Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok II
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala limpahan Rahmat, karunia serta Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah ini yang berjudul “ANALISIS KESEHATAN PARIWISATA
WATERBOOM KARANG SETRA BANDUNG” ini kami susun untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II.
Tentunya tak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
terselesainya makalah ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima
kasih kepada : Hj. Karwati S.Kep.,Ners.,M.Kep. Selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan
Komunitas II Fakultas Ilmu Kesehatan Sebelas April Sumedang yang telah memberikan
arahan serta dukungan dalam menulis dan menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang di miliki. Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara dan dalam upaya
meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia dewasa ini dan dimasa yang akan
datang disadariakan semakin menjadi penting. Oleh karena itu, setiap upaya yang
bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan disektor ini perlu
didukung dan digalakan. Salah satu sektor yangerat kaitannya dan cukup menentukan
bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata adalah sektor kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini
maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yangutuh terdiri dari unsur-unsur
fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral
kesehatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan pariwisata dimulai sejak berangkat dari
rumah untuk melakukan wisata, selama perjalanan, sampai di tempat tujuan, dan
kembali dengan aman dan nyaman ke tempat asalnya, sehingga wisatawan tersebut
tidak jera untuk kembali mengunjungidaerah wisata yang telah dikunjunginya. Dalam
siklus perjalanan wisata itu, kesehatan wisata termasuk upaya pencegahan, tindakan
pengobatan jika diperlukan dan kesiapan repratiasi ke tempat yang memadai atau ke
negara asalnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami angkat yaitu :
1. Apa itu kesehatan pariwisata ?
2. Bagaimana kondisi dan sanitasi lingkungan pariwisata di waterboom ?
3. Bagaiamana kualitas makanan dan minuman yang di jual di waterboom?
4. Apa saja resiko kecelakaan di waterboom ?
5. Bagaiamana upaya pencegahan dan promosi kesehatan di waterboom ?
6. Apakah terdapat Kejadian Kecelakaan Kesehatan Pariwisata Di waterboom ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Proposal ini di buat untuk mengetahui dan mempelajri kondisi kesehatan
pariwisata di waterboom. Selain itu juga dibuat sebagai bahan referensi bagi
mahasiswa/i Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sebelas April.
2. Tujuan Khusus
1. Memahami tentang kesehatan pariwisata
2. Memahami kondisi dan sanitasi lingkungan pariwisata di waterboom Karang
Setra
3. Mengetahui kualitas makanan dan minuman yang di jual di waterboom
Karang Setra
4. Mengetahui resiko kecelakaan di waterboom Karang Setra
5. Mengetahui upaya pencegahan dan promosi kesehatan di waterboom Karang
Setra
6. Mengetahui Kejadian Kecelakaan Kesehatan Pariwisata Di waterboom
Karang Setra
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
b) Volume Air Kolam Renang : Kolam terisi penuh dengan air dan
jumlah perenang maksimum sebanding dengan permukaan kolam
renang dibagi 3.
c) Konstruksi Kolam : saluran pembuangan air berada di bagian
kedalaman 180 cm atau dengan sistem pemusatan.
5
Sangat buruk < 60 0 0%
Jumlah 91 100 %
Berdasarkan table diatas dapat dikatakan bahwa kualitas dapat dikatakan makanan
di hotel dan restaurant Karang Setra sebanyak 42,86% responden menyatakan
baik kualitas makananya, 45,05% responden menyatakan cukup.
2.4 Mengetahui resiko kecelakaan di waterboom
Ada beberapa resiko kecelakaan di waterboom antaranya :
a. Tenggelam
Sering terjadi di waterboom dikarnakan tidak bisanya berenang dan tidak
adanya pengawasan dari orang tua.
b. Terjatuh
Ini juga sering terjadi dikarnakan anak anak sering berlarian di sekitar
kolam yang licin itu juga bisa menyebabkan jatuh.
c. Tertular penyakit
Disebabkan oleh beberapa bakteri yang ditemukan di air kolam renang,
penyakit kulit.
d. Terjadinya iritasi pada mata
Bahanyanya kaporit yang pertama adalah menyebabkan iritasi mata,
ketika bereaksi dengan zat zat organic seperti urin dan keingat pada
perenang.
e. Kram
Dikarnakan tidaknya pemanasan terlebih dahulu sebelum berenang.
2.5 Upaya Pencegahan dan Promosi Kesehatan di waterboom
A. Upaya pencegahan
1. Diterapkannya protokol kesehatan , dikarenakan sekarang ini sedang
dalam situasi pandemi jadi di setiap wisata itu menerapkan protokol
kesehatan seperti, cuci tangan , cek suhu, memakai masker dan menjaga
jarak .
2. Memiliki jumlah life guard (pengawas kolam) sesuai dengan lebar/luas
wahana waterpark (kolam renang) dan jumlah rata-rata pengunjung setiap
hari. pengawas (lifeguard) diharapkan menempatkan diri pada pos – pos
6
tugas di area kolam renang yang disediakan dalam bentuk kursi tinggi agar
mudah pemantauan. Keberadaan jumlah kursi tinggi wajib dimiliki kolam
renang (waterpark) sebagai salah satu syarat operasional kolam renang.
Jumlah kursi tinggi disesuaikan dengan lebar/luas kolam renang. Selain itu
pengawas juga harus berada di dalam tempat pemantauan dan dilarang
untuk meninggalkan tempat kecuali ada lebih dari satu penjaga. Pihak
Operator (PT) harus juga merencanakan sistem manajemen perekrutan
pengawas kolam (lifeguard) atau Pelatihan dengan biaya yang mencukupi.
3. Setiap kolam renang (waterpark) harus memiliki alat fasilitas pertolongan
yang memadai dan berada pada tempat strategis untuk melakukan
pertolongan. Alat fasilitas tersebut antara lain: pelampung, pelampung/ban
yang diikat tali, tali / tambang plastik, tongkat dari kayu atau alumunium.
Alat pertolongan tersebut diletakkan di tempat kursi life guard dengan
maksud untuk memudahkan pertolongan bila terjadi kecelakaan di kolam
renang (waterpark). Ruang darurat (Klinik) juga diperlukan untuk
menampung korban beserta dipan, selimut dan ketersediaan obat-obatan
untuk pertolongan pertama.
4. Setiap kolam renang (waterpark) harus terdapat sistem prosedur
komunikasi bila terjadi keadaan darurat. Dalam hal ini peran karyawan
kolam renang (bukan life guard) harus dilatih untuk menangani situasi
darurat dengan cepat. Kemana dan bagaimana melakukan komunikasi
mengatasi situasi darurat seperti ini. Sehingga sarana komunikasi yaitu :
HT (handy talky), Toa, Pluit dan telepon harus tersedia dengan tempat
yang mudah dijangkau.
5. Tersedianya klinik di sekitar waterboom untuk penanganan korban
kecelakaan.
B. Promosi kesehatan di waterboom
1. Promosi kesehatan yang dilakukan di waterboom salah satunya yaitu
tentang protokol kesehatan , sekarang itu masih masa pandemic covid 19
jadi disemua tempat wisata tidak hanya waterboon itu harus menerpkan
protokol kesehatan.
7
2. Promosi kesehatan yang dilakukan berupa himbauan sebelum melakukan
aktivitas di sekitar waterboom contohnya seperti sebelum berenang harus
melakukan pemanasan terlebih dahulu supaya tidak kram dan sebagainya.
2.6 Kasus Kecelakaan Kesehatan Pariwisata Di Waterboom Karang Setra.
1. Bocah tujuh tahun tenggelam di Waterboom Karang Setra.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 19/07/2015 sekitar pukul 17.00 WIB.
DF datang ke lokasi kolam renang bersama seorang pamanya yang bernama
D pada pukul 15.00 WIB. Pada sore itu DF memang berniat menghabiskan
masa liburnya untuk berenang namun DF lepas dari perhatian pamanya saat
berada di kolam renang.
Tak lama sekitar jam lima sore DF ditemukan mengambang di salah satu
kolam oleh pihak management. Pihak management pun langsung membawa
korban dan pamanya ke Rumah Sakit Advent Bandung untuk melakukan
pertolongan namun nyawa DF tak berhasil di selamatkan sesampainya di
Rumah Sakit tersebut.
Kolam yang menjadi lokasi tenggelamya DF sudah di pasangi garis
polisi untuk kepentingan penyelidikan, sebanyak 11 orang saksi sudah di
periksa dan dimintai keterangan.
2. Bocah Perempuan Tewas Di Waterboom Karang Setra.
D bocah tujuh tahun meninggal dunia setelah meluncur dari ketinggian 15
meter kolam renang karang setra, pada kamis siang. Dia sempat muntah
ucap petugas kolam renang kepada polisi yang menanyainya. Tak lama
setelah mencebur kolam, D ditemukan pengunjung lain dalam keadaan
pingsan, pada pukul 12.30 WIB dia sempat di bawa ke poliklinik di
kompleks kolam tersebut, selanjutnya bocah itu dilarikan ke rumah sakit
Hasan Sadikin untuk mendapatkan perawatan medis, namun sesampainya
di UGD D sudah meninggal dunia. Catatan medis rumah sakit menyebutkan
bocah perempuan putri Ny. S 37 tahun warga Melong Kidul, Bandung itu
di nyatakan meninggal pukul 13.30 WIB.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru mampu menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup sertamenstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara dan dalam upaya
meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia dewasa ini dan dimasa yang akan
datang disadariakan semakin menjadi penting.
Kesehatan pariwisata terdapat di berbagai wilayah seperti, daerah
pegunungan, pantai, daratan dan salah satu nya yaitu kesehatan pariwisata di
waterboom.
Makalah ini membahas mengenai kondisi dan sanitasi lingkungan pariwisata
di waterboom karang setra, kualitas makanan dan minuman yang di jual di
waterboom karang setra, resiko kecelakaan di waterboom karang setra, upaya
pencegahan dan promosi kesehatan di waterboom karang setra dan kejadian
kecelakaan kesehatan pariwisata di waterboom karang setra.
Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa meskipun sudah di terapkan
standarisasi dan memenuhi syarat baik dari segi konstruksi, sanitasi, pencegahan
dan upaya himbauan yang menunjang keselamatan wisatawan, aka nada saja
kejaidian kecelakaan di tempat wisata karena kurang nya pengawasan dan
pemahaman wisatawan mengenai aturan atau himbauan dari tempat wisata.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, N. F. (2020, April 17). 5 Cara Mencegah Kecelakaan Saat Berenang, Penting
Untuk Di Waspadai. Retrieved from Liputan6.com: www.Liputan6.com
Setiaji, A. D. (2007, Mei 17). Bocah Perempuan Tewas Di Waterboom Karang Setra.
Retrieved from Tempo.co.id: http://nasionaltempo.co
10