Anda di halaman 1dari 29

Konsep dan Faktor yg

Mempengaruhi Biokonsentrasi
dan Bioakumulasi

Arniati Massinai
Bioakumulasi
• Proses penumpukan (akumulasi) bahan
cemar pada (zat kimia) organisme baik melalui
penyerapan langsung dari lingkungan abiotik
(seperti, air, udara, tanah) maupun melalui
rantai makanan.
• Organisme pada tingkat tropik apapun
kemungkinan mampu melakukan
bioakumulasi
• Peningkatan konsentrasi bahan kimia di tubuh
organisme lebih tinggi dibandingkan dengan
konsentrasi bahan kimia tersebut di
lingkungan.
• Penyimpanan tersebut dapat peningkatkan
kepekaan yang dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan
Biokonsentrasi
“Biokonsentrasi”
• Akumulasi zat kimia /toksikan yang di
serap dari air melalui insan dan kulit
pada tubuh organisme akibat laju
ekskresi lebih rendah dari asupan.
• Istilah yang digunakan secara khusus
sehubungan dengan lingkungan
perairan dan organisme akuatik
Biomagnifikasi
Organismal accumulation
• Senyawa yang ada dalam lingkungan organisme
dapat berkonsentrasi dalam tubuh seiring waktu
• contoh: ikan yang sering berenang di air yang
terkontaminasi dapat menimbun polutan di jaringan
lemaknya

Trophic tranfer
• Akumulasi transfer zat dari satu tingkat trofik ke yang

Tipe Bioakumulasi lain


• Semakin tinggi level trofik, semakin tinggi
konsentrasi polutan

Soil accumulation
• Accumulans, zat beracun yang dibuang di sekitarnya
lokasi limbah tertentu, terikat pada partikel tanah.
• Diserap oleh tanaman atau mikroorganisme
• Dapat hilang melalui erosi
Proses Bioakumulasi
Hasil interaksi antara:

• Pengambilan (Uptake)
• Penyimpanan (storage)
• Eliminasi

Laju pengambilan (uptake) > laju pelepasan eliminasi


Pengambilan dan Eleminasi
Uptake (pengambilan)

A. Proses Uptake dari Air


B. Proses Uptake dari sedimen
C. Proses Uptake melalui makanan

R 8
A. Uptake dari Air
* Pengambilan senyawa kimia
langsung dari air oleh organisme
perairan : alga, cacing moluska, ikan dsb.

* Proses kompleks karena


beragamnya ukuran dan jenis organisme
, beragamnya daerah pengambilan serta
mekanisme yang dapat terjadi.

R 9
Proses uptake dari air yang penting adalah Difusi,
transport khusus dan adsopsi ;

1. Difusi
Sebagian besar senyawa kimia masuk ke dalam tubuh
secara difusi melalui membran/lap.semipermeable : insang,
garis mulut atau sal. Gastrointestinal (sal.pencernaan)

- Insang, mudah menyerap senyawa kimia (ukurannya sgt


tipis 2- 4 um), sebaliknya pada kulit ikan dan karapax
crustacea relatif impermeable (sulit ditembus) karena
kerapatannya

R 10
• Difusi (fisika) proses yang tidak membutuhkan energi oleh organisme
yang bersangkutan baik pada organisme mati maupun organisme hidup
• Laju difusi akan menurun jika senyawa kimia terakumulasi secara lokal

• Contoh:
 Proses difusi senyawa dieldrin insektisida melalui
lembaran insang ikan ‘Trout’ dari air ke darah.
 Difusi kadmium melalui insang Mytilus edulis, metil
merkuri dan metil klorida pada ikan rainbow trout

R 11
2. Transport Khusus

T.Khusus senyawa kimia dlm tubuh ; Trans.Aktif dan


Trans.Lengkap

Transport aktif memerlukan energi untuk menggerakkan


senyawa kimia yang bertentangan dengan gradien,sehingga
dianggap mekanisme konsentrasi sebenarnya, sebaliknya
Transpor lengkap tidak membutuhkan energi

Energi dari transpor khusus dapat dijenuhkan dengan


konsentrasi senyawa kimia yang tinggi . Sehingga ada
beberapa senyawa kimia yang saling menghambat karena
adanya kehadiran senyawa kimia yang lain.
Contoh : Cd menurunkan laju pengambilan Zn dan Cu
Co vs Mn

R 12
3. Adsorpsi

• Adsorpsi merupakan daya ikat suatu senyawa kimia pada


suatu permukaan oleh kekuatan kovalen, elektrostatik
atau molekuler langkah awal suatu proses
akumulasi

• Unsur-unsur yang m’ikat diri pada integumen (lap.kulit


terluar) suatu hewan berpengaruh thdp total beban tubuh
dan juga fgs epitelium, akan tetapi tidak berpengaruh
dalam tingkat toksik di dalam tubuh

R 13
• Penting untuk mikroorganisme, krn volume permukaan yg cukup
tinggi . Co : - Sodergren (‘68) menemukan adsorpsi awal yg cepat dari DDT pd
sel Chlorella yg diikuti absorpsi(Penyerapan) melalui sel membran. - Adsorpsi Zn
oleh diatom dilanjutkan trnsport scr difusi menuju cytoplasma

• Adsorpsi merupakan proses fisik, efektif pada organisme mati dan


hidup
Contoh : laju adsorpsi yang sama untuk pengambilan DDT oleh sel
alga baik yang hidup dan yang mati

• Metode yang dipakai untuk menyatakan kekuatan adsorpsi adalah “


Isoterm Freundlinch”

R 14
Kekuatan adsopsi “ Isoterm Freundlinch”

X X log Cw
 kCw atau log  log k 
1/ n

M M n
dimana :
x = banyaknya zat terlarut yang teradsorpsi (mg)
m = massa dari adsorben (mg)
K = konstanta ads.Freundlinch
Cw = konsentrasi dari adsorban yang tersisa dlm kesetimbangan
1/n = slope isoterm = 1

Sehingga kesetimbangan antara konsentrasi syw kimia pd


organisme (c) dgn konsentrasinya dlm air (Cw) ;
C = X/M = k Cw
15
B. Proses Uptake dari sedimen

• Pengikatan unsur organik dan kation meningkat dengan semakin


kecilnya ukuran partikel tanah. Misalnya : konsentrasi
‘methoxychlor’ meningkat dari 22,000 untuk pasir dan 93,000 untuk
lumpur
• Kecepatan uptake tergantung ; tipe sedimen, lamanya kontak, suhu,
dsb contoh : total residu DDT pada ikan yang diambil dari danau
hiper- eutropik lebih rendah dari spesies yang sama yang diambil
dari danau oligotropik. Hal tesebut karena adanya perbedaan
standing crop plankton dan kandungan organik dalam air dan
sedimen (Vanderford annd Hamelink, 1977)

16
D. Proses Uptake mel. makanan
• Senyawa kimia yang masuk ke insang or membran luar/mulut
segera diserap dan ditransportasikan ke sal.gastrointestinal
(lambung)

• Model pengambilan baik secara difusi dan transpor khusus


juga terjadi di dalam lambung

• Penyerapan zat kimia dari bahan makanan beragam, karena


beragamnya komposisi/ senyawa kimia dalam bahan
makanan, faktor yang berpengaruh :
- tipe makanan eff.pencernaan
- kompetisi antar unsur pelet & makanan alami (org)

R 17
• Tdk terdapat pemecahan ikatan organik dari logam dalam
makanan untuk pengambilan di lambung
Contoh : - Ik. Sebelah lebih banyak menyerap seng dari
makanan berupa pellet/gelatin dibanding
makanan berupa cacing yg terkontaminasi seng

- Ik. Sunfish menyerap seng mkn buatan >


keong

Senyawa Kimia Insang/ mulut Sal.gastrointestinal


Lambung

R 18
PENYIMPANAN
II Penyimpanan (storage)

R 20
III. Proses Eliminasi
• Toksisitas dan potensi bioakumulasi suatu unsur sangat dipengaruhi
oleh laju eliminasi organisme. Semakin cepat laju eliminasi potensi
residu terakumulasi dan kerusakan jaringan dapat dihindari

• Pada Vertebrata eliminasi dapat dilakukan dalam beberapa rute a.l :


transport melalui integumen atau permukaan respirasi, sekresi pada
kantung empedu dan eksresi urine dari ginjal
Contoh :
- Arthropoda residu proses moulting
- Ikan & invertebrata residu pelepasan telur

R 21
• Insang dan kulit
Proses eliminasi pada insang dan kulit = uptake, terjadi
pada unsur non polar yang tidak ter-biotransformasi
secara cepat
Contoh : pada ikan hiu ‘dogfish’ mengeliminasi senyawa
phenol dan DDT pada insang

• Hati dan kantung empedu

• Ginjal
Ginjal mengeliminasi senyawa kimia dalam hal pembentukan
urine

R 22
Faktor yang mempengaruhi bioakumulasi

• Penyerapan toksikan
• Resistensi terhadap degradasi
• Penyimpanan toksikan, kapasitas penyimpanan
• Eliminasi toksikan
• Hydrohobisity, lipid
• Bioavailability (mislnya : masukan bahan kimia, proses
mekanisme, tingkat kontaminasi) Konsentrasi
toksikan dalam air
• Umur, jenis kelamin dan tipe organisme
• Faktor lingkungan
Faktor lingkungan terhadap bioakumulasi
• Suhu
Peningkatan suhu, peningkatan akumulasi
Contoh : peningkatan suhu 10 – 21 oC, terjadi peningkatan Cd
pada bivalvia laut
Peningkatan suhu ; mekanisme pengangkatan ion pada
permukaan membran meningkat

• Kadar Garam
Kadar garam menurun, bioakumulasi meningkat
Mis : Penurunan kadar garam dari 30 %o menjadi 20 %o akan
meningkatkan 400 % bioakumulasi Cd pada bivalvia

R 25
pH
pH berbeda menurut jenis spesies dan jenis logam

Bahan organik
Dapat membentuk kompleks dan meningkatkan
kelarutan logam sehingga mempengaruhi
tingkat penyerapan terhadap bahan partikulat.
(Meningkatkan toksisitas ≠ meningkatkan
bioakumulasi1)

1.Grey et.all.1977.Effects of naturally occuring aquatic fraction on cadmium toxicity


to Simocephalus serrulatus and Gambusia affinis

R 26
Rate Of Accumulatian

• Akumulasi diukur dalam per sejuta (ppm)


• Ini mengacu pada satu partikel zat yang diberikan
dicampur dengan 999 999 partikel lainnya
• Contoh: Tiram dapat memekatkan DDT dari 0,001 ppm
dalam air laut hingga 700 ppm dalam tubuhnya

Anda mungkin juga menyukai