Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM LAPANGAN

Yoel Nopriadi Nababan (230210180037)


Kelompok 06
Yoel18001@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Fenomena oseanografi diketahui dengan cara melakukan pengukuran
langsung dan menggunakan data sekunder (seperti satelit dan data survei
instansional). tersebut dilakukan dengan menekankan perencanaan yang matang dari
setiap kelompok mahasiswa sehingga mahasiswa diharapkan dapat membuat
planning termasuk rencana kerja, rencana penugasan, dan rencana administrasinya.
Dalam praktikum lapangan tersebut menekankan aspek pengukuran langsung (insitu)
penting meskipun pengukuran yang dilakukan hanya sesaat. Karena hal tersebut,
praktikum lapangan Oseanografi Kimia wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang
mengabil mata kuliah Oseanografi Kimia. Tujuan dari praktikum ini adalah
mendapatkan pengetahuan tentang pengukuran lapangan secara insitu, mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman mengunakan alat survey kelautan, mengetahui tentang
aspek perencanaan survei, dan mengetahui cara pengawetan sampel air laut untuk
dianalisis lebih lanjut di laboratorium. Praktikum lapangan dilakukan oleh 10
kelompok dimana 2 kelompok menjadi 1 kelompok sehingga terdapat 5 titik
koordinat dengan suhu 250C. Hasil pH dari semua kelompok tergolong normal tetapi
pada pengukuran DO beberapa kelompok mengalami penyimpangan.
Kata Kunci : Oseanografi kimia, Praktikum lapangan, suhu, pH, DO

PENDAHULUAN memberikan gambaran kepada


mahasiswa tentang tantangan yang
Latar belakang didapatkan di lapangan pada saat
Fenomena oseanografi pengukuran langsung.
diketahui dengan cara melakukan Proses pengambilan sampel air
pengukuran langsung dan termasuk penting, surveyor
menggunakan data sekunder (seperti mempunyai tantangan tersendiri yaitu
satelit dan data survei instansional). waktu, karena untuk keakuratan data
Hal-hal yang harus diketahui adalah pada saat dilakukan analisis
proses pengambilan data, rekayasa laboratorium, maka kondisi sampel air
data, pengolahan, dan interpretasi data laut yang dibawa ke laboratorium tidak
(Hutabarat, 1986). boleh berubah sehingga diperlukan
Dalam praktikum lapangan perlakuan tertentu terhadap sampel
tersebut menekankan aspek yang akan dibawa.
pengukuran langsung (insitu) penting Kegiatan praktikum lapangan
meskipun pengukuran yang dilakukan tersebut dilakukan dengan
hanya sesaat. Terpenting, hal tersebut menekankan perencanaan yang matang

1
dari setiap kelompok mahasiswa mengetahui tentang aspek perencanaan
sehingga mahasiswa diharapkan dapat survei.
membuat planning termasuk rencana METODE PRAKTIKUM
kerja, rencana penugasan, dan rencana Tempat dan waktu
administrasinya. Karena hal tersebut, Praktikum dilaksanakan pada
praktikum lapangan Oseanografi hari Selasa, 29 Oktober 2019 pada
Kimia wajib diikuti oleh seluruh pukul 13.00 sampapi selesai di
mahasiswa yang mengabil mata kuliah Arboretum Universitas Padjadjaran,
Oseanografi Kimia. Jatinangor,Kab.Sumedang.
Kebutuhan data pada Alat dan bahan
praktikum lapangan yaitu: Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah GPS,
a. Kecerahan termometer, DO meter, pH meter,
b. Salinitas botol air 1,5 L, gelas kimia, label,
c. Suhu baterai, dan latex.
d. Oksigen terlarut (DO) Bahan yang digunakan pada
e. Derajat keasaman (pH) penelitian ini antara lain akuades,dan
f. Produktivitas primer perairan larutan H2SO4
g. Sampel air laut untuk uji Amoniak, Prosedur praktikum
Nitrat dan Phospat Pengambilan wilayah
Rumusan masalah dilakukan dengan menulis terlebih
Pada mata kuliah oseanografi dahulu kondisi lingkungan disekitar
kimia, mahasiswa mempelajari proses- stasiun pengambilan. Dicatat waktu
proses kimiawi yang terjadi dilautan pengambilan., koordinat lokasi
secara akademis. Mahasiswa Ilmu pengambilan, jenis subtrat dan kondisi
Kelautan perlu mempelajari lebih umum disekitar lokasi. Data diperoleh
lanjut bagaimana melakukan Pengambilan sampel air
praktikum lapangan. dilakukan dengan menyiapkan botol
Tujuan praktikum 1,5 liter yang gelap (telah dilapisin
Tujuan dari praktikum ini lakban hitam). Dimasukkan sampel air
adalah mendapatkan pengetahuan ke dalam botol 1,5 liter sebanyak 1
tentang pengukuran lapangan secara buah dengan posisi horizontal. Diberi
insitu, mendapatkan pengetahuan dan tanda dengan label pada botol sampel.
pengalaman mengunakan alat survey Pengukuran suhu dilakukan
kelautan, mengetahui tentang aspek dengan menyiapkan termometer.
perencanaan survei, dan mengetahui Menyelupkan ke dalam air. Ditunggu
cara pengawetan sampel air laut untuk sekitar 10 menit. Dicatat nilai
dianalisis lebih lanjut di laboratorium. temperatur yang didapat. Data suhu
Kegunaan praktikum diperoleh.
Dengan mempelajari praktikum Pengukuran oksigen terlarut
lapangan maka mahasiswa mampu dilakukan dengan menyiapkapkan DO
mengunakan alat survey kelautan, dan meter. Dikalibrasi dengan cara
mencelupkan ke dalam cairan aquades

2
terlebih dahulu. Dicelupkan pada menyelupkan ke dalam cairan aquades.
bagian pengukurnya. Ditunggu Dicelupkan ujung pH meter pada
pengukurnya sampai ditemukan angka sampel air yang akan diukur. Dicatat
yang stabil pada display. Dicatat nilai pH yang didapatkan. Data pH
DO yang tertera pada DO meter. Data diperoleh. Kemudian mengukur
DO diperoleh. Kemudian mengukur kembali setelah 30 menit.
kembali setelah 30 menit.
Pengukuran derajat keasaman HASIL DAN PEMBAHASAN
(pH) dilakukan dengan menyiapkan Hasil
pH meter . Dikalibrasi dengan cara
Tabel 2. Hasil pengamatan sampel air pada Kelas Kelautan 2018
Suhu pH DO (mg/L)
Kelompok Titik Koordinat
(0C) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
S 6.9313454
1&2 7,21 7,37 5,5 5,0
E 107.774475
S 6,931022
3&4 7,32 7,47 5,6 5,8
E 107.774011
S 6055’54.4044”
5&6 250C 7,45 7,33 5,5 5,5
E 107046’26.3676”
S -6,93169
7&8 7,35 7,50 5,2 6,5
E 107.774018
S -6,931635
9&10 7,25 7,37 6,0 5,7
E 107.773559

Pembahasan label pada botol sampel supaya botol


Pengambilan wilayah tidak tertukar dengan kelompok lain.
dilakukan dengan mengunakan Ph perairan yang bagus adalah
aplikasi Google Map dengan koordinat 7 dimana tidak mengalami asam
lokasi pengambilan kelompok saya (6) maupun basa. Berdasarkan data dari
dengan kelompok 5 yaitu S semua kelompok. pH masih tergolong
6055’54.4044” E 107046’26.3676”. normal. Tinggi atau rendahnya nilai
Pengambilan sampel air pH air tergantung pada beberapa faktor
dilakukan dengan botol 1,5 liter yang yaitu:
gelap (telah dilapisin lakban hitam) a) Konsentrasi gas-gas dalam air
supaya tidak ada cahaya yang masuk. seperti CO2
Dimasukkan sampel air ke dalam botol b) Konsentrasi garam-garam karbonat
1,5 liter sebanyak 1 buah dengan dan bikarbonat
posisi horizontal supaya mudah untuk c) Proses dekomposisi bahan organik
memasukkan air tanpa adanya di dasar perairan.
gelembung yang dimana gelembung Secara alamiah, pH perairan
mengandung udara dan di dalam udara dipengaruhi oleh konsentrasi
terdapat oksigen. Diberi tanda dengan karbondioksida (CO2) dan senyawa

3
bersifat asam. Perairan umum dengan suhu dan berkurang dengan semakin
aktivitas fotosintesis dan respirasi tingginya salinitas.
organisme yang hidup didalamnya Pada lapisan permukaan, kadar
akan membentuk reaksi berantai oksigen akan lebih tinggi, karena
karbonat – karbonat. adanya proses difusi antara air dengan
Semakin banyak CO2 yang udara bebas serta adanya proses
dihasilkan dari hasil respirasi, reaksi fotosintesis. Dengan bertambahnya
bergerak ke kanan dan secara bertahap kedalaman akan terjadi penurunan
melepaskan ion H+ yang kadar oksigen terlarut, karena proses
menyebabkan pH air turun. Reaksi fotosintesis semakin berkurang dan
sebaliknya terjadi pada peristiwa kadar oksigen yang ada banyak
fotosintesis yang membutuhkan digunakan untuk pernapasan dan
banyak ion CO2, sehingga oksidasi bahan-bahan organik dan
menyebabkan pH air naik. Pada anorganik Keperluan organisme
peristiwa fotosintesis, fitoplankton dan terhadap oksigen relatif bervariasi
tanaman air lainnya akan mengambil tergantung pada jenis, stadium dan
CO2 dari air selama proses fotosintesis aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk
sehingga mengakibatkan pH air ikan dalam keadaan diam relatif lebih
meningkat pada siang hari dan sedikit apabila dibandingkan dengan
menurun pada waktu malam hari. ikan pada saat bergerak atau memijah.
Oksigen terlarut (Dissolved Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat
Oxygen = DO) dibutuhkan oleh semua menggunakan oksigen dari udara
jasad hidup untuk pernapasan, proses bebas, memiliki daya tahan yang lebih
metabolisme atau pertukaran zat yang terhadap perairan yang kekurangan
kemudian menghasilkan energi untuk oksigen terlarut (Wardoyo, 1978).
pertumbuhan dan pembiakan. Kandungan oksigen terlarut (DO)
Disamping itu, oksigen juga minimum adalah 2 ppm dalam
dibutuhkan untuk oksidasi bahan- keadaan nornal dan tidak tercemar
bahan organik dan anorganik dalam oleh senyawa beracun (toksik).
proses aerobik. Sumber utama oksigen Kandungan oksigen terlarut minimum
dalam suatu perairan berasal sari suatu ini sudah cukup mendukung kehidupan
proses difusi dari udara bebas dan hasil organisme (Swingle, 1968). Idealnya,
fotosintesis organisme yang hidup kandungan oksigen terlarut tidak boleh
dalam perairan tersebut (Salmin, kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8
2000). jam dengan sedikitnya pada tingkat
Kecepatan difusi oksigen dari kejenuhan sebesar 70 % (Huet, 1970).
udara, tergantung dari beberapa faktor, KLH menetapkan bahwa kandungan
seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk
pergerakan massa air dan udara seperti kepentingan wisata bahari dan biota
arus, gelombang dan pasang surut. laut (Anonimous, 2004). Oksigen
Odum (1971) menyatakan bahwa memegang peranan penting sebagai
kadar oksigen dalam air laut akan indikator kualitas perairan, karena
bertambah dengan semakin rendahnya oksigen terlarut berperan dalam proses

4
oksidasi dan reduksi bahan organik Huet, H.B.N. 1970. Water Quality
dan anorganik. Criteria for Fish Life Bioiogical
Berdasarkan teori tersebut, Problems in Water Pollution.
hasil dari kelompok 1&2, 3&4, dan
PHS. Publ. No. 999-WP-25. 160-
5&6 masih tergolong bagus, tetapi
pada 7 &8 data sesudah, dan 9&10 167 pp.
datanya 6 data sebelum yang artinya
Hutabarat, S. Dan S. M. Evans. 1986.
terjadi pencemaran pada air atau
kualitas air kurang bagus. Hal tersebut Pengantar Oseanografi. Jakarta :
terjadi karena adanya Djambatan.
gelembung(udara) ketika mengambil
sampel, pencemaran yang terjadi Salmin. 2000. Kadar Oksigen Terlarut
akibat sampah yang ada di perairan, di Perairan Sungai Dadap, Goba,
kekeruhan air, suhu, salinitas, Muara Karang dan Teluk Banten.
pergerakan massa air, proses difusi, Dalam : Foraminifera Sebagai
kedalaman dan bisa saja human error Bioindikator Pencemaran, Hasil
ketika mengunakan DO meter. Studi di Perairan Estuarin Sungai
Dadap, Tangerang (Djoko P.
KESIMPULAN
1. Faktor yang mempengaruhi pH Praseno, Ricky Rositasari dan S.
adalah kadar CO2, sedangkan DO Hadi Riyono, eds.) P3O - LIPI hal
adalah pencemaran, kekeruhan 42 – 46
air, suhu, salinitas, pergerakan
massa air, proses difusi, Swingle, H.S. 1968. Standardization of
kedalaman dan udara. Chemical Analysis for Water and
2. Ph air dari setiap kelompok masih Pond Muds. F.A.O. Fish, Rep. 44,
tergolong bagus 4 , 379 - 406 pp.
3. Penyimpangan nilai DO air Wardoyo, S.T.H. 1978. Kriteria
terjadi pada kelompok 7 &8 data Kualitas Air Untuk Keperluan
sesudah, dan 9&10 datanya 6 data Pertanian dan Perikanan. Dalam :
sebelum. Prosiding Seminar Pengendalian
Pencemaran Air. (eds Dirjen
DaftarPustaka Pengairan Dep. PU.), hal 293-300
Anonimous. 2004. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup. No. 5
1 Tahun 2004. Tentang : Baku
Mutu Air Laut. 2004. 11 hal.

5
LAMPIRAN

Lampiran 1.Titik koordinat kelompok 5 &6

Lampiran 2. Pengambilang sampel air

6
Lampiran 3.Pengukuran pH

Lampiran 4.Pengukuran pH

Anda mungkin juga menyukai