tugas Ada, 5 item Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 Ada, 1 item Tidak ada 10
dan tanggung jawab setiap petugas (no. 1 5) item (no. 1 (no. 1 3) item (no. 1 (no. 1)
4) 2)

1. Adanya Struktur Organisasi yang jelas

2. Adanya uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk


seluruh petugas
3. Jabatan jelas sesuai dengan pendidikan dan jenjang karier
yang ditetapkan
4. Uraian tugas harus realistik dari aspek teknik

5. Uraian tugas harus realistik dari aspek keterjangkauan sumber


daya

195
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
4.4. Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi Ada, 2 item Ada, 2 Ada, 3 item Ada, 2 Ada, 1 item Tidak ada 4
setiap petugas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung (no. 1 & 2) item (no. 1 (no. 2, 3 & item (no. 3
jawab & 4) 5) & 4)

1. Rencana kerja bulanan ada bagi seluruh petugas

2. Rencana kerja tahunan bagi seluruh petugas

3. Rencana kerja bulanan ada bagi 50% <100% petugas

4. Rencana kerja tahunan ada untuk 50% <100 % petugas

5. Rencana kerja bulanan dan atau tahunan hanya ada di


sebagian kecil petugas (< 50 %)

4.5. Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas dengan cara Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak ada 4
penilaian DP3, pemberian penghargaan, kesejahteraan petugas, ke- 4 aspek ke-4 aspek hanya 3 hanya 2 hanya satu
dan pemberian sanksi tersebut tersebut aspek aspek aspek
dan tepat dan tidak tersebut tersebut tersebut dan
waktu tepat dan tepat dan tepat tepat waktu
waktu waktu waktu

Penilaian DP3

Pemberian penghargaan

Kesejahteraan petugas

Pemberian sanksi

196
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
4.6. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan, Nakes, Non Data Hanya Hanya Hanya Tidak sesuai Tidak ada 2
Nakes, PNS, Non PNS, dan sesuai PP 32 Tahun1996 / sesuai lengkap memenuhi memenuhi memenuhi dengan PP3
format rutin Jawa Barat memenuhi 56 3 4 aspek 1 2 aspek tahun 1996
ke 7 aspek aspek
4.7 Puskesmas mempunyai data keadaan dan kebutuhan Bidan di Ada, item Ada, item 6
Desa no.1 no.2
Ada dan lengkap dengan data kepegawaiannya

Ada tetapi tidak lengkap dengan data kepegawaiannya

4.8. Puskesmas mempunyai daftar pejabat fungsional yang disusun Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi 1 6
5 aspek 4 aspek 3 aspek 2 aspek aspek
Perjenis tenaga

Membuat tugas pokok dan fungsi sesuai dengan profesi

Membuat catatan kegiatan harian, membuat DUPAK


persemester
DUPAK ditandatangani oleh Kepala Puskesmas

4.9. Puskesmas mempunyai data sarana pelayanan kesehatan yang Ada, no. 1 Tidak ada, 1
ada di wilayah kerjanya no. 2

Ada, nilai 5

Tidak ada, nilai 0


4.10. Puskesmas mempunyai daftar Institusi Pendidikan Kesehatan Ada, no. 1 Tidak ada, 10
yang ada di wilayah kerjanya no. 2

Ada

197
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Tidak ada
V PROGRAM PENGAMATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT 4,80
5.1. Membuat PWS per desa / per wilayah : 5 jenis 4 jenis 3jenis PWS 2 jenis 1 Jenis PWS tidak ada 10
PWS PWS PWS PWS
DPT HB 1

Polio 4

Hepatitis B1 < 7 hari

Campak

DO DPTHB1 Campak
5.2. Menyampaikan hasil analisis dan rencana tindak lanjut PWS 12 kali 8 kali 6 kali dalam 4 kali 2 kali dalam tidak / 2
dalam rapat koordinasi tingkat kecamatan dalam dalam setahun dalam setahun belum
setahun setahun setahun pernah
5.3. Menjalin kemitraan dengan : lengkap 3 mitra 2 mitra 1 mitra 1 mitra tidak / 10
instansi program belum
terkait terkait terjalin
kemitraan

Program terkait (KIA, Promkes, SE)

Instansi terkait (Diknas, Depag)

Kepala Desa

Tokoh masyarakat
5.4. Kewaspadaan Dini KLB penyakit potensial wabah melalui : lengkap membuat membuat membuat membuat tidak ada 2
No 1-3 SKD No 1-2 SKD No 1 SKD laporan W2 W2
tanpa
membuat
grafik

198
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Membuat grafik mingguan.

Melakukan analisis.

Membuat rencana berdasarkan no.12.

Melaksanakan rencana yag dibuat


5.5. Menjalankan Sistem Kewaspadaan Dini faktor risiko (pilih 1 atau lengkap membuat membuat membuat hanya tidak ada 0
lebih penyakit potensial KLB di Wil. Kerja Puskesmas) melalui : No 1-3 No 1-2 No 1 dokumentasi

Pemetaan faktor risiko

Dokumentasi faktor risiko penyakit

Ada rencana intervensi faktor risiko

Ada dokumentasi intervensi faktor risiko


TOTAL NILAI 36,37
NILAI RATA - RATA 7,27

Hasil Kegiatan Manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi :


Baik (KELOMPOK I) = nilai akhir ( > 8,5 )
Sedang (KELOMPOK II) = nilai akhir ( 5,5 - 8,4 )
Kurang (KELOMPOK III) = nilai akhir ( < 5,5 )

199
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN MUTU PELAYANAN

NO JENIS KEGIATAN NILAI = 10 NILAI = 8 NILAI = 6 NILAI =4 NILAI = 2 NILAI = 0 NILAI


HASIL
I. UPAYA PROMOSI KESEHATAN 10
1.1. KIP/K (Komunikasi Interpersonal dan Konseling) 5% 4-4,9% 3-3,9% 2-2,9% 1-1,9% tidak ada
kegiatan
KIP/K
1.2. Pelaksanaan Penyuluhan Kelompok di dalam gedung 80-100% 60-79% 40-59% 20-39% 20% tidak ada
Puskesmas data

1.3. Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat 80% 60-79% 40-59% 20-39% 20% tidak ada
dilihat melalui Desa Siaga (%) Desa Siaga Aktif data

1.4. Cakupan Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di 80-100% 60-79% 40-59% 20-39% 20% tidak ada
Masyarakat data

II. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 8


2.1. Kegiatan Klinik Sanitasi ada, item ada, item ada, item ada, item ada, item tidak ada
no.1,2,3,4 no.1,2,3,4 no.1,2,3 no.1,2 no.1 item no.1
,5
1. Ada Petugas (Sanitarian)

2. Ada ruangan Konseling

3. Ada Pencatatan

4. Ada data yang dianalisis

5. Ada Rencana Tindak Lanjut


2.2. Pengawasan Rumah Sehat 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%

200
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
2.3. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 80% 65%-79% 55%-64% 45%-54% 30%-44% 30%

2.4. Pengawasan Jamban 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%


2.5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%

2.6. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%

2.7. Pengawasan Industri 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%


2.8. Pengawasan SPAL Rumah Tangga 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%

III. UPAYA KESEHATAN IBU & ANAK TERMASUK KB 10


3.1. Drop out pelayanan ANC (K1K4) 0 2,4 % 2,5 4,9 % 5 7,4 % 7,5 10 % > 10 % Tidak ada 10
data
3.2. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 100% 81 99 % 71 80 % 61 70 % 51 60 % < 50 % 7

3.3. Pemeriksaan Antenatal sesuai Standar (K4) 91-100% 81 90 % 71 80 % 61 70 % 51 60 % < 50 % 2

3.4. Kepatuhan terhadap standar Pelayanan Bayi Baru 91-100% 81 90 % 71 80 % 61 70 % 51 60 % < 50 % 7


Lahir (K4 Lengkap)

3.5. Akseptor KB MJP Aktif dengan Komplikasi 0 - 0,7 % > 0,7- 1,4 >1,4 -2,1 % >2,1-2,8% >2,8-<3,5% >3,5% 2
%
IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 8
4.1. Prosentase Balita yang naik berat badannya (%N/D) 75% 70-74,9% 65-69,9% 60-64,9% <60% tidak ada
data
4.2. Prosentase Balita BGM diatangani Puskesmas (%BGM) 90-100% 70-89% 50-69% 30-49% 0-29% tidak ada
tiap bulan data

V. UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT 8

201
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
5.1. Kepatuhan tatalaksana kasus TB Paru Jika item Jika item Jika item Jika item Jika item Hanya
no.1 s.d. 6 no.1 s.d. 5 no.1 s.d. 4 no.1 s.d. 3 no.1 s.d. 2 no.1
terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi

1. Diagnosa TB orang Dewasa dengan BTA

2. Diagnosas TB Anak dengan sistem Skoring

3. Ada Pendamping Minum Obat (PMO)

4. Pencatatan Pelaporan Baku

5. Pelacakan Penderita Mangkir

6. Pemeriksaan Kontak
5.2. Pertugas mengetahui tatalaksana ISPA Balita Jika item Jika item Jika item Jika item Jika item Hanya
no.1 s.d. 6 no.1 s.d. 5 no.1 s.d. 4 no.1 s.d. 3 no.1 s.d. 2 no.1
terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi

1. Klasifikasi ISPA berdasarkan umur < 2 bulan

2. Klasifikasi ISPA berdasarkan umur 2 bulan s.d. < 5


tahun

3. Mengetahui Nafas Cepat Usia < 2 Bulan; 2 bulan -< 1


tahun

4. Mengetahui pengobatan untuk Pneumonia

5. Mengetahui tanda bahaya untuk anak < 2 tahun

202
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
6. Mengetahui tanda bahaya untuk anak 2 bulan - < 5
tahun
5.3. Tatalaksanan Diare sesuai dengan Standar Jika item Jika item Jika item Jika item Jika item Tidak
Operasional no. 1-4 no. 1-3 no. 1 & 2 no. 1 saja no. 3 saja dilaksana
dilaksana dilaksana dilaksanak dilaksnaka kan
kan kan an n
1. Berikan Oralit

2. Berikan tablet Zine selama 10 hari

3. Konseling

4. Beri antibiotika selektif


5.4. Suhu lemari es memenuhi syarat (2-8o) dan dicatata 2 Suhu Suhu Suhu Suhu Suhu tidak ada
kali dalam sehari (Pencatatan suhu lemari es yang memenu memenu memenuhi memenuhi memenuhi catatan
dapat diketahui dari grafik/ buku suhu lemari es pada hi syarat, hi syarat, syarat, syarat, syarat, suhu
program immunisasi) dicatat 2 suhu dicatat 2 dicatat 1 catatan
kali dicatat kali, tetapi kali, tetapi tidak
sehari 1 tidak tidak lengkap
kali lengkap lengkap

5.5. DO DPTHB1 -Campak 8% > 8%


5.6. DO DPTHB1 -DPTHB3 8% > 8%
5.7. DO DPTHB1 -Polio4 8% > 8%
5.8. Universal Child Imunisation 80% 60-70% 40-59,9% 40-59,9% <40% desa/ 0% desa/
desa/ desa/ desa/ desa/ kelurahan keluraha
keluraha keluraha kelurahan kelurahan UCI n UCI
n UCI n UCI UCI UCI
5.9. Sistem Kewaspadaan Dini Mingguan 80% W2 60-70% 40-59,9% 40-59,9% <40% W2 0% W2
W2 W2 W2

203
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
5.10. Pengendalian KLB Pengend Pengend Pengendali Pengendali Tidak ada
alian < 24 alian < 24 an 48,1 jam an >1 pengend
jam 100% jam - 48 - 1 minggu minggu alian
frequansi jam 100% 100% 100%
KLB atau frequansi frequansi frequansi
tidak ada KLB KLB KLB
KLB
VI. UPAYA PENGOBATAN DAN PENANGANAN 8
KEGAWATDARURATAN
6.1. Peralatan dan kelengkapan di ruang rawat jalan/ BP Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
dan BP Gigi item item

Tersedianya peralatan poliklinik set

Alat Habis Pakai

Peralatan Gawat Darurat

Peralatan Sterilisator

Tempat Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

6.2. Sistem pencatatan dan pelaporan di ruang rawat jalan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
BP item item

Tersedia kartu rawat jalan

Sensus harian penyakit

Laporan bulanan penyakit

Kartu inventaris ruangan

Formulir resep, surat sakit, surat keterangan sehat

204
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
6.3. Pelayanan Petugas di ruang rawat jalan BP Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Pembagian Jadwal petugas pelayanan

Tupoksi petugas

Uraian tugas masing-masing petugas

Protap pelayanan

Terdapat 10 besar penyakit


6.4. Penanggulangan Syok Anaphylaktik di ruang rawat Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
jalan BP dan BP Gigi item item

Ada Protap syok anaphylaktik

Ada obat-obatan penanganan syok anaphylaktik


dengan tempat khusus/ tersendiri

Obat terinci berdasarkan jenis/ macam dan jumlah


obat
Penempatannya mudah untuk dipergunakan/
terjangkau

6.5. Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi 1 <1 Tidak ada


tindakan
6.6. Prosedur petugas pada saat memberikan pelayanan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Petugas melakukan anamnesa

205
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Petugas melakukan pemeriksaan fisik/ penunjang

Penempatan diagnosa

Terapi

Konseling & rujukan bila diperlukan

6.7. Kelengkapan Prasarana UGD Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Tersedia pemeriksaan kesehatan

Tersedia alat penunjang resusitasi

Tersedia alat habis pakai

Tersedia lemari khusus & terkunci untuk menyimpan


obat-obatann penanganan kasus kegawatdaruratan

Tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir dan


sabun

6.8. Ketenagaan UGD Ada, 4 Ada, 3 Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Terdapat tenaga dokter, perawat

Tenaga kesehatan yang ada telah dilatih PPGD

Tenaga kesehatan yang ada telah terlatih ATLS, ACLS

206
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Mempunyai jadwal pelayanan dengan 3 pembagian
waktu
6.9. Sarana UGD Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Lokasi terletak di paling depan dari Puskesnas/ akses
mudah

Mempunyai ruangan tersendiri/ khusus, dengan lantai


& dinding mudah dibersihkan

Ukuran ruangan cukup memadai untuk melakukan


kegiatan penanganan kasus gender

Pintu/ akses keluar masuk cukup besar untuk keluar


masuk tempat tidur pasien
6.10. Survey Kepuasan Pelanggan 100% 81 99 % 71 80 % 61 70 % 51 60 % < 50 %
TOTAL NILAI 52
NILAI RATA - RATA 8,67

Hasil Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas : BAIK / SEDANG /


KURANG
KELOMPOK : I / II / III

Hasil Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas dikelompokkan menjadi :


Baik = nilai akhir ( > 8,5 )
Sedang = nilai akhir ( 5,5 - 8,4 )
Kurang = nilai akhir ( < 5,5 )

207
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
HASIL

Kategori Nilai
Cakupan
I. Pelayanan

Kelompok I : tingkat pencapaian hasil >


(baik) 90%

Kelompok II : tingkat pencapaian hasil =


90 (sedang) 81 - 90%

Kelompok III : tingkat pencapaian hasil


80 (kurang) 80%

BOBO JUMLA
NILAI
T H

CAKUPAN
UPAYA
73,43 70 5140,11
KESEHATAN
WAJIB

CAKUPAN
UPAYA
KESEHATAN 47,14 30 1414,12
PENGEMBANG
AN

65,5
Cakupan 4 Kelompok III
Pelayanan (kurang)

Kategori Nilai
II. Manajemen

Kelompok I : Nilai rata - rata


(baik) 8,5

Kelompok II : Nilai rata rata


9 (sedang) 5,5 8,4

Kelompok III : Nilai rata rata


6 (kurang) < 5,5

208
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
7,27
Kelompok II
Manajemen (sedang)

III Kategori Nilai


. Mutu Pelayanan

Kelompok I : Nilai rata - rata


(baik) 8,5

Kelompok II : Nilai rata rata


9 (sedang) 5,5 8,4
Kelompok III : Nilai rata rata
6 (kurang) < 5,5

Mutu 8,67
Pelayanan Kelompok I (baik)

IV
. HASIL AKHIR :

Kelompok I : tingkat pencapaian hasil >


(baik) 90%
Kelompok II : tingkat pencapaian hasil =
90 (sedang) 81 - 90%
Kelompok III : tingkat pencapaian hasil
80 (kurang) 80%

10 100
konver
Menyetarakan si ke bawa bawa ata skal hasi
Nilai : awal 100 h atas h s a l
7,2 86,
5,50 8,40
MANAJEMEN 7,27 86,51 7 81 90 0,61 5
MUTU 8,6 10,0 10 91,
8,67 8,50
PELAYANAN 91,11 7 0 90 0 0,11 1

NILA
I
CAKUPAN 0,413
65,54
PELAYANAN 8
4,137
MANAJEMEN 86,51 9
MUTU 84,13
PELAYANAN 91,11 8

HASIL 81,0 Kelompok II


AKHIR : 5 (sedang)

209
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan

Anda mungkin juga menyukai