Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Studi Kelayakan Apotek


Diajukan Untuk Memenuhii Salah Satu Syarat Mata Kuliah Terori Manajemen Farmasi
Dosen Pengampuh : Apt. Ira Rahmiyani.M.Si.

Disusun oleh :
PSPPA Angkatan IV
Kelompok 5
Sinta Pratiwi 52120043
Siti Amalia Ramdani 52120044
Irma Retnasari 52120045

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan serta kemudahan
sehingga penulis dapat menyeesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa
pertoongan- Nya tentunya, penulis tidak akan bisa menyeesaikan makalah inidengan baik. Tidak
lupa Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti – nantikan safa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah Untuk Memenuhii Salah Satu Syarat“Mata
Kuliah Teori Manajemen Farmasi” Dosen Pengampuh Apt. Ira Rahmiyani.M.Si.”
Saya selaku penulis tentunya menyadari bahwa makaah ini masih jauh dari kata
semppurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa
menjadi makalah yang lebih baik lagi, Demikian apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang seberat-beratnya.
Semoga Allah swt. Melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin Ya Robbi
Alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu upaya
yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan
adalah dengan menyediakan sebuah sarana yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
secara langsung kepada masyarakat, berupa pelayanan kefarmasian yang memungkinkan
pasien untuk lebih memahami pengobatan yang efektif dan efesien. Salah satu realisasi
pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan
sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009, dinyatakan bahwa apotek adalah sarana
pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker. Hal ini
semakin menegaskan berubahnya paradigma farmasi dari yang berorientasi obat (drug
oriented) menjadi berorientasi pasien (patient oriented) sehingga diperlukan perubahan
dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek saat ini.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, definisi


apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorangapoteker
bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat
akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apotek sebagai
salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban menyediakan sumber
informasi mengenai perbekalan farmasi bagi pasien, tenaga kesehatan yang lain dan
masyarakat pada umumnya. Apotek juga dituntut mampumemberikan pelayanan
swamedikasi, hal ini didorong oleh kecenderungan masyarakat yang lebih
memilih swamedikasi untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah pendirian suatu apotek yang didahului dengan FS, dapat menjamin
keberhasilannya ?
2. Bagaimana pembuatan studi kelayakan terhadap rencana pendirian apotek ?
3. Bagaimana analisis dari berbagai aspek sesuai tahapan studi kelayakan terhadap suatu
rencana pembuatan Apotek.
3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apakah suatu apotek yang di dahului dengan FS ( Studi kelayakan
apotek) dapat menjaamin kehebrhasilan suatu apotek
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai kriteria dan studi kelayakan usaha sebuah
Apotek
3. Untuk mengetahui analisis dari berbagi aspek sesuai tahapan studi kelayakan terhadap
suatu rencana pembuatan Apotek
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Studi Kelayakan Apotek


Istilah studi kelayakan ( Feasibility studi/ FS) adalah suatu metode studi penjajagan
gagasan (idea) suatu proyek mengenai layak atau tidaknya untuk dilaksanakan. Studi
kelayakan apotek disebut juga analisis proyek apotek yaitu penelitian tentang layak
atau tidaknya suatu apotek dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus
menerus. Studi ini pada dasarnya memebahas berbai konsep dasar yang berkaitan
dengan keputusan dan proses pemilihan proyek apotek agar mampu memberikan
manfaat ekonomis dan social sepanjang waktu.
Studi kelayakan apotek merupakan metode penjajakan gagasan suatu proyek
mengenai kemungkinan layak atau tidaknya untuk melaksanakan. Studi ini dilakukan
agar apoteker pengelola apotek dapat menentukan alokasi sumber daya perusahaan
sebaik mungkin ke dalam setiap kegiatan usaha yang akan dijalankan apotek untuk
mendapatkan output yang maksimal dan mengukur tingkat keuntungan sumber yang
akan digunakan dalam menjalankan usaha apotek. Hasil studi kelayakan pada
prinsipnya dapat digunakan untuk merintis usaha baru maupun dalam
mengembangkan usaha yang sudah ada.
Suatu usaha apotek yang dinyatakan layak dalam studi kelayakan belum tentu
berhasil. Karena keberhasilan apotek akan di pengaruhi oleh factor eksternal maupun
internal aoptek, namun, apotek yang dalam studi kelayakan dinyatakan tidak layak,
maka akan mengalami resiko kerugian yang sangat besar sehingga akan berpengaruh
terhadap profit kemajuan suatu apotek kedepannya.
B. Tingkat keberhasilan apotek

Apakah pendirian suatu apotek yang didahului dengan FS, dapat menjamin
keberhasilannya, Jawabannya pasti belum tentu, Sebab FS pendirian suatu apotek
hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan keperjaan, karena dibuat
berdasarkan data-data dari berbagai sumber yang dianalisis dari berbagai aspek
Tingkat Keberhasilan apotek dipengaruhi 2 Faktor :

1. AVAIBILITY & QUALITY SUMBER DAYA YANG ADA


Kemampuan sumber daya internal (kecakapan menejemen, kualitas pelayanan,
produk yang dijual, kualitas karyawan), Faktor internal adalah variable yang dapat
dikendalikan oleh apotek. Seperti manajemen, SDM, pembelian , penjualan, dan
keuangan.
2. BESAR –KECILNYA EXTERNAL ENVIRONMENT INFLUENCE
Sedangkan factor eksternal tidak dapat dikendalikan apotek dan berasal dari luar,
misalnya pola pembelian dari pelanggan, perubahan gaya hidup, kondisi social
masyarakat, dan peraturan pemerintah terkait apotek. Lingkungan eksternal yang
tidak dapat dipastikan (pertumbuhan pasar, pesaing, pemasok, perubahan
peraturan), maka jika sebuah pendirian apotek tidak mempertimbangkan ini
artinya sebuah apotek yang pendiriannya dipaksakan, meskipun menurut FS tidak
layak dilaksanakan, maka bukanya peluang yang diperoleh, tetapi resiko kerugian
yang didapat.
C. TUJUAN PEMBUATAN FS YAITU :
- Menghindari resiko kerugian
- Memudahkan perencanaan
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
- Memudahkan pengawasan
- Memudahkan pengendalian
D. Aspek-aspek yang diperhatikan
- Aspek Lokasi
- Pasar dan Pemasaran
- Teknis Operasi
- SDM
- Manajemen dan Organisasi
- Ekonomi social
- Finansial
- Dampak Lingkungan
Berikut penjelasan Aspek-aspek yang diperhatikan:
■ Aspek Lokasi
Lokasi apotek ini sangat penting karena dapat mendorong keberhasilan dan erat
hubungannya dengan profit yang di peroleh nantinya seperti :
1. Tempat yang strategis mudah di jumpai atau di datangi oleh masyarakat.
2. Data-data penduduk seperti :
- Kepadatan penduduk
- Tingkat social ekonomi
- Pelayanan Kesehatan lain
- Jumlah apotek terdekat
■ Pasar dan Pemasaran
Dalam pendirian apotek, aspek pemasaran mendapat prioritas utama agar laju
perkembangan apotek sesuai dengan yang di harapkan. Aspek ini diantaranya
menyangkut jumlah praktek dopkter yang ada disekitar apotek dan jumlah apotek
pesaing dilokasi tersebut.
Aspek pasar meliputi :
1. Jenis produk yang akan dijual
2. Dari mana, bagaimana untuk mendapatkan produk yang dijual
3. Bentuk pasar (Persaingan, sempurna, Monopoli, Oligopoli, Monopsoni)
4. Potensi Pasar
Potensi pasar dapat di analisis dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai factor yang sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan
■ Teknis Operasi
Aspek teknis operasi yang di maksud disini adalah kondisi fisik dan peralatan
yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di apotek.
■ SDM
Sumber daya manusia merupakan Human Capital, Sebuah apotek diperlukan
human capital yang memiliki komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap
kegiatan baik berhubungan dengan administrative maupun pelayanan di apotek, dan
mampu menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan menciptakan
kepuasan coustomer dan meningkatnya profit apotek.
■ Manajemen dan Organisasi
Aspek manajemen meliputi :
1. Visi dan misi apotek, program kerja, dan Standar prosedur operasional (SPO)/
tata cara melaksanakan suatu kegiatan dan berlaku sebagai peraturan
2. Bentuk dan tata letak bangunan (interior/ nuansa, identitas perusahaan untuk
membentuk opini konsumen)
3. Lay out (kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan dan memperoleh
informasi obat ataupun barang yang akan di beli
4. Jenis produk yang akan dijual
5. Target konsumen
■ Ekonomi social
Peran apoteker sebagai pengelola dan penanggung jawab apotek sangatlah besar
mengingat apotek berjalan dengan dwi fungsi iatu fungsi social dan fungsi ekonomi,
Fungsi social apotek adalah ikut serta dalam usaha peningkatan kualitas hidup
(kesehtan) masyarakat secara luas dengan meniapkan berbagai macam obat dan
perbekalan farmasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan mengukur daya
jangkau masyarakat, seperti menyediakan obat generic dengan harga yang lebih
terjangkau, sedangkan fungsi ekonomi dari apotek adalah sebagai badan usaha yang
dapat memperoleh suatu keuntungan.
■ Finansial
Pengkajian aspek finansial meliputi berapa besar biaya yang dibutuhkan jumlah
biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan usaha, penentuan jumlah modal yang
diperlukan dan alokasi penggunaan secara efisien dengan harapan keuntungan yang
optimal. Dengan tujuan untuk mengetahui gambaran usaha ke depan dan menjaga
profit yang bisa diperoleh.
■ Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan akan berpengaruh kepada suatu kelayakakn apotek, saling
berkesinambungan dengan aspek lokasi karena penentuan lokasi harus
mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan Kesehatan, jumlah
penduduk, jumlah dokter yang berpraktek, sarana pelayanan hygiene lingkungan dan
factor lainnya seperti jarak dengan apotek lain dan jumlah apotek yang ada pada
lokasi yang sama ( Anonim, 1981)
E. STRUKTUR STUDI KELAYAKAN

■ ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


■ ASPEK LINGKUNGAN
■ ASPEK TEKNOLOGI
■ ASPEK SDM
■ ASPEK YURIDIS
■ ASPEK FINANSIAL

F. PROSES PEMBUATAN STUDI KELAYAKAN


1. Penemuan suatu gagasan
Tahapan pertama yang dilakukan adalah proses penemuan gagasan. Gagasan merupakan
pemikiran dari keinginan atau angan-angan yang akan dilaksankan. Gagasan yang baik harus
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

2. Penelitian
Dalam melakukan penelitian dibutuhkan data-data berupa data ilmiah dan data non
ilmiah. Data ilmiah merupakan analisis data bisnis mengenai kondisi lingkungan
eksternal (sesuai hasil survey, Seperti nilai strategis sebuah lokasi harus sesuai fakta
(kepadatyan penduduk, tingkat ekonomi, daya beli, pelayanan kesehtan lain di sekitar
lokasi), data kelas jkonsumen, peraturan yang berlaku di daerah tersebut dan tingkat
persaingan sedangkan data non ilmiah adalah intuisi atau feeling yang diperoleh
setelah lokasi dan konsisi lingkungan di sekitarnya.
3. EVALUASI
Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian dilapangan dapat
dilakuykan dengan cara :
1. Memperhatikan beberapa factor yang berpengaruh terdiri dari :
a. Data lingkungan di sekitar lokasi (Eksternal)
b. Data kemampuan sumber daya yang di miliki (internal)
2. Membuat usulan proyek, yang meliputi :
a. Pendahuluan mengenai :
- Latar belakang, munculnya gagasan
- Tujuan dari gagasan tersebut.
3. Analisis Teknis
- Peta lokasi dan lingkungan sekitar
- Desain interior dan ekterior
4. Analisis pasar
5. Analisis manajemen
6. Analisis Keuangan
4. RENCANA PELAKSANAAN
Setelah ususlan proyek yang dis etujui, kemudian menetapkan waktu utuk memulai
pekerjaan sesuai dengan skla prioritas:
- Menyediakan dana biaya investasi dan modal kerja
- Mengurus izin
- Membangun dan merehabilitasi Gedung
- Merekrut karyawan
- Menyiapkan barang dagangan dan sarana pendukung
- Memulai operasional
5. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan setiap jenis pekerjaan dibuat suatu format yang isinya
mengenai:
- Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan
- Mencatat setiap penyimpanan yang terjadi
- Membuat evaluasi dan solusi penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai