HEMOPOETIK
(DARAH)
KELOMPOK 1A :
Meli Handayani
Siti Rosidah
DEFINISI
PLASMA
ERITROSIT
DARAH
TROMBOSI
LEUKOSIT
T
1. Plasma Darah
– Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani
yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit
merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb). Secara
harifah, eritrosit dapat diartikan sebagai selubung merah.
LANJUTAN
FUNGSI ERITROSIT
• Mengantarkan oksigen keseluruh tubuh
• Menentukan golongan darah
• Menjaga sistem kekebalan tubuh
• Membantu pelebaran pembuluh darah
• Pengatur suhu tubuh
• Mengangkut karbon dioksida
STRUKTUR ERITROSIT
KOMPONEN ERITROSIT
– Membran eritrosit
Membran eritrosit terdiri atas lipid dua lapis (lipid bilayer), protein
membran integral, dan suatu rangka membran. Sekitar 50% membran
adalah protein, 40% lemak, dan 10% karbohidrat. Karbohidrat hanya
terdapat pada permukaan luar sedangkan protein dapat di perifer atau
integral, menembus lipid dua lapis. Rangka membran terbentuk oleh
protein-protein struktural yang mencakup spektrin α dan β, ankirin, protein
4.1 dan aktin. Protein-protein tersebut membentuk jaring horisontal pada
sisi dalam membran eritrosit dan penting untuk mempertahankan bentuk
bikonkaf eritrosit.
– Enzim G6PD ( Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase)
– Hemoglobin
Hemoglobin merupakan suatu protein tetramerik eritrosit yang mengikat molekul
bukan protein, yaitu senyawa porfirin besi yang disebut heme. Hemoglobin
mempunyai dua fungsi pengangkutan penting dalam tubuh manusia, yakni
pengangkutan oksigen ke jaringan dan pengangkutan karbondioksida dan proton
dari jaringan perifer ke organ respirasi.
Fungsi Hb
Menurut Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain :
– Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh.
– Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh
untuk dipakai sebagai bahan bakar.
– Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke
paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah
atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar
hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia.
Struktur Hb
Derivat Hb
Oksihemoglobin
Karboksihemoglobin Hemoglobin Terglikosilasi
Methemoglobin Mioglobin
Sulphemoglobin Haptoglobin
Sintesis Hb
Hemoglobin disintesis pada stsdium eritroblast sebanyak 65% dan pada
stadium retikulosi-t sebanyak 35%. Sintesis hemoglobin banyak terjadi
dalam mitokondria oleh sederet reaksi biokimia yang dimulai dengan
kondensasi glisin dan suksinil koenzim A di bawah aksi enzim amino
laevulinic acid (ALA) - sintetase. Vitamin B6 adalah koenzim untuk reaksi ini
yang dirangsang oleh eritropoetin dan dihambat oleh hem. Akhirnya
protoporphyrin bergabung dengan besi untuk membentuk hem yang
masing-masing molekulnya bergabung dengan rantai globin. Kemudian
tetramer empat rantai globin dengan masing-masing gugus hemnya sendiri
terbentuk dalam kantong untuk membangun molekul hemoglobin.
Kadar Hb
– Kisaran normal Hb bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin. Namun,
kadar hemoglobin normal umumnya:
– Pria: 14-18 gram/dL
– Wanita: 12-16 gram/dL
– Bayi baru lahir: 14-24 gram/dL
– Balita: 9,5-13 gram/dL
Metode pemeriksaan kadar Hb
– Metode Sahli
– Metode Cyanmeth
– Metode Tallquist
– Metode Autoanalyzer
Metabolisme eritrosit
Metabolisme eritrosit dibagi menjadi 2 jalur, yaitu: jalur Embden-Meyerof dan jalur
heksosa monofosfat (pentosa fosfat). Glukosa dimetabolisme menjadi laktat pada
jalur Embden-Meyerhof. Setiapmolekul glukosa yang dipakai, dihasilkan dua
molekul ATP, dan dengan demikian dihasilkan dua ikatan fosfat energi tinggi.
Perkembangan pembentukan eritrosit
Proses pembentukan eritrosit ini disebut dengan sebutan eritropoiesis. Pembentukan
eritrosit tersebut kemudian diregulasi oleh suatu hormon glikoprotein dan disebut
dengan sebutan eritropoietin. Sel Pertama yang dikenali yakni sebagai rangkaian
pembentukan eritrosit yaitu proeritroblas, yang dibentuk dari sel-sel stem CFU-E.
Begitu sel proeritroblas terbentuk, sel tersebut kemudian akan membelah beberapa
kali. Sel-sel baru dari generasi pertama pembelahan tersebut disebut dengan sebutan
basofil eritroblas disebabkan karna bisa atau dapat di cat dengan warna basa. Sel
tersebut mengandung sedikit sekali hemoglobin.
Metode pemeriksaan eritrosit
– Neutrofil
– Neutrofil
– Basofil
Agranulosit terbagi menjadi 2 :
– Limfosit
– Monosit
Pembentukan leukosit
Seperti eritropoiesis, leukopoiesis, atau produksi sel darah putih, dirangsang oleh
pesan kimia. Pesan kimia tersebut, yang dapat bertindak baik sebagai paracrines
atau hormon, adalah glikoprotein yang masuk dalam dua faktor hematopoietik,
interleukin dan colony-stimulating factor, atau CSF. Interleukin (misalnya, IL-3, IL-
5), dan kebanyakan CSF diberi nama untuk leukosit yang dirangsang produksinya,
misalnya, granulosit-CSF (G-CSF) merangsang granulosit.
Trombosit
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel.
Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah fragmen sel
berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping darah.
Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keeping darah memiliki ukuran yang
paling kecil, bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti sel.
Struktur Trombosit
Trombosit memiliki ukuran ±1-4 mikro berbentuk seperti piringan dengan diameter
rata rata ±2-3μ. Trombosit tidak memiliki inti sel, namun trombosit tetap dapat
melakukan sintesis protein karena memiliki komponen RNA di dalam
sitoplasmanya.
Pembentukan trombosit
– Pembentukan trombosit diatur oleh hormon yang disebut dengan
thrombopoietin yang diproduksi oleh hati. Peristiwa pembentukan trombosit
disebut dengan megakariopoiesis karena dihasilkan dari sumsum tulang
belakang dengan fragmentasi sitoplasma megakariost
Proses kerja trombosit
Pada saat terjadi luka pada tubuh manusia, maka tubuh akan melakukan 3
mekanisme utama untuk menghentikan perdarahan yang berlangsung, yaitu:
– Melakukan pengkerutan (kontriksi) pada bagian pembuluh darah yang terluka
– Aktivitas trombosit, dan
– Aktivitas komponen pembekuan darah lainnya di dalam plasma darah.
Anemia
Definisi
Anemia atau yang secara awam dikenal dengan kurang darah, merupakan suatu
keadaan dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) di dalam sel darah
merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh sehingga
kebutuhan oksigen jaringan tidak terpenuhi
Jenis-jenis anemia
Hemoglobin Anemia
(Hb) Pria : 13 g/dL
Wanita : 12 g/dL
Nilai Ht Normal
Pria : 42-52%
Wanita : 37-47%
Nilai Ht ANEMIA
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Lengkap
Indeks Eritrosit
Mean Corpuscular Volume (MCV)
MCV (fl)
Ukuran SDM MCV
MIkrositik (<80 fl)
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Normositik (80-100 fl) : Nilai normal
MCV (pg)
Nilai normal : 28-34 pg/sel
Makrositik (>100 fl)
Prinsip pemeriksaan feritin serum yaitu mengukur pendaran cahaya pada zat kimia
yang dicetuskan oleh tenaga listrik menggunakan metode Sandwich Electro
Chemiluminescence Immuno Assay
Leukemia
Definisi
Leukemia, artinya “darah putih”, adalah proliferasi neoplastik satu sel tertentu (granulosit, monosit,
limfosit, atau megakariosit). Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya proliferasi (pertumbuhan
sel imatur) sel leukosit yang abnormal dan ganas, serta sering disertai adanya leukosit dengan jumlah
yang berlebihan, yang dapat menyebabkan terjadinya anemia trombisitopenia. Leukemia merupakan
penyakit akibat proliferasi (bertambah banyak atau multiplikasi) patologi dari sel pembuat darah yang
bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal
LMA disebut juga leukemia
mielogenus akut atau leukemia
granulositik akut (LGA) yang
dikarakteristikkan oleh produksi
berlebihan dari mieloblast. LMA
sering terjadi pada semua usia, tetapi
jarang terjadi pada anak-anak.
Mieloblast menginfiltrasi sumsum
tulang dan ditemukan dalam darah.
1. Hitung darah lengkap : Hemoglobin : dapat kurang dari 10 g/ 100 ml. Jumlah
trombosit : mungkin sangat rendah (kurang dari 50.000/ mm).
2. Sel Darah Putih : mungkin lebih dari 50.000 /cm dengan peningkatan sel darah
putih imatur (mungkin menyimpang kekiri). Mungkin ada sel blast leukemia.
3. Pemeriksaan sel darah tepi : Biasanya menunjukkan anemia dan trobositopenia,
tetapi juga dapat menunjukkan leucopenia, leukositosis tergantung pada jumlah
sel yang beredar.
4. Biopsi sumsum tulang : Sel darah merah abnormal biasanya lebih dari 50% atau
lebih dari sel darah putih pada sumsum tulang. Sering 60% - 90% dari sel blast,
dengan prekusor eritrosit, sel matur, dan megakariositis menurun.
Terimakasih