Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AGAMA ISLAM II

PERSONAL HYGIENE DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DALAM


PANDANGAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh :

Zahrah Zain 102011133196

Fadel Thoriq Izza Nugrahedi 102011133202

Dinah Arum Mardhiyah 102011133209

Donny Ardyan 102011133211

Nur Aini 102011133226

Salma Nadia Rahmani 102011133228

Andini Tania Zethira 102011133232

Laili Hanifah 102011133244

Winda Dwi Cahyani 102011133252

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena limpahan berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari
Agama Islam II dengan tepat waktu. Materi yang kami bahas yaitu “PERSONAL
HYGIENE DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN
AGAMA ISLAM”.

Harapan kami, semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat kepada penulis, pembaca, atau masyarakat secara luas lainnya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karenanya, kami
mengharapkan kritik dan saran yang positif dari semua pihak atau kalangan
sehingga dapat membangun semangat dan melatih kesempurnaan pada makalah
kami selanjutnya.

Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang berperan dalam


penyusunan makalah ini hingga selesai semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak atau kalangan.

Surabaya, 28 Februari 2022

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian Hygiene...................................................................................... 3
2.2 Pengertian Personal Hygiene ...................................................................... 3
2.2.1 Personal Hygiene di dalam Pandangan Agama Islam ....................... 4
2.2.2 Manfaat Personal Hygiene di dalam Kehidupan ............................... 7
2.3 Pengertian Penyehatan Lingkungan ......................................................... 7
2.3.1 Penyehatan Lingkungan di dalam Pandangan Agama Islam .......... 7
2.3.2 Manfaat Penyehatan Lingkungan di dalam Kehidupan ................... 9
BAB III ................................................................................................................. 10
PEMBAHASAN .................................................................................................. 10
3.1 Contoh Kasus Personal Hygiene .............................................................. 10
3.2 Contoh Kasus Penyehatan Lingkungan .................................................. 11
BAB IV ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
4.2 Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam merupakan agama yang mengajarkan segala hal dalam aspek
kehidupan secara menyeluruh hingga hal-hal terkecil. Ajaran Agama Islam
menjelaskan hingga detail dan rinci setiap hal salah satunya mengenai kebersihan
dan kesucian. Salah satu sabda Rasulullah SAW menyebutkan bahwa kesucian
merupakan sebagian dari iman yang artinya dalam Agama Islam kebersihan dan
kesucian sangat lekat dan penting. Kebersihan yang dimaksud harus selalu dijaga
dan dikelola baik secara jiwa/rohani maupun fisik/badani. Pengelolaan kebersihan
berkaitan dengan pengelolaan kesehatan diri. Mengelola kebersihan diri dan
lingkungan maka kesehatan diri akan senantiasa mengikuti. Diri yang sehat akan
memudahkan dalam melaksanakan segala kegiatan baik sosial dan spiritual.

Kesehatan perorangan (personal hygiene) merupakan perwujudan dari


pengelolaan diri mengenai kebersihan yang ada pada diri kita (badan dan pakaian)
hingga apa yang masuk ke dalam diri kita (makanan). Setiap muslim diharuskan
selalu menjaga kesehatan dirinya, terhindar dari hadas kecil maupun besar terutama
ketika hendak beribadah. Keharusan seorang muslim selain menjaga kesehatan
perorangan (personal hygiene) juga harus menjaga kesehatan lingkungan sekitar
(penyehatan lingkungan).

Kesehatan lingkungan sekitar (penyehatan lingkungan) yang baik akan


menghasilkan feedback positif terhadap kesehatan perorangan (personal hugiene).
Agama Islam mengajarkan keharusan atau kewajiban menjaga kesehatan
lingkungan sekitar (penyehatan lingkungan) sebagai salah satu tugas manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Pengelolaan yang baik pada diri dan lingkungan
akan menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan tentram dalam menjalani
kehidupan baik sosial maupun spiritual secara keseluruhan (lahir dan batin). Dalam
perspektif Islam mengutamakan pencegahan untuk meminimalkan adanya
pengobatan yang tentunya melalui hal tersebut akan menghasilkan banyak manfaat
bagi kehidupan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud hygiene, personal hygiene, dan penyehatan


lingkungan?
2. Bagaimana pandangan tentang personal hygiene dan penyehatan
lingkungan dalam pandangan Agama Islam?
3. Apa manfaat dari pengelolaan personal hygiene dan penyehatan lingkungan
bagi kehidupan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian mengenai hygiene, personal hygiene, dan


penyehatan lingkungan.
2. Mengetahui lebih dalam mengenai pandangan tentang personal hygiene dan
penyehatan lingkungan dalam pandangan Agama Islam.
3. Mengetahui manfaat-manfaat dari adanya pengelolaan personal hygiene
dan penyehatan lingkungan bagi kehidupan.

1.4 Manfaat

Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan pembaca:

1. Pembaca dan penyusun mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai


pengertian hygiene, personal hygiene, dan penyehatan lingkungan.
2. Pembaca dan penyusun lebih memahami dan mengerti bagaimana
pandangan tentang personal hygiene dan penyehatan lingkungan dalam
pandangan Agama Islam.
3. Pembaca dan penyusun lebih memahami berbagai manfaat yang dihasilkan
dari pengelolaan personal hygiene dan penyehatan lingkungan bagi
kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hygiene

Hygiene merupakan upaya kesehatan yang menggunakan cara-cara untuk


melindungi, menjaga dan meningkatkan kebersihan serta kesehatan dari subjek
individu juga faktor yang mempengaruhinya dengan tujuannya untuk mencegah
dan menghindari terkena kuman penyebab penyakit. UU No 2 Tahun 1996
menyebutkan bahwa hygiene merupakan usaha untuk memelihara, melindungi dan
meningkatkan derajat kesehatan badan dan jiwa, baik untuk umum atau perorangan
yang memiliki dasar kelanjutan hidup sehat dan meningkatkan kesehatan dalam
perikemanusiaan.

Pengertian hygiene menurut beberapa ahli :


1. Menurut Brownell
Hygiene yaitu manusia yang sedang menjaga kesehatannya.
2. Menurut Gosh
Hygiene merupakan ilmu di bidang kesehatan yang melingkupi faktor untuk
mendorong kehidupan yang jauh lebih sehat di suatu individu.
3. Menurut Shadily
Hygiene yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kesehatan.
4. Menurut Presscott
Hygiene ialah ilmu yang mempelajari tentang individu dan lingkungan.

2.2 Pengertian Personal Hygiene

Personal Hygiene secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu personal
yang berarti perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Personal Hygiene
merupakan metode perawatan terhadap diri manusia yang memiliki tujuan untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan individu. Pemeliharaan kebersihan individu
sangat diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan juga kesehatan.
Menurut Isro’in dan Andarmoyo (2012) pengertian Personal Hygiene berasal
dari Yunani yang berarti personal adalah perorangan dan hygiene adalah sehat.
Sehingga dapat disimpulkan Personal Hygiene merupakan suatu tindakan untuk
memelihara kesehatan seseorang dengan tujuan kesejahteraan baik dalam hal fisik
maupun psikis setiap individu.

3
2.2.1 Personal Hygiene di dalam Pandangan Agama Islam

Kebersihan merupakan bentuk dari kesucian. Agama Islam memberikan


banyak tuntutan agar semua umatnya hidup secara bersih dan sehat. Disebutkan
dalam Surah al-Baqarah ayat 222, Allah SWT. berfirman:

ْ ‫ْض َو ََل ت َ ْق َرب ُْوه َُّن َحتّٰى َي‬


َ َ‫ط ُه ْرنَ ۚ فَ ِاذَا ت‬
َ‫ط َّه ْرن‬ ۙ ِ ‫س ۤا َء فِى ْال َمحِ ي‬ َ ِ‫ْض ۗ قُ ْل ه َُو اَذً ۙى فَا ْعت َِزلُوا الن‬ ِ ‫ع ِن ْال َمحِ ي‬َ َ‫َو َيسْـَٔلُ ْونَك‬
َ َ ‫ّٰللا يُحِ بُّ الت َّ َّوا ِبيْنَ َويُحِ بُّ ْال ُمت‬
‫ط ِه ِريْن‬ ُ ‫فَأْت ُ ْوه َُّن مِ ْن َحي‬
ّٰ ‫ْث ا َ َم َر ُك ُم‬
َ ّٰ ‫ّٰللاُ ۗ ا َِّن‬
َ
Artinya: Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid.
Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu
haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang
yang menyucikan diri.

Potongan dari ayat ini memberikan bukti kepada para umat manusia bahwa
kebersihan bukan hanya menjadi kewajiban untuk kesehatan namun juga menjadi
sesuatu yang disukai oleh Allah SWT serta sebagai manusia kita juga harus
menyucikan batin diri kita dengan bertaubat. Setiap umat Agama Islam wajib
menjaga kebersihannya terutama ketika akan beribadah kepada Allah SWT. Dalam
Surah al-Maidah ayat 6, Allah SWT. berfirman:

‫س ُح ْوا بِ ُر ُء ْو ِس ُك ْم َوا َ ْر ُجلَ ُك ْم اِلَى‬


َ ‫ق َو ْام‬ ِ ِ‫ص ٰلوةِ فَا ْغ ِسلُ ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم َوا َ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى ْال َم َراف‬ َّ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا قُ ْمت ُ ْم اِلَى ال‬
َ ِ‫سف ٍَر ا َ ْو َج ۤا َء ا َ َحدٌ مِ ْن ُك ْم مِ نَ ْالغ َۤاىِٕطِ اَ ْو ٰل َم ْست ُ ُم الن‬
‫س ۤا َء‬ َ ‫ع ٰلى‬ َ ‫ط َّه ُر ْو ۗا َوا ِْن ُك ْنت ُ ْم َّم ْرضٰ ٰٓ ى ا َ ْو‬ َّ ‫ْال َك ْعبَي ۗ ِْن َوا ِْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا‬
‫ج َّو ٰلك ِْن‬ ٍ ‫علَ ْي ُك ْم مِ ْن َح َر‬ ّٰ ُ‫س ُح ْوا بِ ُو ُج ْو ِه ُك ْم َوا َ ْي ِد ْي ُك ْم ِم ْنهُ ۗ َما يُ ِر ْيد‬
َ ‫ّٰللاُ ِليَ ْجعَ َل‬ َ ‫ام‬ْ َ‫طيِبًا ف‬ َ ‫ص ِع ْيدًا‬ َ ‫فَلَ ْم ت َِجد ُْوا َم ۤا ًء فَتَيَ َّم ُم ْوا‬
‫علَ ْي ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْون‬ َ ُ‫َي ُِّر ْيدُ ِلي‬
َ ٗ‫ط ِه َر ُك ْم َو ِليُتِ َّم نِ ْع َمت َه‬

Artinya: Wahai orang-orang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat,


maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kedua kakimu sampai ke kedua maka kaki. Jika kamu junub, maka
mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh
air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan
tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu
bersyukur.

Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa menyucikan diri dapat dilaksanakan
dengan berwudhu, mandi, dan bertayamum. Menurut Islam, kebersihan dibagi
menjadi tiga (Rahim, 2018), yaitu mensucikan diri dari kotoran dengan mandi
wajib, wudhu, atau bertayamum, membersihkan tubuh, pakaian, atau tempat dari

4
kotoran, dan menghilangkan kotoran yang menumpuk di berbagai bagian dari tubuh
seperti gigi, hidung, dan kuku. Berikut beberapa dalil yang menyerukan mengenai
kebersihan dan kesucian diri:

1. Kesucian adalah sebagian dari iman


Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW.
bersabda:
‫ّٰللا َجمِ ي ٌل يُحِ بُّ ْال َج َمال‬
َ َّ ‫َ ِإ َّن‬
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.”
(HR. Muslim, Bab Tahrim Al Kibr wa Bayanihi, No.91)

Selain itu, Abu Malik Al Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah


SAW. bersabda:
ْ ‫ور ش‬
ِ ْ ‫َط ُر‬
‫اْلي َمان‬ ُّ ‫ِال‬
ُ ‫ط ُه‬
“Kesucian adalah sebagian dari iman.”
(HR. Muslim, Bab Fadhl Al Wudhu, No. 223)
‫النظافة من اْليمان‬
“Kebersihan adalah sebagian dari (cabang) keimanan.”
(H.R Muslim no: 223)

Kesucian dan kebersihan merupakan bagian dari diri seseorang. Seseorang


menerapkan kebersihan dan kesucian sebagai cara untuk beriman dan beribadah
kepada Allah SWT. Jika seseorang bersih dan suci, kelak orang tersebut akan
terlihat indah, baik di mata dunia maupun di mata Allah SWT.

2. Mencuci tangan
Rasulullah SAW. bersabda:

‫علَى‬ ْ ‫ظ أَ َحدُ ُك ْم فَ ْليُ ْف ِر‬


َ ‫غ‬ َ َ‫ي صلى هللا عليه وسلم قَا َل “ إِذَا ا ْست َ ْيق‬ َّ ِ‫ أَنَّهُ أ َ ْخبَ َرهُ أ َ َّن النَّب‬،َ ‫ع ْن أَبِي ه َُري َْرة‬َ ،‫ع ْن َجابِ ٍر‬ َ
ْ َ َّ َ ْ
َ ‫ت ق ْب َل أن يُدْخِ َل يَدَهُ فِي إِنَائِ ِه فإِنهُ َل يَد ِْري ف‬
‫ِيم بَات َت يَدُه‬ َ َ َ َ َ
ٍ ‫ ُيَ ِد ِه ثالث َم َّرا‬. ”

Artinya: Rasulullah SAW. mengatakan, “Ketika kamu bangun tidur, dia


seharusnya mencuci tangan tiga kali sebelum beraktivitas karena dia tidak tahu
kondisi tangannya saat malam hari.” (HR. Muslim).

Hadis diatas menjelaskan bahwa betapa pentingnya mencuci tangan untuk


menjaga kesehatan. Umat manusia dianjurkan untuk mencuci tangannya agar
jauh dari kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

3. Memotong kuku
Rasulullah SAW. bersabda:

5
“Potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan mengikat (melalui)
kuku-kuku yang panjang,” (HR. Ahmad).

Dari hadis tersebut, dapat diketahui bahwa kebersihan kuku tangan dan kaki
juga menjadi hal yang penting. Rasulullah SAW. juga menganjurkan untuk tidak
membiarkan kuku tidak dipotong lebih dari 40 malam.

4. Membersihkan gigi
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. dari Ibnu Mas’ud berikut:

“Keluarkanlah sisa makanan yang ada di antara gigi kalian, karena sungguh hal
itu merupakan kebersihan. Dan kebersihan itu dapat mengajak kepada keimanan
beserta saudaranya di surga.” (HR. Imam Thabrani)

Rasulullah SAW. menganjurkan para umatnya untuk membersihkan gigi


dari sisa-sisa makanan. Rasulullah SAW. bersabda bahwa jika seseorang
membersihkan giginya sebelum melaksanakan ibadah, maka malaikat akan
mendekati orang tersebut dan bacaan Al-Qur’an akan masuk ke perut malaikat
(HR. Al-Bazzar).

5. Menggunakan pakaian yang baik


Surah al-A’raf ayat 31 yang berbunyi:

‫َ ٰيبَنِ ْٰٓي ٰادَ َم ُخذُ ْوا ِز ْينَت َ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِل َمس ِْج ٍد َّو ُكلُ ْوا َوا ْش َرب ُْوا َو ََل تُس ِْرفُ ْو ۚا اِنَّهٗ ََل يُحِ بُّ ْال ُمس ِْرفِيْن‬

Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

Ayat diatas menjelaskan bahwa para umat Islam diharuskan memakai pakaian
yang bersih, rapih, dan tidak berlebihan serta tidak mengenakan pakaian yang
tidak suci seperti pakaian yang digunakan untuk melakukan kemaksiatan atau
penipuan.

6. Menjalankan sunnah fitrah


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah SAW. bersabda:

“Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong
kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sunnah fitrah merupakan sunnah yang sudah dilaksanakan dari dulu yaitu
fitrah kepada kebersihan dan keindahan. Sunnah fitrah dapat memperindah

6
penampilan, membersihkan badan, menjaga kesucian, dan melaksanakan syariat.
Seorang umat Muslim yang menjalankan sunnah fitrah dapat mendapatkan
manfaat yang banyak secara agama maupun secara dunia.

2.2.2 Manfaat Personal Hygiene di dalam Kehidupan

Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan


kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Bersih secara konkrit
adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang dinilai kotor. Melakukan
pemeliharaan personal hygiene sangat bermanfaat bagi diri sendiri dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, menjaga kebersihan diri dapat memberikan
banyak manfaat bagi kesehatan. Seperti contoh apabila rajin menjaga kebersihan
badan, maka dapat menghilangkan mikroorganisme dan bau badan. Mencuci makan
sebelum makan juga dapat menghindarkan diri dari berbagai kemungkinan penyakit
yang dapat timbul. Tujuan dilakukannya personal hygiene adalah peningkatan
derajat kesehatan, memelihara kesehatan diri, memperbaiki personal hygiene,
mencegah penyakit, meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan.

2.3 Pengertian Penyehatan Lingkungan

Penyehatan lingkungan merupakan upaya dan tindakan untuk mengendalikan


terjadinya faktor resiko penyakit, baik penyakit yang menular maupun yang tidak
menular, melalui kemampuan untuk penyehatan, pengendalian dan juga
pengamanan terhadap media dan lingkungan sekitar yang dilakukan dalam cakupan
fisik, biologi, kimia dan juga sosial.

2.3.1 Penyehatan Lingkungan di dalam Pandangan Agama Islam

Dalam agama islam, kebersihan merupakan suatu hal yang sangat


diperhatikan, secara fisik maupun jiwa, nampak maupun tidak tampak. Selain
itu, dianjurkan pula agar memelihara dan menjaga lingkungan sekitar dari
kotoran agar lingkungan bisa tetap bersih dan nyaman untuk ditinggali.Menjaga
dan memelihara lingkungan merupakan tanggung jawab setiap orang. Dengan
Menjaga dan memelihara lingkungan lingkungan yang sehat, bersih dan indah
sehingga indah dipandang mata dan Allah SWT menyukai keindahan

‫هللا َجمِ ي ٌل يُحِ بُّ ْال َج َما َل‬


َ ‫ِإ َّن‬

“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim).


Banyak ayat al - Qur'an dan hadits yang menjelaskan tentang anjuran hingga
kewajiban bahwa menjaga lingkungan dan kelangsungan hidup makhluk lain di

7
bumi merupakan tugas setiap manusia. Allah mengingatkan tugas manusia di
dunia, yakni sebagai khalifah fi al-ardh (pengelola yang baik dunia ini) bukan
mufsid al-ardh (perusak dunia) apalagi musfik al-dimâ’ (pengobar kekacauan
dan peperangan). Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi
lingkungan menyatu dengan konsep keesaan Tuhan (tauhid), syariah, dan
akhlak. Salah satunya dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 205, allah berfirman:

َ َ‫ّٰللاُ َْل يُحِ بُّ ْالف‬


َ ‫سا د‬ َ ‫ض ِليُ ْف ِسدَ فِ ْي َها َويُ ْهلِكَ ْال َح ْر‬
ّٰ ‫ث َوالنَّ ْس َل ۗ َو‬ َ ‫َواِذَا ت ََولّٰى‬
َ ْ ‫سعٰ ى فِى‬
ِ ‫اْل ْر‬

Artinya: Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat
kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah
tidak menyukai kerusakan.
Sebagai ajaran kedua, setelah al-Qur’an dalam Islam, as-Sunnah memiliki
fungsi yang pada intinya sejalan dengan al-Qur’an. Keberadaannya tidak dapat
dilepaskan dari adanya berbagai ayat al-Qur’an. Dalam penggalian dan
pengembangan dalam ajaran Islam as Sunnah adalah sumber kedua dalam
ajaran islam setelah al-Qur’an sebagai pedoman, tuntunan, untuk senantiasa
melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan, menjalankan perintah - Nya dan
menjauhi larangan-Nya terutama dalam menjaga dan melakukan penyehatan
lingkungan disekitar kita. berikut yang merupakan hadits yang menjelaskan
tentang kewajiban kita dalam menjaga kebersihan lingkungan yang mana
merupakan sebagian dari iman, serta larangan agar tidak mencemari lingkungan
sekitar kita.

”Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Rasulullah Saw bersabda: Iman itu
mempunyai 71 cabang atau 61 cabang, cabang yang paling utama adalah
ucapan Laa ilaaha illallah, sedangkan yang paling kecil adalah menyingkirkan
duri atau halangan di jalan, dan rasa malu adalah salah satu cabang dari
Iman.”

“Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya ia mendengar Rasulullah saw bersabda:


Hendaknya seseorang di antara kalian tidak buang air kecil di air yang tidak
mengalir kemudian ia mandi di dalamnya”.

Hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang dibingkai


dengan konsep akidah, yaitu konsep kemakhlukan yang sama - sama tunduk
dan patuh pada aturan Yang Maha Kuasa Allah SWT, dimana pada akhirnya
semua kembali kepada-Nya. Dalam konsep kemakhlukan ini manusia
memperoleh izin dari Allah swt untuk memperlakukan lingkungan dengan dua
macam tujuan. Pertama, pendayagunaan, baik dalam arti konsumsi langsung
maupun dalam arti memproduksi. Kedua, mengambil pelajaran (i'tibar)
terhadap fenomena yang terjadi dari hubungan antara manusia dengan

8
lingkungan sekitarnya, maupun hubungan antara lingkungan itu sendiri
(ekosistem), baik yang berakibat konstruktif (ishlah) maupun yang berakibat
destruktif (ifsad). Dalam agama islam kebersihan menjadi akidah dengan sistem
yang kokoh bagi seorang muslim, bukan semata-mata takut kepada penyakit,
akan tetapi sebagaimana telah kita ketahui bahwa mencegah lebih baik daripada
mengobati.
Lingkungan hidup manusia dapat berubah, bergantung kepada sifat dan niat
pengelolanya. Menjaga dan memelihara lingkungan merupakan tanggungjawab
bersama antara masyarakat dan pemerintah. Islam telah menjamin hak-hak
manusia dengan tidak memperkenankan seseorang membuang kotoran
tubuhnya ke dalam air yang digunakan oleh orang banyak, seperti di sungai atau
di pinggir jalan. Dalam ilmu pencegahan penyakit (preventif disease) dan ilmu
pengetahuan alam diketahui bahwa membiarkan lingkungan kotor atau tidak
membersihkannya dari najis, kotoran atau semua perantara yang menyebabkan
penyebaran wabah, tentu akan memberi dampak buruk yang sangat besar
terhadap manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu, menjaga dan
memelihara lingkungan merupakan prioritas wajib yang harus dilakukan dalam
syari’at.

2.3.2 Manfaat Penyehatan Lingkungan di dalam Kehidupan

Menurut istilah, lingkungan berarti suatu tempat tinggal seluruh alam


semesta sehingga terjadi hubungan timbal balik atau interaksi. (Asdiqoh, 2011
: 3). Kebersihan lingkungan memberikan manfaat bagi lingkungan itu sendiri.
Seperti, lingkungan yang bersih, akan menjadi nyaman untuk ditempati,
terhindar dari berbagai macam penyakit, bisa mengurangi polusi udara sehingga
udara menjadi bersih dan segar, air bersih dapat dijadikan air minum, terbebas
dari bau sampah, dan menjadikan lingkungan yang hijau sehingga enak
dipandang mata. Jika kebersihan lingkungan dijaga dapat mencegah terjadinya
bencana-bencana besar yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu
sendiri.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Contoh Kasus Personal Hygiene

Contoh mengenai personal hygiene terlihat dalam penelitian Pengalaman


Personal Hygiene Pada Santri Putra Dengan Penyakit Scabies di Pondok Pesantren
Darukkughah Wal Karomah Sidomukti Kraksaan Probolinggo. Penyakit ini tertular
karena alat mandi santri yang digunakan secara bergantian antara santri,
penggunaan pakaian yang bergantian antara santri, menumpuk pakaian kotor di
dalam kamar atau kontak langsung dengan santri yang memiliki penyakit scabies
melalui tangan ataupun tidur bersama. Penyakit scabies merupakan penyakit yang
erat hubungan dengan personal hygiene seseorang. Oleh karena itu, penting untuk
kita menjaga kebersihan tubuh serta tidak meminjamkan barang pribadi kepada
orang lain seperti alat, mandi, pakaian, alat cukur, gunting kuku dan lain-lainnya
untuk menghindari penyakit menular seperti scabies.

Contoh lainnya, penelitian terkait personal hygiene remaja putri di SMPN 2


Kras Kabupaten Kediri. Penelitian ini menjelaskan bahwa remaja putri termasuk
kategori kelompok yang lebih berisiko tinggi terkena Infeksi Saluran Reproduksi
(ISR). ISR yang berlanjut dapat mengakibatkan kemandulan hingga terjadi
kehamilan di luar kandungan. Penyebab ISR dijelaskan beragam, salah satunya
adalah perilaku personal hygiene yang tidak benar seperti hal-hal yang dilakukan
remaja putri SMPN 2 Kras. Perilaku tersebut meliputi kegiatan penggantian
pembalut yang kurang dari 4 kali dalam sehari, penggunaan bahan pembalut yang
tidak tepat, seringnya penggunaan antiseptik untuk merawat genetalia, kebiasaan
penggantian celana dalam yang kurang dari 2 kali sehari, penggantian pembalut
melebihi anjuran (1–2 jam) pada hari pertama menstruasi, pembiasaan cara cebok
yang salah, dan tidak melakukan penggantian pembalut setelah melakukan kegiatan
seperti Buang Air Kecil (BAK), Buang Air Besar (BAB) atau mandi untuk menjaga
kebersihan diri. Maka dari itu penting untuk kita teruntuk wanita khususnya dimulai
sejak remaja tahu dan paham bagaimana cara perawatan kebersihan secara personal
ketika menstruasi.

10
3.2 Contoh Kasus Penyehatan Lingkungan

Secara doktrinal, pihak pesantren telah menanamkan ajaran- ajaran Islam


tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Pesantren melakukan kerja
bakti untuk menjaga kebersihan dan melakukan cek kesehatan sepekan sekali. Jika
terdapat santri yang sakit, sehari dua hari, maka akan ditangani oleh tim kesehatan
pesantren atau langsung dibawa ke puskesmas atau bidan, tergantung jenis sakit
yang diderita. Santri senantiasa ditekankan untuk menjaga diri dari najis yang
ringan, najis sedang dan najis berat. Kebersihan dilakukan dengan penjadwalan
piket kamar, lingkungan, kavling masjid, kamar mandi, dll.
Terkait pembuangan limbah, Pesantren Qothrotul Falah memiliki sarana
pembuangan limbah dengan saluran pembuangan yang terbuka. Pembuangan
kotoran dalam septic tank tertutup. Sedangkan pembuangan sampah dilakukan
secara terbuka. Sampah yang ada dikelola menjadi kompos dan sebagian lagi
dibakar. Adapun jenis bahan bakar/energi utama yang digunakan untuk memasak
di Pesantren Qothrotul Falah adalah gas elpiji dan kayu bakar. Melalui paparan
tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Pesantren Qothrotul Falah telah
menerapkan penyehatan lingkungan yang baik dengan pengelolaan sampah padat
menjadi kompos.

Contoh lainnya pada bidang air minum, dua contoh kasus yang dapat dilihat
adalah kasus di Dusun Sade, NTB dan Desa Trunyan, Bali. Di Dusun Sade
masyarakatnya menggunakan air dari sumber air tanah dengan sumur gali. Mereka
mengkonsumsi air tanpa dimasak terlebih dahulu. Sementara, kondisi perumahan
mereka yang padat menyebabkan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan sumur berasa
berdekatan dengan jarak kurang dari 5 meter. Hasil uji kualitas air memperlihatkan
bahwa kandungan bakteri E-coli dalam air tanah melebihi ambang batas air minum.
Dalam hal ini diperlukan pendekatan masyarakat untuk memberikan kesadaran dan
pengetahuan efek mengkonsumsi air mentah dan bagaimana meletakkan jamban
pada jarak yang aman dari sumber air.
Dalam kasus lain di Desa Trunyan, salah satu sumber air yang mereka
gunakan adalah air Danau Batur. Namun kebiasaan masyarakatnya yang
membuang sampah dan buang air besar di pinggir danau berpengaruh besar
terhadap kualitas air yang memang terbukti tidak memenuhi standar kualitas air
minum. Perilaku masyarakat yang berakibat pada pencemaran lingkungan ini harus
diubah seperti membiasakan masyarakat untuk Buang Air Kecil (BAK) dan Buang
Air Besar (BAB) di jamban dan membuang sampah pada tempatnya. sedangkan
untuk fasilitas seperti MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dipindahkan ke tempat jauh agar
tidak menecamari sumur untuk air minum.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kebersihan merupakan bagian dari diri seorang muslim yang tidak dapat
dipisahkan Menjaga kebersihan sangatlah dianjurkan oleh islam dalam memelihara
kesehatan. Salah satunya dengan menerapkan personal hygiene. Dalam beberapa
hadits, Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana seorang muslim
menerapkan personal hygiene, seperti bagaimana menjaga kebersihan meliputi
kebersihan kulit, mata, hidung, telinga, kuku, kaki, dan tangan serta genitalia.
Menerapkan Personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat yang
besar antara lain memelihara kesehatan diri yang merupakan bentuk rasa syukur
kepada Allah SWT, mencegah dari berbagai macam penyakit, memenuhi syarat
dalam melaksanakan ibadah serta bentuk keimanan dan taqwa seorang muslim
kepada Allah SWT.
Selain kebersihan diri seorang muslim, kesehatan lingkungan tidak kalah
penting. Menjaga kesehatan lingkungan adalah kewajiban bagi setiap muslim serta
sebagai tanda terima kasih kita kepada Allah SWT. Dengan penyehatan lingkungan,
dapat mengendalikan faktor risiko penyakit sehingga baik penyakit yang menular
maupun yang tidak menular dapat dicegah. Kegiatan penyehatan lingkungan yang
dapat kita lakukan dari membuang sampah pada tempatnya, mengelola limbah
rumah, tidak buang air disembarang tempat, dan lain lainya.

4.2 Saran

Sebagai muslim sudah seharusnya lebih peka dalam menjaga kebersihan baik
kebersihan diri maupun lingkungan. Dalam Al-Qur’an maupun Hadits, sudah
banyak dijelaskan pentingnya kebersihan serta bagaimana menerapkan kebersihan
baik personal hygiene maupun penyehatan lingkungan. Kebersihan tidak hanya
semata-mata hanya untuk keindahan serta kewajiban, akan tetapi bentuk
perwujudan keimanan dan taqwa seorang muslim kepada Allah SWT.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abd Rahim, S. I., Mansor, S. K. M., Yakob, M. A., & Ismail, N. (2018). Food
safety, sanitation and personal hygiene in food handling: an overview from
Islamic perspective. International Journal of Civil Engineering and
Technology (IJCIET), 9(9), 1524-1530.

Admin. 2020. Kebersihan Lingkungan. [artikel online]. Diakses pada 23 Februari


2022.
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kebersihan-
lingkungan-87

Bekti Rahmasari. 2017. “ Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif


Hadis “ . Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36759/1/BEKTI
%20RAHMASARI-FU.pdf

Hipzon. 2018. “ Pelestarian Lingkungan Hidup Menurut Pandangan Islam “.


Skripsi. Lampung : UIN Raden Intan Lampung.
https://repository.radenintan.ac.id/4525/1/SKRIPSI%20FULL.pdf

Irnawati, Christina. 2018. Hipnoterapi Untuk Peningkatan Perilaku Personal


Hygiene Anak Jalanan Di Ppap Seroja Kodya Surakarta. Tesis thesis,
Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Kemenkes. 2020. Rencana Aksi Kegiatan Penyehatan Lingkungan Ta 2020-2024


[softfile]. https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-401736-
4tahunan-688.pdf

Khairunnisa, S.J., Ilham, Nurhasanah, K. D., Nurul, H. S., Heri, & L. W., Tri.
(2019). Kampanye Kebersihan Lingkungan Melalui Program Kerja Bakti
Membangun Desa di Lombok Utara. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian
Masyarakat. 2(2), p-ISSN. 2614-7947.

Khotimah, H., Andayani, S., & Maulidah, R. 2021. Pengalaman Personal Hygiene
Pada Santri Putra Dengan Penyakit Scabies Di Pondok Pesantren Darullughah
Wal Karomah Sidomukti Kraksaan Probolinggo, Jurna; Keperawatan
Profesional, 9(1). DOI: https://doi.org/10.33650/jkp.v9i1.2038

Purnama, Sang G. 2017. Diktat: Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan.


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/6090e73ad19c5f043c
64bdf9f26b3919.pdf

13
Pythagoras, K. C. (2017). Personal hygiene remaja putri ketika menstruasi. Jurnal
Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education,
5(1), 13-26. PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI KETIKA
MENSTRUASI | Pythagoras | Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of
Health Promotion and Health Education (unair.ac.id)

14

Anda mungkin juga menyukai