PENDAHULUAN
A. SEJARAH PUSKESMAS
Puskesmas Karangpawitan berdiri sejak tahun 1968 yang pada awalnya merupaka
Balai Pengobatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
Kecamatan Karangpawitan. Terletak di Jl.Karangpawitan Kecamatan Karangpawitan
Wilayah kerja mencakup 20 Desa sampai dengan tahun 1994. Sejak tahun 1960 Puskesmas
Karangpawitan menjadi Puskesmas
Pada tahun 1996 terjadi perubahan wilayah kerja karena adanya peningkatan status
Pustu Lengkongjaya menjadi Puskesmas induk sehingga wilayah kerja Puskesmas
Karangpawitan menjadi 10 desa.
Puskesmas Karangpawitan mempunyai Visi dan Misi.
Visi lama dari PuskesmasKarangpawitan adalah sebagai berikut :
Penggerak Pembangunan kesehatan terdepan dalam mewujudkan tercapainya
Kecamatan sehat
Visi UPTD Puskesmas Karangpawitan Garut yang Baru :
Terwujudnya UPTD Puskesmas Karangpawitan yang"BERSAHABAT (Bersih, Sehat,
Aman, dan Bermartabat) guna mendukung akselerasi pembangunan kesehatan tahun
2018 .
Visi tersebut bertujuan untuk merubah sikap petugas yang berati lebih siap, lebih
melayani dengan hati, lebih profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat sehingga dapat mendukung terhadap tercapainya Indeks Pembangunan
Manusia
B. Data Geografi
Puskesmas Karangpawitan berada diwilayah kerja kecamatan karangpawitan
yang merupakan kecamatan terdekat dengan ibu kota Kabupaten Garut ( 7 km )
dengan luas wilayah kerja 28 km yang terdiri dari 60 % pegunungan, 40 % dataran
dan ketinggian 715 m dari permukaan laut. Wilayah kerja terdiri dari 5 desa yaitu :
Desa Karangpawitan, Situgede, Sindanggalih, Cimurah, Situsari, Karangsari,
Sindangpalay, Situsaur, Situjaya, Sindangpalay.
a. Batas wilayah kerja Puskesmas Karangsapawitan :
Sebelah Utara : Puskesmas Banyuresmi
2
C. DATA DEMOGRAFI
Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Karangpawitan Kab. Garut
Jumlah 104 - - -
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karangpawitan pada tahun 2013 tercatat 50.783 jiwa,
sedangkan pada akhir tahun 2014hasil pendataan penduduk menjadi 54.415 jiwa. Sehingga
dapat diketahui bahwa pertambahan penduduk mengalami peningkatan sekitar 7 %.
3
b. Sosial Ekonomi
1. Penduduk Miskin
Jumlah kuota penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas
Karangpawitan yang berdasarkan data dari Kecamatan pada tahun 2014 adalah
18.709 jiwa atau 34,38 % dari jumlah penduduk.
GRAFIK 1
JUMLAH PENDUDUK MISKIN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGPAWITAN 2013
Situsaeur, 1988
Sindangpalay, Situgede, 2421
1848
Sindanggalih,
1675
Karangsari, 1428
Jenis ijasah %
SD/MI Sederajat
SLTP 0%
25%
a. KIA/ KB
b. Imunisasi
c. Gizi
d. Promkes
e. Kesling
f. Pengobatan/ BP
g. Surveylance
h. Penyakit Jiwa
i. Penyakit Mata
j. UKS
l. Posbindu
m. Pusling
d. Kondisi Kinerja.
o. Kondisi Layanan
Adapun kondisi layanan yang kami analisa mulai dari tahun 2012 s/d 2014
5
1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Ibu
Kasus Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Karangpawitan adalah :
p. Tahun 2011 : 4 Orang
q. Tahun 2012 : 1 Orang
r. Tahun 2013 : 3 Kasus
s. Tahun 2014 : 8 Kasus ( 3 kasus Eklamsi, 1 Infeksi PP, 4
Pendarahan )
b. Angka Kematian Bayi
Kasus Kematian Bayi di Puskesmas Karangpawitan adalah :
- Tahun 2011 : Kasus
- Tahun 2012 : Kasus
- Tahun 2013 : 6 Kasus
- TAHUN 2014 : 11 Kasus
b. Penyakit Menular
Chikungunya
7
D. Jumlah peserta jaminan kesehatan.
Suatu rencana yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai bahan
evaluasi untuk proyeksi cakupan program. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan bisnis
terhadap kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada Puskesmas
Karangpawitan maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan eksternal.
8
BAB II
9 DOKUMEN PENILAIAN
Visi tersebut bertujuan untuk merubah sikap petugas yang berati lebih siap, lebih
melayani dengan hati, lebih profesional untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat sehingga dapat mendukung terhadap tercapainya Indeks Pembangunan
Manusia.
MAKLUMAT PELAYANAN
UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN
10
RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN PUSKESMAS KARANGPAWITAN
TAHUN 2015 2018
Sumber Penanggung
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat Biaya
Dana Jawab
Budayakan SDM a. Agar seluruh karyawan hafal Seluruh Januari Puskesmas - - Kepala
Karywan Puskemas dan faham tentang Visi dan Karyawan Maret 2015 Karangpawitan Puskesmas
dengan Visi dan Misi Misi Puskesmas Puskesmas
Puskesmas : b. Agar seluruh karyawan dapat
1. Mensosialisaikan mengaplikasikan dalam
1. 2. Penempelan di tempat program kerjanya masing-
strategis dan mudah masing
dibaca c. Agar terbiasa dengan
3. Memberikan tes pelayanan 5 S (Senyum,
karyawan setiap Salam,Sapa, Sopan dan
Lokbul Santun)
a. Meningkatkan ras memiliki Seluruh Januari Puskesmas Swadaya Kepala
Mengumpulkan Bunga karyawan dan tanggung Karyawan Maret 2015 Karangpawitan Karyawan Puskesmas
2. dalam Pot untuk di jawab untuk membuat Puskesmas
Puskesmas penghijauan serta keasrian
Puskesmas
a. Agar pelayanan berjalan Kepala Unit Januari Puskesmas - Kepala
tertib aman dan lancar Maret 2015 Karangpawitan Puskesmas
b. Agar kenyamanan, dan masing-
kebersiahan dan ketertiban masing
Buat Jadwal Piket Harian
3. tiap ruangan terjaga Program
( Jaga dan Kebersihan )
c. Meningkatkan mutu
pelayanan
4. Rapat Bulanan ( Lokbul) a. Meningkatkan silaturahmi Seluruh januari- Auka BOK APBD Kepala
11
dan Staff Meeting dan kerjasama lintas program Karyawan Desember Puskesmas Puskesmas
b. Mengevaluasi Cakupan Puskesmas ( setiap Karangpawitan
Program bersama-sama Bulan )
c. Menganalisa dan
merencanakankegiatan
program bersama-sama
d. Agar permasalah program
dan lainnya segera dapat
diatasi
e. Menumbuhkan inovatif dan
persaingan yang positif antar
program dan penanggung
jawab program.
a. Agar pelayanan berjalan Semua Unit Januari Puskesmas JKN APBD Kepala
lancar Maret 2015 Karangpawitan Puskesmas
Melengkapi sarana dan
b. Meningkatkan pelayanan & Pelaksana
5. prasarana pelayanan di
sesuai dengan SPM Bag. Tata
semua unit.
c. Meningkatkan Mutu Kelola
pelayanan Puskesmas
a. Agar pelayanan berjalan Seluruh Unit Januari Puskesmas Puskesmas JKN Kepala
lancar Puskesmas Maret 2015 Karangpawitan Karangpawita Puskesmas
b. Meningkatkan pelayanan Karangpawit n & Pelaksana
sesuai dengan SPM an Bagian SPM
Melengkapi Standar c. Meningkatkan Mutu BLUD PKM
Pelayanan dan Standar pelayanan Puskesmas
6.
Pelayanan Operasional d. Pertanggung jawaban
Prosedur pelayanan sesuai dengan PP
No. 65 th. 2005 ( Lembaran
Neg. R.I th 2005 No.150 )
tentang Standar Pelayanan
Minimal.
7. Melaksanakan Loka Karya a. Penyampaian dan Sosialisai Lintas Sektor Setiap 3 Aula Desa Puskesmas BOK Kepala
12
Mini ( LOKMIN ) Program Puskesmas ( Kades, TP- bulan satu Karangpawitan Karangpawita Puskesmas&
b. Penyampaian hasil cakupan PKK, dan kali dan n Pelaksana
Program Kecamatan, Sindanggalih Penanggung
c. Evaluasi dan kesepakatan Toma, Toga jawab
bersama Rencana Tindak dan Muspika) Program
Lanjut Kegiatan utnuk
mencapai Target.
d. Meningkatkan kerjasama
dengan Lintas Sektor dan
meningkatkan manajemen
Puskesmas
a. Kerja sesuai dengan jadwal seluruh Januari- Sesuai Puskesmas BOK Kepala
perencanaan yang dibuat Program Desember Perencanaan Karangpawita Puskesmas&
b. Meningkatkan hasil cakupan Puskesmas 2015 n Pelaksana
Melaksanakan Kegiatan
c. Merupakan aplikasi Karangpawit sweluruh
8. Puskesmas sesuai masing-
akreditasi penilaian an Unit
masing Program.
Puskesmas dengan Stndar
minimal
13
dalam perencanaan,
pengendalian dan
pengawasan
c. Menciptakan kerjasama yang
positif, guna mendukung
peningkatan pelayanan pada
masyarakat
a. Mengevaluasi hasil Pelanggan Januari- Puskesmas - - Kepala
pelayanan Publik Puskesmas Desember Karangpawitan Puskesmas
b. Mengetahui tingkat kepuasan (setiap
pelanggan/masyarakat tahun 2 X)
c. Mengetahui kekurangan dan mulai tahun
Penilaian Indeks
kelebihan pelayanan sesuai 2015
11. Kepuasan Masyarakat
point-point dalam penilaian
(IKM)
IKM
d. Meningkatkan motivasi kerja
dan tanggung jawab
e. Meningkatkan mutu
pelayanan di semua unit
a. Meningkatkan pelayanan di Bendahara Januari Puskesmas - JKN
melengkapi sarana dan
luar gedung sesuai dengan PKM 2016 Karangpawitan
prasarana pelayanan untuk
MOU
luar gedung ( sarana
b. Meningkatkan Income
12. Laboratorium,
Puskesmas
pemeriksaan kesehatan)
c. Meningkatkan kekaring
dan pelaksanaan kegiatan
pelayanan Kesehatan
sesuai dengan jadwal
a. Menjaring pelanggan baru Bendahara Januari-Juni Puskesmas - JKN
b. Meningkatkan pelayanan JKN PKM 2016 Karangpawitan
Melengkapi sarana rawat
13. c. Meningkatkan income
pelayanan 24 jam
Puskesmas
14
a. Melancarkan pelayanan Tata Kelola Januari Puskesmas - JKN
b. Meningkatkan PKM 2016 Karangpawitan
tanggungjawab seluruh SDM
meningkatkan Tata Kelola c. Meningkatkan kesejahteraan
14.
Puskesmas d. Melaksanakan manajemen
PKM sesuai Kepmenkes
No.75 Tahun 2014
15
2. STANDAR PELAYANAN
NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Kunjungan pertama kali membawa indentitas (KTP / SIM
Pelayanan / Kartu pelajar) dan selanjutnya mengisi formulir family folder
untuk mendapatkan Kartu Tanda Peserta
Nomer antrian
Buku regester
Kipas angin
Kartu pasien
Status pasien
Family folder
Luas 2 x 5 m
Ruang tunggu
TV hiburan
VCD Penyuluhan
Pengalaman :
o 2 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:
Jln. KarangpawitanGARUT
Email :
puskesmasKarangpawitan_garut@yahoo.co.id
o Puskesmas Karangpawitan :
(0262)2247536
MAKLUMAT PELAYANAN
19
II. Jenis Pelayanan : Balai Pengobatan / Poli Umum
NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Membawa Kartu Rawat Jalan dari loket
Pelayanan
Bagi pasien ASKES membawa Kartu ASKES
Thermometer, Senter.
Reflex Hammer.
Oksigen
Timbangan dewasa.
Snellen card
Stirisator
Poster
Luas ruangan 5 x 5 m2
Meja kursi
Lemari instrumen
Ruang tunggu
TV hiburan
VCD Penyuluhan
Sarjana Keperawatan
Perawat SPK
21
Pengalaman
> 5 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:
Jln. KarangpawitanGARUT
Email : puskesmas_Karangpawitan@yahoo.com
22
Dengan MAKLUMAT PELAYANAN
MAKLUMAT PELAYANAN
23
III. Jenis Pelayanan :KIA dan KB
NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Bagi pasien ASKES membawa Kartu ASKES
Pelayanan
Bagi pasien maskin membawa Kartu JAMKESMAS
Memberikan resep
24
Mendapat Resep untuk mengambil obat sesuai dengan
penyakitnya dan Vitamin yang dibutuhkan
Penyuluhan personal
7. Sarana, Sarana
prasarana,
dan / atau Tensimeter
fasilitas
Stetoskope
Funandoskope / dopler
Metlin
Pita lila
Prasarana
Luas ruangan 5 x 5 m2
Meja kursi
Almari instrumen
fasilitas
Ruang tunggu
Leaflet
8. Kompetensi Pengetahuan
Pelaksanan
Bidan D4
Bidan D3
25
Pernah mengikuti sosialisasi pemeriksaan ibu
hamil dg 7T
Pengalaman
>5 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:
Email : puskesmas_karangpawitan@yahoo.com
26
dan resiko keragu-raguan
keselamatan
pelayanan Seluruh pemberi layanan yang ada di Puskesmas Karangpawitan
sudah sesuai dengan kompetensinya
MAKLUMAT PELAYANAN
27
IV. Jenis Pelayanan :Poli Gigi
Perawatan gigi secara teratur, kunjungan pelayanan gigi setiap 6 bulan sekali
akan mengurangi resiko gangguan pada gigi dan mulut. Poli gigi melayani
pemeriksaan, pencabutan, tambal gigi sementara dan tetap, pembersihan
karang gigi serta konseling kesehatan gigi.
Penambalan Gigi
NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas
2. Persyaratan Membawa Kartu Pemeriksaan dari loket
Pelayanan
Bagi pasien ASKES membawa Kartu ASKES
Memberikan konseling
28
Memperoleh tindakan penambalan gigi
Tensi Meter
Stetoscope
Luas ruangan 4 x 5 m2
Dental Kit
Meja kursi
Ruang tunggu
TV hiburan
VCD Penyuluhan
D3Keperawatan Gigi
SMA
Pengalaman
>5 tahun
9. Pengawasan Seluruh Jenis pelayanan baik dalam gedung maupun luar gedung
Internal dilakukan oleh:
29
Kepala Puskesmas dengan Kala Karya yang dilakukan tiap bulan
Email : puskesmas_Karangpawitan@yahoo.com
MAKLUMAT PELAYANAN
30
14. Evaluasi IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat) oleh Tim Independen
kinerja
pelaksana Puskesmas : Dengan diadakannya Lokakarya mini tiap bulan
31
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
I. PELAYANAN DI LOKET
NO.
NO. REVISI 1 HALAMAN
DOKUMEN
PROSEDUR TANGGAL TERBIT : 2 JANUARI 2015
TETAP
KEPALA PUSKESMAS
32
Pencacatanbuktipelayanandanbuktikunjunganuntukpasi
en denganlayanan JPKMB dan Jamkesmas
Penyerahankarturawatjalankepadapasienuntukdibawa
Poli yang dituju
33
II. JENIS PELAYANAN DI BP UMUM
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA PUSKESMAS
7. Tissue
35
III. JENIS PELAYANAN DI POLI GIGI
NO.
DOKUM NO. REVISI HALAMAN
EN
PROSEDU TANGGAL TERBIT : 2 Januari 2015
R TETAP
DIBUAT OLEH MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS
b. PersiapanPetugas :
*Perlindungandiri (Jas lab, masker dan sarung tangan)
P
e
r
s
i
a
p
a
n
II. a.PemeriksaanPasien :
Persiap *Anamnesa. (Keluhan utama dan Riwayat Kesehatan)
anpasie *Pemeriksaanekstra oral (pipi,bibir dan kelenjar limphe)
n *Pemeriksaanintra oral (gigi, lidah,mukosa pipi, dasar mulut)
b.Klasifikasi Diagnosa
c.PersiapanTindakan :
*Menjelaskantentangtindakan yang akandilakukan
36
*Mengaturposisipasien yang nyaman
III. a. MelakukanTindakan :
Pelaksa *Konservasi (Penambalan sementara/tetap).
naan *Pencabutan (Gigi tetap/Sulung)
*Pengobatan gigi
c.Pencatatandanpelaporan :
37
IV. JENIS PELAYANAN DI KIA
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
KEPALA PUSKESMAS
Tempat tidur
38
Tensimeter dan stetoskop
Selimut
Metline
Funanduscope
Lembar Resep
Reflek Hammer
Jangka panggul
b. Pasien di persilahkan untuk tidur di atas tempat
Persiapanpasie tidur
n Selimuti pasien
Mempersilahkan pasien untuk membuka bagian
tubuh yang akan di periksa
Mengatur posisi ibu
c. Pelaksanaan - Anamnesa:
- Riwayatperkawinan.
- Riwayatpenyakitibudankeluarga.
- Status riwayatHaid, HPHT.
- RiwayatimunisasiIbusaatini
- Kebiasaanibu.
- Riwayatpersalinanterdahulu
Pemeriksaan
- PemeriksaanUmum.
KeadaanumumBumil
39
Kaki :Oedema kaki , dst.
- Pemeriksaankhusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
a). Inspeksi.
1.Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada areola mammae,
Linea nigra).
3. Striae.
b) Palpasi.
1.Tinggi fundus uteri
2. Keadaanperut
c) Auskultasi.
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg :
a). Inspeksi.
1. Tinggi fundus uteri
2. Hypergigmentasidanstriae
3. Keadaandindingperut
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi
kerjanya sbb :
Pemeriksan berada disisi kanan bumil,
menghadap bagian lateral kanan.
a. Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada
puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu
jari dan telunjuk tangan kanan dibagian
lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi
atas simfisis)
2. Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur
posisi pemeriksa sehingga menghadap
kebagian kepala ibu.
3. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian
bayi yang ada pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian
b. Leopold 2.
1. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateral kanan dan telapak tangan kanan
pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan
pada ketinggian yang sama.
2. Mulai dari bagian atas, tekan secara
bergantian atau bersamaan telapak tangan
kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah
dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memenjang (punggung) atau bagaian yang
kecil (ekstremitas).
c. Leopold 3.
1. Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap kebagian kaki ibu.
2. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada
40
dinding lateral kiri bawah, telapak tangan
kanan pada dinding lateral kanan bawah
perut ibu, tekan secara lembut bersamaan
atau bergantian untuk menentukan bagian
bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir
homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan
yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong).
d. Leopold 4.
1. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada dinding lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri
dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
2. Temukan kedua jari kiri dan kanan,
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
kanan yang meraba dinding bawah uterus.
3. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari
kiri dan kanan (konvergen/divergen)
4. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pada bagian terbawah bayi (bila presentasi
kepala, upayakan memegang bagian kepala
didekat leher dan bila presentasi bokong,
upayakan untuk memegang pinggang bayi)
5. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas
panggul, kemudian letakkan jari-jari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung
janin.
d). PemeriksaanTambahan.
Laboratoriumrutin :PP Test, Gol. Darah, Hb,
Albumin, reduksi dan USG
Akhirpemeriksaan :
- Buatkesimpulanhasilpemeriksaan
- Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
- Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan
status pasien.
- Jelaskanhasilpemeriksaankepadabumil yang
meliputi :usiakehamilan, letakjanin, posisijanin,
Tafsiranpersalinan, Resiko yang
ditemukanatauadanyapenyakit lain.
- Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
- Jelaskan rencanan asuhan ANC berkaitan
dengan hasil pemeriksaan
- Jelaskanpentingnyaimunisasi TT
- Jelaskan pentingnya pemberian tablet Fe
hingga 90 tablet
- Jelaskan menjadi akseptor KB setelah
melahirkan
- Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah
Sakit
41
V. JENIS PELAYANAN DI APOTEK
PELAYANAN RESEP
KEPALA PUSKESMAS
42
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MANUAL PLASENTA
MANUAL
PLASENTA Hj.Sri prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan untuk pengeluaran placenta yang belum lahir setelah 30
menit janin lahir dengan menggunakan tangan
PENATALAKSANAAN
43
9. Mendesinfektan vulva dan sekitarnya.
10. Labia dibuka dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan
dimasukkan secara obstetric kedalam vagina. Kemudian
tangan kiri menahan fundus untuk mencegah kolporeksi,
tangan kanan dengan posisi obstetrik menuju ke ostium
uteri dan terus ke lokasi placenta, tangan dalam ini
menyusuri tali pusat agar tidak terjadi salah jalan (false
route)
11. Setelah tangan dalam sampai ke placenta maka tangan
tersebut dipindahkan kepinggir placenta dan mencari
bagian placenta yang sudah lepas untuk menentukan
bidang pelepasan yang tepat, kemudian dengan sisi tangan
kanan sebelah kelingking (ulner) placenta dilepaskan pada
bidang antara bagian placenta yang sudah terlepas dan
dinding rahim dengan gerakan yang sejajar dengan dinding
rahim
12. Setelah seluruh placenta terlepas, placenta dipegang dan
dengan perlahan-lahan ditarik keluar.
13. Setelah placenta dilahirkan dan diperiksa bahwa placenta
lengkap, segera dilakukan kompresi bimanual uterus dan
disuntikkan metil ergometrin 0,2 mg IM atau IV sampai
kontraksi uterus baik. Pada kasus retensio placenta, resiko
atonia uteri tinggi, oleh karena itu harus segera dilakukan
tindakan pencegahan perdarahan postpartum. Apabila
kontraksi uterus tetap buruk, dilanjutkan dengan tindakan
sesuai prosedur pada tindakan atonia uteri.
Placenta akreta di tangani dengan histerektomi oleh karena
itu harus dirujuk ke Rumah Sakit.
14. Ibu diposisikan dengan kaki lurus kemudian dibersihkan
15. Pantau perdarahan , Kontraksi uterus dan tanda vital
(tensi, nadi, suhu)
16. Membersihkan alat-alat, alat-alat direndam kadalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci dengan sabun,
kemudian dibilas dengan air bersih. Alat-alat disterilkan.
17. Petugas cuci tangan
44
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENANGANAN ATONIA UTERI
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan
PENANGANAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
ATONIA UTERI
AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan tentang Asuhan yang diberikan pada saat terjadi
perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc
karena tidak ada kontraksi uterus
Tujuan Agar perdarahan berhenti dan kontraksi uterus keras dengan
sedikit mungkin melakukan intervensi namun tetap menjaga
keamanan proses penghentian perdarahan tersebut.
Kebijakan Perdarahan dihentikan dengan memasukkan kepalan tangan ke
dalam uterus sampai uterus berkontraksi dengan baik kembali.
Setelah itu ibu dalam keadaan sehat.
Prosedur PERALATAN
1. Infus RL
2. Oksitosin
3. Kateter nelaton
4. Penampung urin
5. Methyl ergometrin
6. Kain alas bokong
7. Sarung tangan panjang
8. Sarung tangan pendek
9. APD
10. Larutan desinfektan
45
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENANGANAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
AGUS YOHANES.S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan dalam Memberikan pertolongan bayi baru lahir yang
tidak segera menangis atau tidak segera bernafas
Tujuanya Agar bayi segera bernafas,agar tidak terjadi kematian
bayi
Kebijakan Pemeriksaan ibu hamil di unit pelayanan KIA dan RB
Prosedur Persiapan alat :
Alat pelindung diri (masker, hanscoen)
Deelic
Masker bayi
Bag resuscitator bayi
Oksigen lengkap
Thermometer
Pelaksanaan :
1. Jika bayi tidak menangis dengan keras, bernafas dengan
lemah, atau bernafas cepat dan dangkal, pucat atau biru
dan atau lemas, maka :Baringkan terlentang dengan
benar pada permukaan yang datar, kepala sedikit
setengah ekstensi agar jalan nafas terbuka, bayi harus
tetap diselimuti. Hal ini penting sekali untuk mencegah
hypotermi pada bayi baru lahir.
2. Hisap mulai mulut, sedalam 5 cm dan kemudian hidung
bayi sedalam 3 cm secara lembut dengan menggunakan
deelie (jangan memasukkan alat penghisap terlalu
dalam pada kerongkongan bayi). Karena dapat
menyebabkan terjadinya bradikardi, denyut jantung
46
yang tidak teratur, spasme pada larink/tenggorokan
bayi.
3. Berikan stimulasi taktil dengan lembut pada bayi (atau
menyentil kaki bayi, keduanya aman dan efektif untuk
menstimulasi bayi)
4. Nilai ulang keadaan bayi. Jika mulai menangis atau
bernafas dengan normal, tidak diperlukan tindakan
lanjutan, lanjutkan perawatan pada bayi baru lahir
normal.
5. Jika bayi tidak bernafas dengan normal atau menangis
teruskan dengan ventilasi (40-60) kali/permenit
6. Melakukan ventilasi pada bayi baru lahir
7. Letakkan bayi dipermukaan yang datar, diselimuti
dengan baik.
8. Periksa kembali posisi bayi baru lahir, kepala harus
sedikit ditengadahkan. Pasang sungkup oksigen atau
gunakan bag valve dan mask yang ukurannya sesuai
9. Periksa pelekatannya dan berikan ventilasi dengan
kecepatan 40 s/d 60 kali / permenit
10. Jika dada bayi tidak mengembang :Perbaiki
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
47
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MEMBERIKAN SALEP MATA
Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan
MEMBERIKAN
SALEP MATA
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
Nip.19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam memberikan salep mata pada bayi baru
lahir
Tujuanya Mecegah penyakit mata karena klamedia (peyakit menular
seksual)
Kebijakan Buku acuan asuhan persalinan normal
Persiapan a. Obat mata
b. Buku catatan dan alat tulis
48
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MEMBERIKAN VITAMIN K
Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan
MEMBERIKAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
VITAMIN K
AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam memberikan vitami k pada bayi baru
lahir
Tujuanya Mencegah terjadinya perdarahan karena defisensi vitamin k
pada bayi baru lahir
Kebijakan Buku pedoman praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal
persiapan a. Vitamin k injek
b. Vitamin k tablet
c. Buku catatan dan alat tulis
49
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN PENCEGAHAN INFEKSI
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
PROTAP
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan
MELAKUKAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb
PENCEGAHAN
AGUS YOHANES,S.S0s
INFEKSI
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam melakukan pencegahan infeksi pada
asuhan bayi baru lahir
Tujuan Mencegah terjadinya infeksi pada bayi baru lahir
Kebijakan Buku pada asuhan persalinan normal
Persiapan a. Sarung tangan
b. Partus set
c. Hekting set steril
d. Pakaian, handuk, selimut dan kain bayi
e. Buku catatan dan alat tulis
50
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MENCUCI TANGAN
Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
PROTAP
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan
MENCUCI
Hj.SRI PRIHATIN,Am.Keb AGUS YOHANES,S.S0s
TANGAN
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan bidan yang merupakan Prosedur yang paling penting dari
pencegahan penyebaran infeksi
Tujuan Mencegah penyebaran infeksi
Kebijakan Buku panduan asuhan persalinan normal
Persiapan a) Air bersih yang mengalir
b) Sabun
c) Handuk pribadi
51
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN RUJUKAN
Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari 2015 Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP
Karangpawitan
MELAKUKAN
RUJUKAN
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.SOS
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam melakukan rujukan ke pasilitas kesehatan
rujukan atau yang memiliki sarana yang lebih lengkap
Tujuan Pasien mendapatkan penanganan penyulit/masalah dengan
cepat dan pasilitas yang lengkap sehingga diharapkan mampu
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi
Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Kebijakan
Persiapan Bidan
Partus set
Keluarga
Rujukan
Obat
Kendaraan
Uang
Prosedur
Memberitahu ibu dan keluarga mengenai kondisi
terkahir ibu atau bayi dan mengapa ibu atau bayi
tersebut perlu drujuk . Jelaskan pada mereka alasan dan
keperlua upaya rujukan
Membuat surat rujukan ( surat ini harus memberikan
identifikasi mengenai ibu )
Menganjurkan pada suami atau anggota keluarganya
yang lain untuk menemani ibu atau bayi baru lahir
ketempat rujukan
Menyiapkan kendaraan yang paling memungkinkan
untuk merujuk ibu dalam kondisi yang cukup nyaman ,
52
pastikan kendaraan tersebut cukup baik untuk mencapai
tempat rujukan dalam waktu yang tepat
Mengingatkan kepada keluarga agar membawa uang
dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat-obatan
yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang
diperlukan selama ibu atau bayi baru lahir tinggal
difasilitas rujukan
Membawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan
persalinan , masa nifas dan bayi baru lahir ( partus set,
tabung suntik, selang IV dll )
Membawa obat-obatan esensial pada saat mengantar
ibu ketempat rujukan
Memberikan surat rujukan ketempat rujukan
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
53
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENATALAKSANAAN LANGKAH AWAL
PENANGANAAN ASFIKSI DENGAN AIR KETUBAN
JERNIH
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
2 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan
Prosedur
Buku panduan asuhan persalinan normal menyiapkan
tempat yang kering dan hangat untuk melakukan
pertolongan untuk mencegah kehilangan panas
Menilai dengan segera bayi baru lahir apakah terdapat
gejala dan tanda asfiksia
Melakukan pemotongan tali pusat dengan segera
Membungkus bayi dengan cepat.
54
Memposisikan bayi dengan baik,( kepala bayi setengah
tengadah / sedikit ekstensi atau mengganjal bahu bayi
dengan kain ) agar jalan nafasnya terbuka dan
memudahkan aliran darah.Hindarkan hiperekstensi
kepala atau menekuk kepala kearah dada karena kedua
perasat ( manuver ) ini dapat menghalangi jalan nafas
bayi.
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
55
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENATALAKSANAAN RESUSITASI PADA BAYI BARU
LAHIR DENGAN ASFIKSIA
Tanggal Terbit
PUSKESMAS
No. Dokumen 02 Januari
KARANGPAWI Halaman 1/1
01 2015
TAN
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan
56
bernafas spontan dan warna kulit
Bila prekuensi nafas normal ( 30-60 kali permenit) ,
hentikan ventilasi lakukan kontak kulit ibu bayi,
lakukan asuhan normal bayi baru lahir ( menjaga bayi
tetap hangat ,mulai pemberian ASI dini dan
pencegahan infeksi dan imunisasi )
Bila bayi belum bernafas spontan ulang lagi ventilasi
selama 2x30 detik atau 60 detik , kemudian lakukan
penilaian ulang
Bila frekuesi nafas menjadi normal ( 30-60 kali
permenit), hentikan ventilasi lakukan kontak kulit ibu
bayi , lakukan asuhan normal bayi baru lahir
Bila bayi bernafas , tetapi terlihat retraksi dinding
dada lakukan ventilasi dengan menggunakan oksigen
( bila bersedia )
Melakukan penilaan setiap 30 detik , dengan menilai
usaha bernafas , denyut jantung dan warna kulit
Jika bayi tidak bernafas secara teratur setelah ventilasi
selama 2-3 menit, rujuk kepasilitas kepelayanan
perawatan bayi resiko tinggi
Jika tidak bernafas sama sekali dan tidak ada
perbaikan frekuensi denyut jantung bayi setelah
ventilasi selama 20 menit, hentikan ventilasi, bayi
dinyatakan meninggal ( jelaskan pada keluarga bahwa
upaya pertolongan gagal) dan beri dukungan pada
keluarga
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
57
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN AMNIOTOMI
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
PROTAP Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan
MELAKUKAN
AMNIOTOMI Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan Bidan dalam melakukan pemecahan selaput ketuban
pada pembukaan lengkap
Tujuan Untuk mempercepat proses persalinan
Kebijakan Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Persiapan Bidan terlatih
Sarung tangan
Klem setengah kocher
58
tingkat tinggi atau steril dengan lembut kedalam
vagina dan pandu klem dengan jari tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan hingga mencapai
selaput ketuban
Pasang ujung klem diantara ujung jari pemeriksa,
gerakan ujung jari dan dengan lembut gosokan
klem pada selaput ketuban dan pecahkan
Biarkan air ketuban membasahi jari tangan yang
digunakan untuk pemeriksaan
Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem
dan menempatkannya kedalam larutan klorin 0,5
% untuk di dekontaminasi. Biarkan jari tangan
pemeriksaan tetap didalam vagina untuk
mengetahui penurunan kepala janin dan
memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil dari
bayi tidak teraba. Setelah memastikan penurunan
kepala dan tidak ada tali pusat dan bagian-bagian
tubuh bayi yang kecil, keluarkan tanga pemeriksa
secara lembut dari dalam vagina.
Evakuasi warna cairan ketuban periksa apakah ada
mekonium atau darah ( lebih bayak dari bercak
bercampur darah yang normal )
Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung
tangan kedalam larutan klori 0,5% lalu lepaskan
sarung tangan dan biarkan terendam dilarutan
klorin 0,5% selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan
Segera periksa ulang DJJ
Catat pada partograf waktu dilakukanya
pemecahan selaput ketuban, warna air ketuban dan
DJJ
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
59
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MENCUCI DAN MEMBILAS ALAT
Tanggal Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen 02 Januari
Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01 2015
Disetujui oleh,
PROTAP Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan
MENCUCI DAN
MEMBILAS ALAT Hj.Sri Prihatin,Am,Keb AGUS YOHANES,S.Sos
NIP. 19700916 199103 1 003
Prosedur Mencuci setiap benda sedikitnya tiga kali (atau lebih jika
perlu ) dengan air dan sabun atau detergen.
Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih.
Menempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan
biarkan kering sebelum memulai proses DTT secara
kimiawi. Peralatan yang akan di DTT dengan cara dikukus
atau direbus atau di sterilkan didalam otoklaf atau oven
panas kering tidak usah dikeringkan.
Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan
dengan air dan sabun kemudian bilas secara seksama dengan
menggunakan air bersih.
Gantungkan sarung tangan dan biarkan denga cara di angin-
anginkan.
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
60
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN DTT DENGAN CARA MEREBUS
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
PROTAP
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
Karangpawitan
MELAKUKAN DTT
DENGAN CARA
Hj.Sri Prihatin,Am.Keb AGUS YOHANES,S.Sos
MEREBUS
NIP. 19700916 199103 1 003
Pengertian Acuan tentang Cara yang paling efektif dalam membunuh
mikroorganisme dengan cara merebus
Tujuan Membunuh mikroorganisme
Kebijakan Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal
Persiapan Panci dengan penutup
Air bersih
Timer atau jam
Buku catatan
Prosedur Menyiapkan panci dengan penutup yang rapat
Megisi panci dengan air
Mjeredam peralatan sehigga semuanya teredam di dalam
air
Memanaskan air
Menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus peralatan selama 20 menit
Mencatat lama waktu perebusan peralatan didalam buku
khusus
Membiarkan peralatan kering degan cara di angin-
anginkan sebelum digunakan atau disimpan ( jika
peralatan dalam keadaan lembab maka tingkat pencapaia
disinfeksi tigkat tinggi tidak terjaga )
Minyimpan peralata dalam wadah disinfeksi tingkat
tinggi dan peutup peralatan bisa disimpan sampai satu
minggu asalkan penutupnya tidak terbuka
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
61
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
MELAKUKAN DTT DENGAN CARA UAP PANAS
PADA SARUNG TANGAN
Tanggal
Terbit
PUSKESMAS No. Dokumen
02 Januari Halaman 1/1
KARANGPAWITAN 01
2015
Disetujui oleh,
Penanggung Jawab Kepala PUSKESMAS
PROTAP Karangpawitan
62
sebuah panci perebus kosong di sebuah kompor
Meletakan penutup diatas panci pengukus paling atas dan
panaskan air hinga mendidih. Jika air mendidih perlahan,
hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhu mungkin
tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Jika
air mendidih air akan menguap dengan cepat dan bahan
bakar akan terbuang
Menghitung waktu jika uap mulai keluar dari celah-celah
diantara panci pengukur
Mencatat lama pengukusan sarung tangan dalam buku
husus
Mengukus sarung tangan selama 20 meit
Mengangkat nampang pengukus paling atas yang berisi
sarung tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang
tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar
Meletakan nampang pengukus diatas panci perebus yang
kosong disebalah kompor
Mengulangi langkah tersebut singga semua nampang
pengukus berisi sarung tangan tersusun di atas panci
perebus yang kosong. Meletakan penutup diatasnya hingga
sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa
terkontaminasi
Membiarkan sarung tangan kering diangin-anginkan
sampai kering di dalam panci selama 4-6 jam. Jika
diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin
selama 5-10 menit dan kemudian gunakan dalam waktu 30
menit pada saat masih basah dan lembab ( 30 menit bagian
jari sarung tangan akan lengket dan membuat sarug tangan
sulit dipakai atau digunakan )
Memindahkan sarung tangan dengan menggunakan cunam
penjepit atau pinset desinfektan tingkat tinggi jika sarung
tangan tidak dipakai segera
Meletakan sarung tangan tersebut dalam wadah disinfeksi
tingkat tinggi lalu menutup rapat ( sarung tangan bisa di
simpan dalam panci pengukus yang berpenutup rapat)
sarung tangan bisa disimpan 1 minggu
Unit Terkait Unit Kerja di lingkungan PUSKESMAS Karangpawitan
63
PROTAP
00 1/1
AGUS YOHANES,S.Sos
Pengertian Tata cara memperoleh no.register dan dimana no harus di tulis atau dicatat.
Tujuan Sebagai acuan pemberian nomor register agar semua petugas dan siapa saja
yang ingin mengetahui cara memperoleh no. register mudah dan pasti segera
mengetahui.
Kebijakan - Tata cara penomoran melaui satu pintu baik hari libur atau tidak UGD.
a. Loket buka :
- Dibuatkan kartu kunjungan / kartu kontrol untuk penderita yang telah
diisi identittasnya.
- Keluarga dengan membawa kartu kunjungan ke loket untuk
dilakukan registrasi.
- Nomor regester di cantumkan pada status penderita dan buku harian.
2. Regester rawat inap di UGD :
64
PROTAP
00 1/1
AGUS YOHANES,S.S0s
Unit Logistic
terkait
65
PROTAP
00 1/1
AGUS YOHANES,S.Sos
66
PROTAP
00 1/1
AGUS YOHANES,S.Sos
Pengertian Tata cara memperoleh no.register dan dimana no harus di tulis atau dicatat.
Tujuan Sebagai acuan pemberian nomor register agar semua petugas dan siapa saja
yang ingin mengetahui cara memperoleh no. register mudah dan pasti segera
mengetahui.
Kebijakan - Tata cara penomoran melaui satu pintu baik hari libur atau tidak UGD.
b. Loket buka :
- Dibuatkan kartu kunjungan / kartu kontrol untuk penderita yang telah
diisi identittasnya.
- Keluarga dengan membawa kartu kunjungan ke loket untuk
dilakukan registrasi.
- Nomor regester di cantumkan pada status penderita dan buku harian.
67
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
00 1/1
AGUS YOHSNES.S.Sos
68
Prosedur PERSIPAN PERALATAN :
PENATALAKSANAAN
* Ruang rawat
69
Puskesmas STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Karangpawit
an ALUR KEGAWAT DARURATAN
00 1/2
AGUS YOHANES,S.Sos
Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari UGD
70
Prosedur
Terima pasien
Pemeriksaan, Pemeriksaan,
tindakan dan terapi tindakan dansembuh
terapi Tidak
Pemeriksaan,
observasi
tindakan dan terapi Admin
pasien
71
SPM merupakan tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah dengan
menggunakan sarana Puskesmas Karangpawitan. Puskesmas Karangpawitan memberikan
pelayanan kepada publik, sehingga dokumen SPM sangat perlu untuk disusun dan segera
diterapkan. Mengingat SPM sebagai hak konstitusional setiap warga negara, maka
seyogyanya SPM menjdi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran Puskesmas
Karangpawitan.
Pada SPM Puskesmas Karangpawitan memuat jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas beserta batasan-batasannya. Dengan terbitnya dokumen ini maka diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah dokumen
SPM ini. Kami berharap dokumen ini dapat menjadi indikator kinerja bagi Puskesmas
Karangpawitan dan menjadi jaminan pelayanan bagi konsumen sehingga organisasi
Puskesmas Karangpawitan dapat meningkatkan akuntabilitas dan profesionalismenya.
Semoga dokumen SPM ini memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.
72
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
UPTD PUSKESMAS KARANGPAWITAN
KECAMATAN KARANGPAWITAN
Jl.Karangpawitan No.29 Kabupaten Garut
(0262)-442238 E-mail : pusk.karangpawitan@gmail.com
73
UPTD pada Dinas daerah dan Unit Pelaksana Teknis Pada
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Garut.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Ditetapkan di Garut
74
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANGPAWITAN
NOMOR : 3/I/PKM/2015
TANGGAL : Januari 2015
TENTANG STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS KARANGPAWITAN
A. PENDAHULUAN
Puskesmas Karangpawitan merupakan salah satu unsur Pelaksana Teknis pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
Tingkat pertama yang bersifat Holistic, komprehensif (menyeluruh), terpadu dan
berkesinambungan kepada masyarakat. Pelayanan Kesehatan tingkat pertama adalah
pelayanan yang bersifat pokok (Basic Six/Basic healt service) yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
VISI:
75
B. STANDAR PELAYANAN
1. Jenis Pelayanan Rawat Jalan
NO
KOMPONEN URAIAN
.
2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Jamkesmas, jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Pemeriksaan
mekanisme, dan Konfirmasi
loket I fisik, BB, TB,
prosedur tujuan pasien Tanda VItal
Diobati
atau Hasil pemeriksaan
dirujuk
Dapat
diproses Pemberiaan Therapy
HASIL
PEMERIKSAAN Terima obat dari
TERCATAT PADA Apotek
Kartu Rekmed
Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran
2. Pasien membawa Kartu Rekmed Ke BP.
3. Pemerikssaan di Ruang Pemerikssaan
4. Terima Obat di bagian Apotek
4. Jangka waktu 20 menit
penyelesaian
77
2. Pelayanan UGD
NO KOMPONEN URAIAN
dirawat
atau TRIASE
dirujuk
dirujuk Rujukan ke
Tempat
Pelayanan yang
lebih lengkap
(Rumah sakit)
Dapat
diproses
Advis Perawatan
HASIL
PEMERIKSAAN Melaksanakan advis
TERCATAT PADA Perawatan / pemberian
Kartu Rekmed therapy medikamentosa
Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian UGD / loket pendaftaran
2. Pasien diperiksa di UGD
3. TRIASE
4. Konfirmasi dengan penunjang diagnosa
5. Pemberian tindakan sesuai advis
4. Jangka waktu 60 Menit
penyelesaian
5. Biaya/tarif Disesuai dengan status Pasien
Untuk pasen Jamkesmas/jamkesda gratis
6. Produk pelayanan Rekam Medis:
Diket BB, TB, Tanda- tanda Vital
Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil Pemeriksaan Fisik
78
Diagnosa Penyakit
Therafi
7. Sarana, prasarana, Tensi Meter
dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Timer
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir
mobil ambulance
8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Petugas Laboratorium
Petugas Apotek
Petugas Administrasi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)
12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun
79
3. Jenis Pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut
NO
KOMPONEN URAIAN
.
2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Jamkesmas, jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Pemeriksaan
mekanisme, dan Konfirmasi
loket I fisik, Tanda
prosedur tujuan pasien VItal
Diobati
atau Hasil pemeriksaan
dirujuk
dirujuk Rujukan ke
Tempat Pelayanan
yang lebih lengkap
(Rumah sakit)
Dapat
diproses Pemberiaan Therapy
HASIL
PEMERIKSAAN Terima obat dari Apotek
TERCATAT PADA
Kartu Rekmed
Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran
2. Pasien membawa Kartu Rekmed Ke BP.
3. Pemerikssaan di Ruang Pemerikssaan
4. Terima Obat di bagian Apotek
4. Jangka waktu 30 menit
penyelesaian
5. Biaya/tarif Rp.0,- ( gratis) untuk pasien Jamkesmas dan Jamkesda
Untuk pasen Umum disesuaikan dengan tingkat kesulitan
6. Produk pelayanan Rekam Medis:
Diket kelainan pada gigi, Tanda- tanda Vital
Hasil Pemeriksaan Fisik
80
Diagnosa Penyakit
Therafi
7. Sarana, prasarana, Tensi Meter
dan/atau fasilitas Stetoskop
Termometer
Timer
Dental Kit
Lemari
Meja
Kursi
Buku Register
Speaker dan MiX (alat untuk Memanggil Pasien)
Alat Tulis
ruang tunggu
toilet
lapangan parkir
8. Kompetensi
Pelaksana Dokter Gigi
Perawat gigi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi PDGI,IDI, PPGI dan PPNI
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 3. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)
12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun
13. Jaminan keamanan 1. Rahasia pasien terjaga
dan keselamatan
pelayanan 2. Bukti pemeriksaan tercatat di Kartu Rekam Medik di tanda
tangani oleh pemeriksa
14. Evaluasi kinerja Evaluasi Kinerja Pelayanan dilakukan melalui pengukuran
Pelaksana penerapan 14 komponen standat pelayanan yang dilakukan
sekurang-kurangnya 3 bln sekali
81
4. Pelayanan Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium)
NO
KOMPONEN URAIAN
.
2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Sehat bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Pemeriksaan
mekanisme, dan Pemeriksaan
Loket I atau Penunjang
prosedur Medis /
UGD Sesuai intruksi
Paramedis
Diproses Pengambilan
sample,pemeriksaan
penunjang lainnya
Konsul hasil
Hasil
pemeriksaan
Pemeriksaan
Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian loket pendaftaran
2. Pasien diperiksa oleh Medis atau Paramedis
3. Pemeriksaan penunjang
4. Konsul hasil penunjang diagnosa
5. Pemberian tindakan sesuai advis
82
6. Produk pelayanan Rekam Medis:
Hasil Pemeriksaan
Diagnosa Penyakit
Therapy
8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Petugas Laboratorium
Petugas Administrasi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI, Analis kesehatan
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)
12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun
83
5. Pelayanan Apotek
NO
KOMPONEN URAIAN
.
2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Sehat bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
Daftar di Anamnesa
mekanisme, dan Pemeriksaan
Pemeriksaan Tanda
prosedur Loket I atau Medis dan Vital, fisik dan
UGD Paramedis Penunjang
Pengecekan
ketersediaan Pemberian Resep
obat
Rujukan ke Apotek
Resep yang lebih lengkap
luar
HASIL TERCATAT
PADA Register
Obat
Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian loket pendaftaran
2. Pasien diperiksa oleh Medis dan Paramedis
3. Pemberiaan Resep
4. Pengecekan ketersediaan obat
5. Pemberian obat sesuai advis
6. Pencatatan di register obat
8. Kompetensi Dokter
Pelaksana Perawat
Petugas Laboratorium
Petugas Apotek
Petugas Administrasi
9. Pengawasan Dilakukan atasan langsung
internal Dilakukan oleh Dewan Manajemen Puskesmas
Dilakukan Oleh Organisasi IDI, PPNI, Farmasi
Dilaksanakan secara kontinu
Konsisten dalam memberikan teguran dan sanksi
10. Penanganan 1. Melalui kotak saran
pengaduan, saran, 2. Dibentuk Tim/petugas khusus penanganan pengaduan,
dan masukan saran dan masukan
11. Jumlah pelaksana Jumlah personil sebanyak 5 orang (sesuai kebutuhan)
12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun
85
6. Jenis Penanganan Rujukan
NO
KOMPONEN URAIAN
.
2. Persyaratan 1. KTP
Pelayanan 2. Kartu Jamkesmas, jamkesda bagi Gakin
3. Kartu Askes bagi peserta Askes
3. Sistem,
loket I, Pemeriksaan
mekanisme, dan fisik, Tanda
Hasil pemeriksaan
prosedur Rawat
Vital dan
Inap,UGD,
Penunjang
PONED
dirujuk
Diagnosa
Penyakit
Alur Pelayanan :
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran /pasen dirawat
inap/UGD dan PONED
2. Pasien membawa Kartu Rekmed Ke BP, Rekmed Pasen
Rawat Inap,UGD dan PONED.
3. Pemerikssaan di Ruang Pemerikssaan/Rawat
Inap/UGD/PONED
4. Terima Surat Rujukan
4. Jangka waktu 10 menit
penyelesaian
86
Diagnosa Penyakit
Rujukan
12. Jaminan pelayanan Diwujudkan dalam kualitas proses layanan dan produk
layanan yang didukung oleh petugas yang berkompeten di
bidang tugasnya, dengan perilaku terampil, cepat tepat dan
santun
87
3. SITEM MEKANISME DAN PROSEDUR KERJA
PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem manajerial telah
didokumentasikan dalam Prosedur dan Ketetapan (Protap) atauStandard Operating
Procedure (SOP). Prosedur dan ketetapan ini telah didokumentasikan, disosialisasikan,
dan diimplementasikan di setiap bagian dan unit kerja lainnya. Dengan adanya protap atau
SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini
pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap
proses kinerja.
a. Pelayanan Manajemen
88
Standar Operasional adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang
personil yang berperan dalam kegiatan. Sebagaisuatu aturan, regulasi, dan kebijakan
yang secara terus menerus menjamin perilaku yang benar bagi seluruh pegawai
instansi pemerintah maka SOP sangat tepat diterapkan pada aktivitas administrasi
perkantoran yang relatif bersifat rutin, berulang serta menghendaki adanya keputusan
pelayanan yang diberikan dapat berjalan sesuai banyak pihak, terutama pasien yang
dari Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan pada rawat jalan. Rawat jalan
terdiri dari: BP UMUM, BP GIGI, KIA-KB, Gawat Darurat, Gizi Klinik, Pelayanan
menjadi salah satu penentu kesembuhan pasen. Standar Operasional Prosedur yang
kegiatan pelayan dan penunjang kesehatan Puskesmas agar seluruh personil yang
terlibat dalam menjalankan tugasnya sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan untuk
itu proses-proses manajemen harus dijalankan dengan cepat, tepat dan akurat.Standar
dari :
1) Jasa Layanan;
3) APBD;
4) APBN;
b. Pelayanan Medis
a) Poliklinik
Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari Klinik Umum, Klinik Gigi,KIA, Prosedur
kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok pasien, pendaftaran
dan pembayaran jasa layanan, dan pemberian layanan kesehatan pada masing-
masing poli, serta tindakan lanjutan yang diperlukan oleh pasien.Prosedur rawat
sifatnya gawat dan darurat sejak pasien datang hingga tindakan lanjutan yang
diperlukan pasien seperti dirujuk ke rumah sakit. Prosedur rawat jalan melalui
90
c) Pelayanan Penunjang Medis
Laboratorium
layanan laboratorium, kepada pasien sesuai surat pengantar dari Poliklinik BP,
Apotek
obat-obatan kepada pasien sesuai resep dari poli rawat jalan,UGD dan pelayanan
pada LampiranSOP.
penyuluhan, konselingatau klinik gizi untuk terapi diet untuk pasien Poliklinik,
sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau berdasarkan laporan dari pengguna, baik
dilakukan sendiri atau oleh pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian
91
pekerjaan. Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana selengkapnya dapat dilihat
LampiranSOP.
air limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih secara berkala dengan
94
A. RENCANA STRATEGI BISNIS DAN RENCANA BISNIS ANGGARAN
Renstra Bisnis Puskesmas Karangpawitansebagaimana adalah mencakup
pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana
pencapaian 5 (lima) tahunan dan proyeksi keuangan 5 (lima) tahunan Puskesmas
KarangpawitanGarut.Visi sebagaimana dimaksud memuat gambaran yang menantang
mengenai keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.Misi
sebagaimana dimaksud adalah memuat sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana sesuai bidangnya dan
berhasil dengan baik.Program strategis sebagaimana dimaksud memuat program yang
berisi proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan
kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
B. PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada Kepala
Instalasi/Unit diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan pertimbangan
untuk menunjang kelancaran tugas dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
95
C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan stakeholders
puskesmas, risiko yang melekat, dan kewenangan yang dimiliki oleh setiap pengambil
keputusan.
3. Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya memberikan
masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa diadakan rapat,
asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5. Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam menjalankan keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan.
D. MANAJEMEN RESIKO
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan
harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan
timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan
pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas
Puskesmas.
Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/ pengelolaan sumberdaya.
1. Proses Manajemen Risiko
a. Pengendalian Risiko
Risiko yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah
pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang
aman.
Pengendalian Resiko dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan,
kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan
hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun seperti
diilustrasikan pada gambar di bawah :
96
Hierarki Pengendalian Resiko
97
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya K3
Risk register ini bersifat sangat dinamis,karena setiap bulan bisa saja berubah.
Perubahan itu dapat berupa:
99
6) Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien serta
mendorong karyawan Puskesmas untukmelakukan analisis akar
permasalahan untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul
Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien gunakan informasi
yg ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan padasistempelayanan.
E. PELAPORAN
Pimpinan menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas sebagai SKPD
(Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan tahunan kepada Bupati dengan
tembusan PPKD.
a. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atau Laporan Operasional
Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam bulan berikutnya sebagai
hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya.
b.Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan disampaikan kepada
Pimpinan BLUD selaku Pengguna Anggaran untuk ditetapkan sebagai laporan
realisasi anggaran pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester pertama
serta prognosis untuk enam bulan berikutnya paling lama lima belas hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
c. Pejabat Pengelola Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran pendapatan dan
belanja atau laporan operasional semester pertama BLUD Puskesmas serta prognosis
untuk enam bulan berikutnya kepada Bupati melalui PPKD sebagai dasar penyusunan
laporan realisasi APBD semester pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
Laporan keuangan BLUD puskesmas tahunan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran atau
Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan BLUD Puskesmas tersebut dilampiri dengan surat pernyataan Pejabat
Pengelola Puskesmas bahwa pengelolaan keuangan BLUD yang menjadi tanggungjawabnya
telah diselenggarakan dengan sistem pengendalian intern yang memadai dan standar
akuntansi keuangan dan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan
Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Dalam rangka konsolidasi dengan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terlebih dulu harus dilakukan penyesuaian atau
dikonversikan ke Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan mengacu pada Permendagri
nomor 13 Tahun 2006.
G. SUKSESI MANAJEMEN
Diadakannya pelatihan bagi calon pengganti pimpinan ataupun Pengurus untuk setiap
Sumber daya manusia apabila ada penggantian tenaga, baik itu sebagai pengelola,
pimpinan maupun karyawan.
1. Kumpulan bakat
2. Persamaanorganisasi.
3. Budaya yang mendukung
4. Sistem administrasi yang baik
Penekanan baru pada manajemen suksesi terjadi ketika berbagai perubahan terjadi begitu
cepat sehingga semakin sulit untuk diantisipasi. Penekanan baru itu adalah penekanan
pada proses yang berkelanjutan dan terintegrasi. 6 dimensi yang dapat membantu
mengembangkan manajemen suksesi yaitu:
102
1. Orientasi perusahaan;
2. Fokus organisasional;
3. Keluaran (outcome);
4. Teknik-teknik penilaian; dan
5. Pools seleksi
Manajemen suksesi berusaha untuk mengembangkan kepemimpinan yang kuat terutama
untuk tugas-tugas strategis.Seiring dengan berbagai perubahan di luar maupun di dalam
organisasi mengakibatkan tuntutan terhadap perbaikan dalam pengelolaan suksesi
tersebut.Hal itu dimaksudkan agar perencanaan suksesi tetap relevan untuk meregenerasi
kepemimpinan organisasi.
H. PENGENDALIAN INTERNAL
Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk
mengamankan investasi dan aset puskesmas, serta membantu manajemen dalam hal:
1. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding of assets);
2. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
3. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis yang
sehat
Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari:
Integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
Filosofi dan gaya manajemen;
Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung
jawabnya;
Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia;
Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola
Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi,
menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha relevan;
Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu
proses pengendalian terhadap kegiatan puskesmas pada setiap tingkat dan unit
dalam struktur organisasi, antara lain mencakup kebijakan dan prosedur yang
membantu manajemen melaksanakan kewajibannya dan menjamin bahwa
tindakan penting dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai
sasaran puskesmas. Kegiatan pengendalian termasuk serangkaian
kegiatan seperti kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas
prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset puskesmas.
Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan
keuangan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas ketentuan
103
dan peraturan yang berlaku pada puskesmas, yang memungkinkan Pejabat
Pengelola dan Manajemen untuk menjalankan dan mengendalikan kegiatan
usahanya. Laporan tidak hanya berhubungan data internal, tetapi juga informasi
tentang kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi penting untuk menginformasikan
pengambilan keputusan dan laporan eksternal.
Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian
internal, termasuk fungsi audit internal pada setiap tingkat dan unit struktur
organisasi puskesmas, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan
ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Pejabat Pengelola
dan tembusannya kepada Dewan Pengawas.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang dapat
berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat Pengelola
Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang
dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
104
Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang
sehat.
Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan mekanisme pengadaan barang dan jasa
dengan memperhatikan pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang memadai.
Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana pengadaan yang dapat
berbentuk pejabat, tim/panitia atau unit yang dibentuk oleh Pejabat Pengelola
Puskesmas yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang
dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami tatacara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan
dan membuat laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada pejabat
pengelola.
1. Kebijakan Pendapatan
105
2) Pendapatan Puskesmas terdiri dari pendapatan pasien umum dan pihak ketiga.
1.2 Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBD/APBN yang berupa kas
diberlakukan sebagai pendapatan Puskesmas.
1.3 Pendapatan hibah terdiri dari pendapatan hibah terikat dan tidak terikat berupa kas
yang diperoleh langsung dari masyarakat atau badan lain dan merupakan
pendapatan Puskesmas yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukannya.
1.4 Hasil kerja sama Puskesmas dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya
merupakan pendapatan Puskesmas.
1) Kebijakan pelayanan kesehatan
2) Pelayanan kesehatan Puskesmas menggunakan standar pelayanan minimum
yang ditetapkan oleh Bupatisesuai dengan kewenangannya dan diusulkan oleh
rumah sakit.
3) Standar pelayanan minimum sebagaimana dimaksud dalam butir 1 harus
mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
106
2. Kebijakan Pengelolaan Piutang
Piutang Puskesmas dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang
berwenang setelah memperhatikan penyisihan kerugian piutang yang diuraikan di
bab Laporan Posisi Keuangan (Neraca), khususnya pembahasan piutang.
107
Kewenangan penghapusan piutang secara berjenjang ditetapkan dengan peraturan
Bupati sesuaidengan kewenangannya dan dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Kebijakan Pengeluaran
Kebijakan Umum PengeluaranBelanja Puskesmas terdiri dari unsur biaya yang sesuai
dengan struktur biaya yang dituangkan dalam RBA(Rencana Bisnis Anggaran),
Penetapan Anggaran atau dokumen lain yang telah disahkan Pemerintah Daerah.
Pengelolaan belanja Puskesmas diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan kesetaraan
antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran dan mengikuti praktik
bisnis yang sehat.
Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang
ditetapkan dalam RBA dan dokumen anggaran yang telah disahkan.Belanja Puskesmas
yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat persetujuan Bupati atas
usulan kepala Puskesmas sesuai dengan kewenangannya.Belanja Puskesmas dilaporkan
sebagai belanja barang dan atau jasa SKPD/pemerintah daerah.
4. Kebijakan Pengelolaan Kas
4.1 Kebijakan umum pengelolaan kas
Yang termasuk dalam kas harian adalah pengelolaan kas kecil untuk kebutuhan
non rutin.
Tujuan kebijakan ini adalah untuk menciptakan pengelolaan kas kecil yang
sehat
Pembayaran dengan menggunakan kas harian maksimal penggunaan belum
ditentukan sesuai kebutuhan.
108
Pengisian kembali kas kecil didasarkan pada imprest fund system, yaitu
pemegang kas harian mempertahankan saldo kas kecil.
5. Kebijakan Pelaporan Keuangan
5.1 Kebijakan Umum Pelaporan Keuangan
109
3) Laporan keuangan disampaikan kepada Pimpinan PPK BLUD serta Bupati
sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode
pelaporan berakhir.
4) Laporan keuangan Puskesmas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.
5) Penggabungan laporan keuangan Puskesmas pada laporan keuangan
pemerintah daerah dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
5.3 Kebijakan Pemeriksaan
110
Dalam menyelanggarakan sistem informasi, Puskesmas Karangpawitan wajib
menyampaikan laporan kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
111
- Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau perkembangan tindak lanjut atas
laporan hasil audit Auditor Eksternal.
- nspektorat Kab. Garut sesuai tupoksinya melakukan audit kinerja atas
penyelenggaraan dan pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai PKPT yang
disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada Bupati dan Pejabat Pengelola
Puskesmas secara tepat waktu.
- Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi tanggung jawab Pejabat
Pengelola Puskesmas dan melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada
Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan Kab.Garut.
N. KONFLIK KEPENTINGAN
Merupakan keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Puskesmas
dan kepentingan ekonomis pribadi, anggota dan Pimpinan, serta karyawan.Dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, anggota Dewan dan pimpinan serta karyawan
dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi,
keluarga dan pihak lain.
Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,
farmasis atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang menggunakan bahan-bahan
yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan
dengan pengamanan tertentu.
114
dengan melihat dan mendengarkan aspirasi masyarakat bagaimana arah dan bentuk
birokrasi publik. Selain itu pegawai juga dituntut untuk melayani masyarakat secara
prima dan menopang keberlangsungan program pemerintah serta secara maksimal
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan komitmen yang kuat
dari pimpinan dan terus menerus mendorong lingkungan agar kondusif.
Tata Tertib Pegawai
1. Hari kerja senin sampai dengan sabtu pada hari libur sesuai dengan jadwal piket
yang telah ditetapkan
2. Wajib mengisi bukti kehadiran dengan sistem digital sidik jari pukul 07.30 (bukti
kehadiran pegawai apel pagi dan harian)
3. Pegawai wajib apel pagi, kecuali piket pagi keperawatan, piket siang dan piket
malam
4. Waktu jam kerja
Pagi : pukul 07.30 14.00
Siang : pukul 14.0018.00
Malam : Pukul 18.00-07.30
5. Seragam dinas
Senin : Linmas lengkap atribut
Selasa : Warna Khaki Lengkap Atribut
Rabu : Pakaian adat daerah ( Kebaya )
Kamis : Batik Puskesmas lengkap atribut
Jumat : Batik / olahraga
Sabtu : Batik bebas sopan dengan atribut
Hari besar Nasional dan Setiap tanggal 17 memakai seragam korpri lengkap
Bagi Perempuan seragam kerudung :
Senin : Warna Putih
Selasa, Rabu : Warna Krem
Kamis, Jumat, Sabtu : Disesuaikan dengan Batik
Sepatu hitam bertali dan berkaus kaki
6. Ijin keluar pada jam kerja kedinasan untuk keperluan apapun, wajib lapor dan
mengisi buku ijin keluar yang dikordinir oleh kepala tata usaha.
116
Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat dan penyusunannya
memperhatikan dinamika rapat termasuk adanya dissenting comments
(perbedaan pendapat) yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh
kata sepakat.
Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh Pejabat Keuangan
puskesmas (pihak yang diberi wewenang) dan harus selalu tersedia bila
diperlukan.
Dalam sebuah Badan Layanan Umum pengelolaan organisasi berbasis kinerja hanyadapat
dilakukan bila organisasi dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip Tata Kelola yangmenjamin
terselenggaranya praktek-praktek baik (good Practices) sebagai berikut:
A. TRANSPARANSI,
Mengikuti asas keterbukaan agar informasi mengenai Puskesmas Karangpawitan
secara langsung dapat diterima bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
B. AKUNTABILITAS,
Mempertanggungjawabkanpengelolaan sumberdaya sertapelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada Puskesmas Karangpawitan dalam mencapai tujuanyang telah
ditetapkan secara periodik.Di Puskesmas Karangpawitan akuntabilitas tercermin dalam
117
setiap program kesehatan dalam pelaporn secara periodik meliputi kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas bersama
DinasKesehatan Kabupaten Garut dengan mempertimbangkan masukan dari BPP.Upaya
kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas telah
terlaksana secara optimal, dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan
telah tercapai.Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.Dalam keadaan tertentu, upaya kesehatan dapat
pula ditetapkan sebagai penugasan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut bertanggunjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat
inap.Untuk ini di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang
dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan
prasarana sesuai standar yang telah ditetapkan.
Perlu diingat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik
dan memiliki tenaga medis spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap sebagai
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayaan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
1. Akuntabilitas Kegiatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu.Azas
penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi
Puskesmas.Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari
setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
118
Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat Kecamatan,sehingga
berwawasan kesehatan
Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya
Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya
Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
Diselenggarakannya upaya kesehatan strata pertama olehPuskesmas
pembantu, Puskesmas keliling, bidan di desa serta berbagai upaya kesehatan di
luar gedung Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan
realisasi dari pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah.
b. Azas pemberdayaan masyarakat
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan
masyarakat.Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga
dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas.Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
pembentukkan Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
rangka pemberdayaan masyarakat antara lain:
Upaya kesehatan ibu dan anak: posyandu, polindes, Bina Keluarga Balita
(BKB);
Upaya pengobatan: posyandu, Pos Obat Desa (POB);
Upaya perbaikan gizi: posyandu, panti pemulihan gizi, Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi);
Upaya kesehatan sekolah: Dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali
murid;
Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL);
Upaya kesehatan usia lanjut: Posbindu;
Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK);
Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TPKJM);
Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra);
Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif): Dana Sehat, Tabungan
Ibu Bersalin (Tabulin), Mobilisasi Dana Keagamaan;
c. Azas keterpaduan
119
Azas penyelenggaraan puksesmas yang ketiga adalah keterpaduan.Untuk
mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu,
jika mungkin sejak dari tahap perencanaan.Ada dua macam keterpaduan yang
perlu diperhatikan, yakni:
121
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu
Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib
dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah
menjadi kebutuhan masyarakat.Apabila suatu Puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka Puskesmas tersebut
wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
122
Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut untuk
diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan ke pemerintah Kabupaten Garut untuk seterusnya
dibahas bersana DPRD kabupaten Garut.Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan
kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
123
4. SUMBER DAYA MANUSIA
3 Bidan 19 Orang
15 Sopir 1 Orang
JUMLAH 51 Orang
124
Daftar Nominatif Pegawai UPTD Puskesmas Karangpawitan
Tahun 2014
Bendahara
15 Rudi Hartono,SP PNS
PKM
Willa Susiani
18 Bides PNS
Dewi,Amkeb,SKM
Bidan
21 Neneng Dewi Romwati,SST PNS
Fungsional
125
25 Rina Herlina, A.Md.Keb Bides PNS
Pelaksana
45 Badrudin,Amd Sukwan
Perawat
126
SUMBER DAYA MANUSIA
Rencana manejemen Puskesmas Karangpawitan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan yang dilaksanakan di puskesmas dengan rawat jalan dalam rangka
meningkatakan cakupan kapitasi pelayanan penduduk yang ada dengan beberapa
dukungan yang ada diantaranya :
1 PNS 29
2 TKK/PHL 3
3 Sukwan 20
Jumlah 52
1 S-2 - -
2 S-1 11 - 3 14
3 Diploma 18 1 8 27
4 SLTA 5 0 6 11
JUMLAH 34 1 17 52
A. Kopetensi Ketenagaan
Kopetensi ketenagaan yang ada di Puskesmas Karangpawitan sebagai berikut.
Dengan tugas dan tanggung jawabnya :
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
128
5. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan
rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
dalam peningkatan karier.
10. Urusan Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas
129
7. Melakukan koordinasi pembuatan surat, nota dinas, dan persuratan lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas pada Subbagian Penyajian Data dan Informasi
guna tercapainya tertib adminstrasi.
8. Membimbing pegawai pada Subbagian Penyajian Data dan Informasi untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja.
d. Jubaedah Pentor/Keuangan .
1. Menerima Rencana Anggaran Belanja Puskesmas setiap awal awal tahun
2. Membuat perencanaan anggaran bulanan dan tahunan
3. Mengelola sumber dana dan pengeluarannya
4. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan
5. Membuat usulan gaji karyawan
6. Membayarkan gaji karyawan
7. Menyertorkan retribusi Puskesmas ke Kas Daerah.
131
i. Rina Rahayu Tugas UKS.
1. Menyusun rencana kegiatan UKS berdasarkan data Program Puskesmas dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan UKS dan koordinasi lintas program terkait sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mengevaluasi hasil kegiatan UKS secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut berdasarkan data
Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
132
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
133
n. Ucu Maryamah, AMK Tugas Kesehatan Lansia
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
1. Menyusun rencana kegiatan P2 ISPA dan Diare berdasarkan data Program Puskesmas
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan P2 ISPA dan diare meliputi penemuan dan pengobatan dini
penderita ISPA dan diare, penyuluhan ISPAdan diare koordinasi lintas program
terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
134
5. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dari atasan.
c . Hj. Sri Prihatin, AmKeb Tugas Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga
135
3. Melaksanakan kegiatan kesejahteraan Ibu dan Anak, KB, perbaikan gizi, dan
pengawasan imunisasi.
4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga
secara keseluruhan.
5. . Membuat laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
136
3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
i. H. Asep Sobur, S.Kep, Ners Tugas Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit,
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. (dr Hj. Inge Andriani Heriawan)Tugas Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan
1. Menyusun rencana kegiatan Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan berdasarkan data
program Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Menyusun rencana kegiatan Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan, usaha kesehatan sekolah dan olah raga,
penyuluhan kesehatan masyarakat serta usaha kesehatan kerja.
4. Mengevaluasi hasil kegiatan Unit Ksehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat secara keseluruhan.
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
138
m. (Kustiawan, SKM) Tugas Unit Penunjang,
1. Menyusun rencana kegiatan Unit Penunjang berdasarkan data program Puskesmas dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan Usaha Kesehatan Mata, Usaha Kesehatan Jiwa dan Usaha
Kesehatan lainnya.
o. (Badrudin, AMK, Lestari Sri Handayani, S.Kep, Rian Yuda P, AMK) Tugas Puskesmas
Pembantu,
139
p. (H.Asep Sobur, S.Kep, Ners) Petugas P2M,
1. Menyusun rencana kegiatan P2M berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
140
3. Mengevaluasi hasil kegiatan P2 TB secara keseluruhan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
2. Melaksanakan kegiatan Kesehatan Olah Raga meliputi pembinaan kesehatan olah raga
dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
141
u. (Deti Kurniawati )Tugas Petugas Gudang Farmasi,
1. Menyusun rencana kebutuhan Obat dan kegiatan distribusi Obat berdasarkan data
Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
2. Melaksanakan kegiatan Gudang Farmasi meliputi distribusi obat ke unit pelayanan dan
koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan di Loket dan koordinasi lintas program terkait sesuai
dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.
Bidan di Desa.
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan
tugas-tugas lain secara profesional.
2. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerja
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.
Berikut ini kami paparkan peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing
petugas Puskesmas Karangpawitan.
PETUGAS MEDIS :
1. Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu, posyandu
2. Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel, pustu
3. Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan
dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan dan
penyakit dalam
1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan dan
Keluarga Berencana.
2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan
umum
3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi
143
4. Petugas Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat
5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya
6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan dan
pelacakan masalah kesehatan masyarakat
144
5. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Mengacu Kepada Peraturan Daerah Kabupaten
Garut Nomor 9 Tahun2014 tentang Perubahan Ketiga Atas peraturan Daerah Kabupaten
Garut Nomor 8 Tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah
A. Struktur Organisasi
2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
a. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:
1) Kepala Dinas;
2) Sekretariat, membawahkan:
a) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b) Subbagian Keuangan; dan
c) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan:
a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;
b) Seksi Promosi dan Sarana Kesehatan; dan
c) Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan.
4) Bidang Kesehatan Keluarga, membawahkan:
a) Seksi Kesehatan Ibu dan Bayi;
b) Seksi Kesehatan Anak dan Usia Lanjut; dan
c) Seksi Gizi Keluarga.
5) Bidang Kesehatan Lingkungan, membawahkan:
a) Seksi Pengendalian Kualitas Lingkungan Permukiman;
b) Seksi Pengendalian Penyehatan Lingkungan Tempat-tempat Umum
(TTU), Industri dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM); dan
c) Seksi Pengendalian Kualitas Air dan Lingkungan Umum.
6) Bidang Pengendalian Penyakit, membawahkan:
a) Seksi Pengamatan Penyakit;
b) Seksi Pengamatan penyakit dan kesehatan Batra; dan
c) Seksi Pemberantasan Penyakit.
7) Bidang Regulasi Kebijakan Kesehatan, membawahkan;
i. Seksi Legislasi Kebijakan Kesehatan
ii. Seksi Akreditasi dan pendayagunaan sarana Kesehatan, dan;
iii. Seksi Akreditasi dan pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan
8) UPTD; dan
9) Kelompok Jabatan Fungsional.
145
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN LAMPIRAN IIPERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT
NOMOR 9TAHUN 2014
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN
SUBBAGIAN
SUBBAGIAN
UMUM DAN
PERENCANAAN,
KEPEGAWAIAN KEUANGAN
SEKSI SEKSI
SEKSI
SEKSI SEKSI
= GARIS KOMANDO/PEMBINAAN
UPTD B U P A T I G A R U T,
RUDY GUNAWAN
146
Pada Dinas dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan penunjang yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau
beberapa kecamatan.
a. UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Daerah, dipimpin oleh
seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b. Pengaturan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan
fungsi UPTD ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri.
c. UPTD dan UPT yang mempunyai wilayah kerja Kecamatan dalam pelaksanaan tugasnya
secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
3. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Mengacu Kepada Peraturan Bupati Garut Nomor
877 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Garut Nomor 199 Tahun
2012 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Dan Lembaga Teknis Daerah Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Garut terdiri dari:
a. Kepala UPTD Puskesmas;
b. Kepala Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
KEPALA UPTD
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Uraian Tugas Kepala UPTD Puskesmas diatur dalam peraturan Bupati nomor
253 tahun 2014 tentang tugas pokok fungsi tata kerja UPTD dan UPT pada Dinas dan
Badan di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Garut.
(1) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program
kesehatandi lingkup Kecamatan.
147
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi:
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi dan analisis hasil kerja guna
pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT Puskesmas.
148
lingkungan, upaya kesehatan ibu, anak dan KB, upaya perbaikan gizi
masyarakat dan upaya pencegahan serta pemberantasan penyakit menular.
149
x. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran kerja pegawai (SKP)
untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
aa. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang tugasnya;
dan
Uraian Tugas Subbagian Tata Usaha diatur dalam peraturan Bupati nomor 253
tahun 2014 tentang tugas pokok fungsi tata kerja UPTD dan UPT pada Dinas dan Badan
di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Garut.
(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) dipimpin
oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada UPTDyang mempunyai tugas pokokmerencanakan teknis operasional dan
melaksanakan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan ketatalaksanaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
(3) Uraian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:
150
b. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan lingkup Subbagian Tata
Usaha UPTD;
151
t. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsinya.
4. Struktur Organisasi Puskesmas yang berlaku saat ini berdasarkan Permenkes 75 Tahun
2014 tentang Organisasi Tata Kerja Puskesmas terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas.
b. Kasubag Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala Puskesmas dalam
pengelolaan :
1) Sistem Informasi Puskesmas;
2) Kepegawaian;
3) Keuangan;
4) Rumah Tangga.
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional yang terdiri dari :
1) Penanggungjawab UKP (Unit Kesehatan Perorangan), terdiri dari:
Pemeriksaan Umum (termasuk Lansia, MTBS);
Pemeriksaan Gigi dan Mulut;
Pemeriksaan KIA/KB;
Layanan Gawat Darurat;
Pelayanan Gizi Klinik;
Pelayanan Rawat;
Pelayanan Kefarmasian; dan
Laboratorium/Penunjang.
2) Penanggungjawab UKM Esensial dan Perkesmas; terdiri dari:
Promkes dan UKS;
Kesling;
KIA/KB Komunitas;
Gizi Kesmas;
P2 Penyakit;
PERKESMAS
3) Penanggungjawab UKM pengembangan; Terdiri dari:
Kesehatan Jiwa;
UKGMD;
Kes. Tradisional;
Kes. Olah Raga;
Kes. Indera;
Kes. Lansia;
Kes. Kerja;
Upaya kesehatan lainnya
152
4) Penanggungjawab Jaringan Pelayanan.
Puskesmas Pembantu;
Puskesmas Keliling;
Bidan di Desa;
Jejaring Fasilitas Kesehatan.
153
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN II PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014
Penanggungjawab Jaringan
Penanggung jawab UKP, Penanggung jawab UKM Penanggung jawab UKM
Pelayanan Puskesmas
kefarmasian dan Laboratorium Esensial dan Perkesmas Pengembangan
Penanganan Pengaduan adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Puskesmas Karangpawitan
dalam menanggapi saran-saran dan masukan atau kritikan yang masukan dan kritikan yang
masuk secara langsung melalui Kotak Saran yang disediakan.
Dengan kotak saran ini membuka kritik dan saran yang diberikan oleh peanggan/masyarakat
guna meningkatkan mutu pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh seluruh komponen/
Tenaga Puskesmas .
Dengan senang hati kritik dan saran yang masuk lewat kotak saran tersebut akan diperhatikan
, dibahas dan menjadi bahan evaluasi buat Puskesmas. Jika kotak saran tersebut sudah
dimanfaatkan oleh pelanggan, berarti masyarakat/pelanggan peduli terhadap pelayanan yang
diterimanya agar menjadi lebih baik.
Adapun penanganan yang masuk di Puskesmas Karangpawitan adalah sebagai berikut :
1. Penanggung jawab Penaganan Pengaduan adalah Kepala Tata Usaha
2. Pelaksana Penerima Pengaduan adalah bagian Program Promosi Kesehatan (Promkes)
3. Semua Pengaduan yang masuk dicatat dalam bku catatan pengaduan dibahas secara
internal di Puskesmas dalam forum Staff Meeting.
4. Pengaduan akan diambil setiap seminggu sekali oleh bagian Promkes.
5. Semua pengaduan tidak boleh ditanggapi secara emosional.
Dengan buku catatan pengaduan yang ada, kritik dan saran yang ada menjadikan satu koreksi
dan motivasibagi seluruh petugas Puskesmas dengan kolom pencatatan yang dibuat sebagai
berikut :
No Minggu / Hari Tanggal Isi Aduan/ Pemecahan Penanggung Tanda
komplain Masalah Jawab tangan
1.
2.
Sejak disiapkan Bulan Januari 2015 Kotak Saran belum pernah ada yang mengisi, hal ini
disebabkan oleh karena masyarakat /pelanggan belum memahami fungsi kotak saran atau
pelanggan/masyarakat merasa dengan kritik atau saranpun petugas tidak ada perubahan.
Untuk itu Puskesmas Karangpawitan mempunyai tugas untuk mensosialisasikan kembali
fungsi kotak saran.
155
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
7. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ( I K M )
Indeks Kepuasan Masayarakat adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Puskesmas
Karangpawitan untuk menilai Tingkat Kepuasan Masyarakat /Pelanggan terhadap Pelayanan
yang sudah diberikan oleh Petugas Puskesmas Karangpawitan.
IKM ini dilaksanakan 6 bulan sekali dengan kuisioner yang diberikan kepada Pasien.
Berikut adalah hasil pengolahan Data IKM pada bulan Mei tahun 2015 dan di evaluasi pada
bulan Juni 2015.
KUISIONER IKM
DATA PENCACAH
DATA MASYARAKAT
1. Laki-laki 20 13,33%
156
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Pendidikan
: Ket Jumlah Persen
Terakhir
1. SD kebawah 48 0,32
2. SLTP 58 0,386667
3. SLTA 39 0,26
4. D1/D3/D4 2 0,013333
5. S1 3 0,02
6. S2 keatas 0 0
Pekerjaan
: Ket Jumlah Persen
Utama
1. PNS/TNI/POLRI 0 0,00%
3. Wiraswasta/Usahawan 20 13,33%
4. Pelajar/Mahasiswa 13 8,67%
1. Jawa 2 1,34%
2. Madura 0 0,00%
4. Batak 0 0,00%
5. Tionghoa 0 0,00%
6. Lainnya 0 0,00%
157
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Perempuan 86,67%
20 - 29 th 36,00%
30 - 39 th 29,33%
40 - 49 th 12,00%
> 50 th 15,33%
SMP 38,67%
SMA 26,00%
Diploma 1,33%
S-1 2,00%
Wiraswasta/Usahawan 13,33%
Pelajar/Mahasiswa 8,67%
Lainnya 74,67%
Madura 0,00%
Sunda 98,66%
Batak 0,00%
Tionghoa 0,00%
Lainnya 0,00%
158
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
RATA-RATA IKM PER UNSUR
Nilai Unsur
No. Unsur Pelayanan
Pelayanan
159
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Grafik Nilai Rata-Rata Unsur Pelayanan Kesimpulan :
Nilai IKM setelah
= 78,04
dikonversi
Mutu
Prosedur pelayanan
= B
pelayanan
Kinerja Unit
Persyaratan pelayanan = Baik
Pelayanan
Kejelasan petugas pelayanan Kesimpulan :
Nilai IKM setelah
Kedisiplinan petugas pelayanan = 78,04
dikonversi
Tanggung jawab petugas pelayanan Mutu
= B
pelayanan
Nilai Rata-rata
Kenyamanan lingkungan
Keamanan lingkungan
Unsur Pelayanan
160
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Demikian hasil evaluasi IKM yang dilaksanakan di Puskesmas Karangpawitan tahun 2015.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Kepastian biaya pelayanan sudah jelas dan pasti bagi masyarakat
Kepastian jadual pelayanan sudah diketahui oleh masyarakat
Dan dengan hasil akhir yang harus diperhatikan adalah :
1. Kejelasan petugas pelayanan, artinya pelanggan masih merasakan menunggu lama dalam
setiap pelayanan di masing-masing unit
2. Kenyataan lingkungan, artinya pelanggan masih merasakan adanya gangguan ketidak
nyamananan terhadap kondisi lingkungan Puskesmas.
Dengan rencana tindak lanjut sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dari masing-masing petugas terhadap beban kerja.
2. Menambahkan tempat duduk yang nyaman
3. Membuka pagar Puskesmas agar kendaraan lebih tertata rapi dan aman
4. Menambahkan tanaman/bunga dalam pot ( tabulapot ) untuk penghijauan.
5. Menambahkan media informasi dan visual untuk sarana hiburan pelanggan sekaligus media
penyuluhan.
161
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
8. SISTEM INFORMASI PUBLIK
Puskesmas Karangpawitan adalah Puskesmas yang berletak sangat strategis yaitu di pinggir
jalan dan dapat dengan mudah terjangkau oleh masyarakat sekitar apabila memerlukan
pelayanan Kesehatan.
Dengan menggunakan Sistem Informasi Publik melalui media sosial (Facebook) dan media
cetak ( Yellow Pages ) yang sekarang sedang booming pun tentunya telah ditempuh oleh
Puskesmas Karangpawitan untuk lebih mengembangkan dan sekaligus mempromosikan
kesehatan juga ikut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tentunya dengan melaksanakan kegiatan yang bersifat Promotif yang dilakukan oleh
Pemegang Program PROMKES kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana menjaga dan
memelihara kesehatan diri dan keluarga merupakan suatu sistem Informasi Publik yang paling
ampuh, selain dengan sumber daya masyarakat yang saling menyebarkan informasi kesehatan
dari mulut ke mulut tentang Pelayanan di Puskesmas Karangpawitan.
Akan tetapi ada beberapa kendala yang juga mempengaruhi perkembangan Puskesmas
Karangpawitan yaitu diantaranya kurang andilnya peran serta aparatur pemerintah tingat Desa
sampai ke RT untuk menyebarkan informasi kapada masyarakat sekitar.
162
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Sitem Informasi Publik melalui Penyuluhan kepada Masyarakat :
163
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
9. PRODUKTIFITAS DAN PENCAPAIAN TARGET PELAYANAN
Persalinan
Grafik Persalinan Th 2011 s.d 2014
Persalinan
1200
1000
800
600
400
200
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kunjungan Lab
3200
3100
3000
2900
2800
2700
2600
2016 2017 2018 2019 2020
164
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
No Jenis Indikator Target
Pelayanan
1 Upaya a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100 %
Kesehatan Ibu b. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95 %
dan Anak serta c. DO K1 K1- K4 < 10 %
KB d. Cakupan Deteksi dini Resiko Tinggi (DDRT)
Ibu Hamil 20 %
e. Ibu Hamil resiko tinggi yang dirujuk 100 %
f. Cakupan kunjungan Neonatus 90 %
g. Cakupan persalinan oleh Tenaga kesehatan 90 %
h. Cakupan kunjungan bayi 90 %
i. Cakupan BBLR Yang ditangani 100 %
j. Cakupan deteksi dini anak Balita dan Pra
Sekolah 88 %
k. Cakupan Peserta KB Baru 80 %
l. Cakupan Peserta KB Aktif 70 %
3 Upaya a. Imunisasi
Pemberantasan 1) Cakupan imunisasi HB-O < 7 hari 90 %
dan 2) Cakupan imunisasi BCG 100 %
165
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Menular 5) Cakupan imunisasi Polio 4 90 %
6) Cakupan imunisasi Campak 90 %
7) DO DPT HIB1 Campak < 10 %
166
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
f. Cakupan Jamban Keluarga
1) Perkotaan 100 %
2) Pedesaan 84 %
g. Cakupan SPAL
1) Perkotaan 95 %
2) Pedesaan 85 %
h. Cakupan klinik sanitasi 80 %
i. Tata kelola limbah non Medis
1) TPS 1 tiap ruangan dan tempat lain yang
strategis 100 %
2) Mobilisasi harian ke TPS II (Pusk) 100 %
3) Mobilisasi harian ke TPA 100 %
4) Pembuangan limbah non medis ke TP 100 %
5) Pengangkuatan limbah non medis oleh truk
sampah 100 %
j. Tata kelola limbah Medis
1) TPS limbah medis padat dengan tempat
khusus dan strategis 100 %
2) Tempat limbah medis cair dengan septic
tank 100 %
3) Mobilisasi dari jejaring ke TPS Puskesmas
minimal 1 kali/minggu 100 %
4) Mobilisasi/packing dari masing-masing
ruang pelayanan ke TPS khusus tiap hari 100 %
5) Mobilisasi ke tempat pemusnahan
(incerenator) minimal 1 kali / minggu 100 %
6) Pembakaran limbah medis ke incenerator 100 %
167
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
f. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Pra
bayar 80 %
g. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan
keluarga miskin (Jamkesmas) 100 %
168
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
BAB III
PENUTUP
Allhamdulillah...
Akhirnya penyusunan Dokumen tentang Citra Pelayanan Prima telah kami susun, walaupun
masih banyak kekurangan serta sangat membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan pada
penyusunan dokumen selanjutnya.
Dokumen Citra Pelayanan Prima yang kami susun ini memaparkan tentang bagaimana
Puskesmas Karangpawitan memberikan dan merencanakan kegiatan guna untuk memberikan
yang terbaik bagi masyarakat sekitar dan umumnya untuk lintas sektor.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak terutama kepada program-
program yang telah mendukung dengan memebrikan data yang kami butuhkan.
Akhir kata kami penyusun mengharapkan agar segera memberikan koreksi apabila dalam
penyusunan dokumen ini tidak sempurna.
Wassalaamualaikum Wr.Wb.
169
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
LAMPIRAN LAMPIRAN
INSTRUMEN
PENILAIAN KINERJA UPTD
PUSKESMAS
PUSKESMAS TANPA TEMPAT PERAWATAN
PUSKESMAS : KARANGPAWITAN
KABUPATEN/ KOTA : GARUT
UPTD PUSKESMAS
KARANGPAWITAN
TAHUN 2015
170
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN WAJIB
PUSKESMAS : KARANGPAWITAN
KABUPATEN : GARUT
CAKUP KINER
SASARA AN JA
No. JENIS KEGIATAN PENCAPAIAN TARGET
N (4/3 X (5/6 X
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI
KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN
DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi 5,00
Interpersonal dan Konseling 54.013 2.074 3,84 76,80
(KIP/K)
2 Cakupan Penyuluhan 48 100,00
kelompok oleh petugas di 96 50,00 50,00
dalam gedung Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan 11 100,00
ber-PHBS 19 57,89 57,89
PROMOSI KESEHATAN LUAR
GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan 65,00
Pembinaan PHBS di Tatanan 10.886 3.026 27,80 42,76
Rumah Tangga
5 Cakupan Pemberdayaan 104 100,00
Masyarakat melalui 104 100,00 100,00
Penyuluhan Kelompok oleh
Petugas di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM 28 65,00
dilihat melalui persentase (%) 104 26,92 41,42
Posyandu Purnama & Mandiri
7 Cakupan Pembinaan 6 60,00
Pemberdayaan Masyarakat 10 60,00 100,00
dilihat melalui Persentase (%)
Desa Siaga Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif
(untuk kota)
8 Cakupan Pemberdayaan 85 50,00
Individu/ Keluarga melalui 200 42,50 85,00
Kunjungan Rumah
CAKUPAN
VARIABEL 1.A. 46,12 69,23
B. UPAYA KESEHATAN
LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah 1.350 75,00
Sehat 8.442 15,99 21,32
2 Cakupan Pengawasan Sarana 1.213 80,00
Air Bersih 6.066 20,00 25,00
3 Cakupan Pengawasan 1.350 75,00
Jamban 5.141 26,26 35,01
4 Cakupan pengawasan SPAL 115 80,00
250 46,00 57,50
5 Cakupan Pengawasan 52 75,00
Tempat-Tempat Umum (TTU) 107 48,60 64,80
6 Cakupan Pengawasan Tempat 32 75,00
Pengolahan Makanan (TPM) 63 50,79 67,72
7 Cakupan Pengawasan Industri 12 75,00
60 20,00 26,67
8 Cakupan Kegiatan Klinik 15 25,00
Sanitasi 1.337 1,12 4,49
171
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
CAKUPAN
VARIABEL 1.B. 28,60 37,81
C. UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 85,52
K4 1.114 1.083 97,22 113,68
2 Cakupan Pertolongan 925 80,44
Persalinan oleh Tenaga 1.064 86,94 108,08
Kesehatan
3 Cakupan Komplikasi 63,42
Kebidanan yang ditangani - 153 - -
4 Cakupan Pelayanan Nifas 84,00
1.064 1.004 94,36 112,33
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 89,00
1 (KN1) 1.040 1.004 96,54 108,47
6 Cakupan Kunjungan Neonatus 925 80,00
Lengkap (KN Lengkap) 1.040 88,94 111,18
7 Cakupan Neonatus dengan 12 34,93
Komplikasi yang ditangani - - -
8 Cakupan Kunjungan Bayi - 80,85
- - -
9 Cakupan Pelayanan Anak - 90,00
Balita - - -
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 100,00
4.298 80.962 1.883,71 1.883,7
1
CAKUPAN
VARIABEL 1.C. 234,77 243,7
4
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 100,00
54.012 10.443 19,33 19,33
2 Cakupan Balita Ditimbang 4.885 80,00
(D/S) 6.013 81,24 101,55
3 Cakupan Distribusi Kapsul 4.993 100,00
Vitamin A bagi Bayi (6-11 4.993 100,00 100,00
bulan)
4 Cakupan Distribusi Kapsul 90,00
Vitamin A Bagi Anak Balita (12- 5.517 5.517 100,00 111,11
59 bulan)
5 Cakupan Distribusi Kapsul 100,00
Vitamin A bagi Ibu Nifas 1.064 1.064 100,00 100,00
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90,00
90 tablet pada ibu hamil 1.064 1.064 100,00 111,11
7 Cakupan Distribusi MP- ASI - 100,00
Baduta Gakin - - -
8 Cakupan balita gizi buruk - 100,00
mendapat perawatan - - -
9 Cakupan ASI Eksklusif 90,00
1.332 428 32,13 35,70
CAKUPAN
VARIABEL 1.D. 59,19 64,31
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M
PELAYANAN IMUNISASI
DASAR
1 Cakupan BCG 98,00
967 967 100,00 102,04
2 Cakupan DPTHB 1 747 98,00
172
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
967 77,25 78,83
3 Cakupan DPTHB 3 852 90,00
967 88,11 97,90
4 Cakupan Polio 4 899 90,00
967 92,97 103,30
5 Cakupan Campak 871 90,00
967 90,07 100,08
PELAYANAN IMUNISASI
LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 95,00
1.069 1.017 95,14 100,14
7 Cakupan BIAS TT 1.054 95,00
1.107 95,21 100,22
8 Cakupan BIAS Campak 1.020 95,00
1.057 96,50 101,58
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi 595 90,00
Ibu Hamil TT2+ 1.054 56,45 62,72
. Cakupan Desa/ Kelurahan 6 100,00
Universal Child Immunization 10 60,00 60,00
(UCI)
11 Cakupan Sistem - 90,00
Kewaspadaan Dini - - -
12 Cakupan Surveilans Terpadu 7 100,00
Penyakit 71 9,86 9,86
13 Cakupan Pengendalian KLB 32 100,00
60 53,33 53,33
PENEMUAN DAN
PENANGANAN PENDERITA
PENYAKIT
14 Cakupan Penderita - 86,00
Peneumonia Balita - - -
15 Cakupan Penemuan Pasien 24 80,00
baru TB BTA Positif 50 48,00 60,00
16 Cakupan Kesembuhan Pasien 24 85,00
TB BTA Positif 90 26,67 31,37
17 Cakupan Penderita DBD yang - 100,00
ditangani - - -
18 Cakupan Penemuan Penderita - 75,00
Diare - - -
CAKUPAN
VARIABEL 1.E. 54,98 58,97
F. UPAYA PENGOBATAN
1 Kunjungan Rawat Jalan - 100,00
- - -
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 818 100,00
50.430 1,62 1,62
3 Cakupan jumlah seluruh 2.232 20,00
Pemeriksaan Laboratorium 4.382 50,94 254,68
Puskesmas
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan 74 10,00
Laboratorium yang dirujuk 488 15,16 151,64
CAKUPAN
VARIABEL 1.F. 16,93 101,9
8
CAKUPAN
VARIABEL 73,43 96,0
1.
1
173
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
PUSKESMAS : KARANGPAWITAN
KABUPATEN : GARUT
CAKUPA
TARGET KINERJA
PENCAPAIA N
No. JENIS KEGIATAN SASARA TARGET
N (4/3 X (5/6 X
N
100%) 100%)
1 2 3 4 5 6 7
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
1 Cakupan Pembinaan
Kelompok Olahraga 1.069 998 93,36 100,00 93,36
CAKUPAN
VARIABEL 93,36 93,36
2.B.
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.
1 Cakupan Pembinaan -
Kesehatan Gigi di - - 60,00 -
Masyaakat
2 Cakupan Pembinaan -
Kesehatan Gigi di TK - - 80,00 -
3 Cakupan Pembinaan
Kesehatan Gigi dan Mulut 1.069 998 93,36 80,00 116,70
di SD/ MI
4 Cakupan Pemeriksaan -
174
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Kesehatan Gigi dan Mulut - - 80,00 -
Siswa TK
5 Cakupan Pemeriksaan
Kesehatan Gigi dan Mulut 1.069 998 93,36 80,00 116,70
Siswa SD
6 Cakupan Penanganan -
Siswa TK yang - - 100,00 -
Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan
Siswa SD yang 998 998 100,00 100,00 100,00
Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
CAKUPAN
VARIABEL 40,96 47,63
2.E.
F. UPAYA KESEHATAN JIWA
1 Cakupan Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa 48 47 97,92 100,00 97,92
2 Cakupan Penanganan
Pasien Terdeteksi 60 47 78,33 100,00 78,33
Gangguan Kesehatan Jiwa
CAKUPAN
VARIABEL 88,13 88,13
2.F.
G. UPAYA KESEHATAN INDRA
KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining
Kelainan/ gangguan 518 274 52,90 80,00 66,12
refraksi pada anak sekolah
2 Cakupan Penanganan
kasus kelaianan refraksi 264 231 87,50 100,00 87,50
3 Cakupan skrining katarak
593 449 75,72 100,00 75,72
4 Cakupan Penanganan
Penyakit Katarak 92 56 60,87 100,00 60,87
5 Cakupan rujukan
gangguan penglihatan 178 160 89,89 100,00 89,89
pada kasus Diabetes
Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan -
Penjaringan Penemuan - - 80,00 -
Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI
CAKUPAN
VARIABEL 52,41 54,30
2.G.
H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1 Cakupan Pelayanan
Kesehatan Usia Lanjut 3.931 1.917 48,77 70,00 69,67
2 Cakupan Pembinaan Usia
Lanjut pada Kelompok 10 5 50,00 100,00 50,00
Usia lanjut
CAKUPAN
VARIABEL 49,38 59,83
2.H.
175
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan -
Upaya Kesehatan - - 13,00 -
Tradisional (Kestrad)
2 Cakupan Pengobat -
Tradisional Terdaftar/ - - 100,00 -
berijin
3 Cakupan Pembinaaan -
Kelompok Taman Obat - - 100,00 -
Keluarga (TOGA)
CAKUPAN
VARIABEL 2.I. - -
CAKUPAN
VARIABEL 47,14 49,25
2.
176
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN MANAJEMEM PUSKESMAS
NILAI
NO JENIS VARIABEL NILAI = 10 NILAI = 8 NILAI = 6 NILAI = 4 NILAI = 2 NILAI = 0
HASIL
I MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS 8,00
1.1. Visi Organisasi Puskesmas : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada
1.2. Misi Puskesmas : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada
1.3. Dokumen Perencanaan Puskesmas : Ada, 9 Ada, 7 - 8 Ada, 5 - 6 Ada, 3 - 4 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item Item
177
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Ada
178
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
1.5. Ada, rencana Evaluasi/ Indikator Keberhasilan. Lokakarya Mini 11 - 12 8 10 5-7 2-4 1 kali/tahun Tidak Ada 10
Bulanan adalah pertemuan yang diselenggarakan setiap bulan di kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun
Puskesmas yang dihadiri oleh seluruh staf di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Bidan di desa serta dipipin oleh
Kepala Puskesmas, dengan keluaran Rencana kerja Bulan yang
akan datang.
1.6. Mini Lokakarya bulanan : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Sosialisasi masalah masalah kesehatan terkini
Problem solving
1.7. Lokakarya Triwulanan : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Dipimpin oleh camat atau sekcam
179
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Ada notulen, daftar hadir, dan bukti fisik yang lain
1.8. Laporan Bulanan Puskesmas LB 1 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Ada
Terisi Lengkap
Terisi Lengkap
Terisi Lengkap
180
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Dilaporkan maximal tanggal 5 bulan berikutnya
Terisi Lengkap
Terisi Lengkap
181
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
1.13. Laporan Tahunan Puskesmas LSD 3 : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada
Terisi Lengkap
Terisi Lengkap
1.15. Laporan Tahunan : Ada, 5-6 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Ada
182
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Indikator Keberhasilan meliputi Input, Proses, Output dan
Outcome
Teridentifikasi Masalah pada Pelaksanaan Kegiatan dan
Pencapaian Program
Terdapat Rencana Tindak Lanjut dan Rekomendasi
1.16. Laporan Kegiatan : Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Ada
1.17. Kesesuaian dan satu data laporan SP3 dengan data yang Ada, > 6 Ada, 5 Ada, 4 item Ada, 3 Ada, 1-2 item Tidak Ada 8
dilaporkan program item item item
LB3 KIA dengan PWS KIA
183
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
LB4 dengan laporan Promkes
1.18. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik Ada rekam Ada rekam Tidak ada 8
medik, medik, rekam
sesuai tidak sesuai medik
standar, standar,
terisi tidak terisi
lengkap lengkap
Ada
184
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Data tahun yang bersangkutan
185
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Distribusi Penyebaran Penyakit misal malaria, kusta,
tuberkolosis, Diare, DBD, HIV/AIDS dan lain lain
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 7,27
Pengelolaan Obat di Gudang Obat Puskesmas
2.1. Kegiatan Permintaan Obat, Narkotika, Psikotropika Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Petugas puskesmas membuat permintaan obat menggunakan
form LPLPO
2.2. Penerimaan Obat, Narkotika dan Psiktropika Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item Item
Ada petugas khusus di puskesmas yang bertugas menerima
obat
Petugas selalu memeriksa kemasan dan bentuk fisik obat pada
saat penerimaan obat
186
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Petugas memeriksa kesesuaian antara obat yang diterima
dengan item obat yang dikirim dan yang tercatat dalam LPLPO
2.3. Pemeriksaan terhadap obat yang diragukan kualitasnya Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Petugas menolak/tidak menerima obat yang kadaluarsa atau
obat rusak
Petugas menyimpan secara terpisah obat rusak/kadaluarsa
187
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Tersedia rak penyimpanan atau pallet
2.5. Sarana / gudang obat Puskesmas Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 2
Item Item Item
Jumlah obat sesuai dengan kapasitas gudang / tersedia ruang
yang cukup untuk bergerak
2.6. Fasilitas penyimpanan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 6
Item Item Item
Tersedia lemari khusus untuk narkotika
188
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Obat dengan kadaluarsa lebih pendek disimpan lebih depan
dibandingkan dengan obat yang mempunyai masa kadaluarsa
lebih panjang ( First Expire First Out )
2.7. Proses distribusi Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 8
Item Item Item
Tersedia rencana dan jadwal distribusi obat ke sub unit
2.8. Kegiatan pelayanan obat Ada, 3 Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 10
Item Item
189
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Adanya buku pencatatan harian pemakaian obat
190
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Tidak mengambil obat dalam bentuk tablet/kapsul/kaplet secara
langsung, tapi menggunakan sendok/spatula
191
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Petugas kamar obat memberi etiket dan label pada kemasan
dengan nama pasien, tanggal, cara pemakaian
2.12 Puskesmas selalu membuat PWS indikator peresepan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 Item Ada, 2 Ada, 1 Item Tidak Ada 4
Item Item Item
Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus ISPA tidak lebih
dari 20 %
Presentase penggunaan antibiotika untuk kasus diare tidak
lebih dari 20 %
Presentase penggunaan injeksi untuk kasus mialgia tidak lebih
dari 20 %
Ratarata jumlah obat yang diresepkan tidak lebih dari 3 jenis
192
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Pembuatan leaflet, Newslatter, poster obat
Home care
Evaluasi kegiatan PIO dan penyampaian hasil evaluasi
PIO untuk pasien rawat jalan dan rawat inap
Ada ruangan untuk konseling PIO
III MANAJEMEN KEUANGAN 10,00
3.1. Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi keuangan Item no. 1 Item no. 2 Item no. 3 Item no. 4 Item no. 5 Tidak ada 10
Dokumen
Keuangan
Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang keluar)
berdasarkan kegiatan dan sumber anggaran
Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang keluar)
berdasarkan sumber anggaran
Dokumen lengkap (buku kas berisi: uang masuk & uang keluar)
berdasarkan kegiatan
193
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
3.3. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara Ya, setiap Ya, setiap Ya, setiap 6 Ya, satu Ya, Tidak Tidak 10
berkala bulan 3 (tiga) (enam) tahun Tentu Pernah
bulan bulan sekali
3.4. Laporan pertanggungjawaban keuangan program Jamkesmas. Membuat Membuat Membuat Tidak Membuat Tidak 10
Laporan keuangan lengkap meliputi Sisa dana tahun lalu; Total laporan laporan laporan membuat laporan membuat
dana Ynakes tahun berjalan; Biaya Pelkes yg dikeluarkan bulan dan keuangan keuangan laporan keuangan laporan
ini (untuk Yandas & persalinan) ; Biaya Pelkes yang telah Mengisi dan dan mengisi keuangan tetapi tdk keuangan
dikeluarkan sampai dgn bulan ini (untuk Yandas & persalinan) format mengisi Format dan mengisi dan tidak
laporan Format pelaporan mengisi format mengisi
keuangan pelaporan (Tidak Format laporan format
dengan (Tidak lengkap pelaporan laporan
lengkap lengkap dua-
salah duanya)
satunya)
1. Seluruh Petugas
3. Pendidikan Terakhir
4. Umur
5. Pangkat / Golongan
7. Jabatan
8. Status Perkawinan
194
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
9. DUK dibuktikan dengan bukti fisik
4.2. Puskesmas mempunyai arsip kepegawaian petugas (semua item Ada, 9 item Ada, 7 8 Ada, 5 6 Ada, 3 4 Ada, 1 2 Tidak ada 10
dibuktikan dengan arsip) : (no. 1 9) item (no. item (no.1- item (no.1- item (no.1-
17/8) 5/6) 3/4) 1/2)
1. Seluruh Petugas
2. FC SK Calon Pegawai
3. FC SK PNS
4. FC SK Terakhir
6. FC SK Penugasan
7. DP3
195
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
4.4. Puskesmas membuat rencana kerja bulanan dan tahunan bagi Ada, 2 item Ada, 2 Ada, 3 item Ada, 2 Ada, 1 item Tidak ada 4
setiap petugas sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung (no. 1 & 2) item (no. 1 (no. 2, 3 & item (no. 3
jawab & 4) 5) & 4)
4.5. Puskesmas melakukan pembinaan kepada petugas dengan cara Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak ada 4
penilaian DP3, pemberian penghargaan, kesejahteraan petugas, ke- 4 aspek ke-4 aspek hanya 3 hanya 2 hanya satu
dan pemberian sanksi tersebut tersebut aspek aspek aspek
dan tepat dan tidak tersebut tersebut tersebut dan
waktu tepat dan tepat dan tepat tepat waktu
waktu waktu waktu
Penilaian DP3
Pemberian penghargaan
Kesejahteraan petugas
Pemberian sanksi
196
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
4.6. Puskesmas mempunyai data keadaan, kebutuhan, Nakes, Non Data Hanya Hanya Hanya Tidak sesuai Tidak ada 2
Nakes, PNS, Non PNS, dan sesuai PP 32 Tahun1996 / sesuai lengkap memenuhi memenuhi memenuhi dengan PP3
format rutin Jawa Barat memenuhi 56 3 4 aspek 1 2 aspek tahun 1996
ke 7 aspek aspek
4.7 Puskesmas mempunyai data keadaan dan kebutuhan Bidan di Ada, item Ada, item 6
Desa no.1 no.2
Ada dan lengkap dengan data kepegawaiannya
4.8. Puskesmas mempunyai daftar pejabat fungsional yang disusun Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi 1 6
5 aspek 4 aspek 3 aspek 2 aspek aspek
Perjenis tenaga
4.9. Puskesmas mempunyai data sarana pelayanan kesehatan yang Ada, no. 1 Tidak ada, 1
ada di wilayah kerjanya no. 2
Ada, nilai 5
Ada
197
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Tidak ada
V PROGRAM PENGAMATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT 4,80
5.1. Membuat PWS per desa / per wilayah : 5 jenis 4 jenis 3jenis PWS 2 jenis 1 Jenis PWS tidak ada 10
PWS PWS PWS PWS
DPT HB 1
Polio 4
Campak
DO DPTHB1 Campak
5.2. Menyampaikan hasil analisis dan rencana tindak lanjut PWS 12 kali 8 kali 6 kali dalam 4 kali 2 kali dalam tidak / 2
dalam rapat koordinasi tingkat kecamatan dalam dalam setahun dalam setahun belum
setahun setahun setahun pernah
5.3. Menjalin kemitraan dengan : lengkap 3 mitra 2 mitra 1 mitra 1 mitra tidak / 10
instansi program belum
terkait terkait terjalin
kemitraan
Kepala Desa
Tokoh masyarakat
5.4. Kewaspadaan Dini KLB penyakit potensial wabah melalui : lengkap membuat membuat membuat membuat tidak ada 2
No 1-3 SKD No 1-2 SKD No 1 SKD laporan W2 W2
tanpa
membuat
grafik
198
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Membuat grafik mingguan.
Melakukan analisis.
199
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
INSTRUMEN PENILAIAN MUTU PELAYANAN
1.3. Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat 80% 60-79% 40-59% 20-39% 20% tidak ada
dilihat melalui Desa Siaga (%) Desa Siaga Aktif data
1.4. Cakupan Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di 80-100% 60-79% 40-59% 20-39% 20% tidak ada
Masyarakat data
3. Ada Pencatatan
200
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
2.3. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 80% 65%-79% 55%-64% 45%-54% 30%-44% 30%
2.6. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan 75% 60%-74% 50%-59% 40%-49% 30%-39% 30%
3.5. Akseptor KB MJP Aktif dengan Komplikasi 0 - 0,7 % > 0,7- 1,4 >1,4 -2,1 % >2,1-2,8% >2,8-<3,5% >3,5% 2
%
IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 8
4.1. Prosentase Balita yang naik berat badannya (%N/D) 75% 70-74,9% 65-69,9% 60-64,9% <60% tidak ada
data
4.2. Prosentase Balita BGM diatangani Puskesmas (%BGM) 90-100% 70-89% 50-69% 30-49% 0-29% tidak ada
tiap bulan data
201
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
5.1. Kepatuhan tatalaksana kasus TB Paru Jika item Jika item Jika item Jika item Jika item Hanya
no.1 s.d. 6 no.1 s.d. 5 no.1 s.d. 4 no.1 s.d. 3 no.1 s.d. 2 no.1
terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi
6. Pemeriksaan Kontak
5.2. Pertugas mengetahui tatalaksana ISPA Balita Jika item Jika item Jika item Jika item Jika item Hanya
no.1 s.d. 6 no.1 s.d. 5 no.1 s.d. 4 no.1 s.d. 3 no.1 s.d. 2 no.1
terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi
202
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
6. Mengetahui tanda bahaya untuk anak 2 bulan - < 5
tahun
5.3. Tatalaksanan Diare sesuai dengan Standar Jika item Jika item Jika item Jika item Jika item Tidak
Operasional no. 1-4 no. 1-3 no. 1 & 2 no. 1 saja no. 3 saja dilaksana
dilaksana dilaksana dilaksanak dilaksnaka kan
kan kan an n
1. Berikan Oralit
3. Konseling
203
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
5.10. Pengendalian KLB Pengend Pengend Pengendali Pengendali Tidak ada
alian < 24 alian < 24 an 48,1 jam an >1 pengend
jam 100% jam - 48 - 1 minggu minggu alian
frequansi jam 100% 100% 100%
KLB atau frequansi frequansi frequansi
tidak ada KLB KLB KLB
KLB
VI. UPAYA PENGOBATAN DAN PENANGANAN 8
KEGAWATDARURATAN
6.1. Peralatan dan kelengkapan di ruang rawat jalan/ BP Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
dan BP Gigi item item
Peralatan Sterilisator
6.2. Sistem pencatatan dan pelaporan di ruang rawat jalan Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
BP item item
204
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
6.3. Pelayanan Petugas di ruang rawat jalan BP Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Pembagian Jadwal petugas pelayanan
Tupoksi petugas
Protap pelayanan
205
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Petugas melakukan pemeriksaan fisik/ penunjang
Penempatan diagnosa
Terapi
6.7. Kelengkapan Prasarana UGD Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Tersedia pemeriksaan kesehatan
6.8. Ketenagaan UGD Ada, 4 Ada, 3 Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Terdapat tenaga dokter, perawat
206
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
Mempunyai jadwal pelayanan dengan 3 pembagian
waktu
6.9. Sarana UGD Ada, 5 Ada, 4 Ada, 3 item Ada, 2 item Ada, 1 item tidak ada
item item
Lokasi terletak di paling depan dari Puskesnas/ akses
mudah
207
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
HASIL
Kategori Nilai
Cakupan
I. Pelayanan
BOBO JUMLA
NILAI
T H
CAKUPAN
UPAYA
73,43 70 5140,11
KESEHATAN
WAJIB
CAKUPAN
UPAYA
KESEHATAN 47,14 30 1414,12
PENGEMBANG
AN
65,5
Cakupan 4 Kelompok III
Pelayanan (kurang)
Kategori Nilai
II. Manajemen
208
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan
7,27
Kelompok II
Manajemen (sedang)
Mutu 8,67
Pelayanan Kelompok I (baik)
IV
. HASIL AKHIR :
10 100
konver
Menyetarakan si ke bawa bawa ata skal hasi
Nilai : awal 100 h atas h s a l
7,2 86,
5,50 8,40
MANAJEMEN 7,27 86,51 7 81 90 0,61 5
MUTU 8,6 10,0 10 91,
8,67 8,50
PELAYANAN 91,11 7 0 90 0 0,11 1
NILA
I
CAKUPAN 0,413
65,54
PELAYANAN 8
4,137
MANAJEMEN 86,51 9
MUTU 84,13
PELAYANAN 91,11 8
209
Dokumen CPP Puskesmas Karangpawitan