Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“TERMINOLOGI MEDIK ; ROOT, PREFIX, SUFFIX”

DISUSUN OLEH:

Kelompok 5 :

Amelia Nissy Theresia J. Dhara (PO714251181006)

Eka Oktaviani Faisal (PO714251181017)

Friska Adelia (PO714251181020)

Helmi Arisa (PO714251181022)

Maria Novita (PO714251181032)

Nur Azizah Febriyanti (PO714251181041)

Nurul Hikmah (PO714251181048)

Suharniayanti (PO714251181058)

Muhammad Akib Taqwin (PO714251161037)

JURUSAN FARMASI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang pastinya pernah sakit dan pernah berobat ke dokter. Jika

anda memperhatikan kwitansi pembayaran berobat ke dokter biasanya

disertakan resep obat berkaitan dengan penyakit yang di derita. Disana tertulis

juga diagnosa mengenai penyakit apa yang sedang menyerang badan. Jika kita

tidak pernah sekolah atau mempelajari dunia kedokteran pastinya kita tidak

mengerti arti diagnosa tersebut.

Nah, makalah ini membahas Bagaimana Cara Mempelajari Terminologi

Medis (Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan).

Dalam mempelajari Ilmu Penyakit & Laboratorium Kesehatan, sebelumnya

kita harus mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia

kesehatan. Dalam hal ini istilah tersebut sering dikenal dengan nama

Terminologi Medis. Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis.

Beberapa pengertian tentang terminology yaitu:

1. The tehnical / special term or expression used in a business, art, science

or special subject.

2. Nomenclature as a field of study (Webster’s 3rd International Dictionary)

Dalam hubungannya antar profesi kesehatan, dibutuhkan adanya sebuah

bahasa komunikasi. Bahasa komunikasi tersebut dikenal dengan istilah medis.

Istilah medis merupakan bahasa profesi medis / kesehatan yang merupakan


sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung langsung / tidak

langsung di bidang asuhan / pelayanan medis / kesehatan. Oleh karena itu,

istilah medis ini harus dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan

agar dapat terjalin komunikasi yang baik.

B. Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang dibahas dalam makalah ini, diantaranya:

1. Cara Mempelajari/Pembelajaran Termiologi Medis dengan mudah dan

praktis

2. Keuntungan Mempelajari istilah medis / Terminoilogi Medis

C. Tujuan Penulisan

Secara umum diharapkan baik penyusun maupun pembaca :

1. Dapat lebih memahami dan menerapkan di lingkungan yang berhubungan

dengan medis (kehidupan sehari-hari),

2. Mengetahui dan menerapkannya sendiri cara mempelajari Terminologi

semudah dan seperaktis mungkin.

3. Mengetahui apa saja keuntungan yang di dapat setelah mempelajari

Terminologi Medis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Affix

Affix merupakansebuah elemen kata yang dapat ditambahkan sebagai

awalan (prefix),akhiran (suffix), dan sisipan (infix) pada kata dasar (base/root)

yang digunakan untuk membentuk kata baru.

B. Macam-Macam Affix

a. Affix yang terletak sebelum root disebut prefix

b. Affix yang terletak setelah root disebut suffix

c. Affix yang terletak didalam root disebut infix

C. Cara Mempelajari Terminologi Medis dengan Mudah dan Praktis

1. Prefix (awalan)

- Unsur kata yang terletak di bagian terdepan dari istilah medis

(mendahului root)

- Fungsinya sebagai awalan

2. Root (akar kata)

- Pada umumnya terletak di tengah (di antara prefix dan suffix)

- Setiap istilah medis mempunyai root

- Fungsinya sebagai dasar/inti dari istilah medis yang terkait

3. Suffix (akhiran)

- Unsur kata yang terletak di bagian paling belakang dari istilah

medis yang terkait (selalu mengikuti root atau pseudoroot)

- Fungsinya sebagai kata akhiran


Catatan:

Tidak semua istilah medis mengandung unsur kata prefix atau root atau suffix

secara lengkap.

Prefix Pada Terminologi Medis

Prefix adalah satu atau lebih dari satu suku kata yang diletakkan di bagian depan

sebelum root atau combining form di dalam suatu struktur istilah dan bertugas

memberi keterangan pada root terkait. Suku kata prefix adalah prepotition (kata

depan) atau adverbs (kata tambahan).Tidak semua istilah harus memiliki prefix,

contoh :

Lithiasis, ophtalmologic,

Satu istilah terkadang bisa memiliki lebih dari satu prefixes

Prefix bisa  sebagai keterangan :

-          Waktu

-          Ruang/ tempat

-          Letak

-          Arah

-          Jumlah, ukuran besaran, bilangan

-          Keadaan, dsb.

Istilah medis memang terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini tidak

dimaksudkan agar pasien tidak mengerti. Tujuannya adalah keseragaman,

universalitas. Memang istilah itu membuat pusing, dokter juga kadang harus
berpikir dulu agar memahami artinya. Hanya karena seringnya mendengar dan

memakai, dokter menjadi terbiasa.

Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat menggambarkan

tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan proses dengan cara yang

berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan di bidang medis dan

keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun kata dan pemahaman

istilah ini didasarkan pada konsep:

1. Akar kata (Root),

Root (akar kata) pada terminologi kesehatan dapat berasal dari

bahasa sumber seperti Yunani atau Latin yang terletak di tengah di

antara prefiks dan sufiks atau pseudosufiks pada terminologi yang

terkait. Tidak jarang root terletak dibagian terdepan dari terminologi

jika istilah kesehatan terkait tidak mengandung prefiks; root bisa juga

diikuti root lain sebelum sufiks atau pseudosufiks.

Root biasa terletak di bagian paling belakang jika tidak mengandung

sufiks atau pseudosufiks; maka satu istilah bisa mengandung satu root

atau dua root bergandengan. Fungsi root adalah sebagai dasar atau inti

dari terminologi kesehatan dan biasanya menggambarkan anggota

tubuh.

Huruf hidup penggabung adalah huruf hidup (umumnya huruf o,

kadang-kadang i atau e) yang berfungsi untuk menggabungkan unsur

kata root menjadi bentuk kombinasi (combining root) dengan sufiks

yang diperlukan atau menggabungkan dua unsur kata root. Unsur kata
root dengan bentuk penggabung ini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi

harus dilengkapi unsur kata lain, baik root dengan sufiks atau root

dengan root lain.

2. Awalan (Prefix),

Prefiks/prefix (awalan) merupakan elemen yang paling sering

digunakan di awal kata, bisa terdiri dari satu atau dua suku-kata, sering

berupa preposisi (kata depan) atau adverbs. Prefiks berperan dalam

modifikasi atau perubahan untuk memberikan suatu arti pada root

(akar kata). Tidak semua akar kata pada terminologi kesehatan

mempunyai awalan.

Awalan yang ditambah di depan root berdasarkan arti dan kata yang

terbentuk dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu umum,

negatif, numerik dan problem atau penyakit. Awalan umum menunjuk

pada ukuran, bentuk, arah, dan lokasi.

3. Akhiran (Suffix),

Sufiks atau pseudosufiks (kata akhiran semu) merupakan unsur kata

yang terletak di bagian paling belakang dari istilah terkait, untuk

membentuk noun (kata benda), adjektif (kata sifat) atau verb (kata

kerja). Sufiks menunjukkan apakah terminologi berkaitan dengan

diagnostik, kondisi abnormal dan prosedur atau pengobatan, sehingga

peristilahan kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi yaitu sufiks

umum, sufiks diagnostik/penyakit, sufiks operatif/tindakan bedah dan

sufiks prosedur/pengobatan.
4. Penggabungan antar bagian

Dalam proses menciptakan istilah medis, aturan tertentu bahasa

berlaku. Aturan-aturan ini adalah bagian dari mekanika bahasa disebut

linguistik. Jadi, ketika sebuah istilah yang dikembangkan, beberapa proses

logis diterapkan. Akar Kata dikembangkan untuk memasukkan suara

vokal istilah berikut untuk menambahkan tindakan smoothing dengan

suara dari kata ketika menerapkan suatu akhiran. Hasilnya adalah

pembentukan istilah baru dengan vokal terpasang (akar kata + vokal)

disebut bentuk menggabungkan.

Dalam bahasa Inggris, vokal paling umum digunakan dalam

pembentukan bentuk kombinasi adalah huruf-o-, ditambahkan pada akar

kata. Prefiks biasanya tidak memerlukan modifikasi lebih lanjut yang akan

ditambahkan ke akar kata karena awalan biasanya berakhir dengan suara

vokal atau vokal, meskipun dalam beberapa kasus mereka mungkin

mengasimilasi sedikit dan di-mungkin berubah ke im-atau syn-ke-simbol.

Sufiks dikategorikan sebagai membutuhkan bentuk menggabungkan, atau

tidak memerlukan bentuk menggabungkan sejak mereka mulai dengan

vokal.

Adapun cara penggabungan Root, Awalan dan Akhiran

Menggabungkan satu atau lebih kata dasar dengan satu atau lebih

prefiks dan sufiks adalah salah satu cara untuk membentuk terminologi

kesehatan. Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan:


1. Menggabung root lebih dari satu, dengan huruf penghubung

seperti i, e, dan o, misalnya:

Kardiovaskuler  Kardi - o – vaskuler

Eritrosit  Eritr – o – sit

Gastroenterik  gastr – o – enter(ik)

Hemigastrik  hem – i – gastr(ik)

2. Menggabung akar kata dengan akhiran yang diawali

konsonan maka harus menggunakan huruf penghubung

Gastromegali  Gastr – o – megali

Osteomalacia  Oste – o - malacia

Laparascopy  lapar – a – scopy

3. Menggabung akar kata dengan akhiran yang diawali huruf

vokal maka tidak diperlukan huruf penghubung

Gastrectomy  gastr –ectomy

Hepatitis  Hepat – itis

Cardiac  cardi - ac

Berikut tiga metode mempelajari Terminologi Medis :

1. Metode Pemahaman

Kita ambil satu contoh sederhana: perikarditis

"Peri" adalah awalan yang berarti sesuatu yang di tepi atau melingkupi

"kard" artinya jantung

"Itis" adalah akhiran yang berarti "peradangan"


Jadi Pericarditis artinya peradangan pada jaringan yang melingkupi

jantung.

Tentu mudah memahami kalau ada istilah:

Bradikardi, "bradi" artinya "lambat" sehingga "bradikardi" berarti

denyut jantungnya melambat.

Takhikardi, "takhi" artinya "cepat" sehingga "takhikardi" berarti

denyut jantungnya bertambah cepat.

Contoh lain yang menggunakan 2 kata induk: ureterolithiasis.

"Ureter" adalah saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Dalam

bahasa Indonesia juga disebut ureter. Fonem "o" untuk

menghubungkan dengan kata berikutnya. "Lith" artinya batu, sedang

akhiran "osis atau asis" artinya proses.

Jadi "Ureterolithiasis" adalah terbentuknya batu pada saluran kemih

antara ginjal dan kandung kemih.

Contoh lain yang lebih kompleks: Histerosalfingografi.

Histero artinya "uterus" atau "rahim"

Salfing adalah nama lain dari tuba fallopii artinya "saluran telur"

Grafi adalah "gambar/foto".

Fonem "o" adalah kata penghubung antar masing-masing kata induk

tersebut.

Jadi Histerosalfingografi berarti: gambar dari rahim dan saluran telur

yang diperoleh dengan foto rontgen.


(Kata "histeris" itu diduga juga berakar dari kata "histero" yang berarti

rahim ini. Ada yang menyebut karena ketika berkontraksi rahim

menjadi begitu keras dan kaku. Ada yang menyebut dari ekspresi

wanita ketika rahimnya berkontraksi dan mengejan kuat-kuat).

Kalau kita tengok penulisannya dalam bahasa Inggris, maka proses

adopsi ini mudah diikuti.

Perikarditis: Pericarditis

Ureterolithiasis: Ureterolithiasis

Histerosalfingografi: Hysterosalphingography

Kita coba yang menarik juga: Muscullus Sternocleidomastotideus.

Artinya: otot (muscullus) yang menghubungkan antara tulang sternum,

tulang klavikula (salah satu bagiannya dilekati otot ini) dan tulang

mastoid. Dihubungkan dengan fonem penyambung "o". Pada anak-anak,

adanya peradangan di faring sering diikuti pembesaran kelenjar di

sepanjang otot sternokleidomastoideus ini.

Beberapa Awalan, Artinya dan Contoh Penggunaannya:

1) Hiper: tinggi atau banyak, misalnya hipertensi, hipertiroid,

hiperkoagulasi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia

2) Peri: bagian tepi, yang melingkupi, misalnya perikardium (melingkupi

jantung), peritoneum (melingkupi organ-organ dalam)

3) Dis: suatu gangguan, ketidak normalan, atau nyeri; misalnya disuria

(nyeri saat berkemih), dismenorrhea (nyeri saat menstruasi),


4) A atau An: bersifat negatif, kurang, tidak seharusnya; misalnya aritmia

(irama jantung tidak teratur), agenesis (tidak terbentuk), avitaminosis

(kondisi kekurangan vitamin)

5) Hipo: rendah; misalnya hipotensi, hipoglikemia, hipotiroid

6) Hemi: separoh, sebelah; misalnya hemi-an-opsia (kehilangan

penghilatan pada satu sisi/sebelah); hemi-parese (kelemahan otot pada

satu sisi kanan-kiri atau satu dari dua alat gerak tangan-kaki).

7) Ipsi: satu sisi yang sama; misalnya hemiparese ipsi-lateral (ada

gangguan syaraf dimana pada wajah terjadi pada sisi kanan-kiri yang

sama dengan sisi dari tangan-kaki yang mengalami kelemahan otot).

8) Kontra: sisi yang berlawanan; misalnya hemiparese kontra-lateral (sisi

gangguan pada wajah berlawanan dengan sisi kelemahan otot pada

tangan-kaki)

9) Supra/superior: atas, lebih; misalnya kelenjar supra-renal (kelenjar di

bagian atas dari ginjal); vena cava superior (pembuluh darah balik

jantung dari bagian atas tubuh)

10) Sub/Inferior: bawah, lebih dalam; misalnya vena cava inferior

(pembuluh darah balik jantung dari bagian bawah tubuh), jaringan sub-

mucosa (bagian sebelah dalam dari atau di bawah jaringan lendir).

Berikut beberapa Akhiran, Artinya dan Contoh Penggunannya:

1) Algia: nyeri misalnya neuralgia (nyeri pada syaraf), sefalgia (sakit

kepala),
2) Blast: tahap awal suatu pertumbuhan, misalnya sitotrofoblas (sel-sel

bakal pembentuk plasenta pada kehamilan).

3) Ectomi/tomi: operasi untuk mengangkat sesuatu atau tindakan

memotong sesuatu; misalnya appendektomi (mengoperasi usus buntu),

prostatektomi (mengangkat kelenjar prostat), Phlebotomi (tindakan

membuka/menusuk pembuluh darah).

4) Itis: peradangan; misalnya faringitis (peradanga pada faring),

bronkhisis (peradangan pada bronkhus/saluran nafas utama), hepatitis

(peradangan pada hepar/liver/hati).

5) Lisis: hancur, hilang, lebur, lepas; misalnya adhesiolisis (pelepasan

ikatan dua jaringan/organ), hemodialisis (pembersihan darah

kotor/cuci darah: hemo artinya darah).

6) Oma: pertumbuhan tidak normal, tumor; misalnya hepatoma (tumor

pada hepar/liver), mioma (tumor pada otot), mioma uteri (tumor pada

jaringan otot dinding rahim), hemangiona (tumor pada dinding

pembuluh darah).

7) Oskop/oskopi: melihat, alat untuk melihat; misalnya endoskopi

(melihat bagian dalam tubuh, seperti saluran cerna, tanpa menembus

jaringan), laparoskopi (teknik diagnosa dengan melihat bagian dalam

tubuh dengan cara menembus kulit/jaringan, bisa diteruskan dengan

tindakan terapi/operasi), rektoskopi (melihat bagian dalam rektum,

misalnya pada kecurigaan kanker rektum).


8) Osis/asis: proses, suatu kondisi; misalnya lithiasis (terbentuk batu di

suatu tempat); endometrosis (suatu kondisi terdapatnya jaringan

dinding rahim di tempat yang tidak seharusnya),

9) Pati: suatu yang tidak normal atau rusak; misalnya kardiomiopati

(kelainan pada otot dinding jantung), retinopati (kerusakan pada retina

mata, misalnya pada diabetes), nefropati (kerusakan pada

nefron/bagian dari ginjal misalnya pada diabetes), ensefalopati

(kondisi penyakit yang menimbulkan gangguan di otak).

10) Plasti: membentuk seperti, memperbaiki mendekati bentuk semula;

misalnya rinoplasti (memperbaiki hidung setelah cedera), vaginoplasti

(membentuk vagina pada kelainan organ kelamin)

11) Pnea: pernafasan; misalnya apnea (tidak/sulit bernafas); takhipnea

(frekuensi pernafasan terlalu cepat)

12) Rrhea: aliran; misalnya diarrhea/diare (aliran dari saluran cerna),

amenorrhea (tidak terjadi menstruasi),

13) Sklerosis: proses pengerasan; misalnya arterioskleroris (pengerasan

dinding pembuluh darah oleh timbunan lipid)

14) Uria: kandungan dalam urin melebihi/yang tidak normal; misalnya

glukosuria (terdapat glukosa dalam urin), hematuria (terdapat darah

dalam urin), proteinuria (terdapat protein dalam urine).

15) Emia: terdapat dalam darah; misalnya bakteriemia (terdapat bakteri

dalam jumlah yang berbahaya dalam darah), hiperglikemia (kadar

glukosa dalam darah terlalu tinggi)


16) Parese: kelemahan tonus/kontraksi otot; misalnya hemiparese (lihat

penjelasan sebelumnya).

17) Paralise: kelumpuhan tonus/kontraksi otot; kalau parese berarti

elemahan, paralise berarti kelumpuhan.

2. Metode Pengahapalan (Percakapan)

Metode Penghapalan adalah cara kedua mempelajari Terminologi

Medis yaitu dengan cara buat memahami anatomi dan fisiologi yang

rumit. Terminologi Medis sendiri ada beberapa yang berhubungan

sama bahasa inggris, kita tinggal mengaitkannya, dan yang terpenting

kita paham kata dasarnya. Misal :

1) Cavitas (dari kata cave) → ruang

2) Nasal/nasi → hidung

3) Anterior → atas

4) Margo (dari kata margin) → batas

5) Oris (dari kata oral) → mulut

6) Articulatio → persendian

7) Osseus → tulang

8) Palpebra → kelopak

9) Sternum → tulang pipih antara rusuk kita, di tengah dada.

10) Gaster → lambung

11) Encephal → Otak

12) Gynec → Wanita


Nah, jika sudah paham/hafal kata dasar-dasarnya, maka memahami

terminologi yang panjang jadi lebih mudah. Misal :

1) Labium Oris (bibir pada mulut)

2) Cavitas Nasal (rongga hidung)

3) Articulatio Radio Ulnaris Distal (Persendian Os. Radius dan Os. Ulna

bagian menjauh dari tubuh)

4) Bifurcatio Trachealis (percabangan trachea)

5) Palpebra Superior (kelopak mata atas)

6) Parasternalis (bagian atas sternum)

7) Asidosis Respiratorik (keracunan zat asam pada sistem pernafasan)

Kemudian kita harus berusaha bercakap kepada teman sesama

mahasiswa memasukkan istilah di atas. Contoh :

1) Bisa Lebih cepat! Saya kebelet miksi (pipis). Sampai terasa flatus

(kentut).

2) Engkau Gynec (wanita) yang cantik!

3) Apakah Oris (mulut) kamu sakit?

3. Metode Pencarian dan Pembelajaran dari Medical Dictionary Online

Medical Dictionary Online adalah metode ke tiga untuk

mempelajari Terminologi Medis secara mudah dan praktis, bukan

hanya pemahaman tetapi pencarian kata medis menjadi lebih singkat

dari pada harus membawa buku kamus medis yang begitu tebal. Dan

ini merupakan solusi terbaik bagi anda maupun bagi pelajar/mahasiswa

yang ingin mempelajari dunia kesehatan secara mendalam. Dengan


bantuan Medical Dictionary Online ini kita dapat mempelajari dunia

kedokteran/medis secara gratis.

D. Keuntungan Memahami Terminologi Medis

Pasti sering kita melihat dan membaca istilah-istilah medis yang aneh dam

kita tiodak tahu artinya yang kita lihat di rumah sakit, resep, rekam medis dan

majalah kesehatan. Sangat penting bagiu kita semua untuk mengetahui istilah

medis yang sering digunakan secara umum. Secara tidak langsung dengan

belajar mengetahui istilah-istilah tersebut kita bisa tahu arti sebenarnya dari

kata aneh tersebut.

Manfaat utama dari menggunakan Terminologi Medis ini adalah agar

mereka terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa yang sama.

Dengan cara ini, seorang dokter/paramedis dapat memanggil yang lain untuk

konsultasi melalui telfon dan memiliki pemahaman tertentu dari sebuah

situasi dan menggunakan istilah medis ini menghilangkan kesalahpahaman.

Selain itu, apabila kita sudah belajar dan memahami Terminologi Medis

apabila kita sakit menjadi pasien di rumah sakit/klinik, kita sebagai pasien

yang memiliki pemahaman istilah medis, termasuk anfisman (anatomi

fisiologi manusia) akan bisa menjelaskan kepada dokter gejala dan

keprihatinan sakit kita.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terminologi medis adalah istilah yang banyak dipakai dalam bidang

kesehatan sebagai bahan komunikatif profesional kesehatan agar tepat dan

efektif, efektif karena dapat dibentuk kembali menjadi kata yang baru dengan

menambahkan awalan atau akhiran yang mempunyai makna.

Istilah medis adalah sebuah kosa kata untuk secara akurat

menggambarkan tubuh asing dan komponen terkait, kondisi, proses dan

proses dengan cara yang berbasis ilmu pengetahuan. Hal ini untuk digunakan

di bidang medis dan keperawatan. Pendekatan sistematis untuk membangun

kata dan pemahaman istilah ini didasarkan pada konsep:

1. Akar kata (Root),

2. Awalan (Prefix),

3. Akhiran (Suffix),

4. Penggabungan antar bagian

Ada tiga metode dalam mempelajari Terminologi Medis yaitu

Metode Pemahaman/Penggabungan Kata, Metode Penghafalan dan

Percakapan dsn Metode Pembelajaran Onlinre.

Manfaat utama dari menggunakan Terminologi Medis adalah agar

mereka yang terlibat dalam bidang medis akan memiliki bahasa yang

sama, dan apabila kita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit/klinik, kita
sebagai pasien yang memahami istilah medis, termasuk anatomi dan

fisiologi akan bisa menjelaskan kepada dokter gejala sakit kita.

B. Saran

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun

dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya

makalah ini, baik pembaca dan penyusun lebih paham bagaimana

mempelajari Terminologi Medis supaya lebih mudah dan efesien serta dapat

diterapkan dalam dunia medis sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Academia.edu. “Cara Mempelajari Terminologi Medis I”, 08 Mei 2014.


<https://www.academia.edu/8536946/Makalah_Cara_Mempelajari_Termin
ologi_Medis_I> [Diakses, 04 Oktober 2020]
Arief Z.R. Terminologi Medis. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2009

Denika, 2012. “Medical Terminology.”http://denika22.blogspot.com

Ghanthia. 2016.Praktikum Spesialite dan Terminologi Kesehatan. Jakarta


Selatan:Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi

Klobot, 2011. “Memahami Berbagai Istilah dalam Medis”. http:// www. klobot.
com/2011/02/memahami-berbagai-istilah-bahasa-dalam.html

Tonang, 2006. “Memahami Istilah Medis”. http:// tonang. staff. uns. ac. id/
memahami- istilah- medis/2006/06/06/

Anda mungkin juga menyukai