PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Memberikan gambaran umum dan menyeluruh mengenai kondisi kesehatan
masyarakatdan tingkat keberhasilan program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Paseh Kecamatan Paseh pada tahun 2019.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Tersedianya data umum dan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Paseh
yang meliputi data lingkungan fisik, biologik, data perilaku kesehatan masyarakat,
demografi dan data sosial ekonomi
BAB II
GAMBARAN UMUM
untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Peta wilayah kerja berikut ini.
Tabel 2.1.
Analisis Situasi Geografis di Wilayah Kerja
Puskesmas Paseh
Letak Puskesmas Paseh berada tepat di pinggir jalan raya sehingga letaknya cukup strategis
dan relatif mudah dijangkau oleh masyarakat baik dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2, dengan
rata-rata waktu tempuh ke puskesmas dari jarak terdekat selama 5 menit dan jarak terjauh selama 45
menit.
Profil Puskesmas Paseh 2019 5
2.2 Kondisi Topografi
Wilayah kerja Puskesmas Paseh merupakan daerah perbukitan, dataran rendah pesawahan
pemukiman penduduk, ,sabagian besar sector pertanian .
.
Tabel 2.2
Data Penduduk Di Wilayah Kerja
Puskesmas Paseh
NO DESA L P JUMLAH
PNS /
Peg. Peta Peda Wira Lain
No Desa TNI / Buruh
Swasta ni gang swasta nya
POLRI
1. Sawahdadap 73 1536 24 300 1542 377 63
2. Mangunarga 116 2119 59 232 157 990 133
3. Cihanjuang 163 2355 93 360 159 615 303
4. Sukadana 36 1314 143 362 215 812 164
Jumlah 388 7324 319 1254 2073 2794 663
B. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah sawah dadap dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4
Tingkat pendidikan Masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Paseh
Tingkat pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Paseh yang terbanyak Sekolah Menengah Atas atau
setingkat.
C. Jumlah KK Miskin
Tabel 2.6
Kepemilikan Jaminan Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Paseh
Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat kepemilikan jaminan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Paseh sudah cukup banyak dengan adanya program BPJS
Berdasarkan tabel di atas jumlah dukun paraji di wilayah Puskesmas Paseh ada 2, semuanya
bermitra.
B. Jumlah kader
Tabel 2.8
Jumlah kader kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Paseh
Tabel 2.9
Poskesdes/Polindes yang di gunakan
JUMLAH DI GUNAKAN
NO NAMA DESA POSKESDES/POLIN UNTUK KET
DES PERSALINAN
1 Sawahdadap 1 -
2 Sukadana 1
3 Cihanjuang 1 -
4 Mangunarga 1
Jumlah 4 1
POSKESDES/POLINDES yang digunakan aktif untuk pelayanan sudah di semua desa pada
wilayah Puskesmas Paseh. Polindes yang dapat melakukan pelayanan persalinan yaitu
Polindes di Desa Mangunarga dan Desa Sukadana
JUMLAH
KELAS IBU TIDAK
NO NAMA DESA AKTIF
HAMIL/ IBU AKTIF
BALITA
1 Sawahdadap 8 8 0
2 Sukadana 4 4 0
3 Cihanjuang 6 6 0
4 Mangunarga 2 2 0
Jumlah 20 20 0
Kegiatan Kelas ibu hamil dan ibu balita rutin dilaksanakan setiap bulan
E. Sarana pelayanan
Tabel 2.11
Sarana pelayanan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Paseh
3.1 MORTALITAS
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain
fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa
menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.
Salah satu indikator kesejahteraan suatu negara dilihat dari derajat kesehatannya. Tinggi
rendahnya derajat kesehatan dapat masyarakat dilihat dari jumlah kematian dalam kurun waktu 1
tahun. Indikator yang dapat dianalisa adalah Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Harapan Hidup (AHH).
Tabel 3.1
Jumlah Kematian Bayi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Paseh
Tahun 2016 s/d 2019
Tabel 3.2
Jumlah Kematian Ibu Bersalin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Paseh
Tahun 2016 s/d 2019
3.2. MORBIDITAS
Masalah kesehatan adalah gangguan kesehatan yang dinyatakan dalam ukuran kesakitan
(Morbiditas) dan kematian (mortalitas). Kesehatan merupakan unsure penting dalam
kesejahteraan hidup baik perseorangan, kelompok maupun masyarakat. Perubahan masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat pada umumnya digambarkan dengan perubahan “Pola
Penyakit dan Jumlah Kasus Penyakit” yang dicatat dan diamati di fasilitas-fasilitas kesehatan
Profil Puskesmas Paseh 2019 12
dalam bentuk angka dan data sehingga cukup baik untuk dijadikan bahan analisis tolak ukur
derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.
Sebagai gambaran umum angka kesakitan di wilayah kerja Puskesmas Paseh Kecamatan
Paseh pada tahun 2019 melalui data 10 besar penyakit berdasarkan total kunjungan pasien yang
datang ke Puskesmas Paseh. Dari data sepuluh besar penyakit menunjukan bahwa penyakit
yang paling tinggi yang terjadi di masyarakat pada umumnya masih disebabkan oleh penyakit
yang bersifat insfeksi yaitu gastritis (13.96%). Hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.3
10 Besar Penyakit Yang Terjadi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Paseh Tahun 2019
Pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus atau suspek malaria di wilayah kerja
Puskesmas Paseh Kecamatan Paseh
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Temuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas
Paseh Kecamatan Paseh tahun 2019 adalah 3 kasus. DBD disebabkan oleh perilaku
masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan lingkungan rumah dan sekitarnya
sehingga mendukung perkembangan siklus hidup nyamuk Aides Aigypty.
3. Filariasis
Filariasis adalah penyakit yang manifestasinya terjadi pembengkakan pada
kelenjar (limfatik) dan saluran limfe, merah dan terasa sakit. Pada fase kronis filariasis
menyebabkan pembengkakan yang meluas disertai diformitas atau kerusakan yang
menetap pada seluruh jaringan limfatik di daerah kaki (kaki gajah/elephentiasis), tangan,
payudara, kelamin atau buah zakar. Penyakit ini disebabkan oleh cacing yang bentuknya
seperti benang yang disebut filaria berasal dari genus wuchereria dan brugia. Cacing
penyebab filariasis adalah Wuchereria bancrofti, brugia malayi dan brugia timori.
Vektor atau perantara cacing filarial menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk.
Nyamuk tersebut dikenal sebagai nyamuk rumahan seperti Culex yang biasa hidup
didaerah perkotaan dan daerah semi urban. Nyamuk Anopheles yang hidup di rural area,
Mansonia yang suka hidup di daerah pesawahan dan Aedes yang suka hidup di
lingkungan rumah. Filariasis memang menyebar didaerah pedesaan dan perkotaan.
Pada tahun 2019 tidak ada temuan kasus Filariasis di wilayah kerja Puskesmas
Paseh Kecamatan Paseh.
Gambar 3.1
Jumlah Kasus TB Paru Yang Ditemukan
Di Puskesmas Paseh - Tahun 2019
8
8
5 4
4 3
3
2 1
1 0
0
Cihanjuang Sukadana Sawahdadap Mangunarga Puskesmas
59
60
50
40
30
21
20 14 14
10
10
0
Sukadana Sawahdadap Cihanjuang Mangunarga Puskesmas
3. Penyakit Diare
Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan yang sangat potensial
menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa dalam waktu cepat dengan mortalitas
tinggi termasuk penyakit dengan program eliminasi yang memerlukan tindakan
segera.
Jumlah penderita diare diwilayah kerja Puskesmas Paseh tahun 2019 adalah 481
penderita.
4. Penyakit Kusta
Kusta merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium leprae. Kuman ini bersifat aerob, berbentuk batang dengan ukuran
1-8 µ dan lebar 0,2-0,5 µ, bersifat tahan asam sehingga tidak mudah untuk
diwarnai, biasanya berkelompok tetapi ada pula yang tersebar satu-satu. Kuman ini
hidup dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingin dan tidak dapat dikultur
dalam media buatan.
Masa belah diri kuman kusta ini memerlukan waktu yang sangat lama
dibandingkan dengan kuman lain yaitu 12-21 hari sehingga masa tunas pun menjadi
lama yaitu 2-5 tahun. Kusta terbagi 2 yakni kusta pausibasilar (PB) atau kusta tipe
kering dan kusta multibasilar (MB) atau kusta tipe basah.
Profil Puskesmas Paseh 2019 16
Kusta mengakibatkan kecacatan pada penderita. Masih tingginya stigma di
kalangan masyarakat dan petugas pada penderita dan mantan penderita sehingga
seringkali mereka dikucilkan dan tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan
dan pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya kemiskinan.
Berdasarkan data program kusta Puskesmas Paseh tahun 2019 di wilayah
kerja Puskesmas Paseh tidak terdapat penderita kusta.
5. Penyakit Menular Seksual
Penderita HIV ditemukan 1 orang di wilayah kerja Puskesmas Paseh selama
tahun 2019 dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 230 orang ibu hamil.
6. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi.
1. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan dengan 4
strategi yaitu :
- Iminisasi rutin
- Imunisasi tambahan
- Surveilans AFP
Gambar 4.2
Cakupan Pelayanan K1
Di Wilayah Kerja Puskesmas Paseh Tahun 2019
115 112.04
109.28
110
105 105.08
105.98
100
95
93.75
90
85
80
Mangunarga
Cihanjuang
Sukadana
Sawahdadap
Puskesmas
K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil pada trimester pertama dengan 10 T ( TB/BB,
Tekanan Darah, Tentukan status gizi/LiLA, Tinggi Fundus Uteri, Tentukan DJJ dan letak
120 112.37
102.28
100 100.85 105.54
91.69
80
60
40
20
0
Mangunarga
Cihanjuang
Sukadana
Sawahdadap
Puskesmas
Kunjungan ibu hamil pada trimester 3 (K4) adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang ke 4 atau lebih untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar yang
ditetapkan. Cakupan K4 tahun 2019 sebesar 105.54% melebihi target 96% (grafik 4.3).
Terdapat kesenjangan pencapain yang kurang target pada Desa Sawahdadap, hal ini terjadi
karena adanya K1 akses dan abortus.
140 127.96
120 108.89
102.8 102.65
100 101.82
80
60
40
20
0
Mangunarga
Cihanjuang
Sukadana
Sawahdadap
Puskesmas
Di wilayah kerja Puskesmas Paseh pada tahun 2019 semua persalinan telah ditolong
oleh petugas kesehatan. Cakupan mencapai 106,14% melebihi target 96% (grafik 4.4). Hal ini
ditunjang oleh adanya bidan di setiap desa dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
113.90
120.00 110.20 109.20
106.80
110.00 100.00
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
Sukadana Cihanjuang sawahdadap Mangunarga Puskesmas
98.23 97.95
100.00
82.93 85.70
90.00
80.00 71.29
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Sukadana Mangunarga Cihanjuang Sawahdadap Puskesmas
Jumlah peserta KB baru tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Paseh adalah 1534
pasangan usia subur sedangkan jumlah peserta KB aktif adalah 4754 dari 5547 pasangan usia
subur atau 85,7%.
Untuk pelayanan KIA dan KB di luar gedung Puskesmas, di wilayah kerja Puskesmas Paseh
terdapat Poskesdes yaitu di Desa Sawahdadap, Desa Mangunarga, Desa Cihanjuang, dan
Desa Sukadana.
2. Program Gizi
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya pada Bab VIII
tentang Gizi pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya
perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan program perbaikan gizi yaitu meningkatkan kesadaran gizi
keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat.
Status gizi masyarakat dapat digambarkan dengan melihat masalah gizi yang dialami
oleh golongan penduduk yang rawan gizi terutama balita dan ibu hamil. Saat ini Indonesia
masih dihadapkan pada empat masalah gizi utama yaitu Kurang Kalori dan Protein (KKP),
Kurang Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan Kekurangan Zat Besi
(anemia).
92.0 90.4
90.0
88.0
85.1
86.0
83.0
84.0
82.0 80.0
80.0 78.2
78.0
76.0
74.0
72.0
Sukadana Sawahdadap Cihanjuang Mangunarga Puskesmas
114.43
120 106.76 105.24 104.83
93.75
100
80
60
40
20
0
Mangunarga Sukadana Cihanjuang Sawahdadap Puskesmas
Gambar 4.10
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif
Di Wilayah Kerja Puskesmas Paseh Tahun 2019
60.0
56.0
55.0
52.4 52.4
51.9
49.4
50.0
45.0
Sawahdadap Mangunarga Cihanjuang Sukadana Puskesmas
3. Program Promkes
Program Promkes dilaksanakan baik di dalam gedung yaitu berupa penyuluhan atau
konseling yang diberikan kepada pasien yang datang ke Puskesmas dan kegiatan di luar
gedung khususnya berupa penyuluhan kepada kelompok atau masyarakat yang berada di
wilayah kerja Puskesmas.
Kunjungan rumah ( untuk evaluasi PHBS, penyuluhan kelompok mencakup penyuluhan TTU
dan TPM)
Hasil kegiatan program Promosi Kesehatan Pada tahun 2019 diantaranya yaitu :
1. PHB tingkat Rumah Tangga : dari 8008Rumah Tangga yang dipantau terdapat 3172
(39,6%) Rumah Tangga ber PHBS
2. Strata 40 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sawahdap; Madya 32 Posyandu
(80,00%), Purnama 6 Posyandu (15,00%) dan Mandiri 2 Posyandu (5,00%)
3. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yaitu 4 Polindes dan 2 Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) Lansia.
Desa Siaga yang saat ini menjadi program primadona di jajaran kesehatan adalah
program yang harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bidang promkes sebagai
koordinatornya walaupun dalam pelaksanaan kegiatannya menjadi tanggung jawab seluruh
program yang ada di Puskesmas agar Program Desa Siaga bisa berjalan dengan baik. Strata
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular yang dilaksanakan terdiri dari
berbagai jenis penyakit yaitu ; DBD, TB Paru, Diare, Ispa, Filariasis, Kusta dsb. Salah satu
program yang menonjol dalam program pencegahan penyakit menular adalah program TB
Paru, dimana angka penemuan BTA positif, angka kesembuhan dan juga kepatuhan terhadap
prosedur pengobatan cukup baik.
Program DBD (Demam Berdarah Dengue) sudah berjalan cukup baik. Masyarakat
maupun pemerintahan desa cepat tanggap dalam pelaporan dan penanggulangan penyakit ini.
Program ISPA sudah cukup baik. Penemuan kasus dan penanganan Pneumonia pada
balita sudah berjalan dengan baik.
Program Imunisasi di Puskesmas Paseh sudah berjalan dengan baik dari segi
pelayanan, pencatatan maupun pelaporannya.
Untuk program Diare masih perlu ditingkatan lagi peran serta masyarakat diantaranya
berupa laporan dari kader Posyandu mengenai kejadian diare yang ada di setiap wilayah
posyandu.
c. Program Rabies
Kasus rabies di wilayah kerja Puskesmas Paseh tahun 2019 tidak ditemukan.
C. IMUNISASI
a. BCG
Hasil Cakupan Imunisasi BCG di wilayah kerja Puskesmas Paseh pada tahun 2019
sebesar 106.20 % dari target UCI 80%.
b. DPT 1 – HB 1
Hasil Cakupan Imunisasi DPT 1 – HB 1 diwilayah kerja Puskesmas Paseh pada
tahun 2019 sebesar 106.1 % dari target 98 %.
c. DPT 3 – HB 3
Hasil Cakupan Imunisasi DPT 3 – HB 3 diwilayah kerja Puskesmas Paseh tahun
20127 sebesar 107.3 % dari target UCI 80 %.
d. Polio 4
Hasil Cakupan Imunisasi Polio 4 diwilayah kerja Puskesmas Paseh tahun 2019
sebesar 107.91 %. dari target UCI 80 %.
e. Campak
Hasil Cakupan Imunisasi Campak diwilayah kerja Puskesmas Paseh Pada tahun
2019 sebesar 106.2 % dari target UCI 80%.
f. HB 0-7 hari
Hasil Cakupan Imunisasi HB 0-7 hari diwilayah kerja Puskesmas Paseh tahun 2019
sebesar 116.88 % dari target 80 %.
A. Sanitasi Pemukiman
3. Program Perkesmas
Pelaksanaan program Perkesmas di Puskesmas Paseh belum bisa berjalan dengan
optimal. Berbagai kendala seperti tingginya kunjungan pasien untuk mendapatkan
pengobatan baik di rawat jalan maupun rawat inap yang menyebabkan tenaga perawat
lebih terkonsentrasi untuk memberikan pelayanan di dalam gedung dan juga masih perlu
ditingkatkan kembali kesadaran dan motivasi kepada perawat agar mau meluangkan
waktu untuk melaksanakan Perkesmas / kunjungan rumah.
Walaupun biaya transport untuk pelaksanaan kunjungan rumah sudah dialokasikan
dari program BOK tetapi masih belum terserap secara optimal karena jumlah kunjungan
rumah masih perlu ditingkatkan lagi.
Tabel 4.1
Jumlah Kunjungan Pasien
Puskesmas Paseh – Tahun 2016 s/d 2019
Sumberdaya atau pegawai yang ada di UPT Puskesmas Paseh dapat dilihat dari tabel berikut.
Tenaga Tenaga
No. Jenis Sumber Daya Kesehatan Kesehatan Jumlah
( PNS ) (Non PNS)
1. Kepala Puskesmas 1 - 1
2. Ka. Sub. Bag. Tata Usaha - - -
3. Dokter Umum - 2 2
4. Dokter Gigi - 1 1
5. Sarjana Kesehatan Masyarakat - - -
6. Perawat 1 4 5
7. Petugas Imunisasi - - -
8. Bidan 4 8 12
9. Petugas Gizi 1 - 1
10. Administrasi 1 1 2
11. Perawat Gigi - 1 1
12. Petugas Sanitasi - - -
13. Petugas Laboratorium - 1 1
14. Petugas Obat / Farmasi - 1 1
15. Petugas Cleaning Service - 1 1
16. Sopir Ambulan - 1 1
Jumlah 8 21 29
Sumber : Tata Usaha UPTD Puskesmas Paseh
B. Pembiayaan
Profil Puskesmas Paseh 2019 31
No Sumber Dana Jumlah (Rp) Realisasi (Rp)
1 Bantuan Operasional Kesehatan 342.059.000 264.830.000
(BOK)
2 Badan Layanan Umum Daerah 878.700.000 929.499.000
(BLUD)
Jumlah 1.220.759.000 1.194.329.000
Realisasi dana Bantuan Operasional Kesehatan mencapai 77,42%, hal ini terjadi karena
kurangnya sumberdaya manusia terutama untuk tenaga kesehatan masyarakat dan senitarian.
Profil kesehatan ini merupakan gambaran hasil program dan kegiatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Paseh tahun 2019 baik kegiatan di dalam maupun di luar gedung. Dari uraian diatas ada
beberapa permasalahan yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
diantaranya :
1. Masih terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan yang sesuai standar
2. Kurangnya tenaga kesehatan yang ada terutama untuk dokter gigi dan sanitarian sehingga mutu
pelayanan kesehatan masih belum optimal
3. Masih rendahnya kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
Permasalahan tersebut mengakibatkan belum optimalnya pelayanan kesehatan yang dilakukan dan
pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Saran :
1. Diperlukan kegiatan inovasi progresif sebagai upaya percepatan pembanguan kesehatan di
wilayah kerja puskesmas
2. Dalam menanggulangi masalah kesehatan yang ada, upaya intensifikasi setiap program sangat
dibutuhkan.
3. Menjadikan informasi kesehatan sebagai basis data penyusunan kebijakan kesehatan dan
rencana pembangunan kesehatan, pelaksanaan program kesehatan, pemantauan dan
perbaikan status kesehatan sehingga diperlukan kerjasama lintas program dan lintas sektor
yang baik
Dengan selesainya penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Paseh Tahun 2019 ini mudah-
mudahan setiap program secara khusus dapat mengevaluasi cakupan hasil kegiatan masing-masing.
Walaupun masih sangat banyak kekurangan dalam penyusunan profil ini, semoga tetap
memberi bermanfaat bagi Puskesmas Paseh khususnya dan pembaca pada umumnya.