Anda di halaman 1dari 2

Contoh Studi Kasus Eutrofikasi

Sekitar 200 hektar areal Danau Tondano di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara,
tertutup oleh tanaman eceng gondok atau gulma air. Laju pertumbuhan eceng gondok sekitar 3
persen per hari cukup merisaukan pemerintah setempat. Pakar lingkungan Dr Treesje Londa dan
Dr Meity Neltje Tanor dari Universitas Negeri Manado dan Dr Desy Mantiri dari Universitas
Sam Ratulangi, dalam Simposium Danau Tondano, Jumat (4/11/2011) di Tondano, Minahasa,
menyebut kondisi Danau Tondano mesti mendapat perhatian serius. Bupati Minahasa Vreeke
Runtu mengatakan, areal eceng gondok seluas 200 hektar baru menutup sekitar 5 persen luas
Danau Tondano mencapai 4.800 hektar. Pemkab Minahasa sangat serius mengangkat eceng
gondok dari Danau Tondano, yang dilakukan secara manual melibatkan masyarakat. Dampak
buruk eceng gondok yakni menutup muka air dari sinar matahari sehingga mengganggu proses
produksi ikan dan tumbuhan di Danau Tondano. "Kami mengalokasikan dana Rp 1 miliar untuk
program pengangkatan eceng gondok, tetapi sulit untuk membasmi seratus persen," ujar Vreeke.
Di samping pengangkatan secara manual , Pemkab Minahasa telah melepas ribuan ikan jenis
koan ke Danau Tondano, yang diharapkan memakan bibit eceng gondok. Menurut Treesje
Londa, persoalan Danau Tondano tidak hanya eceng gondok. Para ahli mengungkapkan
buruknya kualitas air Danau Tondano akibat pencemaran sejumlah bahan kimia berasal dari
persawahan di sekitar danau dan limbah rumah tangga telah membuat kondisi danau lebih buruk.
"Sejumlah zat nitrat dan fosfat di Danau Tondano telah lima kali berada di atas baku mutu. Ini
juga harus menjadi perhatian bersama," kata Treesje. (Sumber Kompas.com)

Berdasarkan studi kasus diatas sumber-sumber terjadinya pencemaran berasal dari :

1. Aktivitas persawahan
Persawahan menjadi salah satu sumber pencemaran di Danau Tondano karena
sisa-sisa pupuk yang digunakan oleh lahan-lahan persawahan tersebutmengalir sehingga
zat-zat yang terkandung dalam pupuk tersebut dapatmengakibatkan penyuburan air
(eutrofikasi) sehingga tumbuhan air berkembang pesat.
2. Aktivitas pertambakan ikan
Pertambakan ikan yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Danau
Tondano juga merupakan salah satu sumber dari pencemaran yang terjadidi Danau
Tondano. Hal ini disebabkan karena sisa-sisa pakan yang tidak habisdimakan oleh ikan di
tambak tersebut yang mengandung zat-zat kimiawi yangdapat mengakibatkan
menurunnya kualitas air danau.

.
3. Akibat peternakan
Aktivitas peternakan disekitar danau juga menjadi salah satu pengyebabterjadinya
pencemaran di sekitar daerah Danau Tondano. Hal ini disebabkankarena kotoran dari
hewan ternak tersebut langsung mengalir ke danau, misalnyamelalui hujan dan kemudian
mengalir ke danau.
4. Limbah Domestik
Limbah-limbah domestik dari pemukiman di sekitar Danau Tondanomenjadi
salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar DanauTondano.
Limbah-limbah domestik yang dimaksud yaitu sampah-sampah berupa botol-botol bekas
pakai, plastik pembungkus makanan; pembuangan-pembuanganhasil olahan rumah
tangga seperti air deterjen dan sisa-sisa makanan

Cara penanggulangan yang utama adalah dibutuhkan kebijakan yang kuat untuk
mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control). Karena sejalan dengan populasi warga bumi
yang terus meningkat, berarti akan meningkat pula kontribusi bagi lepasnya limbah ke
lingkungan air dari akibat aktivitas yang dilakukan manusia. Pemerintah juga harus mendorong
para pengusaha agar produk detergen tidak lagi mengandung fosfat. Begitu pula produk makanan
dan minuman diusahakan juga tidak mengandung bahan aditif fosfat. Di samping itu, dituntut
pula peran pemerintah di sektor pertanian agar penggunaan pupuk fosfat tidak berlebihan, serta
perannya dalam pengelolaan sektor peternakan yang bisa mencegah lebih banyaknya lagi fosfat
lepas ke lingkungan air.

Anda mungkin juga menyukai