Patofisiologi Gangguan
Darah
(Haematologi in nursing)
Oleh : Joni Haryanto
Hibridoma
Hemostasis
Hemostasis membutuhkan 3 faktor:
Endotel vaskular
Thrombosit
Faktor pembekuan
Proses hemostasis melibatkan ketiga faktor
tersebut, defisiensi pada salah satunya akan
berakibat fatal
Fibrin dan Bekuan Darah
Faktor pembekuan
Faktor pembekuan berupa protein atau mediator
yang terlarut dalam plasma atau disekresi sel,
yang teraktivasi secara enzimatis dan membentuk
kaskade
Teraktivasi melalui 2 jalur yaitu jalur ekstrinsik
dan jalur instrinsik
Pada Jalur bersama terjadi aktivasi protrombin
menjadi trombin
Trombin akan mengaktivasi fibrinogen menjadi
fibrin
FAKTOR PEMBEKUAN
Faktor I : Fibrinogen
Faktor II : Protrombin
Faktor III : Faktor jaringan
Faktor IV : Ca2+
Faktor V : Proakselerin, faktor labil, unsur globulin
akselerator
Faktor VII : prokonvertin, unsur akselerator konversi
protrombin serum, kotromboplastin
Faktor VIII: Faktor antihemofillia A, globulin
antihemofilia (AHG)
Faktor IX : Faktor antihemofillia B, faktor chrismas,
komponen tromboplastin plastin
(PTC)
Faktor X : Faktor stuart-prower
Faktor XI : Plasma thromboplastin antecedent (PTA)
Faktor XII : faktor hageman
Faktor XIII: Faktor penstabil fibrin, fibrinoligase
Proliferasi dan Diferensiasi
Perkembangan
Sel Darah Merah & Putih
Sel Darah Merah
Fungsi utama menyampaikan oksigen ke jaringan &
mengeluarkan CO2 serta proton yg terbentuk oleh
metabolisme jaringan
Dalam eritrosit tdk terdapat organel intrasel
(mitokondria, lisosom, aparatus golgi) dan tidak
mempunyai inti
ATP disintesis dari glikolisis unsur penting dlm
membantu SDM mempertahankan bentuk
bikonkafnya & dlm proses pengaturan transportasi
ion (Na, K, ATPase)
Bentuk Bikonkaf dpt meningkatkan rasio
permukaan SDM thd volumenya shg memperlancar
pertukaran gas
Sel Darah Merah
Jumlah pada laki-laki : 4,6-6,2 juta/µL ; wanita 4,2-5,4
juta/µL
Jumlah total yg bersirkulasi ± 2,5 X 1013
Kadar normal Hb : 14-18 d/dL (laki-laki) & 12-16 g/dL
(wanita)
HCT : 42-52 % (laki-laki) & 37-47 % (wanita)
Masa hidup sel darah merah 120 hari ( < 1 %) atau
± 2 juta sel per detik akan digantikan setiap harinya
SDM baru muncul dlm sirkulasi darah mengandung
ribosom & unsur-unsur dari retikulum endoplasma
disebut “retikulosit” (normal : 1 % dari jumlah total SDM)
Metabolisme Sel Darah Merah
SDM sangat tergantung pada glukosa sebagai
sumber energinya, membran SDM mengandung
afinitas yang tinggi thd transporter glukosa
Glikolisis menghasilkan laktat adalah tempat
pembentukan ATP
SDM tidak memiliki mitokondria tidak ada
produksi ATP oleh fosforilasi oksidatif
SDM memiliki beragam transporter yang
mempertahankan keseimbangan ion & air
Metabolisme Sel Darah Merah
Pembentukan 2,3 bisfosfogliserat oleh reaksi yang
sangat berhubungan dengan glikolisis penting
dalam pengendalian kemampuan Hb mengangkut
O2
Sintesa glikogen, asam lemak, protein dan asam
nukleat tidak terjadi dalam SDM akan tetapi
beberapa lipid (ex. Kolesterol) dlm membran
SDM dapat berganti dengan lipid plasma
Bila SDM mencapai akhir dari usia hidupnya,
globin akan dipecahkan menjadi asam amino (yg
akan digunakan kembali dlm tubuh), besi
dilepaskan dari heme & juga akan digunakan
kembali, & komponen tetrapirol heme diubah
menjadi bilirubin, yg terutama dieksresikan
kedalam usus melalui empedu.
Kelainan & Penyebab Kelainan
Pembentukan SDM
Anemia defisiensi besi asupan yang tdk
mencukupi/ kehilangan zat besi yg berlebihan
Methemoglobinemia asupan atau kelebihan zat
oksidan (zat kimia & obat), defisiensi genetik
dalam sistem methemoglobin reduktase
tergantung NADH, sistem penurunan dari HbM
Anemia sel sabit rangkaian untuk kodon 6 dari
rantai β berubah dari GAG pada gen yang normal
menjadi GTG pada gen sel sabit, sehingga
menimbulkan substitusi valin menjadi asam
glutamat
Kelainan & Penyebab Kelainan
Pembentukan SDM
Talasemia- mutasi gen a-globin, terutama
persilangan yang tidak sebanding & pengurangan
dalam jumlah besar serta kemungkinan kecil
mutasi nonsense & frameshift
Talasemia-β beragam mutasi dalam gen b-
globin, termasuk pengurangan, mutasi nonsense
& frameshift, & mutasi lain yg mempengaruhi
semua aspek dari struktutnya (mis. Tempat
penyambungan, mutan promoter)
Anemia megaloblastik defisiensi vit. B12
penurunan absorpsi vitamin B12, sering
disebabkan defisiensi faktor instrinsik yg biasanya
disekresikan oleh sel-sel parietal gaster.
Kelainan & Penyebab Kelainan
Pembentukan SDM
Defisiensi asm folat penurunan asupan,
gangguan absorpsi, atau peningkatan kebutuhan
(ex. Kehamilan) terhadap folat
Sterositosis herediter defisiensi jumlah atau
struktur spektrin
Defisiensi glukosa-6 fosfat dehidrogennase (G6PD)
beragam mutasi dalam gen (terangkai-X)
terhadap G6PD, terutama sekali mutasi titik
tunggal (single point mutation)
Defisiensi piruvat kinase (PK) kemungkinan
beragam mutasi gen untuk isozim piruvat kinase
SDM
Proses Kejadian Anemia Hemolitik
Mutasi gen G6PD
Penurunan aktivitas G6PD Penurunan
kadar NADPH
Penurunan regenerasi GSH dari GSSG oleh
glutation reduktase (yang menggunakan NADPH)
Hemolisis.
Eritropoitin
ERITROPOITIN MENGATUR PRODUKSI SDM
Epo
Prekursor SDM
eritoid matur
SDM memiliki transporter glukosa
dlm membrannya
Masuknya glukosa ke dalam SDM melalui
difusi difasilitasi yaitu difasilitasi protein
spesifik (transporter glukosa/ glukosa
permease)
Glukosa dlm SDM berfungsi sebagai
sumber bahan bakar utama
Retikulosit bekerja aktif dalam
sintesis protein
SDM matur tdk dapat mensintesis protein,
retikulosit bekerja aktif dalam sintesis protein
Prosesnya :
Retikulosit memasuki sirkulsi darah
Sel tsb akan kehilangan organel intraselnya
(ribosom, mitokondria, dll)
Dalam waktu 24 jam kemudian berubah menjadi
SDM muda & bersamaam itu pula terjadi
kehilangan kemampuan untuk mensintesa protein
Faktor Pertumbuhan Yg Mengatur Produksi
SDM
2 faktor pertumbuhan :
Test immunofluorescensi
Complement fixation test
Antiglobulin consumption test
WoC OBAT
(Penicilline)
Dosis Tinggi
Diabsorpsi di Usus Peningkatan
Suhu tubuh
Masuk Ke Sirkulasi
Ig.G Granulocytopenia
Immune Complex
Anemia Haemolitik
Gangguan Perubahan
transport O2 Suhu tubuh
WoC OBAT
(Quinine)
Peningkatan
Dosis Tinggi Suhu tubuh
Diabsorpsi di Usus
Masuk Ke Sirkulasi
Granulocyte-matching
Merusak T
supresor
Ab – neutrofil spesifik
Granulositopeni
a Neutrophil Lisis
Quinine-hemolitik anemia
Resiko Injury
Gangguan Gangguan
Resiko Infeksi transport O2 Rasa Nyaman