Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

POTRET WISATA BAHARI DI INDONESIA

Dosen Pengampu : Edy Semara Putra, S.Pd.,M.Sn

DISUSUN OLEH :

1. Fiska Marselina (DS1120003)


2. Kadek Dwi Priantini(DS1120004)

PRODI PARIWISATA BUDAYA DAN KEAGAMAAN STAH DHARMA


SENTANA SULAWESI TENGAH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada bapak dosen yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai potret wisata bahari maupun sejarah
wisata bahari di Indonesia . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Palu, 3 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................5

1.1 Potensi Wisata Bahari di Indonesia...............................................5


1.2 Perkembangan Wisata Bahari di Indonesia....................................7
1.3 Isu dan Permasalahan yang dihadapi.............................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................11
B. Saran..........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama negara kita tercinta Indonesia memiliki
wilayah laut yang sangat luas, sumber daya kelautan dengan aneka ragam
ekosistem serta gejala alam dengan keindahan pemandangan merupakan potensi
yang dapat di kembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
masyarakat. Objek wisata yang banyak disukai oleh wisatawan baik wisatawan
lokal maupun wisatawan asing adalah wisata bahari dimana kita ketahui bahwa
wisata bahari merupakan sebuah kegiatan wisata yang berkaitan dengan laut,
pantai dan danau.
Wisata Bahari adalah kegiatan wisata alam yang berlangsung di wilayah
pesisir dan/atau laut yang meliputi wisata pantai, wisata bentang Laut, dan wisata
bawah Laut. Wisata bahari merupakan tempat wisata yang Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti
ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan biota perairan yang
berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari yang unggul dan
berdaya saing tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi wisata bahari yang ada di Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan wisata bahari di Indonesia?
3. Apa saja isu dan permasalahan yang dihadapi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui potensi wisata bahari di Indonesia
2. Untuk mengetahui perkembangan wisata bahari di Indonesia
3. Untuk mengetahui isu dan permasalahan yang dihadapi wisata bahari
di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Potensi Wisata Bahari di Indonesia
 Indonesia yang wilayah lautnya mencapai tiga perempat bagian dari luas
wilayah secara keseluruhan, wilayah daratnya terdiri dari pulau-pulau besar dan
pulau-pulau kecil. Selain itu pula garis pantai pulau di Indonesia begitu luas yang
dapat kita potensikan sebagai daerah wisata bahari yang saat ini sedang diposisikan
untuk menjadikannya sebagai “masa depan” pembangunan, dimana berbagai
potensi yang dimilikinya dipandang sebagai peluang untuk dapat mendongkrak
pertumbuhan ekonomi. Rencana tersebut merupakan suatu tantangan yang “tidak”
kecil, karena banyak sekali faktor yang mempengaruhinya dan hingga saat ini
belum ditemukenali secara jelas.
 Potensi sumber daya kelautan yang besar, yakni 75% wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), selama ini telah memberikan sumbangan
yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan tersebut
antara lain berupa penyediaan bahan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, perolehan devisa, dan pembangunan daerah.
Kekayaan sumber daya alam bahari di Indonesia sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Salah satu
bentuk pemanfaatan kekayaan alam bahari adalah melalui sektor pariwisata.
Kekayaan sumber daya alam laut Indonesia tergambar dari keragaman ekosistem
terumbu karang, lamun, dan mangrove. Laut Indonesia memiliki luas terumbu
karang sekitar 2,5 juta hektar yang di dalamnya terdapat 569 jenis karang atau
sekitar 67% dari 845 total spesies karang di dunia (Giyanto dkk, 2017).
Kawasan pesisir Indonesia yang memiliki beberapa jenis ekosistem, yaitu
ekosistem terumbu karang, ekosistem hutan mangrove, ekosistem padang lamun,
dan ekosistem estuaria juga merupakan potensi bagi pengembangan wisata bahari
Indonesia selain potensi lautnya. . Kekayaan sumber daya alam bahari di Indonesia
sangat potensial untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat
Indonesia. Manfaat yang akan didapatkan oleh suatu negara dari sektor pariwisata
sangatlah besar, maka tidak mengherankan bila sektor ini pada akhirnya ditetapkan
sebagai leading sector dan core economy oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Potensi wisata bahari yang ada ditunjukkan dengan banyaknya lokasi wisata
selam, snorkling, dan selancar. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan
peralatan menyelam, dan tujuan kegiatan satu ini adalah untuk mempelajari
keragaman kehidupan yang ada di lautan. Namun kegiatan ini juga bisa sebagai
aktivitas rekreasi dan refreshing menghilangkan penat. Kegiatan wisata bahari lain
adalah melakukan olahraga air seperti kegiatan speedboat, berselancar dan
mengayuh perahu masuk dalam kegiatan ini.
1.2 Pengembangan Wisata Bahari di Indonesia
Pengembangan kawasan wisata bahari adalah satu bentuk pengelolaan
kawasan wisata yang berupaya untuk memberikan manfaat terutama bagi upaya
perlindungan dan pelestarian serta pemanfaatan potensi dan jasa lingkungan
sumber daya laut. Pengembangan kawasan wisata bahari lebih diarahkan dan
dipergunakan menuju upaya pengembangan kawasan wisata ramah lingkungan.
Pengembangan kawasan wisata bahari harus menghindari pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup dan pemborosan sumber daya alam bahari.
Di lain pihak masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung
pada usaha pariwisata melalui terbukanya kesempatan kerja dan usaha yang pada
gilirannya akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah.
Dalam upaya mengembangkan wisata bahari harus dikaitkan dengan berbagai
kepentingan yang mendasar, yaitu pemberdayaan masyarakat pesisir. Masyarakat
pesisir adalah masyarakat yang memiliki banyak pengetahuan tentang kondisi
obyektif wilayahnya, oleh karena itu dalam pengembangan kawasan wisata bahari,
senantiasa hendaknya di mulai pendekatan terhadap masyarakat setempat sebagai
suatu model pendekatan perencanaan partisipatif yang menempatkan masyarakat
pesisir memungkinkan saling berbagi, meningkatkan dan menganalisa pengetahuan
mereka tentang bahari dan kehidupan pesisir, membuat rencana dan bertindak.
Disisi lain, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
mengembangkan wisata bahari di Indonesia, yakni:
1. Dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar, yang berarti
mendatangkan devisa bagi negara.
2. Mempromosikan Indonesia dengan memanfaatkan potensi wisata
bahari.
3. Membuka akses ke objek-objek wisata.
4. Dapat mengembangkan potensi ekonomi pulau-pulau kecil.
Khususnya terhadap aspek ekonomi akan dapat meningkatkan
ekonomi lokal dan nasional, terjadinya peningkatan kesempatan
kerja; mempercepat pertumbuhan kawasan di Indonesia. Karena
memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar.
1.3 Isu dan Permasalahan yang dihadapi
Pengembangan kawasan wisata bahari merupakan bentuk pengelolaan
kawasan wisata yang berupaya untuk memberikan manfaat bagi upaya
perlindungan dan pelestarian serta pemanfaatan potensi dan jasa lingkungan
sumber daya kelautan. Ada beberapa masalah yang dihadapi Indonesia dalam
pengembangan wisata bahari, yaitu :
1. Rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata.
2. Persaingan yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata.
3. Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pelindungan konsumen yang
sangat ditekankan di Eropa.
4. Merusak lingkungan alam Indonesia.
Pengembangan wisata bahari di Indonesia belum sebanding dengan potensi
yang dimiliki. Ada beberapa isu yang dapat diamati, antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Isu Destinasi Wisata Bahari
Pengembangan produk dengan jenisjenis wisata bahari baru yang inovatif
dan atraktif perlu dilakukan agar dapat meningkatkan daya saing dan
keberlanjutan. Perlu adanya perintisan destinasi wisata bahari baru dengan
mempertimbangkan aspek aksesibilitas, amenitas, dan atraksi demi
kenyamanan wisatawan. Aksesibilitas laut yang masih minim menjadi
penghambat destinasi wisata bahari di Indonesia untuk berkembang.
Ribuan pulau belum terhubung dengan baik dan maksimal, terutama di
wilayah yang jauh dari pusat kota besar. Aksesibilitas menjadi kunci
utama terbukanya kawasan terpencil yang tersebar di pinggiran Indonesia,
dan potensi wisata bahari di daerah tersebut memiliki kekayaan yang luar
biasa dikarenakan jauh dari pusat pembangunan. Permasalahan berikutnya
adalah minimnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata, terutama
destinasi berupa pulau-pulau kecil.
2. Isu Promosi dan Pemasaran Wisata Bahari
Semestinya “Wonderful Indonesia” bukan hanya misi Kementerian
Pariwisata, melainkan juga misi seluruh komponen bangsa. Terbayang
apabila seluruh penerima beasiswa studi di luar negeri dikumpulkan
dalam satu waktu sebelum mereka berangkat, lalu dibekali dengan
sejumlah promotion kit tentang wisata bahari kita. Tentu gerakan promosi
di tingkat global akan semakin massif, dan mereka pun dapat menjadi
agen public relations di luar negeri. Di Bali, promosi objek-objek wisata
di hotel-hotel sudah sangat mapan. Bandingkan dengan daerah lain yang
para resepsionis hotelnya pun tidak fasih menjelaskan destinasi wisata
yang layak dikunjungi di daerah tersebut. Sehingga perlu ada tur gratis
bagi para resepsionis hotel tersebut ke objek-objek utama sehingga
mereka punya pengalaman dan mampu menceritakan destinasi tersebut
kepada para tamu.
3. Isu Industri Wisata Bahari
Regulasi yang tumpang tindih di berbagai tingkat kelembagaan
menghambat investor yang ingin menanamkan uangnya di destinasi
wisata bahari. Proses perizinan yang rumit menghambat masuknya kapal-
kapal pesiar besar untuk melemparkan jangkarnya di pelabuhan di
Indonesia. Destinasi wisata bahari umumnya dikelola pengusaha asing
dan ketika lokasi tersebut diklaim sepihak oleh pengusaha sebagai lokasi
penyelaman, para nelayan terpaksa tersingkir. Bahkan untuk
menyandarkan perahunya, mereka tidak diperbolehkan karena pantai
tersebut seolah menjadi milik pengusaha. Toleransi pengusaha asing
terhadap nelayan masih minim, maka perlu ditegakkan regulasi terkait
pengelolaan usaha wisata bahari oleh asing sehingga tidak merugikan
masyarakat lokal.
4. Isu Sumber Daya Manusia di Bidang Pariwisata
Kualitas dan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang
pariwisata yang tersedia masih sangat rendah, meski jumlahnya cukup
banyak. SDM ini mencakup lembaga pemerintah, pengusaha, dan
masyarakat di sekitar kawasan wisata. SDM merupakan salah satu faktor
yang berperan penting dalam memajukan sektor pariwisata. Rendahnya
tingkat pendidikan dan penerimaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil turut menghambat pengembangan wisata bahari di daerah.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa wisata bahari merupakan tempat wisata
yang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan sumber daya alam
yang melimpah seperti ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan
biota perairan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari
yang unggul dan berdaya saing tinggi. Kekayaan sumber daya alam bahari di
Indonesia sangat potensial untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya demi
kesejahteraan rakyat Indonesia. Kekayaan sumber daya alam laut Indonesia
tergambar dari keragaman ekosistem terumbu karang, lamun, dan mangrove.
B. Saran
Banyaknya kendala yang akan menghadang kemajuan wisata bahari di
Indonesia. Sehingga untuk memajukan wisata bahari di Indonesia perlu langkah-
langkah dan strategi yang diharapkan secara garis besar dapat menciptakan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi selain itu sebagai perwujudan untuk
melestarikan kekayaan alam sehingga tetap tercapai keseimbangan antara
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari untuk diri kita,
masyarakat, bangsa, dan generasi penerus dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/Makalah%20Potensi%20Wisata%20Bahari
%20Indonesia.htm

https://www.researchgate.net/publication/
340883202_PENGANTAR_WISATA_BAHARI

https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/25069/1/
Prosiding_pengelolaan_wilayah_pesisir_terpadu-10.pdf

Anda mungkin juga menyukai