OLEH:
NOVITA (PO714251181038)
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN FARMASI (DIV FARMASI)
JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
MAKASSAR 2020
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
NOVITA (PO714251181038)
Menyetujui,
Nip: 195610181987031001
i
KATA PENGANTAR
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada:
1. Ibu Ida Adhayanti, S.Si., M.Sc., Apt. selaku ketua program studi DIV
Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar
2. Bapak Drs.H.Tahir.Ahmad,M.Kes.Apt. selaku pembimbing supervis
3. Ibu PURNAMA SARI.S,Faram,. Apt. Selaku pembimbing lahan di
Apotek Kimia Farma Padai'idi
4. Karyawan/Pegawai Apotek Kimia Farma Padai'idi
Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini kelak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
I.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
I.2 Tujuan Pkl Perapotekan ............................................................................ 3
I.3 Manfaat Pkl Perapotekan.......................................................................... 4
I.4 Waktu Dan Tempat Pkl Perapotekan .................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM........................................................................................... 5
II.1 Pengertian apotek .................................................................................. 5
II.2 Tugas Dan Fungsi Apotek ................................................................... 6
II.3 Tujuan apotek ........................................................................................ 7
II.4 Persyaratan apotek ............................................................................... 7
II.5 Pengelolaan apotek ................................................................................ 16
II.6 Pelayanan apotek ................................................................................... 19
II.7. Peraturan dan perundang-undagan apotek................................... 20
BAB III TINJAUAN APOTEK ..................................................................................... 23
III.1 Sejarah apotek ..................................................................................... 23
III.2 Tata ruang apotek ............................................................................... 27
III.3 Struktur organisasi ............................................................................ 29
III..4 Kegiatan apotek .................................................................................. 29
BAB IV PEMBHASAN .................................................................................................. 38
IV. I Pengelolaan apotek ............................................................................. 38
IV.II Pelayanan apotek ............................................................................... 40
IV.III Administrasi....................................................................................... 41
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 42
V.I Kesimpulan ............................................................................................. 42
V.II Saran ....................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 43
LAMPIRAN……………………………………………...…………………………45
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan
bahan habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Apotek adalah sarana
pekerjaan yang meliputi semua aspek tentang obat, dalam arti luas,
obat atau pasien. Dengan demikian sebagai seorang ahli madya farmasi
2
sebab itu, pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) apotek bagi
meliputi :
resep dokter.
3
3. Sebagai sarana untuk membandingkan teori yang didapat di
terjun di masyarakat.
4
BAB II
TINJUAN UMUM
kefarmasian yang terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional, alat
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
5
Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan perlu
adalah:
Kefarmasian
6
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
apoteker (SIA). Surat izin apoteker (SIA) adalah surat yang diberikan
apotek adalah:
7
farmasi yang lain yang merupaa milik sendiri atau milik
pihak lain.
farmasi.
1. Lokasi
apotek tidak lagi ditentukan harus memilik jarak minimal lain dan
sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
8
2. Bagunan
terdiri dari:
9
e. Kamar kecil (wc)
yang berfjungsi.
⎯ Penerimaan resep
10
⎯ Pelayanan resep dan peracikan (produksi sediaan
secara terbatas)
⎯ Konseling
⎯ Arsip
⎯ Instalasi listrik
11
mengenai riwayata penggunaan sediaan farmasi
4. Ketenagan.
yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis farmasi
12
c. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan
apotek lain.
apoteker.
apoteker.
2004).
13
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Bentuk pekerjaan
penggunaan/pemakaian obat.
asisten apoteker.
14
Setiap tenaga kefarmasain yang akan menjalankan pekerjaan
pelayanan kefarmasian.
kefarmasian.
distribusi/penyaluran.
apoteker.
15
e. Surat peryataan akan mematuhi dan melaksanaan etika
profesi.
1. Pengadaan
hal ini dilakukan oleh asisten apoteker yang bertanggung jawab kepada
16
pemesanan dari telpon dan surat pesanan akan diberikan
pembayaran (kredit/tunai).
2. Penerimaan barang.
3. Peyinpan barang.
17
Peyimpana obat atau pembekala farmasi dilakukan oleh asisten
ke dalam sistem komputer dan dicatat pada kartu stok yang meliputi
barang yang disi atau diambil, sisa barang dan paraf tugas yang
alat kesehatan.
18
II.6 Pelayanan apotek.
masyarakat.
19
e. Apa dokter penulis resep sebagimana dimaksud pada ayat
dengan pendiriannya.
peaturan perundan-undagan.
20
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
perizinan apotek.
pengelolaan apotek.
Tertentu(OKT).
(OWA).
21
l. Undang-undang Ri No. 23 Tahun 1992 tentang
22
BAB III
TINJUAN APOTEK
pendirian No. 6 tahun 2003 dan telah diubah dengan akta No. 42
dengan penguasaan pasar sebesar 19% darri total penjualan apotek dari
seluruh Indonesia.
23
akhir tahun 2015 memiliki 725 apotek, 300 klinik dan praktek dokter
Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full
apotek dalam satu area menjadi lebih efektif dan efisien, demikian juga
24
dan berdaya saing mendukung dalam pencapaian laba melalui
dan ramah, penyediaan obat yang baik dan lengkap, serta waktu
1817, yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan
Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Pada tahun 1958, pada saat itu
Farma.
dengan nama PT. Kimia Farma (Persero) dan sejak tanggal 4 juli 2001,
25
dan Bursa Efek Surabaya. Perusahaan berdomisili dijakarta dimana
wilayah. Selain itu Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang
berlokasi di Jakarta.
Farma Trading & Distribution dan PT. Kimia Farma Apotek yang
(empat puluh satu) Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan PT. Kimia
Farma Apotek memiliki 328 (tiga ratus dua puluh delapan) Apotek
26
produk baik yang berasal dari PT. Kimia Farma (Persero) Tbk,
27
Keterangan :
: Pintu masuk
: Alkes
: Gondala berdiri
: Tv
: Toilet
: Gudang
: Lemari obat
: Kulkas
28
III.3 Struktur organisasi
Apoteker
Penanggung
Jawab Apotek
INDRA PURNAMA
Apoteker
Pendamping
Apt. Nabigha,S.SI
1. Pelayanan apotek
1993
29
masyarakat (Permenkes No. 922 tahun 1933 pasal 15 ayat
1)
3)
pasal 16 ayat 1)
30
Pengganti, di dalam pengelolaan apotek (Permenkes
(Hartini, 2008).
2. Penjualan
penjualan obat bebas dan alat kesehatan. Pelayanan resep dokter terdiri
dari resep yang dibayar tunai dan resep yang dibayar kredit melalui
kasir
31
bersangkutan. Apotek mengadakan kerja sama dengan
lain-lain.
32
mengenai bentuk sediaan, nama pasien, etiket dan jumlah
tanpa melalui resep dokter. Obat-obat yang dapat dijual bebas adalah
obat yang termasuk dalam daftar obat bebas, obat bebas terbatas,
Asisten Apoteker.
berlaku.
33
resep dokter. Untuk resep obat narkotika dan psikotropika hanya dapat
34
2. Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter
mengandung narkotika.
gudang Apotek
pada buku
35
f. Lalu akan di tulis pada kartu stok obat, berapa jumlah
sirup, salep, tetes mata, tetes hidung dan tetes teling disimpan di
8. Administrasi
36
psikotropika, pelayanan resep dengan harganya,
kredit.
37
gaji, dan pendapatan lainnya dari karyawan. .( Afrizal,
dkk, 2015)
38
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengadaan
hal ini dilakukan oleh asisten apoteker yang bertanggung jawab kepada
38
c. Pedagang besar farmasi akan meng.antarkan langsung
pembayaran (kredit/tunai).
2. Penerimaan barang.
3. Peyinpan barang.
ke dalam sistem komputer dan dicatat pada kartu stok yang meliputi
39
tanggal penambahan atau penguragan, nomor dokumenya, jumlah
barang yang disi atau diambil, sisa barang dan paraf tugas yang
masyarakat.
40
d. Apakah apoteker menganggap penulisan resep terdapat
dengan pendiriannya.
peaturan perundan-undagan.
IV.III Administrasi
dengan harganya, pendapatan, alat dan obat KB, obat generik, dan
lain-lain.
41
BAB V
V.I Simpulan
A. Kesimpulan
1. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi di Apotek Kimia farma
administrasi.
B. Saran
1. Lebih memperhatikan stok obat dari masing-masing obat agar rak obat
selalu terisi
baik agar pasien tetap mendapat kepuasan dalam menebus resep atau
obat.
45
DAFTAR PUSTAKA
46
Permenkes RI No. 1575/Menkes/PER/XI/2005. (2005). Permenkes RI No.
1575/Menkes/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/Per/I/1978. (1978).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/Per/I/1978 tentang
Penyimpanan Narkotika. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 918/Menkes/Per/X/1993. (1993).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 918/Menkes/Per/X/1993 tentang
Pedagang Besar Farmasi (PBF). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
47
LAMPIRAN
Lampiran 1 Resep
Lampiran 2 Kwitansi
48
Lampiran 4 Faktur
49