KELOMPOK 3
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan anugrahnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Es Gabus dan Face Mist Aloe vera” dapat terselesaikan tepat pada waktu dan
sesuai dengan harapan.
1. Ibu Elida Ulfiana, S.Kep.Ns., M.Kep., selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Komplementer yang telah meluangkan waktu, dalam
pelaksanaan pengarahan, dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan kelompok telah membantu memberikan semangat dalam
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan,
oleh karena itu saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan studi kasus ini.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
BAB II
2.1 Sejarah Aloe Vera...........................................................................................
3
2.2 Tanaman Lidah Buaya....................................................................................
4
2.3 Karakteristik Aloe Vera...................................................................................
5
2.4 Manfaat Aloe Vera..........................................................................................
7
2.5 Kandungan Aloe Vera.....................................................................................
9
2.6 Cara Pengelolaan Lidah Buaya.......................................................................
11
BAB 3
3.1 Pembahasan.....................................................................................................
15
BAB 4
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................
19
4.2 Saran ..............................................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
20
3
1
BAB 1
PENDAHULUAN
bahan baku industri. Tanaman lidah buaya memiliki beragam jenis. Setidaknya
ada sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya yang telah diketahui. Dari ke 200 jenis
tersebut yang paling bagus digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera
Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.Dari 72 zat tersebut terdapat 18 macam asam amino,
karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat.
Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur,
antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis,
serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mengetahui kegunaan dan cara pengolahan lidah buaya untuk bidang
kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mengetahui tanaman lidah buaya
2) Mengetahui karakteristik lidah buaya
3) Mengetahui manfaat lidah buaya
4) Mengetahui kandungan lidah buaya
5) Mengetahui cara pengolahan lidah buaya
1.3 Manfaat
Makalah ini dapat menambah wawasan tentang manfaat dan cara pengolahan lidah
buaya sebagai bahan komplementer dalam bidang kesehatan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Aloe vera digunakan sebagai obat sejak jaman dahulu. Pada 2000 tahun yang
lalu, para ilmuwan Yunani menganggap lidah buaya sebagai obat mujarab
universal dan Lidah buaya (Aloe vera) telah digunakan sebagai pengobatan di
beberapa kebudayaan selama ribuan tahun terutama pada negara Mesir, India,
Meksiko, Jepang dan China. (Pankaj, Sahu, 2013). Aloe vera di Mesir, Ratu
Nefertiti dan Cleopatra menggunakan lidah buaya sebagai kecantikan, sedangkan
Alexander Agung, dan Christopher Columbus menggunakannya untuk mengobati
luka prajurit (Marshall, 1990; Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008). Referensi
pertama tentang Aloe vera yang di terjemahkan dalam bahasa Inggris adalah
sebuah terjemahan oleh John Goodyew pada tahun 1655 dari Dioscorides De
Materia Medic (risalah medis). Aloe vera Pada awal 1800-an telah digunakan
sebagai pencahar di Amerika Serikat, tetapi di pertengahan 1930 terjadi perubahan
penggunaan lidah buaya digunakan untuk mengobati dermatitis kronis dan berat
(Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008).
Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad
ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman
hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan
kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Lidah buaya tumbuh subur di daerah yang
4
berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan
organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak
memerlukan biaya dan perawatan yang besar. Baru pada dekade 1990-an, tanaman
ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang
berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002).
Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki
ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada
ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir. Lidah buaya merupakan
varietas tanaman lidah buaya dari kelas aloe yang melegenda dalam dunia
pengobatan. Kata vera dalam bahasa latin yang berarti benar merupakan nama
yang dipersembahkan untuk varietas lidah buaya untuk membedakan karakteristik
istimewa lidah buaya sebagai tanaman obat dari varietas aloe lainnya. Lidah
buaya bersifat sebagai tanaman xeroid yang hidup di daerah kering.
Jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia yakni
Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), yang ditemukan oleh
Philip Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768.
Aloe barbadensis Miller mempunyai nama sinonim yang binomial, yakni Aloe
vera dan Aloe vulgaris. Menurut Furnawanthi (2002) taksonomi Aloe barbadensis
Miller sebagai berikut :
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Spesies : Aloe barbadensis Miller
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia
dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup
rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah
buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Lidah buaya termasuk
5
tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan,
tanaman ini termasuk tanaman yang tahan kekeringan (Furnawanthi, 2002). Lidah
buaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah pegunungan. Daya
adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar keseluruh dunia mulai
daerah tropika sampai ke daerah sub tropika. Tanah yang dikehendaki lidah buaya
adalah tanah subur, kaya bahan organik dan gembur. Kesuburan tanah pada
lapisan olah sedalam 30 cm sangat diperlukan, karena akarnya yang pendek
tanaman ini tumbuh baik di daerah bertanah gambut yang pHnya rendah.
Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh
penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena
bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman secara khusus dan besar-
besaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah terdapat
pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin
meluasnya penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan
sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan
bisnis baru serta dapat dijadikan sebagai tanaman agroindustri.
Beberapa spesies lidah buaya yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan
hanya 4 dari 200 spesies yang ada. Aloe barbadensis merupakan spesies paling
populer yang berasal dari pulau Barbados Amerika Tengah. Jenis ini memiliki
kandungan terbaik dan banyak dimanfaatkan untuk industri seperti makanan, obat
dan minuman kesehatan tanpa mengurangi nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Robert davis menyatakan bahwa lidah buaya adalah satu-satunya substansi di
dunia yang paling cepat menembus masuk ke dalam pori dan sel 5 kali lebih cepat
daripada air serta dengan cepat pula nutrisi yang masuk ke dalam sel akan
mengenyahkan aliran racun.
2.3 Karakteristik Aloe Vera
Beberapa karakteristik tanaman lidah budaya antara lain sebagai berikut :
1. Batang
Batang tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan
karena tertutup oleh daun- daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam
tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas - tunas yang selanjutnya
menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari
6
Terdapat beberapa fakta tentang lidah buaya antara lain sebagai berikut
:
1. Getah, gel dan seluruh bagian daun bersifat menyembuhkan
2. Semua kandungan dalam lidah buaya bersifat menyembuhkan
3. Gel lidah buaya berwarna kekuningan dan rasanya pahit
4. Perebusan lidah buaya sampai 100ºC justru mempertahankan nilai
nutrisinya
5. Megekstraksi lidah buaya semakin efektif terutama untuk mengobati luka
eksternal
6. Lidah buaya dapat dimasak dengan air, susu, anggur, madu maupun bahan
lainnya tanpa kehilangan efektivitasnya
7. Enzim dalam lidah buaya tidak berbeda dengan yang terdapat dalam
sayuran
Mineral seperti Ca, K, Na, Mg, Mn, Berinteraksi dengan vitamin dan trace
Zn, Cu, Fe dan Cr. elemen lainnya mendukung fungsi
tubuh bagi kesehatan
Vitamin A, B1, B2, B6, cholin, asam Diperlukan untuk fungsi metabolisme
folat,vitamin C, vitamin E tubuh dan sebagai antiksidan
Sterol (cholesterol, campesterol, Sebagai anti-inflamatory, bersifat anti
lupeol, danβ-Sitosol) septic dan penghilang rasa sakit
Gula terdiri dari monosakarida Untuk memenuhi kebutuhan
(glukosa dan fruktosa), polisakarida metabolisme tubuh
(glukomanan/polymannose)
Enzim : Alliase, alkalline phosphatase, Membantu proses metabolisme dan
amylase, carboxy peptidase, catalase, pencernaan tubuh, sebagai katalisator
cellulase, lipase, peroxidase danmembantu penyerapan gizi
Asam amino : terdiri dari 20 dari 22 Membantu penyusunan protein,
asam amino yang dibutuhkan manusia pembentukan jaringan baru,
dan 7 dari 8asam amino esensial mengganti sel-sel tubuh yang rusak
dan tua
Adapun manfaat lain dari lidah buaya berdasarkan hasil penelitian lainnya
adalah:
1. Membantu menyembuhkan luka.
2. Menyejukkan luka bakar.
3. Meminimalkan kerusakan kulit akibat radang yang disebabkan oleh
udara dingin.
4. Melindungi kulit dari sinar X, karena aloe veraadalah antioksidan yang
efektif, dapat membersihkan radikal bebas yang disebabkan oleh sinar
radiasi X.
5. Menyembuhkan penyakit kulit kronis.
6. Meringankan masalah usus, mengurangi jumlah mikroorganisme
berbahaya di perut, menetralkan.
7. Keasaman perut dan dapat menghilangkan sembelit.
8. Mengurangi gula darah pada penderita diabetes.
9. Mengurangi pembengkakan pada radang sendi.
10. Mengurangi infeksi akibat terserang HIV.
9
Lidah buaya mengandung lebih dari 200 senyawa dan nutrisi alami berbeda
yang secara bersama menghasilkan khasiat untuk mengobati. Kandungan mineral,
vitamin dan enzim dalam daging lidah buaya bermanfaat untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Adapun kandungan lidah buaya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.2 Kandungan enzim dan asam amino dalam lidah buaya
N Asam amino esensial Asam amino tambahan Enzim-enzim
o
1 Isoleusin Asam Aspartik Phophatase
2 Leusin Asam Glutamik Amylase
3 Lysin Alanin Lipase
4 Methionin Arginin Catalaze
5 Phenylalanin Cystin Creatinin
phosphokinase
6 Threonin Glycin Nucleotidase
Sumber : Tabel komposisi makanan Thailand (1999) Institut Nutrisi, Universitas Mahidol.
No Nutrisi Unit Thai RDi Kandungan dalam
gel lidah buaya
1 N (c) - 2 (11) 4 (15)
2 Abu Gram 0,5 0,2
3 Gel (Air) Gram 84,4 88,3
4 Energi Kilo Calories 61 49
5 Protein Gram 50** 0
6 Lemak Gram 65** 0,6
7 Serat Diet Gram 25 0,2
8 Kalsium (Ca) Milligram 800 31
9 Fosfor (P) Milligram 800 3
10 Besi (Fe) Milligram 15
11 Sodium (Na) Milligram 2400 22
12 Potasium (K) Milligram 3500 12
13 Tembaga (Cu) Milligram 2 -
14 Zinc (Zn) Milligram 15 0,1
15 Vitamin A µ gram - 0
(Retinol)
16 Β Carotene µ gram - -
b. Bahan
1) Lidah buaya 2 batang 5) Santan kelapa 65 ml
b. Botol spray
2.6.2.2 Bahan
a. Lidah buaya 1 batang b. Air mawar 100 ml
BAB 3
PEMBAHASAN
Selain itu manfaat yang dimiliki oleh tanaman lidah buaya (aloe vera):
mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari, terutama bagi mereka yang
kerap bekerja di luar ruangan, mengatasi masalah kulit yang disebabkan cuaca,
seperti kulit kering, kemerahan, mengelupas, dan iritasi ringan atau ruam,
memudarkan warna kemerahan pada memar di tubuh, mengatasi luka bakar
ringan, meredakan kulit yang melepuh, dapat digunakan sebagai krim anti
penuaan dini atau untuk mengatasi keriput, mengatasi rasa gatal akibat gigitan
serangga, merawat luka kecil akibat teriris pisau atau tergores, memudarkan
bintik bintik kehitaman pada kulit, dapat berguna sebagai pengganti
kondisioner dan jelly untuk rambut, bisa digunakan untuk mengurangi jerawat,
digunakan untuk mempercepat penyembuhan sariawan, untuk meredakan otot
yang keram atau menegang, digunakan untuk mengurangi keluhan pada
masalah gusi, mengurangi ketombe pada kepala (sumber:
http://id.wikipedia.org ).
Manfaat yang terkandung dalam tanaman lidah buaya sebagai
pembuatan es lidah buaya sangatlah banyak, diantaranya dapat mengobati
penyakit maag, untuk mempercepat penyembuhan sariawan, untuk mengurangi
keluhan pada masalah gusi dan lain-lain. Sehingga banyak masyarakat tertarik
untuk mengkonsumsinya.
Endang dan Prasetyastuti (2010) menyatakan bahwa serat yang
terkandung dalam lidah buaya adalah serat yang bersifat larut air seperti
Glukomanan. Wang and Johnson (2006) menyatakan bahwa, polisakarida gel
lidah buaya terutama terdiri dari Glukomanan serta sejumlah kecil Arabinan
dan Galaktan. Glukomanan merupakan serat yang stabil. Gel Aloe barbadensis
Miller mengandung mannose-phosphate, beta-1,4 acetylated mannan,
glucomannans, alprogen glucoprotein dan Cglucosylchromone yang diduga
mengandung efek hipoglikemik atau menormalkan kadar gula darah (Afaf,
Abuelgasim, Maha, Osman and Elmahdi, 2008). Lidah buaya bermanfaat
untuk menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol
tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
kanker (Furnawanthi, 2002).
16
berserat karena lidah buaya ini mengandung komponen organik dan berkalori
rendah yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh kita. Makanan
berserat dari lidah buaya dengan menggunakan berbagai jenis gula mempunyai
berat dan kenampakan morfologis serta kandungan gizi yang baik untuk
kesehatan. Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang
dimanfaatkan adalah daging dari lidah buaya (Paimin, 2002).
Pengolahan lidah buaya yang bervariasiakan meningkatkan nilai
ekonomi, manfaat, dandaya tarik konsumen terhadap lidah buaya. Mengingat
potensi besar lidah buaya untukkesehatan sebagai minuman diet dan
dapatmembantu kegiatan usus besar, maka perludilakukan pengembangan
produk lidah buayamenjadi es gabus pelangi.
Es di Indonesia sangat banyak jenisnya, yang masing-masing memiliki
ciri khas tertentu sesuai dengan daerah asalnya dan masing-masing memiliki
perbedaan.Untuk membuat es gabus lidah buaya sangatlah mudah dan
sederhana.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil es gabus lidah buaya
adalah tergolong sangat baik dan sangat berkhasiat dalam tubuh. Berdasarkan
Survey Hasil observasi di sekitar Desa Saba Blahbatuh, menunjukkan bahwa es
lidah buaya merupakan salah satu minuman yang banyak mengandung khasiat
dan dapat mengobati berbagai penyakit dalam tubuh seperti maag, wasir, dll.
Hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh untuk menarik minat
konsumen.
18
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu jenis tanaman yang
fungsional karena semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan
seperti penyubur rambut, penyembuh luka, dan pewarna kulit. Beberapa
manfaat lidah buaya (aloe vera) antara lain sebagai sumber penghasil bahan
baku untuk aneka produk dan industri makanan, farmasi dan kosmetik.
Kandungan lidah buaya mengandung lebih dari 200 senyawa dan nutrisi alami
berbeda yang secara bersama menghasilkan khasiat untuk mengobati jenis
Aloevera Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat
yang dibutuhkan oleh tubuh.Dari 72 zat tersebut terdapat 18 macam asam
amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat
golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker,
antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan,
antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap
antibiotik.
4.2 Saran
Pemanfaatan lidah buaya khususnya dalam bidang kesehatan masih kurang
sehingga perlu pengembangan lebih banyak fariasi pengolahan. Sehingga
bahan yang bersifat alami dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai
pelengkap terapi lainnya dalam usaha preventif, kuratif maupun rehabilitatif
kepada pasien maupun masyarakat sekitar yang memerlukan pengobatan.
19
DAFTAR PUSTAKA