SV.UNGARAN
OLEH
NIT : 16.42.041
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pelayanan. Sarana angkutan kapal atau jenis alat apung lain yang menggunakan
mesin diesel sebagai tenaga penggerak kapal, sebagai sarana angkutan barang dan
penumpang antar pulau maupun negara yang paling efisien yang paling murah.
beroperasi secara maksimal agar kapal dapat dioperasikan dengan lancar guna
maksimal.
Salah satu jalan untuk menjaga kondisi mesin kapal agar tetap beroperasi
Sistem pelumasan pada kapal adalah sangat penting dalam kinerja hubungannya
Kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen sistem pelumasan dapat
mengakibatkan kerusakan pada motor induk serta komponen yang lain yang tidak
tingkat keselamatan menurun baik pada manusia di atas kapal dan muatan yang
diangkut.
sistem pelumasan secara berkelanjutan guna menjaga kondisi serta keandalan dari
2
sistem pelumasan. Apabila salah satu komponen sistem pelumasan kurang
mesin tidak bekerja dengan stabil yang pada akhimya dapat menghambat
operasional kapal. berkaitan dengan hal tersebut di atas maka penulis tertarik
B. RUMUSAN MASALAH
minyak lumas?
motor induk?
C. BATASAN MASALAH
diteliti, yakni temperatur, sistem pelumasan, aliran dan viskositas minyak lumas,
alat mekanis dan gesekan. Objek yang diteliti hanya difokuskan kepada
3
minyak lumas. Fokus penelitian ini tidak dilakukan pada keseluruhan sistem pada
mesin induk hanya pada bagian–bagian dan sistem yang berpengaruh terhadap
sistem pelumasan.
D. TUJUAN PENELITIAN
lumas.
E. MANFAAT PENELITIAN
4
F. HIPOTESIS
Induk.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Minyak lumas adalah zat cair atau benda cair yang digunakan dalam
untuk menghindari hubungan (kontak) langsung dari dua bagian yang bergesekan
1. Minyak tumbuh-tumbuhan
6
2. Minyak hewan
3. Minyak mineral
lebih tahan lama dari kedua minyak tersebut, hanya saja daya lumas
4. Minyak kompon
B. PRINSIP PELUMASAN
yang bergerak dan bagian yang lain dengan cara memberikan minyak pelumas
kepadanya".
7
Menurut Suharto, Manajemen Perawatan mesin (1998 : 209) sistem
8
Gambar :1.1 : Sistem pelumasan
bergerak dan untuk Smembuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam
itu melalui saringan dan mengalir ke semua bagian mesin yang bersangkutan
(poros engkol, pena engkol, silinder poros hubungan dan mekanisme katup),
Poros engkol dan bantalan utama dilumasi dari sisi bawah ataupun sisi atas
penahan bantalan. Pena engkol seringkali dilumasi melaui lubang minyak yang
dibuat pada poros engkol dari bantalaran utama, tetapi ada juga yang dilumasi
Pena torak dilumasi melalui lubang yang dibuat dalam batang engkol,
melaui wadah minyak dialirkan pena engkol. Batang engkol die – forged tanpa
lubang minyak dapat dilengkapi dengan pipa baja pelumas di sebelah batang
engkol.
pembakaran dalam lainnya. Selain itu, bantalan poros engkol tidak dapat
berukuran besar menurut konstruksi mesin jadi bantalan poros engkol harus di
9
lumasi dengan cukup karena selalu mengalami tekanan tinggi karena bahan yang
diberikan pada bantalan ini tampak, celah bantalan yang besar tidak dapat
Keterangan gambar :
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10. Bearing poros engkol (lager duduk)
11. Bearing ujung besar (lager putar)
12. Bearing poros-bubungan
13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14. Piston
15. Pengetuk tangkai
16. Tangkai penolak
17. Ayunan
18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19. Pipa ke pipa penyemprot
20. Saluran pengembalian
10
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan
yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang
pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar (bearing
kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap
C. TUJUAN PELUMASAN
(1998 : 62-3). Jika ditinjau lebih dalam, sistem pelumasan dengan minyak
1. Sebagai Penyerap
11
Minyak pelumas dapat meredam panas yang dihasilkan dari
kerusakan.
2. Sebagai Pembersih
3. Sebagai Pemisah
torak dan silinder. Cincin torak yang telah disetel tak akan mampu
4. Sebagai Pelindung
12
Sistem pelumasan akan mampu mengurangi getaran apablla seeara
d. Penyekat ( penahan ).
e. Inhibitor korosi.
Dikutip dari buku Motor Diesel dan Turbin Gas II (2000 ; 25) Modul
gesekan diatas.
e. Peredam suara.
13
Menurut Maanen, motor diesel kapa! Jilid I (9; 1), mengemukakan
bergerak satu terhadap yang lain diberikan bahan pelumas, tujuan dari pelumasan
adalah:
e. Peredam suara.
pengujian yang sama dengan yang digunakan untuk menguji minyak bahan bakar.
Arismunandar, 1999,h.50.
Sifat ini merupakan sifat yang paling penting dan menunjukkan ukuran
kefluidaan relatif dari minyak tertentu. Kekentalan minyak pelumas harus sesuai
dengan fungsi minyak itu untuk mencegah keausan permukaan bagian yang
bergesekan, terutama pada beban yang besar dan putaran rendah. Makin tinggi
viskositasnya maka makin berat pula minyak pelumas tersebut. Minyak pelumas
yang terialu kental akan sukar mengaliri bagian-bagian yang perlu dilumasi,
14
sehingga menyebabkan kerugian yang besar, sebaliknya minyak pelumas yang
teriampau rendah (enoer) akan mengakibatkan over heating pada mesin dan
pada temperatur 0° F (18° C) dan dinyatakan dalam bilangan SAE. Nomor dari
minyak lumas jenis karter yang digunakan dalam mesin diesel dimulai dari SAE
10 untuk minyak ringan dan meningkat secara bertahap sampai SAE 60 yaitu
2. Titik Tuang
Sifat ini menyatakan pada saat temperatur tertentu minyak pelumas akan
Kerena itu, sebaiknya dipergunakan minyak pelumas dengan titik tuang yang
lancar kedalam pompa dan salurannya pada aetiap keadaan operasi. Titik tuang
yang relatif tinggi dapat menyebabkan kesulitan start dalam cuaca dingin.
3. Residu Karbon
Residu karbon adalah jumlah karbon yang tertinggal setelah zat yang dapat
menguap telah diuapkan dan terbakar dengan pemanasan minyak. Ini akan
15
menunjukkan jumlah karbon yang diendapkan dalam mesin yang tentunya
83% - 87% berat karbon, 11% - 15% nitrogen dan sejumlah elemen kecil lainnya
merupakan perambat panas, ini sangat tidak menguntungkan sebab jika tertumpuk
dalam silinder atau sekeliling cincin torak dapat menyebabkan kerusakan pada
Pada dasarnya minyak lumas yang digunakan pada suatu mesin haruslah
sesuai dengan daerah operasional dan kerja yang dihasilkan dari mesin tersebut.
lumas yang sesuai dengan karakteristik dan bahan yang dapat memenuhi
Di atas Kapal minyak lumas yang digunakan sesuai dengan manual book
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang membuat mesin tersebut. Minyak lumas
yang digunakan adaiah MLC 30 "sistem Oil" yang berfungsi untuk M/E Sys Oil,
minyak lumas tersebut adaiah termasuk dalam spesifikasi minyak diesel kerja
menengah, SAE 30 serta specific gravitynya (SG) pada 60°F (16°C) adaiah
0,9250.
16
F. SYARAT MINYAK LUMAS
Berbagai jenis minyak pelumas yang dapat kita jumpai sekarang ini
1999,h50. Minyak pelumas yang ideal harus memenuhi persyaratan antara lain
sebagai berikut:
penggunaannya hemat
17
G. KLASIFIKASI SERTA JENIS DAN PENGGUNAANNYA MINYAK
PEMBUATNYA
Jakarta.
Klasifikasi US Military
Penggunaan dan Kualitas Oli
API Spec
18
Mempunyai viscosity indeks tinggi
mengandung addictivis detergent-disersent
CF4 Mil-L-2104 D tinggi, anti oksida, anti karat, anti aus, dan
anti busa yang digunakan untuk mesin
diesel Turbo Charged.
ME More
Less Than 20°-
Penyalur Nama/Jenis Number Than
10°C 35°C
20°C 35°C
Shell
10w 20w/20w 30 50
Rimula-X
Shell
Shell 20/20w 20 50
Argina-T 40 - 30
Shell
10w 20/20w 40 - 30 -
Rimula-D
RPM delo 20/20w 20 20 40 -
Oil
RPM multi-
Caltex
service oil 10w 30 - 40
Delo
Delvac 10w 20w 30 -
Special
Delvac 20w-
20/20w 20w-40 30 -
40
Mobil Delvac 1100
10w 20/20w 30 - 40 50
seris
Delvac 1200 40
20w-40 20/20w 50
seris
Estor HD 10w 20 30 -
ESSO lube
20/20w 20 40 50
Esso HD
Standart
10w 20 30 50
Diesel Oil
19
B.P. Energol
ICMB for 20/20w 20w 40 50
marine use
B.P, Energol
B.P 10w 30
DS-3
Veneiluse M
for Industri 10w 40
use
Vanellus C3 20w 40
perusahaan minyak.
PEGGUNAANYA
MASSA V1SCOSITAS
NO. JENIS P (est)
NAMA PENGGUNA
MINYA 15
MINYAK 50°C 100°C AN
K (kg/dm3
)
Minyak mobil Minyak
1 0,866 8,3 2,9
Veloeite No. 6 spindle
Minyak shell
2 0,900 114 18
Maooma W71
Minyak shell Kotak roda
3 0,910 225 30
Macoma W77 gigi industry
Esso pen-o-led
4 0,945 145 17,5
EP3
Minyak shell Minyak kotak
5 0,890 49 11
Omala 37 roda gig
Minyak shell Berbeban
6 0,917 324 38
Omala 81 tinggi
20
Esso Spartan EP
7 0,895 115 18,0
3
Minyak kotak
Minyak roda gigi
8 s23,9hell rivela 1,025 92 23 sintesis,
75 pelumasan
jangka panjang
Instalasi
9 Tresso 0,873 23,9 6,1 pengangkat
Hidrolis
BP Energol Lpt Minyak mesin
10 0,907 15,7 3,9
50 pendingin
11 Mobi Dte 0,878 29 6,5 Minyak turbin
medium
BP super uap
12 viscostatic 0,889 75,7 17,8 Minyak motor
20W-50
Essounifio10W-
13 0,878 75,5 17,2 Daerah luas
50
Minyak shell Minyak turbin
14 0,870 25 5,8
turbo 27 pesawat
Minyak esso
15 ekstra turbo 0,975 17,5 5,1 Tebang
2380 Minyak kotak
Minyak kotak
roda gigi
16 roda gigi esso 6 0,910 51,9 9
hipolda-
x 80
kendaraan
17 Petroleum 0,813 1,4- 86
18 (Air) 0,9991 0,554-
PELUMASAN
pelumasan bagian dalam motor dan bagian pelumasan bagian luar motor. Bagian
dalam motor terdiri atas bagian-bagian sangat prinsip bagi kerja suatu motor,
21
sedangkan bagian luar sistem itu berfungsi membantu atau mendukung
paking yang sobek, serta kerak pipa yang terbawa arus. Saringan
22
atau filter merupakan alat yang dapat menyaring partikel-partikel
yang haius agar tidak menyatu dan ikut arus minyak pelumas.
4. Pendingin Minyak
23
meninggalkan bak karter tidak boleh lebih dari 71°C. 5. Alat
minyak pelumas.
mengaiirkan minyak lumas dengan tekanan dan juga membilas minyak dari
lurus atau heliks dan secara umum menyerupai pompa roda gigi yang digunakan
Untuk keperluan dikapal, pompa minyak lumas dapat berada dalam bak
motor dan dapat juga berada di luarnya. Menurut Wiranto Arismunandar Motor
Diesel Putaran Tinggi. Cara kerja pompa minyak lumas jenis roda gigi sebagai
berikut:
Kontruksi pompa oli roda gigi terdiri atas dua bauah roda gigi yang
terletak pada sebuah rumah pompa. Pada rumah pompa terdapat dua saluran yaitu
saluran masuk dan saluran keluar. Celah antara gigi-gigi roda gigi dengan dinding
dalam rumah pompa sangat kecil. Kedua roda gigi berfungsi sebagai penggerak
gigi jika salah satu roda gigi bergerak ke kiri maka roda gigi yang satunya
bergerak ke kanan. Akibatnya ruangan yang dihubungakan dengan bak oli akan
24
mengalami ke vakuman atau pengisapan sehingga oli mengalir ke ruangan
pemasukan. Oleh kedua roda gigi tersebut oli dialirkan ke ruangan pengeluaran
yaitu ruangan yang berhubungan dengan saluran pelumasan. Akibat tekanan yang
cepat putaran pompa, tekanan dan jumlah oli yang dialirkan semakin besar.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
melaksanakan praktek laut di atas kapal selama satu tahun (12 bulan) dengan
mengumpulkan data-data.
melalui:
yang diteliti.
26
B. JENIS DAN SUMBER DATA
dan sumber.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari tempat penelitian yang
kaitan dari judul yang penulis angkat pada penulisan kertas kerja
skripsi ini.
bertangung jawab atas kompresor udara dan para crew diatas kapal
2. Data Sekunder
didapat dari sumber kepustakaan seperti literatur, bahan kuliah dan data
dari perusahaan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
27
D. METODE ANALISIS
situasi dengan bekal pengetahuan dari pada yang didapatkan lewat studi
ada dan menetapkan apa yang menjadi tujuan dan masalah yang kita
yang dilakukan. Data yang telah diperoleh diolah sesuai dengan teori dan
metode yang kita telah ditetapkan dari awal sebelum kita melakukan
pengumpulan data. Data yang telah kita olah kemudian kita analisa hasil
kita gunakan. Dari hasil pengolahan data yang kita analisa kemudian kita
sebuah kesimpulan dari pada yang telah kita analisa dan bahas. Kemudian
kita juga memberikan saran apa yang sesuai dengan apa yang kita
Physical Analysis
Ratin
g
BN 11.9
(mgKOH/g)
Insolubles (% 0.34
wt)
Water (% 0.05
Vol)
Flash Point 214
(ºC)
Kin Viscosity @ 100°C 11.37
(cSt)
Elements (ppm)
Aluminium (Al) 1.4
Chromium (Cr) 0.2
Copper (Cu) 8.5
Iron (Fe) 4.4
Lead (Pb) 0.7
Nickel (Ni) 0.0
Silicon (Si) 1.9
Sodium (Na) 4.8
Tin (Sn) 1.1
Vanadium (V) 0.0
MACHINE UNIT/LOCATION
Vessel: SV.UNGARAN MAIN ENGINE / STBD
Physical Analysis
Ratin
g
BN 10.7
(mgKOH/g)
Insolubles (% 0.25
wt)
Water (% 0.05
Vol)
Flash Point 216
(ºC)
Kin Viscosity @ 100°C 12.18
(cSt)
Elements (ppm)
Aluminium (Al) 1.4
Chromium (Cr) 0.2
Copper (Cu) 6.8
Iron (Fe) 4.3
Lead (Pb) 0.0
Nickel (Ni) 0.0
Silicon (Si) 2.1
Sodium (Na) 4.2
Tin (Sn) 0.4
Vanadium (V) 0.0
C. SPESIFIKASI POMPA MINYAK PELUMAS
ITEMS
BORE
DISCHARGE mm 125
SUCTION mm 150
Kgf/cm²
DISCHARGE PRESSURE 4
G
Kgf/cm²
SUCTION PRESSURE -0,5
G
CAPACITY M³/h 71
Kgf/cm²
SAFETY V. PRESSURE 4,2
G
SERVICE L.O
18,
OUT PUT KW
5
MOTOR
44,
VOLTAGE V
0
FREQUENCY HZ 50
NO. OF
r/mm 750
REVOLUTION
GUARANT. VIS. FOR.
c.st 260
POWER
TYPE V G – 90
D. SPESIFIKASI INSTALASI LO MESIN INDUK
Jumlah saringan :6
Jumlah pompa :2
Jumlah keran :9
Jumlah by pass :3
Panjang : 1349 mm
F. ANALISA PERMASALAHAN
dimana sistem pelumasan dirancang untuk melumasi bagian- bagian mesin yang
bila sampai terjadi suatu kelambatan dalam pelumasan atau pelumasan yang tidak
sempurna maka akan mengakibatkan kerusakan pada-bagian bagian yang
penulis pada saat tekanan minyak lumas pada mesin induk rendah, maka segera
dengan tekanan minyak lumas yang diinginkan yaitu keran sebelum saringan dan
sesudah pompa, pemeriksaan tentang fungsi dan kerja dari sistem pendingin
yang kembali ke Sump Tank untuk mengatur tekanan minyak (Sump Tank),
pemeriksaan pompa minyak lumas, saringan minyak lumas dan juga pemeriksaan
tekanan pompa minyak lumas pada mesin induk yakni tersumbatnya saringan
minyak lumas dan tidak bekerjanya pompa secara maksimal pada sistem
lain yang terbawa minyak lumas, kemudian minyak yang sudah disaring
Akibat dari minyak lumas yang kotor atau tercemar selama dipakai dalam
mesin.
Pencemaran minyak lumas pada mesin diesel karena adanya
sebagian debu ini melekat pada film minyak yang meliputi dinding silinder
lumas oleh air yang terbentuk oleh pengembunan uap air hasil pembakaran
hydrogen dari bahan bakar dengan oksigen dari pengisian udara air ini
membentuk emulsi dengan bagian dari minyak yang kurang stabil dalam
karter dibantu oleh oksidasi dari bagian lain, emulsi ini membentuk
lumpur.
cincin torak, dinding silinder, roda gigi, poros engkol, poros nok bantalan
bahan bakar yang dapat disebabkan oleh kebocoran sistem injeksi bahan
minyak lumas.
dan mengedarkannya.
Gambar : Bagan pompa minyak lumas bentuk roda gigi, mesin induk
SV.UNGARAN
Pada saat overhaul pada pompa dan pada roda gigi pompa. Maka
pompa dalam keadaan normal atau baik, namun hal ini tidak terjadi.
Daya isap dan tekan pompa rendah akibat keausan pada gigi
pompa akibat keausan yang dibawa minyak lumas saat melumasi bagian-
bagian mesin dan kotoran-kotoran yang berasal dari ruang pembakaran
TROUBEL
KE 1,5 KG./CM3
SENIN,06 BALIKPAPAN - LO.PUMP M.E
PERBAIKAN
Juli 2019 PECIKO DARI TEKANAN
POMPA L.O
3 KG./ CM3
G. PEMECAHAN MASALAH
mengatasi dan memecahkan masalah yang terjadi yaitu rendahnya tekanan pompa
jenis elemen.
jenis filter yang digunakan, jenis elemen atau jenis lain, filter harus
jenis elemen.
dialirkan kedalam tangki, dipanaskan selama 24 jam agar air dan lumpur
padat yang lebih berat dari minyak lumas dipisahkan oleh gaya sentrifugal.
3. Hal – hal yang dilakukan dalam menangani pompa minyak lumas.
induk yaitu pompa tidak bekerja secara maksimal maka segera diadakan
penggerak.
menggunakan micrometer.
lainnya.
11) Gantilah paking dengan paking yang sejenis dan tebal yang
sama.
kerusakan berat.
penghubung.
menempatkan kembali.
ukuran semestinya.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tugas akhir maka banyak masukan yang bisa di jadikan bahan kajian, singkatnya
dari kegiatan tersebut dan berdasarkan uraian materi yang telah dibahas pada bab
pengoperasian kapal.
B. SARAN SARAN
teratur.
KETERANGAN :
1. RUMAH POMPA
4. LUBANG ISAP
5. LUBANG TEKAN
LAMPIRAN : 2
KETERANGAN :
A. POROS
B. BANTALAN
1 Roda gigi
penghantar
2 Pintu keluar
3 Gigi keluar
4 Tabung
5 Pintu masuk
Lampiran gambar : NO . 2
LAMPIRAN 3
5. DEKSEL (PENUTUP)
7. KRAN PLUG
SUMBER:SV.UNGARAN
LAMPIRAN 5
GAMBAR :LO POMPA STBYS
SUMBER: SV.UNGARAN
LAMPIRAN 6
SUMBER: SV.UNGARAN