Anda di halaman 1dari 55

I.

LATAR BELAKANG

P embangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua


komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya serta diselenggarakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan (UU No. 36 Tahun 2009). Dalam
kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara
terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.
Pada Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 dinyatakan bahwa pemerintah
bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan
mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat sedang pada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu
urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh kabupaten/kota. Penyelenggaraan urusan
wajib oleh daerah adalah menggunakan perwujudan otonomi yang bertanggung jawab,
yang pada intinya merupakan pengakuan / pemberian hak dan kewenangan daerah
dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah. Tanpa mengurangi
arti serta pentingnya praksarsa daerah dalam penyelenggaraan otonominya dan untuk
menghindari terjadinya kekosongan penyelenggaraan pelayanan dasar kepada
masyarakat, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Wajib melaksanakan kewenangan
dalam bidang tertentu, termasuk didalamnya kewenangan bidang kesehatan.
Tujuan pembangunan kesehatan kota Pontianak adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam perspektif ini,
pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih
baik. Melalui berbagai kebijakan program dan kegiatan, Pemerintah Kota Pontianak
berupaya meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan yang semakin terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Kesehatan individu atau masyarakat merupakan kebutuhan dasar yang paling penting.
Kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta didukung dengan sehatnya
lingkungan akan menciptakan suasana yang nyaman dalam menunjang setiap aktivitas
baik aktivitas sosial, ekonomi dan budaya. Masyarakat yang sehat akan membentuk
cara pandang yang jernih terhadap setiap permasalahan yang terjadi sekaligus akan
memberikan bahkan menemukan solusi terhadap setiap permasalahan secara
rasional.

BAB I PENDAHULUAN I-1


Tantangan pembangunan bidang kesehatan yang dihadapi saat ini antara lain adalah
mengurangi kesenjangan status kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan
kesehatan antar wilayah, tingkat sosial ekonomi dan gender; meningkatkan jumlah dan
penyebaran tenaga kesehatan yang kurang memadai; meningkatkan akses terhadap
fasilitas kesehatan; dan mengurangi beban ganda penyakit yaitu pola penyakit yang
diderita oleh sebagian besar masyarakat adalah penyakit infeksi menular, namun pada
waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular serta meningkatnya
penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan; Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. (Permenkes No. 75 Tahun 2014)

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam kegiatan “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Pekerjaan JASA SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” ini
adalah:
a. Bagaimana kondisi fisik terkini fasilitas sarana pelayanan kesehatan masyarakat
terutama puskesmas dan jaringannya di Kota Pontianak.
b. Bagaimana kondisi terkini bangunan puskesmas dan puskesmas pembantu yang
ada jika dibandingkan dengan standar bangunan yang dipersyaratkan dalam
Permenkes no 75 tahun 2014.

Maksud dan Tujuan Kegiatan


• Maksud
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bahan untuk menentukan arah kebijakan dan
rencana implementasi perbaikan sarana pelayanan kesehatan di kota pontianak
berdasarkan ekomendasi yang diperoleh dari hasil analisis berupa identifikasi kondisi
fisik bangunan sehingga didapatkan arah pengembangan dan perbaikan dari sarana
pelayanan kesehatan tersebut sebagaimana yang dipersyaratkan dalam permenkes no
75 tahun 2014.
• Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang dipaparkan dimuka, maka
kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kondisi fisik terkini fasilitas sarana pelayanan kesehatan
masyarakat terutama puskesmas dan jaringannya di Kota Pontianak.
b. Mengidentifikasi kondisi terkini bangunan puskesmas dan puskesmas pembantu
yang ada jika dibandingkan dengan standar bangunan yang dipersyaratkan dalam
permenkes no. 75 tahun 2014.
c. Menyusun arahan strategi dan kebijakan pengembangan infrastruktur (fisik)
pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Pontianak.

BAB I PENDAHULUAN I-2


d. Menyiapkan bahan yang diperlukan untuk penertiban bangunan pelayanan
kesehatan kota Pontianak sesuai dengan peraturan daerah.
e. Menyusun dokumen Rencana Induk (Masterplan) pembangunan fasilitas
pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya di Kota Pontianak.
Dokumen ini sebagai acuan/pedoman bagi para pemangku kepentingan di bidang
kesehatan dalam rangka pembangunan/perbaikan sarana pelayanan kesehatan di
Kota Pontianak menuju Indonesia Sehat 2025. Kondisi penduduknya yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, baik jasmani, rohani maupun
sosial, dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.

Sasaran
Sasaran kegiatan “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pekerjaan JASA
SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” ini adalah:
1. Terselenggaranya proses sintesa antara teori dan fakta di lapangan, sebagai
masukan untuk merumuskan status kinerja program-program pembangunan di
bidang kesehatan di Kota Pontianak.
2. Terselesaikannya Penyusunan Masterplan pembangunan sarana Kesehatan Kota
Pontianak sebagai tindak lanjut penetapan strategi perencanaan pembangunan
kesehatan di Kota Pontianak.
3. Adanya dokumen lengkap mengenai kondisi terkini fisik bangunan sarana
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan
dan perencanaan khusus dibidang kesehatan oleh Pemerintah Kota Pontianak.
Secara rinci sasaran ini, yaitu:
a. Adanya arahan strategi dan kebijakan pengembangan infrastruktur (fisik)
pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Pontianak.

Referensi Hukum
Dasar hukum “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pekerjaan JASA
SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” adalah:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;

BAB I PENDAHULUAN I-3


Kerangka Teori
Pelayanan Kesehatan
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan selanjutnya disebut SPM Kesehatan
adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Daerah
Kabupaten/Kota. Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah
dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk
meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.
Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau
sarana dan prasarana, kelembagaan, personil, dan keuangan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau
SPM.

Dampak Pembangunan Terhadap Kesehatan


Winslow mengartikan Kesehatan Masyarakat sebagai ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang umur dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi melalui
upaya pengorganisasian dan pendayagunaan masyarakat. Kesehatan masyarakat
merupakan salah satu indikator kualitas hidup manusia yang sangat dipengaruhi
kondisi lingkungan yang ada disuatu wilayah. Kemajuan suatu bangsa tidak hanya
diukur dari sudut kekuatan milter, pertumbuhan ekonomi yang baik, atau perkotaan
dengan bangunan yang mewah tetapi akan diukur dari kesejahteraan masyarakat
dalam wujud kualitas manusia. Menurut UNICEF (1993) ukuran kesejahteraan suatu
masyarakat dalam wujud kualitas manusia, antara lain meliputi:
1. Tingkat Kesehatan, Gizi Dan Pendidikan;
2. Tingkat Memperoleh Pendapatan Secara Adil;
3. Tingkat Kemampuan Untuk Berperan Secara Aktif Dalam Pembuatan Keputusan
Yang Berdampak Pada Kehidupannya;
4. Tingkat Pengakuan Atas Hak Sipil Dan Kebebasan Berpolitik;
5. Tingkat Kepedulian Kepada Golongan Yang Lemah.
6. Tingkat Perlindungan Bagi Pertumbuhan Anak-Anak.
Keenam faktor tersebut pada hakikatnya perannya sangat ditentukan oleh kualitas
lingkungan hidup. Dengan demikian, masalah kualitas lingkungan hidup tidak dapat
dipisahkan dalam proses pembangunan suatu bangsa.
Saat ini kebanyakan di negara berkembang telah terjadi perubahan besar pada kualitas
lingkungan hidup. Masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan kemampuan
ekonomi, disertai dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia atau dengan
kata lain masalah lingkungan di negara sedang berkembang hanya dapat diatasi
dengan pembangunan. Yang menjadi masalah adalah bentuk pembangunan yang
bagaimana yang tidak mengakibatkan rusaknya lingkungan?. Untuk mengatasi
masalah ini maka pembangunan yang dicanangkan haruslah pembangunan dengan
konsep bijaksana yang dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan. Konsep
pembangunan yang bijaksana tersebut harus berkelanjutan yang di Indonesia dikenal
dengan konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan (PBL).

BAB I PENDAHULUAN I-4


Kegiatan pembangunan pada dasarnya bertujuan meningkatkan taraf kesejahtaraan
masyarakat (sehat, cerdas, aktif). Kegiatan pembangunan selain berdampak positif
bagi masyakat juga berdampak negatif. Dampak tersebut ada yang bersifat langsung
maupun tidak langsung. Sebagai contoh dampak tidak langsung adalah peningkatan
penyakit akibat perubahan pola konsumsi pangan masyarakat sebagai konsekuensi
peningkatan taraf ekonomi yang tidak disertai dengan pengetahuan tentang gizi dan
kebutuhan gizi; perubahan kualitas udara dapat menjadi pemicu meningkatnya kasus
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Faktor Yang Menentukan Status Kesehatan Masyarakat


Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta
jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di
kota-kota besar. Hal ini disebabkan, antara lain:
1.Urbanisasi Penduduk
Terjadinya urbanisasi desebabkan oleh di Indonesia disebabkan oleh lahan pertanian
yang semakin berkurang dan terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan. Penduduk
berbondong-bondong ke kota mencari pekerjaan sebagai pekerja seperti pembantu
rumah tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung, pengemis dan pengamen
jalanan yang membawa dampak sosial dan kesehatan lingkungan seperti munculnya
pemukiman kumuh dimana-mana.
2. Tempat Pembuangan Sampah
Hampir disemua tempat di Indonesia sistem pembuangan sampah dilakukan secara
dumping tanpa pengolahan lebih lanjut. Sistem pembuangan ini selain memerlukan
lahan yang luas juga menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air, selain itu lokasi
pembuangan akan menjadi tempat yang baik untuk perkembangan agent dan vektor
penyakit.
3.Penyediaan Sarana Air Bersih.
Berdasarkan survei yang dilakukan hanya 60% penduduk di Indonesia yang
memperoleh air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan selebihnya
mempergunakan air sumur dan sumber lainnya.
4.Pencemaran Udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal
terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu hampir
setiap asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara tetangga akibat
pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Enam dari 15 kota yang
paling terpolusi di dunia terdapat di Asia. Posisi yang paling tinggi adalah:
1. Katmandu, Nepal,
2. New Dehli, India,
3. Jakarta, Indonesia bersama dengan Chongqing, China,
4. Calcutta, India.
Sepertiga dari pencemaran karbondioksida di dunia dikeluarkan di daerah ini.

BAB I PENDAHULUAN I-5


5.Pembuangan Limbah Industri Dan Rumah Tangga
Hampir semua limbah cair yang berasal industri dan rumah tangga dibuang langsung
dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan
kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai. Akibatnya kualitas
air sungai menurun dan apabila digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang
tinggi.

6.Bencana Alam/Pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan.
7.Perencanaan Tata Kota Dan Kebijakan Pemerintah
Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah
baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh pemberian izin tempat pemukiman, gedung
atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan lingkungan yang
menyebab terjadinya banjir, pencemaran udara, air dan tanah serta masalah sosial
lainnya.
Status kesehatan msayarakat sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hendrik L. Blum
menjelaskan bahwa status kesehatan masyarakat sangat bergantung pada 4
komponen besar yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik
(keturunan). Dalam konteks ekosistem manusia sebagai salah satu komponen
lingkungan memiliki hubungan timbal balik dan saling ketergantungan dengan
lingkungan. Pada satu sisi lingkungan merupakan penyedia hampir seluruh kebutuhan
manusia dan sebaliknya dan lingkungan sangat dipengaruhi keadaannya oleh aktifitas
manusia dalam mempertahankan kelangsungan kehidupannya. Pengelolaan
lingkungan yang kurang bijaksana akan lebih mengarah kepada eksploitasi sumber
daya alam dan pengrusakan lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan yang terjadi
pada akhirnya mempunyai konsekwensi negatif pada penurunan derajat kesehatan
masyarakat.
Derajat kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh angka kesakitan karena
infeksi tetapi juga akibat kontaminasi zat-zat tertentu yang dapat mengganggu
kesehatan, baik yang bersifat toksik maupun tidak. Keberhasilan pembangunan dalam
meningkatkan pendapatan memiliki hubungan searah dengan meningkatnya kasus-
kasus penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, penyempitan pembuluh
darah. Kondisi ini pada akhirnya dapat menekan angka harapan hidup.
Lingkungan mempengaruhi hidup manusia diantaranya melalui berbagai faktor ekologi
yang merupakan penopang kehidupan manusia di bumi. Rusaknya proses ekologi akan
membahayakan kehidupan di bumi kita. Faktor-faktor ekologi tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
• Efek rumah kaca.
Kenaikan suhu bumi yang disebabkan terserapnya gelombang infra-merah oleh
gas-gas rumah kaca. Efek rumah kaca berperan dalam mejaga suhu lingkungan
yang seimbang bagi makhluk hidup. Gas rumah kaca terpenting adalah CO2 yang
berasal dari pernafasan, pembakaran dan pembusukan bahan organik.

BAB I PENDAHULUAN I-6


• Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan kehidupan
dibumi. Dari proses fotosintesis inilah energi matahari dirubah menjadi energi kimia
yang terkandung di dalam bahan organik tumbuhan. Energi inilah yang dipakai oleh
makhluk hidup lainnya yang tidak dapat berfotosintesis, antara lain : manusia,
hewan dan jasad renik. Selain sebagai penghasil energi fotosintesis berperan
dalam terbentuknya rosot karbon dan menghasilkan gas oksigen (O2). Mengingat
pentingnya fotosintesis maka kita harus menjaga agar dalam proses pembangunan
tetap cukup terdapat tumbuhan hijau (hutan, semak belukar dan padang rumput).
• Penambatan nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup. Udara
kira-kira mengandung 80% nitrogen. Penambat nitrogen berupa bakteri (Asobacter,
rhizobium) dan ganggang hijau (Anabaena, Azolla). Penambatan nitrogen
berperan dalam menjaga kesuburan tanah dan perairan. Tanpa makhluk hidup
penambat nitrogen udara, maka hutan dan padang rumput akan merana bahkan
mati. Oleh karena itu kemampuan lingkungan untuk menambat nitrogen harus kita
jaga dan pelihara.
• Pengendalian populasi
Pengendalian populasi berperan dalam menjaga kesimbangan antara pemangsa
dan mangsa. Pengendalian hama terpadu banyak dilakukan dibidang pertanian
dan telah membawa keuntungan. Di Indoneisa pengendalian hama terpadu telah
menurunkan penggunaan pestisida sebanyak 63% dan biaya produksi sebesar
52%. Selain keuntungan petani diperbesar keuntungan lainnya adalah menurunya
pencemaran oleh pestisida.
• Penyerbukan
Penyerbukan berperan dalam proses pembuahan pada tanaman. Agar bunga
menjadi buah diperlukan penyerbukan. Bahan makanan manusia banyak sekali
merupakan hasil penyerbukan, antara lain, jagung, padi, kelapa, tomat dan
mangga. Karena itu penyerbukan sangat penting. Penyerbukan ada yang oleh
angin, adapula oleh bantuan serangga, burung dan hewan lainnya. Kekurangan
populasi hewan tersebut akan mempengaruhi produksi banyak tumbuhan. Oleh
karena itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dan pencemaran udara akan
mempunyai efek demikian.
• Kemampuan memperbaharui diri
Sumber daya ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui.
Kemampuan memperbaharui ini pula tidak mutlak/ ada batasnya, apabila
kemampuan itu dilampaui maka sumber daya terbaharui menjadi tidak terbaharui.
Sebagai contoh air. Apabila beban pencemaran melampaui kemampuan perairan
memperbaharui diri maka kualitas air akan menurun dan tidak dapat digunakan lagi
untuk digunankan sebagai air minum. Pencemaran yang tidak dapat diuraikan lagi
oleh jasad renik menyebabkan air tidak dapat dimurnikan lagi secara alamiah.
Contoh lain adalah ekploitasi sumber daya ikan yang tidak bijaksana seperti
penangkapan yang serempangan, penangkapan dengan bahan peledak, dan
racun hama. Tindakan tersebut selain kuantitas dan kualitas produksi menurun
juga akan menjadikan sumber daya ikan tidak terbaharui. Semua ini perlu kita

BAB I PENDAHULUAN I-7


hindari agar sumberdaya yang terbaharui tetap dapat terjaga mempunyai sifat
terbaharui.

Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan


Ruang lingkup kegiatan “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pekerjaan
JASA SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” dibedakan
menjadi cakupan lokasi dan materi kegiatan.

Lingkup Lokasi
Kegiatan Penyusunan Penyusunan Masterplan pembangunan Fasilitas pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya ini meliputi lokasi seluruh wilayah Kota
pontianak yang memiliki batas-batas administratif adalah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Kabupaten Kuburaya dan kabupaten Mempawah
• Sebelah Timur : Kabupaten Kuburaya
• Sebelah Selatan : Kabupaten Kuburaya
• Sebelah Barat : Kabupaten Kuburaya
Secara administratif, wilayah Kota Pontianak dibagi menjadi 6 kecamatan dan 29
kelurahan.
• Pontianak Barat
• Pontianak Kota
• Pontianak Selatan
• Pontianak Tenggara
• Pontianak Timur
• Pontianak Utara

Lingkup Materi Kegiatan


Lingkup kegiatan jasa survey dan pembuatan masterplan pembangunan fasilitas
pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya mencakup:
1. Analisis kondisi eksisting (existing condition) tentang kondisi fisik bangunan
pelayanan Kesehatan di Kota Pontianak yang mencakup kondisi kerusakan dan
kelayakan bangunan.
Batasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam analisis ini didasarkan pada
permenkes no. 75 tahun 2014.
Dalam analisis ini, jenis pelayanan kesehatan yang dilihat:
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Laboratorium milik pemerintah kota
4. Poli khusus milik pemerintah kota

BAB I PENDAHULUAN I-8


Manfaat Hasil Kegiatan
Diharapkan hasil dari kegiatan jasa survey dan pembuatan masterplan pembangunan
fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya dapat memberikan
manfaat, antara lain:
a. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Kota Pontianak dalam mengambil
kebijakan Kesehatan untuk meningkatkan kualitas bangunan pelayanan
kesehatan.
b. Menjadi salah salah satu rekomendasi bagi pemerintah Kota Pontianak dalam
menentukan skala prioritas pembangunan melalui peningkatan sarana pelayanan
kesehatan masyarakat di Kota Pontianak.

Keluaran (Output) Kegiatan


Rangkaian seluruh kegiatan “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN,
Pekerjaan JASA SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” akan
menghasilkan keluaran (output) berupa dokumen Masterplan pembangunan fasilitas
pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya. Dokumen tersebut subtansinya
berisi sebagai berikut:
a. Dokumen Rencana Induk (Masterplan) kondisi fasilitas pelayanan Kesehatan di
puskesmas dan jaringannya dengan substansi:
1. Kondisi terkini kerusakan bangunan fasilitas pelayanan kesehatan di
puskesmas dan jaringannya;
2. Kondisi terkini bangunan dibandingkan dengan standar yang telah disyaratkan
dalam permenkes no 75 tahun 2014.
3. Gambar yang diperlukan untuk penertiban bangunan/penerbitan IMB
4. Rekomendasi kepada pihak pemerintah kota dalam hal ini dinas kesehatan
mengenai hal-hal yang diperlukan dalam rangka penyempurnaan bangunan
agar bisa memenuhi standar yang telah ditentuka

BAB I PENDAHULUAN I-9


ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
Kondisi Fisik Dasar
A. Administrasi Wilayah
Puskesmas Kom Yos Sudarso secara administratif merupakan wilayah
Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat mempunyai luas wilayah
2,34 km² (234 Ha)dengan ketinggian 0,75 Meter diatas permukaan laut, serta suhu
maksimum minimum 32 0C / 27 0 C.
Wilayah bina UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso terdiri dari 27 RW dan 133 RT.
Dengan jumlah penduduk 33.438 jiwa ,dengan 8.788 KK. Secara geografis Puskesmas
Kom Yos Sudarso terletak di luar wilayah kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso, yaitu di
Kelurahan Sungai Jawi Luar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap cakupan pelayanan
kesehatan. Data menunjukkan bahwa akses Upaya Pelayanan Kesehatan
Perseorangan lebih banyak diakses masyarakat luar wilayah Puskesmas karena dekat
dengan tempat tingggal penduduk.
Berdasarkan data monografi,UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso mempunyai
batas wilayah sebagai berikut :
Bagian Utara : berbatasan dengan Kelurahan Sei Jawi Luar
Bagian Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Sungai jawi dan Kel.Mariana
Bagian Barat : berbatasan dengan Kelurahan Pal Lima dan Kel Sei Beliung
Bagian Timur : berbatasan dengan Sei Kapuas Besar

A. Keadaan Demografi
Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kota Pontianak Tahun 2016 terdiri dari 27
Rukun Warga (RW) dan 133 Rukun Tetangga (RT) terdiri 8.788 KK dengan jumlah
Penduduk 33.438 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.765 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 16.673 jiwa.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja UPK


Puskemas Kom Yos Sudarso Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak
Barat Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-3


YOS SUDARSO
Tabel 2.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Wilayah Kerja
UPK Puskemas Kom Yos SudarsoTahun 2016

No Nama Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah


Penduduk

Laki-laki Perempuan

1. Sei Jawi Dalam 16.765 16.673 33.438

Sumber: Data Monografi Kelurahan Sei. Jawi Dalam Tahun 2016

Komposisi penduduk di Kelurahan Sei Jawi Dalam antara laki-laki dan


perempuan hampir seimbang yaitu 16. 765 (50,1%) jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
16.673 (49,9%) jiwa berjenis kelamin perempuan sedangkan angka kepadatan
penduduk di wilayah Sungai Jawi Dalam sebesar 14.289 jiwa / km2 atau 142 jiwa /Ha2 ,
dengan rata - rata jiwa per rumah tangga 3,8 jiwa.
Tabel 2.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Wilayah Kerja UPK
Puskemas Kom Yos SudarsoTahun 2016
No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan jumlah

1 0-4 tahun 1293 1234 2527


2 5-9 tahun 1495 1345 2840
3 10-14 tahun 1486 1381 2867
4 15-19 tahun 1412 1325 2737
5 20-24 tahun 1279 1253 2532
6 25-29 tahun 1335 1455 2790
7 30-34 tahun 1617 1603 3220
8 35-39 tahun 1594 1452 3046
9 40-44 tahun 5254 5625 10.879
Jumlah 16.765 16.673 33.438

Sumber: Data Monografi Kelurahan Sei. Jawi Dalam Tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-4


YOS SUDARSO
Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan di wilayah kerja UPK Puskesmas
Kom Yos Sudarso dapat dilihat pada tabel 2.4 berkut :
Tabel 2.4 Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan di wilayah
kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak Tahun 2016

No Jenis Pendidikan Jumlah Persentase

1 Tidak/Belum Sekolah 7.510 orang 22


2 Belum Tamat SD/Sederajad 3.834 orang 11
3 Tamat SD 3.825 orang 11
4 SLTP 4.114 orang 12
5 SLTA 9.756 orang 29
6 D1/D2 387 orang 1
7 D3 1.074 orang 3
8 D4/S1 2.706 orang 8
9 S2 221 orang 0,6
S3 11 orang 0.03
Jumlah 33.438 orang 100
Sumber: Data Monografi Kelurahan Sei. Jawi Dalam tahun 2016

Tabel 2.3 diatas menunjukan bahwa jenis pendidikan di wilayah kerja UPK Puskesmas
Kom Yos Sudarso Kota Pontianak komposisi pendidikan terbanyak yaitu SLTA 29%
sedangkan yang terkecil S3 yaitu 0,03 %
Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut di wilayah kerja UPK
Puskesmas Kom Yos Sudarso dapat dilihat pada tabel 2.4 berkut :
Tabel 2.4 Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut di wilayah
kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak Tahun 2016

No Jenis Agama Yang Dianut Jumlah Persentase

1 Islam 29.456 orang 88


2 Katholik 1.225 orang 3,7
3 Kristen 810 orang 2,4
4 Hindu 5 orang 0,01
5 Budha 1.909 orang 5,7
6 Konghucu 32 orang 0,09
7 Lainnya 1 orang 0,002
Jumlah 33.438 orang 100
Sumber: Data Monografi Kelurahan Sei. Jawi Dalam tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-5


YOS SUDARSO
Tabel 2.3 diatas menunjukan bahwa di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso Kota Pontianak komposisi penduduk berdasarkan agama terbanyak dianut
oleh penduduk beragama Islam yaitu 88% sedangkan yang terkecil dianut penduduk
beragama hindu yaitu 0,01 %
C. Keadaan Ekonomi
Data mata Pencaharian penduduk Kelurahan Sei Jawi Dalam begitu beragam sehingga
dapat diasumsikan bahwa perekonomian penduduk cukup baik dan berjalan lancar.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini.
Tabel 2.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kom Yos SudarsoTahun 2016

NO. JENIS MATA PENCAHARIAN JUMLAH JUMLAH %

1. Buruh tani /Pekebun 37 0,1

2. Sopir 72 0,2

3. Wiraswasta 2225 6,6

4. Karyawan Swasta 4777 14,2

5. Karyawan Honorer 157 0,4

6. Buruh Harian Lepas 792 2,7

7. Pedagang 205 0,6

8. Pegawai Negeri Sipil 1780 5,3

9. TNI/Polri 45/163 0,6

10. Pensiunan (PNS/TNI/Polri) 518 1,7

11. Karyawan BUMN /BUMD 244 0,7

12. Dosen/Guru 50/262 0,9

13. Tukang Kayu 72 0,2

14 Lain-Lain(termasuk belum/tidak bekerja ) 22.039 66

15 Jumlah 33.438 100

3Sumber : Data Monografi Kelurahan Sei. Jawi Dalam tahun 2016

Tabel 2.5 menunjukkan bahwa mata pencaharian sebagai karyawan swasta


merupakan jumlah terbesar sebanyak 4777 orang (14,2 %)

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-6


YOS SUDARSO
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-7
YOS SUDARSO
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur
mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan status gizi. Setiap indikator telah
ditetapkan target yang akan di capai .Target tersebut meliputi derajat kesehatan yang harus
dicapai, keadaan lingkungan, perilaku masyarakat, akses dan mutu pelayanan kesehatan,
sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi lintas sektor terkait.
Untuk melihat derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso dapat digunakan indikator-indikator sebagai berikut :

A. Angka Kematian
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur
mortalitas. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan Hidup
Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati tiga indikator, yaitu Angka Kematian
Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup, dan Angka
Kematian Ibu Maternal per-100.000 Kelahiran Hidup.
Tabel 3.1 Jumlah Kasus Kematian Bayi di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Kota Pontianak tahun 2015-tahun 2016

TAHUN
NAMA KELURAHAN
2015
2016

Sei Jawi Dalam 0 2

Sumber : Lap tahunan UPK Puskesmas Kom yos Sudarso tahun 2016

Dari tabel 3.1 dapat diketahui bahwa di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
tahun 2015 terdapat 2 kematian bayi ,sedangkan pada tahun 2014 tidak terdapat kematian
bayi. Dari angka mortalitas yang merupakan indikator derajat kesehatan menunjukkan bahwa
angka harapan hidup di wilayah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak belum
optimal karena masih terjadi kematian bayi.
Tabel 3.2. Jumlah Kasus Kematian Ibu (Karena Peristiwa Kehamilan, Persalinan dan Masa
Nifas) di Wilayah Kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak Tahun 2015-
2016

NAMA

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
KELURAHAN/RW TAHUN
2015
2016

Kel,Sei Jawi Dalam 1


0
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016

Dari tabel 3.2 menunjukan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun
2016 tidak terdapat kasus kematian ibu dan ditahun 2015 ada 1 kematian ibu diharafkan
kedepannya perlu ditingkatkan lagi upaya penyuluhan kesehatan pada ibu hamil terutama ibu
hamil dengan faktor resiko tinggi agar memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada dengan
memeriksakan kehamilannya, sehingga tetap tidak ada angka kematian ibu di Wilayah kerja UPK
Puskesmas Kom Yos Sudarso.

Tabel 3.3. Jumlah Kasus Kematian Neonatus di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso Tahun 2015-2016

TAHUN
NAMA KELURAHAN
2015
2016

Sei Jawi Dalam 2


2
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016

Dari tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso tahun 2015 terdapat 2 angka kematian Neonatus dan ditahun 2016 sebanyak 2 orang.
Penyebabnya adalah antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat /keluarga dalam
mengambil keputusan untuk merujuk ibu hamil ketenaga kesehatan. Motifasi dan penyuluhan
kepada ibu –ibu hamil agar memeriksakan diri segera mungkin bila ada keluhan pasca
melahirkan maupun pada bayi perlu ditingkatkan.
B. Angka Kesakitan
Untuk morbiditas disepakati beberapa indikator, yaitu Angka Kesakitan Malaria per-1.000
Penduduk, Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+, Prevalensi HIV (Persentase Kasus
terhadap Penduduk Berisiko), Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) pada Anak Usia <15 Tahun
per-100.000 Anak, Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk.

Tabel 3.5 Sepuluh penyakit terbesar di wilayah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Kota Pontianak tahun 2014

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
No Kode Penyakit Jenis penyakit Jumlah

1 1303 Penyakit lain pada saluran pernapasan atas 3046

2 1302 Infeksi Akut Saluaran Pernapasan Atas 2605

3 4107 Tukak lambung dan usus 12 jari 1804

4 1502 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 1359

5 12 Penyakit darah tinggi ( hipertensi ) 1301

6 2101 Penyakit radang sendi serupa rematik 1057

7 2002 Penyakit kulit alergi 1035

8 0102 Diare 708

9 4801 Demam yang tidak diketahui sebabnya 652

10 0902 Penyakit susunan syaraf lainnya 619

Sumber ; laporan Tahunan UPk puskesmas Kom Yos sudarso tahun 2014

Tabel 3.1 Sepuluh Penyakit terbesar di wilayah UPK Puskesmas


Kom Yos Sudarso tahun 2015

No Kode Penyakit Jenis penyakit Jumlah

1 12 Penyakit darah tinggi ( hipertensi ) 1803

2 1303 Penyakit lain pada saluran pernapasan atas 1726

3 1302 Infeksi Akut Saluaran Pernapasan Atas 1662

4 4107 Tukak lambung dan usus 12 jari 1505

5 2101 Penyakit radang sendi serupa rematik 1470

6 1502 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 1282

7 2002 Penyakit kulit alergi 661

8 105 Tifus Perut 508

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
9 0902 Penyakit susunan syaraf lainnya 409

10 4801 Demam yang tidak diketahui sebabnya 350

Sumber: laporan Sp2TP UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2015
Tabel 3.1 Sepuluh Penyakit terbesar di wilayah UPK Puskesmas
Kom Yos Sudarso tahun 2016

No Kode Penyakit Jenis penyakit Jumlah

1 1303 Penyakit lain pada saluran pernapasan atas 1759

2 2101 Penyakit radang sendi serupa rematik 1514

3 12 Penyakit darah tinggi ( hipertensi ) 1464

4 1502 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 1424

5 1302 Infeksi Akut Saluaran Pernapasan Atas 1315

6 4107 Tukak lambung dan usus 12 jari 1284

7 2002 Penyakit kulit alergi 909

8 1304 Asma 844

9 3303 Penyakit kencing manis 652

10 105 Tifus Perut 610

Sumber: laporan Sp2TP UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016

Dari data tabel sepuluh penyakit terbesar di UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso pada tahun 2016
dapat dilihat angka atau kasus penyakit. Penyakit lain pada saluran pernapasan naik peringkat
pertama sejumlah 1759.Penyakit pulpa dan jaringan periapikal tahun 2015 dengan jumlah 1.282
mengalami kenaikan ditahun 2016 menjadi 1.424 hal ini menunjukkan akan pentingnya kesehatan
gigi dan mulut .Untuk penyakit tukak lambung dan usus 12 jari menunjukkan penurunan dari 1.505 di
tahun 2015 dan 1.284 di tahun 2016 hal ini menunjukkan bahwa pola hidup sehat pola makan
sehat pada masyarakat masih perlu ditingkatkan lagi, untuk penyakit hipertensi atau darah
tinggimengalami penurunan dari urutan ke 1 di tahun 2015 menjadi urutan ketiga di tahun 2016
yaitu dari 1.802 ditahun 2015 menjadi 1.464 ditahun 2016
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit dengan memanfaatkan pelayanan puskesmas
dan memanfaatkan posyandu yang ada. diharafkan peran serta masyarakat dan peran serta

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
petugas kesehatan dapat memotivasi untuk selalu hidup sehat.

C. Status Gizi Masyarakat


Tabel 3.6 Status Gizi Bayi dan Balita di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Kom Yos SudarsoTahun 2015-2016

No Tahun Sasaran Cakupan (%) BGT (%) BGM (%)


1 2015 3824 3074 80,4 12 0,31 6 0,2
2 2016 5 0,2
Sumber : Laporan Tahunan UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016

Pada tabel 3.6. menunjukkan bahwa balita cakupan dari sasaran balita
menunjukkanpeningkatan, BGT dan BGM Wilayah Kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Kota Pontianak tahun 2016 mengalami penurunan.

IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar


1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Tabel 4.1. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak tahun 2016

TARGET Realisasi Ket


INDIKATOR 2016
NO
PROGRAM
% 2016 Cakupan/Sasaranx100%
1 K4 97 95,7 668/698
Persalinan Nakes
yg Memiliki
2 96 97,1 646/665
Kopetensi
Kebidanan
3 Pelayanan Nifas 95 97,1 646/665
Kunjungan
Neonatus dengan
4 95 107% 98/105
komplikasi yang
ditangani
BBLR yang 32/32
5 100 100
ditangani
Kunjungan 664/665
6 95 99,8
Neonatus
7 Kunjungan Bayi 95 99,2 655/660

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Bayi
8 mendapatkan ASI 75 53,6
126/235
eklusif
9 Peserta KB Aktif 70 66,6 4278/6426
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

Tabel 4.1. Menunjukkan bahwa cakupan program KIA umumnya mengalami


pencapaian target,
Hal ini menunjukan motivasi petugas kepada pelayanan ibu hamil dan bayi sudah baik.
Disamping itu akan terus ditingkatkan kinerja petugas proaktif supaya tetap lebih baik .

2. Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah


Tabel 4.2 Data Pendidikan Taman kanak-kanak Wilayah Bina UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso Pontianak Tahun 2016

NO NAMA SEKOLAH TK ALAMAT

Jl.Kom Yos Sudarso Gg.Sukamaju Dalam


1 TK Al-Jihad

Jl.Husein Hamzah,km3
2 TK Islam Harapan Indah

Jl.Tabrani Ahmad
3 TK Aisyiyah

Jl.Kom Yos Sudarso Gg.Sukapadi


4 TK Mentari

Jl.Hasanuddin Gg.Parindra No24


5 TK AL-Wardah
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2015

Tabel 4.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah
UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak Tahun 2016

DATA PROGRAM Target


NO CAKUPAN %

Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita & 80 82,2


1
Apras

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Pemeriksaan Kesehatan Siswa Kelas 1 SD 100 94,56
2
Oleh Nakes atau tenaga terlatih/guru UKS
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Dari tabel 4.2 dapat diketahui cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak
prasekolah pada tahun 2015 sebesar 82,2% sedangkan untuk pemeriksaan siswa kelas
94,56 % untuk pelayanan kesehatan remaja baru mencapai 74,1%dari 75 % yang
ditargetkan.
3. Pelayanan Keluarga Berencana
Tabel 4.3. Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana di Wilayah
UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak tahun 2016

CAKUPAN %
NO METODE TARGET %
2016
2015

10% 2,4
1 IUD

30% 17,5
2 PIL

15% 1,6
3 Kondom

20% 48,1
4 Suntik

- 1,3
5 Implant

75% 70,8 76
TOTAL

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

Secara keseluruhan peserta KB aktif wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
tahun 2015 mencapai70,8%, angka tersebut masih dibawah target yaitu 75%sedangkan
ditahun2016 mencapai 76 %

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
4.Pelayanan Imunisasi
Tabel 4.4. Cakupan Imunisasi Bayi di Wilayah Kerja
UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak Tahun 2016

NO JENIS IMUNISASI 2016


1 HB0 100,89%
2 BCG 106,78%
3 Polio 1 105,71 %
4 Polio 3 129,10 %
5 Polio 4 135,35 %
6 Campak 122,85 %
7 Combo 1 91,25 %
8 Combo 2 115,89%
9 Combo 3 124,28 %

Sumber: Lap Koord Program Imunisasi Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

Dari tabel 4.4. di atas menunjukan cakupan imunisasi Puskesmas Kom Yos sudah
baik ini disebabkan tenaga yang aktif mensosialisasi kemasyarakat tentang pentingnya
imunisasi . untuk wilayah UPK Puskesmas kom Yos Sudarso untuk program immunisasi
mencapai UCI.
2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dilaksanakan di dalam dan di luar gedung
puskesmas. Untuk di dalam gedung dilakukan pelayanan kesehatan seperti biasa, namun
tetap memperhatikan prioritas waktu pelayanan. Sedangkan pelayanan kesehatan usila di
luar gedung dilakukan di posyandu. Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak mempunyai 4
(empat) Posyandu Usila. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Wilayah Puskesmas
Kom Yos Sudarso Pontianak dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5.Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Wilayah


UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
DATA PROGRAM
NO CAKUPAN %

100
Pelayanan Pra Usila dan Usila
1 8394/8394

Sumber: SPM Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

Dari tabel 4.5 menunjukan cakupan pelayanan kesehatan usila pada tahun 2015
berjumlah 85% , Hal ini menunjukan bahwa kelompok usila wilayah UPK Puskesmas sudah
memanfaatkan akses pelayanan kesehatan usila dengan baik , baik itu pelayanan dalam
gedung maupun luar gedung. UPK Puskesmas Kom yos Sudarso memiliki 4 Pos yandu Usila
B.Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
Tabel 4.6. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang di Wilayah
Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak Tahun 2016

NO DATA PROGRAM CAKUPAN

1 Jumlah Bumil risti


Jumlah Bumil risti yang dirujuk 100 %
Jumlah Bumil risti yang ditangani ( 96,7 %)
2 Jumlah Bufas risti/komplikasi 0
Jumlah Bufas risti yang dirujuk 0
Jumlah Bufas risti yang ditangani 0
3 Jumlah Neonatus risti 100 %
Jumlah Neonatus risti yang dirujuk %
Jumlah Neonatus risti yang ditangani 100 %
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

B. Pemberantasan Penyakit Menular


Tabel 4.7 Angka Kesakitan Penyakit Menular di Wilayah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Pontianak Tahun 2015-2016

2015 2016
NO JENIS PENYAKIT
1 Polio 0 0

2 TB Paru:

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Jumlah Penderita 32 30
Jumlahh Penderita yang sembuh
DO % 20 22

0% 0%
3
ISPA:
Jumlah penderita Balita Pnemonia 1 84
Cakupan Balita Pneumonia yg ditangani
100% 100%
4 HIV/AIDS: 0 0
Jumlah ODHA yang ditangani
5
DBD:
6 6
Jumlah Penderita
Jumlah Penderita yang meninggal
0 0
CFR %
6 Diare: 331 331
Jumlah penderita Diare yang dilayani 100% 100%
CFR % 0 0
7 Malaria 0 0

8 Kusta:
Jumlah Penderita Kusta PB 0 2
Cakupan Penderita Kusta PB mendapat
pemeriksaan 0
Jumlah Penderita Kusta MB
Cakupan penderita kusta MB mendapat
pemeriksaan 0
9 0 0
Filariasis
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2015-2016

Dari tabel 4.7. di atas dapat dilihat tidak ada kasus polio di wilayah puskesmas Kom Yos
Sudarso pada tahun 2014. Pada kasus TB Paru terdapat 30 jumlah penderita. Dari jumlah
tersebut penderita yang sembuh sebanyak 22 penderita (73,3%), penderita dalam tahap
pengobatan 8 orang (26,7%), Kasuss ISPA pada jumlah penderita balita pneumonia ada 84
kasus akan tetapi masih perlu diwaspadai karena mungkin masih ada kasus pneumonia yang
tidak terdeteksi.
Untuk kasus HIV/AIDS UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tidak ada kasus ODHA.
Walaupun tidak ada menangani kasus ODHA , dengan program IMS Mobile, petugas aktif
melacak dan mengobati kasus IMS dan HIV/AIDS guna mencegah dan menurunkan angka
kesakitan IMS dan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus DBD ada 6 kasus, masih tetap diwaspadai dan tetap diingatkan akan
pentingnya mencegah penyakit DBD supaya warga masyarakat tidak terkena penyakit DBD.

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Angka kesakitan diare pada balita tahun 2014 cenderung turun dibanding tahun 2015,
yaitu dari angka 185 menjadi 331. Pada kusta , malaria, filariasis tidak ditemukan adanya kasus.
C. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Tabel 4.8. Keadaan Kesehatan Lingkungan di Wilayah
Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak Tahun 2016

Cakupan
No Data Program Target (%)
%
1 Jumlah Institusi
5 5
Cakupan Institusi dibina 85% 100

2 Jumlah TTU dibina


60
38
Jumlah TTU yang sehat
87%
63 %
3 Cakupan rumah yang diperiksa 52

Keluarga menggunakan air bersih 56,2


60 %
Keluarga memiliki jamban 100

Keluarga memiliki tempat sampah 43,5


1945
2595
Rumah bebas jentik 75 %
95%
1801
Rumah tangga (PHBS) 1228
45
68,18 %

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

Dari tabel 4.8. di atas menunjukan jumlah institusi wilayah Puskesmas Kom Yos Sudarso
cakupan institusi dibina sudah 100%. Hal ini menunjukan aktifnya petugas sanitasi Puskesmas
Kom Yos Sudarso membina institusi. Jumlah TTU yang dibina, dari jumlah tersebut 63% TTU
yang sehat, karena sebagian TTU masih menggunakan air yang tidak layak untuk digunakan.
Jumlah bangunan yang ada di wilayah Puskesmas Kom Yos Sudarso 7663 bangunan dari
cakupan rumah yang diperiksa sebanyak 3984 (52 % dari jumlah bangunan ) 56,2 % sudah
menggunakan air bersih sedangkan keluarga yang memiliki jamban dari cakupan rumah yang
diperiksa 100 % jadi semua bangunan yang ada di wilayah Puskesmas Kom yos Sudarso
memiliki jamban ,untuk keluarga yang memiliki tempat sampah sebesar 43,5 % dari cakupan
rumah yang diperiksa. dan rumah yang bebas jentik 75%. Hal ini masih dibawah target 95%. Hal
ini disebabkan karena prilaku masyarakat tidak menutup rapat tempayan, tidak menguras bak
mandi/air seminggu sekali, dan tidak menabur abate tiap 3 bulan sekali.Rumah tangga ber PHBs
dari rumah yang diperiksa 1801 sebesar 1228 ( 68,18%) adalah rumah tangga PHBS

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
D. Perbaikan Gizi Masyarakat
Tabel 4.9.Cakupan Program Gizi di Wilayah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak
tahun 2016

indikator Target 2015 2016


%

Balita ditimbang (D/S) 76 80,39 84,2

Balita naik berat badan (N/D) 80 93,02 8

Balita BGM 5 0,24 0,2

Cakupan Bumil Anemia dan LILA < 23,5 dapat 100 90,04 90
PMT
Cakupan Balita mendapat kapsul vitamin A 2
85 100 91,5
kali pertahun

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI


pada bayi BGM dari Gakin 100 100 100

Bumil dengan Fe 3 96 97,7 95,8

Jumlah Kasus Gizi Buruk 0 0 0

Balita Giruk mendapat perawatan 100 0 100


Sumber :Laporan Tahunan Program Gizi UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Dari tabel 4.9. dapat diketahui jumlah balita ditimbang untuk tahun 2016 (80%) turun dari
tahun 2014 (80,39%) Balita ditimbang yang naik berat badan turun dari tahun 2014 93.02%
tahun2015 80 %. Jumlah kasus gizi buruk wilayah Puskesmas Kom Yos Kota Pontianak tidak
ada. Sedangkan cakupan ibu hamil dengan Fe 3 mencapai target 95 %, ini menunjukan
kesadaran bumil untuk memantau status gizi sudah baik.

E. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan


Tabel 4.10. Cakupan Ketersediaan Obat di Wilayah Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota
Pontianak Tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
No Data Program Target Cakupan

1 Cakupan ketersediaan obat yang dibutuhkan 100% 90%

2 Penulisan Resep Obat Generik 100% 98 %


Sumber: laporan Pengelola Obat UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

Tabel 4.10. menunjukan angka cakupan ketersediaan obat tahun 2016 tidak terpenuhi,
sehingga kebutuhan dan distribusi obat untuk penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
terhadap masyarakat dapat berjalan dengan lebih baik.

F. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana


Untuk pelayanan kesehatan dalam situasi bencana Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun
2016 tidak ada melaksanakan simulasi, untuk selanjutnya diharapkan simulasi ini tetap
dilaksanakan sebagai program terkait dengan lintas sektor sebagai upaya antisipasi.
G. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan
1. Penyuluhan Perilaku Sehat (Usaha Pembinaan PHBS)
Dengan mengacu pada SPM bahwa perilaku sehat dapat dipantau dari cakupan (%)
rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator. Promosi kesehatan yang berhubungan
dengan penyuluhan perilaku sehat di UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016 dengan
jumlah persentase SPM sebagai berikut:
 Cakupan rumah tangga sehat dari jumlah rumah tangga yang disurvei 70 %
 Bayi dengan ASI Ekslusif 75,2%;
 Desa dengan garam beryodium baik 100%;
 Posyandu purnama 100%
2. Usaha Kesehatan Sekolah
Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun
Dengan cakupan pelayanan kesehatan anak usia sekolah untuk pemeriksaan kesehatan
siswa/siswi kelas I dan IV SD, Kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMU sebesar 100%.
Tabel 4.11Data Sasaran Sekolah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Nama Sekolah Alamat
SDN 21 Jl.Tabrani Ahmad Komplek Mandau Permai
SDN 22 Gg.selamat III
SDN 09 Jl.R.E Martadinata

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
SDN 33 Jl.H.R.A.RahmanGg.Gunung Gede
SDN 31 Jl.Tabrani Ahmad
SDN 18 Jl.Husein Hamzah Pal 3
MI Nuul Ulum Jl.Sawo Gg.Jariah 1
SMPN 16 Jl.R.E Martadinata
SMPN 5 Jl Hasanuddin No.14
SMPN 12 Jl.T Ahmad Gg.Lawu
SMP Kapuas Jl.Tabrani Ahmad
MTS AL ISLAH Jl T Ahmad Gg.Lawu
MAS AL ISLAH Jl.T Ahmad Gg.Lawu
SMU AL ISLAH Jl.Ti Ahmad Gg.Lawu
SMU Kapuas Jl.Tabrani Ahmad

Sumber : lap Koord ProgramUKS UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016

2 Bina Kesehatan Tradisional


Program bina kesehatan tradisional UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso dilaksanakan
dengan melakukan pembinaan tempat-tempat pengobatan tradisional yang ada di wilayah
kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso. Jumlah usaha pengobatan tradisional yang ada
antara lain:
Tabel 4.12Data Bina Kesehatan Tradisional Puskesmas KomYos Sudarso Tahun 2016
No Nama Bina Kesehatan Tradisional Alammat
1 Pijat Tradisional Ibu Theresia Jl.RE M.Dinata Gg.Sentosa No 2 A
2 Pijat Tradisional Ibu Iriyani Jl.Bersama
3 Pijat Tradisional Ibu Nurdiyah Gg.G.Sahari No.46
4 Pijat Tradisional Pak Hendro Gg.Amanah No.61
5 PijatTradisional Pak A.Malik Daeng Gg.Tiong Kandang No.11
6 Pijat Tradisional H.Panani.AS Gg.Keluarga No.7
7 Pijat Tradisional Nek Oche Jl.Bersama No.4 A
8 Klinik Arabia Gg.Amanah No.61
10. Toga ( Tiga Tempat ) GG.lawu,Gg.Ikrar,Gg.Selamat II
Sumber: laporan tahunan UPK Puskesmas Kom yos Sudarso Tahun 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
3. Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja dilaksanakan dengan melakukan pendataan ,penyuluhan dan
pemeriksaan kesehatan pekerja informal dan informal di wilayah bina UPK Puskesmas Kom
Yos sudarso Pontianak.
Tabel 4.13 Data Tempat Kerja formal dan Informal UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
tahun 2016
No Tempat Kerja Jumlah Jumlah Pekerja
1 Pasar 3
2 Bank,Koperasi 2/10
3 Salon Kecantikan 14
4 Rumah Makan / warung Makan 49
5 Pangkas Rambut 3
6 Industri (besar,sedang ,kecil,rumah tangga) 29
7 Toko kios/warung 176
Sumber: Data Monografi /Fropil Kelurahan Sei Jawi Dalam tahun 2016

4. Upaya Pelayanan Posyandu


Jumlah posyandu yang ada di Puskesmas Kom Yos Sudarso yaitu 11 unit Posyandu
Balita dengan jumlah kader sebanyak 71 orang dengan jenis pelayanan antara lain :
kesehatan ibu dan anak, imunisasi, KB, pengobatan, pembinaan gizi masyarakat, dan
penyuluhan kesehatan masyarakat. Sedangkan Posyandu Usila ada 4 unit dengan jumlah
kader 17 orang dengan jenis kegiatan pelayanan keseh
atan Usila, pengobatan Usila dan rujukan Usila
Tabel 4.14 Data Pos Yandu balita dan Pos Yandu Lansia
UPK PuskesmasKom Yos sudarso tahun 2016
NO NAMA POS YANDU ALAMAT Ketua KETERANGAN
1 Kasih Ibu G.HM.Husein Femmy Pos Yandu Balita

2 Teratai G.Derma Sulastri Pos Yandu Balita

3 Mandau Permai K. Mandau Permai Hj.Juharna Yusuf Pos Yandu Balita

4 Mawar Gg.Tiong kandang Nursiah Pos Yandu Balita

5 Tunas Bangsa Gg.selamat I Hj.Merilza Arifin Pos Yandu Balita

6 Perdana Komlek Dwi Ratna Luisnawati Pos Yandu Balita

7 Zamrut Permata Biru Gg.Merapi Hj.Kuraisyah Pos Yandu Balita

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
8 Anggrek Gg.Era Baru Syf Siti Ramlah Pos Yandu Balita

9 Nyiur Melambai Gg.lawu Ernawati Pos Yandu Balita

10 Bersama Gg.Bersama Nurbati Pos Yandu Balita

11 Permata sari Gg.Agung Hj.zanifah Pos Yandu Balita

12 Budi Luhur Gg.Gunung sahari Ara Dara Pos Yandu lansia

13 Mandau Permai K. Mandau Permai H.sShana Pos Yandu lansia

14 Anggrek Gg.Era Baru H.Abdul Madjid Pos Yandu lansia

15 Bougenville Jl.Bersama Lusiana,A.Md Pos Yandu lansia

Sumber : lap tahunan Program Gizi UPK Puskesmas kom Yos Sudarso tahun 2016

H. Upaya Kesehatan Pengobatan


1. Pelayanan Pengobatan
Tabel 4.15 Jenis Kunjungan di UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak
Tahun 2016
N 2016
Jenis Kunjungan Pasien
o

1 Kunjungan Umum 5.328

2 Kunjungan BPJS 12.911

3 Kunjungan Gratis (KSP) 9.650

Jumlah Kunjungan 27.889

sumber :Rekap lap HP4 UPK Puskesmas kom Yos Sudarso Tahun 2016

Tabel 4.15. di atas dapat dilihat kalau pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh
masyarakat Jumlah kunjungan pada tahun 2016 adalah 27.889 dengan rata-rata kunjungan
perbulan 2.324 atau rata-rata 93 kunjungan perhari.

I. Indikator dan Pencapaian Program


Untuk mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak
dan berdasarkan Laporan Tahunan UPKPuskesmas Kom Yos Sudarso maka disusun indikator
keberhasilan program sebagai berikut

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Tabel 4.18 Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016.

No Jenis Pelayanan dan Target 2016 Capaian 2016

Indikator kinerja

I PelayananKesehatanIbudanBayi

a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 96% 96,1 %

b Cakupan pertolongan persalinan 96% 96,7%


nakes

Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk


c. 98% 101,4%
Cakupan kunjungan Neonatus
d. 95% 100,2%
Cakupan kunjungan bayi
e. 80% 98,4%
Cakupan BBLR yang ditangani
f. 100% 100%
II. Pelayanan Kesehatan Anak
Prasekolah dan Usia Sekolah
a. Cakupan deteksi dini tumbuh
kembanganakbalita dan prasekolah 80 % 82,7%
Cakupan pemeriksaan kesehatan
b. siswa SD dan setingkat oleh tenaga 100% 94,56 %
Terlatih/guru UKS/Dokter Kecil
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan 75 % 74,1%
remaja

III. Pelayanan Keluarga Berencana

a. Cakupan peserta aktif KB 70% 76 %

IV. Pelayanan Imunisasi

a. Desa / Kelurahan UCI 90% 90,97%

V. Pelayanan PengobatanPerawatan

a. Cakupan Rawat jalan 20% 20,6%

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
b. Cakupan rawat inap

VI. Pelayanan Kesehatan Jiwa

a. Pelayanankesehatanngangguan 0,4 % 0,8%

jiwa disarana pelayanan


kesehatan umum

VII. Pelayanan Kesehatan Jiwa

a. Cakupan masyarakat pekerja 100 % 100 %


formal mendapat kesehatan kerja
- -

VII. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

a. Cakupan pelayanan pra usila dan 85% 85%


usila

IXI. Pemantauan Pertumbuhan Balita

a. Cak Balita naik berat badan ( N/D ) 76% 83,87%

b. Balita Bawah Garis Merah 6% 0,24 %

IX. Pelayanan Gizi


a. Cakupan Balita (1-5 thn) mendapat 85 % 91%
Vit. A 2 X per tahun
b. Cakupan ibu hamil mendapat 90 96% 96,1%
tablet Fe
c. Cakupan pemberiana makanan 100% 100%
pendamping ASI pada bayi BGM
pada keluarga miskin
d. Cakupan Balita gizi buruk dapat 100% 0
perawatan
e. Wanita subur mendapat kapsul 0
yodium
X. Pelayanan Obstetrik dan

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Emergensi Dasar dan
Komprehensif
a. Akses terhadap ketersediaandarah 100% -
dan komponen yang aman untuk
menangani ibu hamil dan neonatus
b. Neonatus risti yang dirujuk 100% 100 %
Ibu hamil risti / komplikasi yang
ditangani
c. Neonatus risti / komplikasi yang 50 % %
ditangani

XI. Pelayanan Gawat DaruratSarana


kesehatan dengan kemampuan
a.
pelayanan gawat darurat yang
90% 100 %
dapat diakses masyarakat.
XII. Penyelenggaraan Penyelidikan
Epidemiologi dan
Penanggulangan ( KLB) dan Gizi
Buruk
a. Desa / Kelurahan mengalami KLB - -
yang ditangani < 24 jam.
b. Kecamatan bebas rawan gizi 100% 100 %

XIII. Pencegahan & Pemberantasan


Peny. Polio

AFP non polio pada penduduk < 15


a >85 %
th
XIV. Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit TB Paru
a Kesembuhan penderita TBC BTA > 85% 73,3 %
positif
XV. Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit ISPA
a. Cakupan balita dengan pneumonia
yang ditangani 50% 100%

XVI. P2 Penyakit HIV AIDS

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
a. Klien yang dapat penanganan
100% 100 %
HIV/AIDS

Infeksi menular seksual yang


b.
100% 100%
diobati

XVII. P2 Penyakit DBD

a. Penderita DBD yang ditangani 100% 100%

XVIII. P2 Penyakit Diare

a. Balita dengan diare yang ditangani 100% 100%

XX. P2 Malaria

a. Penderita malaria yang diobati 100% -

XXI. P2 Kusta

a Cakupan penderita Kusta yang 100% -


selesai berobat

XXII. P2 Filariasis

a. Kaus Filariasis yang ditangani 100% -

XXIII. PelayananKesehatanlingkungan

a. cakupan institusi yang dibina 68% 100%

XXIV. Pelayanan Pengendalian Vektor

a. Cakupan rumah / bangunan bebas


jentik nyamuk aedes
95 % 71 %
XXV. Pelayanan Hygiene Sanitasi di
Tempat Umum
a. Tempat umum yang memenuhi 68% 89,3%
syarat

XXVI. Penyuluhan Prilaku Sehat

a Rumah tangga sehat 50% 70%

b Bayi yang mendapat ASI ekslusif 75% 75,2 %

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
c Desa dgn garam beryodium baik 100% 100%

d Posyandu Purnama 45% 100%

XXVII. P3 NAPZA Berbasis Masyarakat

a. Upaya Penyuluhan P3 NAPZA oleh 25 %


petugas kesehatan
XXVII. Pelayanan Penyediaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
a. Ketersediaan obat sesuai 90% 80 %
kebutuhan
b. Pengadaan obat Esensial 00% 90,91%
c. Pengadaan obat Generik 100% 96%

XXVIII. Pelayanan Penggunaan Obat


Generik
100% 80 %
Penulisan resep obat generik
a.
XXIX. Penyelenggaraan Pembiayaan
untuk Pelayanan Kesehatan
Perorangan
a. Cakupan kesehatan pra bayar 65%

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
V.SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso
dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini:
Tabel 5.1 Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso
Tahun 2016

No. Fasilitator Kesehatan Jumlah Keterangan

1. Puskesmas Letak UPK Pusk Kom Yos Sudarso

Kel Sei Jawi Luar.

2. Balai Pengobatan / Poli klinik 1 Klinik Sejahtera

Jl.R.E.M.Dianata N0.6

No Izin 503.05/BP2T/KLINIK/2013

3. Klinik Bersalin 1 Klinik Sejahtera

Jl.R.E.M.Dianata N0.6

No Izin 503.05/BP2T/KLINIK/2013

4. Praktek Dokter Umum 5 dr.Sidig Handanu (Jl.T.Ahmad)

dr.Adi Jaya Dokta (Gg.MariaI/II)

dr.Edi Satri (Gg.SentosaNo.7)

dr.Fery Dimyati(Jl.R.E.M.Dinata)

dr.Sari Eka P(K.P.Cipta Asri No.1)

5. Praktek Dokter Gigi 3 drg.Sri Rezeki (Jl.R.E.M.Dinata)

drg.Parwati (Jl.TAhmad
drg.Kurniatin L.Rauf (G.Sahari)

6. Praktek Bidan Swasta 3 BPS Mirtha

BPS Juharna(Jl.Tabrani Ahmad)

BPS Lilis Suryani (Gg.Hasanah)

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
8. Apotik 3

9. Toko Obat 5

10. Posyandu Balita 11

11. Posyandu Lansia 4


Sumber : Data Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016
B. Tenaga Kesehatan
Tabel 5.2 Keadaan Ketenagaan UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Menurut jenis pendidikan

No. Tenaga Jumlah Keterangan


Menurut Jenis Pendidikan
1. Dokter Umum 2 1 ka.Puskesmas

1 Dokter Umum PHL

2. Dokter Gigi 1

3. SKM 4 2 SKM Kesling

2 SKM Kespro

4. D IV Kebidanan 1

5. D III Bidan (AKBID) 1

6. D III Gizi 2

7. D III Perawat (AKPER) 1

8. D III Perawat Gigi (AKG) 2

9. D III Analis Kesehatan 2

10. D III Farmasi 1

11. D 1 Bidan 1

12. Perawat (SPK) 3

13. Sanitarian (SPPH) 1

14. SMK(SMEA) 1

15. SLTA 4

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
16. Jumlah 27
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak tahun 2016

Tabel 5.3 Keadaan Ketenagaan UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Menurt jenis jabatan

No. Tenaga Jumlah Keterangan


Menurut Jenis jabatan
1. Ka.UPK 1

2. Dokter Umum 1 (PHl)

3. Dokter Gigi 1

4. Bidan 5

5. Perawat 4

6. Perawat Gigi 2

7. Nutrisionis 2

8. Sanitarian 2

9. Pranata Laboratorium 2

10. Asisten Farmasi 2

11. Pengelola Urusan Ke Tata Usahaan 1

12. Pengolah Data Puskesmas 1

13. Petugas loket Layanan 3

Jumlah 27 26PNS/1PHL
Tabel 5.4 Keadaan Ketenagaan UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Menurt jenis Golongan Kepangkatan

No. Tenaga Jumlah Keterangan


Menurut Jenis Golongan
Kepangkatan
1. Gol III 22

2. Gol II 4

C.Pembiayaan Kesehatan

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Tabel 5.3 Anggaran Kesehatan Kabupaten / Kota UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota
Pontianak Tahun 2015,2016

No. Sumber Biaya Tahun


(Sumber Anggaran
2015 2016
Kesehatan)
(Rp)

1 APBD Kab/Kota 278.304.200 125.601.900

7 Kapitasi Askes/ BPJS 759.792.823 857.549.917

9 BOK 185.000.000 209.637.316

1.223.097.023 1.192.889.113
Total Anggaran

Sumber : Laporan Keuangan Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2015,2016

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
VI BANGUNAN

Bangunan terletak di jalan Apel kecamatan Pontianak Barat kota Pontianak pada
koordinat 0⁰00’48.96” LS, 109⁰19’14.64” BT. Merupakan bangunan 2 lantai yang
dibagian bawah difungsikan sebagai area pelayanan, sedang lantai atasnya
difungsikan sebagai area administrasi, dan ruangan serbaguna. Berikut
adalah peta lokasi bangunan dan denah bangunan.

Puskesmas Komyos Sudarso

Gambar III – 58
Peta Lokasi Puskesmas Kom Yos Sudarso

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Gambar III – 59
Denah Lantai 1 Puskesmas Komyos Sudarso

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Gambar III – 60
Denah Lantai 2 Puskesmas Komyos Sudarso

Bangunan merupakan bangunan konstruksi kayu yang difinishing dengan dinding


plesteran kawat simpai.

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Pada bagian struktur yang mempergunakan kayu terdapat tanda tanda dari
menjalarnya rayap, sementara pada lantai atas terasa goyah sedang atap sendiri
karena sudah cukup tua mulai mengalami kebocoran.
Secara spesifikasi dan kondisi bangunan dapat dijelaskan dalam tabel berikut
Tabel III.33
Kondisi Fisik Bangunan Puskesmas Komyos Sudarso

KOMPONEN
NO SPESIFIKASI KONDISI KETERANGAN
BANGUNAN

1 Pondasi Tiang Tongkat Baik

Kerusakan pada
Kayu Belian dan kayu beberapa bagian
2 Struktur
klas I akibat termakan
rayap

3 Lantai 1 Cor Padat Baik

Mengalami
kerusakan pada
Lantai 2 Papan gelegar akibat
kelapukan dan
rayap

4 Dinding Plesteran Kawat Simpai Baik

Pada beberapa
5 Plafond Tripleks Rangka kayu bagian rusak akibat
kebocoran atap
Rangka Atap dan Kuda-
kuda bahan Kayu, Mulai ada
6 Atap
penutup atap seng kebocoran
gelombang
Cat pada dinding
7 Finishing Dinding kecuali dinding WC Pudar
menggunakan keramik

8 Finishing Lantai 1 Keramik Baik

Berdasarkan tabel keperluan ruang sesuai dengan yang dipersyaratkan permenkes no


75 tahun 2014 maka terdapat kekurangan pada beberapa ruangan yaitu ruangan
persalinan, ruang rawat pasca persalinan, ruang promosi kesehatan, ruang rapat dan
ruang sterilisasi sehingga diperlukan pembangunan beberapa ruangan baru untuk
memenuhi peryaratan pada permenkes no, 75 tahun 2014 tersebut.

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KOM II-13


YOS SUDARSO
Tabel III.34
Kondisi Ketersediaan Ruang Puskesmas Kom Yos Sudarso berdasarkan Permenkes No. 75
Tahun 2014

RUANGAN YANG
RUANGAN SESUAI STANDAR
NO LOKASI ADA DI KETERANGAN
PERMENKES
PUSKESMAS
PUSKESMAS
1 KOMYOS Ruangan Administrasi kantor Ada
SUDARSO
Ruangan Kepala Puskesmas Ada

Ruangan Rapat Tidak ada


Ruangan Pendaftaran dan Rekam
Medik Ada

Ruangan Tunggu Ada

Ruangan Pemeriksaan Umum Ada

Ruangan KIA, KB dan Imunisasi Ada

Ruangan ASI Ada

Ruangan Promosi Kesehatan Tidak ada

Ruang Farmasi Ada

Ruang Persalinan Tidak ada

Ruangan Rawat Pasca Persalinan Tidak ada

Laboratorium Ada

Ruangan Sterilisasi Tidak ada

Ruangan Penyelenggaraan Makanan Ada


Kamar Mandi / WC Pasien (laki-laki
dan perempuan terpisah) Ada
Kamar Mandi / WC untuk
persalinan Tidak ada

Kamar Mandi / WC untuk petugas Ada

Pendukung

Rumah Dinas tenaga Kesehatan Tidak ada


Halaman
Parkir kendaraan dan garasi Tidak ada parkir
Berikut dokumentasi bangunan puskesmas Komyos Sudarso

Tampak Depan Bangunan

Tampak Samping Bangunan


Kondisi Plafond

Kondisi plafond
Kondisi Lantai bangunan

Kondisi dalam bangunan


Kondisi area dalam bangunan

Kondisi dalam bangunan


Kondisi luar bangunan

Kondisi luar ruangan


BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK II-
186
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK II-
187
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK II-11
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PONTIANAK II-11

Anda mungkin juga menyukai