Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA RUMPUT LAUT DESA KUTUH PANTAI PANDAWA

Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta


selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering
disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua
tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima
patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari
posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti, Dharma
Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa. Oleh karena itu pantai tersebut
dinamakan pandai pandawa.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk
budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak
sampai ke garis pantai. Budidaya rumput laut ini menjadi mata pencaharian pokok
penduduk setempat. Jenis rumput laut yang kebayakan dibudidayakan oleh
penduduk setempat yaitu Euchemacatoni dan Gracilaria sp. Tetapi kebanyakan
penduduk setempat membudidayakan rumput laut jenis Gracilaria sp.
Rumput laut marga gracilaria banyak jenisnya, masing-masing memiliki sifat-sifat
morfologi dan anatomi yang berbeda serta dengan nama ilmiah yang berbeda
pula, seperti: gracilaria confervoides, gracilaria gigas, gracilaria verucosa,
gracilaria lichenoides, gracilaria crasa, gracilaria blodgettii, gracilaria arcuata,
gracilaria taenioides, gracilaria eucheumoides, dan banyak lagi.

Secara alami gracilaria hidup dengan melekatkan (sifat benthic) thallusnya pada
substrat yang berbentuk pasir, lumpur, karang, kulit kerang, karang mati, batu
maupun kayu, pada kedalaman sampai sekitar 10 sampai 15 meter di bawah
permukaan air yang mengandung garam laut pada konsentrasi sekitar 12o/oo 30o/oo. Sifat-sifat oseanografi, seperti sifat kimia-fisika air dan substrat,
macamnya substrat serta dinamika/pergerakan air, merupakan faktor-faktor yang
sangat menentukan pertumbuhan gracilaria.
Budidaya gracilaria sudah sejak lama dikembangkan di beberapa negara seperti
Taiwan dan Chile. Di Indonesia pengembangan budidaya gracilaria baru dimulai
sejak tahun 1985, melalui kegiatan pengkajian yang dilakukan Tim Rumput Laut
BPPT yang bekerjasama dengan instansi terkait dan pihak swasta.
Gracilaria ini dapat dibudidayakan dengan beberapa metoda, yaitu: metoda dasar
(bottom method) di dalam tambak dengan menebarkan bibit pada dasar tambak
dan metoda lepas dasar (off bottom method) seperti budidaya Echeuma sp., yaitu
dengan cara mengikat bibit pada tali ris (ropeline) kemudian diikatkan pada patokpatok atau pada rakit. Akhir-akhir ini dikembangkan pula budidaya gracilaria
dengan metoda rakit (floating rack method) dan metoda rawai (longline method).

Salah satu metoda budidaya gracilaria yang paling banyak digunakan, yaitu
metoda dasar di dalam tambak.
Tahap awal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan budidaya gracilaria
dalam tambak, antara lain adalah keadaaan tambak yang akan digunakan
(termasuk dasar tambak sebagai substrat), kualitas air dalam tambak dan
sekitarnya, serta bibit tanaman baik mengenai jenis dan kualitasnya.
Tanaman yang dipilih untuk bibit adalah gracilaria yang pada usia panennya
memiliki "kandungan agar-agar" yang cukup tinggi dan memiliki "kekuatan gel"
yang tinggi pula. Bagian tanaman yang dipilih untuk bibit adalah thallus yang
relatif masih muda dan sehat, yang diperoleh dengan cara memetik dari rumpun
tanaman yang sehat pula dengan panjang sekitar 5 sampai 10 cm. Dalam memilih
bibit perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) thallus yang dipilih masih
cukup elastis; 2) thallus memiliki banyak cabang dan pangkalnya lebih besar dari
cabangnya; 3) ujung thallus berbentuk lurus dan segar; 4) bila thallus
digigit/dipotong akan terasa getas (britel); 5) bebas dari tanaman lain (epipit) dan
kotoran lainnya.
Cara Tanam
- Tambak yang keadaan dan kualitas airnya sudah memenuhi syarat dibersihkan
dari kotoran.
- Tambak dikuras dengan mengeluarkan dan memasukan air laut pada saat
pasang- surut sehingga air yang ada dalam tambak merupakan air segar (baru).
- Bibit ditanam dengan cara menebarkannya secara merata di dalam tambak pada
saat keadaan cuaca cukup teduh, yaitu pada pagi hari atau sore hari.
Pada musim kemarau suhu air di dasar tambak diusahakan supaya tidak terlalu
tinggi dan apabila suhu air di atas normal maka kedalaman air di dalam tambak
perlu ditambah, sehingga suhu di dasar tambak dapat dipertahankan pada kondisi
normal.
Pemupukan
Seperti pada tanaman lain, rumput laut gracilaria juga memerlukan nutrisi pada
pertumbuhannya seperti nitrogen, phosphat dan kalium serta oksigen. Penggunaan
pupuk dalam budidaya ini akan tergantung kepada kualitas nutrisi di dalam air
tambak. Untuk itu dianjurkan dilakukan analisis kualitas air tambak untuk
mengetahui kandungan nitrogen, phosphat dan kalium. Hasil analisa tersebut
dapat digunakan untuk menetapkan jumlah pupuk yang perlu digunakan. Pada
prinsipnya, pada empat minggu pertama, tanaman memerlukan lebih banyak
nutrisi nitrogen, sedangkan dua atau tiga minggu sebelum panen tanaman
memerlukan lebih banyak nutrisi phosphat. Kendala yang dihadapi dalam
pemupukan adalah seringnya perggantian air di dalam tambak, karena itu pupuk
dalam bentuk pelet relatif lebih efektif karena dapat melepas nutrisi secara
bertahap. Apabila di dalam tambak mudah tumbuh alga hijau, maka hal ini
menunjukkan bahwa kandungan nitrogennya sudah cukup. Penebaran lebih tepat
dilakukan pada saat setelah dilakukan penggantian air tambak.
Pemeliharaan/Perawatan

- Untuk mempertahankan salinitas dan nutrisi baru, perlu dilakukan pergantian air
minimal setiap tiga hari sekali pada saat surut dan pasang. Pada musim kemarau
pergantian air supaya dilakukan lebih sering untuk menghindari salinitas terlalu
tinggi sebagai akibat dari penguapan air. Sedangkan pada musim hujan pergantian
air harus diatur untuk menjaga salinitas dalam tambak tidak terlalu rendah. Karena
itu pada saat pergantian air perlu diperhatikan salinitas air pada saluran
pembagi/induk.
- Perlu dilakukan perawatan/ pemeliharaan pada tambak dan tananan dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. membuang tanaman lain (rumput dan alga lainnya) serta kotoran lainnya dari
dalam tambak supaya tidak nengganggu pertumbuhan rumput laut gracilaria ;
2. perawatan pintu-pintu air, saluran air dan perawatan pematang tambak.
Panen dan Pascapanen
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berusia sekitar 45 sampai 60 hari (akan
sangat tergantung pada kesuburan lokasi penanaman) atau dengan memilih
tanaman yang dianggap sudah cukup matang untuk dikeringkan. Sedangkan
tanaman yang masih belum matang atau bagian tanaman yang masih muda dipetik
untuk kemudian ditanam kembali sebagai bibit baru. Sebelum dikeringkan hasil
panen dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan air tambak untuk
menghilangkan lumpur dan kotoran lainnya. Apabila tidak ada permintaan lain
dari pembeli maka keringkan langsung dengan sinar matahari dengan dialasi
gedek, krey bambu, daun kelapa atau dengan menggunakan bahan
lainnya. Namun kebanyakan petani rumput laut di Pantai Pandawa melakukan
pengeringan rumput laut langsung dengan sinar matahari.
Untuk pengeringan selama musim penghujan, dapat dilakukan dengan
mengangin-anginkan rumput laut di atas rak (dengan ketebalan setitar 5 sampai 8
cm.) atau dengan cara diikat dalam bentuk rumpun dan digantung di dalam
gudang. Dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat pengering khusus,
seperti menggunakan penghembus udara panas.
Pengeringan diusahakan sampai pada kekeringan yang cukup dengan kandungan
air sekitar 12%, sehingga pada saat penyimpanan, kandungan air pada rumput
kembali menjadi sekitar maksimal 18%. Apabila diremas dan terasa sakit pada
telapak tangan, artinya kekeringan rumput laut sudah cukup baik. Rasio basah :
kering pada umumnya sekitar 9 :1 atau 8 : 1.
Rumput kemudian diayak atau diperlakukan lain untuk merontokkan butir-butir
halus garam dan/atau debu yang masih melekat serta sekaligus melakukan sortir
ulang. Hasilnya kemudian dimasukan ke dalam karung dan penyimpanan
dilakukan di gudang yang terhindar dari embun, air hujan atau air tawar lainnya.
Gudang harus ditata sedemikian rupa, sehingga memiliki sirkulasi udara yang
cukup baik.
Pengepakan atau pengisian dalam karung dapat disesuaikan dengan permintaan
pembeli dengan berat sekitar 50, 75 atau 100 kg. per karung/bal. Untuk

mengefektifkan ruangan (baik dalam gudang atau alat transportasi) sebaiknya


pengepakan dilakukan dengan mesin pres.
Hasil panen rumput laut petani Pantai Pandawa ini dijual di wilayah Bali dan
sampai keluar Bali.

Anda mungkin juga menyukai