Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN

DALAM SERUM
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein

adalah

makromolekul

yang

paling

banyak

ditemukan di dalam sel makhluk hidup dan merupakan 50


persen atau lebih dari berat kering sel.Albumin merupakan
protein terbanyak dalam plasma darah mencapai kadar 60%.
Manfaatnya untuk membantu jaringan sel baru.Dalam ilmu
kedokteran, albumin ini digunakan untuk mempercepat
pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah/rusak.Albumin
juga berperan mengikat obat-obatan serta logam berat yang
tidak mudah larut dalam darah.
Adapun fungsi albumin adalah

mengatur

tekanan

osmotic dalam darah. Albumin menjaga keberadaan air


dalam plasma darah sehingga bisa mempertahankan volume
darah.

Bila

jumlah

albumin

turun

maka

akan

terjadi

penimbunan cairan dalam jaringan (edema) misal terjadi


pembengkakan di kedua kaki. Atau bisa terjadi penimbunan
cairan dalam rongga tubuh.
Dalam ilmu gizi, protein

diartikan

sebagai

suatu

kelompok makromolekul berbentuk senyawa asam amino


yang memiliki fungsi untuk zat pendorong metabolisme dan
zat pembangun tubuh.Penemu protein adalah Jons Jakob
Berzelius pada tahun 1838.Dan hingga saat ini protein
merupakan molekul yang paling sering diteliti.Sedangkan asal
protein sendiri berasal dari makanan yang di konsumsi setiap
hari.
Kadar albumin yang rendah dapat ditemukan pada
pasien yang menderita sirosis hati, gagal hati akut, luka bakar
yang parah, malnutrisi berat, preeklampsia, gangguan ginjal,
NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
pengaruh obat seperti penisilin, sulfonamid, aspirin, asam
askorbat dll.
Kadar albumin yang tinggi dapat ditemukan pada
pasien yang dehidrasi, pasien yang mengalami muntah
parah, pasien diare berat dan pengaruh obat heparin.
Adanya

interpretasi

data

dari

peningkatan

dan

penurunan kadar protein total dan albumin dalam tubuh


inilah yang mendasari dilakukannya praktikum pemeriksaan
protein total dan albumin dalam serum.
Untuk melakukan pemeriksaan albumin ini, biasanya
diambil darah vena dan dimasukan kedalam tabung vakum
berwarna

merah.Tidak

ada

pembatasan

makanan

atau

minuman dalam hal ini, dan perhatikan beberapa obat yang


dapat menyebabkan hasil negatif atau positif palsu.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum kali ini adalah untuk
melakukan

pemeriksaan

albumin

dalam

serum

serta

menginterpretasikan kemungkinan penyakit yang diderita.


1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum

kali ini adalah untuk

menentukan nilai kadar albumin dalam serum darah dengan


metode spektrofotometr .

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1

Teori Umum
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua
bagian.bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma
dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat yaitu sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu
perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter.Sekitar 55
persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri
atas sel darah.Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit
atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara
40 sampai 47.Di waktu sehat volume darah adalah konstan
dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotic dalam

pembuluh darah dan dalam jaringan (Pearce, 2008).


Karakteristik darah adalah (Sloane, 2003) :
1. Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen
pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan
(plasma).
2. Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan
ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4 (7,357,45).
3. Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah
tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa
sel darah merah.
4. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa
berukuran rata-rata, dan kurang sedikit pada perempuan
dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan
berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adipose dalam
tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan
darah dan konsentrasi elektrolitnya.
Susunan darah, serum darah atau plasma darah terdiri atas
(Pearce, 2008) :
1. Air
NURNANINGSIH

15020130107

: 91,0 persen
ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
2. Protein

8,0

persen

protrombin, dan fibrinogen)


3. Mineral
: 0,9 persen

(Albumin,

(Natrium

klorida,

globulin,
natrium

bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan


besi dan seterusnya).
4. Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu : glukose,
lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam
amino.
5. Plasma juga berisi : oksigen dan karbondioksida, hormonhormon, enzim dan antigen.
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang
unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari
92% air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan
anorganik.

Protein

plasma

mencapai

7%

plasma

dan

merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak


dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada
tiga jenis protein plasma yang utama, yaitu (Sloane, 2003) :
1. Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55
sampai 60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin
disintesis

dalam

hati

dan

bertanggung

jawab

untuk

tekanan osmotik koloid darah.


a. Koloid adalah zat yang berdiameter 1 nm sampai 100
nm, sedangkan kristaloid adalah zat yang berdiameter
kurang dari 1 nm. Plasma mengandung koloid dan
kristaloid.
b. Tekanan osmotik

koloid

(atau

tekanan

onkotik)

dintentukan berdasarkan jumlah partikel koloid dalam


larutan. Tekanan ini merupakan suatu ukuran daya
tarik

plasma

terhadap

difusi

air

dari

ekstraselular yang melewati membran kapilar.


2. Globulin, membentuk sekitar 30% protein plasma.

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

cairan

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
a. Alfa dan beta globulin disintesis dihati, dengan fungsi
utama

sebagai

molekul

pembawa

lipid,

beberapa

hormon, berbagai substrat dan zat penting tubuh


lainnya.
b. Gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi. Ada
lima

jenis

imunoglobulin

yang

diproduksi jaringan

limfoid dan berfungsi dalam imunitas.


3. Fibrinogen membentuk 4% protein plasma, disintesis di hati
dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme
pembekuan darah.
Berdasarkan sifatnya pada elektroforesis atau pada
ultrasentrifugasi, lipoprotein dibagi atas (Mutschler, 1991) :
a. Kilomikron merupakan titik-titik lemak yang terlihat
secara mikroskopi dengan diameter sekitar 1m. Titik
lemak ini terbentuk pada absorpsi lemak di dinding usus,
melalui saluran limfe akan sampai di darah dan bertindak
sebagai

pentranspor

lemak

yang

masuk

bersama

makanan. pada suatu factor pembersih (lipoproteinlipase)


kilomikron akan keluar dari plasma. Pada elektroforesis
terlihat ada pada titik awal. kerja aterogeniknya dapat
diabaikan.
b. Pra--lipoprotein (VLDL) mempunyai bobot molekul 5 x
10o, pada elektroforesis berjalan mendahului -globulin.
Zat ini terutama membawa lemak netral yang diproduksi
organism sendiri. Potensi aterogeniknya tinggi. Tempat
pembentukan VLDL adalah hati, yang terbentuk dari
kolesterol, fosfolipid dan apoprotein dan masuk ke dalam
darah.
c. -lipoprotein (LDL) dengan bobot molekul 2-3 x 10 6, yang
komponen utamanya kolesterol dan dalam aliran darah
terbentuk dari partikel VLDL, pada elektroforesis bersifat
NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
seperti -globulin. Yang penting secara patologis adalah
bahwa

lipoprotein

kerapatan

rendah

(low

density

lipoprotein), mempunyai kandungan kolesterol tinggi dank


arena itu mempunyai kerja aterogen paling kuat.
d. Lipoprotein kerapatan tinggi (high density lipoprotein)
dibentuk dalam hati, juga kemungkinan dalam usus.
Senyawa

ini

mempunyai

kemampuan

mengambil

kolesterol yang tertimbun dalam dinding pembuluh dan


membawanya ke hati. Karena itu zat ini dikatakan
mempunyai kerja melindungi terhadap aterosklerosis.
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang
berarti utama atau pertama.Protein merupakan komponen
penting atau komponen utama sel hewan atau manusia.Oleh
karena itu sel merupakan pembentuk tubuh kita, maka
protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat
utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Pujiadi,
1994).
Banyak obat yanng bereaksi dengan protein plasma,
jaringan atau makromolekul lain seperti melanin dan DNA
membentuk

suatu

kompleks

obat-makromolekul.

Pembentukan kompleks ini sering disebut ikatan obat protein.


Ikatan obat protein dapat merupakan proses reversibel atau
irreversibel. Ikatan obat protein yang irreversible umummnya
merupakan hasil aktivasi kimia obat yang kemudian berikatan
kuat dengan protein atau makromolekul dengan ikatan kimia
kovalen. Sebagai contoh hepatotoksisitas dari asetaminofen
dosis tinggi disebabkan oleh pembentukan metabolit antara
yang

reaktif

yang

berinteraksi

dengan

(Shargel,2005).
NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

protein

hati

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
Sebagian

besar

obat

berikatan

atau

membentuk

kompleks dengan protein dengan proses reversibel. Ikatan


obat yang reversibel ini menunjukkan bahwa obat mengikat
protein dengan ikatan kimia yang lebih lemah, seperti ikatan
hidrogen atau gaya Van Der Waals. Asam-asam amino yang
menyusun

rantai

protein

mempunyai

gugus

hidroksi,

karbokisl, atau gugus lain yang tersdia untuk berinteraksi


dengan obat secara reversibel (Shargel,2005).
Komponen utama protein plasma yang bertanggung
jawab terhadap ikatan obat adalah albumin. Protein lain
seperti globulin yang dapat berikatan dengan obat-obat
hanya merupakan

bagian terkecil dari keseluruhan ikatan

protein plasma. Albumin adalah protein dengan berat molekul


69.000

dan

disintsis

oleh

hati.

Dalam

tubuh

albumin

didistribusikan secara vaskular dalam kulit, otot dan beberapa


jaringan

lain.

Obat-obat

asam

lemah

seperti

salisilat,

fenilbutazon, dan penisilin terikat kuat dengan albumin.


Kekuatan ikatan obat dengan albumin berbeda untuk masingmasing obat. Obat-obat basa lemah seperti propanolol dan
lidokain juga berikatan, khususnya 1-asam glikoprotein dan
lipoprotein (Shargel,2005).

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
BAB 3 METODE KERJA
3.1Alat
Adapun alat yang digunakan adalah kuvet, mikro pipet
10 L, mikro pipet 1000 L, pipet tetes, rak tabung, tabung
reaksi, tabung tentrifuge, spoit, dan spektofotometer.
3.2Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah aquades, darah,
reagen Albumin, larutan standar, dan tissue.
3.3Cara kerja
a. Prosedur pengambilan sampel.
Diambil darah 1 jam sebelum praktikum. Dipasang
turniquit pada lengan atas dan tangan dikepal. Bagian kulit
yang akan ditusuk jarum untuk diambil darahnya diberi
kapas alkohol. Di ambil darah pada vena sebanyak 5 ml
dan masukkan ke dalam tabung vacuum tube lab 5 ml.
Bekas tusukan jarum diberi kapas alkohol.
b Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dimasukkan
darah kedalam tabung sentrifuge. Disentrifuge selama
15 menit pada kecepatan 6000 rpm.Setelah terbentuk 2
lapisan, diambil serum darah dan dimasukkan kedalam
tabung reaksi.
c Pengukuran bbsorban blanko

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 10 L
aquadest kedalam kuvet.Ditambahkan 1000 L reagen TPR
kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25oC
(suhu

kamar).Setelah

spektrofotometer

itu

dengan

diukur
panjang

absorbannya
gelombang

pada
546

nm.Dicatat hasilnya.
d Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 10 L
larutan standart ke dalam kuvet.Ditambahkan 1000 L
reagen TPR kemudian diinkubasi selama 10 menit pada
suhu 25oC (suhu kamar).Setelah itu diukur absorbannya
pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm.Dicatat hasilnya.
e Pengukuran Absorban Sampel
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 10 L
serum darah ke dalam kuvet.Ditambahkan 1000 L reagen
TPR kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25 oC
(suhu

kamar).Setelah

spektrofotometer

itu

dengan

diukur
panjang

absorbannya
gelombang

nm.Dicatat hasilnya.

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

pada
546

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


1 Hasil Data Pengamatan
Jenis

Absorb

Absorb

Pemeriksa

an

an

an

Sampel

Standar

Albumin

1,100

1,012

II

Albumin

1,058

1,092

Proband
us

Perhitungan :
1 Probandus I
Absorbansi Standar

: 1,012

Absorbansi Sampel

: 1,100

Konsentrasi Standar

: 5 g/dL

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

Hasil

Ket.

5,344

g/dL

normal

5,076

g/dL

normal

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
Albumin=

Absorben sampel
x Konsentrasi standar (g /dL)
Absorban standar

1,100
x 5=5,344 g /dL
1,012

2 Probandus II
Absorbansi Standar

: 1,092

Absorbansi Sampel

: 1,058

Konsentrasi Standar

: 5 g/dL

Albumin=

NURNANINGSIH

15020130107

Absorben sampel
1,058
x Konsentrasi standar ( g / dL)=
x 5=5,076 g/dL
Absorban standar
1,092

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
4.1 Pembahasan
Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang memiliki fungsiutama
dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah sebagian besardilaksanakan oleh
plasma dan berbagai konstituennya. Plasma terdiri atas air,elektrolit, metabolit, nutrient,
protein dan hormon.
Dalam pengklasifikasian protein, albumin merupakan protein globular.Protein ini
umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptidayang berlipat. Pada
umumnya gugus R polar terletak disebelah luar rantaipolipeptida, sedangkan gugus R yang
hidrofob terletak disebelah dalam molekulprotein. Protein globular pada umumnya
mempunyai sifat dapat larut dalam air,dalam larutan asam atau basa dan dalam etanol.
Abumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasioleh panas.
Larutan albumin dalam air dapat diendapkan dngan penambahanamoniumsilfat hingga
jenuh.
Albumin memainkan peran penting dalam kesehatan dan penyakit. Albumin
merupakan penyumbang utama Oncotic Koloid Tekanan (COP), mengikat molekul
endogen dan eksogen, koagulasi menengahi, dan membantu untuk mempertahankan
permeabilitas mikrovaskular normal.Di bidang kesehatan, tingkat sintetis dipengaruhi
secara dominan oleh COP. Ketika COP menurun, meningkatkan sintesis albumin.
(Memang, koreksi hipoalbuminemia oleh sintetik infus koloid secara signifikandapat
menekan sintesis albumin) Peradangan berkurang albumin. Sintesis sebanyak 90%. Sitokin
inflamasi shunt asam amino untuk meningkatkan sintesisakut protein fase penting dalam
proses inflamasi, dan jauh dari sintesis albumin. Tinggi ataupun rendahnya kadar albumin
dalam darah sangat mempengaruhi kesehatan kita, oleh karena itu sangat dibutuhkan
pemeriksaan albumin dalam darah untuk mengetahui tingkaatr kesehatan kita yang
dipengaruhi oleh kadar albumin dalam darah.
Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan albumin dari serum
darah dengan menggunakan reagen albumin.Untuk pemeriksaan albumin
pertama-tama harus di ambil serum darah dengan cara darah disentrifuge
selama kurang lebih 15 menit dalam kecepatan 6000 rpm, setelah itu diambil
serumnya.Selanjutnya pengukuran absorban blanko, dibuat
NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

dengan cara

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
memipet 10 l aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 l reagen
albumin, lalu di inkubasi pada suhu 25O C selama 20 menit, kemudian untuk
pengukuran absorban standar dan absorban sampel pengerjaannya hampir
sama semua dengan pengukuran absorban blanko tadi, yang membedakan
hanyalah letak larutan uji(sampel) yang akan di ujikan. Untuk pengukuran
absorban standar, maka sampel yang digunakan adalah larutan standar untuk
pengujian albumin di inkubasi selama 20 menit, sedangkan untuk pengukuran
sampel ,maka sampel yang digunakan adalah serum darah, setelah semuanya
diinkubasi dengan waktu sesuai dengan pengujian, maka dimasukkan kuvet
ke dalam spektrofotometer dan diukur absorbannya pada panjang gelombang
546nm.
Adapun pada pemeriksaan untuk pemeriksaan albumin memilki
prinsip dengan adanya bromkresol hijau dalam suasana sedikit asam, terjadi
perubahan warna akibat indikator dari kuning hijau ke biru hijau.
Dalam

percobaan

ini

yang

diambil

adalah

serum

darah

probandus,karena pada serum inilah terdapat zat-zat yang akan kita periksa,
sedangkan diplasma hanyalah zat-zat sisa yang tidak perlu untuk
diperiksa

dan

tidak

dapat

dijadikan

parameter

dalam

mendiagnosa suatu penyakit.


Digunakan serum darah pada praktikum karena pada
serum tidak terdapat faktor pembekuan fibrinogen, dimana
sesuai dengan pengertiannya serum darah adalah cairan
bening yang memisah setelah darah dibekukan. Alasan
digunakan

spektrofotometri

karena

disini

kita

akan

menghitung kadar albumin dalam serum dengan melihat nilai


absorban dari sampel tersebut.

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan dari semua probandus I dan II memiliki
kadar albumin yang tidak normal yaitu lebih atau kurang dari
range normal albumin yaitu 3,5 5 g/dL.
5.2 Saran
Sebaiknya bahan-bahan dan alat praktikum disiapkan
sebelum masuk praktikum, agar praktikum dapat dikerjakan
dengan cepat.

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan., Gan Sulistia, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi 5,
FK-UI. Jakarta.
Sloane., Ethel, 2003, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula,
EGC, Jakarta.
Tjay., Tan Hoan, 2002, Obat-Obat Penting Edisi Kelima, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Pearce,

Evelyn, 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk


Paramedis.PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Shargel., Leon, 2012, Biofarmaseutika dan Farmakokinetik


Terapan Edisi Kelima, Airlangga University Press :
Surabaya.

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Pemeriksaan Trigliserida
a. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah kedalam tabung sentrifuge

Disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 6000


rpm

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


b. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 L aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen albumin sebanyak 1000


L

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM
Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang 546 nm
c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 L larutan standar ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen albumin sebanyak 1000 L

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang

546 nm

d. Pengukuran absorban sampel


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 L serum darah ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen albumin sebanyak 1000 L

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN


DALAM SERUM

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang 546 nm

NURNANINGSIH

15020130107

ANDI MULYANI S.Farm

Anda mungkin juga menyukai