A. Polusi
B. Proses
Proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dapat terjadi bila polutan yang terdapat
pada suatu ekosistem atau lingkungan memiliki sifat sifat berikut :
- Bila polutan bersifat mudah terurai maka polutan tersebut akan segera
terdenaturasi oleh alam sebelum menjadi berbahaya.
- Bila polutan tersebut tidak mudah berpindah maka polutan tersebut akan
tetap di suatu tempat dan tidak mudah termakan atau masuk ke dalam tubuh
organisme.
- Bila polutan tersebut larut dalam air maka polutan akan di ekskresikan oleh
organisme. Polutan yang larut dalam lemak akan tertahan dalam tubuh
organisme dalam waktu lama.
- Bila polutan tidak memiliki aktivitas biologi, mungkin akan mengalami
biomagnifikasi dan tidak terlalu dikhawatirkan karena kemungkinan tidak
menyebabkan masalah.
C. Dampak
1. Terganggunya berbagai siklus alam yang terjadi di lingkungan. Sebagai
contoh yang paling umum saat ini adalah akumulasi berbagai senyawa
karbon pada atmosfer yang berakibat pada rusaknya lapisan ozon.
2. Terganggunya berbagai siklus di lingkungan akan berdampak pada
organisme, karena organisme sangat bergantung pada lingkungan. Sebagai
contoh, akibat dari efek pemanasan global yang menyebabkan perubahan
iklim dan cuaca secara drastis di muka bumi, maka manusia maupun
organisme lain akan sangat terpengaruh oleh efek tersebut.
3. Terjadinya badai dan curah hujan yang berlebihan menyebabkan terjadinya
banjir dan kerusakan pada berbagai ekosistem. Musim penghujan dan musim
kemarau yang kini tidak jelas batasnya di Indonesia memicu timbulnya
berbagai penyakit endemik seperti demam berdarah.
4. Terjadinya tragedy Minamata yang terjadi di Jepang. Akibat limbah pabrik
yang dibuang ke laut, maka laut di sekitar teluk minamata tercemar logam
berat. Logam berat yang terdapat di ekosistem teluk masuk ke rantai
makanan organisme laut pada ekosistem tersebut.