Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
KELAS C
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Parasit dan Penyakit
Ikan ini.
Dalam menyelesaikan susunan makalah ini, kami banyak menemukan
hambatan. Namun, berkat dukungan pihak-pihak yang telah membantu, kami
dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada orang-orang yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini dengan baik.
Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ---------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan -------------------------------------------------------------------------- 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Dactylogyrus sp. -------------------------------------------------------------- 3
2.2 Gyrodactylus sp. -------------------------------------------------------------- 6
2.3 Paravortex sp. ----------------------------------------------------------------- 10
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan -------------------------------------------------------------------- 13
3.2 Saran ---------------------------------------------------------------------------- 13
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------ 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi dan atau fungsi
yang mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab dan
terbagi atas 2 kelompok yaitu penyebab dari dalam (internal ) dan luar
(eksternal) . Penyakit internal meliputi genetic, sekresi internal, imunodefesiensi,
saraf dan metabolic. Sedangkan penyakit eksternal meliputi penyakit
pathogen (parasit, jamur, bakteri , virus) dan non pathogen (lingkungan dan
nutrisi ).
Penyakit parasitic merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering
menyerang ikan terutama pada usaha pembenihan. Serangan parasit bisa
mengakibatkan terganggunnya pertumbuhan, kematian bahkan penurunan
produksi ikan. Berbagai organisme yang bersifat parasit mulai dari protozoa,
crusstacea dan annelida.
Di perairan bebas, terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang luas
tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit terdapat
.dengan variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak.
Dalam kegiatan budidaya, penyakit merupakan permasalahan yang sangat
serius dan menakutkan karena hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian yakni
selain dapat mematikan ikan, hal ini juga dapat menurunkan mutu dari ikan itu
sendiri. Kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ikan sangat tergantung pada
jenis penyakit, kondisi ikan dan kondisi lingkungan.
Menurut penyebabnya, penyakit ikan dibedakan atas penyakit infeksi
(infectious diseases) dan non infeksi (non infectious diseases). Penyakit infeksi
adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh jasad parasitik, bakteri, jamur
dan virus sedangkan penyakit non infeksi adalah penyakit yang tidak menular.
Penyakit yang sangat berbahaya dan ditakutkan oleh kalangan pembudidaya yaitu
penyakit infeksi karena akan sangat cepat menyerang/menginfeksi ikan dalam
suatu populasi sehingga akan menurunkan produksi. Tentunya hal ini akan
menimbulkan kerugian yang cukup besar di kalangan pembudidaya.
Dengan adanya beberapa permasalahan tersebut, sangat penting dilakukan
pengkajian terhadap penyakit ikan agar kedepannya bisa diketahui solusi dan
upaya yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Untuk mengetahui Paravortex, Gyrodactylus, dan Dactylogyrus
Untuk mengetahui klasifikasi, morfologi, siklus hidup, gejala yang
ditimbulkan, serta penanggulangan dari Paravortex, Gyrodactylus, dan
Dactylogyrus
BAB II
ISI
2.2.4. Penanggulangan
Cara pengangulangan ikan yang terserang penyakit ini adalah dengan
cara berikut:
Methylene Blue
Pemberian dilakukan dengan perendaman dengan dosis 3 ppm selama 24
jam atau lebih, jika larutan yang tadinya berwarna biru berubah menjadi
biru terang, maka larutan perlu diganti dengan yang baru
Larutan ammonium
Perendaman dilakukan dengan larutan ammonium 1:2000 selama 5-15
menit.umunya dalam jangka waktu tadi kedua monogenia di atas sudah
dapat diberantas. Untuk mendapatkan larutan ammonium 1:2000,
dilakukan dengan membuat larutan dengan perbandingan ammonium
dengan air 1:9. Kemudian dari campuran tadi, diambil sekitar 5% untuk
dicampurkan dengan 1 liter air sehingga didapat larutan ammonium
1:2000
Formalin atau MGO
Menggunakan dosis 15-50 ppm atau dengan MGO 0,1ppm selama 24 jam.
Perendaman dilakukan 3x selama seminggu untuk memastikan ikan
terbebas dari parasit
Garam dapur
Garam merupakan yang paling mudah didapat dan cukup efektif.
Perendaman dilakukan dengan dosis 100-500 ppm dan dapat dilakukan
dalam jangka panjang, atau 1-2% selama 30menit. Perendaman dapat
dilakukan dengan melarutkannya dalam air terlebih dahulu atau langsung
ditebar di kolam
2.3.3. Penanggulangan
Perendaman dengan formalin efektif dalam membasmi parasit ini, tapi
bila menggunakan Gobiosomaoceanopsse bagai ikan pembersih maka tidak
akan efektif karena mereka bisa juga terinfeksi oleh Paravortex.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dactylogyrus adalah hewan yang kedalam golongan cacing-cacingan, bersifat
hermaprodit serta mikroskopik. Dactylogyrus sp. merupakan ektoparasit pada
insang ikan. Ikan yang terinfeksi Dactylogyrus sp akan memperlihatkan sekresi
mukosa yang berlebihan serta ikan terlihat sesak nafas dan biasanya akan menjadi
kurus, berenang menyentak-nyentak, tutup insang tidak dapat menutupi dengan
sempurna karena insangnya rusak, dan kulit ikan tidak bening lagi. Menurut
(Rahayu dkk, 2013) ikan yang terinfeksi Dactylogyrus sp. dapat ditangani dengan
menjaga kualitas air agar tetap bersih.
Gyrodactylus memiliki bentuk tubuh yang kecil, bulat memanjang atau oval
dan pipih. Dalam siklus hidupnya, Gyrodactylus tidak memerlukan inang
perantara, artinya setelah keluar dari embryo induk, larva akan langsung mencari
inang baru. Gyrodactylus umumnya ditemukan pada tubuh dan sirip ikan. Gejala
yang ditimbulkan, diantaranya bintik-bintik merah pada beberapa bagian tubuh,
kulit berwarna putih keabu-abuan, dll. Cara pengangulangan ikan yang terserang
penyakit ini dengan Methylene Blue, Larutan ammonium, Formalin atau MGO,
Garam dapur.
Secara umum Paravortex sp. berbentuk gelondong dan berwarna krim atau
kuning, berukuran sekitar 2500 x 750 ɥm. Ikan yang terinfeksi oleh Paravortex
sp. ini pada bagian dermis berpigmen yang mati akan menimbulkan bintik hitam.
Perendaman dengan formalin efektif dalam membasmi parasit ini, tapi bila
menggunakan Gobiosomaoceanopsse bagai ikan pembersih maka tidak akan
efektif karena mereka bisa juga terinfeksi oleh Paravortex.
3.2 Saran
Materi yang dijelaskan dalam makalah ini merupakan gambaran umum
tentang klasifikasi, cirri morfologi, siklus hidup, gejala dan penanggulangan yang
dijelaskan secara umum. Untuk menambah pengetahuan lebih mengenai materi ini
maka, dibutuhkan referensi lain dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Kabata, Z. 1985. Parasites and Disease of Fish Culture In the Tropics. Taylor and
Francis. London and Philadelpia.
Kardi, Retna Handayani (2013) Identifikasi Dan Keragaman Ektoparasit Pada
Ikan Maskoki (Carassius auratus) Dan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Yang
Berasal Dari Lampung Dan Luar Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.
Rahayu, FD; Ekastuti, DR; Tiuria, Risa. 2013. Infestasi Cacing Parasitik pada
Insang Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus). Jurnal Acta Veterinaria
Indonesiana Vol 1 No. 1: 8-14
Susanti. I. 2004. Efektifitas Penggunaan Formalin Terhadap Dinoflagellata Ikan
Baronang (Siganus sp.). Skripsi. Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan
Dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar
Yuliartati, Eka. 2011. Tingkat Serangan Ektoparasit Pada Ikan Patin (Pangasius
djambal) Pada Beberapa Pembudidaya Ikan Di Kota Makassar. Skripsi.
Prodi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan UNHAS Makassar.
Aryani ,Netti, dkk. 2004. Parasit dan Penyakit Ikan. Pekan Baru :UnRi Press
Parasite Focus: Gyrodactylus http://www.thefishsite.com/articles/104/parasite-
focus-gyrodactylus
Alifuddin,M. Y. Hadiroseyani & I. Ohoiulun. 2003. Parasit pada Ikan Hias Air
Tawar (Ikan Cupang, Gapi dan Rainbow. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Cannon, L. R. G. and R. J. G. Lester. 1988. Two TurbellariansParasitic in Fish.
Journal Diseases of Aquatic Organisms (5): 15-22.
Forum Fish Health. 2011. Marine ‘Black Spot’ Disease (Paravortex,
Piscinquilinus). [Article]. From: http://www.thesaltybox.com/forum/fish-
health/85875-marine-black-spot-disease.html(2 Maret 2015)
Kent, Michael L. and Andrew C. Olson. 1986. Interrelationships of a Parasitic
Turbellarian, (Paravortex sp.) (Graffillidae, Rhabdocoela) and its Marine
Fish Hosts.[Article]. Journal of Fish Pathology Vol. 21 (1986) (2): p 65-72.
From: https://www.jstage.jst.go.jp/article/jsfp1966/21/2/21_2_65/_article