Anda di halaman 1dari 10

AMAKALAH OSEANOGRAFI FISIKA

GELOMBANG

Nama anggota kelompok :

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul (Gelobang Laut) ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
[dosen/guru] pada mata kuliah Oseanografi Fisika Ilmu kelautan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Gelombang Laut bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Nike, selaku dosen mata kuliah Oseanografi
Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bangkalan, April 2020

Penyusun
Dafar isi
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Posisi geografis kepulauan Indonesia sangat strategis karenan merupakan pusat lalu lintas
mariti antar benua. Indonesia juga memiliki kedaulatan terhadap laut wilayahnya meliputi;
perairan pedalaman, perairan nusantara, dan laut teritorial, sepanjang 12 mil. Secara
geografis Indonesia membentang dari 60 LU sampai 110 LS dan 920 sampai 1420 BT, terdiri
dari pulau-pulau besar dan kecil yang jumlahnya kurang lebih 17.504 pulau. Tiga perenpat
wilayahnya adalah laut 5,9 juta km2, dengan panjang garis pantai 95.161 km, terpanjang
kedua setelah Kanada (Lasabuda, 2013).

Pantai merupakan daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan
surut terendah. Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana
posisinya tidak tepat dan dapat berubah atau berpindah. Pantai di Indonesia memiliki potensi
yang sangat besar sebagai daerah yang dimanfaatkan untuk kegiatan manusia. Peningkatan
pemanfaatan daerah pantai diiringi oleh meningkatnya garis pantai akibat erosi yang
disebabkan oleh gelombang dan berdampak bagi pemukiman di pesisir pantai (jasin dan
Mamoto, 2016).

Gelombang laut merupakan salah satu parameter laut yang dominan terhadap laju
mundurnya garis pantai. Gelombang laut terjadi karena hembusan angin dipermukaan laut,
perbedaan suhu air laut, perbedaan kadar garam dan letusan gunung berapi yang berada
dibawah atau permukaan laut. Proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula antara
lain disebabkan oleh gelombang dan arus, serta tidak adanya keseimbangan sedimen yang
masuk dan keluar (jasin dan Mamoto, 2016).

 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang membahas tentang Gelombang Laut, yaitu sebagai
berikut:

 Apa pengertian gelombang laut?

 Bagaimana cara kerja PLT gelombang laut?

 Apa saja manfaat dari gelombang laut?

 Bagaimana dampak negatif gelombang laut?

 Apa saja tipe gelombang laut?


 Tujuan

Adapun tujuan dari makala tentang Gelombang Laut, yaitu sebagai berikut:

 Mengetahui tentang apa pengertian gelombang laut.

 Mengetahui tentang bagaimana cara kerja PLT gelombang laut.

 Mengetahui tentang apa saja manfaat dari gelombang laut.

 Mengetahui tentang bagaimana dampak negatif gelombang laut.

 Mengetahui tentang apa saja tipe gelombang laut.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gelombang Laut

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan
air laut yang membentuk kurva atau grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh
angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun
atau bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Energi gelombang
kedang-kadang hampir sama dengan energi pasang surut, akan tetapi sangat berbeda.
Gelombang perjalanan jarak besar di lautan dengn kecepatan tinggi. Gelombang semakin
lama dan lebih kuat angin bertiup di atas permukaan laut, lebih tinggi, lebih lama, lebih
cepat dan lebih kuat dari laut. Energi dalam gelombang adalah sebanding dengan keuadrat
dari tinggi gelombang, sehingga gelombang tinggi sekitar dua meter memiliki empat kali
kekuatan gelombang tinggi satu meter (Kurniawan etal 2014).

Gelombang laut adalah salah satu bentuk energi yang bisa diperbarui dan terbentuk
karena adanya angin yang bertiup di permukaan air laut. Pemanfaatan energi ini diataranya
menggunakan oscillating water column, wave dragon, salter duck, dan lain-lain.
Pemanfaatan gelombang laut dapat diterapkan di Indonesia karena beberapa daerah memiliki
tinggi gelombang yang cukup tinggi, dan dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi
listrik. Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat
disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari
(gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal (Kurniawan etal 2014).

Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai
adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan
merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang akan
membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai
(cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Perencanaan teknis bidang teknik pantai,
gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-
gaya yang bekerja pada bangunan pantai (Kurniawan etal 2014).

Gelombang terdiri dari beberapa bagian antara lain:

 Puncak gelombang (Crest) adalah titik tertinggi dari sebuah gelombang.

 Lembah gelombang (Trough) adalah titik terendah gelombang, diantara dua puncak
gelombang.
 Panjang gelombang (Wave length) adalah jarak mendatar antara dua puncak gelombang
atau antara dua lembah gelombang.

 Tinggi gelombang (Wave height) adalah jarak tegak antara puncak dan lembah
gelombang.

 Priode gelombang (Wave period) adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak
gelombang yang berurutan untuk melalui satu titik (Kurniawan etal 2014).

Ada 4 bentuk besaran yang berkaitan dengan gelombang yakni :

 Amplitudo gelombang (A) adalah jarak antara puncak gelombang dengan permukaan
rata-rata air.

 Frekuensi gelombang ( f ) adalah sejumlah besar gelombang yang melintasi suatu titik
dalam suatu waktu tertentu (biasanya didefenisikan dalam satuan detik).

 Kecepatan gelombang (C) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu satuan
waktu tertentu.

 Kemiringan gelombang (H/L) adalah perbandingan antara tinggi gelombang dengan


panjang gelombang (Kurniawan etal 2014).

2.2 Cara Kerja PLT Gelombang Laut

Konstruksi pembangkit listrik tenaga (PLT) gelombang terdiri dari mesin konversi energi
gelombang, turbin, generator. Sistem pembangkitan tenaga gelombang laut di dalamnya, ada
beberapa peralatan penting yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan
hingga tenaga listrik dihasilkan yang nantinya tenaga listrik tersebut akan disalurkan kepada
para konsumen. Peralatan-peralatan tersebut adalah:

 Mesin konversi energi gelombang laut Berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik yang
dihasilkan oleh gelombang laut yang kemudian dialirkan ke turbin.

 Turbin Berfungsi untuk mengubah energi kinetik gelombang menjadi energi mekanik
yang dihasilkan oleh perputaran rotor pada turbin.

 Generator Di dalam generator ini energi mekanik dari turbin dirubah kembali menjadi
energi listrik atau boleh dikatakan generator ini sebagai pembangkit tenaga listrik.

Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik tenaga gelombang ini dapat dijelaskan melalui
skema dibawah ini.
Energi Mesin konversi
Gelombang energi Turbin
laut gelombang
laut

Generator

Transmisi
/ Beban

Gambar 1. Skema sistem pembangkitan Pembangkit Listrik Tenaga


Gelombang

Aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetic pertama-tama masuk kedalam
mesin konversi energi gelombang, kemudian dari mesin konversi aliran gelombang yang
mempunyai energi kinetik ini dialirkan menuju turbin, di dalam turbin ini, energi kinetik
yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor, kemudian dari perputaran rotor
inilah energi mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator, di dalam generator,
energi mekanik ini dirubah menjadi energi listrik (daya listrik) dari generator ini, daya listrik
yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem tranmisi (beban) melalui kabel laut. Daya
listrik yang disalurkan melalui kabel laut ini adalah daya listrik arus searah (DC) (Wijaya,
2010).

2.3 Manfaat Gelombang Laut

Seiring dengan perkembangan zaman , kebutuhan energi untuk pemenuhan kebutuhan


manusia juga semakin meningkat. Seperti yang dijelaskan oleh Wayan (2010) dalam
penelitiannya pengelolaan sumber daya alam dan manusia untuk tercapainya pengembangan
kemampuan industri energi dan jasa energi dalam negeri , dengan menjaga kelestarian fungsi
lingkungan hidup menjadi kunci untuk menemukan solusi terkait hal tersebut. Melihat fakta
bahwa negara ini memiliki laut yang begitu luas , hal ini menjadi solusi atas ketersediaan
pengelolaan energi gelombang laut. Gelombang Laut merupakan salah satu fenomena alam yang
terjadi di laut. Gelombang laut adalah pergerakan naik turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva sinusoidal (Wakkary dan ehsan 2017).
Pembentukan gelombang umumnya terjadi di daerah perairan lepas, saat gelombang
terbentuk gelombang tersebut akan bergerak dalam jarak yang panjang melintasi laut, dengan
hanya kehilangan sedikit energinya. Hal ini akan memberikan potensi untuk pemanfaatan
gelombang ke berbagai bidang dalam aspek kehidupan manusia. Berbagai manfaat gelombang
diantaranya dapat enjaga kestabilan suhu dan iklim dunia, terjadi pertukaran gas melalui
permukaan ombak, gelombang laut dapat meningkatkan kemampuan adaptasi dan
keanekaragaman makhluk hidup, serta membantu terbektuk dan terjaganya pantai (Wakkary dan
ehsan 2017).

Penelitian oleh Wayan (2010) menjabarkan adanya potensi pemanfaatan gelombang pada
daerah dengan topografi dasar laut yang landai dan memiliki ketinggian gelombang laut yang
konstan. Salah satunya yaitu pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan teknologi
oscilating water column (PLTGL-OWC) yang sangat cocok dibangun di daerah tersebut.
Penerapan ini tidak memerlukan daerah dengan konstruksi yang luas. Manfaat gelombang laut
juga dapat ditemukan di bidang olahraga dan pariwisata, contohnya pada olahraga selancar dan
dayung.

2.4 Dampat Negatif Gelombang Laut

Gelombang merupakan bagian dan karakteristik dari air laut. Selain memiliki berbagai
manfaat gelombang juga memiliki dampak negative, jika memiliki energi yang sangat
kuat.Sebagaimana yang ditulis oleh Suprapto (2011) dalam jurnalnya, tingginya gelombang laut
dan angin yang berhembus sangat kencang yang biasa terjadi pada saat musim barat dapat
memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat nelayan dan pesisir. Mereka tidak bisa
melaut untuk mencari ikan . Perbedaan ketinggian gelombang tiap bulan dipengaruhi oleh
pergerakan angin munson. Bulan Juni, Juli, dan Agustus terdapat sel tekanan rendah di benua
Asia dan sel tekanan tinggi di Australia yang dapat menggerakan monsun timur dan monsun
tenggara. Monsun barat arus udara mengandung uap air dan bersifat lembab daripada monsun
timur (Tjasjono 1999).

Sebagai akibat dari hantaman energi gelomban yang tinggi dapat kita lihat dampaknya
secara fisis. Menurut Staple (1997) ,energi gelombang yang kuat mengakibatkan penurunan
drastis biomassa daun dan rizhoma lamun. Meskipun demikian ialah proses alami, namun hal ini
akan sangat mempengaruhi kehidupan dan ekosistem bawah laut. Selain itu, pengaruh
gelombang juga dapat dilihat di daerah bibir pantai, yaitu pada proses abras, erosi ataupun akresi.
Perubahan garis pantai yang disebabkan proses abrasi atau erosi terjadi akibat adanya arus laut
dan ombak laut yang terus menerus menghantam bibir pantai serta adanya pantai yang relatif
datar, sedangkan proses akresi pada pantai disebabkan oleh penumpukan sedimen yang berasal
dari dari daratan dan terendapkan di pantai terutama melalui muara sungai (Sihombing et al
2017).
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, terlihat bahwa tsunami merupakan bencana
terbesar yang disebabkan oleh gelombang. Tsunami adalah istilah dalam bahasa Jepang yang
pada dasarnya menyatakan suatu gelombang laut yang terjadi akibat gempa bumi tektonik di
dasar laut. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura,
dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter
dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai
(Daoed et al 2013). Kondisi fisik lingkungan atau habitat setelah dihantap gelombang maha besar
ini juga sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan di permukaan darat. Daoed et al
(2013) dalam penelitiannya juga menjelaskan Gelombang dibangkitkan sedemikian rupa
sehingga mewakili kondisi yang sebenarnya, yakni air surut dan kemudian tumpah dalam jumlah
yang besar. Diharapkan gelombang pecah di pantai .Besarnya energi gelombang yang
ditimbulkan, diasumsikan berupa perubahan energi potensial ke energi kinetis.

2.5 Tipe Gelombang Laut

Anda mungkin juga menyukai