Anda di halaman 1dari 42

GBPP TEKNOLOGI PRODUKSI IKAN HIAS

Sub Pokok Estimasi


No Tujuan Intruksional Khusus Pokok Bahasan Kepustakaan Pengajar
Bahasan Waktu
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Menjelaskan Mengenai Cakupan
1 Pendahuluan 2 x 50 Menit 1 PH
Kajian Tentang Teknologi
Produksi Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Prospek Usaha Ikan
2 Menjelaskan Mengenai Prospek 2 x 50 Menit 1 PH
Hias
Usaha Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Teknik Pembenihan
3 Menjelaskan Mengenai Teknik 2 x 50 Menit 1 PH
Ikan Hias
Pembenihan Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Penanganan Kualitas
Menjelaskan Mengenai
4 Air Media Ikan 2 x 50 Menit 1 PH
Penanganan Kualitas Air Media
Hias
Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
5 Menjelaskan Mengenai Pakan Pakan Ikan Hias 2 x 50 Menit 1 PH
Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Hama Dan Penyakit
6 Menjelaskan Mengenai Hama 2 x 50 Menit 1 PH
Ikan Hias
Dan Penyakit Ikan Hias
Permasalahan
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Budidaya Ikan
Menjelaskan Mengenai
7 Hias dan 2 x 50 Menit 1 PH
Permasalahan Budidaya Ikan Hias
Alternatif
dan Alternatif Pemecahannya
Pemecahannya
8 MIDTEST SEMESTER MATERI 1 – 7 2 x 50 Menit PH
Mahasiswa Dapat Memahami dan Manipulasi Media
Menjelaskan Mengenai Manipulasi Pemeliharaan Ikan Hias
9 2 x 50 Menit Mi
Media Pemeliharaan Ikan Hias (Konsep Bak
(Konsep Bak Overflow) Overflow)
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Peran Tanaman Air dan
Menjelaskan Mengenai Peran
Substrat Pada
10 Tanaman Air dan Substrat Pada 2 x 50 Menit Mi
Pemeliharaan Ikan Hias
Pemeliharaan Ikan Hias
(Aquascaping)
(Aquascaping)
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Macam Jenis Media
11 Menjelaskan Mengenai Macam Jenis 2 x 50 Menit Mi
Pemeliharaan Ikan Hias
Media Pemeliharaan Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
Sistem Transportasi dan
12 Menjelaskan Mengenai Sistem 2 x 50 Menit Mi
Pemasaran Ikan Hias
Transportasi dan Pemasaran Ikan Hias
Mahasiswa Dapat Memahami dan
13 Menjelaskan Mengenai Konsep Konsep Karantina Ikan 2 x 50 Menit Mi
Karantina Ikan
Mahasiswa Dapat Memahami dan
14 Menjelaskan Mengenai Teknik Special View 2 x 50 Menit Mi
Produksi Ikan Manfish
Mahasiswa Dapat Memahami dan
15 Menjelaskan Mengenai Teknik Special View 2 x 50 Menit Mi
Produksi Ikan Oscar
MATERI
16 FINALTEST SEMESTER 2 x 50 Menit Mi
9 - 15
MATERI PRAKTIKUM

• Persiapan Wadah
• Sistem Resirkulasi Tertutup
• Persiapan Penumbuhan Pakan Alami
• Pemanfaatan Tanaman Air Sebagai Media Substrat
Telur (Aquascaping)
• Pemilharaan dan Pemijahan Ikan Hias
• Pemeliharaan Larva
• Penanganan Hama dan Penyakit
• Panen dan Transportasi Ikan
TEKNOLOGI
PRODUKSI IKAN HIAS

PRAMA HARTAMI, S.Pi., M.Si


Keunggulan Ikan Hias Dibanding Ikan
Konsumsi

• Konsumsi Pakan Sedikit


• Tidak Memerlukan Wadah Yang Luas
• Jenis Pakan Mudah Di Dapat
• Lama Pemeliharaan Singkat
• Harga Jual Tinggi
Kerjasama Bisnis Ikan Hias
• Petani atau Pembudidaya ikan hias (dari
pembenihan maupun pembesaran dari skala
besar maupun kecil)
• Pedagang atau penjual ikan hias
(berhubungan dengan pemasaran ikan hias
baik secara langsung ataupun tidak langsung
termasuk diantaranya adalah penghubung
atau calo)
• Penyedia sarana bisnis ikan hias (penyedia
sarana untuk budidaya ikan air tawar seperti
pedagang pakan ikan dan peralatan
budidaya ikan hias)
• Lembaga Keuangan (penyedia modal untuk
menjalankan bisnis ikan air tawar dimana
tidak semua pelaku bisnis ini menggunakan
modal pribadi, khususnya untuk petani ikan
hias dalam skala kecil lembaga ini bisa
berbentuk lembaga bank maupun non bank)
Jalinan Kerjasama Bertujuan

• Memudahkan informasi pasar


• Teknik budidaya
• Informasi modal usaha sehingga
bisnis ikan yang digeluti tetap
eksis
Kendala Pengembangan Ikan Hias

• Informasi pasar ikan hias yang potensial


• Upaya terkendala pematangan telur
• Teknik pemijahan yang efisien dan efektif
• Pemeliharaan dan Pembesaran
• Kualitas air dan Penyakit
Teknik Pembenihan
Ikan Hias

• Tempat pemijahan
• Pemilihan induk
• Proses Pemijahan
• Pembesaran
Tempat Pemijahan

• Akuarium
• Bak Beton
• Kolam Tanah
• Bak Terpal
• Wadah Plastik/ Fiber
Pemilihan Induk
• Melihat Organ Genital
• Warna Tubuh
• Bentuk Kepala
• Bentuk Sirip
• Ukuran Tubuh
Proses Pemijahan
• Berlangsung Pada Siang Maupun Malam Hari
• Membuat Sarang
• Memilih Substrat
• Pengeraman (Skin Breeder, Mouth Breeder)
• Ritual Atraksi
Pemeliharaan Larva

• Persiapan Wadah Penetasan Telur


Untuk Pemeliharaan Larva
• Proses Pemisahan Induk Dari Telur/
Larva atau Kebalikannya
• Memperhatikan Perkembangan
Penyusutan Kuning Telur
• Pemberian Pakan
• Penanganan Penyakit Dan Kualitas Air
Penanganan Kualitas Air

Definisi Penanganan Kualitas Air

• Mengupayakan kesesuaian air


untuk kehidupan dan
pertumbuhan ikan, dan biasanya
ditentukan oleh beberapa
variabel.
• Mengupayakan kelayakan
lingkungan perairan untuk
menunjang kehidupan dan
pertumbuhan organisme air yang
nilainya dinyatakan dalam suatu
kisaran tertentu.
• Mempertahankan suatu keadaan
dan sifat-sifat fisik, kimia dan
biologi suatu perairan yang
dibandingkan dengan persyaratan
untuk keperluan tertentu, seperti
kualitas air untuk air minum,
pertanian dan perikanan, rumah
sakit, industri dan lain sebagainya.
Tujuan Penanganan Kualitas Air

• Mengatur kondisi lingkungan


sedemikian rupa sehingga berada
dalam kisaran yang sesuai untuk
kehidupan dan pertumbuhan ikan
yang dipelihara.
• Mencegah berbagai pengaruh yang
dapat merusak kualitas air dan
menurunkan produksi perikanan
(eutrofikasi).
• Mengatur konsentrasi unsur-unsur
hara tertentu di air untuk
pertumbuhan organisme yang
dipelihara.
Kandungan Air Di
Akuarium

• Zat Organik
• Zat Anorganik
• Gas
KUALITAS AIR

KIMIA
• pH
• Oksigen (O2)
• CO2
• Total ammonia nitrogen (TAN = NH3 + NH4+)
• NO2-
• NO3-
• suhu • H 2S
• kekeruhan (TSS) • Kesadahan
FISIKA
• TDS • Alkalinitas
• Logam berat (Hg, Pb, Cd, Fe, Zn, Co, Al, dsb)
• Klorin
• BOD
• Predator
BIOLOGI • Kompetitor
• COD
• Total organic matter (TOM)
• Bakteri • Pencemaran (Pestisida, deterjen, minyak, dsb)
• Virus • Plankton, • Salinitas
• Jamur benthos
• Parasit • Mikroba
Aspek Penting Yang Perlu Diperhatikan
Dalam Pengelolaan Kualitas Air

• Tingkat pemanfaatan dari penggunaan


air
• Faktor kualitas alami sebelum
dimanfaatkan
• Faktor yang menyebabkan kualitas air
bervariasi
• Perubahan kualitas air secara alami
• Faktor-faktor khusus yang
mempengaruhi kualitas air
• Persyaratan kualitas air dalam
penggunaan air
• Pengaruh perubahan dan keefektifan
kriteria kualitas air
• Perkembangan teknologi untuk
memperbaiki kualitas air
• Kualitas air yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan.
Konsep Bak Overflow

• Mengacu prinsip bejana berhubungan


• Berfungsi menyamakan tinggi air dari tiap
bak yang berhubungan
• Nilai parameter fisika, kimia dan biologi
relatif sama
• Masalah kotornya air sulit untuk diatasi
• Rentan terserang penyakit
Konsep Aquaponik
• Adalah kombinasi budidaya perikanan
dengan tanaman air
• Modifikasi dari konsep bejana
berhubungan
• Pemanfaatan tanaman air yang
berfungsi menyerap nutrien dari sisa
pakan dan sisa metabolisme organisme
yang dibudidayakan
• Cocok untuk budidaya ikan hias yang
bersifat monokultur dan polikultur
• Sangat berperan dalam memperbaiki
kualitas air
Pakan Ikan Hias
Mortalitas Ikan Hias Dipengaruhi:
• Mutu Benih
• Kualitas Air
• Ketersediaan Pakan
• Penerapan Teknologi Budidaya
• Hama dan Penyakit
• Herbivora
• Karnivora
• Omnivora
• Plankton Feeder
• Detritus Feeder

Berdasarkan Jenis Makanan Yang Dimakan


Dapat Digolongkan
Sumber Bahan Yang Dapat Dijadikan
Pakan Tambahan

• Limbah pertanian/ pasar


• Limbah industri
• Dedaunan
• Rerumputan
Pembagian Pakan Ikan
• Pakan Segar
• Pakan Beku
• Pakan Kering
• Pakan Dehidrat/ Konsentrat/ Pelet
• Pakan Tambahan
• Pakan Hidup
Pemberian Pakan dan Produksi
Ikan Hias
• Pemupukan kolam dapat
meningkatkan produksi ikan (terutama
spesies dengan rantai pakan paling
pendek).
• Pemupukan dan pemberian pakan
mampu meningkatkan produksi ikan
(semua spesies).
• Polikultur juga meningkatkan produksi
ikan.
Unsur Hara Dalam
Pakan

• Nitrogen 5,7 %
• Posfor 1,26 %
Kualitas Air dan Laju Pemberian
Pakan

• Pertumbuhan Fitoplankton meningkat


• Endapan sisa pakan meningkat
• Feses ikan meningkat
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT
IKAN HIAS

MEKANISME KETERKAITAN ANTARA


LINGKUNGAN – PATOGEN – HOST
MACAM JENIS STRESSOR

Macam Stressor Penyebab


Stressor Kimia 1. Kualitas air yang buruk
2. Polusi (penggunaan bahan kimia pada kegiatan akuakultur
dan polutan)
3. Komposisi pakan
4. Senyawa nitrogen dan sisa metabolisme
Stressor Fisik 1. Suhu tidak dalam kondisi normal
2. Foto period yang tidak normal
3. Suara
4. Gas-gas terlarut
Stressor Biologi 1. Densitas populasi terlalu tinggi
2. Multikultur (yg satu lebih dominan/agresif dibanding yg lain)
3. Mikroba patogen dan non patogen
4. Parasit internal dan eksternal
Stressor Prosedural 1. Penanganan
2. Pengiriman/ Transportasi
3. Penanganan penyakit
Sistem Pertahanan Tubuh Ikan
Terdiri Dari
• Lendir (muccus)
• Sisik/ Kulit
• Sistem Imun
Mekanisme Pertahanan Terhadap
Patogen Terdiri Dari

• Pertahanan konstitutif
(sistem pertahanan
bawaan yang menjalankan
perlindungan secara
umum terhadap segala
jenis invasi)
• Pertahanan induktif
(sistem pertahanan yang di
dapat dari hasil
pemaparan pada jenis
patogen tertentu)
Beberapa Hal Yang Menjadi Penyebab Penyakit Pada
Organisme Akuatik

• Ketidakseimbangan Nutrien • Polusi

• Patogen
• Cidera Fisik • Cacat Genetik
Sifat Serangan Wabah Penyakit Infeksius

• Sub-Akut/ Kronis:
Mortalitas terjadi hingga
beberapa minggu sejak
munculnya wabah.

• Akut: tingkat mortalitas tinggi


dalam jangka waktu singkat
(0 – 24 Jam).
Penularan Patogen Pada Ikan

• Horizontal: Penularan patogen dari


individu satu ke individu lainnya
melalui kontak langsung, air, udara
atau hewan perantara.

• Vertikal: Patogen yang ditularkan


dari salah satu atau kedua induknya
ke anakannya melalui proses
fertilisasi.
Gejala Klinis Pada Ikan Budidaya

• Tingkah Laku

• Tanda Internal Tubuh

• Tanda Eksternal Tubuh


Simptom dan Kemungkinan Penyebabnya

Simptom Penyebab
Warna tubuh (gelap/pucat) Stress
Nafsu makan terganggu Infeksi, stress, atau hipoksia kronik
Lemah/ berenang berputar-putar Infeksi, hipo/hipertermia
Hiperaktif Hipertermia, asidosis, respon terhadap parasit/ toksin
Aktivitas respirasi meningkat Hipertermia, keracunan amonia/nitrat, insang rusak,
rendah O2
Aktivitas respirasi meningkat Hipotermia, respon terhadap anastetik
Berlindung/ bersembunyi Luka, kelebihan cahaya, stress
Menggosok-gosokkan tubuh Ektoparasit atau senyawa penyebab iritasi
Berenang selalu dipermukaan Hipertermia, O2 rendah, keracunan nitrat/amonia, insang
rusak akibat infeksi ektoparasit atau kimiawi.
Berenang tidak terkontrol Infeksi sistem syaraf, kerusakan neurologik akibat
keracunan amonia
Berada didasar atau mengapung Kerusakan gelembung renang

Sumber: Hoole et al. (2001)


Manajemen Dan Kontrol
Penyakit

• Mencegah kondisi air yang


menimbulkan penyakit (kualitas
air dan pakan, sanitasi peralatan)
• Hindari infeksi sekunder yang
menyebabkan penularan
(teknologi budidaya, pada tebar,
isolasi ikan yang diduga
terinfeksi)
• Hindari penggunaan benih di
daerah/ wilayah yg terjangkit
penyakit
• Pemusnahan Organisme yang
terjangkit
• Penanganan kolam yang baik
(pengeringan, ataupun radiasi
sinar x; gamma)
• Manipulasi lingkungan (pH
ataupun suhu)
Melalui Pakan

Metode Metode
Penyuntikan Perendaman
Metode
Nama Bahan Kegunaan Dosis
Pemakaian
Formalin • Antiseptik/ germisida • 0,15–0,25 ml/10 l selama 2–3 hari
• Pengawet Perendaman • 2 ml/ 10 l selama 10–30 menit
• Ektoparasit
Garam Inggris • Sembelit (susah • 2,5 g/ 18 l
Perendaman
(MgSO4 7H2O) mengeluarkan feses)
Methylene Blue • Bakterisida (WS) • 2 ml/ 10 l (bakteri, jamur, protozoa)
Perendaman
• Fungisida • 2 ppm (telur)
Garam Dapur • Serangan bakteri • 1 – 2 g/l (sebagai tonik)
(NaCl) akibat infeksi sekunder • 10 g/l selama 24 – 48 jam (untuk
• Menahan masuknya Perendaman pengobatan)
nitrit dari insang & kulit • 2,5 g/l (melepaskan lintah, kutu)
• Parasit
PK (Kalium • Ektoparasit • 10 – 25 ppm selama 90 menit
Perendaman
Permanganat)
Oxytetracycline • Infeksi Bakterial Penyuntikan • 10 – 20 ml/ kg
Melalui Pakan • 60 – 75 mg/kg BB (7 – 14 hari)
Perendaman • 20 – 100 ppm selama 5 hari
Klorin/ kaporit • Desinfektan media • 0,2 – 100 ppm
Melarutkan
(Cl2)
Melacyte Green • Ektoparasit • 0,1 – 0,2 ml/10 l selama 4 – 5 hari
Perendaman
• 1 – 2 ml/10 l selama 30 – 60 menit

Anda mungkin juga menyukai