Pemeriksaan HPIK/HPI

Tertentu Pada Ikan Mati

di Laboratorium
Karantina Ikan
Dasar Hukum

 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina

Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 200, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6411
 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina
Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor
36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197)
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 9/PERMEN-
KP/2019 tentang Instalasi Karantina Ikan
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/PERMEN-
Kp/2019 Tentang Pemasukan Media Pembawa dan/atau Hasil
Perikanan
 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 91/KEPMEN-
KP/2018 tentang Penetapan Jenis-Jenis Penyakit Ikan Karantina,
Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
 Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan
Keamanan Hasil Perikanan Nomor 75/Kep-bkipm/2017 Tentang
Standar Metode Pengujian Penyakit Ikan Dan Mutu Hasil
Perikanan
 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 06/PERMEN-
KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan
dan Perikanan
TERMINOLOGI
 IKAN adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan
 Produk Ikan adalah Ikan atau bagian-bagiannya dalam keadaan
hidup atau mati, baik yang belum diolah maupun yang telah diolah
 Media Pembawa HPIK yang selanjutnya disebut Media
Pembawa adalah ikan, produk ikan,, Pangan, Pakan, PRG, SDG,
Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar,
Tumbuhan dan Satwa Langka, dan/atau Media Pembawa lain yang
dapat membawa HPIK.
 TINDAKAN KARANTINA,
TINDAKAN KARANTINA DILAKUKAN TERHADAP MEDIA PEMBAWA
YANG :
 Dimasukkan Ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
 Dikeluarkan Dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
 Dimasukkan Atau Dikeluarkan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia; Atau
 Ditransitkan Di Dalam Atau Di Luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 
BERTUJUAN :

Untuk membebaskan komoditas perikanan dari HPIK yang dapat terbawa dalam lalu lintas ikan. Tindakan
karantina ikan tersebut meliputi : Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan,
Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan
MENGAPA PENGUJIAN PADA MEDIA
PEMBAWA MATI INI PERLU DILAKUKAN
?
 MELAKSANAKAN AMANAT YANG TERDAPAT DALAM
UNDANG UNDANG NO 21 TAHUN 209 TENTANG
KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN DALAM
RANGKA PENCEGAHAN MASUK DAN TERSEBARNA HPIK
 MERUPAKAN MEDIA PEMBAWA TERMASUK KATEGORI
RISIKO TTINGGI,
 MASUKAN HASIL HASIL UJI COBA…..
Media pembawa yang termasuk dalam
kelompok risiko tinggi adalah sebagai berikut :

 Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea,

Coelenterata, Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca,
Echinodermata, Algae) dalam keadaan hidup dalam semua
stadia.
 Media pembawa (Pisces, Crustacea, Coelenterata,
Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata,
Algae) dalam bentuk segar, basah, beku, baik dalam
keadaan utuh maupun bagian-bagian tubuh lainnya.
 Media pembawa (Pisces, Crustacea, Coelenterata,
Amphibia, Mamalia, Reptilia Mollusca, Echinodermata,
Algae) dalam bentuk olahan yang cara pengolahannya
belum mematikan mikroorganisme patogen.
 Media pembawa benda lain berupa bahan patogenik, dan
bahan biologik serta sarana pengendali hayati yang tidak
diregistrasi.
 Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan
ikan yang proses pembuatannya tidak mematikan
mikroorganisme patogen.
 HASIL UJI COBA DI LINGKUP UPT
KIPM PADA IKAN MATI

 Bakteri E. tarda dalam ikan patin yang disimpan

pada suhu -20oC selama 32 hari, masih dapat
ditemukan dan dikultur kembali dari daging, dan
bakteri hasil isolasi dari ikan patin yang
dibekukan masih bersifat patogen pada ikan uji
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. VNN RNA
dari kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) masih
stabil di bawah 3 bulan penyimpanan pada minus
20 derajat Celcius
Lanjutan….
 Telah dilakukan studi untuk mengetahui
stabilitas DNA WSSV dari udang windu. Hasil
ekstrasi (DNA) di simpan pada frezer dengan
temperatur minus 200C lalu secara periodik
pada bulan 1,2 dan 3 diuji dengan metode PCR
untuk melihat kestabilan DNA tersebut selama
penyimpanan.
 Hasil Uji PCR menunjukkan bahwa sampai
bulan ke-3 penyimpanan, masih dapat dideteksi
keberadaan DNA pada sampel hasil ekstraksi
yang di simpan pada temperatur minus 20 C.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa A. salmonicida masih
bertahan hidup sampai pada pengamatan hari ke 32.
 Pada suhu -20 oC jumlah bakteri A. salmonicida dapat
ditemukan pada hati 1.2 x 103 CFU/gram, ginjal 8.0 x 102
CFU/gram dan daging 2.65 x 103 CFU/gram. Sedang pada
suhu -40 oC jumlah bakteri A. salmonicida dapat
ditemukan pada hati 9.0 x 102 CFU/gram, ginjal 4.0 x
102 CFU/gram dan daging 8.0 x 102 CFU/gram. Uji
infeksi A. salmonicida dari bakteri yang diisolasi dari
daging Nila yang disimpan selama 32 hari pada suhu
-20oC pada Nila yang sehat dapat menimbulkan kematian
ikan dengan gejala antara lain haemmorhage, pendarahan
organ internal, dan lendir berlebihan.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bakteri A. salmonicida
mampu bertahan hidup dalam Nila yang disimpan pada suhu
-20oC dan -40 oC. Hasil yang sama juga telah dilaporkan oleh
beberapa peneliti sebelumnya. Mediel et al. (2000) melaporkan
keberhasilannya dalam mengkultur kembali bakteri
Mycobacterium sp. dari sole (Solea solea), hake (Merluccius
merluccius), cod (Gadus morhua), ling (Genypterus blacodes),
dan monkfish (Lophius piscatorius) yang dibekukan pada suhu
antara -18oC s/d -22oC menggunakan media Lowenstein-
Jensen. Castro-Escarpulli et al. (2003) berhasil melakukan
isolasi A. salmonicida dan beberapa Motil Aeromonas sp yang
lain dari nila beku yang beredar di pasar di kota Meksiko.
 Hal ini menunjukkan bahwa bakteri yang diisolasi
dari ikan beku masih bersifat infektif dan dapat
menyebabkan mortalitas pada ikan uji. Hasil yang
sama juga disampaikan oleh Evans et al. (2003).
Dalam penelitian tersebut Evans et al. (2003)
menunjukkan bahwa S. agalactiae hasil isolasi dari
ikan beku masih tetap patogen dan dapat
menyebabkan mortalitas pada Nila sebagai ikan uji.
Oleh karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ikan beku dapat sebagai agen pembawa
bakteri A. salmonicida yang perlu diwaspadai
sebagaimana pada ikan yang hidup.
JENIS-JENIS PENYAKIT IKAN
KARANTINA, GOLONGAN,
DAN MEDIA PEMBAWA
Kelompok Pisces
Virus 12
Penyakit

Bakteri 4
Penyakit
PISCES
Parasit 2
Penyakit

Jamur 1
Penyakit
VIRUS
Channel Catfish Virus Disease (CCVD)

Organisme penyebab: Herpesvirus ictaluri

Media pembawa:
Blue Catfish (Ictalurus furcatus)
Channel Catfish (Ictalurus punctatus)
White Catfish (Ictalurus catus)
 Infection with spring viraemia of Carp Virus
Organisme penyebab: Spring viraemia of carp virus (SVCV)

Media pembawa:
Bighead Carp (Aristichthys nobilis)
Bream (Abramis brama)
Catla (Gibelion catla)
Common Carp (Cyprinus carpio)
Crucian Carp (Carassius carassius)
European Catfish (Silurus glanis)
Golden shiner (Notemigonus crysoleucas)
Goldfish (Carassius auratus)
Grass Carp (Ctenopharyngodon idella)
Guppy (Poecilia reticulata)
Koi Carp (Cyprinus carpio)
Mrigal carp (Cirrhinus cirrhosus)
Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)
Orfe (Leuciscus idus)
Pumpkinseed (Lepomis gibbosus)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Roach (Rutilus rutilus)
Rohu (Labeo rohita)
Silver Carp (Hypophthalmichthys molitrix)
Tench (Tinca tinca)
Zebra Fish (Danio rerio)
 Infection with Infectious Haematopoietic Necrosis Virus

Organisme penyebab: Infectious Haematopoietic Necrosis Virus

(IHNV)
Media pembawa:
Arctic Char (Salvelinus alpinus)
Atlantic Salmon (Salmo salar)
Brook Trout (Salvelinus fontinalis)
Brown Trout (Salmo trutta)
Chinook Salmon (Oncorhynchus tshawytscha)
Chum Salmon (Oncorhynchus keta)
Coho Salmon (Oncorhynchus kisutch)
Cutthroat Trout (Salmo clarki)
Lake Trout (Salvelinus namaycush)
Masu Salmon (Oncorhynchus masou)
Marble trout (Salmo marmoratus)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Sockeye Salmon (Oncorhynchus nerka)
Infection with Red Sea Bream Iridovirus

Organisme penyebab: Red Sea Bream Iridovirus (RSIV)

Media pembawa:
Sea Bass (Lates calcarifer)
Bastard Halibut (Paralichthys olivaceus)
Blackhead seabream (Acanthopagrus schlegeli)
Brown-Marbled Grouper (Epinephelus fuscoguttatus)
Chicken Grunt (Parapristipoma trilineatum)
Chinese Emperor (Lethrinus haematopterus)
Chinese Perch (Siniperca chuatsi)
Chub Mackerel (Scomber japonicus)
Cobia (Rachycentron canadum)
Continental Seabass (Lateolabrax sp.)
Crescent Sweetlips (Plectorhinchus cinctus)
Crimson Sea Bream (Evynnis japonica)
Croceine Croaker (Pseudosciaena crocea)
Grouper (Epinephelus spp.)
Flathead Grey Mullet (Mugil cephalus)
Greater Amberjack (Seriola dumerili)
Grouper (Epinephelus spp.)
Hybrid of Striped Sea Bass and White Bass (Morone saxatilis × M. chrysops)
Hybrid of Yellowtail Amberjack and Japanese Amberjack (S. lalandi× S. quinqueradiata)
Japanese Amberjack (Seriola quinqueradiata)
Infection with Red Sea Bream Iridovirus

Organisme penyebab: Red Sea Bream Iridovirus (RSIV)

Media pembawa:
Japanese Jack Mackerel (Trachurus japonicus)
Japanese Parrotfish (Oplegnathus fasciatus)
Japanese Sea Bass (Lateolabrax japonicas)
Japanese Spanish Mackerel (Scomberomorus niphonius)
Largemouth Bass (Micropterus salmoides)
Northern Bluefin Tuna (Thunnus thynnus)
Red Drum (Sciaenops ocellatus)
Red Sea Bream (Pagrus major)
Korean Rockfish (Sebastes schlegelii)
Spangled Emperor (Lethrinus nebulosus)
Spotted Halibut (Verasper variegatus)
Spotted Knifejaw (Oplegnathus punctatus)
Skipjack Trevally (Pseudocaranx dentex)
Snubnose Pompano (Trachinotus blochii)
Torafugu (Takifugu rubripes)
Yellowfin Sea Bream (Acanthopagrus latus)
Yellowtail Amberjack (Seriola lalandi)
Infection with Red Sea Bream Iridovirus

Organisme penyebab: Turbot Reddish body iridovirus (TRBIV)

Media pembawa:
Bastard Halibut (Paralichthys olivaceus)
Barred Knifejaw (Oplegnathus fasciatus)
Turbot (Scophthalmus maximus)
Sea Perch (Lateolabrax japonicas)
Stone Flounder (Kareius bicoloratus)
Infection with Epizootic Haematopoietic Necrosis Virus

Organisme penyebab: Epizootic Hematopoietic Necrosis Virus

(EHNV)
Media pembawa:
Black Bullhead (Ameirus melas)
Macquarie Perch (Macquaria australasica)
Mosquito Fish (Gambusia affinis)
Mountain Galaxias (Galaxias olidus)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Redfin Perch (Perca fluviatilis)
Sheatfish (Silurus glanis)
Silver Perch (Bidyanus bidyanus)
Turbot (Scophthalmus maximus)
Viral Encephalopathy and Retinopthy (VER)/Viral Nervous
Necrosis (VNN)

Organisme penyebab: Nervous Necrosis Virus

Media pembawa:
Grouper (Epinephelus spp.)
Salmonidae (Salmon, Trout)
Infection with Koi Herpesvirus

Organisme penyebab: Koi Herpesvirus (KHV)

Media pembawa:
Common Carp (Cyprinus carpio)
Goldfish (Carassius auratus)
Crucian Carp × Koi Carp Hybrids
Crucian Carp × Common Carp
Goldfish × Common Carp Hybrids
Goldfish × Koi Carp Hybrids
Viral Haemorrhagic Septicemia

Organisme penyebab: Viral Haemorrhagic Septicemia Virus

(VHSV)
Media pembawa:
Alaska Pollock (Theragra chalcogramma)
Amphipod (Diporeia spp.)
Armoured Weaselfish (Hoplobrotula armata)
American Gizzard Shad (Dorosoma cepedianum)
American Eel (Anguilla rostrata)
Artic Char (Salvelinus alpines)
Atlantic Cod (Gadus morhua)
Atlantic Halibut (Hippoglossus hippoglossus)
Atlantic Herring (Clupea harengus)
Atlantic Salmon (Salmo salar)
Ebro Barbel (Barbus graellsii)
Blackfin Flounder (Glyptocephalus stelleri)
Black Crappie (Pomoxis nigromaculatus)
Blackhead Seabream (Acanthopagrus schlegelii)
Black Rockfish (Sebastes inerrmis)
Blue Whiting (Micromesistius poutassou)
Bluegill (Lepomis macrochirus)
Bluntnose Minnow (Pimephales notatus)
Brook Trout (Salvelinus fontinalis)
Brown Bullhead (Ictalurus nebulosus)
Viral Haemorrhagic Septicemia

Organisme penyebab: Viral Haemorrhagic Septicemia Virus

(VHSV)
Media pembawa:
Brown Trout (Salmo trutta)
Burbot (Lota lota)
Chinook Salmon (Oncorhynchus tshawytscha)
Chub Mackerel (Scomber japonicus)
Chum Salmon (Oncorhynchus keta)
Cloudy Catshark (Scyliorhinus torozame)
Cubed Snailfish (Liparis tessellatus)
Coho Salmon (Oncorhynchus kisutch)
Common Dab (Limanda limanda)
Emerald Shiner (Notropis atherinoides)
English Sole (Parophrys vetula)
Eulachon (Thaleichthys pacificus)
European Sprat (Sprattus sprattus)
European Eel (Anguilla anguilla)
European Perch (Perca fluviatilis)
European Plaice (Pleuronectes platessa)
European River Lamprey (Lampetra fluviatilis)
European Seabass (Dicentrarchus labrax)
Fathead Minnow (Pimephales promelas)
European Flounder (Platichthys flesus)
Viral Haemorrhagic Septicemia

Organisme penyebab: Viral Haemorrhagic Septicemia Virus

(VHSV)
Media pembawa:
Fourbeard Rockling (Enchelyopus cimbrius)
Freshwater Drum (Aplodinotus grunniens)
Flathead Grey Mullet (Mugil cephalus)
Gilthead Seabream (Sparus aurata)
Golden Trout (Oncorhynchus aguabonita)
Goldfish (Carassius auratus)
Grayling (Thymallus thymallus)
Greenland Halibut (Reinhardtius hippoglossoides)
Haddock (Melanogrammus aeglefinus)
Hong Kong Grouper (Epinephelus akaara)
Iberian Nase (Chondrostoma polylepis)
Izu Scorpionfish (Scorpaena izensis )
Japanese Amberjack (Seriola quinqueradiata)
Japanese Flounder (Paralichthys olivaceus)
Lake Trout (Salvelinus namaycush)
Lake Whitefish (Coregonus clupeaformis)
Largemouth Bass (Micropterus salmoides)
Largehead Hairtail (Trichiurus lepturus)
Lesser Argentine (Argentina sphyraena)
Leech (Myzobdella lugubris)
Viral Haemorrhagic Septicemia

Organisme penyebab: Viral Haemorrhagic Septicemia Virus

(VHSV)
Media pembawa:
Marbled Flounder (Pleuronectes yokohamae)
Mummichog (Fundulus heteroclitus)
Muskellunge (Esox masquinongy)
North Pacific Hake (Merluccius productus)
Norway Pout (Trisopterus esmarkii)
Oncorhynchus Mykiss × Oncorhynchus Kisutch
Oncorhynchus Mykiss × Salvelinus Alpinus Triploid
Oncorhynchus Mykiss × Salvelinus Fontinalis
Oncorhynchus Mykiss × Salvelinus Namaycush
Oncorhynchus Mykiss × Oncorhynchus Kisutch Triploid
Pacific Cod (Gadus macrocephalus)
Pacific Herring (Clupea pallasii)
Pacific Tomcod (Microgadus proximus)
Poor Cod (Trisopterus minutus)
Pumpkinseed (Lepomis gibbosus)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Red Seabream (Pagrus major)
Rock Bass (Ambloplites rupestris)
Round Goby (Neogobius melanostomus)
Sablefish (Anoplopoma fimbria)
Viral Haemorrhagic Septicemia

Organisme penyebab: Viral Haemorrhagic Septicemia Virus

(VHSV)
Media pembawa:
Sand Eel (Ammodytes spp.)
Sand Goby (Pomatoschistus minutus)
Korean Rockfish (Sebastes schlegelii)
Senegalese Sole (Solea senegalensis)
Shiner Perch (Cymatogaster aggregata)
Shorthead Redhorse (Moxostoma macrolepidotum)
Silver Pomfret (Pampus argentus)
Silver Redhorse (Moxostoma anisurum)
Smallmouth Bass (Micropterus dolomieu)
Sockeye Salmon (Oncorhynchus nerka)
South American Pilchard (Sardinops sagax)
Splake (Salvelinus namaycush × Salvelinus fontinalis )
Spottail Shiner (Notropis hudsonius)
Striped Bass (Morone saxatilis)
Surf Smelt (Hypomesus pretiosus)
Three-Spined Stickleback (Gasterosteus aculeatus)
Trout-Perch (Percopsis omiscomaycus)
Tube-Snout (Aulorhynchus flavidus)
Yellow Croacker (Larimichthys polyactis)
Yellowback Seabream (Dentex tumifrons)
Viral Haemorrhagic Septicemia

Organisme penyebab: Viral Haemorrhagic Septicemia Virus

(VHSV)
Media pembawa:
Turbot (Scophthalmus maximus)
Walleye (Sander vitreus)
White Bass (Morone chrysops)
White Perch (Morone americana)
Whitefish (Coregonus spp.)
Whiting (Merlangius merlangus)
Yellow Perch (Perca flavescens)
Zebra Danio (Danio rerio)
Infection with HPR-deleted or HPRO Infectious
Salmon Anaemia Virus
Organisme penyebab: Highly Polymorphic Region (HPR)-deleted
ISAV (HPR-deleted ISAV)

Media pembawa:
Atlantic Salmon (Salmo salar)
Brown Trout (Salmo trutta)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Infection with Salmonid Alphavirus

Organisme penyebab: Salmonid Alphavirus (SAV)

Media pembawa:
Atlantic Salmon (Salmo salar)
Brown Trout (Salmo trutta)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Tilapia Lake Virus Disease

Organisme penyebab: Tilapia lake virus (TiLV)

Media pembawa:
Gourami (Osphronemus goramy)
Hybrid Tilapia (Oreochromis niloticus x Oreochromis aureus)
Mango Tilapia (Sarotherodon galilaeus)
Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)
Carp Edema Virus Disease (CEVD)/ Koi Sleepy Disease

Organisme penyebab: Carp edema virus (CEV)

Media pembawa:
Common Carp dan Koi (Cyprinus carpio)
BAKTERI
Enteric Septicaemia of Catfish (ESC)

Organisme penyebab: Edwardsiella ictaluri

Media pembawa:
African Catfish (Clarias gariepinus)
Blue Catfish (Ictalurus furcatus)
Brown Bullhead (Ictalurus nebulosus)
Catfish/Walking Catfish (Clarias batrachus )
Chanel Catfish (Ictalurus punctatus )
Danio (Danio devario )
Eel (Anguilla sp.)
Flounder (Paralichthys sp.)
Gold Fish (Carrasius auratus)
Green Knifefish (Eigemannia virens)
Jambal Catfish (Pangasius djambal)
Blue Spot Mullet (Valamugil sehel)
Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)
Striped Catfish (Pangasianodon hypopthalmus)
Amberjack (Seriola sp.)
Furunculosis/Carp erytrodermatitis

Organisme penyebab: Aeromonas salmonicida

Media pembawa:
Atlantic cod (Gadus morhua)
Blue devil/Caerulian damsel (Pomancentrus caeruleus)
Brook trout (Salvelinus fontinalis)
Brown trout (Salmo trutta)
Bullhead (Cottus gobio)
Catfish (Clarias sp)
Common Carp (Cyprinus carpio)
Eel (Anguilla spp.)
Giant gouramy (Osphronemus goramy)
Gilthead seabream (Sparus aurata)
Goldfish (Carassius auratus)
Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)
Pacific Halibut (Hippoglossus stenolepis)
Northern pike (Esox lucius)
Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss)
Salmon (Salmonidae)
Scrawled butterflyfish (Chaetodon meyeri)
Shortjaw cisco (Coregonus zenithicus)
Spotted Minnows (Galaxiidae)
Turbot (Scophthalmus maximus)
Streptococciasis

Organisme penyebab: Streptococcus iniae

Media pembawa:
Eel (Anguilla spp.)
Grouper (Cromileptes altivelis)
Nila (Oreochromis niloticus)
Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss)
Yellow tail (Seriola qunqueradiata)
Streptococciasis

Organisme penyebab: Streptococcus agalactiae

Media pembawa:
Chinook Salmon (Oncorhynchus tshawytscha)
Hybrid stripedbass (Ictalurus melas)
Nila (Oreochromis niloticus)
Mullet (Liza klunzingeri)
Rainbrow trout (Oncorhynchus mykiss)
Rosy Barb (Puntius conchonus)
Sea Bream (Sparus auratus)
Sutchi catfish (Pangasius hypophthalmus)
Yellow bullhead (Ictalurus natalis)
Zebra Danio (Danio rerio)
Enteric Red Mouth Disease (ERM)

Organisme penyebab: Yersinia ruckeri

Media pembawa:
Atlantic salmon (Salmo salar)
Brook trout (Salvelinus fontinalis)
Channel Catfish (Ictalurus punctatus)
Chinook Salmon (Oncorhynchus tshawytscha)
Common Carp (Cyprinus carpio)
Eel (Anguilla anguilla)
Gold Fish (Carassius auratus)
Jelawat (Leptobarbus hoevenii)
Perch (Perca fluviatilis)
Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss)
Salmon (Salmonidae)
Sea Bass (Lates calcarifer)
Sole (Solea solea)
Sturgeon (Acipenser baeri)
Tilapias (Oreochromis niloticus)
Turbot (Scophthalmus maximus)
Walking Catfish (Clarias batrachus)
PARASIT
Infection with Gyrodactylus salaris

Organisme penyebab: Gyrodactylus salaris

Media pembawa:
Arctic Charr (Salvelinus alpinus)
Atlantic Salmon (Salmo salar)
Brook Trout (Salvelinus fontinalis)
Brown Trout (Salmo trutta)
Grayling (Thymallus thymallus)
North American Lake Trout (Salvelinus namaycush)
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Whirling Disease

Organisme penyebab: Myxobolus cerebralis

Media pembawa:
Salmonidae (Salmon, Trout)
Rainbow trout (Oncorhynchus mykiss)
Lake trout (Salvelinus namaycush)
JAMUR
Infection with Aphanomyces invadans (Epizootic Ulcerative
Syndrome)

Organisme penyebab: Aphanomyces invadans

Media pembawa:
African Butter Catfish (Schilbe mystus)
African Pike (Hepsetus odoe)
American Shad (Alosa sapidissima)
Atlantic Menhaden (Brevoortia tyrannus)
Australian Bass (Macquaria novemaculeata)
Ayu Sweetfish (Plecoglossus altivelis)
Banded Tilapia (Tilapia sparrmanii)
Barcoo Grunter (Scortum barcoo)
Bar-eyed Goby (Glossogobius giuris)
Barramundi or Sea Bass (Lates calcarifer)
Black Bream (Acanthopagrus berda)
Black Bullhead (Ameiurus melas)
Black Drum (Pogonias cromis)
Bluegill (Lepomis macrochirus)
Blunt-toothed African Catfish (Clarias ngamensis)
Bony Bream (Nematalosa erebi)
Brown Bullhead (Ameiurus nebulosus)
Bulldog (Marcusenius macrolepidotus)
Catla (Catla catla)
Chanda Perch (Ambassis agassiz)
Infection with Aphanomyces invadans (Epizootic Ulcerative
Syndrome)

Organisme penyebab: Aphanomyces invadans

Media pembawa:
Channel Catfish (Ictalurus punctatus)
Churchill (Petrocephalus catostoma)
Climbing Perch (Anabas testudineus)
Spotted Archerfish (Toxotes chatareus)
Dashtail Barb (Barbus poechii)
Drums or Croakers (Bairdiella chrysoura)
Dusky Flathead (Platycephalus fuscus)
Dusky Tripletooth Goby (Tridentiger obscures obscures)
Dwarf Gourami (Colisa lalia)
Flying Barb (Esomus sp.)
Fork-Tailed Catfish (Arius sp.)
Freshwater Cod (Maccullochela ikei)
Giant Gourami (Osphronemus goramy)
Goby (Glossogobius sp.)
Golden Perch (Macquaria ambigua)
Goldfish (Carassius auratus)
Great Snakehead Fish (Channa marulius)
Green Bream (Sargochromis codringtonii)
Greenhead Tilapia (Oreochromis machrochir)
Flathead Grey Mullet (Mugil cephalus)
Infection with Aphanomyces invadans (Epizootic Ulcerative
Syndrome)

Organisme penyebab: Aphanomyces invadans

Media pembawa:
Keti-Bangladeshi (Rohtee sp.)
Kissing Gourami (Helostoma temmincki)
Largemouth Black Bass (Micropterus salmoides)
Long Tom (Strongylura kreffti)
Longbeard Barb (Barbus unitaeniatus)
Mangrove Jack (Lutjanus argentimaculatus)
Marble Goby (Oxyeleotris marmoratus)
Mouth Almighty (Glossamia aprion)
Mrigal Carp (Cirrhinus mrigala)
Pinkeye Mullet (Myxus petard)
Mullets (Mugil spp.; Liza spp.)
Murray Cod (Macchullochella peelii)
Narrow Banded Sole (Aseraggodes macleayanus)
Yellow-belly Bream (Serranochromis robustus)
Nursery Fish (Kurtus gulliveri)
Pink Bream (Sargochromis giardi)
Pool Barb (Puntius sophore)
Primitive Acher Fish (Toxotes lorentzi)
Rainbow Bream (Sargochromis carlottae)
Rainbow Fish (Melanotaenia splendida)
Infection with Aphanomyces invadans (Epizootic Ulcerative
Syndrome)

Organisme penyebab: Aphanomyces invadans

Media pembawa:
Rainbow Trout (Oncorhynchus mykiss)
Redbreast Tilapia (Tilapia rendalli)
Red-eye Labeo (Labeo cylindricus)
Rohu (Labeo rohita)
Sand Whiting (Sillago ciliata)
Saratoga (Scleropages jardini)
Sharptooth African Catfish (Clarias gariepinus)
Sheepshead (Archosargus probatocephalus)
Silver barb (Puntius gonionotus)
Silver Catfish (Schilbe intermedius)
Silver Perch (Bidyanus bidyanus)
Sharptooth tetra (Micralestes acutidens)
Sleepy Cod (Oxyeleotris lineolatus)
Snakeskin Gourami (Trichogaster pectoralis)
Spangled Perch (Leiopotherapon unicolor)
Spiny Turbot (Psettodes sp.)
Spotted Scat (Scatophagus argus)
Straightfin Barb (Barbus peludinosus)
Striped Grunter (Amniataba percoides)
Striped Robber (Brycinus lateralis)
Infection with Aphanomyces invadans (Epizootic Ulcerative
Syndrome)

Organisme penyebab: Aphanomyces invadans

Media pembawa:
Spotbanded Scat Scat (Selenotoca multifasciata)
Striped Snakehead (Channa striatus)
Swamp Eel (Fluta alba)
Thamalakane Barb (Barbus thamalakanensis)
Therapon (Therapon sp.)
Thinface Largemouth (Serranochromis angusticeps)
Three-spot Gourami (Trichogaster trichopterus)
Three-spoted Tilapia (Oreochromis andersoni)
Tigerfish (Hydrocynus vittatus)
Upper Zambezi Labeo (Labeo lunatus)
Walking Catfish (Clarias batrachus)
Wells Catfish (Silurus glanis)
White Mullet (Mugil curema)
Yellowfin Sea Bream (Acanthopagrus australis)
Kelompok Crustacea
Virus 9
Penyakit

Bakteri 2
Penyakit
CRUSTACEA
Parasit 1
Penyakit

Jamur 1
Penyakit
VIRUS
Infection with Infectious Hypodermal and Haematopoietic Necrosis
Virus

Organisme penyebab: Infectious Hypodermal and Haematopoietic

Necrosis Virus (IHHNV)
Media pembawa:
Argentine Stiletto Shrimp (Artemesia longinaruis)
Blue Shrimp (Penaeus stylirostris)
Cuata Swimcrab (Callinectes arcuatus)
Giant River Prawn (Macrobranchium rosenbergii)
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Northern Pink Shrimp (Penaeus duorarum)
Green Tiger Prawn (Penaeus semisulcatus)
Japanese Shore Crab (Hemigrapsus penicillatus)
Northern White Shrimp (Penaeus setiferus)
Western White Shrimp (Penaeus occidentalis)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Yellowleg Shrimp (Penaeus californiensis)
Infection with Yellow Head Virus Genotype 1

Organisme penyebab: Yellow Head Virus Genotype 1 (YHV1)

Media pembawa:
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Infection with Yellow Head Virus Genotype 1

Organisme penyebab: Yellow Head Virus Genotype 1 (YHV1)

Media pembawa:
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Blue Shrimp (Penaeus stylirostris)
Daggerblade Grass Shrimp (Palaemonetes pugio)
Jinga Shrimp (Metapenaeus affinis)
Infection with Taura Syndrome Virus

Organisme penyebab: Taura Syndrome Virus(TSV)

Media pembawa:
Blue Shrimp (Penaeus stylirostris)
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Greasyback Shrimp (Metapenaeus ensis)
Northern Brown Shrimp (Penaeus aztecus)
Northern White Shrimp (Penaeus setiferus)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Infection with White Spot Syndrome Virus

Organisme penyebab: White Spot Syndrome Virus (WSSV)

Media pembawa:
Kelompok Crustacea perairan khususnya Decapoda (Udang,
Kepiting, Crayfish, Lobster) yang hidup di laut, payau dan air
tawar
Infection with Macrobrachium Rosenbergii Nodavirus/ White Tail
Disease (WTD)

Organisme penyebab: Macrobrachium rosenbergii nodavirus

(MrNV), MrNV (primary) and extra small virus (XSV) (associate))
Media pembawa:
Giant River Prawn (Macrobarachium rosenbergii)
Infection With Infectious Myonecrosis Virus

Organisme penyebab: Infectious Myonecrosis Virus (IMNV)

Media pembawa:
Brown Tiger Prawn (Penaeus esculentus)
Banana Prawn (Fenneropenaeus merguiensis)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Viral Covert Mortality Disease (VCMD) of shrimp

Organisme penyebab: Covert Mortality Nodavirus (CMNV)

Media pembawa:
Giant River Prawn (Macrobarachium rosenbergii)
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Kuruma prawn (Marsupenaeus japonicus)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Iridovirus in crayfish

Organisme penyebab: Cherax quadricarinatus iridovirus (CQIV)

Media pembawa:
Australian freshwater crayfish ( Cherax quadricarinatus)
Shrimp hemocyte iridescent virus disease (SHIVD)

Organisme penyebab: Shrimp Hemocyte Iridescent Virus (SHIV)

Media pembawa:
Chinese White Shrimp (Fenneropenaeus chinensis)

Giant Freshwater Prawns (Macrobrachium rosenbergii)

White Leg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
BAKTERI
Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND)

Organisme penyebab: Vibrio parahaemolyticus (Vp AHPND)

Media pembawa:
Fleshy Prawn (Penaeus chinensis)
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
Infection with Hepatobacter Penaei (Necrotising
hepatopancreatitis/NHP)

Organisme penyebab: Hepatobacter penaei

Media pembawa:
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
PARASIT
Hepatopancreatic Microsporidiosis caused by Enterocytozoon
Hepatopenaei (HPM – EHP)

Organisme penyebab: Enterocytozoon Hepatopenaei

Media pembawa:
Giant Tiger Prawn (Penaeus monodon)
Kuruma prawn (Marsupenaeus japonicus)
Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)
JAMUR
Infection with Aphanomyces astaci (Crayfish Plague)

Organisme penyebab: Aphanomyces astaci

Media pembawa:
Chinese Mitten Crab (Eriocheir sinensis)
Crayfish Congener (Orconectes spp.)
Louisiana Swamp Crayfish (Procambarus clarkii)
Noble Crayfish (Astacus astacus)
Signal Crayfish (Pacifastacus leniusculus)
Slender Clawed/Turkish Crayfish (Astacus leptodactylus)
White Clawed Crayfish (Austropotamobius pallipes)
Kelompok Molusca
Virus 2
Penyakit

Bakteri 1
Penyakit
MOLUSCA
Parasit 7
Penyakit
VIRUS
Infection with Abalone Herpesvirus

Organisme penyebab: Abalone Herpesvirus (AbHV)

Media pembawa:
Blacklip Abalone (Haliotis rubra)
Haliotis aevigata × Haliotis rubra Diversicolor Abalone (Haliotis
diversicolor)
Greenlip Abalone (Haliotis laevigata)
Infection with Ostreid Herpesvirus 1 Microvariants

Organisme penyebab: Osterid Herpersvirus 1 Microvariants

(OsHV-1 microvariants)
Media pembawa:
Pacific Cupped Oysters (Crassostrea gigas)
Portuguese Oyster (Crassostrea angulata)
BAKTERI
Infections with Xenohaliotis californiensis

Organisme penyebab: Xenohaliotis californiensis

Media pembawa:
Black abalone (Haliostis cracherodii)
European Abalone (Haliostis tuberculata)
Flat Abalone (Haliostis wallalensis)
Green Abalone (Haliostis fulgens)
Japanese Abalone (Haliostis discus)
Pink Abalone (Haliostis corrugata)
Red Abalone (Haliostis rufescens)
White Abalone (Haliostis sorenseni)
Variously coloured abalone (Haliostis diversicolor)
PARASIT
Infection with Bonamia exitiosa

Organisme penyebab: Bonamia exitiosa

Media pembawa:
Dwarf Oyster (Ostrea stentina)
European Flat Oyster (Ostrea edulis)
Chilean Oyster (Ostrea chilensis)
Southern Mud Oyster (Ostrea angasi)
Infection with Bonamia ostreae

Organisme penyebab: Bonamia ostreae

Media pembawa:
Argentinian Flat Oyster (Ostrea puelchana)
Chilean Oyster (Ostrea chilensis)
European Flat Oysters (Ostrea edulis)
Southern Mud Oyster (Ostrea angasi)
Infection with Marteilia refringens

Organisme penyebab: Marteilia refringens

Media pembawa:
American oyster (Crassostrea virginica)
Argentinian Flat Oyster (Ostrea puelchana)
Asiatic Oyster (Ostrea denselamellosa)
Axe Head Mussel (Xenostrobus securis)
Banded Carpet Shell (Tapes rhomboides)
Blacklip Abalone (Haliotis rubra)
Blue Mussel (Mytilus edulis)
Common Cockle (Cerastoderma edule)
Copepode (Paracartia grani)
Dwarf Oyster (Ostrea stentina)
European Flat Oyster (Ostrea edulis)
Grooved Carpet Shell (Ruditapes decussatus)
Grooved Razor Shell (Solen marginatus)
Jackknife Clam (Ensis minor)
Japanese Carpet Shell (Ruditapes philippinarum)
Mediterranean Mussel (Mytilus galloprovincialis)
New Zealand Dredge Oyster (Ostrea chilensis)
Razor Clam (Ensis Siliqua)
Small Carpet Clam (Tapes Pullastra)
Southern Mud Oyster (Ostrea angasi)
Infection with Perkinsus olseni

Organisme penyebab: Perkinsus olseni

Media pembawa:
Clams:
Boring Clam (Tridacna crocea)
Grooved Carpet Shell (Ruditapes decussatus)
Japanese Cockle (Ruditapes Philippinarum)
Jedo Venus (Protothaca jedoensis)
Mud Ark (Anadara trapezia)
New Zealand Cockle (Austrovenus stutchburyi)
Small Giant Clam (Tridacna maxima)
Venerid Commercial Clam (Pitar rostrata)
Oysters:
Kumamoto Oyster (Crassostrea sikamea)
Suminoe Oyster (Crassostrea ariakensis)
Pearl Oysters:
Akoya Pearl Oyster (Pinctada martensii)
Black-lip Pearl Oyster (Pinctada margaritifera)
Japanese Pearl Oyster (Pinctada fucata)
Abalone:
Black-lip Abalone (Haliotis rubra)
Green-lip Abalone (Haliostris laevigata)
Staircase abalone (Haliotis scalaris)
Whirling abalone (Haliotis cyclobates)
Infection with Perkinsus marinus

Organisme penyebab: Perkinsus marinus

Media pembawa:
American oyster (Crassostrea virginica)
Baltic Macoma (Macoma balthica)
Cortez Oyster (Crassostrea corteziensis)
Mangrove Oyster (Crassostrea rhizophorae)
Pacific Oyster (Crassostrea gigas)
Softshell Clam (Mya arenaria)
Suminoe Oyster (Crassostrea ariakensis)
SSO Disease (Seaside Organism)

Organisme penyebab: Haplosporidium costale

Media pembawa:
Eastern Oyster (Crassostrea virginca)
Pacific Oysters (Crassostrea gigas)
MSX Disease (Multinucleate Sphere X)

Organisme penyebab: Haplosporidium nelsoni

Media pembawa:
Eastern Oyster (Crassostrea virginca)
Pacific Oysters (Crassostrea gigas)
Kelompok Amphibia

Virus 1
Amphibia Penyakit

Jamur 2
Penyakit
Infection With Ranavirus

Organisme penyebab: Bohle Iridovirus (BIV)

Media pembawa:
Burrowing Frog (Limnodynastes ornatus)
Cane Toad (Rhinella marina)
Infection With Ranavirus

Organisme penyebab: Ambystoma tigrinum virus (ATV) Syn.

Regina Ranavirus
Media pembawa:
1) Semua katak yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air dari Ordo
Anura.
2) Semua salamander yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air dari Ordo
Caudata.
JAMUR
Infection with Batrachochytrium dendrobatidis

Organisme penyebab: Batrachochytrium dendrobatidis

Media pembawa:
1) Semua katak yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air dari Ordo
Anura.
2) Semua salamander yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air dari Ordo
Caudata.
Infection with Batrachochytrium salamandrivorans

Organisme penyebab: Batrachochytrium salamandrivorans

Media pembawa:
Alpine newt (Ichthyosaura alpestris)
Blue-tailed fire-bellied newt (Cynops cyanurus)
Fire salamander (Salamandra salamandra)
Eastern newt (Nothophthalmus viridescens)
French cave salamander (Hydromantes strinatii)
Italian newt (Lissotriton italicus)
Yellow spotted newt (Neurergus crocatus)
Japanese fire-bellied newt (Cynops pyrrhogaster)
Northern spectacle salamander (Salamandrina perspicillata)
Tam Dao salamander (Paramesotriton deloustali)
Rough-skinned newt (Taricha granulosa)
Sardinian brook salamander (Euproctus platycephalus)
Spanish ribbed newt (Pleurodeles waltl)
 STANDAR METODE
PENGUJIAN
KARANTINA IKAN
Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor 75/KEP-
BKIPM/2017 tentang Standar Metode Pengujian Penyakit
Ikan dan Mutu Hasil Perikanan
STANDAR METODE PENGUJIAN
KARANTINA IKAN

Golongan HPIK/
HPI tertentu Metode Uji

Konvensional (Mikroskopis, fisiologis, dan kultur agar),

Parasit
Histopatologi, Biologi molekuler (PCR, qPCR, ISH)

Konvensional (Mikroskopis, fisiologis, dan kultur agar),

Jamur Histopatologi, Biologi molekuler (PCR, qPCR, ISH)

Konvensional (Mikroskopis, fisiologis)Biokimia,

Bakteri Histopatologi, Imunologi/Serologi (ELISA,FAT, IHC), ,
Biologi Molekuler (PCR, qPCR, ISH)

Kultur sel, Histopatologi, Imunologi/Serologi (ELISA,FAT,

Virus
IHC), Biologi Molekuler (PCR, qPCR, ISH)
No HPIK/HPI Tertentu Standar Acuan Teknik Pengujian

PENYAKIT KRUSTASEA – VIRUS

1. Infectious Myonecrosis OIE, 2017 Histopatologi*

DNA probes (ISH) *,**

Nested RT-PCR *, **

qRT-PCR *,**

SNI 7662.1:2011 (konvensional)

SNI 7916:2013 qPCR

2. Taura Syndrome OIE, 2017 Histopatologi *,**

In situ DNA probes *,**

RT-PCR, qRT-PCR *,**

Sekuensing **

SNI:7914:2013 qPCR

3. Tetrahedral baculovirosis - OIE, 2017 Mikroskopis *,**

Baculovirus penaei
Histopatologi *,**

In situ DNA probes *,**

4. White spot disease OIE, 2017 Histopatologi *

Antibody-based assays *

in-situ DNA probes *,**

PCR *,**

LAMP *, **

Sekuensing **

qPCR
5. White tail disease OIE, 2017 in situ DNA probes *,**

PCR *,**

Sekuensing **

6. Yellow head virus genotype 1 OIE, 2017 Mikroskopis *

Histopatologi *

Antibody-based assays *

In-situ DNA probes **

PCR *,**

Sekuensing **

OIE, 2016 Konvensional PCR

7. Infectious hypodermal and OIE, 2017 Histopatologi *

haematopoietic necrosis
(IHHN) In situ DNA probes *,**

PCR, qPCR *,**

Sekuensing **

OIE, 2016 Konvensional PCR

SNI:7912:2013 qPCR

SNI:7305:2003 Konvensional PCR

8. Tilapia Lake Virus diseases Dong et al.,2017 Semi nested RT PCR

( Tilapia Lake Virus/TiLV)
Sekuensing
PENYAKIT KRUSTASEA – BAKTERI

9. Necrotising OIE, 2017 Histopatologi *

hepatopancreatitis
10. Vibrio parahaemolyticus/ Flwgwl, T.W and Lo, PCR
EMS/AHPND C-F (2014)

OIE.2017 In-situ DNA probes *,**

qPCR *.**

PCR *,**

Sekuensing **

SNI 8095:2015 Biokimia

PENYAKIT KRUSTASEA – CENDAWAN

11. Crayfish plague OIE, 2017 PCR *

qPCR *

Sekuensing **

PENYAKIT KRUSTASEA – PARASIT

12. Enterozytozoon OIE, 2006 PCR

Hepatopancreatic (EHP)
PENYAKIT MOLUSKA – PARASIT
13. Infeksi oleh Bonamia exitiosa OIE, 2017 Tissue imprints*
Histopatologi*
PCR dan qPCR*
PCR-restriction fragment length
polymorphism (RFLP)
sekuensing**
14. Infeksi oleh Bonamia ostreae OIE, 2017 Tissue imprints*
PCR dan qPCR*
PCR-restriction fragment length
polymorphism (RFLP)
SYBR® Green real-time PCR*
Sekuensing**
15. Infeksi oleh Marteilia OIE, 2017 PCR*,**
refringens Tissue Imprints*
Sekuensing**
Histopatologi
16. Infeksi oleh Marteilia sydneyi OIE, 2003 Histopatologi
Tissue Imprint
In situ hybridisation
PCR-restriction fragment length
polymorphism (RFLP)
17. Mikrocystosis (Mikrocystos OIE, 2017 In situ DNA probes **
mackini) Sekuensing **
18. Perkinsosis OIE, 2017 PCR *
(Perkinsus marinus & in-situ DNA probes **
Perkinsus olseni )
PENYAKIT MOLUSKA – VIRUS

19. Xenohaliotis californiensis OIE, 2017 Histopatologi *,**

In-situ DNA probes *, **

Sekuensing SSU rDNA *, **

PCR *

20. Abalone viral ganglioneuritis OIE, 2010 Histopatologi

In situ Hibridisasi

PCR

qPCR

21. Abalone herpesvirus (AbHV) OIE, 2017 Histopatologi*,**

PCR*

In situ DNA probes**

PCR dan Sekuensing**

22. Ostreid Herpesvirus- Histopatologi

1microvariants

PCR
PENYAKIT IKAN – CENDAWAN
23. Epizootic Ulcerative Syndrome J.H.Lilley, 2003 Konvensional/mikroskopis
( Aphanomyces invadans)
OIE, 2017 Fluorescent in situ hybridization
(FISH): pengamatan hyfa oomycete
pada jaringan *, **

Histopatologi*,**
Isolasi Aphanomyces invadans
dan dilanjutkan konfirmasi
menggunakan bioassay atau PCR*,**

PCR *,**
Sekuensing **
24. Sand Paper Disease OIE, 2010 Mikroskopis
(Ichtyophonus hoferi)
PCR
25. Chytridiomycosis Wet Mount
(Batrachhochytrium
Smear
dendrobatidis)
Histologi
Imunohistokimia
ELISA
qPCR
PENYAKIT IKAN – PARASITIK
26. Gyrodactylosis (Gyrodactylus OIE, 2017 Mikroskopis
salaris) PCR dan sekuensing
PENYAKIT IKAN – BAKTERIAL
27. Bakterial kidney disease Austin dan Austin, konvensional
2004
Bergey’s, 2005 konvensional
28. Enteric redmouth disease Austin dan Austin, konvensional
(Yersinia ruckeri) – Hagerman 2004
29. Enteric septicaemia of catfish Austin dan Austin, konvensional
2004 PCR
30. Furunculosis/ carp Austin dan Austin, konvensional
erytrodermatitis 2004
Bergey’s, 2005 konvensional
PCR
31. Red Spot Disease Austin dan Austin, konvensional
(P.anguilliseptica) 2004
Bergey’s, , 2005 PCR
32. Withering syndrome OIE, 2016 Wet mount
(Xenohaliotis californiensis) Smear
Tissue imprint
IFAT/FAT
Histologi
PCR
Sekuensing *,**
In situ hybridisation
33. Nocardiasis Austin dan Austin, konvensional
2004 konvensional
Bergey’s 2005 PCR
PENYAKIT IKAN – VIRAL

34. Channel catfish virus disease OIE Konvensional PCR

35. Epizootic haematopoetic OIE, 2017 Cell culture*

necrosis
Antigen-capture ELISA*,**

Cell culture*
 PCR-Restriction Endonuclease
Analysis**
Sekuensing **
36. Grouper iridoviral disease OIE, 2017 Bioassay ( isolasi virus pada
Red sea bream iridoviral kultur sel dilanjutkan identifikasi
disease (RSIVD) dengan IFAT/PCR)*,**
Pewarnaan IFAT menggunakan
Isolat virus atau cetakan organ *,**
PCR*,**
Sekuensing*,**
37. Infectious haematopoetic OIE, 2017 Isolasi Virus *
necrosis Antibody-based assays*
PCR *, **
Sekuensing **
38. Infectious pancreatic necrosis OIE, 2017 Isolasi Virus *
Antibody-based assays*
PCR *, **
Sekuensing **
39. Infectious salmon anemia OIE, 2017 Isolasi pada sel kultur *
(Salmon anaemia virus (ISAV) Pewarnaan IFAT pada cetakan
ginjal **
immunohistokimia**
Isolasi pada sel kultur **
RT-PCR atau qRT-PCR disertai
sekuensing**
40. Koi herpesvirus disease OIE.2006 PCR
OIE, 2017 PCR*,**
Sekuensing **
IQ 2000, 2014. Nested PCR
OIE, 2012 Uji PCR menggunakan Primer
Thymidin Kinase
41. Viral encephalopathy and OIE, 2017 Isolasi pada sel kultur dilanjutkan
retinopathy dengan pewarnaan immuno atau PCR*,
**
RT-PCR*,**
RT-PCR diikuti dengan sekuensing
**
 Isolasi pada sel kultur dilanjutkan
dengan pewarnaan immuno atau
PCR *, **
42. Viral Haemorrhagic OIE, 2017 Isolasi pada sel kultur dilanjutkan
septicaemia dengan salah satu metode
identifikasi*,**

q RT-PCR*,**
Antibody-based assays **
RT-PCR diikuti dengan
sekuensing**
43. Viral Nervous Necrosis (VNN) OIE.2012 RT-PCR
Strain red spotted grouper Sekuensing
nervous necrosis virus
qPCR
(RGNNV)

44. Megalocytivirus Rimmer AE et all. Nested PCR

2012
Go et al.,2009 Single step PCR
OIE, 2012 qPCR
Spring Viraemia of Carp. OIE, 2016 RT-PCR
qPCR
45. Insfection with Ranavirus OIE, 2016 Histologi
TEM
Cell culture
Immunoperoxidase
ELISA
qPCR
BEBERAPA JENIS IKAN
MATI YANG DIIMPOR
DAN JENIS PENGUJIAN
HPIK/HPI TERTENTU
 JENIS IKAN JENIS PENGUJIAN
SALMON Golongan Virus:
IHN, EHN,VHS, SVC, ISA, dan SAV.
GolonganBakteri: Aeromonassalmonicida,
Yersinia ruckeri
GolonganParasit : Gyrodactylussalaris,
Myxoboluscerebralis

Tuna Golongan Virus : RSIV

Mackerel Golongan Virus :VHSV, RSIV
Squid Golongan Bakteri :Vibrio
parahaemolyticusus (Vp AHPND)
Udang Merah Golongan Virus :WSSV
Artemia Golongan Virus :WSSV
Rajungan Golongan Virus :WSSV
Frozen Deep Sea Crab. Golongan Virus :WSSV

Kembung Golongan Virus :WSSV

Cakalang Golongan Virus : RSIV
Ikan Cod Golongan Virus :VHSV, RSIV.
Golongan Bakteri :Aeromonas salmonicida
Golongan Jamur :
Aphanomyces invadans
CONTOH SCKIB
41 FROZEN FILLET MACKEREL Makarel
42 FROZEN FILLET SPANISH MACKEREL Makarel
43 FROZEN FISH MEAT Tuna
44 FROZEN GIANT OCTOPUS WHOLE CLEAN Gurita
45 FROZEN GIANT SQUID FILLETS (GRADE A) Cumi-Cumi
46 FROZEN HALIBUT Ikan Sebelah
47 FROZEN HERRING FISH Hering
48 FROZEN INDIAN MACKEREL WHOLE ROUND Kembung
49 FROZEN INDONESIA SHRIMP Udang Vaname
50 FROZEN KING CRAB Kepiting Alaska
51 FROZEN KING CRAB LEGS Kepiting
52 FROZEN MACKEREL FISH Makarel
53 FROZEN MAHI MAHI Mahi-mahi
54 FROZEN MAHI-MAHI Mahi-mahi
55 FROZEN MARLIN Marlin
56 FROZEN MONKFISH Lele
57 FROZEN MUSSEL Daging Kerang
58 FROZEN OCTOPUS BALL Cumi-Cumi
59 FROZEN OILFISH Gindara
60 FROZEN OILFISH (LEPIDOCYBIUM FLAVOBRUNEUM)/ESCOLAR Gindara
61 FROZEN OYSTER Tiram
62 FROZEN PACIFIC MACKAREL Makarel
63 FROZEN PACIFIC MACKEREL Ikan Beku
64 FROZEN PACIFIC SALMON Salmon
65 FROZEN PACIFIC SAURY (WHOLE ROUND) Sarden
66 FROZEN PASIFIC SALMON SOHO Salmon Beku
67 FROZEN POLLACK Pollack
68 FROZEN PREPARED CAPELIN ROE (COLOR : ORANGE) Capelin
69 FROZEN RAW SHRIMPS HEADLESS SHELL ON Udang
70 FROZEN RED CRAB Kepiting
71 FROZEN RED MULLET Biji Nangka
72 FROZEN ROASTED EEL Daging Sidat
73 FROZEN ROCK CRAB Kepiting
74 FROZEN SAILFISH Marlin
75 FROZEN SALMON Salmon
76 FROZEN SALMON COHO Salmon
77 FROZEN SALTED ANCHOVY Teri
78 FROZEN SALTED ATKA MACKEREL Makarel
79 FROZEN SALTED FLOUNDER Ikan Sebelah
80 FROZEN SALTED MACKEREL Makarel
 81 FROZEN SALTED SPANISH MACKEREL Makarel
82 FROZEN SARDINE Sarden
83 FROZEN SCALLOP Kerang
84 FROZEN SCALLOPS Daging Kerang
85 FROZEN SEA BASS Sea Bass
86 FROZEN SEASONED BABY OCTOPUS Gurita
87 FROZEN SEASONED BABY OCTOPUS CHUKA IDAKO Gurita
88 FROZEN SEASONED CHUKA IDAKO TUB 2KG Gurita
89 FROZEN SEASONED CHUKA IDAKO BGTX 2KG Gurita
90 FROZEN SEASONED HAMACHI FILLET Ekor Kuning
91 FROZEN SEASONED HAMACHI FILLET JAPAN Tuna
92 FROZEN SEASONED OCTOPUS Gurita
93 FROZEN SEASONED SCALLOP (CHUKA CHINMI) Daging Kerang
94 FROZEN SEASONED SHIME SABA Makarel
95 FROZEN SEASONED UNAGI KABAYAKI 30P Sidat
96 FROZEN SEASONED UNAGI KABAYAKI 40P Sidat
97 FROZEN SEASONED UNAGI KABAYAKI 50P Sidat
98 FROZEN SEASONED UNAGI SLICE 8 GR Sidat
99 FROZEN SHARK FISH Hiu
100 FROZEN SHRIMP VANNAMEI RAW EZ PEELED Udang Vaname
101 FROZEN SILVER FISH Teri
102 FROZEN SKIPJACK Cakalang
103 FROZEN SKIPJACK (P&L) TUNA ROUND Cakalang
104 FROZEN SKIPJACK TUNA ROUND Cakalang
105 FROZEN SKIPJACK TUNA WHOLE ROUND Cakalang
106 FROZEN SKIPJACK WHOLE ROUND Cakalang
107 FROZEN SMOKED FJORD TROUT Salmon
108 FROZEN SNAPPER FILLET Kakap
109 FROZEN SNOW CRAB Kepiting
110 FROZEN SQUID Cumi-Cumi
111 FROZEN SQUID FLOWER Cumi-Cumi
112 FROZEN SQUID RING Cumi-Cumi
113 FROZEN SQUID TUBE Cumi-Cumi
114 FROZEN SWORDFISH Meka
115 FROZEN SWORDFISH BELLY Ikan Beku
116 FROZEN SWORDFISH DWT Meka
117 FROZEN TONGGOL WHOLE ROUND Tongkol
118 FROZEN TROUT Salmon
119 FROZEN TROUT GUTTED HEAD OFF Salmon
120 FROZEN TUNA Tuna
121 FROZEN TUNA ( TUNA SAKU AAA, GROUND MEAT, STRIP MEAT, CUBE, CRAZY CUT) Tuna
122 FROZEN TUNA (YELLOWFIN TUNA SAKU/BIGEYE) Tuna
123 FROZEN TUNA CUBE Ikan Beku
124 FROZEN TUNA CUT Tuna
125 FROZEN TUNA FILLET Tuna
126 FROZEN TUNA GROUND MEAT Ikan Beku
127 FROZEN TUNA LOINS Ikan Beku
128 FROZEN TUNA MEAT Tuna
129 FROZEN TUNA STEAK Tuna
130 FROZEN TUNA STRIP MEAT Ikan Beku
131 FROZEN TUNA TRIMMINGS Tuna
132 FROZEN TUNAMEAT Tuna
133 FROZEN UNAGI 30P Unagi
134 FROZEN UNAGI 40P Unagi
135 FROZEN UNAGI 50P Unagi
136 FROZEN UNAGI SLICE Unagi
137 FROZEN VINEGARED MACKEREL FILLET SHIMESABA NORWAY 2L TAKEWA SUISAN BR. Makarel
138 FROZEN WAHOO Tenggiri
139 FROZEN WHOLE POLLACK Pollack
140 FROZEN WHOLE ROUND BIGEYE TUNA Tuna
141 FROZEN WHOLE ROUND CAPELIN Capelin
142 FROZEN WHOLE ROUND MACKEREL Makarel
143 FROZEN YELLOWFIN WHOLE ROUND Tuna
144 FROZEN YELLOWFIN (POLE & LINE) TUNA ROUND Tuna
145 FROZEN YELLOWFIN TUNA Tuna
146 FROZEN YELLOWFIN TUNA HGT Tuna
147 FROZEN YELLOWFIN TUNA PORTION Tuna
148 FROZEN YELLOWFIN TUNA PORTION CUT Tuna
149 FROZEN YELLOWFIN TUNA PORTION CUT (OFFCUT) Tuna
150 FROZEN YELLOWFIN TUNA ROUND Ikan Pelagis
151 FROZEN YELLOWFIN TUNA WHOLE ROUND Cakalang
152 FROZEN YELLOWFIN WHOLE ROUND Cakalang
153 FROZEN YELLOWTAIL Ekor Kuning
154 HAMACHI FILLET Ekor Kuning
155 HAMACHI KAMA Ekor Kuning
156 HOKKE HIRAKI Makarel
157 HOKKIGAI LL / ABALON Abalone
158 HOTATEGAI HASHIRA Kerang
159 HOTATEGAI KAIBASHIRA Kerang
160 KING CRAB Kepiting Alaska
161 KINKI DRESS Kinki
162 KINMEDAI FILLET Ikan Swangi
163 KISU HIRAKI Sillago
164 KRILL Udang
165 MACKEREL Makarel
166 MACKEREL PIKE SAURY (KONGCHI) Makarel
167 MARUHA HOKKIGAI Kerang
168 MARUHA TEION SABA FILLET Makarel
169 MINI OCTOPUS SEASONED Gurita
170 NI TAKO Gurita
171 OKIMEDAI KIRIMI Kuwe
172 REITO KAKI Oyster
173 ROASTED SQUID Cumi-Cumi
174 SALMON Salmon
175 SALMON ATLANTIC Salmon
176 SANMA Makarel
177 SAURY / SANMA Sanma
178 SEA BASS FEED (IKAN KAKAP PUTIH) C5007 Kakap Putih
179 SEASONED BABY OCTOPUS (AJITSUKE IDAKO) Gurita
180 SEASONED CAPELIN ROE (EBIKO ORANGE) Telur Ikan
181 SHISAMO Tuna
182 SOUTHERN RED CRAB CLUSTERS BOILED AND FROZEN Kepiting
183 SQUID TUBE Cumi-Cumi
184 SQUIRT SMALL SEA Kerang
185 SUKESOUDARA KIRIMI Pollock
186 SURUMEIKA Cumi-Cumi
187 SURUMEIKA IQF / JAPANESE COMMON SQUID Cumi-Cumi
188 TAKASAGO WGGS Ikan Pisang-pisang
189 TARABAKANI BOILED Kepiting Beku
190 TUNA CHILLI Tuna
191 TUNA CHUNKS IN OLIVE OIL Tuna
192 TUNA CURRY Tuna
193 TUNA MAYONNAISE MILD Tuna
194 TUNA MAYONNAISE NATURAL Tuna
195 TUNA TOMATO CHILLI Tuna
196 UNAGI FROZEN ROASTED EEL Unagi
197 WHITE SEA CAUGHT SHRIMP Udang
198 YAMASAN KOMOCHI SHISHAMO Capelin
199 YANAGI TAKO Gurita
200 YELLOW TAIL COLLAR / HAMACHI KAMA Ekor Kuning
201 YELLOW TAIL FILLET / HAMACHI FILLET Ekor Kuning
202 YELLOWTAIL/HAMACHI/BURI Tuna
TERIMA KASIH