KEBIJAKAN
PEMANFAATAN KARANG HIAS
OLEH :
AKHMAD SANTOSO
antossobp3bwi@yahoo.co.id
085358228292
PELATIHAN
MODUL
Oleh :
AKHMAD SANTOSO
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras penyusun telah berhasil
menyusun Modul Kebijakan Pemanfaatan karang Hias yang akan digunakan pada
Pelatihan Pengelolaan Karang Hias Hasil Budi Daya.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................
1.2. Deskripsi Singkat ..........................................................................
1.3. Manfaat Bahan Ajar Bagi Peserta.................................................
1.4. Tujuan Pembelajaran.....................................................................
1. Kompetensi Dasar.....................................................................
2. Indikator Keberhasilan..............................................................
BAB II. PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN TERUMBU KARANG......4
2.1. Maksud dan Tujuan.......................................................................4
2.2. Sasaran...........................................................................................4
2.3. Ruang Lingkup..............................................................................5
BAB III. BATASAN PERISTILAHAN.............................................................6
BAB IV. KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN TERUMBU
KARANG.............................................................................................8
BAB V. STRATEGI DAN PROGRAM NASIONAL PENGELOLAAN
TERUMBU KARANG ...…………………………………………....11
BAB VI. ARAHAN PENGELOLAAN TERUMBU KARANG……………..16
6.1. Perencanaan Pengelolaan Terumbu Karang.....................................16
6.2. Kelembagaan....................................................................................17
6.3. Pengawasan dan Penegakan Hukum................................................18
6.4. Pendanaan........................................................................................18
6.5. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan...............................................18
BAB VII. PENUTUP ..........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................21
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya degradasi terumbu karang antara
lain:
4.Pencemaran perairan;
Sedangkan degradasi terumbu karang yang diakibatkan oleh alam antara lain:
1.Pemanasan global;
3.Gempa tektonik;
4.Banjir;
2
2. Indikator Keberhasilan
Peserta dapat:
1) Menjelaskan kebijakan pemanfaatan karang hias
2) Menjelaskan batasan Peristilahan
3) Menjelaskan kebijakan nasional pengelolaan terumbu karang
4) Menjelaskan strategi dan programnasional pengelolaan terumbu karang
5) Menjelaskan arahan pengelolaan terumbu karang
3
BAB II
PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN TERUMBU KARANG
2.2.Sasaran
Sasaran dari pedoman umum ini adalah :
4
1.Meningkatnya kesadaran dan peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan
terumbu karang secara lestari;
5
BAB III
BATASAN PERISTILAHAN
3.Karang adalah kelompok hewan sesil bahari termasuk dalam ordo Hexacoralia,
Filum Cnidaria, yang hidup membentuk koloni terdiri dari jutaan polip yang
menghasilkan kapur, serta bersimbiosis mutualistik dengan zooxanthellae.
4.Terumbu Karang adalah struktur dalam laut dangkal yang tahan terhadap
gempuran ombak sebagai hasil proses-proses sementasi dan konstruksi kerangka
koral hermatipik, ganggang berkapur, dan organisasi yang mensekrasikan kapur.
8.Strategi adalah metode yang cerdik untuk mencapai tujuan, mencakup tindakan-
tindakan yang langsung diarahkan untuk mencapai tujuan yang menyeluruh, dan
biasanya mengacu pada rencana yang menyeluruh dan berjangka panjang.
6
9.Pemanfaatan adalah pemakaian organisme, ekosistem secara berkelanjutan
sumberdaya terbaharukan pada laju yang tidak melampaui kemampuan
memperbaharui dirinya.
7
BAB IV
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN TERUMBU KARANG
8
Kebijakan umum pengelolaan terumbu karang di Indonesia adalah
mengelola ekosistem terumbu karang berdasarkan keseimbangan antara
pemanfaatan dan kelestarian yang dirancang dan dilaksanakan secara terpadu dan
sinergis oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
masyarakat, swasta, perguruan tinggi, serta organisasi non pemerintah.
Kebijakan 1.
Kebijakan 2.
Kebijakan 3.
Menyusun rencana tata ruang pengelolaan wilayah pesisir dan laut untuk
mempertahankan kelestarian ekosistem terumbu karang dan sumberdaya alam
pesisir dan laut secara nasional serta mampu menjamin kelestarian fungsi ekologis
terumbu karang dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
Kebijakan 4.
9
Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan kemitraan antara Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta masyarakat dalam
pengambilan keputusan mengenai pengelolaan ekosistem terumbu karang yang
meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengawasan dan
penegakan hukum.
Kebijakan 5.
Kebijakan 6.
Kebijakan 7.
10
BAB V
STRATEGI DAN PROGRAM NASIONAL
PENGELOLAAN TERUMBU KARANG
Strategi 1.
3.Peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat pesisir dan aparat dalam
pengelolaan sumberdaya terumbu karang dan ekosistemnya;
11
5.Peningkatan peran serta lembaga non pemerintah dalam program pemberdayaan
masyarakat pesisir.
Strategi 2.
2.Penyusunan kriteria dan sistem penilaian yang sesuai untuk mengkaji kondisi
terumbu karang dalam penyusunan dokumen AMDAL bagi proyek-proyek
pembangunan yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi ekosistem
terumbu karang;
Strategi 3.
12
2.Pengembangan penelitian dan pengkajian ekosistem terumbu karang yang
berhubungan dengan rehabilitasi, pemulihan dan pemanfaatan berkelanjutan
melalui peran aktif lembaga penelitian dan perguruan tinggi;
Strategi 4.
Strategi 5.
13
Menciptakan dan memperkuat komitmen, kapasitas dan kapabilitas pihak-pihak
pelaksana pengelola ekosistem terumbu karang.
Strategi 6.
Strategi 7.
14
Menyempurnakan berbagai peraturan perundang-undangan serta mendefinisikan
kembali kriteria keberhasilan pembangunan suatu wilayah agar lebih relevan
dengan upaya pelestarian lingkungan ekosistem terumbu karang.
Strategi 8.
1.Pengupayaan bantuan teknis yang ramah lingkungan dan keuangan yang tidak
mengikat dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
dan swasta kepada kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi di
ekosistem terumbu karang dan sekitarnya;
Strategi 9.
2.Pengupayaan sumber dana dari luar negeri yang sifatnya tidak mengikat;
BAB VI
16
b.Perencanaan pengelolaan terumbu karang disusun dengan menggunakan
pendekatan partisipatif dalam kerangka pengelolaan adaptif dan kolaboratif;
6.2 Kelembagaan
17
semangat desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
6.4 Pendanaan
18
a.Dana pengelolaan terumbu karang dapat bersumber dari APBN, APBD,
Pinjaman atau Hibah Luar Negeri/ PHLN, dan dana masyarakat;
19
BAB VI
PENUTUP
20
Segala petunjuk penggunaan modul ini hendaknya dapat dilakukan untuk
tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan. Hal-hal yang tidak termuat dalam
modul ini namun relevan dengan materi dapat diberikan sebagai pengkayaan.
Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
21
Suwitri, Sri. (2009).Konsep Dasar Kebijakan Publik. Badan Penerbit UNDIP :
Semarang
Tuwo,Ambo.(2011).PengelolaanEkowisataPesisirdan Laut:PendekatanEkologi,
Sosial-Ekonomi, KelembagaandanSarana Wilayah. Brilin Internasional ;
Surabaya
22