Anda di halaman 1dari 22

ES GABUS DAN FACE MIST

LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Fasilitator: Ibu Elida Ulfiana S.Kep., Ns., M.Kep

KELOMPOK 3

KELAS AJ-1 B21

1. ANIS LUTFIANI 131811123052


2. ARIFATUL MAHMUDAH 131811123065
3. INDARTI 131811123009
4. PIGA DELILA RIHI 131811123034
5. WIWIK HIDAYATUN N. 131811123035
6. UMI WIDOWATI W. 131811123043
7. RONALDI PALADIANG 131711123050

PRODI STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan anugrahnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Es Gabus dan Face Mist Aloe vera” dapat terselesaikan tepat pada waktu dan
sesuai dengan harapan.

Makalah ini dapat terselesaikan bukan semata-mata usaha sendiri


melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui
kesempatan ini penulis mengucap banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Elida Ulfiana, S.Kep.Ns., M.Kep., selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Komplementer yang telah meluangkan waktu, dalam
pelaksanaan pengarahan, dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan kelompok telah membantu memberikan semangat dalam
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan,
oleh karena itu saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan studi kasus ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan


menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Surabaya, 14 Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR
ii

DAFTAR ISI
iii

BAB I

1.1 Latar Belakang...............................................................................................


1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
2
1.3 Tujuan ............................................................................................................
2

BAB II
2.1 Sejarah Aloe Vera...........................................................................................
3
2.2 Tanaman Lidah Buaya....................................................................................
4
2.3 Karakteristik Aloe Vera...................................................................................
5
2.4 Manfaat Aloe Vera..........................................................................................
7
2.5 Kandungan Aloe Vera.....................................................................................
9
2.6 Cara Pengelolaan Lidah Buaya.......................................................................
11

BAB 3
3.1 Pembahasan.....................................................................................................
15

BAB 4
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................
19
4.2 Saran ..............................................................................................................
19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
20

3
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman lidah buaya (Aloe vera L) sudah dikenal sejak lama. Pada
umumnya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan pewarna
kulit. Tanaman lidah buaya juga bermanfaat sebagai bahan baku industri farmasi
dan kosmetik. Disamping itu, lidah buaya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan dan bahan minuman kesehatan. Bagian lidah buaya yang sangat
bermanfaat adalah daging daun yang memiliki lendir atau gel. Gel lidah buaya
mengandung zat mineral seperti kalsium, kalium, natrium, klorin, magnesium,
seng, tembaga, kromium, dan beberapa asam seperti asam folat, vitamin C dan
lain-lain. Zat-zat ini sangat berguna untuk pertumbuhan tulang, pembentukan, dan
pergantian jaringan serta pengaturan syaraf. Lidah buaya tidak hanya digunakan
sebagai obat, tetapi dapat digunakan untuk pecegahan penyakit. Sekarang ini
banyak pemanfaatan lidah buaya sebagai pengobatan dan bahan baku makanan.
Perkembangan pemanfaatan lidah buaya sebagai bahan makanan atau minuman
didorong oleh komposisi kimia lidah buaya yang sangat baik untuk kesehatan.
Dalam industri pangan yang berbahan baku lidah buaya seperti selai, manisan, dan
permen, bagian lidah buaya yang digunakan adalah bagian dalam yang
menyerupai gel.
Indonesia merupakan sentra penghasil tanaman lidah buaya jenis Aloe
barbadensis yang telah mampu memenuhi permintaan bahan maupun produk
tanaman lidah buaya oleh negara Malaysia dan Hongkong. Di pulau Jawa
khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta tanaman lidah buaya jenis Aloe vera atau
Aloe chinensis, baik kuantitas maupun kualitas lebih rendah bila dibandingkan
dengan hasil tanaman lidah buaya dari Kalimantan jenis Aloe barbadensis
(Tjitrosoepomo, 1994; Sasli, 2008; Darini, 2010), sehingga tanaman ini kurang
diminati konsumen lokal.
Tanaman lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di
dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan
2

bahan baku industri. Tanaman lidah buaya memiliki beragam jenis. Setidaknya
ada sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya yang telah diketahui. Dari ke 200 jenis
tersebut yang paling bagus digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera
Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.Dari 72 zat tersebut terdapat 18 macam asam amino,
karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat.
Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur,
antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis,
serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mengetahui kegunaan dan cara pengolahan lidah buaya untuk bidang
kesehatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mengetahui tanaman lidah buaya
2) Mengetahui karakteristik lidah buaya
3) Mengetahui manfaat lidah buaya
4) Mengetahui kandungan lidah buaya
5) Mengetahui cara pengolahan lidah buaya

1.3 Manfaat
Makalah ini dapat menambah wawasan tentang manfaat dan cara pengolahan lidah
buaya sebagai bahan komplementer dalam bidang kesehatan.
3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Aloe Vera


Lidah buaya atau dikenal juga sebagai Aloe
barbadensis Mill., Aloe indica Royle, Aloe
perfoliata L. var. vera dan A. vulgaris Lam
merupakan tanaman milik keluarga Liliaceae,
yang ada lebih dari 360 spesies yang diketahui
(Dat AD, Poon F, Pham KBT, Doust J, 2011). Nama tanaman Aloe Vera (lidah
buaya) berasal dari berbagai bahasa diantaranya yaitu kata Arab "Alloeh" yang
berarti "zat pahit yang bersinar," sementara "vera" dalam bahasa Latin berarti
"benar". Sedangkan, menurut bahasa mesir Aloe yang berarti "tanaman
keabadian" Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008).

Aloe vera digunakan sebagai obat sejak jaman dahulu. Pada 2000 tahun yang
lalu, para ilmuwan Yunani menganggap lidah buaya sebagai obat mujarab
universal dan Lidah buaya (Aloe vera) telah digunakan sebagai pengobatan di
beberapa kebudayaan selama ribuan tahun terutama pada negara Mesir, India,
Meksiko, Jepang dan China. (Pankaj, Sahu, 2013). Aloe vera di Mesir, Ratu
Nefertiti dan Cleopatra menggunakan lidah buaya sebagai kecantikan, sedangkan
Alexander Agung, dan Christopher Columbus menggunakannya untuk mengobati
luka prajurit (Marshall, 1990; Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008). Referensi
pertama tentang Aloe vera yang di terjemahkan dalam bahasa Inggris adalah
sebuah terjemahan oleh John Goodyew pada tahun 1655 dari Dioscorides De
Materia Medic (risalah medis). Aloe vera Pada awal 1800-an telah digunakan
sebagai pencahar di Amerika Serikat, tetapi di pertengahan 1930 terjadi perubahan
penggunaan lidah buaya digunakan untuk mengobati dermatitis kronis dan berat
(Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008).

Lidah buaya (Aloe vera L) pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad
ke-17 dibawa oleh petani keturunan Cina. Tanaman ini dijadikan sebagai tanaman
hias yang ditanam sembarang di pekarangan rumah dan digunakan sebagai bahan
kosmetik yaitu untuk penyubur rambut. Lidah buaya tumbuh subur di daerah yang
4

berhawa panas dan terbuka dengan kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan
organik. Pembudidayaan lidah buaya tergolong sangat mudah dan tidak
memerlukan biaya dan perawatan yang besar. Baru pada dekade 1990-an, tanaman
ini dilirik menjadi bahan baku untuk industri makanan dan minuman yang
berkhasiat menyehatkan (Furnawanthi, 2002).

2.2 Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman asli Afrika, yang memiliki
ciri fisik daun berdaging tebal, sisi daun berduri, panjang mengecil pada
ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun berlendir. Lidah buaya merupakan
varietas tanaman lidah buaya dari kelas aloe yang melegenda dalam dunia
pengobatan. Kata vera dalam bahasa latin yang berarti benar merupakan nama
yang dipersembahkan untuk varietas lidah buaya untuk membedakan karakteristik
istimewa lidah buaya sebagai tanaman obat dari varietas aloe lainnya. Lidah
buaya bersifat sebagai tanaman xeroid yang hidup di daerah kering.
Jenis lidah buaya yang dibudidayakan secara komersil di dunia yakni
Curacao aloe atau Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), yang ditemukan oleh
Philip Miller, seorang pakar botani yang berasal dari Inggris, pada tahun 1768.
Aloe barbadensis Miller mempunyai nama sinonim yang binomial, yakni Aloe
vera dan Aloe vulgaris. Menurut Furnawanthi (2002) taksonomi Aloe barbadensis
Miller sebagai berikut :
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Spesies : Aloe barbadensis Miller
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti Afrika, Asia
dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup
rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah
buaya juga dapat tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Lidah buaya termasuk
5

tanaman yang efisien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuhan,
tanaman ini termasuk tanaman yang tahan kekeringan (Furnawanthi, 2002). Lidah
buaya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah pegunungan. Daya
adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar keseluruh dunia mulai
daerah tropika sampai ke daerah sub tropika. Tanah yang dikehendaki lidah buaya
adalah tanah subur, kaya bahan organik dan gembur. Kesuburan tanah pada
lapisan olah sedalam 30 cm sangat diperlukan, karena akarnya yang pendek
tanaman ini tumbuh baik di daerah bertanah gambut yang pHnya rendah.
Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera L) sudah lama ditanam oleh
penduduk sebagai tanaman obat keluarga sekaligus tanaman hias karena
bentuknya yang tergolong sangat unik. Penanaman secara khusus dan besar-
besaran belum umum dilakukan, kecuali di beberapa tempat yang telah terdapat
pengolahan lidah buaya (Aloe vera L) tersebut. Namun dengan semakin
meluasnya penggunaan lidah buaya (Aloe vera L) dan meningkatnya permintaan
sebagai bahan baku industri, maka lidah buaya dapat dijadikan sebagai lahan
bisnis baru serta dapat dijadikan sebagai tanaman agroindustri.
Beberapa spesies lidah buaya yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan
hanya 4 dari 200 spesies yang ada. Aloe barbadensis merupakan spesies paling
populer yang berasal dari pulau Barbados Amerika Tengah. Jenis ini memiliki
kandungan terbaik dan banyak dimanfaatkan untuk industri seperti makanan, obat
dan minuman kesehatan tanpa mengurangi nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Robert davis menyatakan bahwa lidah buaya adalah satu-satunya substansi di
dunia yang paling cepat menembus masuk ke dalam pori dan sel 5 kali lebih cepat
daripada air serta dengan cepat pula nutrisi yang masuk ke dalam sel akan
mengenyahkan aliran racun.
2.3 Karakteristik Aloe Vera
Beberapa karakteristik tanaman lidah budaya antara lain sebagai berikut :

1. Batang
Batang tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan
karena tertutup oleh daun- daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam
tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas - tunas yang selanjutnya
menjadikan anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga muncul dari
6

batang melalui celah-celah atau ketiak daun.


Batang Aloe Vera juga dapat disetek untuk
perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini
dilakukan dengan memangkas habis daun dan
batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul tunas -
tunas baru atau anakan.
2. Daun
Daun tanaman Aloe Vera berbentuk pita
dengan helaian yang memanjang. Daunnya
berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna
hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai
bahan baku obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena
di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan
pada waktu kekurangan air. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan
ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas
dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 - 75 cm, dengan berat 0,5
kg - 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf.
3. Bunga
Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau
kemerahan berupa pipa yang mengumpul,
keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil,
tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan,
dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga
biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.
4. Akar
Akar tanaman Aloe Vera berupa akar serabut yang
pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang
akar berkisar antara 50 - 100 cm. Untuk
pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah
yang subur dan gembur di bagian atasnya.
7

Terdapat beberapa fakta tentang lidah buaya antara lain sebagai berikut
:
1. Getah, gel dan seluruh bagian daun bersifat menyembuhkan
2. Semua kandungan dalam lidah buaya bersifat menyembuhkan
3. Gel lidah buaya berwarna kekuningan dan rasanya pahit
4. Perebusan lidah buaya sampai 100ºC justru mempertahankan nilai
nutrisinya
5. Megekstraksi lidah buaya semakin efektif terutama untuk mengobati luka
eksternal
6. Lidah buaya dapat dimasak dengan air, susu, anggur, madu maupun bahan
lainnya tanpa kehilangan efektivitasnya
7. Enzim dalam lidah buaya tidak berbeda dengan yang terdapat dalam
sayuran

2.4 Manfaat Aloe vera

Lidah buaya memiliki beberapa komponen yang sangat bermanfaat,


diantaranya adalah :
Komponen Kegunaan

Lignin Mampu menembus dan meresap ke


dalam kulit agar terjaga
kelembabannya
Saponin Mempunyai aktifitas antiseptik dan
pembersih
Asam Salisilat (komponen seperti Sebagai penghilang rasa sakit
aspirin)
Hormon (Auxins dan Giberellins) Mengurangi rasa sakit akibat luka dan
anti inflammatory
Antrakuinon terdiri dari aloe emodin, Bahan dasar obat yang mempunyai
Asamaloetic, Alion, Anthracine, sifatsebagai antibiotik, antibakterial,
Antranol, Barbaloin, Asam antifungi,dan penghilang rasa sakit.
chrysophanat, Emodin,minyak
Ethereal, ester asam sinamat,
Isobarbaloin, Resistanol.
8

Mineral seperti Ca, K, Na, Mg, Mn, Berinteraksi dengan vitamin dan trace
Zn, Cu, Fe dan Cr. elemen lainnya mendukung fungsi
tubuh bagi kesehatan
Vitamin A, B1, B2, B6, cholin, asam Diperlukan untuk fungsi metabolisme
folat,vitamin C, vitamin E tubuh dan sebagai antiksidan
Sterol (cholesterol, campesterol, Sebagai anti-inflamatory, bersifat anti
lupeol, danβ-Sitosol) septic dan penghilang rasa sakit
Gula terdiri dari monosakarida Untuk memenuhi kebutuhan
(glukosa dan fruktosa), polisakarida metabolisme tubuh
(glukomanan/polymannose)
Enzim : Alliase, alkalline phosphatase, Membantu proses metabolisme dan
amylase, carboxy peptidase, catalase, pencernaan tubuh, sebagai katalisator
cellulase, lipase, peroxidase danmembantu penyerapan gizi
Asam amino : terdiri dari 20 dari 22 Membantu penyusunan protein,
asam amino yang dibutuhkan manusia pembentukan jaringan baru,
dan 7 dari 8asam amino esensial mengganti sel-sel tubuh yang rusak
dan tua

Adapun manfaat lain dari lidah buaya berdasarkan hasil penelitian lainnya
adalah:
1. Membantu menyembuhkan luka.
2. Menyejukkan luka bakar.
3. Meminimalkan kerusakan kulit akibat radang yang disebabkan oleh
udara dingin.
4. Melindungi kulit dari sinar X, karena aloe veraadalah antioksidan yang
efektif, dapat membersihkan radikal bebas yang disebabkan oleh sinar
radiasi X.
5. Menyembuhkan penyakit kulit kronis.
6. Meringankan masalah usus, mengurangi jumlah mikroorganisme
berbahaya di perut, menetralkan.
7. Keasaman perut dan dapat menghilangkan sembelit.
8. Mengurangi gula darah pada penderita diabetes.
9. Mengurangi pembengkakan pada radang sendi.
10. Mengurangi infeksi akibat terserang HIV.
9

11. Sebagai makanan penunjang untuk pasien AIDS.


12. Mencegah timbulnya penyakit kanker.
13. Mengatasi kecanduan dan stress.

2.5 Kandungan Aloe Vera

Lidah buaya mengandung lebih dari 200 senyawa dan nutrisi alami berbeda
yang secara bersama menghasilkan khasiat untuk mengobati. Kandungan mineral,
vitamin dan enzim dalam daging lidah buaya bermanfaat untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Adapun kandungan lidah buaya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Tabel 2.1 Kandungan vitamin dan mineral dalam lidah buaya


N Vitamin Mineral
o
1 A Kalsium
2 B1 Fosfor
3 B2 Potasium
4 B3 Besi
5 B6 Sodium
6 B12 Magnesium
7 C Mangan
8 E Tembaga
9 F Kromium
10 Asam folik Zinc
11 Kolin

Tabel 2.2 Kandungan enzim dan asam amino dalam lidah buaya
N Asam amino esensial Asam amino tambahan Enzim-enzim
o
1 Isoleusin Asam Aspartik Phophatase
2 Leusin Asam Glutamik Amylase
3 Lysin Alanin Lipase
4 Methionin Arginin Catalaze
5 Phenylalanin Cystin Creatinin
phosphokinase
6 Threonin Glycin Nucleotidase

Tabel 2.3 Senyawa bermanfaat yang terkandung dalam lidah buaya


10

N Mukopolisakarida dan Polisakarida Asam Lemak


o
1 Selulosa Semua jenis asam lemak tidak
jenuh
2 Glukosa Asam Caprilik
3 Manosa
4 Aldonentosa
5 Hamosa
6 Acemannan

Sumber : Tabel komposisi makanan Thailand (1999) Institut Nutrisi, Universitas Mahidol.
No Nutrisi Unit Thai RDi Kandungan dalam
gel lidah buaya
1 N (c) - 2 (11) 4 (15)
2 Abu Gram 0,5 0,2
3 Gel (Air) Gram 84,4 88,3
4 Energi Kilo Calories 61 49
5 Protein Gram 50** 0
6 Lemak Gram 65** 0,6
7 Serat Diet Gram 25 0,2
8 Kalsium (Ca) Milligram 800 31
9 Fosfor (P) Milligram 800 3
10 Besi (Fe) Milligram 15
11 Sodium (Na) Milligram 2400 22
12 Potasium (K) Milligram 3500 12
13 Tembaga (Cu) Milligram 2 -
14 Zinc (Zn) Milligram 15 0,1
15 Vitamin A µ gram - 0
(Retinol)
16 Β Carotene µ gram - -

2.6 Cara Pengelolaan Lidah Buaya

Dalam pembuatan Lidah Buaya dibutuhkan bahan dan alat-alat yang


hampir sama seperti pada proses pengolahan lidah buaya pada umumnya.
2.6.1 Rainbow Ice Aloe vera
2.6.1.1 Alat dan Bahan
a. Alat
1) Baskom 1 buah 6) Sendok 1 buah
11

2) Mangkuk 3 buah 7) Kompor 1 buah

3) Blender 1 buah 8) Panci 1 buah

4) Cetakan kotak 1 buah 9) Pisau dan talenan

5) Saringan 10) Irus

b. Bahan
1) Lidah buaya 2 batang 5) Santan kelapa 65 ml

2) Air masak 400 ml 6) Gula Pasir 250 gram

3) Pewarna makanan ( merah, kuning, hijau)


12

4) Susu putih (UHT) 250 ml 7) Tepung hun kwe 95 gr

2.6.1.2. Proses Pengolahan


a. Kupas aloe vera
b. Ambil daging dari aloe vera dan pisahkan dari kulitnya
c. Cuci bersih daging aloe vera sampai tidak ada lendir yang
menempel
d. Haluskan aloe vera dengan menggunakan blender sampai halus
e. Tuangkan aloevera ke dalam wadah
f. Masukkan gula pasir, tepung hun kwe, santan kelapa, susu UHT,
dan air
g. Lalu aduk adonan sampai merata
h. Bagi adonan tersebut ke dalam 3 wadah berbeda
i. Tuangkan 5 tetes pewarna makanan ke dalam masing – masing
adonan
j. Aduk hingga warna tercampur rata
k. Masak adonan di dalam panci sambil diaduk sampai agak
mengental
l. Matikan kompor, dan pindahkan adonan di tempat cetakan
m. Lakukan hal yang sama pada adonan lainnya
n. Setelah adonan kedua matang , tuangkan diatas adonan pertama
o. Lakukan hal yang sama pada adonan ketiga sehingga membentuk 3
lapisan warna di dalam cetakan
p. Diamkan adonan selama 30 menit hingga adonan dingin
q. Setelah 30 menit masukkan adonan ke dalam freezer dan tunggu
selama 1x 24 jam
13

r. Ambil adonan kemudian dipotong- potong dan siap disajikan

2.6.2 Face Mist


2.6.2.1 Alat
a. Pisau dan talenan c. Baskom 1 buah

b. Botol spray

2.6.2.2 Bahan
a. Lidah buaya 1 batang b. Air mawar 100 ml

2.6.2.3 Cara Pengolahan


a. Kupas aloe vera
b. Ambil daging dari aloe vera dan pisahkan dari kulitnya
c. Cuci bersih daging aloe vera sampai tidak ada lendir yang
menempel
d. Haluskan aloe vera dengan menggunakan blender sampai halus
e. Saring aloevera dan tuangkan ke dalam wadah spray
f. Campurkan dengan air mawar dengan komposisi 50% : 50%
g. Kocok sampai tercamur
h. Face mist siap digunakan
14

BAB 3

PEMBAHASAN

Lidah buaya telah lama diketahui sebagai tanaman penyembuh dan


digunakan sebagai bahan obat sejak beberapa ribu tahun yang lalu untuk
mengobati luka bakar, rambut rontok, infeksi kulit, peradangan sinus, dan rasa
nyeri pada saluran cerna. Beberapa peneliti terdahulu telah membuktikan
bahwa Aloe vera berkhasiat sebagai antiinflamasi, antipiretik, antijamur,
antioksidan, antiseptik (karena gel aloe vera mengandung antraquinone, tannin,
polysaccharide, flavonoid, and saponin), antimikroba, antivirus, dan peningkat
aliran darah ke daerah yang terluka dan penstimulasi fibroblast yang
bertanggung jawab untuk penyembuhan luka. Pemberian ektrak daun lidah
buaya memiliki efek untuk mempercepat penyembuhan luka (Christian ,2015).
15

Selain itu manfaat yang dimiliki oleh tanaman lidah buaya (aloe vera):
mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari, terutama bagi mereka yang
kerap bekerja di luar ruangan, mengatasi masalah kulit yang disebabkan cuaca,
seperti kulit kering, kemerahan, mengelupas, dan iritasi ringan atau ruam,
memudarkan warna kemerahan pada memar di tubuh, mengatasi luka bakar
ringan, meredakan kulit yang melepuh, dapat digunakan sebagai krim anti
penuaan dini atau untuk mengatasi keriput, mengatasi rasa gatal akibat gigitan
serangga, merawat luka kecil akibat teriris pisau atau tergores, memudarkan
bintik bintik kehitaman pada kulit, dapat berguna sebagai pengganti
kondisioner dan jelly untuk rambut, bisa digunakan untuk mengurangi jerawat,
digunakan untuk mempercepat penyembuhan sariawan, untuk meredakan otot
yang keram atau menegang, digunakan untuk mengurangi keluhan pada
masalah gusi, mengurangi ketombe pada kepala (sumber:
http://id.wikipedia.org ).
Manfaat yang terkandung dalam tanaman lidah buaya sebagai
pembuatan es lidah buaya sangatlah banyak, diantaranya dapat mengobati
penyakit maag, untuk mempercepat penyembuhan sariawan, untuk mengurangi
keluhan pada masalah gusi dan lain-lain. Sehingga banyak masyarakat tertarik
untuk mengkonsumsinya.
Endang dan Prasetyastuti (2010) menyatakan bahwa serat yang
terkandung dalam lidah buaya adalah serat yang bersifat larut air seperti
Glukomanan. Wang and Johnson (2006) menyatakan bahwa, polisakarida gel
lidah buaya terutama terdiri dari Glukomanan serta sejumlah kecil Arabinan
dan Galaktan. Glukomanan merupakan serat yang stabil. Gel Aloe barbadensis
Miller mengandung mannose-phosphate, beta-1,4 acetylated mannan,
glucomannans, alprogen glucoprotein dan Cglucosylchromone yang diduga
mengandung efek hipoglikemik atau menormalkan kadar gula darah (Afaf,
Abuelgasim, Maha, Osman and Elmahdi, 2008). Lidah buaya bermanfaat
untuk menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol
tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
kanker (Furnawanthi, 2002).
16

Penambahan gel lidah buaya pada es gabus dapat bermanfaat untuk


kesehatan.Lidah buaya merupakan tanaman yang cukup unik karena
mengandung berbagai senyawa biologis aktif, seperti mannans asetat,
polymannans, antrakuinon, dan berbagai lektin. Lidah buaya juga mengandung
sekitar 75 jenis zat yang telah dikenal bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa
lain yang membuatnya layak digunakan dalam pengobatan herbal. Lidah buaya
telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati luka, luka bakar,
demam, gatal-gatal, kulit dan banyak lagi. Selain itu, obat herbal ini juga
sangat popular dalam industri kosmetik dan produk kesehatan.
Lidah buaya mempunyai kandungan nutrisi antara lain kalsium,
potasium, magnesium, vitamin A, B1, B2, B6, Bkompleks, vitamin C, vitamin
E, dan 18 dari 20 asam amino yang dibutuhkan manusia (Furnawanthi, 2002).
Secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalam jumlah yang
cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan asam
glutamat, asam aspartat, dan asam-asam amino essensial terutama leusin, lisin,
valin, dan histidin (Morsy, 1991). Disamping itu, daging lidah buaya
mempunyai kandungan serat yang mampu sebagai pencahar yang baik dan
dapat meningkatkan serta membantu kegiatan usus besar (Mousert, 1988).
Biasanya penduduk hanya memanfaatkan tanaman ini sebagai obat luka
bakar, tetapi tanaman lidah buaya memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Karena
juga dapat digunakan sebagai bahan baku makanan dan minuman. Setiap
manusia pasti akan membutuhkan makanan dan minuman. Zaman sekarang,
banyak masyarakat kurang kreatif menggunakan tanaman herbal sebagai bahan
makanan dan minuman. Banyak masyarakat tertarik menggunakan aneka
minuman sebagai kudapan dalam berbagai acara. Rasa yang khas dimiliki oleh
tanaman lidah buaya dan tidak dimiliki oleh tanaman lainnya. Sehingga,
membuat tingginya keinginan masyarakat mengkonsumsi dan membeli es lidah
buaya sebagai penghilang dahaga. Tidak hanya orang dewasa saja yang suka
mengkonsumsi es lidah buaya melainkan anak-anak pun senang mengkonsumsi
es lidah buaya karena rasa yang enak dan segar.Menurut hasil penelitian dari
Aminah Asngad (2008), lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu tanaman
yang dapat diolah menjadi berbagai aneka produk makanan dan minuman
17

berserat karena lidah buaya ini mengandung komponen organik dan berkalori
rendah yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh kita. Makanan
berserat dari lidah buaya dengan menggunakan berbagai jenis gula mempunyai
berat dan kenampakan morfologis serta kandungan gizi yang baik untuk
kesehatan. Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang
dimanfaatkan adalah daging dari lidah buaya (Paimin, 2002).
Pengolahan lidah buaya yang bervariasiakan meningkatkan nilai
ekonomi, manfaat, dandaya tarik konsumen terhadap lidah buaya. Mengingat
potensi besar lidah buaya untukkesehatan sebagai minuman diet dan
dapatmembantu kegiatan usus besar, maka perludilakukan pengembangan
produk lidah buayamenjadi es gabus pelangi.
Es di Indonesia sangat banyak jenisnya, yang masing-masing memiliki
ciri khas tertentu sesuai dengan daerah asalnya dan masing-masing memiliki
perbedaan.Untuk membuat es gabus lidah buaya sangatlah mudah dan
sederhana.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasil es gabus lidah buaya
adalah tergolong sangat baik dan sangat berkhasiat dalam tubuh. Berdasarkan
Survey Hasil observasi di sekitar Desa Saba Blahbatuh, menunjukkan bahwa es
lidah buaya merupakan salah satu minuman yang banyak mengandung khasiat
dan dapat mengobati berbagai penyakit dalam tubuh seperti maag, wasir, dll.
Hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh untuk menarik minat
konsumen.
18

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Lidah buaya (aloe vera) merupakan salah satu jenis tanaman yang
fungsional karena semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan
seperti penyubur rambut, penyembuh luka, dan pewarna kulit. Beberapa
manfaat lidah buaya (aloe vera) antara lain sebagai sumber penghasil bahan
baku untuk aneka produk dan industri makanan, farmasi dan kosmetik.
Kandungan lidah buaya mengandung lebih dari 200 senyawa dan nutrisi alami
berbeda yang secara bersama menghasilkan khasiat untuk mengobati jenis
Aloevera Barbadensis Miller. Jenis ini setidaknya mengandung 72 jenis zat
yang dibutuhkan oleh tubuh.Dari 72 zat tersebut terdapat 18 macam asam
amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat
golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker,
antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan,
antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap
antibiotik.

4.2 Saran
Pemanfaatan lidah buaya khususnya dalam bidang kesehatan masih kurang
sehingga perlu pengembangan lebih banyak fariasi pengolahan. Sehingga
bahan yang bersifat alami dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai
pelengkap terapi lainnya dalam usaha preventif, kuratif maupun rehabilitatif
kepada pasien maupun masyarakat sekitar yang memerlukan pengobatan.
19

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, Asngad. (2008). ‘Jurnal Penelitian Sains & Teknologi’


Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe vera) Menjadi Produk Makanan Berserat
Dengan Penambahan Berbagai Jenis Gula. Vol. 9 (2), pp. 144-155.
Andi, Ainun. (2017). ‘Capra hircus’ Uji Aktivitas Ekstrak Lidah Buaya(Aloe
vera)Secara In Vivo Terhadapscabies Pada Kambing Kacang.
Christian A. Sewta, Christi Mambo, Jane Wuisan. (2015). ‘Jurnal e-
Biomedik’ Uji Efek Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) Terhadap
Penyembuhan Luka Insisi Kulit Kelinci. Vol. 3 (1)
Furnawanthi, S. P. 2007. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman
Ajaib. Tangerang: Argomedia Pustaka.
Nugraha, Andri & Urip Rahayu. 2016. Jurnal “Pengaruh Pemberian Aloe
Vera Pada Pasien Luka Bakar “Studi Literatur””.
http://lppmstikeskarsahusada.ac.id di akses 26 Februari 2019 Pukul 20.36 WIB
Pankaj, Sahu, et al. (2013). Therapeutic And Medicinal Uses Of Aloe Vera:
A Review. Pharmacology & Pharmacy, 2013, 4, 599-610.
Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Agromedia :
Jakarta.
Rostita. 2008. Sehat, Cantik dan Penuh Vitalitas Berkat Lidah Buaya.
Bandung: Mizan Media Utama.

Anda mungkin juga menyukai