] Serum protein
Serum protein (bahasa Inggris: globular protein, spheroprotein) merupakan salah satu
dari tiga jenis protein di dalam tubuh yang terbentuk dari asam amino berupa larutan
koloidal di dalam plasma darah. Protein (bahasa Yunani: - proteios) berarti
utama (bahasa Inggris: first rank).
Serum protein tidak mengandung fibrin (bukan merupakan fibrous protein) sehingga
dapat terlarut. Total serum protein dalam darah sekitar 7,2 - 8 g/dl[2] atau sekitar 7% dari
volume darah keseluruhan dengan berbagai kegunaan:
sirkulasinya. BSA, fraksi V dari serum albumin berguna untuk meluruhkan beberapa
substansi dari sirkulasi darah melalui jaringan hati, antara lain bilirubin, tiroksin,
taurolithocholic acid, chenodeoxycholic acid, digitoksin dan juga heme peptida dari
cytochrome C.[5] 60% dari protein di dalam plasma darah, jumlah serum yang melebihi
batas normal dapat membahayakan manusia. Prealbumin (bahasa Inggris: transthyretin)
ditengarai sebagai pengusung hormon tiroksin dari dalam darah menuju ke otak.[6]
Serum globulin
Serum globulin adalah istilah umum yang digunakan untuk protein yang tidak larut, baik
di dalam air maupun di dalam larutan garam konsentrasi tinggi, tetapi larut dalam larutan
garam konsentrasi sedang.[1] Globulin (bahasa Latin: globulus, bola kecil (bahasa
Inggris: small globe)) mempunyai rasio 35% dari protein plasma, berguna untuk sirkulasi
ion, hormon dan asam lemak dalam sistem kekebalan. Beberapa jenis globulin mengikat
hemoglobin, beberapa yang lain mengusung zat besi, berfungsi untuk melawan infeksi[4],
dan bertindak sebagai faktor koagulasi.[1]
Globulin terdiri dari:[7]
lakto globulin
tiroglobulin
serum globulin, terbagi terbagi menurut laju migrasi elektroforesik menjadi:[8][3]
o alfa globulin (protein yang mengusung tiroksin dan retinol/vitamin A).
alfa-1 globulin
alfa-1 antitripsin (bahasa Inggris: Transcortin,
corticosteroid-binding globulin, CBG) disebut juga acute
phase reactant[1] atau serpin peptidase inhibitor, clade A
(alpha-1 antiproteinase), member 6.
alfa-1 antisimotripsin
orosomukoid (asam glikoprotein)
serum amiloid A
alfa-1 lipoprotein (HDL)
alfa-2 globulin
alfa-2 makro globulin (protease inhibitor)
haptoglobin
protein C (inhibitor of activated coagulation factors FVIII
and FV)
seruloplasmin (pengusung zat tembaga)
alfa-2 lipoprotein (VLDL)
o beta globulin
beta-1 globulin
transferin
hemopeksin
plasminogen
properdin
faktor komplemen H
beta-2 globulin
faktor komplemen C3 dan C4
C-reactive protein
beta-2 lipoprotein alias LDL
beta-2 mikro globulin
beberap jenis IgA dan IgM
gamma globulin (protein dengan muatan negatif yang terlemah yang
berfungsi sebagai antibodi)
IgM, IgA, IgG
makro globulin
transkobalamin
o
o
Serum lipoprotein
Serum lipoprotein adalah senyawa biokimiawi yang mengandung protein dan lemak.
Lemak atau produk turunannya dapat terikat secara kovalen maupun non kovalen dengan
protein. Lipoprotein dapat berbentuk enzim, transporter, protein struktural, antigen,
adesin, toksin, high density lipoprotein dan low density lipoprotein yang memungkinkan
lemak terusung di dalam darah, dan protein transmembran yang terdapat pada
mitokondria (terdapat juga pada kloroplas tanaman), serta lipoprotein bakterial.[9]
Lipoprotein di dalam tubuh manusia terbagi menjadi 5 golongan utama:
penciptaan jenis sel yang baru pada makhluk multicellular. Pada tahap ini, jenis
sel yang berbeda dapat memiliki profil ekspresi genetik yang berbeda-beda dalam
deret genome yang sama.
tetap oleh proses pengaturan khusus. Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi adalah
natrium sedangkan anion plasma yang secara kuantitatif paling berarti adalah klorida