OLEH:
NABILA SALSABILA UMAR
11214180 08
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya menerima dengan tangan terbuka
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan meningkatkan
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
ekosistem darat dan perairan. Di indonesia memiliki 25% jenis pisces, 17% aves,
16% jenis reptil dan amfibi, 12% mamalia, dan 10% jenis flora yang telah di
Advertebrata air adalah hewan yang tidak bertulang belakang (backbone), yang
sebagaian atau seluruh daur hidupnya di dalam air. Di tinjau dari segi bentuk,
keanekaragaman yang tinggi. Sementara itu dari segi ukuran di jumpai mulai dari
yang berukuran kecil sampai berukuran besar dan dari segi bentuk tubuh yang
sederhana sampai yang kompleks di lihat dari lingkungan hidupnya ada yang di
darat, air tawar, air payau, atau air laut, bahkan ada yang di daerah ekstrim seperti
ikan, parasit ikan, dan pemangsa ikan. Avertebrata air juga dapat dimanfaatkan
oleh manusia yaitu sebagai komsumsi obat, indikator biologis, penduga kualitas
kesuburan perairan, dan usaha budidaya. Di samping itu ada juga peranan positif
yang tidak menguntungkan bagi manusia yaitu sebagai inang perantara beberapa
1
penyakit, berbagai avertebrata air merupakan inang perantara parasit ikan
1.2 Tujuan
Secara umum praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
jenis-jenis dari hewan arvetebrata yang berada di teluk tomini, pantai leato.
1.3 Manfaat
Manfaat yang di harapkan dalam praktikum ini adalah :
a) Menambah wawasan dan pengetahun di bidang ilmu perairan laut tentang
hari.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam ekosistem laut dan bermanfaat sebagai salah satu komponen dalam rantai
yaitu kelas bintang laut (Asteroidea) contoh: kelas Bintang Ular (Ophiuroidea)
karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi, bentuk
tubuh ada yang seperti bintang, bulat, pipih, dan bulat memanjang. Yang khas
dari echinodermata adalah sistem pembuluh air (water vascular system), suatu
jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki
tabung (tube feet) yang berfungsi dalam lokomosi, makan, dan pertukaran gas
konsumsi bahkan mempunyai nilai niaga penting seperti bulu babi (echinoid).
Beberapa jenis bulu babi tela lama di kenal manusia, dapat dimakan gonadnya.
Meskipun jenis ini di Indonesia belum populer, namun beberapa negara seperti
Hongkong, Korea, Jepang, Amerika Serikat merupakan makanan mahal. Selain itu
3
kerangka dari beberapa jenis echinodermata dapat digunakan sebagai bahan
hiasan.
tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan atau bagian radial. Permukaan kulit
tubuh pada bagian dorsal atau aboral terdapat duri – duri dengan berbagai ukuran.
Disekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya yang disebut
pedicellariae. Pada salah satu bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng
saringan madriporit sebagai tengah – tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang
anus. Pada permukaan tubuh sebelah ventral terdapat mulut.Makanan bintang laut
berupa ikan, karang, siput laut, sampah dan lain – lain. Ekskresi diselenggarakan
oleh amoebocyt – amoebocyt yang terdapat dalam cairan coelom yang membawa
4
Semua jenis bintang laut yang ditemukan (terutama dari Ordo Valvatida)
predator. Oleh karena itu, mereka juga telah diciptakan dengan model
pertahanan diri yang baik. Untuk bintang laut, khususnya famili Oreasteridae
padat dan biasanya dilengkapi pula granula yang berfungsi sebagai pelindung
diri (Blake, 1983). Kaki tabung pada bintang laut berfungsi untuk lokomosi,
salah satunya oleh variabilitas dari komposisi adhesive secretion (Blake, 1983).
teripang. Ada juga menyebut ketimun laut karena bentuknya. Mulut teripang di
ujung yang satu dan anus di ujung yang lain. Ada kaki tabung bagian ventral
biyang laut. Kaki tabung juga dapat di dua bagian dorsal, tetapi biasanya di
gunakan untuk merasa dan pernapasan. Tak ada pediselari dan duri, tetapi
hewan lain. Tubuh seperti kulit dan dapat memanjang dan mengerut. Sebagaian
besar teripang bernapas melalui pohon respirasi, sebuah alat bercabang berdiri
5
Gambar 2 : sinapta maculata
Sumber : Jalaludin, 2017
Mentimun laut ini mempunyai tubuh bulat memanjang dengan garis oral
ke aboral sebagai sumbuh, tubuh terlipat oleh kulit yang mengandung ossicua
dapat di julurkan dan di tarik kembali. Teripanh ini meletakan diri dengan
berfungsi sebagai alat respirasi. Daerah ventral terdapat tiga daerah kaki
ambulakral yang memiliki alat hisap, yang berfungsi untuk bergerak dan tiga
baris ada posisi dorsal di pakai untuk bernapas. Madreporit terletak dalam
coelom. Pada hewan ini terdapat suatu cincin saraf dan saraf saraf radier.
dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu. Tubuh diliputi oleh kulit yang
30 tentakel yang dapat dijulurkan dan ditarik kembali, Sahami dan Hamzah
(2014).
6
c. Bintang Mengular (Crinoidea)
Bintang ular mempunyai tubuh bola cakram kecil dengan lima lengan bulat
panjang yang terdiri dari ruas – ruas yang sama. Bintang ular hidup dalam air
laut, dari yang dangkal sampai yang dalam, bersembunyi di bawah batu karang
atau rumput-rumput laut, mengubur diri dalamlumpur atau passir, dan aktif
Jenis kelaminnya terpisah dan melepaskan sel kelaminnya dalam air. Hasil
suatu bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintaang ular( sahami
Crinoidea dikenal sebagai lili laut atau lilia laut yaitu hewan yang
mempunyai lengan bercabang serta anus dan mulut berada di permukaan oral,
7
kaki tabungnya tidak mempunyai saluran penghisap, dan alur ambulakranya
lili.Kulitnya tersusun dari zat kitin. Biasanya melekat pada dasar perairan.
aman.Kelompok hewan ini juga sering disebut bintang bulu Bagian mulut
menghadap ke atas. Anus terletak di daerah tonjolan dekat mulut. Tubuh atau
kelopak ditutupi oleh kulit (tegmen) yang mengandumg lempengan zat kapur.
8
terurai), sehingga sepintas hewan ini kelihatannya seperti tumbuhan. Bagian
kelopak (calyx) dan tangan disebut crown. Beberapa jenis lili laut memiliki
tangkai yang berasal dari daerah aboral dari calyx (juana, 2001 dalam Ariyanto,
2016)
hewan. Namanya berasal dari kakinya yang bersendi. Meskipun kelompok ini
biologi laut hanya ada tiga kelompok taksonomi yang mendapat perhatian,
dominan dalam dunia ini. Filum Arthropoda terdiri dari beberapa kelas
luar)
9
5. Sistem syaraf tangga tali
6. Coelem pada hewan dewasa kecil dan merupakan satu rongga berisi darah
hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea yang
paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian besar di
air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Tubuh Crustacea
bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu)
serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih
menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap
ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel
a. Udang Udangan
Udang ini termasuk ordo Decapoda yang mempunyai ciri memiliki
sepuluh kaki terdiri dari lima kaki jalan dan lima kaki renang. Secara morfologi
dibedakan menjadi dua bagian yaitu chephaloptorax atau bagian kepala dan
dada serta abdomen atau bagian perut. Secara anatomi, chephaloptorax dan
10
abdomen terdiri dari segmen-segmen atau ruas-ruas, dimana masing-masing
Moluska berasal dari bahasa latin mollis yang artinya lunak. Moluska adalah
laut, sekitar 25 % hidup diperairan tawar dan daratan. Moluska dijumpai mulai
dari daerah pinggiran pantai hingga lautdalam, menempati daerah terumbu karang,
merupakan batas ruang mantel itu sendiri. Semua moluska selalu mempunyai
11
hampir bulat tanpakepala dan tertutup dua keping cangkang besar (Septiana,
2017).
beraneka ragam, dari bentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki
maupun cangkang, sampai bentuk hampir bulat tanpa kepala dan tertutup dua
keping cangkang besar. Oleh sebab itu, berdasarkan bentuk tubuh, bentuk dan
jumlah cangkang, serta beberapa sifat lainnya, filum mollusca dibagi kedalam 8
a. Gastropoda
gastropoda yang terdapat pada daerah penyebaran dari arah darat laut.
atas permukaan air dan pada umumnya menempel pada magrove. Umumnya
pada substrat dari mulai kedalaman 0 meter sampai pada kedalamaan 1,5 meter
12
Gambar 6 : Jenis Gastropoda
Sumber : Dance, 1974 dalam Karwati, 2002
Jenis jenis gastropoda yang hidup menempel pada batang pohon magrove
memiliki ciri ciri tertentu sehingga mudah di bedakan dengan jenis jenis
gastropoda yang hidup menyebar di dasar perairan. Ciri ciri yang paling
tipis dan mempunyai alat penempel yang kuat. Di samping itu gastropoda yang
hidup menempel pada batang pohon magrove memiliki bentuk tubuh yang
lebih membulat atau bundar, misalny littirina littiralis yang menepel dengan
a. Kelas Peleypoda
13
Kerang tiram, termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah
bilateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerk dengan
menjulur kan kaki otot yang besar melelui celah antara dua cangkang. Semua
anggota kelas ini memperoleh makanan denan menyaring makanan dari air yang
masuk rongga kedalam rongga mantel (Sialom, 1999 dalam Alimudin, 2016)
b. Kelas Gastropoda
dan siput tak bercangkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercangkang tunggal
dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri
bilateral. Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi
deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. hewan ini mempunyai kepala dan dua
pasang tentakel. Pada ujung tentakel. Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian
besra spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan
d. Kelas Cepalophoda
14
Gambar 9 : kelas Cephalopoda
Sumber : Google
Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala
terdapat tngan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang
berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata Cephalopoda dapat melihat
cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita
tidak bercangkang.
15
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Advertebrata Air dapat
.
1. Membatasi daerah pengamatan organisme
Tali rapia
antar kelompok
2. Patok kayu Sebagai tempat mengikatkan tali rapia
3. Mengukur jarak pengamatan antar
laut.
4. Alat tulis menulis Menulis hasil pengamatan
5. Kamera (Handphone) Mendokumentasikankegiatan praktikum
6. Thermometer Untuk mengukur suhu air laut disekitar
daerah pengamatan
7. Kertas pH Untuk mengukur pH atau keasaman air
16
laut di sekitar deerah pengamatan
8. Secchi disk Untuk melihat kecerahan air laut
9. Botol yang berisi ¼ air Untuk melihat kecepatan arus disekitar
daerah pengamatan
6. Laut Bahan pengamatan
meter.
lokasi praktek.
6. Semua data hasil pengamatan pada lokasi praktek dimasukkan pada BAB
17
mendokumentasikan. Kemudian, menggambar setiap specimen sampel yang
18
BAB IV
4.1 Hasil
4.1.1 Organisme yang didapat pada saat praktikum avertebrata air dapat
dilihat pada tabel berikut:
Filum:
Echinodermata
1 Teripang sabuk 3 organisme
Kelas: Sinapta
maculata
Filum:
Echinodermata
2 Bintang Mengular 3 organisme
Kelas: Ophiuroidea
sp
19
Filum:
Echinodermata
3 Bintang mengular 1 organisme
Kelas: Ophiocoma
erinaceus
Filum:
Echinodermata
4 Bulu babi 2 organisme
Kelas: Deadema
sitosum
Filum: Arthopoda
5 Udang 1 organisme
Kelas: Litopeaneus
vannamei
4.1.2 Suhu
4.1.3 pH
disekitar 5.
4.1.4 Arus
20
Pada saat mengukur arus air laut waktu yang kami butuhkan
sampai tali yang terikat pada botol lurus yaitu, 02:40 menit dan
Dik: S = 5 M
t = 02.40 = 160 s
S 5
V= = = 0.03125 m/s
t 160
4.1.5 Kecerahan
jernih dan secchi disk masih sangat kelihatan dari atas air.
4.1.6 Kedalaman
praktikum dilakukan pada pagi hari sehingga air masih surut atau
belum pasang.
4.1.7 Substrat
4.2 Pembahasan
21
Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri (Echinodermata).
Duri pada teripang sebenarnya merupakan rangka atau skelet yang tersusun dari
zat kapur dan terdapat di dalam kulitnya. Rangka dari zat kapur itu tidak dapat
terlihat dengan mata telanjang karena sangat kecil sehingga perlu menggunakan
mikroskop. Meski demikian, tidak semua jenis teripang mempunyai duri beberapa
Habitat utama teripang yaitu karang dan lamun. Habitat ini berfungsi sebagai
pelindung dan perangkap makanan bagi teripang. Di daerah karang dan padang
lamun merupakan habitat yang banyak ditempati oleh teripang untuk melindungi
diri dari sinar matahari karena hewan ini sangat peka terhadap sinar matahari
22
Teripang Sabuk (Sinapta maculata) Taksonomi menurut Wulandari, dkk,
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Klass : Synaptidea
Famly : Synaptidae
Genus :Synapta
sekitar 10-30 cm, dengan mulut pada salah satu ujungnya dan anus pada ujung
lainnya. Mulut teripang dikelilingi oleh tentakel atau lengan peraba yang kadang
mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan
dasar berbatu karang, yang lainnya menyukai rumput laut atau dalam liang pasir
dan lumpur. Jenis teripang yang termasuk dalam Holothuria, Scitopus dan
terumbu karang, dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Makanan teripang
berupa plankton, detritus dan kandungan zat-zat organik lain yang berada di
dalam lumpur atau pasir. Jenis makanan lain adalah organisme-organisme kecil,
23
protozoa, algafilamen, rumput laut, dan potonganpotongan kecil hewan maupun
termasuk kedalam filum ekhinodermata. Hewan ini merupakan salah satu biota
dilindungi oleh cangkang kapur berbentuk keping (ossicle) dan dilapisi dengan
granula dan duri-duri. Di dalam tubuh (disk) terdapat berbagai organ seperti
gonad, saluran pencernaan dan sistem pembuluh air. Dari tubuh yang berbentuk
cakram ini secara radial tumbuh 5 atau lebih tangan-tangan yang memanjang
mirip gerakan ular, oleh sebab itu biota ini dikenal dengan nama umum bintang
Biota ini tidak mempunyai nilai ekonomi, tetapi kehadirannya pada suatu
perairan mempunyai peranan yang cukup penting sebagai salah satu anggota biota
bentik. Pada perairan ugahari bintang mengular ini merupakan makanan ikan
demersal yang cukup penting. Dalam tulisan kali ini akan diuraikan berbagai
Kingdom: Animalia
24
Filum: Echinodermata
Subfilum: Asterozoa
Kelas: Ophiuroidea sp
Bintang mengular yang hidup di daerah tropis pada umumnya hidup pada
perairan dengan suhu yang berkisar antara 27°C sampai 30°, namun daya tahan
terhadap suhu ini bergantung kepada kedudukan geografis dan faktor kedalaman.
ambang batas suhu maksimal yang mematikan (lethal temperature) antara 37,5°C
25
pertumbuhan fase ernbriyo-nik selama 72 jam apabila suhu diturunkan dari 21°C
Filum : Echinodermata
Class : Ophiuroidea
Ordo : Ophiurida
Family : Ophiotrichidae
Genus : Macrophiotix
Menurut (Wijarni dan Diana, 1984). Ciri – ciri utama pada bintang mengular ini,
yaitu:
2. Madreporit terletak pada bagian aboral, sedangkan mulut pada bagian oral
26
3. Tidak mempunyai anus sehingga mulutnya yang berfungsi sebagai anus
5. Pada bursa (pangkal radius di oral) dilapisi epithelium dengan cilia di sini
terdapat muara
gonaduct
Habitatnya terdapat pada semua perairan laut. Mulai dari garis pasang
surut sampai ke daerah abisal yang dalam sampai 6000 m. Pada perairan litoral,
yang lebat, di bawah batu-batu di antara rumput laut dan juga terbenam di dalam
System pembuluh air terdiri atas madreporit, saluran batu (stone coral), saluran
cincin (ring coral), saluran radial (radial coral), saliran lateral (lateral coral),
ampula dan kaki tabung. System pembuluh air berfungsi intuk menggerakkan kaki
tabung (tubefeet), kaki tabung juga berfungsi untuk merayap (Suwignyo dkk,
2005).
Sistem reproduksi dari hewan ini yaitu, Secara seksual, yaitu di mana
sperma dan sel telur dilepaskan di air sehingga pembuahan terjadi di air tersebut.
27
Aseksual, yaitu secara autotomi dan autoamputasi (Wijarni dan Diana, 1984).
Ophiopleteus yang berenang bebas dan simetri bilateral. Beberapa hari kemudian
Bulu babi adalah salah satu biota yang berasosiasi di ekosistem terumbu
Kingdom : Animalia
filum : Echinodermata
Class : Echinoidea
28
Ordo : Temnopleuroida, Diademotoida, Euchinoida
Bulu babi umumnya hidup di daerah batu, karang dan juga pasir. Bulu babi
hidup berkoloni yang berfungsi agar dapat mempertahankan diri dan ada juga
yang hidup menyendiri (soliter) yang membuat bulu babi rentan akan predator.
Bulu babi dewasa hidup di dasar perairan sebagai bentos, sedangkan pada usia
Kingdom : Animalia
29
Filum : Arthropoda
Subfilum :Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapodas
Familia : Penaeidae
diri kedalam lumpur (burrowing ), dan memiliki organ sensor, seperti pada
antenna dan antenula. Kordi (2007) juga menjelaskan bahwa kepala udang putih
terdiri dari antena, antenula,dan 3 pasang maxilliped. Kepala udang putih juga
Dactylus ada pada kaki ke-1, ke-2, dan ke-3. Abdomen terdiri dari 6 ruas. Pada
bagian abdomen terdapat 5 pasang (pleopoda) kaki renang dan sepasang uropods
30
(ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson (ekor)(Suyanto dan Mujiman,
2003).
luas dengan kisaran salinitas 0 sampai 50 ppt (Tizol et al., 2004). Temperatur juga
memiliki pengaruh yang besar pada pertumbuhan udang. Udang putih akan mati
jika terpapar pada air dengan suhu dibawah 150 C atau diatas 330C selama 24 jam
atau lebih. Stres subletal dapat terjadi pada 15-22 o C dan 30-330 C. Temperatur
yang cocok bagi pertumbuhan udang putih adalah 23-300C. Pengaruh temperatur
pada pertumbuhan udang putih adalah pada spesifitas tahap dan ukuran. Udang
muda dapat tumbuh dengan baik dalam air dengan temperatur hangat, tapi
semakin besar udang tersebut, maka temperatur optimum air akan menurun
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pantai leato selatan terdiri dari hewan echinodhermata dan arthapoda di mana
hewan tersebut memiliki ciri dan bentuk yang berbeda serta cara makan yang
berbeda.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan, agar pada saat melakukan praktikum
kerjakan sesuai prosedur kerja dan teratur serta alat dan bahan yang diperlukan
pada saat praktikum telah disediakan terlebih dahulu agar tidak kewalahn pada
32
DAFTAR PUSTAKA
Agustia. 2016. Mikrohabitat bulu babi (ECHINOIDEA) pada wilayah intertidal pulau
kapota kawasan taman nasional wakatobi. [skripsi]. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo. Kendari
Anonym. 2015. Klasifikasi dan morfologi udan putih. (http://digilib.unila.ac.id.pdf di
akses pada tanggal 11 maret 2019)
Aryanto.T.P. 2016 keanekaragaman dan kelimpahan Echinodermata di pulau Barrang
lompo kecamatan ujung tanah kota Makassar. Skripsi. Fakultas Sains dan
teknologi.UIN Alauddin Makassar.
Aslan, L.M., Yusnaini, Wa Iba. 2010. Bahan Ajar Avertebrata Air. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Alimudin.K. 2016. Keanekaramana Mikrozoobentos Epifauna pada perairan pulau lae lae
Makasar. Fakultas Sains dan teknologi. Uin Alaudin Makassar.
Aziz. A. 2016. Beberapa Catatan Tentang Perikanan Bulu Babi. Dalam Oseana Vol. 18
No. 2. Pusat Pengembangan Oseanologi; Indonesia Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Jakarta Hal: 65-67.
Azizi.W.,Susi.W, Arthama.P, Mahaendra T, Descasari R, Ayu N.K, Wahyudi A. 2011.
Laporan Fieldtrip Advertebrata Air. Depertemen menejemen Sumber Daya
Perairan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatan. Institut Pertanian Bogor.
Gaffar S., Neviaty P. Z., Pradina P. 2014. Preferensi mikrohabitat bintang laut perairan
pulau hari, sulawesi tenggara. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Handayani, T., Vera S., Ronald., R., H. 2014. Komposisi Spesies Teripang
(Holothuroidea) di Perairan Kampung Kapisawar Distrik Meos Manswar
Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Perikanan UGM (Journal of Fisheries Sciences).
XIX (1): 45-51
Jalaludin. 2017. Identifikasi dan Klasifikasi phylum Echinodermata di perairan laut desa
sembilan kecamatan simeulue barat kabupaten simeuue. jurnal Biology education.
Vol. 6 No. 1 Oktober 2017. Pendidikan Biologi. Universitas Serambi Mekkah.
Karwati. N. 2002. Struktur komunitas gastropodadan bivalvia pada ekosistem magrove
dan padang lamun di gugus pulau pari. Kepulauan seribu. Skripsi. Program studi
menejemen sumber daya perairan. Dakultas perikanan dan perikanan. Institut
pertanian bogor.
Nurfajriah, Dean. “Struktur Komunitas Echinodermata di Daerag Budidaya Karang Hias
Pulau Panggang, Kepulauan Seribu”. Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor, 2014.
Katili A.S. 2011. Struktur Komunikasi Echinodermata pada Zona Intertidal di Gorontalo,
(Jurnal Penelitian Pendidikan) FMIPA. Universiras Negeri Gorontalo. Sulawesi.
RAMADHAN M.F. 2008. Sebaran lokal Asteroidea (Echinodermata)di pulau tikus,
gugusan pulau pari, kepulauan seribu.
Romadhoni. M.F. 2013. Keanekaragaman jenis Echinodermata di pantai kondang merak
kecamatan donomulyo kabupaten malang. Skiripsi. Jurusan biologi fakultas sains
dan teknologi unuveristas islam negeri(UIN) maulana malik ibrahim malang.
Sahami, F.M. dan Hamzah, S.N. 2014. Advertebrata Air. Penerbit; deepublish.
Yogyakarta.
4
Umagap, W., A., 2013. Keragaman Spesies Landak Laut (Echinoidea) Filum
Echinodermata Berdasar Morfologi Di Perairan Dofa Kabupaten
Kepulauan Sula. Jurnal Bioedukasi. Vol. 1 No. 2. ISSN: 2301-4678.
STAIN Ternate.
Syarifudin. 2016. Identifikasi udang (Crustasea) di daerah Aliran Sungai (DAS) kahayan
kota palangkaraya provinsi kalimantan tengah. Skripsi. Prodi tradisbiologi.
Jurusan pendidikan mipa. Fakultas tarbiah dan ilmu keguruan. Institut agama
islam negeri palangkaraya.
Wahyuni, S. Arief Anthonius, dan Nurul A. 2015. Jenis-Jenis Moluska (Gastropoda Dan
Bivalvia) Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Dedap Kecamatan Tasikputripuyu
Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Jurnal. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
Zaldi. 2009. Avertebrata Air “ Filum Crustacea ”. Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Pontianak.
5
LAMPIRAN
1. Lokasi Praktikum
6
2. Alat dan bahan
7
3. Hasil pengukuran Suhu, pH, kecerahan, kedalaman dan substrat.
8
9