LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam kegiatan “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Pekerjaan JASA SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” ini
adalah:
a. Bagaimana kondisi fisik terkini fasilitas sarana pelayanan kesehatan masyarakat
terutama puskesmas dan jaringannya di Kota Pontianak.
b. Bagaimana kondisi terkini bangunan puskesmas dan puskesmas pembantu yang
ada jika dibandingkan dengan standar bangunan yang dipersyaratkan dalam
Permenkes no 75 tahun 2014.
Sasaran
Sasaran kegiatan “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pekerjaan JASA
SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” ini adalah:
1. Terselenggaranya proses sintesa antara teori dan fakta di lapangan, sebagai
masukan untuk merumuskan status kinerja program-program pembangunan di
bidang kesehatan di Kota Pontianak.
2. Terselesaikannya Penyusunan Masterplan pembangunan sarana Kesehatan Kota
Pontianak sebagai tindak lanjut penetapan strategi perencanaan pembangunan
kesehatan di Kota Pontianak.
3. Adanya dokumen lengkap mengenai kondisi terkini fisik bangunan sarana
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan
dan perencanaan khusus dibidang kesehatan oleh Pemerintah Kota Pontianak.
Secara rinci sasaran ini, yaitu:
a. Adanya arahan strategi dan kebijakan pengembangan infrastruktur (fisik)
pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Pontianak.
Referensi Hukum
Dasar hukum “SURVEY FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pekerjaan JASA
SURVEI DAN PEMBUATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA” adalah:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
6.Bencana Alam/Pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan.
7.Perencanaan Tata Kota Dan Kebijakan Pemerintah
Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah
baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh pemberian izin tempat pemukiman, gedung
atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan lingkungan yang
menyebab terjadinya banjir, pencemaran udara, air dan tanah serta masalah sosial
lainnya.
Status kesehatan msayarakat sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hendrik L. Blum
menjelaskan bahwa status kesehatan masyarakat sangat bergantung pada 4
komponen besar yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik
(keturunan). Dalam konteks ekosistem manusia sebagai salah satu komponen
lingkungan memiliki hubungan timbal balik dan saling ketergantungan dengan
lingkungan. Pada satu sisi lingkungan merupakan penyedia hampir seluruh kebutuhan
manusia dan sebaliknya dan lingkungan sangat dipengaruhi keadaannya oleh aktifitas
manusia dalam mempertahankan kelangsungan kehidupannya. Pengelolaan
lingkungan yang kurang bijaksana akan lebih mengarah kepada eksploitasi sumber
daya alam dan pengrusakan lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan yang terjadi
pada akhirnya mempunyai konsekwensi negatif pada penurunan derajat kesehatan
masyarakat.
Derajat kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh angka kesakitan karena
infeksi tetapi juga akibat kontaminasi zat-zat tertentu yang dapat mengganggu
kesehatan, baik yang bersifat toksik maupun tidak. Keberhasilan pembangunan dalam
meningkatkan pendapatan memiliki hubungan searah dengan meningkatnya kasus-
kasus penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, penyempitan pembuluh
darah. Kondisi ini pada akhirnya dapat menekan angka harapan hidup.
Lingkungan mempengaruhi hidup manusia diantaranya melalui berbagai faktor ekologi
yang merupakan penopang kehidupan manusia di bumi. Rusaknya proses ekologi akan
membahayakan kehidupan di bumi kita. Faktor-faktor ekologi tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
• Efek rumah kaca.
Kenaikan suhu bumi yang disebabkan terserapnya gelombang infra-merah oleh
gas-gas rumah kaca. Efek rumah kaca berperan dalam mejaga suhu lingkungan
yang seimbang bagi makhluk hidup. Gas rumah kaca terpenting adalah CO2 yang
berasal dari pernafasan, pembakaran dan pembusukan bahan organik.
Lingkup Lokasi
Kegiatan Penyusunan Penyusunan Masterplan pembangunan Fasilitas pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya ini meliputi lokasi seluruh wilayah Kota
pontianak yang memiliki batas-batas administratif adalah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Kabupaten Kuburaya dan kabupaten Mempawah
• Sebelah Timur : Kabupaten Kuburaya
• Sebelah Selatan : Kabupaten Kuburaya
• Sebelah Barat : Kabupaten Kuburaya
Secara administratif, wilayah Kota Pontianak dibagi menjadi 6 kecamatan dan 29
kelurahan.
• Pontianak Barat
• Pontianak Kota
• Pontianak Selatan
• Pontianak Tenggara
• Pontianak Timur
• Pontianak Utara
A. Keadaan Demografi
Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kota Pontianak Tahun 2016 terdiri dari 27
Rukun Warga (RW) dan 133 Rukun Tetangga (RT) terdiri 8.788 KK dengan jumlah
Penduduk 33.438 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.765 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 16.673 jiwa.
Laki-laki Perempuan
Tabel 2.3 diatas menunjukan bahwa jenis pendidikan di wilayah kerja UPK Puskesmas
Kom Yos Sudarso Kota Pontianak komposisi pendidikan terbanyak yaitu SLTA 29%
sedangkan yang terkecil S3 yaitu 0,03 %
Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut di wilayah kerja UPK
Puskesmas Kom Yos Sudarso dapat dilihat pada tabel 2.4 berkut :
Tabel 2.4 Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut di wilayah
kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak Tahun 2016
2. Sopir 72 0,2
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur
mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan status gizi. Setiap indikator telah
ditetapkan target yang akan di capai .Target tersebut meliputi derajat kesehatan yang harus
dicapai, keadaan lingkungan, perilaku masyarakat, akses dan mutu pelayanan kesehatan,
sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi lintas sektor terkait.
Untuk melihat derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso dapat digunakan indikator-indikator sebagai berikut :
A. Angka Kematian
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur
mortalitas. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan Hidup
Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati tiga indikator, yaitu Angka Kematian
Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup, dan Angka
Kematian Ibu Maternal per-100.000 Kelahiran Hidup.
Tabel 3.1 Jumlah Kasus Kematian Bayi di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Kota Pontianak tahun 2015-tahun 2016
TAHUN
NAMA KELURAHAN
2015
2016
Sumber : Lap tahunan UPK Puskesmas Kom yos Sudarso tahun 2016
Dari tabel 3.1 dapat diketahui bahwa di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
tahun 2015 terdapat 2 kematian bayi ,sedangkan pada tahun 2014 tidak terdapat kematian
bayi. Dari angka mortalitas yang merupakan indikator derajat kesehatan menunjukkan bahwa
angka harapan hidup di wilayah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak belum
optimal karena masih terjadi kematian bayi.
Tabel 3.2. Jumlah Kasus Kematian Ibu (Karena Peristiwa Kehamilan, Persalinan dan Masa
Nifas) di Wilayah Kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso Kota Pontianak Tahun 2015-
2016
NAMA
Dari tabel 3.2 menunjukan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun
2016 tidak terdapat kasus kematian ibu dan ditahun 2015 ada 1 kematian ibu diharafkan
kedepannya perlu ditingkatkan lagi upaya penyuluhan kesehatan pada ibu hamil terutama ibu
hamil dengan faktor resiko tinggi agar memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada dengan
memeriksakan kehamilannya, sehingga tetap tidak ada angka kematian ibu di Wilayah kerja UPK
Puskesmas Kom Yos Sudarso.
Tabel 3.3. Jumlah Kasus Kematian Neonatus di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso Tahun 2015-2016
TAHUN
NAMA KELURAHAN
2015
2016
Dari tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa di wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso tahun 2015 terdapat 2 angka kematian Neonatus dan ditahun 2016 sebanyak 2 orang.
Penyebabnya adalah antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat /keluarga dalam
mengambil keputusan untuk merujuk ibu hamil ketenaga kesehatan. Motifasi dan penyuluhan
kepada ibu –ibu hamil agar memeriksakan diri segera mungkin bila ada keluhan pasca
melahirkan maupun pada bayi perlu ditingkatkan.
B. Angka Kesakitan
Untuk morbiditas disepakati beberapa indikator, yaitu Angka Kesakitan Malaria per-1.000
Penduduk, Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+, Prevalensi HIV (Persentase Kasus
terhadap Penduduk Berisiko), Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) pada Anak Usia <15 Tahun
per-100.000 Anak, Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk.
Tabel 3.5 Sepuluh penyakit terbesar di wilayah UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Kota Pontianak tahun 2014
Sumber ; laporan Tahunan UPk puskesmas Kom Yos sudarso tahun 2014
Sumber: laporan Sp2TP UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2015
Tabel 3.1 Sepuluh Penyakit terbesar di wilayah UPK Puskesmas
Kom Yos Sudarso tahun 2016
Sumber: laporan Sp2TP UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tahun 2016
Dari data tabel sepuluh penyakit terbesar di UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso pada tahun 2016
dapat dilihat angka atau kasus penyakit. Penyakit lain pada saluran pernapasan naik peringkat
pertama sejumlah 1759.Penyakit pulpa dan jaringan periapikal tahun 2015 dengan jumlah 1.282
mengalami kenaikan ditahun 2016 menjadi 1.424 hal ini menunjukkan akan pentingnya kesehatan
gigi dan mulut .Untuk penyakit tukak lambung dan usus 12 jari menunjukkan penurunan dari 1.505 di
tahun 2015 dan 1.284 di tahun 2016 hal ini menunjukkan bahwa pola hidup sehat pola makan
sehat pada masyarakat masih perlu ditingkatkan lagi, untuk penyakit hipertensi atau darah
tinggimengalami penurunan dari urutan ke 1 di tahun 2015 menjadi urutan ketiga di tahun 2016
yaitu dari 1.802 ditahun 2015 menjadi 1.464 ditahun 2016
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit dengan memanfaatkan pelayanan puskesmas
dan memanfaatkan posyandu yang ada. diharafkan peran serta masyarakat dan peran serta
Pada tabel 3.6. menunjukkan bahwa balita cakupan dari sasaran balita
menunjukkanpeningkatan, BGT dan BGM Wilayah Kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
Kota Pontianak tahun 2016 mengalami penurunan.
Jl.Husein Hamzah,km3
2 TK Islam Harapan Indah
Jl.Tabrani Ahmad
3 TK Aisyiyah
Tabel 4.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah
UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak Tahun 2016
CAKUPAN %
NO METODE TARGET %
2016
2015
10% 2,4
1 IUD
30% 17,5
2 PIL
15% 1,6
3 Kondom
20% 48,1
4 Suntik
- 1,3
5 Implant
75% 70,8 76
TOTAL
Secara keseluruhan peserta KB aktif wilayah kerja UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso
tahun 2015 mencapai70,8%, angka tersebut masih dibawah target yaitu 75%sedangkan
ditahun2016 mencapai 76 %
Sumber: Lap Koord Program Imunisasi Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Dari tabel 4.4. di atas menunjukan cakupan imunisasi Puskesmas Kom Yos sudah
baik ini disebabkan tenaga yang aktif mensosialisasi kemasyarakat tentang pentingnya
imunisasi . untuk wilayah UPK Puskesmas kom Yos Sudarso untuk program immunisasi
mencapai UCI.
2. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dilaksanakan di dalam dan di luar gedung
puskesmas. Untuk di dalam gedung dilakukan pelayanan kesehatan seperti biasa, namun
tetap memperhatikan prioritas waktu pelayanan. Sedangkan pelayanan kesehatan usila di
luar gedung dilakukan di posyandu. Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak mempunyai 4
(empat) Posyandu Usila. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Wilayah Puskesmas
Kom Yos Sudarso Pontianak dapat dilihat pada tabel berikut :
100
Pelayanan Pra Usila dan Usila
1 8394/8394
Dari tabel 4.5 menunjukan cakupan pelayanan kesehatan usila pada tahun 2015
berjumlah 85% , Hal ini menunjukan bahwa kelompok usila wilayah UPK Puskesmas sudah
memanfaatkan akses pelayanan kesehatan usila dengan baik , baik itu pelayanan dalam
gedung maupun luar gedung. UPK Puskesmas Kom yos Sudarso memiliki 4 Pos yandu Usila
B.Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
Tabel 4.6. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang di Wilayah
Puskesmas Kom Yos Sudarso Pontianak Tahun 2016
2015 2016
NO JENIS PENYAKIT
1 Polio 0 0
2 TB Paru:
0% 0%
3
ISPA:
Jumlah penderita Balita Pnemonia 1 84
Cakupan Balita Pneumonia yg ditangani
100% 100%
4 HIV/AIDS: 0 0
Jumlah ODHA yang ditangani
5
DBD:
6 6
Jumlah Penderita
Jumlah Penderita yang meninggal
0 0
CFR %
6 Diare: 331 331
Jumlah penderita Diare yang dilayani 100% 100%
CFR % 0 0
7 Malaria 0 0
8 Kusta:
Jumlah Penderita Kusta PB 0 2
Cakupan Penderita Kusta PB mendapat
pemeriksaan 0
Jumlah Penderita Kusta MB
Cakupan penderita kusta MB mendapat
pemeriksaan 0
9 0 0
Filariasis
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2015-2016
Dari tabel 4.7. di atas dapat dilihat tidak ada kasus polio di wilayah puskesmas Kom Yos
Sudarso pada tahun 2014. Pada kasus TB Paru terdapat 30 jumlah penderita. Dari jumlah
tersebut penderita yang sembuh sebanyak 22 penderita (73,3%), penderita dalam tahap
pengobatan 8 orang (26,7%), Kasuss ISPA pada jumlah penderita balita pneumonia ada 84
kasus akan tetapi masih perlu diwaspadai karena mungkin masih ada kasus pneumonia yang
tidak terdeteksi.
Untuk kasus HIV/AIDS UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso tidak ada kasus ODHA.
Walaupun tidak ada menangani kasus ODHA , dengan program IMS Mobile, petugas aktif
melacak dan mengobati kasus IMS dan HIV/AIDS guna mencegah dan menurunkan angka
kesakitan IMS dan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus DBD ada 6 kasus, masih tetap diwaspadai dan tetap diingatkan akan
pentingnya mencegah penyakit DBD supaya warga masyarakat tidak terkena penyakit DBD.
Cakupan
No Data Program Target (%)
%
1 Jumlah Institusi
5 5
Cakupan Institusi dibina 85% 100
Dari tabel 4.8. di atas menunjukan jumlah institusi wilayah Puskesmas Kom Yos Sudarso
cakupan institusi dibina sudah 100%. Hal ini menunjukan aktifnya petugas sanitasi Puskesmas
Kom Yos Sudarso membina institusi. Jumlah TTU yang dibina, dari jumlah tersebut 63% TTU
yang sehat, karena sebagian TTU masih menggunakan air yang tidak layak untuk digunakan.
Jumlah bangunan yang ada di wilayah Puskesmas Kom Yos Sudarso 7663 bangunan dari
cakupan rumah yang diperiksa sebanyak 3984 (52 % dari jumlah bangunan ) 56,2 % sudah
menggunakan air bersih sedangkan keluarga yang memiliki jamban dari cakupan rumah yang
diperiksa 100 % jadi semua bangunan yang ada di wilayah Puskesmas Kom yos Sudarso
memiliki jamban ,untuk keluarga yang memiliki tempat sampah sebesar 43,5 % dari cakupan
rumah yang diperiksa. dan rumah yang bebas jentik 75%. Hal ini masih dibawah target 95%. Hal
ini disebabkan karena prilaku masyarakat tidak menutup rapat tempayan, tidak menguras bak
mandi/air seminggu sekali, dan tidak menabur abate tiap 3 bulan sekali.Rumah tangga ber PHBs
dari rumah yang diperiksa 1801 sebesar 1228 ( 68,18%) adalah rumah tangga PHBS
Cakupan Bumil Anemia dan LILA < 23,5 dapat 100 90,04 90
PMT
Cakupan Balita mendapat kapsul vitamin A 2
85 100 91,5
kali pertahun
Tabel 4.10. menunjukan angka cakupan ketersediaan obat tahun 2016 tidak terpenuhi,
sehingga kebutuhan dan distribusi obat untuk penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
terhadap masyarakat dapat berjalan dengan lebih baik.
Sumber : lap Koord ProgramUKS UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Sumber : lap tahunan Program Gizi UPK Puskesmas kom Yos Sudarso tahun 2016
sumber :Rekap lap HP4 UPK Puskesmas kom Yos Sudarso Tahun 2016
Tabel 4.15. di atas dapat dilihat kalau pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh
masyarakat Jumlah kunjungan pada tahun 2016 adalah 27.889 dengan rata-rata kunjungan
perbulan 2.324 atau rata-rata 93 kunjungan perhari.
Indikator kinerja
I PelayananKesehatanIbudanBayi
V. Pelayanan PengobatanPerawatan
XX. P2 Malaria
XXI. P2 Kusta
XXII. P2 Filariasis
XXIII. PelayananKesehatanlingkungan
A. Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso
dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini:
Tabel 5.1 Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kom Yos Sudarso
Tahun 2016
Jl.R.E.M.Dianata N0.6
No Izin 503.05/BP2T/KLINIK/2013
Jl.R.E.M.Dianata N0.6
No Izin 503.05/BP2T/KLINIK/2013
dr.Fery Dimyati(Jl.R.E.M.Dinata)
drg.Parwati (Jl.TAhmad
drg.Kurniatin L.Rauf (G.Sahari)
9. Toko Obat 5
2. Dokter Gigi 1
2 SKM Kespro
4. D IV Kebidanan 1
6. D III Gizi 2
11. D 1 Bidan 1
14. SMK(SMEA) 1
15. SLTA 4
Tabel 5.3 Keadaan Ketenagaan UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Menurt jenis jabatan
3. Dokter Gigi 1
4. Bidan 5
5. Perawat 4
6. Perawat Gigi 2
7. Nutrisionis 2
8. Sanitarian 2
9. Pranata Laboratorium 2
Jumlah 27 26PNS/1PHL
Tabel 5.4 Keadaan Ketenagaan UPK Puskesmas Kom Yos Sudarso Tahun 2016
Menurt jenis Golongan Kepangkatan
2. Gol II 4
C.Pembiayaan Kesehatan
1.223.097.023 1.192.889.113
Total Anggaran
Bangunan terletak di jalan Apel kecamatan Pontianak Barat kota Pontianak pada
koordinat 0⁰00’48.96” LS, 109⁰19’14.64” BT. Merupakan bangunan 2 lantai yang
dibagian bawah difungsikan sebagai area pelayanan, sedang lantai atasnya
difungsikan sebagai area administrasi, dan ruangan serbaguna. Berikut
adalah peta lokasi bangunan dan denah bangunan.
Gambar III – 58
Peta Lokasi Puskesmas Kom Yos Sudarso
KOMPONEN
NO SPESIFIKASI KONDISI KETERANGAN
BANGUNAN
Kerusakan pada
Kayu Belian dan kayu beberapa bagian
2 Struktur
klas I akibat termakan
rayap
Mengalami
kerusakan pada
Lantai 2 Papan gelegar akibat
kelapukan dan
rayap
Pada beberapa
5 Plafond Tripleks Rangka kayu bagian rusak akibat
kebocoran atap
Rangka Atap dan Kuda-
kuda bahan Kayu, Mulai ada
6 Atap
penutup atap seng kebocoran
gelombang
Cat pada dinding
7 Finishing Dinding kecuali dinding WC Pudar
menggunakan keramik
RUANGAN YANG
RUANGAN SESUAI STANDAR
NO LOKASI ADA DI KETERANGAN
PERMENKES
PUSKESMAS
PUSKESMAS
1 KOMYOS Ruangan Administrasi kantor Ada
SUDARSO
Ruangan Kepala Puskesmas Ada
Laboratorium Ada
Pendukung
Kondisi plafond
Kondisi Lantai bangunan