Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Biota laut merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Berbagai
usaha telah dilakukan manusia untuk menyingkap rahasia yang terkandung dalam
biota laut dan produknya. Usaha yang tak kenal lelah mulai menunjukkan hasil
dengan ditemukannya berbagai jenis senyawa bioaktif baru (novel compounds)
yang tidak ditemukan pada biota darat.
Manusia telah memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan baku
obat sejak jaman purbakala, walaupun senyawa-senyawa yang terkandung di
dalamnya tidak diketahui secara pasti. Dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk, permintaan akan obat-obatan baru untuk menanggulangi berbagai jenis
penyakit yang mengerikan, seperti AIDS, SARS dan sebagainya juga semakin
meningkat. Selain itu, peningkatan jumlah penyakit yang resisten terhadap obatobat yang ada memerlukan biaya yang sangat besar dalam pencarian obat-obat baru
yang lebih manjur.
Sejak tahun 1970-an, perhatian mulai tertuju pada penemuan obat-obatan dari
laut. Hal ini ditandai dengan adanya kolaborasi antara peneliti dari berbagai
institusi dengan farmakolog yang menghasilkan suatu kemajuan besar dalam
penemuan obat-obatan dari biota laut. Sebagai gambaran, lebih dari 10.000
senyawa bioaktif telah berhasil diisolasi dari biota laut dan sekitar 300 paten dari
senyawa tersebut telah berhasil dipublikasi selama kurun waktu 30 tahun (19691999).
Pengadaan bahan baku obat terus menerus dikembangkan karena tingginya
kasus infeksi baik endemik maupun epidemik serta penggunaan obat-obat yang
terus menerus menyebabkan terjadinya resistensi. Ketersediaan

bahan baku,

keterjaminan akan kebenaran khasiat, mutu, dan keabsahan obat yang beredar pada
masyarakat merupakan faktor yang sangat menentukan.
Biota laut telah menjadi topik untuk investigasi sejumlah produk alami.
Kondisi laut yang ekstrim, yang berbeda dari teresterial, mampu menghasilkan
jenis senyawa aktif yang berbeda.

Produk Alami Laut

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, tulisan ini akan membahas apa saja
pengelompokan senyawa bioaktif dari laut berdasarkan jenis organisme penyebab
penyakit dan prospek pemanfaatannya dalam usaha penanganan berbagai jenis
penyakit serta produk yang dapat dihasilkan untuk pengobatan suatu penyakit.
1.3. Tujuan
Mengetahui dan memahami tentang pemanfaatan biota laut sebagai produk
alami yang dapat dijadikan sediaan dalam bidang farmasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Produk Alami
Produk Alami Laut

Produk alami adalah bahan yang berasal dari organisme, baik yang dalam
masih keadaan hidup atau mati, dalam keadaan dipelihara atau dibiarkan tanpa
pemeliharaan secara khusus, yang sudah dibudidaya atau dibiarkan secara liar
berada dipermukaan bumi.
Produk alami juga merupakan bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan
yang masih hidup ataupun sudah mati, juga berbagai macam mineral dan bahan
tambang yang merupakan fosil organik dan anorganik.
2.2. Produk Alami Lautan
Produk alami lautan adalah segala bahan yang berkaitan dengan sumber
daya kelautan. Sumber daya kelautan adalah sumber daya yang meliputi, ruang
lingkup yang luas yang mencakup kehidupan laut (flora dan fauna, mulai dari organisme
mikroskopis hingga paus pembunuh, dan habitat laut) mulai dari perairan
dalam hingga ke daerah pasang surutdi pantai dataran tinggi dan daerah muara
yang luas. Berbagai orang memanfaatkan dan berinteraksi dengan lingkungan laut
mulai dari pelaut, nelayan komersial, pemanen kerang,ilmuwan, dll. Dan digunakan
untuk berbagai kegiatan baik rekreasi, penelitian, industri,dan kegitan lain
yang bersifat komersial.
Macam- macam sumber daya laut. Secara umum, sumberdaya kelautan
terdiri atas sumberdaya dapat pulih (renewableresources), sumberdaya tidak dapat
pulih (non-renewable resources), dan jasa-jasalingkungan kelautan (environmental
services).
1. Sumberdaya dapat pulih terdiri dari berbagai jenis ikan, udang, rumput
laut,termasuk kegiatan budidaya pantai dan budidaya laut (mariculture).
2. Sumberdaya tidak dapat pulih meliputi mineral, bahan tambang/galian,
3.

minyak bumi dan gas.


Sedangkan yang termasuk jasa-jasa lingkungan kelautan adalah pariwisata
dan perhubungan laut.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Potensi Obat dari Laut
Organisme laut adalah reservoir utama dari produk alami bioaktif dengan
aplikasi biomedis potensial dan beberapa produk alam laut yang dianggap sebagai
agen terapi yang potensial untuk pengobatan penyakit beberapa kategori. Banyak
produk-produk alami bioaktif laut dan turunannya dihasilkan oleh invertebrata,
Produk Alami Laut

seperti spons, karang lunak, tunicates, moluska atau Bryozoa, dan dievaluasi
advancedly dalam uji praklinis dan bahkan klinis. Selain itu, dari tahun 2005
sampai 2007, dua dari 13 produk alami dan produk-produk obat yang diturunkan
dari alam disetujui pemasaran di seluruh dunia ditemukan dari organisme laut.
Farmakologi laut merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
obat-obatan yang berasal dari laut. Potensi obat dari laut besar karena sebagain
besar kehidupan dilaut dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan.Farmasi laut
merupakan obat-obatan yang dihasilkan dari laut,seperti anticancer, antibakteri dan
anti tumor. Potensi ini sangat besar karena kekayaan laut yang dimiliki Indonesia
sangatlah besar.
Produk farmasi kelautan memiliki ikatan yang kuat dalam karakteristik
metabolisme lemak dan protein. Hal ini jauh berbeda dengan karakteristik yang
didapat para ahli dari tetumbuhan dan hewan darat. Organisme laut berevolusi
dengan kondisi yang jauh berbeda sehingga cara mereka memproduksi enzim dan
protein pun berbeda pula. Secara kimia, enzim dan protein tersebut memiliki
karakteristik yang masih perlu didalami secara analiti

3.2. Senyawa Bioaktif dari Laut


Berdasarkan jenis organisme penyebab penyakit, pemanfaatan senyawasenyawa yang berasal dari laut dapat dikelompokan dalam beberapa kategori
sebagai berikut :
3.2.1. Senyawa-senyawa untuk infeksi akibat jamur
Seperti diketahui bahwa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh biota
laut sangat berbeda dengan biota-biota lainnya. Kenyataan inilah yang
mendorong para saintis untuk mencari senyawa antijamur dari biota laut,
terutama dari biota bentos. Hampir semua antijamur dari biota laut yang telah
diketahui diisolasi dari biota bentos, misal spons. Pada umumnya antijamur
dari biota laut dapat dikelompokan menjadi empat kategori utama yaitu:
1. Poliketida, misalnya aurantoside (Gambar 1) yang diisolasi dari spons
Siliquarispongia

japonica.

Aurantoside

menunjukkan

aktivitas

sebagai antijamur terhadap Aspergillus fumigatus dan Candida


albicans.
Produk Alami Laut

Gambar 1. Struktur kimia aurantoside A

2. Makrolida, misalnya phorboxazole A (Gambar 2) yang diisolasi dari


spons Phorbas sp. asal Lautan Hindia (CINK & FORSYTH, 1997),
halichondramide diisolasi dari nudibranch Hexabranchus sanguineus
dan spons Halichindria sp. dan halishigamide A yang diisolasi dari
spons Halichondria sp. asal Okinawa.

Gambar 2. Straktur kimia phorboxazole A

3. Alkaloid, misalnya fascaplysin (Gambar 3) yang berhasil diisoalsi


dari spons Fascaplysinopsis reticulata dan tunikata Didemnum sp.
Senyawa lainnya adalah tilomycalin A yang diisolasi dari spons
Ptilocaulis spiculver.

Gambar 3. Struktur kimia fascaplysin

4. Ester asam lemak, misalnya bengazole A yang diisolasi dari spons


Jaspis sp. menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Candida
albicans.

Gambar4. Struktur kimia bengazole A

Produk Alami Laut

3.2.2. Senyawa-senyawa untuk tuberkulosis


Beberapa senyawa utama yang digunakan untuk penanganan
tuberkulosis diantaranya (+)-8-hydroxymanzamine A yang pertama kali
diisolasi dari spons Pachypelina sp. yang sangat manjur untuk mengatasi
Mycobacterium tuberculosis H37Rv. Axisonitrile-3 yang diisolasi dari
spons Achantella klethra, juga sangat manjur untuk mengatasi M.
tuberculosis. Pseudopteroxazole (Gambar 5) dan ergorgiaene merupakan
senyawa yang diisolasi dari gorgonian Pseudopterogorgia elisabetae,
terbukti mampu menghambat pertumbuhan M. Tuberculosis.

Gambar 5. Struktur kimia pseudopteroxazole

3.2.3. Senyawa-senyawa untuk parasit helmintik


Nematoda merupakan salah satu masalah kesehatan yang selalu
mendapat perhatian serius karena dapat berjangkit pada manusia dan hewan.
Daya tahan pertumbuhan nematoda terhadap obat-obat anthelmintik yang ada
saat ini mendorong usaha pencarian senyawa baru dan lebih manjur dalam
menangani nematoda. Dihroxytetrahydrofuran yang diisolasi dari algae
coklat, Notheia anomala asal Australia menunjukkan aktivitas terhadap
nematocidal tertentu. Amphilactams yang berhasil diisolasi dari spons
Amphimedon sp. sangat efektif digunakan untuk mengatasi parasit nematoda.
Sayang sekali amphilactams tidak mampu mengatasi telur nematoda.
Senyawa lainnya yaitu geodin A magnesium salt (Gambar 6) yang berhasil
diisolasi dari spons Geodia sp. geodin A magnesium salt sangat efektif
mengatasi nematocidal tertentu.

Produk Alami Laut

Gambar 6. Struktur kimia geodin A Mg salt

3.2.4. Senyawa-senyawa untuk infeksi protozoa


Parasit protozoa telah menjangkiti manusia dan hewan dalam skala
dunia. Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menangani protozoa.
Senyawa-senyawa produk alam laut yang menunjukkan sifat anti protozoa,
misalnya peroksida yang dihasilkan oleh spons Plakortis telah terbukti
memiliki aktivitas

terhadap

protozoa

Leishmonia mexicama

yang

menyebabkan penyakit "cutaneous ulcer" dan infeksi "nasopharyngeal".


Obat-obatan yang digunakan dalam menangani Trypanosoma cruzi dan T.
brucei yang menyebabkan penyakit "chagas" di Amerika Selatan dan
penyakit

tidur

di

Afrika

ternyata

memiliki

efek

samping.

Ascosalipyrrolidinone A yang berhasil diisolasi dari jamur Ascochyta


salicorniae menunjukkan aktivitas menghambat pertumbuhan T. cruzi. Cara
untuk mengurangi pengaruh sitotoksik masih dalam tahap penelitian.
Chloroquine, mefloquine, quinine dan sulfadoxin-pyrimethamine
merupakan jenis-jenis obat yang dianggap efektif dalam penanganan
penyakit malaria yang disebabkan oleh protozoa Plasmodium falcifarum.
Namun dalam perkembangannya, kemanjuran obat-obat tersebut menjadi
berkurang akibat peningkatan resistensi dari protozoa itu sendiri.
Manzamine (Gambar 7) merupakan alkaloid yang berhasil diisolasi dari
spons asal Indonesia menunjukkan aktivitas sebagai antimalaria. Senyawa
lainnya yang memiliki aktivitas sebagai antimalaria adalah axisonitril-3
(sesquiterpenid isocyanide) yang diisolasi dari spons Acanthella klethra dan
kalihinol-A (isonitril yang mengandung kalahinane diterpenoid) yang
diisoalsi dari spons Acanthella sp.

Produk Alami Laut

Gambar 7. Struktur kimia manzamine A

3.2.5. Senyawa-senyawa untuk penyakit bakteri


Sampai saat ini kebanyakan antibiotik yang digunakan dalam
menangani infeksi akibat bakteri merupakan senyawa yang berasal dari
mikroba-mikroba tanah. Namun penggunaan antibiotik tersebut untuk jangka
panjang ternyata menyebabkan khasiatnya semakin berkurang, bahkan
terjadinya resistensi terhadap antibiotik itu sendiri .
Senyawa dari biota laut yang menunjukkan efek bioaktif terhadap
bakteri (antibakteri), misalnya squalamine yang diisolasi dari ikan hiu
Squalus

achantias

menunjukkan

sifat

bioaktif

sebagai

antibakteri.

Squalamine juga memiliki manfaat dalam penanganan jenis kanker tertentu.


Beberapa senyawa lainnya yang memiliki sifat sebagai antimikroba, misalnya
cribrostatins yang diisolasi dari spons Cribrichalina sp., bromosphaerone
yang diisolasi dari algae merah asal Maroko dan jorumycin (Gambar 8) yang
diisolasi dari nudibranch Jorunna finebris.

Gambar8. Struktur kimia jorumycin

3.2.6. Senyawa-senyawa untuk infeksi virus


Nukleosida ara-A adalah suatu senyawa semisintetik dari arabinosil
nukleosida yang merupakan hasil pemurnian spons Cryptotethia crypta

Produk Alami Laut

sangat erat kaitannya dengan azidothymidine, ara-C, dan acyclovir yang


menunjukkan aktivitas sebagai antivirus.
Didemnins yang diisolasi dari tunikata Trididemnum solidum juga
menunjukkan aktivitas sebagai antivirus yang menjanjikan. Eudistomins yang
juga diisolasi dari tunikata Eudistoma dilaporkan memiliki potensi yang
sangat besar sebagai antivirus. Mycalamide A yang diisolasi dari spons
Mycale sp. dapat menghambat virus polio dan herpessimplex. Papuamides A
(Gambar 9) adalah depsipeptida siklik yang diisolasi dari spons Theonella
mirabilis and Theonella swinhoei asal Papua Nugini. Papuamides A juga
merupakan peptida pertama dari biota laut yang mengandung 3hydroxyleucine and homoproline. Avarone yang diisolasi dari spons Disidea
avara menunjukkan aktivitas sebagai antileukemia, baik in vitro maupun in
vivo. Senyawa antivirus lainnya adalah gymnochrome D yang diisolasi dari
Gymnocrinus, microspinosamine diisolasi dari spons, Sidonops sp.,
solenoilide A diisolasi dari gorgonian, Solenopodium sp., hennoxazole
diisolasi dari spons, Polyfibrospongia sp., thyrsiferol diisolasi dari algae
merah, Laurencia venusta dan spongiadiol diisolasi dari spons, Spongia sp.

Gambar 9. Struktur kimia papuamides A

3.2.7. Senyawa-senyawa untuk penyakit kronis


Penyakit kronis merupakan masalah medis yang sering dialami oleh
pasien. Berkaitan dengan penemuan senyawa-senyawa bioaktif dari biota
laut, maka penanganan penyakit kronis masih kurang mendapat perhatian,
Namun demikian, tercatat beberapa senyawa bioaktif yang sedang dalam
tahap uji klinis, misalnya ziconotide dan AM336 (keduanya termasuk
senyawa peptide yang diisolasi dari moluska)
Produk Alami Laut

3.2.8. Senyawa-senyawa untuk penyakit kanker


Sampai dengan tahun 2004 sekitar 12 jenis senyawa antikanker yang
berbeda sedang dalam berbagai tahap uji klinis yaitu : LAF389 asam amino
yang diisolasi dari spons Jaspis cf. coriacea; bryostatin-1 yaitu asam amino
yang diisolasi dari spons Bugula neritina; dolastatin-10 (peptide yang
diisolasi dari moluska Dolabella auricularia); ILX651 (peptide yang
diisolasi dari moluska); cemadotin (peptide yang diisolasi dari moluska);
discodermolide (Gambar 10) (poliketida yang diisolasi dari spons
Discoderma sp.); HTT286 (tripeptida yang diisolasi dari spons); yondelis
(alkaloid yang diisolasi dari tunikata Ecteniascedia turbinate); aplidin
depsipeptida yang diisolasi dari tunikata Aplidium albicans), kahalalide F
(depsipeptida yang diisolasi dari moluska Elysia ruferesces); KRN7000 (agalactosylceramide

yang

diisolasi

dari

spons

Agelas

mauritianus),

squalamine lactate (aminosteroid yang diisolasi dari ikan hiu Squalus


acanthias); IPL512602 (steroid yang diisolasi dari spons) dan ET743
(alkaloid yang diisolasi dari tunikata)

Gambar 10. Struktur kimia discodermolide

3.2.9. Senyawa-senyawa untuk inflamasi


Beberapa jenis senyawa antiinflamasi yang sedang dalam tahap uji
klinis, misalnya IPL 576092 (steroid yang diisolasi dari spons Petrosia
contignata). Pseudopterosins (diterpen glycoside yang diisolasi dari
gorgonian

Pseudopterogorgia

elisabethae.

Manoalide

(Gambar

11)

merupakan sesquiterpen yang diisolasi dari spons Luffariella variabilis asal


Indo Pasifik.

Gambar 11. Struktur kimia manoalide

Produk Alami Laut

10

3.3.Contoh Produk yang Dihasilkan dari Laut yang Sudah Memiliki Merk Dagang
3.3.1. GOLD-G Sea Cucumber Jelly
Gold-G sea cucumber jelly jelly gamat gold-G adalah merek dari
produk jelly gamat dari spesies teripang emas Stichopus variegatus yang
sangat berkhasiat untuk berbagai penyakit kronis. Jelly gamat Gold G
memiliki kandungan ekstrak teripang emas 25%. Berbentuk jelly (cairan
kenyal) dengan rasa sedikit amis dan sudah terdaftar di BPOM: POM RI ML
Jelly gamat gold G sea cucumber: 114645721.

Teripang Emas (Golden Stichoupus Variegatus)

Teripang emas adalah species hewan yang hidup di dasar laut, Teripang
termasuk dalam jenis echinodermata. Teripang hampir menyebar di seluruh
perairan di dunia, teripang telah di identifikasi dan memiliki hampir 1250
Produk Alami Laut

11

lebih species di seluruh lantai lautan di dunia ini termasuk teripang emas
(Golden Stichoupus Variegatus) ini. Salah satu komunitas terbesar teripang
berada di asia pasifik dan salah satunya indonesia.
Kandungan Dan Khasiat Yang Terdapat Pada Teripang Emas (Golden
Stichoupus Variegatus).
Teripang emas memiliki kandungan dan khasiat luar biasa dalam
mengobati berbagai jenis penyakit akut maupun kronis, seperti : maag, asam
lambung, stroke, diabetes melitus, darah tinggi, asam urat, batu ginjal, batu
empedu, kista, kolesterol, jantung, tumor, dll. Selain itu teripang emas juga
sangat ampuh untuk mengobati berbagai jenis kanker. Berdasarkan hasil
penelitian di beberapa universitas di malaysia, ditemukan bahwa teripang /
gamat emas memiliki puluhan lebih kandungan aktif yang sangat baik untuk
tubuh, diantaranya :

Lektin.
Mineral.
Saponint.
Asam Amino.
Gamapeptide.
Protein 86,8%.
Kolagen 80,0%.
Mukopolisakarida.
Antiseptik alamiah.
Omega-3, 6, dan 9.
Cell Growth Factor.
Vitamin dan Mineral.
Glucasaminoglycans (GAGs).
Glucosamine dan Chondroitin.
Teripang emas (Golden Stichoupus Variegatus) merupakan salah satu

species teripang terbaik dan paling unggul dibandingkan dengan ribuan jenis
species teripang lainnya. Teripang emas juga satu-satunya species teripang
yang memiliki kandungan aktif gamapeptide (kandungan aktif yang hanya
dapat ditemukan pada species teripang emas). Gamapeptide sendiri memiliki
khasiat sangat baik untuk tubuh, seperti :

Mampu menstabilkan emosi.


Mampu mengurangi rasa sakit.

Produk Alami Laut

12

Mampu untuk mencegah inflamasi.


Mempercepat 3x penyembuhan luka luar dan dalam.
Mampu memelihara sirkulasi darah agar tetap lancar.
Mengaktifkan pertumbuhan dan mengaktifkan sel-sel.
Membuat kulit lebih muda dan meningkatkan kecantikan.

3.3.2. Super Green Food (SGF)


Supergreen Food (SGF) adalah suplemen makanan dalam bentuk tablet
yang sangat padat gizi dan non gizi bermanfaat, yang merupakan kombinasi
luar biasa antara spesies terbaik Alga Chlorella (Chlorella sorokiniana) dan
Spirulina (Spirulina plantesis). Kedua jenis alga ini oleh pakar kesehatan dan
nutrisi dijuluki sebagai Superfood, karena tidak ditemukan bahan alami lain
yang menyaingi kandungan zat gizi dan nongizi bermanfaat yang ada
didalamnya.

Kandungan SGF
Chlorella Sorokiniana dan Spirulina Platensis
Spirulina dan Chlorella merupakan tumbuhan mikroskopis (berukuran 28 mikron, kurang lebih sama dengan ukuran sel darah manusia) yang telah
ada sejak awal kehidupan di bumi, menempati rantai makanan paling bawah
sebagai fitoplankton dan mampu bertahan sampai sekarang tanpa berevolusi.
Supergreen Food merupakan makanan padat gizi yang bersumber dari
perpaduan spesies terbaik Alga Chlorella dan Spirulina (Chlorella
Pyrenoidosa C-06H dan Spirulina Plantesis S-20G) sehingga memberikan
Produk Alami Laut

13

manfaat lebih luas. Spirulina dan Chlorella diketahui sebagai sumber


makanan tinggi protein(sekitar 60-70%) dan tergolong makanan yang bersifat
basa. mengandung berbagai vitamin dan mineral serta zat fitokimia lainnya
yang baik bagi tubuh seperti korofil, Pikosianin, Lutein, Xanfil dan zat
lainnya.

Riset seputar Spirulina


1. Diperkenalkan secara resmi tahun 1973 dalam pertemuan ilmiah
internasional tentang mikroorganisme penghasil protein tinggi.
2. Meraih predikat sebagai makanan terbaik untuk masa depan dari FAO
3. Diperkenalkan sebagai nutrisi tambahan terbaik oleh FDA Amerika
Serikat
4. Memenangkan penghargaan Makanan Alami Terbaik pada Expo
Makanan Internasional Jerman Barat pada tahun 1983.
5. Mampu meningkatkan dan memperbaiki fungsi sel beta untuk
meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
6. Pemerintah Rusia mengumumkan sebagai anti radioaktif tahun 1984.
7. Pusat Kanker Amerika menyatakan mengandung sulfolipids anti HIV.
8. Berkali lipat sayuran dan 100% berkhasiat basa.
9. Studi yang dilakukan oleh Sevulla pada tahun 1995 menunjukkan adanya
peningkatan nilai akademik sebanyak 81% dari anak-anak yang
mengkonsumsi satu gram spirulina setiap hari selama enam bulan.
Riset seputar Chlorella
1. Berkemampuan tinggi dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Membawa dan membersihkan zat kimia serta logam berat dalam darah.
3. Mampu meningkatkan sel darah merah yang menurun pada penderita
kanker.
4. Ampuh sebagai interferon yang berguna sebagai pelawan virus.
5. Mampu meningkatkan sel darah merah, sel darah putih, kepingan darah
dan albumin (Jepang, 1992).

Produk Alami Laut

14

6. Konsumsi 20 gr Chlorella pada pasien Glioblastoma (tumor otak paling


agresif) meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan dengan cepat serta
terjadi 40% peningkatan peluang hidup selama 2 tahun studi lanjutan.
PPARs (Peroxisome Proliferators Activated Receptors)
PPARs merupakan senyawa yang secara alami diprouksi oleh tubuh
yang sangat berpengaruh dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein dalam tubuh seiring bertambahnyya usia maka jumlah PPARs di
dalam tubuh akan semakin berkurang, sehingga harus mendapatkan asupan
dari luar tubuh. PPARs merupakan komponen utama dalam alga Chlorella
sorokonina, sedang dalam chlorella biasa atau alga lain (seperti Spirulina)
sangat kecil kandungan PPARs nya.
Manfaat :
1. Berperan penting dalam proses proliferasi sel (perkembangbiakan dan
pembelahan sel).
2. Anti peradangan.
3. Pendongkrak sistem imune (merangsang produksi sel T).
4. Pengenal sel kanker dan menghambat diferensiasinya/melemahkan sel
kanker.
5. PPARs ada dalam 3 bentuk, yaitu alfa, beta, gamma (Lee at all, 2003).
PPARs-alfa melindungi organ hati, ginjal dan jantung. PPARs-gamma
melindungi usus, limpa dan pankreas. Sedangkan PPARs-beta melindungi
jaringan adiposa, otak dan kulit.
6. PPARs-gamma dan PPARs-alfa efektif meningkatkan sensitivitas insulin
(untuk terapi diabetes) dan membantu menurunkan kadar lemak, kolesterol
dan tekanan darah.
7. PPARs berperan dalam mengatur kestabilan kerja sistem internal tubuh.
Cell Growth Factor (CGF)
CGF terdapat dalam Chlorella sorokinina dalam kadar yang tinggi
dibandingkan pada jenis Chlorella biasa.
Manfaat :

Produk Alami Laut

15

1.

Mempercepat regenerasi sel sehingga mempercepat pemulihan penyakit.


Setiap sel dari Chlorella Sorokiniana ini dalam 20 jam sudah membelah
menjadi 2 sel.

2. Memperbaiki fungsi DNA/RNA yang bertanggungjawab dalam produksi


protein, enzim dan energi pada tingkat sel.
Phycocianin
Phycocyanin adalah pigmen terpenting dari mikroalga Spirulina dan
merupakan protein kompleks yang terdapat lebih dari 20% dalam seluruh
berat keringnya. Phycocyanin dapat dijadikan sumber kehidupan bagi
makhluk hidup dan merupakan prekursor bagi klorofil dan hemoglobin
karena mengandung magnesium dan besi. Phycocyanin adalah protein yang
memegang peranan penting di dalam reaksi fotosintesis, disamping itu juga
sebagai sumber nitrogen dan asam amino.
Adapun phycocyanin merupakan pigmen biru yang secara struktural
mirip dengan bkaroten, yang telah diketahui mampu meningkatkan aksi
sistem kekebalan dan berperan aktif melindungi tubuh dari penyakit tertentu
Pigmen ini mempunyai fungsi sebagai pewarna alami untuk makanan,
kosmetika dan
obat-obatan khususnya sebagai pengganti pewarna sintetik dan mampu
mengurangi obesitas.
Manfaat :
1. Berperan sebagai antivirus yang ampuh mencegah serangan kanker
dengan mekanisme mengatasi serangan sel kanker secara apoptosis
(phycocianin memberikan pisau tajam kepada sel kanker agar digunakan
untuk bunuh diri).
2. Meningkatkan sistem imunitas tubuh melalui peningkatan aktivitas
limfosit.
3. Mengatur produksi sel darah putih bahkan walaupun sel batang tulang
belakang keracunan karena kimia atau radiasi.
4. Mampu memelihara dan mempercepat fungsi sel secara normal dan
menghambat pertumbuhan sel yang sakit berulang.
5. Menstimulasi proses pembentukan darah (hematopoiesis).

Produk Alami Laut

16

Polyfenol
Polyfenol merupakan senyawa yang ditemukan dalam tumbuhan dan
tinggi kadarnya terutama dalam syuran, buah-buahan dan biji-bijian.
Keuntungan utama polyfenol adalah efek melindungi terhadap berbagai
penyakit seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Polyfenol membantu
melawan pembentukan radikal bebas dalam tubuh dan karenanya
menghambat penuaan sel.
Manfaat :
1. Senyawa yang bersifat anti oksidan alami yang kuat.
2. Bersama-sama Pikosianin dan PPARs secara sinergis sangat efektif
mencegah kanker, mencegah oksidasi kolesterol dan LDL yang
bertanggungjawab terhadap penyumbatan pembuluh darah (penyebab
jantung koroner dan stroke), mencegah Alzheimer dan memperlambat
penuaan dini.
3.3.3 Squalene

Squalane dikenal sebagai senyawa hidrokarbon jenuh (C 30H62).


Squalane terbentuk di antara proses dua senyawa yaitu antara pada proses
biosintesa kolesterol dan beberapa senyawa steroid lainnya. Squalane ini
dapat diperoleh dari pemurnian bertingkat minyak tumbuhan (Squalane dari
tumbuhan disebut sebagai Phyto-Squalane), salah satunya adalah minyak
Olive (minyak Zaitun). Ciri fisik squalane seperti cairan transparan,
homogen, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan juga tidak bereaksi
serta sangat stabil. Squalane akan terlihat seperti minyak, tetapi tidak terasa
berminyak bila dioles ke permukaan kulit.Hingga saat ini teknologi moderen
Produk Alami Laut

17

belum bisa membuat squalene secara sintetis. Di dalam tubuh manusia,


squalane ada dalam tubuh manusia. Misalnya kulit sebagai komponen utama
zat pelicin dan penghalus yang terkandung dalam sebum yang dihasilkan oleh
kelenjar talk (sebasius).
Bahan makanan alami diekstrak dari hati jenis ikan hiu botol ( Aizame ,
Spiny Dog Fish atau Centrophorus atromarginatus garman ). Hiu ini
tergolong jenis hiu langka dan terkecil dengan ukuran panjang tubuh tidak
lebih dari 1,5 meter dan berat kira-kira 50 kilogram. Sekalipun kecil , ikan
hiu ini mempunyai organ tubuh hati yang paling besar dibandingkan dengan
jenis ikan hiu lain yang hidup di samudera Pasifik dengan kedalaman 6001000 meter dengan kondisi lingkungan tanpa cahaya matahari, tekanan tinggi
dan miskin akan oksigen.
Pada hati manusia, squalene digunakan sebagai salah satu bahan baku
dalam pembuatan kolesterol dan steroid. Dalam tubuh manusia, kolesterol
adalah bahan organik yang sangat penting, dan ditemukan di dalam jaringan,
seperti lemak, sel membran, otak, susunan saraf, darah dan sebagainya.
Sehingga kolesterol memegang peranan penting dalam proses metabolisme,
dan bila diaktifkan dapat membentuk vitamin D. Kolesterol bisa juga
diproses menjadi hormon. Sedangkan dari steroid dapat juga dibuat menjadi
hormon, dan hormon ini memegang peran sangat penting dalam kehidupan
kita sehari-hari.
Manfaat :
1. Pelembab alami terbaik untuk kulit kering atau cenderung kering.
2. Bahan anti-penuaan kulit (anti-aging).Menghaluskan kulit.Menghambat
penyerapan sinar UV-B matahari.Melindungi kulit dari zat/bahan
karsinogen yang terdapat di dalam kosmetika.
3. Membantu penyerapan vitamin A oleh kulit.

Produk Alami Laut

18

3.4.

Contoh Produk dari Laut yang Sudah Melewati Tahap Penelitian tetapi

Belum Mempunyai Merk Dagang.


3.4.1. Bintang Laut

Bintang laut, walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan


sebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya dengan ikan. Bintang
laut

merupakan

hewan

invertebrata

yang

termasuk

dalam

filum

Echinodermata, dan kelas Asteroidea. Bintang laut merupakan hewan simetri


radial dan umumnya memiliki lima atau lebih lengan. Bintang laut tidak
memiliki rangka yang mampu membantu pergerakan. Rangka mereka
berfungsi sebagai perlindungan. Mereka bergerak dengan menggunakan
sistem vaskular air. Mereka bergantung kepada kaki tabung yang terletak di
bagian ventral lengan bintang ular, yang berfungsi untuk pergerakan dan
membantu makan.
Penyakit asma selama ini diketahui belum ada obat yang bisa
menyembuhkannya, begitu pula dengan radang sendi atau arthritis. Tapi studi
terbaru dari ilmuwan kelautan menunjukkan bahwa bintang laut bisa menjadi
obat untuk penderita asma dan radang sendi.
Sebuah tim peneliti dari Scottish Association for Marine Science telah
mempelajari substansi atau bahan berlendir yang melapisi tubuh bintang laut
berduri.
Peneliti menemukan bahwa bahan licin pada bintang laut lebih baik
dari Teflon untuk menghentikan puing-puing menempel pada tubuh bintang
laut, sehingga bisa menjaga kebersihannya.
Dan peneliti percaya bahwa bahan tidak lengket ini dapat dijadikan
senjata baru yang penting untuk mengobati penyakit inflamasi atau
peradangan seperti asma dan radang sendi.

Produk Alami Laut

19

Penyakit peradangan seperti asma dan radang sendi merupakan


kondisi yang terjadi ketika respon alami tubuh terhadap infeksi dipercepat
diluar kendali.
Hal ini membuat sel darah putih (leukosit) yang bertugas memerangi
infeksi mulai menumpuk di pembuluh darah dan menempel pada sisi-sisinya,
sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Lendir bintang laut dapat digunakan untuk melapisi pembuluh darah
yang akan membiarkan sel darah putih mengalir dengan mudah, sel-sel darah
putih harus tetap mengalir pada pembuluh darah. Para peneliti mulai
mempelajari bagaimana lendir bintang laut dapat mengatasi hal ini dan
mencegah terjadinya peradangan pada tubuh manusia.
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap cedera atau infeksi,
tetapi kondisi peradangan disebabkan ketika sistem kekebalan tubuh mulai
marah tak terkendali. Bintang laut bisa memegang kunci untuk mencari
pengobatan baru.
3.4.2. Bulu Babi

Bulu babi (Sea urchins) adalah salah satu jenis biota yang termasuk
dalam filum ekhinodermata berasal dari lebih 540 juta tahun yang lalu. Bila
menyebut bulu babi maka akan terbayang pada suatu hewan yang berduri
mirip landak pada sekujur tubuhnya. Melihat bentuknya tentu ada kesan
menakutkan apalagi bulu babi ini berduri panjang dan tajam, namun dibalik
durinya yang tajam, hewan ini sangat banyak bermanfaat bagi manusia. Jika
bulu-bulu babi dicabut, akan terlihat sekumpulan gonad berbentuk bintang
segi lima yang menempel pada cangkangnya. Gonad bulu babi dapat dimakan
langsung ataupun diolah. Gonad yang baik berwarna orange hingga kuning
cerah dan mempunyai aroma khas hampir mirip rumput laut. Masyarakat
Jepang merupakan konsumen terbesar dari hewan laut yang satu ini.
Produk Alami Laut

20

Pemanfaatan bulu babi untuk konsumsi sebagai bahan makanan


adalah dengan mengambil gonadnya. Gonad tersebut menjadi makanan
populer di Korea dan Jepang, dan juga menjadi makanan tradisional di Chili.
Namun dibalik atraksi kulinernya, bulu babi dikenal mempunyai sistem
immune yang kuat dan umur yang panjang, beberapa dapat hidup sampai 100
tahun. Proyek penelitian sekarang ini sudah banyak yang mengarah pada
bagaimana sistem imun dari bulu babi ini bekerja. Sebagai perbandingan,
manusia terlahir dengan imunitas alami dan juga dilengkapi dengan imunitas
tambahan sepanjang waktu, yang diproduksi oleh antibodi tubuh dalam
merespon berbagai macam infeksi. Sedangkan bulu babi hanya mempunyai
imunitas alami, dengan 10 sampai 20 kali gen lebih banyak dari manusia.
Harapannya adalah dengan mengkaji bulu babi akan menyediakan sebuah set
baru antibodi dan antiviral untuk melawan berbagai macam penyakit. Para
peneliti banyak menggunakan bulu babi untuk mengkaji penyakit seperti
kanker, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
Meskipun biota ini adalah invertebrata, namun pada level genetik
biota ini mempunyai kesamaan lebih dari 7000 gen dengan manusia. Hal
yang sangat menakjubkan adalah meskipun tidak mempunyai mata, telinga
dan hidung, tetapi biota ini indra untuk melihat, mendengar dan mencium,
dari gen manusia yang dimilikinya.
Hal yang menguntungkan juga dengan menggunakan bulu babi adalah
proses reproduksi yang cepat dari biota ini, sehingga jumlah sampel juga
tidak menjadi masalah. Maka akan mendukung penelitian berjalan dengan
cepat. Dengan pemetaan DNA yang lengkap dari biota ini, ilmuwan dapat
mempelajari bagaimana memperlakukan dan mencegah penyakit pada
manusia dengan lebih baik. Mungkin suatu hari dokter dapat mengetahui
dengan tepat bagaimana memperlakukan dan bahkan mencegah berbagai
penyakit, termasuk kanker.
Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan oleh Delianis di Institut
Obat dan bahan Alam Undip membuktikan bahwa bulu babi ternyata
mengandung protein dalam jumlah yang sangat besar yakni mencapai 80 % .
kandungan bulu babi yang telah di ekstrak dicobakan pada hewan Mencit
(tikus). Mencit yang diberi makan bulu babi ternyata memiliki kandungan
hormone testosterone hampir sama dengan mencit yang disuntik hormone
Produk Alami Laut

21

testosterone Stamina dan vitalitas pria dipengaruhi oleh banyaknya sperma


yang diproduksi, dan hormon testosteron dapat memacu tingkat produksi
sperma, sehingga mendukung hasil penelitian tentang khasiat bulu babi.
Gonad bulu babi merupakan komoditas pangan yang dikenal secara
luas dan merupakan makanan yang bernilai gizi tinggi. Gonad bulu babi
mempunyai sekitar 28 jenis asam amino yang sangat berguna untuk
pertumbuhan dan kesehatan manusia. Selain itu gonad bulu babi kaya akan
vitamin B kompleks, vitamin A dan mineral. Berdasarkan penelitian gonad
bulu babi mengandung 13 jenis asam amino, 18 jenis asam amino essensial
(lisin, metionin, treonon, valin, arginin, histidin, triptopan dan fenilalanin)
dan 5 asam amino non essesial (serin, sistein, asam aspartat, asam glutamate
dan glisin). Dari sekian kandungan asam amino tersebut ada 2 jenis yitu
aragin dan histidin yang cukup penting untuk pertumbuhan anak. Selain itu,
bulu babi mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang berkhasiat untuk
menurunkan kandungan kolesterol manusia. Bulu babi juga kaya kandungan
vitamin A, vitamin B kompleks dan mineral yang dapat memperlancar fungsi
sistem saraf dan metabolisme tubuh manusia.
3.4.3. SPONS

Spons adalah hewan dari filum Porifera (/ prfr /; yang berarti


"pembawa pori"). Tubuh mereka terdiri dari jelly- seperti mesohyl terjepit di
antara dua lapisan tipis sel. Sementara semua hewan memiliki sel
terspesialisasi yang dapat berubah menjadi sel-sel khusus, spons yang unik
dalam memiliki beberapa sel-sel khusus yang dapat berubah menjadi jenis
lain, sering bermigrasi antara lapisan sel utama dan mesohyl dalam proses.
Spons tidak memiliki saraf, pencernaan atau sistem peredaran darah.
Sebaliknya, sebagian besar mengandalkan mempertahankan aliran air
Produk Alami Laut

22

konstan melalui mereka badan untuk mendapatkan makanan dan oksigen dan
untuk menghilangkan limbah, dan bentuk tubuh mereka yang diadaptasi
untuk memaksimalkan efisiensi dari aliran air.
Spons (Porifera) merupakan hewan multiseluler yang paling primitif.
Hewan ini hidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan
bahwa sebagian besar spons mengambil makanan dengan cara menyaring
bahan organik yang terdapat di air. Hampir 99% spons hidup di perairan laut.
Spons laut memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Selama 50 tahun
terakhir telah banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Kandungan
bioaktif

tersebut

dikelompokan

beberapa

kelompok

besar

yaitu

antiflammantory, antitumor, immunosuppessive, antivirus, antimalaria,


antibiotik, dan antifouling.Zhang et al., 2003 menyatakan bahwa lebih dari 10
% spons memiliki aktifitas citotoksik yang dapat yang berpotensial untuk
bahan obat-obatan.
Telah banyak dilaporkan bahwa sponges sangat potensial sebagai
penghasil produk alami laut dalam bidang farmasi (Mayer ,1999; Munro et
al., 1987; Faulkner, 2000). Organisme laut dalam hidupnya sangat tergantung
kepada faktor lingkungan yang sering sekali menjadi faktor pembatas
kehidupannya, seperti: cahaya, nutrisi, oksigen, dan pesaing (kompetitor).
Dalam rangka mempertahankan kehidupannya, organisme ini melakukan
serangkaian mekanisme adaptasi secara morfologis, anatomis, fisiologis dan
kemis. Senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh sponges secara ekologis dapat
dipandang sebagai salah satu cara dari organisme ini untuk mempertahankan
diri dari predator dan mengurangi resiko akibat ekspose radiasi sinar
matahari.

Dikemukakan

oleh

Jadulco

(2002)

bahwa

sponge

dari

Indonesia, Jaspis splendens,menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang


memiliki aktifitas antiproliferasi. Disamping itu, para peneliti bioteknologi
kelautan Jepang, seperti Namikoshi menyimpulkan bahwa distribusi fungi
laut yang hidup bersimbiosis dengan sponge cukup besar, dengan sebaran
82,7% sponge yang hidup di perairan pulau Palau, dan 98% sponge yang
hidup di perairan pulau Bunaken (Widjhati et al., 2004). Menurut Lik Tong
Tenet al. (2000) simbiosis sponge Sigmadocia symbioticadengan alga
merah Ceratodictyon spongiosummenghasilkan senyawa bioaktif berupa
metabolit sekunder siklik heptapeptida yang bersifat toksik terhadap Artemia
Produk Alami Laut

23

salina (uji BSLT). Hasil-hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa biota


laut sponge memiliki potensi signifikan sebagai sumber senyawa bioaktif
yang dapat dikembangkan lebih jauh menjadi komoditi yang bernilai
ekonomi tinggi.
Kelompok peneliti bioteknologi di Pusat Riset Pengolahan Produk
dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Riset Kelautan dan
Perikanan, kini sedang aktif melakukan proses ekstraksi dan isolasi senyawa
aktif dari berbagai jenis makroalga dan sponge serta uji-uji bioaktivitasnya
sebagai anti-bakteri, anti-oksidan, toksisitas terhadap Artemia salina dan
sitotoksisitas sebagai anti-kanker terhadap beberapa jenis sel lestari (cell
line). Saat ini koleksi sponge yang telah dimiliki sekitar 60 jenis dari perairan
Karimunjawa, semua sampel tersebut diambil dari berbagai kondisi lokasi
perairan (habitat) dan dari berbagai kedalaman.
Sebagian besar sponge mengandung alkaloid, lalu terpenoid,kemudian
steroid. Setiap spons tidak selalu memiliki kandungan metabolit sekunder
yang sama dengan spons lainnya demikian pula golongannya ada yang
mengandung hanya alkaloid saja, atau steroid saja, atau terpenoid saja,
ataupun dua ataupun ketigatiganya. Hal ini dapat dimengerti karena
pembentukan metabolit sekunder dalam spons sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungannya (BERGMAN & FEENEY 1990).
Kandungan metabolit sekunder dalam spons jenis tertentu ada yang
lebih kuat (more intens) daripada di dalam jenis lainnya yang ditandai dengan
warna yang timbul pada uji kualitatif.
Kalau dilihat dari kandungan metabolit sekundernya Sponge dari
Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk menghasilkan bioaktif ini
terlihat dari kandungan alkaloid, terpenoid, dan steroidnya. Sejumlah
terpenoid memiliki sifat antikanker (AOKI et al. 2001). Sedangkan steroid
dan alkaloid memiliki khasiat lebih luas tergantung substituentnya.
Sebelum adanya penelitian mendalam tentang pemanfaatan
sponge, tumbuhan laut ini hanya dimanfaatkan untuk busa mandi karena
Sponge adalah hewan bersel banyak (metazoa) paling sederhana, kumpulan
sel-selnya belum terorganisir dengan baik dan belum mempunyai organ
maupun jaringan sejati. Walaupun Porifera tergolong hewan, namun
kemampuan geraknya sangat kecil dan hidupnya bersifat menetap. Pada
Produk Alami Laut

24

awalnya Porifera dianggap sebagai tumbuhan, baru pada tahun 1765


dinyatakan sebagai hewan setelah ditemukan adanya aliran air yang terjadi di
dalam Porifera (Suwignyo, 2002). Untuk karakterisasi dan identifikasi dari
sponge filum Porifera telah dilakukan peneliti sebelumnya. Telah banyak
senyawa metabolit sekunder yang berhasil diisolasi dari sponge yaitu
alkaloida, diterpenoida, sesquiterpenoida, asam-asam amino dan karotenoida
(Attaway dan Zaborsky, 1993 dan Shceuer, 1995). Karena adanya senyawa
bioaktif tersebut maka sponge mempunyai aktivitas sebagai antelmentik, anti
virus, anti tumor, anti kanker, anti malaria, anti abkteri dan anti jamur
(Colwell, 1984).
Sponge saat ini juga tengah gencar diteliti di berbagai negara untuk
diambil

senyawa

contegnatta untuk

bioaktifnya,

seperti

obat

kanker, Cymbacela untuk

anti

sponge

dari

spesies Petrosia
obat

anti

asma,Xestospongia sp untuk antelmentik dan Callyspongia spmengandung


alkaloida yang berkhasiat sebagai antioksidan (Attaway dan Zaborsky, 1993
dan Hanani, 2005). Senyawa boiaktif sponge yang juga digunakan untuk
industri farmasi adalah bastadin, okadaic acid dan monoalide. Senyawa
bioaktif

monoalide

yang

diperoleh

dari

sponge Luffariella

variabilis merupakan senyawa yang memiliki nilai jual tinggi dibandingkan


dengan senyawa bioaktif dari spesies sponge lainnya, yaitu 20,360 dollar
Amerika Serikat per miligram (Anonim , 2005). Peneliti dari Universitas
Missisipi, Amerika memanfaatkan sponge sebagai obat alternative terhadap
penyakit malaria dan TBC.

Produk Alami Laut

25

BAB IV
PENUTUP
4.1.

Kesimpulan
Penelitian terhadap potensi biota laut semakin menunjukkan titik terang
sebagai sumber bahan baku obat masa depan. Usaha keras para saintis yang tak
kenal lelah telah berhasil menemukan berbagai jenis senyawa baru yang
menunjukkan aktivitas biologik, terutama terhadap penyakit-penyakit yang
mengerikan dan belum ditemukan obatnya.
Organisme laut adalah reservoir utama dari produk alami bioaktif dengan
aplikasi biomedis potensial dan beberapa produk alam laut yang dianggap sebagai
agen terapi yang potensial untuk pengobatan penyakit beberapa kategori. Banyak
produk-produk alami bioaktif laut dan turunannya dihasilkan oleh invertebrata,
seperti spons, bintang laut, bulu babi dan dievaluasi dalam uji praklinis dan bahkan
klinis.

4.2. Saran
Meskipun organisme laut merupakan sumber senyawa obat yang berpotensi besar,
sedikit sekali obat dari bahan alam yang berasal dari laut. Kebanyakan obat kita
justru berasal dari tanaman atau mikroorganisme darat. Senyawa obat yang terdapat
di dalam organisme laut memiliki struktur kimia beraneka ragam. Struktur
molekulnya pun tidak sama dengan yang ditemukan pada tanaman darat. Tetapi
sayang sumber bahan obat dari laut itu belum dieksploitasi secara maksimal,
untuk itu dibutuhkan pemanfaatan sumber daya laut bagi kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Produk Alami Laut

26

Abdullah Rasyid. 2008. Biota Laut Sebagai Sumber Obat-obatan. Jurnal Oseana,
Volume XXXIII, LIPI
Endang Hanani,et all. 2005. Identifikasi Senyawa Antioksidan dalam Spons
Callyspongia sp dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II,
No.3 : Departemen Farmasi, FMIPA-UI, Kampus UI Depok 16424
http://farmasea.wordpress.com/2011/04/16/raja-obat-dari-laut/
http://www.kelas-mikrokontrol.com/jurnal/iptek/bagian-4/mencari-obat-di-lautan.html

Produk Alami Laut

27

Anda mungkin juga menyukai