Di Susun Oleh :
Nama : Mega Nur Hidayah
Kelas : VIII B
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa maka penulis dapat menulis dengan sukses,
sehingga penulis dapat menyelenggarakan karya tulis sekaligus merupakan laporan guna
menambah nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta Wawasan para pembaca.
Disini penulis telah menyadari akan pengetahuan yang ada pada diri penulis masih
kurang. Maka tanpa adanya bantuan dari pihak lain tak mungkin penulis dapat menyusun
dengan baik dan sempurna, dengan demikian penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada para Pembimbing dan rekan-rekan kelas VII.
Penyusun.
ii
DaftarIsi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang terdiri dari sumberdaya
hewani, nabati, gejala dan keunikan alam atau keindahan alam yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Potensi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya tersebut, perlu dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat tanpa melupakan upaya konservasi sehingga tetap tercapai
keseimbangan antara perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari.
Agar objek dan daya tarik wisata dapat dimanfaatkan secara nyata diperlukan modal dan
teknologi yang memadai, serta untuk menjaga kelestariannya diperlukan pengelolaan yang
arif agar tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan kawasan dan social
budaya masyarakat Pemanfaatan jasa lingkungan untuk kepentingan wisata alam, perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata alam yakni konservasi, edukasi,
ekonomi, rekreasi dan peran / partisipasimasyarakat.Diharapkan dalam pengembangan wisata
bahari tidak hanya melihat pada hasil jangka pendek, tetapi harus melihat pada kelangsungan
jangka panjang sehingga perlu perencanaan dan dukungan yang matang tidak hanya dari
swasta tapi juga pemerintah dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut:
A. Potensi Wisata Bahari di Indonesia.
B. Upaya pengembangan wisata bahari di Indonesia.
C. Langkah dan Kebijakan yang dapat diambil.
D. Contoh tempat wisata bahari yang ada di Indonesia.
C. Tujuan
Untuk menambah peningkatan daerah kepariwisataan yang lebih bagus di kawasan kelautan
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. UPAYA PENGEMBANGAN
Pada hakekatnya pengembangan wisata bahari merupakan respon dari perkembangan
deman wisatawan pada skala dunia. Hal ini disebabkan karena adanya pertumbuhan populasi
dunia yang relatif cukup tinggi serta meningkatnya pendapatan masyarakat dunia, sehingga
berpengaruh terhadap adanya peningkatan jumlah wisatawan international yang cukup besar.
Disamping itu terjadi pula peningkatan minat para wisatawan yang mengarah kepada
“bahari”.Saat ini kegiatan wisata bahari di Indonesia belum menggembirakan, dimana jumlah
kapal pesiar yang berlabuh di kawasan Asean masih didominasi oleh Singapura (58,7%);
Malaysia (16,3%); Thailand (16,1%); dan negara Asean lainnya (7,5%). Indonesia hanya
mampu menyerap sekitar 1,4%, padahal dengan keindahan alam dan pulau-pulau kecil yang
dimiliki oleh Indonesia. Mampukah kita bersaing? Ada empat masalah utama yang kurang
mendukung pengembangan wisata bahari di Indonesia,yakni:
Belum adanya perencanaan terpadu antar berbagai sektor;
Belum tersedianya infrastruktur pelabuhan khusus untuk kapal pesiar;
Belum adanya tour operator yang khusus menangani wisata kapal pesiar,
2
Kurangnya promosi obyek wisata bahari, dan Prosedur birokrasi yang panjang untuk
mendapatkan “Cruising Approval for Indonesian Territory – CAIT”(izin menjelajah di
wilayah Indonesia) (political clearance/izin politik; security clearance/izin keamanan;
and sailing permit/izin berlayar).
Padahal di sisi lain, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
mengembangkan wisata bahari di Indonesia, yakni:
1. Dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar, yang berarti mendatangkan
devisa bagi negara.
2. Mempromosikan Indonesia dengan memanfaatkan potensi wisata bahari.
3. Membuka akses ke objek-objek wisata.
4. Dapat mengembangkan potensi ekonomi pulau-pulau kecil. Khusus, terhadap aspek
ekonomi akan dapat meningkatkan ekonomi lokal dan nasional, terjadinya peningkatan
kesempatan kerja; mempercepat pertumbuhan kawasan di Indonesia. Karena memiliki
potensi wisata bahari yang sangat besar; dan pada umumnya tidak membutuhkan
infrastruktur pendukung yang kompleks.
3
Dari uraian tersebut di atas kewaspadaan terhadap dampak lingkungan dari
pengembangan wisata bahari tampak tidak hanya memerlukan pandangan tentang perlunya
proses perencanaan dan perancangan diperkenalkan dan digalakkan, melainkan juga
memerlukan cara pandang dan langkah-langkah strategis. Cara pandang ini harus mampu
mengantisipasi perkembangan wisata bahari ini sebagai potensi nasional dan global yang bisa
menerobos masalah lintas-sektor dan lintas-budaya (bangsa) dalam perjalanan ruang dan
waktu. Inilah tantangan berat yang akan dihadapi Indonesia. Terlebih-lebih penghayatan
terhadap pentingnya penataan ruang kebaharian dimulai dari titik nadir yang masih
memprihatinkan. Di ruang kawasan daratan yang sudah berkembang pun makna tata ruang
kawasan, kesulitan memandang pariwisata sebagai kiprah lintas sektor belum bisa benar-
benar berlangsung secara optimal.
Strategi pengembangan Wisata Bahari Indonesia patut dipandang dari tiga segi dasar
pemikiran dan kenyataan yang kini berlangsung:
1. Tidak ada orang yang berani menyangkal bahwa potensi Wisata Bahari Indonesia itu
besar dan beraneka. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa Indonesia memang
berwujud Negara Kepulauan itu.
2. Namun juga tidak ada orang yang berani mengatakan betapa besar dan betapa
beranekanya kekayaan alam bahri ini bisa diangkat melalui pengembangan Wisata
Bahari Indonesia itu secara nyata dan kongkrit ? Hal ini berarti bahwa penelitian dasar
tentang kekayaan hayati dan nir-hayati bahari nusantara masih pada tingkat minimum.
3. Inilah yang patut diperhatikan secara serius. Pada saat Bangsa Indonesia boleh berbesar
hati karena dianugerahi potensi Wisata Bahari Indoensia yang berlimpah, hanya
memang belum sempat mengkongkritkan limpahan potensi itu guna mampu menarik
manfaatnya yang nyata bagi bangsa dan negara. Pada saat yang sama, kenyataan pahit
membuktikan pula bahwa pencemaran dan perusakan lingkungan dan pemborosan
sumber daya alam bahari sudah dan sedang berlangsung dalam proporsi yang telah
memprihatinkan. Bahkan kenyataan ini sudah menarik perhatian dunia secara regional
dan global.
Karena itu, strategi pengembangan Wisata Bahari Indonesia harus memuat, yakni :
1. Proses persiapan, perencanaan dan perancangan Wisata Bahari Indonesia yang sesuai
dengan arahan Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan seperti
ditetapkan dalam Tap MPR No. II/1993.
2. Dengan demikian, pengembangan Wisata Bahari Indonesia akan sudah mengantisipasi
secara terpadu kemungkinan terjadinya dampak lingkungan hidup/sumber daya alam
sejak dini, yang digarap sejak tahap pra-rencana, sehingga upaya untuk mencegah dan
mengurangi serta mengendalikan dampak lingkungan hidup/sumber daya alam sebagai
bagian dari pengembangan Wisata Bahari Indonesia yang tak terpisahkan dapat
dilaksanakan.
3. Studi pra-rencana untuk mendukung Wisata Bahari Indonesia dalam PBBL
(Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan) tersebut, sekaligus akan
memberikan data dasar dan masukan yang berharga atas potensi Wisata Bahari
4
Indonesia itu sendiri khususnya, dan menambah hanya pengetahuan alam bahari
Nusantara pada umumnya yang memang masih sangat kurang.
4. Pengembangan Wisata Bahri Indonesia lebih diarahkan dan dipacu guna menuju upaya
pengembangan Ekowisata/Wisata Ramah Lingkungan yang justru berpola pada upaya
pemanfaatan optimal yang sekaligus menyelamatkan lingkungan daya alam bahari.
Pengembangan Wisata Bahari Indonesia tidak ditujukan untuk menambah parah
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan pemborosan sumber daya alam
bahari.
5. Dalam rangka pengendalian dampak sosial ekonomi dan budaya, pengembangan
Wisata Bahari Indonesia harus ditujukan pada upaya meningkatkan pemerataan
kesempatan, pendapatan, peran serta dan tanggung jawab masyarakat setempat yang
terpadu dengan upaya pemerintah (Daerah) dan dunia usaha yang relevan, dalam
mengembangkan Wisata Bahari Indonesia maupun dalam pengelolaan lingkungan
hidup/sumber daya alam baharinya.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
- Wisata bahari seharusnya lebih berkembang lebih baik
6
Daftar Pustaka
https://zonetugaskuliahku.blogspot.com/2017/04/makalah-potensi-wisata-
bahari-indonesia.html
7
BIOGRAFI PENULIS
Kelas : VIII B