komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen, berarti bagian yang tetap cair dari susu yang membeku pada proses pembuatan keju. • Serum terdiri dari semua protein termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. • Serum digunakan dalam berbagai uji diagnostik termasuk untuk menentukan golongan darah. PEMBAGIAN SERUM DARAH • Serum albumin, sering disebut albumin adalah protein dengan jumlah terbanyak di dalam tubuh. Albumin sangat penting demi memelihara tekanan osmosis untuk distribusi fluida tubuh antara dan jaringan tubuh. Albumin juga berfungsi sebagai pengusung plasma dengan secara tidak langsung mengikat beberapa hormon steroid hydrophobic dan protein pengusung bagi hemin dan asam lemak dalam sirkulasinya. • Serum globulin adalah istilah umum yang digunakan untuk protein yang tidak larut, baik di dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut dalam larutan garam konsentrasi sedang..Globulin (globulus, small globe)) mempunyai rasio 35% dari protein plasma, berguna untuk sirkulasi ion, hormon dan asam lemak dalam sistem kekebalan. Beberapa jenis globulin mengikat hemoglobin, beberapa yang lain mengusung zat besi, berfungsi untuk melawan infeksi, dan bertindak sebagai faktor koagulasi. • Serum lipoprotein adalah senyawa biokimiawi yang mengandung protein dan lemak. Lipoprotein dapat berbentuk enzim, transporter, protein struktural, antigen, adesin, toksin, high density lipoprotein dan low density lipoprotein yang memungkinkan lemak terusung di dalam darah, dan protein transmembran yang terdapat pada mitokondria (terdapat juga pada kloroplas tanaman), serta lipoprotein bakterial. • Serum wewenang (Regulatory protein) yang hanya berjumlah 1% dari protein plasma, terdiri dari enzim, proenzim dan hormon. • Pengambilan serum untuk uji – uji serologis yang diambil dalam mendeteksi adanya carrier harus dilihat sejarah vaksinasi ikannya, karena keberadaan antibody dalam suatu kelompok ikan dapat diperoleh dari hasil vaksinasi, sehingga tidak bisa diindikasikan adanya penyakit. Oleh karena itu pengambilan serum sebaiknya dilakukan dua kali yaitu pertama pada saat ikan sedang masa akut suatu penyakit dan serum kedua pada 2-3 minggu setelah waktu pengambilan pertama atau ikan dalam masa convalescence (pemulihan). Bila ditemukan adanya peningkatan titer antibody menunjukan adanya penyakit. Namun bila serum pada masa akut dan convalescence (pemulihan) tidak memungkinkan untuk diperoleh dari ikan yang sedang sakit, maka pasangan serum tersebut dapat diperoleh dari ikan-ikan lain yang kontak dengan ikan sakit, meskipun ikan tersebut tidak menunjukan gejala klinis. Bila ikan yang akan diperiksa tidak ada kontak dengan ikan yang sakit sebelumnya maka pasangan serum ini dapat diambil dari ikan yang bena-benar diketahui bebas dari agen yang diduga dan dibandingkan dengan ikan yang berada pada fase convalescence (pemulihan). • Dalam mengambil serum, diusahakan darah yang diambil tidak mengalami haemolisis, sebab serum yang darahnya heamolisis akan tercemar oleh sel darah yang lisis, hal ini menyebabkan toksik bagi sel kultur yang digunakan untuk uji serologi atau mempengaruhi hasil uji serologi itu sendiri. • Darah yang telah diambil dibiarkan membeku, bila pengambilan darah jauh dari laboratorium sebaiknya darah dibawa dalam termos yang dingin. Darah yang beku dibiarkan semalam pada suhu 4oC, maka keesokan harinya serum akan tampak keluar. Serum sebaiknya segera dipisahkan, kemudian serum disimpan di freezer. Darah (whole blood) tidak boleh disimpan dalam keadaan beku karena akan mengalami hemolisis. Prosedur Kerja
• Ikan yang digunakan adalah ikan dengan kisaran berat
badan antara 250 – 300 g • Selanjutnya sel darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi • Campuran tersebut disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. • Larutan supernatan bagian atas merupakan serum yang dapat dimanfaatkan untuk anti bodi.