MAKALAH
“BIOTA LAUT SEBAGAI BAHAN OBAT”
OLEH
NAMA : FRANKLIN D. R. KIMKURIN
NIM : 183145201249
KELAS : 01 (KONVERSI)
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “BIOTA LAUT SEBAGAI BAHAN
OBAT” tepat pada waktunya guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia
Bahan Alam
Dalam penulisan makalah ini penulis diberikan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, karena itu dengan penuh rasa hormat dan
tulus hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen Pengampu mata kuliah Kimia Bahan Alam
2. Orang Tua yang telah memberikan dukungan berupa nasihat dan
materi.
3. Teman-teman Farmasi Universitas Megarezky
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari segi materi yang
disajikan. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan penulisan penulis
mengharapkan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak.
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia,
membentang dari timur-barat, Merauke-Sabang sepanjang 51.000 km
dan utara-selatan Miangas-Rote sepanjang 1.800 km. Di dalam negara
kepulauan inilah terdapat 18.110 pulau dengan panjang garis pantai
108.920 km. Sekitar 10% dari pulau-pulau yang ada merupakan pulau
karang yang mempunyai elevasi kurang dari 2 meter. Luas total laut
Indonesia sekitar 5 juta km2 dengan zona ekonomi eksklusif seluas 2,7
juta km2 (Suharsono, 2014).
Keanekaragaman jenis biota laut Indonesia merupakan sumber
daya yang sangat besar, yang tersebar di daerah yang sangat luas dan
di tempat yang sangat unik. Kenekaragaman sumberdaya laut kita
merupakan sumber pangan yang tiada habisnya, sumber lapangan
pekerjaan dan sumber kehidupan, sumber inspirasi, sumber budaya
dan kultural keseharian kita yang dijalin oleh laut sebagai media jejaring
antar pulau, sehingga memunculkan suku-suku yang sangat sepesifi k
seperti suku laut, Buton, Bugis, Bajoe, Makassar yang sangat sukses
beradaptasi dengan kondisi dan sumberdaya laut kita. Daerah pesisir
dan sumberdaya laut untuk generasi yang akan datang tidak hanya
sekedar sebagai komoditas semata tetapi merupakan bagian sejarah
perkembangan kebudayaan, dan sebagai penjaga ketahanan pangan,
kesejahteraan, dan kedamaian untuk masa sekarang dan yang akan
datang (Suharsono, 2014).
Biota laut merupakan kekayaan alam yang tak ternilai
harganya. Berbagai usaha telah dilakukan manusia untuk menyingkap
rahasia yang terkandung dalam biota laut dan produknya. Usaha yang
tak kenal lelah mulai menunjukkan hasil dengan ditemukannya
berbagai jenis senyawa bioaktif baru (novel compounds) yang tidak
ditemukan pada biota darat.
Manusia telah memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai
bahan baku obat sejak jaman purbakala, walaupun senyawa-senyawa
yang terkandung di dalamnya tidak diketahui secara pasti. Dengan
semakin bertambahnya jumlah penduduk, permintaan sakan obat-
obatan baru untuk menanggulangi berbagai jenis penyakit yang
mengerikan, seperti AIDS, SARS dan sebagainya juga semakin
meningkat. Selain itu, peningkatan jumlah penyakit yang resisten
terhadap obat-obat yang ada memerlukan biaya yang sangat besar
dalam pencarian obat-obat baru yang lebih manjur (Rasyid, 2008).
Sejak tahun 1970-an, perhatian mulai tertuju pada penemuan
obat-obatan dari laut. Hal ini ditandai dengan adanya kolaborasi antara
peneliti dari berbagai institusi dengan farmakolog yang menghasilkan
suatu kemajuan besar dalam penemuan obat-obatan dari biota laut.
Sebagai gambaran, lebih dari 10.000 senyawa bioaktif telah berhasil
diisolasi dari biota laut dan sekitar 300 paten dari senyawa tersebut
telah berhasil dipublikasi selama kurun waktu 30 tahun (1969-1999).
Penemuan senyawa–senyawa bioaktif baru dari laut ini sangat memiliki
potensi sebagai bahan baku obat dan memberikan harapan baru untuk
penanganan berbagai jenis penyakit yang belum ditemukan obatnya
(Rasyid, 2008).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah pengertian biota laut?
2. Apa sajakah jenis-jenis keanekaragaman biota laut?
3. Apakah manfaat biota laut dalam pengobatan?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian biota laut.
2. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis biota laut.
3. Untuk mengetahui manfaat biota laut dalam pengobatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebaran (Distribution)
1. Sangat luas (Widespread): Menyebar di seluruh perairan Indonesia
2. Luas: Menyebar lebih dari 75% dari perairan Indonesia
3. Terbatas: Menyebar hanya di sebagian wilayah Indonesia
4. Endemik: Sangat terbatas pada lokasi tertentu
5. Tidak diketahui (Tidak ada data)
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Biota laut adalah semua makhluk hidup berupa tumbuhan dan
hewan yang hidup dilaut.
2. Keanekaragaman jenis biota laut diantaranya yaitu Protozoa
Plankton, Porifera, Coelenterata, Molusca, Ekhinodermata
3. Manfaat biota laut diantaranya:
a. Spons yaitu antijamur, antituberculosis, antimikroba, antimalaria,
antiprotozoa, antileukemia.
b. Rumput laut yaitu antitrombotik, antikoagulan, antikanker,
antiproliferatif (antipembelahan sel secara tak terkendali),
antivirus, dan antiinflamatori (antiperadangan). Tinggi protein dan
mineral, antioksidan, antiaging.
c. Bintang laut yaitu antimikroba
d. Bulu babi yaitu antikanker, antibiotic
e. Alga yaitu antifouling alami dan antimikroba
B. Saran
Sebaiknya dalam penulisan makalah biota laut dipilih salah satu
biota laut untuk dibahas agar mahasiswa lebih memperdalam materi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mulder, R.J.; CM. Shafer And T.F. Molinski (1999). First total synthesis of
bengazole A. J. Org. Chem., 64 (13) : 4995-4998.
Newman, DJ. and GM. Cragg. (2004). Marine natural products and related
compounds in clinical and advanced preclinical trials. J. Nat.
Products. 67:1216-1638.
Segraves, N.L.; Sj. Robinson; D. Garcia; S.A. Said; X. Fu; F.J. Schmitz; H.
Pietraszkiewiecz; Fa. Valeriote And P. Crews (2004). Comparison
of Fascaplysin and Related Alkaloids: A Study of Structures,
Cytotoxicities, and Sources J. Nat. Prod, 67 (5): 783-790
Yan, H.Y. (2004). Harvesting drags from the seas and how Taiwan could
contribute to this effort. Chonghua J. Med. 9 (1): 1-7.