Anda di halaman 1dari 49

ANNA MARIA DEWAJANTI, Ssi,MBiomed

Departemen BIOKIMIA – FK UKRIDA


Sasaran Belajar :

1.Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi biokimiawi sel –sel


darah
2.Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi biokimiawi protein
plasma
3.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang protein
hemoglobin
4.Mahasiswa mengenal beberapa kelainan yang berhubungan
dengan darah
FUNGSI
Transportasi : - O2 dan CO2 ( respirasi )
- nutrisi
- metabolit
- sisa metabolit ( ekskresi )
- hormon

Regulasi : - keseimbangan asam-basa


- keseimbangan air
- suhu
Imunitas
Koagulasi
Bagian Padat (40-50 vol%)
1. eritrosit : 4,5 juta – 6 juta / mm3
2. leukosit : 5.000 – 10.000 / mm3
Darah
3. trombosit : 200.000 – 400.000 / mm3

Bagian Cair : Plasma darah (50-60 vol%)


Tdd : air, elektrolit, metabolit, nutrien, protein dan
hormon
Berat Jenis : darah : 1.054 – 1.060
plasma : 1.024 - 1.028
Hematokrit ( VPRC, PCV) :
- % atau volume bag. padat darah = 45 % (40-50%)
- darah + antikoagulansia sentrifuse  diukur bagian padat yang mengendap

Viskositas (kekentalan) :  4,5 x AIR


dipengaruhi oleh : - jumlah bagian padat
- suhu badan  suhu ↑ viskositas ↑
- volume cairan  volume cairan ↑ viskositas
Laju Endap Darah / LED:
- Kecepatan turun / pengendapan eritrosit

Pada permukaan eritrosit ada potensial zeta


 dapat mempertahankan SDM dalam bentuk suspensi.

Makromolekul asimetris (mis.fibrinogen, gamma globulin)


 menurunkan potensial zeta
 SDM mudah mengendap
Potensial Zeta (PZ) adalah :
-Suatu potensial elektrokinetik yang berasal dari akumulasi muatan
elektrik pada permukaan partikel ketika tersuspensi dalam medium polar
-Digunakan untuk memprediksi dan mengontrol stabilitas koloid
(stabilitas koloid dari partikel-partikel dalam suspensi bergantung pada
gaya tolak menolak untuk melawan gaya tarik menarik (gaya Van der
Walls yang dapat menyebabkan agregasi)
-Apabila semua partikel dalam suspensi memiliki PZ lebih positif dari
+30 mV atau lebih negatif dari -30 mV, maka secara normal dinyatakan
stabil, karena setiap partikel akan saling tolak menolak satu sama lain
sehingga tidak terjadi kecenderungan untuk beragregasi.
Potensial Zeta Eritrosit (PZE ) :
-Penurunan nilai PZE menunjukkan suatu penurunan gaya tolak-menolak
elektrostatik antar sel-sel dan peningkatan relatif gaya Van Der Walls
pada sel-sel yang saling berdekatan  sehingga dapat terjadi
kecenderungan beragregasi / pengendapan
-Faktor yang menurunkan nilai PZE :
- penuaan eritrosit yang diketahui memicu perubahan permukaan
protein dan lipid membran dan
- kerusakan oksidatif membran eritrosit yang dihasilkan dari
produksi ROS.
Pelepasan asam sialat dari permukaan membrane eritrosit dengan
pemberian neuraminidase menurunkan nilai PZE sekitar −6,06 mV.

-Makromolekul asimetris (mis.fibrinogen, gamma globulin) 


menurunkan potensial zeta  LED meningkat
 Nilai LED dipengaruhi oleh :
- jumlah dan bentuk eritrosit
- jumlah fibrinogen, gamma globulin
 Nilai LED ↑ pada :
- anemia - infeksi
- peradangan / inflamasi - keadaan fisiologis : menstruasi, kehamilan
- kerusakan jaringan
 Nilai LED ↓ pada :
- polisitemia (SDM >>)
- anemia ‘sickle cell’
Volume Darah : 85 mL / kg BB
Plasma : 45 mL / kg BB

Tekanan Osmotik :
merupakan tekanan yg dibutuhkan utk memprtahankan keseimbangan osmotik antara
suatu larutan dan pelarut nya yang dipisahkan oleh suatu membran yang dapat ditembus
hanya oleh pelarutnya tsb.
Tekanan osmotik darah :
- disebabkan oleh adanya zat-zat yang larut dalam darah
- terutama dipertahankan oleh ginjal
- tekanan osmotik darah ± 7,6 atm (7 – 8 atm) pada 37oC (~ titik beku darah : - 0,55oC)
- larutan NaCl 0,9% = larutan isotonis = larutan fisiologis ; larutan yang mempunyai
tekanan osmotik sama dengan darah
- larutan isotonis yg mengandung ion / zat yg lebih seimbang dengan darah :
contoh : larutan Ringer, larutan Ringer – Locke, larutan Tyrode
Plasma (fibrinogen +)
Serum
Volume of packed (fibrinogen -)
red cells = Hematokrit
Fibrin (bekuan) +
zat padat

Darah + antikoagulan Darah (tanpa antikoagulan)


PROTEIN PLASMA

Kadar Total = 6 – 8 g/dl (7 - 7.5 g/dl)


Terdiri atas :
•Protein Sederhana (Simple Protein)
Albumin  BM = 65.000 – 68.000 Da
Globulin  BM = 90.000 – 156.000 Da
Fibrinogen  BM = 340.000 Da
•Protein campuran (Conjugated Protein)
Glikoprotein : protein + KH
Lipoprotein : protein + lemak
Hemoglobin : protein globin + heme
Asal Protein Plasma ( N: 7-7,5 g/dl )

- Hati : Fibrinogen
Protrombin
Albumin
α & β Globulin
- Sel2 plasma dan jar. Limfoid : γ Globulin
- Makanan (diet)
Albumin
- bagian terbanyak dalam protein Plasma ( BM: 68.000 )
- disintesis dlm hati (hepar)
- BM albumin < BM globulin
- transpor bilirubin, hormon steroid,FFA,obat-obatan

Globulin
terdiri dari beberapa komp.Globulin :
- Mukoprotein dan Glikoprotein :
Gabungan dr karbohidrat (Hexosamin) dg globulin
(1 & 2 globulin)
- Lipoprotein :
Gabungan Lipid dg Protein. Fungsi: mengangkut lemak

-Prot. Pengikat logam : Siderofilin (Fe),Seruloplasmin (Cu)

 Glob : tidak disintesis di Hepar


sintesis di sel plasma dan jaringan limfoid
Zat anti dlm drh : Imunoglobulin (Ig)
5 macam : Ig G, Ig A, Ig M, Ig D, Ig E
Fungsi Protein plasma

1.Untuk keseimbangan osmotik


 terjadi pertukaran cairan pd pembuluh darah dengan jaringan
sekitarnya.
Keseimbangan tek osmotik plasma & cairan jar. terjadi karena:
- Protein terutama albumin
- Elektrolit
- Zat organik yang larut

Hipoalbumin menyebabkan tekanan osmotik plasma menurun,


sehingga kapiler tidak mampu melawan tekanan hidrostatik
 Timbul oedema (cairan darah menuju ke jaringan interstitial)
Fungsi protein plasma…..

2. Larutan Buffer / Dapar ( keseimbangan asam basa )


pd pH darah normal (7,4) : protein bersifat asam lemah,
mengikat kation dlm darah pasangan Dapar
Dlm plasma : albumin, dalam eritrosit : Hb

3. Cadangan Protein tubuh


Terdapat keseimbangan dinamis
- dipakai untuk pembentukan jaringan baru
- disimpan dalam jaringan
4. Alat transpor:

mengangkut zat-zat sukar larut dalam plasma


misalnya:
-Albumin: utk mengangkut Bilirubin, As. Lemak bebas,
Hormon dan obat tertentu
-Globulin: utk mengangkut Lemak (Lipoprotein), vitamin
larut dlm lemak, Antibodi, Hormon
Beberapa Fungsi Protein Plasma

FUNGSI PROTEIN PLASMA

1. Anti Protease -Anti kimotripsin


1 antitripsin (antiproteinase)
2 makroglobulin
-Antitrombin
FUNGSI PROTEIN PLASMA
2. Penggumpalan / -Berbagai macam faktor
pembekuan darah -Fibrinogen

3. Enzim -Dalam darah : faktor koagulasi, kolin


esterase
-Di luar sel : aminotransferase

4. Hormon untuk -Eritropoeitin di produksi oleh ginjal


pembentukan sdm
(eritropoieisis)
5. Zat imun -Ig – protein komplemen
-β2 mikroglobulin

6. Keterlibatan -Respon akut : CRP (C Reactive Protein),


dalam reaksi 1 glikoprotein (orosomukoid)
inflamasi

7. Onkofetal Contoh :
antigen: ditemukan 1.1 fetoprotein (diproduksi pada
pd orang dewasa hepatoseluler carcinoma dan tumor sel-sel
dengan cancer ttt germinal)
2.Carcinoembryonic antigen (pada colon
cancer)
FUNGSI PROTEIN PLASMA

8. Transpor atau -Albumin : macam-macam ligan spt. Bilirubin, as.lemak, ion-ion (Ca),
protein pengikat logam (Cu, Zn), steroid, hormon, obat-obat
(binding protein) -Seruloplasmin (Cu, Alb)
-Transkortin (kortikosteroid, globulin)
-Haptoglobin (ekstrasel) : protein globulin α, yang berperan membawa
Hb dari sdm yang rusak ke system retikuloendotelial Limpa
Meningkat saat peradangan
Disekresi oleh hepatosit
-Lipoprotein (kilomikr.,VLDL, LDL, HDL)
-Hemopeksin (mengikat hem)
-Retinol binding protein
-Sex hormon binding protein/globulin (testosteron, estradiol)
-Transferin (Fe)
-Tyroid binding globulin (T3,T4)
-Transthyretin (sbg prealbumin, mengikat T4 dan membentuk kompl
dgn retino binding protein)
Hemoglobin

-Pigmen merah dari eritrosit.


-Kadar Hb normal : 12-16 g/dl (g%)
-Merupakan conjugated protein yaitu gabungan heme & Globin
- 1 mol Hb = 1 mol Globulin + 4 mol Hem
1 mol Heme mengikat 1 mol O2
1 Hb + 4 O2 1 HbO2 ( Oksi Hb)
PO2   Hb + O2  HbO2
- Heme ( = Hematin) adalah : suatu senyawa mengandung besi
(Fe2+)
- Globin terdiri atas 4 subunit / rantai polipeptida  struktur
tetramer.
- Adult: Hb A1: 2, 2, Hb A2 : 2, δ2,
Fetal : Hb F : 2, 2
- Yang termasuk Hb Abnormal : Hb S, Hb H, Hb Barts, Hb M
Boston
Oksi Hb - mengandung Fe++
(HbO2) - mengandung 4 mol Heme per mol
- mengandung 4 mol O2 per mol

Reduce Hb - mengandung Fe++


(HHb) - terbentuk bila terjadi pelepasan O2

Met Hb - terbentuk bila darah + Oksidator kuat (Ozon, KMnO4, HCN)


- mengandung ion Fe+++
- tidak dapat mengangkut O2

CO Hb - lebih mudah bergabung dg Hb dari pd O2 dgn Hb


( afinitas ± 210 x lebih besar)
- mengandung Fe++
Hb oksidan (obat, racun, zat kimia/sianida) Met Hb
Hb abnormal

- Normal :  1,7 % dari Hb total


Dlm eritrosit ada met Hb Reduktase yg perlu NADH
merekduksi met Hb (Fe3+)  Hb (Fe2+)
- MetHb :
- Obat: Sulfa, Antipirin, Phenasetin, Iodium
- Zat kimia : Nitrobenzen,AgNO3, Nitrit
- Hb Abnormal
- menghasilkan O2ˉ (radikal)
Zat2 beracun lain: H2S jg dapat berikatan dg Hb

Umur rata2 Eritrosit 120 hari

Dinding SDM menjadi rapuh akan hancur melewati kapiler darah


Bentuk SDM yang diskoid berubah menjadi lebih sferis (bulat) sehingga
akan di destruksi oleh makrofag

Fe dari Hb akan di angkut ke dalam sumsum tulang untuk pembentukan


SDM baru
Bagian porfirin dari Hb dibawa ke hati, dipecah menjadi pigmen empedu :
Bilirubin & Biliverdin  diekskresikan ke usus melalui empedu
Hemoglobin lain yg terdapat dlm drh

HbA1c = HbA1 yg mengalami Glikosilasi pada rantai  asam


amino Valin)

Fisiologis, kadar HbA1c normal = 3 – 5% dari total Hb

Pada penderita Diabetes Mellitus :


kadar HbA1c = 6 – 15% dari total Hb
Hemoglobin Abnormal

 Terjadi bila salah satu/ lebih as amino yg terdapat pada masing2


rantai Globin (α,β) tdk ada atau diganti oleh as amino lain.

 Dg. Elektroforesis dpt dideteksi Hb abnormal.

HbS
Heterozigot :
Hb N x HbS  Sickle Cell “trait”  Gejala Klinik (-)
Hb A >> HbS
Homozigot :
Sickle Cell Anemia  Gejala Klinik (+)
Sifat2 HbS :
rantai α : Hb A (normal)
rantai β : as amino Glutamat pd posisi 6 diganti dg as
amino Valin
Disebabkan mutasi pd gen yg mengatur sintesis
rantai β

Eritrosit berbentuk sabit  “Sickled Erythrocyte”

- viskositas darah meningkat  aliran drh lambat 


menggumpal
- Bentuk eritrosit abnormal  umurnya pendek
 timbul Anemia 
Sickled Cell Anemia
NOMENKLATUR (TATA NAMA)

HbA1 = α2Aβ2A
HbF = α2Aγ2F
HbS = α2Aβ2S
pd rantai β posisi 6 Glutamat diganti dg Valin 
maka ditulis: α2Aβ26 Glutamat  Val atau
α2Aβ26 Val
Talasemia
- Terjadi karena mutasi gen Regulator
-Mutasi dapat terjadi pada gen α (mempengaruhi sintesis
dari rantai α) maupun pada gen β (mempengaruhi sintesis
rantai β dari Hb normal)

Ada 2 macam Talasemia:


- α talasemia (α-chain thalasemia)
- β talasemia (β-chain thalasemia)

Pada α talasemia : kelainan pada rantai α


β talasemia : kelainan pada rantai β
Talasemia Major (Cooley`s anemia, Mediterranean)
- Akibat Homozigot gen talasemia
- SDM gepeng dan mudah hemolisa  menyebabkan 
Anemia Hemolitik
 “Target Cell” Anemia

Talasemia Minor
-Akibat gen heterozigot
- anemia ringan

Talasemia dpt ditemukan bersama2 dg Hb abnormal


Yg paling sering adalah : HbS-β-talasemia
ERITROSIT
- Eritroblast  retikulosit  eritrosit
- Retikulosit terdapat dalam sirkulasi darah dengan jumlah  1,5 % dr eritrosit
inti -, suborganel +, maturasi melepaskan sub organel
(mitokondria, Golgi, RNA, dll)

- 35 % zat padat terutama : Hb

- Membran permeabel thd air, urea, kreatinin, HCOˉ 3,,Clˉ, OHˉ, H+

- Transpor Na+, K+, Ca++, P melalui membran dgn energi

- Glukosa masuk langsung dgn protein “Carrier” (pasif) ,


Metab glukosa melalui Glikolisis E M, siklus Rapoport- Luebering (Siklus
2,3 BPG)
  10 % metab glukosa melalui HMP Shunt
Glikolisis Embden Meyerhof Pathway
Dihidroksi
Aseton-P
Gliseral-
Glukosa G 6-P F 6-P F 1,6-P2 dehida 3-P
(C6)
(C3)

As. 1,3_Bis- As. 3_Fosfogliserat As. 2_Fosfo-


fosfogliserat gliserat
2,3 BPG
(DPG)
Fosfoenol Piruvat Piruvat Piruvat Piruvat
kinase
(Enol) (Keto)

Laktat
Siklus Rapoport-Luebering

pd glikolisis dimulai pd tingkat triosafosfat yaitu


Giseraldehida-3-Fosfat (C3)

SDM : glukosa lebih banyak dipakai untuk Integritas sel

Akibatnya harus ada suatu mekanisme untuk membuang


kelebihan energi yg dihasilkan

Siklus berperan sbg mekanisme membuang E yang tidak


diperlukan SDM.
Siklus Rapoport-Luebering
Gliseraldehida 3-P
~Pi NAD+
II NADH + H+
As. 3_Fosfo- As. 1,3_Bisfosfogliserat
gliserat ATP ADP IV
I
As. 2,3_Bisfosfogliserat
III (BPG = DPG)
~Pi

V
Pi
As. 3_Fosffogliserat
Rx. IV & V mrpk Silkus Rapoport-Luebering
Aspek lain BPG sel darah merah
PCO2   mempermudah pelepasan O2
BPG   afinitas Hb thdp O2   O2 lebih mudah lepas dr
Hb

Hipoksia jaringan  Kons BPG   pelepasan O2 

Darah dlm asam-sitrat-dekstrosa  kons. BPG   afinitas Hb


thdp O2 

Pd infus Glukosa hipertonik  BPG   afinitas Hb thdp O2  


pelepasan O2 ke sel jar.
Defisiensi Piruvat Kinase
- anemia hemolitik herediter ( umur SDM << )
P
O OH
Piruvat kinase
COOH – C = CH2 COOH – C = CH2
Fosfoenol Piruvat ADP ATP Piruvat (Enol)

Enz. Piruvat kinase : fungsi katalisis transfer-P dr Fosfoenol Piruvat ke ADP  ATP
Defisiensi enzim  kadar ATP 

ATP : K dalam SDM


- Gradient (/) osmotik
- mempertahankan integritas sel
Defisiensi ATP  pompa ion  sel kekurangan K dan air  kaku / rigid  difagositosis di
dalam limpa  anemia (penurunan jumlah sdm)
 LEUKOSIT
- terjadi proses :
HMP Shunt, Glikolisis, SAS, Rantai pernafasan.
- Fagositosis : Energi dari glikolisis, SAS dan RP

 TROMBOSIT
- 50% protein, 15% lipid, inti –
- protein kontraktil (spt aktomiosin), ATP  retraksi bekuan darah
- Energi utama : glikolisis  agregasi trombosit
Kimia darah
-Untuk diagnosis dan pengobatan penyakit.
 kreatinin, protein, gula, benda keton dll.
- sering digunakan Filtrat Bebas Protein.

CAIRAN LIMFE
-transudat plasma oleh filter melalui dinding kapiler.
-Kadar mirip dengan plasma
-Kadar protein Cairan limfe < Prot. Plasma
-Kadar Protein : Hati > Usus > Kaki
Kaki : 2-3 g%
Usus : 4-6 g%
Hepar : 6-8 g%
- Lakteal
Cairan limfe di daerah abdomen
menyerap lemak di usus.

- Setiap habis makan cairan lakteal putih spt susu


kdr lemak netral >> ( Chilus /kilus )

- Cairan chilus = cairan limfe dlm pemblh. Limfe visera abdomen


(“lakteal”)

-Ratio A:G = 3:1 – 5:1


Cairan Serebrospinal
- Terbentuk melalui ultrafiltrasi dari plasma oleh Pleksus
Koroidalis otak.
- Cairan normal jernih.
- BJ = 1.003 - 1.008
- Protein
Kadar proteinnya rendah ( 20-45 mg%)
Rasio A:G = 3:1
Pd radang selaput otak (meningitis)  kadar globulin 

- Gula ( 50 – 85 mg% )
kadar gula pd : Ensefalitis, Sifilis SSP, abses & tumor
 pd : Meningitis purulenta
- Klorida (700-750 mg%)  lebih tinggi dari darah
kadar klorida tetap (tdk berubah) pd:
sifilis, ensefalitis, poliomelitis dan peny.SSP lainnya.
kadar klorida rendah terutama pada : Meningits.Tbc

- Kalsium : 2,43 m Eq/L lebih rendah dari darah


- Magnesium : 2,40 m Eq/L  lebih tinggi dari darah
- Pd kelainan biasanya protein meningkat, terutama Globulin
- Meningitis
- Ensefalitis
- Abses, tumor otak
- Neurosifilis
ANEMIA

Timbul bila kadar Hb kurang dari normal


Menurut penyebabnya Anemia dibagi atas :
Anemia defisiensi
Anemia post hemorrhagic
Anemia hemolitik
Anemia aplastik/ hipoplastik

MCV n= 80-96 μ3/fl


MCH n= 27-32 pg/μg (0,42-0,48 fmol)
MCHC n= 33-38 % (g/dl)/ 18,6-21,1 mmol/L
Penetapan Indeks Eritrosit :
I. MCV(mean Corpuscular Vol) VPRC dlm %
dinyatakan dlm femtoliter (fl) SDM (E) dlm juta/cc
MCV = VPRC (=Hematokrit) fl (jmlh E x 1012/l)
SDM
II. MCH( Mean Corpuscular Hb)
MCH = Hb x 10 pg Hb dlm g/ dl (g%)
SDM
III. MCHC(Mean Corpuscular Hb Conc.)
MCHC = Hb x100%
VPRC
Bila MCV < N Anemia mikrositik hipokrom
MCH < N
MCV > N Anemia makrositik hipokrom
MCH > N
Klasifikasi lain:
(1)Menurut ukuran eritrosit :
makrositer (sel besar)
mikrositer (sel kecil)
Normositer (tdk ada perubahan yg berarti)
(2)Menurut kadar Hb eritrosit :
- Hiperkrom
- Hipokrom
- Normokrom

Anda mungkin juga menyukai