Anda di halaman 1dari 20

PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN

TOTAL DALAM SERUM

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu panel pemeriksaan profil metabolik adalah
pemeriksaan protein total beserta fraksi utamanya (albumin dan
globulin). Proteinogram merupakan uji tambahan yang penting,
membantu untuk biokimia klinis, dan merupakan salah satu metode
yang paling dapat diandalkan untuk identifikasi protein darah
Peningkatan atau penurunan konsentrasi protein total dianggap
sebagai suatu abnormalitas
Secara umum protein berfungsi sangat penting dalam tubuh
karena sanat dibutuhkan oleh tubuh sebagai nutris dasar, penambah
cairan dalam sistem komplemen, bagian sistem buffer plasma, dan
mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler.
Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim,
faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia dan
membentuk sekitar 60% protein plasma total, larut di dalam air dan
berperan penting dalam mempertahankan tekanan osmosis koloid
serum. Sedangkan albumin merupakan protein yang larut dalam
air,membentuk lebih dari 50% protein plasma yang ditemukan hamper
semua jaringan.
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur
protein total, dan albumin atau globulin. Ada satu cara mudah untuk
menetapkan kadar protein total, yaitu berdasarkan pembiasan cahaya
oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini sebenarnya
mengukur nitrogen karena protein berisi asam amino dan asam amino
berisi nitrogen.

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

Hal tersebutlah sebagai bahan dasar untuk dilakukannya


praktikum ini dimana secara praktikum sudah bisa dilakukan
pemeriksaan awal tentang kesehatan utamanya kadar total protein dan
albumin dalam tubuh agar sedini mungkin bisa dideteksi adanya
penyakti atau tidak dalam tubuh meskipun hal tersebut dalam skala
praktikum.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum adalah untuk melakukan
pemeriksaan protein dan albumin dalam serum serta menginterpretasikan
kemungkinan penyakit yang diderita.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan nilai
kadar protein dan albumin dalam serum darah dengan metode
spektrofotometer uv

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Pemeriksaan protein total serum diperlukan untuk menilai adanya
hipoproteinemia atau hiperproteinemia dalam berbagai kasus dan metode
pemeriksaan yang sering digunakan pada umumnya secara fotometrik
(biuret) atau otomatisasi.mengingat tidak semua daerah bisa
mengadakan peralatan ini. Metode pemeriksaan dengan alat
refraktometer dan metode tetes laying dapat merupakan alternative untuk
pemeriksaan protein total serum didaerah daerah atau dibanyak
puskesmas dan rumah sakit kecil (Suriyanto 2001, h.16)
Metode biuret dengan kolorimetri sangat speisifik untuk untuk
pengukuran protein dan peptide. Ion kupri dalam suasana alkalis akan
membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu dan intensitas
warnanya diukur dengan fotometer. Menggunakan panjang gelombang
540 – 560 nm (Suriyanto 2001,h.17)
Interpretasi data (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2011,
h.42)
a. albumin
Nilai Normal : 3,5 – 5,0 g% SI: 35-50g/L
Deskripsi:
Albumin di sintesa oleh hati dan mempertahankan
keseimbangan distribusi air
dalam tubuh (tekanan onkotik koloid). Albumin membantu transport
beberapa
komponen darah, seperti: ion, bilirubin, hormon, enzim, obat.
Implikasi Klinis:
a) Nilai meningkat pada keadaan dehidrasi

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

b) Nilai menurun pada keadaan: malnutrisi, sindroma absorpsi,


hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi hati, infeksi kronik, luka
bakar, edema, asites, sirosis, nefrotik sindrom, SIADH, dan
perdarahan

Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh


manusia, yaitu sekitar 55-60% dari protein serum yang terukur. Albumin
terdiri dari rantai polipeptida tunggal dengan berat molekul 66,4 kDa dan
terdiri dari 585 asam ami-no. Pada molekul albumin terdapat 17 ikatan
disulfida yang menghubungkan asam-asam amino yang mengandung
sulfur. Molekul albumin berbentuk elips sehingga bentuk molekul seperti itu
tidak akan meningkatkan viskositas plasma dan ter-larut sempurna. Kadar
albumin serum ditentukan oleh fungsi laju sintesis, laju degradasi dan
distribusi antara kompartemen intravaskular dan ektravaskular. Cadangan
total albumin se-hat 70 kg) dimana 42% berada di kompartemen plasma
dan sisanya dalam kompartemenektravaskularSintesis albumin hanya
terjadi di hepar dengan kecepatanpembentukan 12-25 gram/hari. Pada

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

keadaan normal hanya 20-30% hepatosit yang memproduksi albumin. Akan


tetapi laju produksi ini bervariasi tergantung keadaan penyakit dan laju
nutrisi karena albumin hanya dibentuk pada lingkungan os-motik, hormonal
dan nutrisional yang cocok. Tekanan osmotik koloid cairan interstisial yang
membasahi hepatosit merupakan regulator sintesis albumin yang penting
(Irhan 2008,h.3)
Degradasi albumin total pada dewasa dengan berat 70 kg adalah
sekitar 14 gram/hari atau 5% dari pertukaran protein seluruh tubuh per hari.
Albumin dipecah di otot dan kulit sebe-sar 40-60%, di hati 15%, ginjal
sekitar 10% dan 10% sisanya me-rembes ke dalam saluran cerna lewat
dinding lambung. Produk degradasi akhir berupa asam amino bebas. Pada
orang sehat ke-hilangan albumin lewat urine biasanya minimal tidak
melebihi 10-20 mg/hari karena hampir semua yang melewati membran
glomerolus akan diserap kembali. (Irhan 2008, h.3)
Fungsi Albumin (Irhan 2008, h.3)
Albumin merupakan protein plasma yang berfungsi sebagai berikut:
1. Mempertahankan tekanan onkotik plasma agar tidak terjadi asites
2. .Membantu metabolisme dan tranportasi berbagai obat-oba-tan dan
senyawa endogen dalam tubuh terutama substansi lipofilik (fungsi
metabolit, pengikatan zat dan transport car-rier)
3. .Anti-inflamasi
4. Membantu keseimbangan asam basa karena banyak memiliki anoda
bermuatan listrik
5. Antioksidan dengan cara menghambat produksi radikal be-bas
eksogen oleh leukosit polimorfonuklear
6. .Mempertahankan integritas mikrovaskuler sehingga dapat
7. mencegah masuknya kuman-kuman usus ke dalam pembuluh darah,
agar tidak terjadi peritonitis bakterialis spontan
8. Memiliki efek antikoagulan dalam kapasitas kecil melalui

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

9. banyak gugus bermuatan negatif yang dapat mengikat gugus


bermuatan positif pada antitrombin III (heparin like effect)
10. Hal ini terlihat pada korelasi negatif antara kadar albumin dan
kebutuhan heparin pada pasien heemodialisis.
11. Inhibisi agregrasi trombosit
Salah satu panel pemeriksaan profil metabolik adalah
pemeriksaan protein total beserta fraksi utamanya (albumin dan
globulin). Proteinogram merupakan uji tambahan yang penting,
membantu untuk biokimia klinis, dan merupakan salah satu metode
yang paling dapat diandalkan untuk identifikasi protein darah
Peningkatan atau penurunan konsentrasi protein total dianggap
sebagai suatu abnormalitas. Peningkatan atau penurunannya dalam
sirkulasi darah dipengaruhi oleh konsentrasi albumin atau globulin atau
keduanya penentuankonsentrasi protein total serum dapat digunakan
sebagaialat bantudiagnostik yang pentingdalam biokimiaklinis Globulin
merupakan salah satu fraksi utama protein dalam darah. Berguna
untuk sirkulasi ion, hormon dan asam lemak. Beberapa jenis globulin
mengikat hemoglobin, beberapa lainnya mengikat zat besi, berfungsi
untuk melawan infeksi, dan bertindak sebagaifaktor koagulasi (Irfan
2014, h.124 )
Faktor utama yang mempengaruhi sintesis albumin adalah asupan
pakan yang mengandung protein, tekanan osmotikkoloid, aksihormon
tertentu (misalnya; hormon tiroid dan hormone glukokortikoid), dan
kejadian penyakit Menurut Jackson peningkatan albumin umumnya
disebabkan karena naik-turunnya volume darah. Hati meningkatkan
sintesis albumin sebagai respon terhadap adanya peningkatan
ketersediaan hayati (Irfan 2014, h.124)

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

Asam amino dari pakan yang mengandung protein. Dapat


diduga bahwa kenaikan rerata konsentrasi protein total pada BCS yang
lebih tinggiterjadi karena kenaikan rerata konsentrasi albumin.
Konsentrasi albumin dapat meningkat karena dehidrasi ringan, gagal
jantung (Cronic Hearth Failure), gagal dalam penggunaan perombakan
protein, kelebihan hormonglukokortikoid, dan turunan Stercova et al.
(2005) melaporkan bahwa pemberian pakan dengan kandungan biji-
bijian tinggi pada sapi yang digemukkan secara intensif dapat
meningkatkan konsentrasi protein total serum secara nyat (Irfan 2014,
h.124)
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur
pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan
mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. Protein
plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok
plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel.
Ada tiga jenis protein plasma yang utama, yaitu (Sloane 2003, h.234) :
1. Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55 sampai
60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan
bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah.
a. Koloid adalah zat yang berdiameter 1 nm sampai 100 nm,
sedangkan kristaloid adalah zat yang berdiameter kurang dari 1
nm. Plasma mengandung koloid dan kristaloid.
b. Tekanan osmotik koloid (atau tekanan onkotik) dintentukan
berdasarkan jumlah partikel koloid dalam larutan. Tekanan ini
merupakan suatu ukuran “daya tarik” plasma terhadap difusi air
dari cairan ekstraselular yang melewati membran kapilar.
2. Globulin, membentuk sekitar 30% protein plasma.

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

a. Alfa dan beta globulin disintesis dihati, dengan fungsi utama


sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai
substrat dan zat penting tubuh lainnya.
b. Gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi. Ada lima jenis
imunoglobulin yang diproduksi jaringan limfoid dan berfungsi
dalam imunitas.
2.2 Prosedur Kerja (Anonim 2018, h.12- 15)
a) Prosedur pengambilan sampel.
Diambil darah 1 jam sebelum praktikum. Dipasang turniquit pada
lengan atas dan tangan dikepal. Bagian kulit yang akan ditusuk jarum
untuk diambil darahnya diberi kapas alkohol. Di ambil darah pada vena
sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam tabung vacuum tube lab 5 ml.
Bekas tusukan jarum diberi kapas alkohol.
b) Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dimasukkan darah kedalam
tabung sentrifuge. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan
6000 rpm.Setelah terbentuk 2 lapisan, diambil serum darah dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
c) Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 10 µL aquadest
kedalam kuvet.Ditambahkan 1000 µL reagen TPR kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25 oC (suhu kamar).Setelah itu
diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
d) Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 10 µL larutan standart
ke dalam kuvet.Ditambahkan 1000 µL reagen TPR kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25 oC (suhu kamar).Setelah itu

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang


gelombang 546 nm.Dicatat hasilnya.
e) Pengukuran Absorban Sampel
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 10 µL serum darah ke
dalam kuvet.Ditambahkan 1000 µL reagen TPR kemudian diinkubasi
selama 10 menit pada suhu 25oC (suhu kamar).Setelah itu diukur
absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546
nm.Dicatat hasilnya
2.3 Uraian Sampel
Serum darahatau plasma darah terdiri atas (Sofjan 2016, h. 3).
a. Air : 91 %
b. Protein : 8 % ( albumin,globulin,protrombindan fibrinogen)
c. Mineral : 0,9%(natrium klorida ,natrium bikarbonat, garam
kalsium, fosfor, magnesium dan besi )
d. Bahan organic : 0,1 % (glukosa, asam amino, kolesterol ,hormon,
enzim ,gas oksigen dan karbondioksida dan sel
darah)
2.4 Uraian Bahan
Air suling (Ditjen POM 1979, h. 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :

Berat Molekul : 18,02


Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : Pelarut, pendispersi

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah kuvet, mikro pipet 10 µL, mikro
pipet 1000 µL, pipet tetes, rak tabung, tabung reaksi, tabung tentrifuge,
spoit, dan spektofotometer.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah aquades, darah, reagen
Albumin, larutan standar, dan tissue.
3.3 Cara kerja
a. Prosedur pengambilan sampel.
Diambil darah 1 jam sebelum praktikum. Dipasang turniquit pada
lengan atas dan tangan dikepal. Bagian kulit yang akan ditusuk jarum
untuk diambil darahnya diberi kapas alkohol. Di ambil darah pada vena
sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam tabung vacuum tube lab 5 ml.
Bekas tusukan jarum diberi kapas alkohol.
b. Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dimasukkan darah kedalam
tabung sentrifuge. Disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan
6000 rpm.Setelah terbentuk 2 lapisan, diambil serum darah dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
c. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 30 µL aquadest
kedalam kuvet.Ditambahkan 3000 µL reagen TPR kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25oC (suhu kamar).Setelah itu
diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.Dicatat hasilnya.

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

d. Pengukuran absorban standar


Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 30 µL larutan
standart ke dalam kuvet.Ditambahkan 3000 µL reagen TPR kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25 oC (suhu kamar).Setelah itu
diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.Dicatat hasilnya.
e. Pengukuran Absorban Sampel
Disiapkan alat dan bahan, kemudian dipipet 30 µL serum darah
ke dalam kuvet.Ditambahkan 3000 µL reagen TPR kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu 25 oC (suhu kamar).Setelah itu
diukur absorbannya pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.Dicatat hasilnya.

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Data Pengamatan


Klp A. standar A.sampel Hasi kadar Nilai normal
Protein Albumin Protein Albumin Protein Albumin Protein Albumin
1 0,644 1,499 20,74 14.638 6,6 – 3,4 – 4,8
2 0,710 1,160 22,903 11,38 8,7 g/dl
3 0,816 0,512 0,747 1,166 24,09 11,38 g/dl
4 0,362 0,709 11,67 6,923

Perhitungan :
Absorben sampel
protein = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,747
= 0,8116 x g/dL

= 24,09 g/dL
Absorben sampel
protein = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
11,166
= x g/dL
0,512

= 11,38 g/dL
4.2 Pembahasan
Didalam tubuh manusia terdapat yang namanya darah yang
merupakan bagian terpenting dari manusia yang memiliki fungsi utama
dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah adalah sebagian
besar dilaksanakan oleh plasma dan berbagai konstituennya dimana
plasma terdiri atas air, elektrolit, metabolit, nutrient, protein dan hormon.
Protein total terdiri atas 2, yaitu albumin dan globulin. Albumin
merupakan protein utama dalam plasma manusia dan membentuk sekitar
60% protein plasma total, larut di dalam air dan berperan penting dalam
mempertahankan tekanan osmosis koloid serum. Sedangkan albumin

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

merupakan protein yang larut dalam air,membentuk lebih dari 50%


protein plasma yang ditemukan hamper semua jaringan.
Albumin merupakan komponen protein yang membentuk lebih dari
setengah protein plasma. Albumin disintesa oleh hepar. Albumin
meningkatkan tekanan osmotik yang dibutuhkan untuk mempertahankan
cairan vaskular. Penurunan albumin serum akan mengakibatkan cairan
dari pembuluh vaskular keluar ke jaringan-jaringan menyebabkan edema.
Pada percobaan kali ini dilakukan pemeriksaan albumin dari serum
darah dengan menggunakan reagen albumin yaitu bromkresol hijau
dengan adanya bromkresol hijau dalam suasana sedikit asam, akan
terjadi perubahan warna dari kuning ke hijau yang diakibatkan oleh
indicator yang digunakan dengan warna menjadi biru- hijau.
Dalam praktikum hasil yang diperoleh adalah 11,38 untuk albumin
dimana terjadi peningkatan kadar albumin yang pada umumnya atau
normalnya albumin adalah 3,5 – 5 g/dl. Hal tersebut bisa terjadi karena
penyakit gagal ginjal, batu ginjal, gangguan hati, dan dapat menyebabkan
kelahiran premature bagi bayi dan leukemia yang bertambah parah.
Albumin berperan penting dalam mempertahankan tekanan osmotic
koloid serum, dan gamma globulin adalah antibody tubuh yang
memberikan system imunitas
Sedangkan untuk protein dengan menggunakan metode biuret
dengan mekanisme protein bersama- sama dengan ion tembaga
membentuk kompleks warna ungu biru dalam larutan basa. Absorbansi
warna berbanding lurus dengan absorbansi sampel.
Dalam praktikum data yang diperoleh adalah 24,09 dimana terjadi
peningkatan kadar protein dalam serum dimana batas normalnya adalah
7,2 8 g/dl sehingga bisa dikatakan bahwa apabila terjadi peningkatan
protein bisa diakibatkan oleh dehidrasi, diare, muntah, sindrom gawat
pernafasan

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

Dalam percobaan ini yang diambil adalah serum darah


probandus,karena pada serum inilah terdapat zat-zat yang akan kita
periksa, sedangkan diplasma hanyalah zat-zat sisa yang tidak perlu untuk
diperiksa dan tidak dapat dijadikan parameter dalam mendiagnosa suatu
penyakit.serum itu sendiri merupakan bagian dari plasma darah tanpa
vibrinogen atau biasa disebut dengan benang fibrin.
Digunakan serum darah pada praktikum karena pada serum tidak
terdapat faktor pembekuan/pembentukan fibrinogen, dimana sesuai
dengan pengertiannya serum darah adalah cairan bening yang memisah
setelah darah dibekukan. Alasan digunakan spektrofotometri karena
disini kita akan menghitung kadar albumin dalam serum dengan melihat
nilai absorban dari sampel tersebut.
Menurut literature Kementrian Kesehatan RI tahun 2011 : Nilai
Normal : 3,5 – 5,0 g% SI: 35-50g/L
Deskripsi:
Albumin di sintesa oleh hati dan mempertahankan
keseimbangan distribusi air
dalam tubuh (tekanan onkotik koloid). Albumin membantu transport
beberapa
komponen darah, seperti: ion, bilirubin, hormon, enzim, obat.
Implikasi Klinis:
a) Nilai meningkat pada keadaan dehidrasi
b) Nilai menurun pada keadaan: malnutrisi, sindroma absorpsi,
hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi hati, infeksi kronik, luka bakar,
edema, asites, sirosis, nefrotik sindrom, SIADH, dan perdarahan

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan
kandungan :
1. Untuk protein yaitu 24,09 g/dL dan
2. Untuk albumin yaitu 11,38 g/dL
Maka dapat disimpulkan bahwa memiliki kadar albumin yang
normal yaitu tidak memenuhi range karna kadar albumin normal
rangenya 3,5 – 5, g/dL sedangkan untuk protein 7,2 – 8 g/ dL.
Sehingga bisa dikatakan bahwa terjadi peningkatan kadar albumin dan
protein pada probandus
5.2 Saran
Sebaiknya bahan-bahan dan alat praktikum disiapkan sebelum
masuk praktikum, agar praktikum dapat dikerjakan dengan cepat.

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Pemeriksaan Albumin
a. Penyiapan Serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah kedalam tabung sentrifuge

Disentrifuge selama ±15 menit dengan kecepatan 6000 rpm

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


b. Pengukuran absorban blanko
Disiapkan alat dan bahan
Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen albumin sebanyak 1000 µL

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm


c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

Ditambahkan reagen albumin sebanyak 1000 µL

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm
d. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet

Ditambahkan reagen albumin sebanyak 1000 µL

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B
PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN
TOTAL DALAM SERUM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2018, Penuntun Kimia Klinik Dasar, Universitas Muslim Indonesia,


Makssar

Hasan 2008, Peran Albumin dalam Penatalaksanaa Sirosis Hati Cilandak,


Jakarta Selatan

Irfan 2014, Profil Protein Total, Albumin, Globulin dan Rasio Albumin
GlobulinSapi Pejantan Fakultas Kedokteran Hewan, IPB

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2011, Pedoman Intrepetasi Data


Klinik, Jakarta.

Suriyanto 2001, Uji Banding Pengukuran Protein Total Serum Antara Metde
Layang, Refraktometer dan Spektrofotometer, Mutiara Medika,
Semarang.

Shargel 2012, Biofarmaseutika dan Farmakokinetik Terapan Edisi Kelima,


Airlangga University Press, Surabaya.

Sloane 2003, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta.

NINA SAKINA
15020150094 A.NURUL EKA ANNISA B

Anda mungkin juga menyukai