OSEANOGRAFI KIMIA
OLEH :
NIM : L011201054
KEL/GEL : V (LIMA) A
A. Latar Belakang
Oseanografi adalah suatu studi dan eksplorasi ilmiah tentang laut dan segala
fenomena didalamnya. Oseanografi merupakan gabungan dari dua kata yaitu oceanos
yang berarti laut serta graphos yang berarti deskripsi/ gambaran (Agustina, 2021).
Parameter oseanografi merupakan dinamika alam yang terjadi mempengaruhi aspek
fisis air laut, seperti suhu, pasang surut dan arus (Daya & Muhammad, 2017).
Berbicara mengenai laut, air merupakan komponen kehidupan yang sangat penting
karena seluruh aktivitas alam maupun manusia membutuhkan air untuk dapat
melakukan fungsinya dengan baik sehingga air yang baik harus memenuhi syarat
secara biologi, fisik, dan kimia sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
seperti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 (Hidayat, 2011).
Salah satu parameter yang perlu diketahui untuk menentukan kualitas air
yakni alkalinitas. Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan asam yang
mana dalam air alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat,
sedangkan sisanya oleh karbonat dan hidroksida (Suwarsih et al., 2016). Nilai
alkalinitas perairan alami hampir tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan
dengan nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu disukai oleh organisme akuatik
karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium
yang tinggi (Sianturi, 2018). Namun, satu sisi kadar alkanitas pada suatu air penting
adanya karena alkalinitas berperan sebagai penyangga yakni adanya bikarbonat yang
terdapat pada perairan dengan nilai alkalinitas total tinggi berperan sebagai penyangga
perairan terhadap perubahan pH yang drastis. Selain itu alkalinitas juga berperan
untuk koagulasi bahan kimia, proses pelunakan air, pengendalian korosi, serta dalam
limbah industri alkalinitas ialah suatu faktor yang penting didalam penentuan
kemampuan dari limbah untuk pengolahan secara biologi (Hidayat, 2011).
Oleh karena itu, besarnya keterkaitan antara alkalinitas dengan parameter
lain seperti kadar CO2, pH, dan beberapa parameter lainnya diketahui bahwa
alkalinitas berperan penting dalam perairan, tetapi satu sisi alkalinitas juga dapat
menjadi bahaya bagi organisme laut apabila kadarnya terlalu tinggi, maka praktikum
penentuan kadar alkalinitas dilaksanakan untuk melihat kadar alkalinitas yang baik dan
buruk di perairan Dermaga Kayu Bangkoa menggunakan beberapa metode dan alat
ukur alkalinitas. Praktikum ini mencakup mengenai cara penentuan kadar alkalinitas
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
dengan menggunakan beberapa metode, dan cara penggunaan alat-alat yang
digunakan dalam penentuan kadar alkalinitas.
A. Pengertian Alkalinitas
Menurut Alimby dan Haryo (2021), baku mutu alkalinitas dalam perairan
nilainya sebesar 30- 500 mg/liter, dalam nilai tersebut mahluk hidup dalam perairan
dapat hidup dengan baik.
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KMLH) No.51 tentang
standar baku mutu perairan adalah sebagai berikut :
No Parameter Unit Standar Baku Mutu
(kadar maksimum)
Wajib
1 pH mg/ l 6.5 – 8.5
2 Besi mg/ l 1
3 Flourida mg/ l 1.5
4 Kesadahan mg/ l 500
5 Mangan mg/ l 0.5
6 Nitrat, sebagai N mg/ l 10
7 Nitrit, sebagai N mg/ l 1
8 Sianida mg/ l 0.1
9 Deterjen mg/ l 0.05
10 Pestisida Total mg/ l 0.1
Tambahan
1 Air Raksa mg/ l 0.001
2 Arsen mg/ l 0l.05
3 Kadminium mg/ l 0.005
4 Kromium (valensi 6) mg/ l 0.05
5 Selenium mg/ l 0.01
6 Seng mg/ l 15
7 Sulfat mg/ l 400
8 Timbal mg/ l 0.05
9 Benzene mg/ l 0.01
10 Zat Organik (KMNO4) mg/ l 10
Alkalinitas air adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau
kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga
diartikan sebagai kapasitas penyangga terhadap penurunan pH perairan. Secara
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas
penyanggahan ion bikarbonat, dan sampai dengan tahap tertentu, juga menunjukkan
penyanggahan terhadap ion karbonat dan hidroksida dalam air (Yulfiperius et al.,
2006).
Pengambilan sampel air laut dilakukan pada hari Jumat, 1 April 2022, pukul
13:20 WITA. Bertempat di Perairan Dermaga Kayu Bangkoa dan dilaksanakan pada
hari Jumat, 1 April 2022, pukul 15.00 – 16.00 WITA di Laboratorium Oseanografi
Kimia, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
B. Prinsip Analisis
Digunakan untuk
1 Buret Asam 50 mL
menitrasi air sampel.
Digunakan untuk
2 Erlenmeyer 250mL mengomogenkan
larutan.
Karet bulb
digunakan untuk
mengambil larutan
kimia yang
7 Karet Bulb
berbahaya dengan
cara disambungkan
dengan pipet ukur
atau pipet volume.
D. Prosedur Kerja
Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah menggunakan gelas ukur untuk
mengambil air sampel sebanyak 25 mL, kemudian masukkan kedalam erlenmeyer.
Ambil indicator phenolpthalein (pp) dengan menggunakan pipet tetes lalu tuangkan 2
tetes kedalam erlenmeyer. Amati yang terjadi di dalam Erlenmeyer sambil
homogenkan, apabila terjadi perubahan warna menjadi warna pink maka titrasikan
dengan larutan H2SO4 0,02 mol dan homogenkan hingga kembali menjadi tak
berwarna (catat pula berapa mL larutan H2SO4 0,02 mol yang digunakan). Apabila
tidak terjadi perubahan warna, abaikan langkah sebelumnya. Apabila sudah tidak ada
warna, maka langkah selanjutnya yaitu menambahkan indikator BCG + MR
secukupnya dan campur adukkan (homogenkan) hingga warna air sampel pada
Erlenmeyer berubah menjadi warna biru. Titrasikan kembali menggunakan H2SO4 0,02
mol hingga warna biru pada sampel air berubah menjadi warna merah kebiruan dan
catat pula berapa mL larutan H2SO4 0,02 mol yang digunakan.
E. Pengolahan Data
Keterangan :
A : Jumlah titran yang digunakan (0,02)
N : Konsentrasi bahan yang akan digunakan
Di mana :
N Titran = 0,02 N
100
Berat Molekul CaCO3 =
2
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Hasil
C. Pembahasan
A. Kesimpulan
Saran saya untuk praktikum ini agar mempertahankan kinerja asisten dalam
menuntun praktikan dan menjaga alat yang ada di laboratorium agar tetap layak untuk
digunakan ke depannya.
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
DAFTAR PUSTAKA
Alimby, Wildan VA dan Haryo Triajie. 2021. Tingkat Keasaman Pesisir Perairan Kamal
Kabupaten Bangkalan Madura Pada Musim Peralihan. JUVENIL. Vol. 2. No.
3.
Agustina. 2021. Kajian Potensi dan Pengembangan Ekowisata Kaitannya dengan
Parameter Oseanografi di Perairan Pulau Papandangan, Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan:
Universitas Hasanuddin. Makassar.
Bintoro, Akhlis dan Mukhtarul Abidin. 2014. Pengukuran Total Alkalinitas Di Perairan
Estuari Sungai Indragiri Provinsi Riau. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya
dan Penangkapan. Vol. 12. No. 1.
Daya, AP dan Muhammad ZL. 2017. Pemetaan Parameter Oseanografi Fisik
Menggunakan Citra Landsat 8 di Wilayah Perairan Nongsa Pulau Batam.
Jurnal Integrasi. Vol 9. No. 1. Hal.: 9-15.
Febriyanti, L., Pujiono W., dan Churun A. 2017. Karakteristik Oseanografi dan
Sedimentasi di Perairan Tererosi Desa Bedono, Demak Pada Musim Barat.
Journal of Maquares. Vol. 6. No. 4. Hal: 367-375.
Hidayat, I. 2011. Dinamika Alkalinitas Pada Kolom Air Laut dan Payau. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Hartono, A. 2018. Profil Pertumbuhan Bakteri Dan Alkalinitas Dengan Penggunaan
Bioaditif Yang Berbeda Fermentasi Anaerob Kulit Kopi Sistem Batch. Skripsi.
Malang: Unversitas Muhammadiyah Malang.
Limbolon, Aquarina. 2008. Alkalinitas: Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air
Industri. USU Repository: Medan.
Padmono, D. 2007. Kemampuan Alkalinitas Kapasitas Penyanggan (Buffer Capacity)
Dalam Sistem Anaerobik Fixed Bed. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 8. No. 2.
Rizki, Titri Y., Camellia T., dan Agus S. 2015. Variasi pH di Perairan Indonesia. Balai
Penelitian dan Observasi Laut. Bali.
Said, NI. 2014. Teknologi Pengolahan Air Asam Tambang Batubara “Alternatif
Pemilihan Teknologi”. JAI. Vol.7 No. 2.
Sianturi, AH, 2018. Analisis Kesadahan Total dan Alkalinitas Pada Air Bersih Sumur
Bor dengan Metode Titrimetri di Pt Sucofindo Daerah Provinsi Sumatera
Utara. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
Suwarsih, Marsoedi, Nuddin Harahab, dan Mohammad Mahmudi. 2016. Kondisi
Kualitas Air Pada Budidaya Udang di Tambak Wilayah Pesisir Kecamatan
Palang Kabupaten Tuban. Prosiding Seminar Nasional Kelautan. Universitas
Trunojoyo Madura.
Triyulianti, I., I Nyoman R., Agung Yunantoa., Novia Arinda P., Fikrul Islamya., dan
Mutiara R. Putri. 2018. Sistem Karbon Laut di Perairan Laut Maluku dan Laut
Sulawesi. Journal of Fisheries and Marine Research. Vol. 2. No. 3.
Yulfiperius, Mozes R, Ridwan A, dan Djaja S. 2006. Pengaruh Alkalinitas terhadap
Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Lalawak (Barbodes sp.).
Biosfera. Vol. 23. No. 1.
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
LAMPIRAN
A. Hasil Perhitungan
1. Alkalinitas Karbonat
A mL x N titran x 100/2 x 1000 − Alkalinitas pp
Sampel 1 =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝟐𝟓 𝒎𝒍)
0,9 mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓 𝒎𝒍
= 36 mg/l
A mL x N titran x 100/2 x 1000 − Alkalinitas pp
Sampel 2 =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝟐𝟓 𝒎𝒍)
0,5mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓 𝒎𝒍
= 20 mg/l
A mL x N titran x 100/2 x 1000 − Alkalinitas pp
Sampel 3 =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝟐𝟓 𝒎𝒍)
1,4 mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓 𝒎𝒍
= 56 mg/l
2. Alkalinitas Bikarbonat
= 484 mg/l
A mL x N titran x 100/2 x 1000 − Alkalinitas pp
Sampel 2 =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝟐𝟓 𝒎𝒍)
9,6 mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓 𝒎𝒍
= 384 mg/l
A mL x N titran x 100/2 x 1000 − Alkalinitas pp
Sampel 3 =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝟐𝟓 𝒎𝒍)
7,9 mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓 𝒎𝒍
= 316 mg/l
3. Alkalinitas Total
(A+B) mL x N titran x 100/2 x 1000
Alkanitas total =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 (𝟐𝟓 𝒎𝒍)
(37,33+394,67) mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓
432mL x 0,02 titran x 100/2 x 1000
=
𝟐𝟓
ACC 1, 5 APRIL 2022
ACC 2, 6 APRIL 2022
ACC 3, 6 APRIL 2022
432.000
=
𝟐𝟓
= 17.280 mg/l
B. Dokumentasi