Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM I

OSEANOGRAFI KIMIA

PENENTUAN KADAR SALINITAS DALAM AIR LAUT DI


PERAIRAN

OLEH

NAMA : SITI ASMUTIANTI

NIM : L011181028

KEL/GEL : 5A / 09.30

ASISTEN : SUCIANTI RAMADHANI

LABORATORIUM OSEANOGRAFI KIMIA


DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan

organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi

sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana

densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa

sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas

(Ruwaida, 2000).

Salinitas merupakan parameter oseanogerafi yang penting dalam sirkulasi untuk

mempelajari dan mengidentifikasi asal-usul massa air. Air laut mengandung garam-

garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.

Keberadaan garam-garaman memegaruhi sifat fisis air laut (seperti densitas,

komperisibilitas, titik beku, dan temperatur di mana densitas menjadi maksimum)

beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap

cahaya) tidak terpengaruhi secara signifikan oleh salinitas (Burhanuddin, 2011).

Salinitas mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisme misalnya

distribusi biota akuatik yang sangat erat hubungannya dengan salinitas. Karena

salinitas ditentukan oleh pencampuran massa air, maka distribusi salinitas merupakan

suatu parameter penting dalam mempelajari gerak massa air ( Sidjabat, 1976 ).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka praktikum penentuan salinitas dalam air

laut penting untuk dilakukan.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum penentuan kadar salinitas dalam air laut adalah praktikan

dapat melaksanakan penentuan kadar garam dalam air aut menggunakan metode

densitas, Indeks refraksi dan konduktivitas.

1
Kegunaan dalam praktikum ini agar praktikan mampu mengetahui cara

penentuan kadar garam dalam air laut menggunakan metode densitas, indeks refraksi

dan konduktivitas.

C. Ruang Lingkup

Praktium Penentuan Salinitas Dalam Air Laut meliputi penentuan kadar garam

dalam air laut menggunakan metode densitas, indeks refraksi dan konduktivitas

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Salinitas

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas

juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada

sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di

tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini,

secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air

payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut

brine (Ridwan, 2004).

Salinitas suatu kawasan menentukan dominansi makhluk hidup pada daerah

tersebut. Suatu kawasan dengan salinitas tertentu didominasi oleh suatu spesies

tertentu terkait dengan tingkat toleransi spesies tersebut terhadap salinitas yang ada.

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup tingkat tinggi yang terpengaruh oleh

salinitas. Spesies tumbuhan yang toleran terhadap salinitas tinggi (> 5‰) adalah

mangrove, yaitu antara lain Avicenia. Sedangkan tanaman yang beradaptasi pada

salinitas 0,5-5‰ antara lain Pluchea indica dan Chatarantus sp. (Nybakken, 1992).

Definisi tentang salinitas pertama kali dikemukakan oleh C. Forch, M. Knudsen

dan S.PX. Soren-Sen tahun 1902. Salinitas didefinisikan sebagai berat dalam gram

dari semua zat padat yang terlarut dalam 1 kilo gram air laut jika semua brom dan

yodium digantikan dengan klor dalam jumlah yang setara, semua karbonat diubah

menjadi oksidanya dan semua zat organik dioksidasikan. Nilai salinitas dinyatakan

dalam g/kg yang umumnya dituliskan dalam ‰ atau ppt yaitu singkatan dari Part Per

Thousand. Hal yang dimaksud dengan garam di sini adalah istilah garam dalam

pengertian kimia, yaitu semua senyawa yang terbentuk akibat reaksi asam dan basa.

Jadi bukan garam dalam arti garam dapur saja (Agus, 2010).

3
B. Faktor – Faktor Fluktuasi Salinitas

Faktor – faktor yang mempengaruhi s alinitas yaitu penguapan, curah hujan dan

air sungai. Makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya

tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka

daerah itu rendah kadar garamnya. Makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah

laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah

hujan yang turun salinitas akan tinggi.  Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut

tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut

tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut

tersebut maka salinitasnya akan tinggi (Annisa, 2008).

C. Standar Baku Mutu Salinitas

Berdasarkan Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004

tentang standar baku mutu salinitas suatu perairan adalah 33 – 34 ppt,seperti

coral,mangrove,lamun dan biota lainnya. Jika kandungan salinitas suatu perairan

berada di bawah atau di atas nilai standar baku tersebut menunjukkan bahwa perairan

tersebut tidak baik (Menteri Lingkungan Hidup, 2004).

D. Sumber Salinitas Perairan

Tiga sumber utama salinitas di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas

vulkanik dan sirkulasi lubang - lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.

Garam - garaman utama yang terdapat dalam air laut dapat berupa klorida (55%),

natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan

sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan

florida (Agus, 2010).

E. Distribusi Salinitas Berdasarkan Waktu Musim

F. Distribusi Salinitas Secara Vertical dan Horizontal

4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Penentuan Kadar salinitas dalam air laut di Perairan dermaga kera-

kera dilaksanakan pada hari Jum’at, 6 Mare 2020 pukul 09.30 – 10.30 WITA.

Bertempat di Laboratorium Oseanografi Kimia, Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Lokasi pengambilan

sampel di Mesjid Terapung Pantai Losari, Kota Makassar.

B. Gambaran Umum Lokasi

C. Prinsip Analisis

Di dalam praktikum ini di gunakan 3 alat untuk menentukan jumlah salinitas air

laut yaitu:

1. Salinometer

Penentuan salinitas berdasarkan metode densitas dengan menggunakan alat

yang disebut salinometer. Prinsip kerja salinometer yaitu mengacu pada massa jenis

air yang diukur. Salinometer akan mengapung karena ada pengaruh dari massa jenis

air. Semakin tinggi massa jenis air, maka daya apung salinometer juga akan semakin

besar sehingga akan mengapung lebih tinggi. Daya apung salinometer

mengindikasikan nilai kadar garam air tersebut. Untuk mengetahui kadar garam air

tersebut, yaitu dengan melakukan pembacaan skala yang terdapat pada Salinometer

(Nybakken, 1992).

2. Handrefractometer

Metode ini digunakan untuk mengukur kadar garam air berdasarkan prinsip

pembiasan cahaya. Alat yang digunakan untuk mengukur salinitas dengan metode

refraksi cahaya adalah Handrefraktometer. Prinsip kerja Handrefraktometer berdasar

pada prinsip pembiasan cahaya yang merambat dalam transisi sinar antara

pengukuran prisma dengan media air, sehingga dapat dibaca nilai pembiasan

5
cahayanya. Nilai bias yang terukur mengindikasikan nilai salinitas air (Nybakken,

1992).

3. konductivitymeter

Prinsip kerja dari konduktivitas adalah kemampuan suatu media atau alat dalam

menghantarkan arus listrik. Alat yang menggunakan metode konduktivitas tersebut

adalah Conductivitymeter, yang memiliki dua komponen untuk pengukuran daya hantar

listrik yaitu katoda dan anoda (Nybakken, 1992).

D. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada prakikum ini yaitu Salinometer digunakan untuk

mengukur kadar garam air laut dengan prinsip densitas, Handrefraktometer digunakan

untuk mengukur kadar garam air laut dengan prinsip refraksi atau pembiasan cahaya,

dan Conductivity Meter digunakan untuk menentukan kadar garam air laut dengan

prinsip penentuan menggunakan muatan listrik, gelas ukur 250 ml untuk mengukur

jumlah sampel yang akan digunakan, gelas kimia sebagai wadah sampel air laut, pipet

tetes untuk memindahkan sampel air laut dari tempat satu ke tempat yang lain, ATK

untuk mencatat hasil pengukuran salinitas sampel air laut.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu Air Laut sebagai sampel yang

diukur salinitasnya, Aquabides sebagai larutan pengencer sampel air laut dan sebagai

penetral alat, Tissue untuk mengeringkan perlatan Laboratorium.

E. Prosedur Kerja
1. Salinometer

Menyiapkan alat yang terdiri dari salinometer gelas ukur 1000 ml. dan alat tulis

serta bahan sampel air laut. Tuangkan sampel air laut pada gelas ukur 1000 ml

sebanyak 1000 ml. Memasukkan salinometer kedalam gelas ukur yang berisi sampel

air laut secara hati-hati melihat skala salinometer pada bagian permukaan air serta

mencatat hasil pengukuran. Lakukan pengulangan selama tiga kali.

6
2. Hand-refraktometer

3. Conduktivitimeter

F. Pengolahan Data

Adapun perhitungan yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu :

1. Menggunakan salinometer :

C .1+C .2+C .3
S=
3

2. Menggunakan Handrefraktometer :

C .1+C .2+C .3
S=
3

3. Menggunakan konduktivitymeter :

Perhitungan salinitas yang dilakukan dengan alat konduktivitymeter menggunakan

rumus yang dikembangkan oleh APHA (1992).

konduktivitas air contoh pada suhu t


Rt =
konduktivitas larutan KCL pada suhu t

S = a0 + a1 Rt1/2 + a2 Rt + a3 Rt 3/2 + a4 Rt 2 + a5 Rt 5/2 + ∆S

Dimana ∆S diperoleh dari rumus :

∆S=¿

Dimana :

a0 = 0,0080 b0 = 0,0005

a1 = -0,1692 b1 = -0,0056

a2 = 25,3851 b2 = -0,0066

a3 = 14,0941 b3 = -0,0375

a4 = -7,0261 b4 = 0,0636

a5 = 2,7081 b5 = -0,0144
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Setelah melakukan pengamatan maka di peroleh hasil sebagai berikut :

1. Salinitas yang diperoleh dengan menggunakan Salinometer :

Diketahui :

Table 1. Nilai Salinometer

Ulangan Salinitas (ppt)

I 14

II 14
III 14

8
2. Salinitas yang diperoleh dengan menggunakan Handrefraktometer :

Diketahui :

Table 2. Nilai Handrefractometer

Ulangan Salinitas (ppt)

I 11

II 11

III 11

3. Salinitas yang diperoleh dengan menggunakan konduktivitymmeter :

Diketahui :

Konduktivitas air sampel :

Table 3. Nilai conductivitymeter

Ulangan Conductivity (ms/cm) Suhu (º C )

II

III

B. Pembahasan

9
V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Perhitungan hasil pengkuran kadar garam dengan alat ukur salinitas:

a. Salinometer

C 1+C 2+C 3
Salinometer
3 =

18+18+18
3=

= 18 ppt

b. Handrefractometer
C 1+C 2+C 3
Hand refractometer
3 =

19+19+19
3 =

= 19 ppt

c. Conductivitymeter

1. Csampel

3,4+3,82+3,72
Csampel = x 10
3

= 3.6467 × 10

= 36.5 ms/cm

2. Suhu
S 1+ S 2+ S 3
Suhu 3 =

25.7+25.7+25.7
3 =

= 25.7 oC

2
3. Ratio
Konduktivitas air sampel
Rt Konduktivitas
= air Kcl

36 ,5 ms /cm
53 ms/cm =

= 0,6886 m2 / cm

4. ∆S

t−15
∆s = ⟦ 1+0.0162( t−15) ⟧
( b0 + b1 Rt1/2 + b2 Rt + b3 Rt3/2 + B4 Rt2 + b5 +

Rt5/4 )

25.7−15
=[ ](0,0005 + (-0,0056 ( )1/2 + (-0,0060 (0,730) +
1+0,0162 ( 25.7−15 )

(-0,0375 (0,730) 3/2+ 0.0063 (0,730)2 + (-0,0144) (0,730)5/2

= 11,1
[ ] (0,0005) + (-0,0048) + (-0,0048) + (-0,0283) + (0,0339) +
11,28

(-0,0066)

= [0,9842] (-0,0052)

= -0,0051

5. Salinitas

S = ao + a1 Rt1/2 + a2 Rt + a3 Rt3/2 + a4 Rt2 + a5 Rt5/2 + ∆s

3
= (0,0080 + (-0,1692 (0,8544)1/2 + (25,3851 (0,730) + (14,0941

(0,6237)3/2 + (-7,0261) (0,5329)2 + (2,7081 (0,730)5/2 + (-0,4553)

= ( 0.0080) + (-0,1446) + (18,5311) + (8,7904) + (-3,7442) +

(1,2330)

+ (-0,0051)

= 24,66 ppt

Anda mungkin juga menyukai